Anda di halaman 1dari 37

Hastho Santoso, S.T.,M.T.

AZAZ TEKNIK KIMIA II


Neraca Energi Dengan Reaksi
2H
2
(g) + O
2
(g) 2H
2
O(v)
Panas Reaksi
CaC
2
(s) + 2H
2
O(l) Ca(OH)
2
(s) + C
2
H
2
(g) H
R
(25,1 atm) = -124 kJ/kmol
Panas reaksi (entalpi reaksi), H
R
(T,P), perubahan entalpi
terhadap suatu proses dimana sejumlah (stoikiometri) reaktan
pada temperatur T dan tekanan P bereaksi secara lengkap
dalam sebuah reaksi tunggal untuk menghasilkan produk pada
temperatur dan tekanan yang sama.
H
Produk
H
Reaktan
= -124 kJ/kmol
Q = H
Q bernilai negatif mengindikasikan adanya aliran panas
keluar sistem
Jika H
R
(T,P) bernilai negatif maka reaksi bersifat
eksotermis dan sebaliknya, jika H
R
(T,P) positif berarti
reaksi bersifat indotermik.
Pada tekanan rendah dan moderat, H
R
(T,P) tidak
terpengaruh oleh tekanan, H
R
(T).
Nilai panas reaksi sangat tergantung bagaiman penulisan
koefisien stoikimetri.
Nilai panas reaksi bergantung pada kondisi reaktan dan
produk (gas, cairan atau padatan)
Panas reaksi standa,H
R
, merupakan panas reaksi
ketika reaktan dan produk berada dalam kondisi
temperatur dan tekanan referensi. Umumnya 25 dan 1
atm.
Konsep dasar panas reaksi
A
r A
A
in A out A
r A
A
R
v
n
v
n n
n
v
P T H
H
, , ,
,
) (
) (
) , (
=

=
A
= A

) , ( P T H H
R
A = A
v
A
: Koefisien stoikimetri produk dan reaktan
n
A,r
: Mol yang terkonsumsi atau generasi
: Keberlangsungan reaksi
Contoh 1
Panas pembakaran standar uap n-butana adalah:

C
4
H
10
(g) + 6O
2
(g) 4CO
2
(g) + 5H
2
O(l) H
R
= - 2878 kJ/mol

Hitung perubahan entalpi, H(kJ/s), jika dihasilkan produk
CO
2
sebesar 2400 mol/s dimana produk dan reaktan berada
pada temperatur 25C.

Solusi


s kJ X
mol
kJ
s
mol
H H
s mol
s mol
v
n
o
R
CO
r CO
/ 10 73 . 1 2878 600
/ 600
4
/ 2400
) (
6
2
2
=
|
.
|

\
|

|
.
|

\
|
= A = A
= = =

Contoh 2
Berapakah panas reaksi standar dari reaksi berikut:

2C
4
H
10
(g) + 13O
2
(g) 4CO
2
(g) + 5H
2
O(l)

Hitung perubahan entalpi, H(kJ/s), jika dihasilkan produk
CO
2
sebesar 2400 mol/s dimana produk dan reaktan berada
pada temperatur 25C.

Solusi
Karena koefisien stoikiometri-nya duakali, maka panas reaksi
standarnya juga dikalikan dua: -5756 kJ/mol
s kJ X
mol
kJ
s
mol
H H
s mol
s mol
v
n
o
R
CO
r CO
/ 10 73 . 1 5756 300
/ 300
8
/ 2400
) (
6
2
2
=
|
.
|

\
|

|
.
|

\
|
= A = A
= = =

Contoh 3
Penas penguapan n-butana dan air pada 25C masing-masing
19.2 kJ/mol dan 44 kJ/mol, berapakah panas reaksi
standarnya?

2C
4
H
10
(l) + 6O
2
(g) 4CO
2
(g) + 5H
2
O(v)

Hitung perubahan entalpi, H(kJ/s), jika dihasilkan produk
CO
2
sebesar 2400 mol/s dimana produk dan reaktan berada
pada temperatur 25C.

