Biodiesel
Bahan bakar mesin diesel yang berupa ester metil/etil asam-asam lemak. Dibuat dari minyak-lemak mulus ( minyak goreng) dengan proses metanolisis/etanolisis. Atau dari asam lemak bebas ( produk samping pemulusan minyak-lemak) via proses esterifikasi dgn metanol/etanol. Kompatibel dengan solar, berdaya lumas lebih baik. Berkadar belerang hampir nihil,umumnya < 15 ppm. BXX = camp. XX %-vol biodiesel dengan (100 XX) %-vol solar. Contoh : B5, B20, B100. Sudah efektif memperbaiki kualitas emisi kendaraan diesel pada level B2 !.
2
Sumber Kadar, %-b kr P / NP Hodgsonia macrocarpa Biji P 65 Persea gratissima Dg buah 40 80 P Theobroma cacao Biji 54 58 P Samadera indica Biji NP 35 Sterculia foetida Inti biji 45 55 NP Madhuca mottleyana Inti biji 50 57 P Biji 27 39 NP Pongamia pinnata Callophyllum inophyllum Inti biji 40 73 NP Bombax malabaricum Biji 18 26 NP Madhuca utilis Inti biji 50 57 P Xanthophyllum lanceatum Biji 35 40 P Shorea stenoptera Inti biji 45 70 P Isoptera borneensis Inti biji 45 70 P Sesamum orientale Biji 45 55 P
5
Nama Latin
Gmelina asiatica Croton tiglium Hernandia peltata Aleurites trisperma Cucurbita moschata Madhuca cuneata Mesua ferrea Carica papaya Nephelium mutabile Nephelium lappaceum Annona muricata
Sumber Kadar, %-b kr P / NP Inti biji 49 61 NP Biji 43 64 NP Biji ? NP Inti biji 50 60 NP Biji ? NP Inti biji ? NP Biji 35 38 P Inti biji 45 55 P Biji 35 50 NP Biji 20 25 P Inti biji 62 72 P Inti biji 37 43 P Inti biji 20 30 NP
6
kr kering; P minyak/lemak Pangan (edible fat/oil), NP minyak/lemak Non-Pangan (nonedible fat/oil). Hanya beberapa dari puluhan tumbuhan ini (mis. : sawit, kelapa, kacang suuk) sudah termanfaatkan sebagai sumber komersial minyak/lemak !.
7
Tiap kabupaten di Indonesia bisa memiliki pabrik biodiesel untuk memasok kebutuhannya sendiri !. 9
Jika target pemanfaatan biodiesel 720.000 kL pada tahun 2009 (2 % dari konsumsi nasional solar) maka : Sekitar 25 pabrik biodiesel berkapasitas rata-rata 30 ribu m3/tahun harus sudah berproduksi pada tahun itu. Jika diandaikan bahan mentahnya minyak sawit, akan dibutuhkan 650.000 ton CPO; ini dihasilkan dari 210 ribu ha kebun sawit. 70 ribu tenaga kerja di perkebunan + 5000 orang di produksi CPO + biodiesel. Jika 1 pekerja menanggung 3 anggota keluarga, maka 225 ribu orang bisa terhidupi. Impor 720.000 kL solar dapat dihindarkan; menghemat 288 juta US$ devisa (asumsi harga solar di pasar curah = US$0.40/liter).
10
Sembarang surplus atau minyak off-spec dari industri minyak-lemak pangan dapat ditampung oleh industri biodiesel !.
Prospek lain : peningkatan kesejahteraan rakyat banyak via pengembangan UKM-UKM pemasok minyak-lemak mentah
12
Jika koperasi petani memiliki sendiri unit pemerah (+ ekstraksi) minyak, bungkil bisa dimanfaatkan untuk membangkitkan biogas (bahan bakar lokal) dan unsur hara (anorganik) dikembalikan untuk melestarikan daya dukung tanah.
Pembangkitan biogas dari bungkil memungkinkan produsen minyak-lemak mentah memaksimalkan penjualan produk tsb. (tidak menggunakan minyak-lemak mentah sebagai 13 bahan bakar rumah-tangga pengganti minyak tanah) .
Industri biodiesel berbasis IPTEK minimal mampu mencampurcampur aneka minyak-lemak (bahan mentah) guna menghasilkan biodiesel yang tepat memenuhi persyaratan standar kualitas/mutu. Jadi akan juga mampu menampung minyak-lemak yang diperah/ diekstraksi dari biji-biji limbah industri makanan-minuman maupun biji-biji pohon penghias atau peneduh. Produksi minyaklemaknya bisa menjadi lahan bisnis Usaha Kecil Menengah !.
