KELOMPOK : Wibowo Mukti 0906617901 Ayu Anastasia 1006818854 Lisna Agustiyah 1006820511 Sutanto 1006822082 Relita L. M. 1006821432
Sejarah
STBM mulai diuji coba tahun 2005 di 6 kabupaten (Sumbawa, Lumajang, Bogor, Muara Enim, Muaro Jambi, dan Sambas). Sejak tahun 2006 Program STBM sudah diadopsi dan diimplementasikan di 10.000 desa pada 228 kabupaten/ kota. Saat ini, sejumlah daerah telah menyusun rencana strategis pencapaian sanitasi total dalam pembangunan sanitasinya masingmasing. Dalam 5 tahun ke depan (2010 2014) STBM diharapkan telah diimplementasikan di 20.000 desa di seluruh kabupaten/ kota.[5]
LATAR BELAKANG
30,7% (kota 18,2% dan Pedesaan 40%) Masyarakat Indonesia tanpa akses sanitasi yang layak atau 72,5 juta jiwa hidup dengan sanitasi yang buruk (Lap.MDG 2007)
60% masyarakat yg memiliki toilet menyalurkan ke fasilitas sanitasi yg tidak layak (ISSDP,2007)
99,2% RT memasak air untuk mendapatkan air minum dan . (47,5%) terjadi re-kontaminasi e-coli (BHS,2005/2006)
5
LATAR BELAKANG
Hanya 12 % masyarakat yg CTPS setelah BAB,Sebelum makan (14%), setelah makan (35,7%); BHS,2005/2006 RT yg tdk punya SPAL meningkat 25,8% (2004) menjadi 32,5% (Riskesdas, 2007) RT memiliki tempat sampah dlm rumah (26,6%) & diluar rumah (45,5%) (Riskesdas, 2007)
20
18
16
14
12
10
0
Indonesia Papua Papua Barat Malut Maluku Sulbar Gorontalo Sultra Sulsel Sulteng Sulut Kaltim Kalsel Kalteng Kalbar NTT NTB Bali Banten Jatim DIY Jateng Jabar DKI Jkt Kepri Babel Lampung Bengkulu Sumsel Jambi Riau Sumbar Sumut NAD
7
4,2 4,5 4,9 5,1 5,4 4,4 6 5,4 7,3 7,1 7 7,5 7,8 7,9 7,7 8 9,2 8,3 8,8 9,5 9,2 8,5 10,2 9,9 10,6 9 10,3 9,4 11,4 10,9 13,2 12,3 16,5 18,9
39 45 32 25 94 0 20 40 60 80
8 100
A.
LATAR BELAKANG
Improving Sanitation Improving Water Supply Environmental Modification
5 PILAR STBM
Stop BABS
S T B M
Strategi STBM
Strategi Nasional STBM memiliki indikator outcome yaitu menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku.
Indikator Output
Setiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap sarana sanitasi dasar sehingga dapat mewujudkan komunitas yang bebas dari buang air di sembarang tempat (ODF). Setiap rumah tangga telah menerapkan pengelolaan air minum dan makanan yang aman di rumah tangga. Setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum dalam suatu komunitas (seperti sekolah, kantor, rumah makan, puskesmas, pasar, terminal) tersedia fasilitas cuci tangan (air, sabun, sarana cuci tangan), sehingga semua orang mencuci tangan dengan benar. Setiap rumah tangga mengelola limbahnya dengan benar. Setiap rumah tangga mengelola sampahnya dengan benar.[
Perkembangan Kegiatan
SASARAN 30 Propinsi 217 Kabupaten 10. 000 Desa (2011)
12
KOMPONEN STRATEGI
Lingk. kondusif
Pemant-Eval
kebutuhan
6
Institusionalisasi/ internalisasi An
5
Pembiayaan
3
Penyediaan
4
Pengetahuan
13
Implementasi STBM
Program Nasional Tertuang dalam:
Keputusan Menteri Kesehatan No.852/IX/2008 RPJMN 2010-2014 Inpres No.1 Tahun 2010
Pendekatan Pendekatan untuk mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan Dapat dilaksanakan bersama dengan kegiatan lain:
Sanimas Pamsimas PNPM
DUKUNGAN PUSAT UNTUK IMPLEMENTASI STBM 1. Memberikan dukungan capacity building yang diperlukan kepada Propinsi dan Kab/Kota (Roadshow,Pelatihan,Fasilitasi) 2. Dukungan NSPK (norma,standar,pedoman,kriteria) 3. Memfasilitasi pertukaran pengetahuan/ pengalaman antar kabupaten/kota dan propinsi 4. Pengembangan media kampanye/promosi
15
TERIMAKASIH
16