Solusi
Bandingkan kedua reaksi berikut:
C
4
H
10
(g) + 6O
2
(g) 4CO
2
(g) + 5H
2
O(l) H
R1
= - 2878 kJ/mol
C
4
H
10
(l) + 6O
2
(g) 4CO
2
(g) + 5H
2
O(v) H
R2
= ?
s kJ X
mol
kJ mol
H H
mol kJ
mol kJ
H H H H
o
R
H C v O H v
o
R
o
R
/ 10 58 . 1
2639
2
600
/ 2639
/ ] 2 . 19 ) 44 ( 5 2878 [
) ( ) ( 5
6
2
1 2
10 4 2
=
|
.
|

\
|

|
.
|

\
|
=
A = A
=
+ + =
A + A + A = A

Panas Reaksi Pada sistem tertutup


Jika reaksi berlangsung didalam reaktor tertutup pada
volume yang konstan, panas yang diserap atau dilepaskan
dihitung berdasarkan perubahan energi dalam antara produk
dan reaktan.
|
|
|
.
|

\
|
A = A

gas
oduk
gas
reak
i i R R
v v RT T H T U
Pr tan
) ( ) (
Jika produk maupun reaktan tidak mengandung fasa gas
maka U
R
= H
R
Contoh 4
Tentukan nilai U
R
berdasarkan panas reaksi standar
berikut:


C
2
H
4
(g) + 2Cl
2
(g) C
2
HCl
3
(l) + H
2
(g) + HCl(g) H
R
= -420 kJ/mol

Solusi
v
i
produk gas = 2
v
i
reaktan gas = 3
mol kJ
kJ
J
Kx x
K mol
J
mol kJ
RT H U
R R
/ 3 . 418
1000
1
298
.
314 . 8
/ 8 . 420
) 3 2 (
=
=
A = A
Reaksi Pembentukan dan
Panas Pembentukan
Reaksi pembentukan suatu senyawa merupakan suatu
reaksi diamana senyawa terbentuk dari unsur-unsur
penyusunya.
Perubahan entalpi pada pembentukan satu mol senyawa
pada suhu dan tekanan referensi disebut sebagai panas
pembentukan standar (H
f
)
Panas pemebentukan standar dari spesi elemental (O
2
) adalah
nol
o
fi
reak
i
o
fi
oduk
i
o
fi
i
i
o
R
H v H v H v H A A = A = A

tan Pr
Contoh 5
Tentukan panas reaksi standar pada pembakaran n-pentana
cair, asumsikan H
2
O sebagai produk pembakaran dalam
bentuk cair.


C
5
H
12
(l) + 8O
2
(g) 5CO
2
(g) + 6H
2
O(l)
Solusi
mol kJ
mol kJ
H H H H
l H C
o
f l O H
o
f g CO
o
f
o
R
/ 3509
/ )] 173 ( ) 84 . 285 ( 6 ) 5 . 393 ( 5 [
) ( ) ( 6 ) ( 5
) ( ) ( ) (
12 5 2 2
=
+ =
A A + A = A
Panas Pembakaran
Panas pembakaran standar (H
C
), merupakan panas
pembakaran suatu zat dengan oksigen untuk menghasilkan
produk yang spesifik dimana produk dan reaktan berada
pada konsisi 25C dan 1 atm.
Karbon dalam bahan bakar akan membentuk CO
2
(g)
Semua hidrogen membentuk H
2
O(l)
Sulfur membentuk SO
2
(g)
Nitrogen membentuk N
2

A A = A = A
tan Re Pr
) ( ) ( ) (
ak oduk
i
o
c i
o
c i i
o
c
i
i
o
R
H H v H v H
Contoh 6
Tentukan panas reaksi standar dari reaksi dehidrogenasi
etana.


C
2
H
6
C
2
H
4
+ H
2


Solusi
(H
C
)C
2
H
6
: -1559.9 kJ/mol
(H
C
)C
2
H
4
: -1411.0 kJ/mol
(H
C
)H
2
: -285.84 kJ/mol
mol kJ
H H H H
H
o
c H C
o
c H C
o
c
o
R
/ 136
) ( ) ( ) (
2 4 2 6 2
=
A A A = A
Neraca Energi Pada Proses Reaksi
Prosedur umum
Susun gambar dan label diagram alir secara lengkap

Pergunakan neraca masa dan hubungan kesetimbangan
fasa untuk menyusun laju alir yang sesuai
Tentukan kondisi referensi yang sesuai
Susun tabel inlet dan outlet entalpi atau energi dalam
Hitung perubahan entalpi atau energi dalam dengan
persamaan yang sesuai
FurnaceF
100 mol C
3
H
8
(g)/s

25C
600 mol O
2
(g)/s
2256 mol N
2
(g)/s
300C
Furnace
100 mol O
2
(g)/s
2256 mol N
2
(g)/s
300 mol CO
2
(g)/s
400 mol H
2
O(g)/s
1000C
Q kJ/s
C
3
H
8
(g) + O
2
(g) 3CO
2
(g) + 4H
2
O(l) H
R
= -2220 kJ/mol
Contoh 7
Metoda panas reaksi
Metoda ini biasanya dipergunakan untuk single reaksi dimana panas
reaksi diketahui.
Hitung dan lengkapi neraca masa
Tentukan kondisi referensi untuk perhitungan entalpi
Untuk poses kontinyu dengan reaksi tunggal, hitung nilai



Susun tabel entalpi input-output serta laju alir molarnya
s mol
s mol
v
n n
H C
out H C out H C
/ 100
1
/ 100 0
) ( ) (
8 3
8 3 8 3
=

=
Komponen
Input Output
n, mol/s H, kJ/s n, mol/s H, kJ/s
C
3
H
8
100 0 - -
O
2
600 H
2
100 H
4
N
2
2256 H
3
2256 H
5
CO
2
- 300 H
6
H
2
O - 400 H
7
Hitung entalpi spesifik dari setap laju alir yang tidak diketahui
H
2
, H untuk O
2
(25C 300C) = 8.47 kJ/mol
H
3
= 8.12 kJ/mol, H
4
= 32.47 kJ/mol, H
5
= 30.56 kJ/mol, H
6

= 48.60 kJ/mol dan H
7
= 81.45 kJ/mol



Hitung nilai H reaktor,





+ A = A
+ A = A
in in out out
reaction
o
R
in in out out
o
R
H n H n H H
H n H n H H

Single reaction
Multiple reaction
Komponen
Input Output
n, mol/s H, kJ/s n, mol/s H, kJ/s
C
3
H
8
100 0 - -
O
2
600 5082

100 3247

N
2
2256 18318.72

2256 68943.36

CO
2
- 300 14580

H
2
O - 400 32582

H = -1.26x10
5
kJ/s
Bandingkan dengan metoda panas pembentukan?
Neraca energi pada reaktor oksidasi metana
Metana dioksidasi dalam reaktor kontinyu untuk memproduksi
formaldehid sesuai dengan reaksi berikut:

CH
4
(g) + O
2
HCHO(g) + H
2
O(v)
CH
4
(g) + O
2
CO
2
+ H
2
O(v)
100 mol CH
4
25C
100 mol O
2
376 mol N
2
100C
60 mol CH
4
30 mol HCHO(g)
10 mol CO
2
50 mol H
2
O(v)
50 mol O
2
376 mol N
2
150C
Solusi
Basis umpan, 100 mol CH
4
Tabel input-output entalpi

Komponen
Input Output
n, mol/s H, kJ/s n, mol/s H, kJ/s
CH
4
100 H
1
60 H
4
O
2
100 H
2
50 H
5
N
2
376 H
3
376 H
6
HCHO

- - 30 H
7
CO
2
- - 10 H
8
H
2
O - - 50 H
9
Hitung entalpi yang tidak diketahui:
Komponen
Input Output
n, mol/s H, kJ/s n, mol/s H, kJ/s
CH
4
100 -74.85

60 -69.95

O
2
100 2.235

50 3.758

N
2
376 2.187

376 3.655

HCHO

- - 30 -111.15

CO
2
- - 10 -388.5

H
2
O - - 50 -237.56

Hitung nilai H,
H = n
out
H
out
- n
in
H
in

= -15293,13 kJ (Q = H)
Proses dengan kondisi outlet yang tidak diketahui: Reaktor
adiabatik


C
2
H
5
OH(v) CH
3
CHO(v) + H
2
(g)
REAKTOR
100 mol C
2
H
5
OH(v)
400C
70 mol C
2
H
5
OH(v)
30 mol CH
5
CHO(v)
30 mol H
2
(g)
TC?
Komponen
Input Output
n, mol/s H, kJ/s n, mol/s H, kJ/s
C
2
H
5
OH

100 H
1
70 H
2
CH
3
CHO

- -

30 H
3
H
2
- -

30 H
4
Reaktor adiabatik, Q = 0
0 = A = A

in in out out r
H n H n H H
mol
mol mol
v
n n
CHO CH
in CHO CH out CHO CH
30
1
0 30
) ( ) (
3
3 3
=

= =
Menghitung H
r
,
H
r
= viH
f
= (-1)(H
f
)
C2H5OH(v)
+ (1) (H
f
)
CH3CHO(v)
+(H
f
)H2(g)
= [(-1)(-235,31)+(1)(-166.2)+(1)(0)] kJ/mol
= 69.11 kJ/mol

Hitung entalpi input (H
1
),
Hitung entalpi out (H
2,3,4
),

}
= dT C H
T
P out
) (
25
3 11 2 8 4
3
10 916 . 2 10 05 . 8 10 326 . 1 05048 . 0 ) / ( ) ( T x T x T x C mol kJ CHO CH C
P

+ =
C T
H H H H H H
out
r
=
= + + + A = A

42 . 185
0 ) 100 ( ) 30 ( ) 30 ( ) 70 (
1 4 3 2

mol kJ
E E E
E
dT C H
OH H C P
/ 79 , 33
) 4 ^ 25 4 ^ 400 (
4
12 83 , 19
) 3 ^ 25 3 ^ 400 (
3
8 749 , 8
) 2 ^ 25 2 ^ 400 (
2
5 72 , 15
) 25 400 ( 3 34 , 61
) (
5 2
400
25
1
=

+ =
=
}
Neraca masa dan energi secara simultan
Reaksi dehidrogenasi etanol berlangsung dengan feed pada
temperatur 300C. Feed mengandung 90% mol etanol dan
aldehid (10%) yang diumpankan kedalam reaktor dengan
kecepatan 150 mol/s. Untuk mencegah penurunan
temperatur reaksi yang berakibat penurunan konversi, maka
dilakukan pemanasan kedalam reaktor. Dengan pemanasan
sebesar 2440 kW, maka temperatur outlet adalah 253C.
Berapakah konversi reaksi didalam reaktor?
REAKTOR
150 mol/s
90% mol C
2
H
5
OH(v)
10% mol CH3CHO(v)
300C
n
1
mol C
2
H
5
OH(v)
n
2
mol CH
5
CHO(v)
n
3
mol H
2
(g)
253C
2440 kW
Analisa derajad bebas:
Variabel yang tidak diketahui: 3 (n
1
, n
2
dan n
3
)
Persamaan independen: -2 (atomic balance C & H)
Neraca energi: -1
Derajad bebas = 0


Basis 1 s operasi:
Kesetimabangan atom C:
Input = output
n
1
+ n
2
= 150 .(1)

Kesetimbangan hidrogen:
[(150 x 0.9 x 6) + (150 x 0.1 x 4)] = 3n
1
+ 2n
2
+ n
3
3n
1
+ 2n
2
+ n
3
= 435 ..(2)

C
2
H
5
OH(v) CH
3
CHO(v) + H
2
(g)
Neraca energi:
Q = H = n
out
H
out
- n
in
-H
in
Q = 2440 kJ/s

Entalpi spesifik:



}

+ A =
T
C
f i
dT T Cp H H
25
) (
Komponen
Input Output
n, mol/s
H,
kJ/mol
n, mol/s
H,
kJ/mol
C
2
H
5
OH

135 -212.19

n
1
-216.18

CH
3
CHO

15 -147.07

n
2
-150.90

H
2
- -

n
3
6.95

Pemecahan neraca energi
Q = H = n
out
H
out
- n
in
-H
in
2440 = [-216.18n
1
150.9n
2
+ 6.595n
3
(135)(-212.19)-(15)(-147.07)] kJ/s
6.595n
3
216.18n
1
-150.9n
2
= -28411.7
216.18n
1
+150.9n
2
- 6.595n
3
= 28411.7 .(3)

n1 (C
2
H
5
OH) = 92 mol/s
n
2
(CH
3
CHO) = 58 mol/s
n
3
(H
2
) = 43 mol/s

Konversi

319 . 0
135
) 92 135 (
) (
) ( ) (
5 2
5 2 5 2
=

=
in OH H C
out OH H C in OH H C
n
n n
X
Material balance
Komponen
Input Output
n, mol/s BM Mass n, mol/s BM Mass
C
2
H
5
OH

135 46

6210 92.86

46

4271,651
CH
3
CHO

15 44

660 57.14

44

2514,073
H
2
0
2
42.14


2
84,27606
Balance

6870 6870
Bahan bakar dan pembakaran
Bahan bakar didalam power plan dapat berupa padatan,
cairan atau gas:
Heating value dari combustible material adalah negatif dari
panas pembakaran standar.
Higher heating value/gross heating value (HHV), panas
pembakaran standar imana air sebagai produk pembakaran
dalam fasa cair.
Lower heating value/net heating value (LHV), air sebagai
produk pembakaran dalam fasa uap.


) 25 , (
2
C O H H n LHV HHV
V
A + =

Anda mungkin juga menyukai