14
Mengurangi impor ADO (Automotive Diesel Oil). Menguatkan security of supply bahan bakar diesel. Memperbesar basis sumber daya bahan bakar cair. Mempertangguh struktur dan keuletan (resiliency) daya saing industri sawit dan kelapa dalam negeri. Meningkatkan kesempatan kerja. Mengurangi ketimpangan pendapatan antar individu dan antar daerah. Meningkatkan kemampuan nasional dalam teknologi pertanian dan industri. Meningkatkan kemampuan dan volume produksi barang modal. Memupuk komoditi ekspor baru. Mengurangi kecenderungan pemanasan global dan pencemaran udara (bahan bakar ramah lingkungan). 15
Harga ?
Jika harga eceran biodiesel jarak pagar Rp. 4300/liter (sama dengan harga solar PSO di SPBU-SPBU), harga minyak jarak pagar mentah Rp. 2800 3000 per liter, dan harga biji jarak kering Rp. 600 700 per kg. Produksi biodiesel dari CPO untuk penjualan di SPBU masih belum menarik bagi para pengusaha sawit, karena harga pasar (permintaan) CPO tak berbeda jauh dari Rp. 4300/liter (sekalipun harga pokok produksi CPO cukup jauh di bawah ini). Tetapi produsen-produsen CPO kini berminat membuat biodiesel dari CPO untuk memenuhi kebutuhan sendiri, karena mereka harus membeli solar dengan harga Rp6000,- per liter (harga solar industri).
17
Komersialisasi
Demonstrasi Skala Besar (Eksis 1-3 SPBU Penjualan) Standar dan Metode Uji Resmi Biodiesel Demonstrasi Skala Kecil (1-5 Mobil)
Standar dan Metode Uji Tentatif Biodiesel Analisis Mutu dan Bench Test pada Mesin Penelitian Skala Laboratorium
PEMBENTUKAN PASAR
Angka setana
Titik nyala (mangkok tertutup), oC Titik kabut, oC Korosi bilah tembaga (3 jam, 50 oC) Residu karbon (%-b), - dalam contoh asli - dalam 10 % ampas distilasi Air dan sedimen, %-vol. Temperatur distilasi 90 %, oC
min. 51
min. 100 maks. 18 maks. no. 3 maks. 0,05 (maks. 0,3) maks. 0,05 maks. 360
ASTM D 613
ASTM D 93 ASTM D 2500 ASTM D 130 ASTM D 4530 ASTM D 2709 ASTM D 1160
ISO 5165
ISO 2710 ? ISO 2160 ISO 10370 ? ?
maks. 0,02
ASTM D 874
ISO 3987
20
Uji Halphen
negatif
AOCS Cb 1-25
FBI-A06-03
SNI-04-7182-2006 disusun dengan mengacu pada Standar-Standar Syarat Mutu Biodiesel Di A.S., Eropa, dan Australia serta memperhatikan kondisi Indonesia . Contoh : Persyaratan Uji Halphen hanya pada pada SNI-04-7182-2006, karena ada beberapa sumber daya khas Indonesia yang masih harus diteliti cermat.
21
2010 -2015
BiodieselUse As 3% of DO Consumption 1.5 Million kL
2016 - 2025
BiodieselUse As 5% of DO Consumption 4.7 Million kL
Product
Biodiesel from CPO, Jatropha Curcas, other oil. Ethanol from (excess) glycerine
Technology
R&D
Test Property, Performance and standardization Blending Technology, (bio-) Technology (excess) glycerine
Adittives Technology
Source : FBI 22
Sebagian besar biodiesel mencapai konsumen akhir dalam bentuk campuran dengan solar (sampai B10) :
Andaikan harga biodiesel = Rp6000,-/liter (dari minyak sawit mulus atau RBDPO; dari bahan mentah lain seperti jarak pagar akan lebih murah ! ). Pada harga solar Rp4300/liter, maka harga B10 = (0,9 x Rp4300,- + 0,1 x Rp6000) = Rp4470/liter Rp4500/liter. Masih dalam jangkauan promosi para pengusaha untuk membujuk konsumen agar mau membelinya (kualitas lebih baik, emisi lebih bersih, produk dalam negeri, dll). Renungkan perbedaan harga Pertamax dgn premium !. FBI (didukung oleh Kementerian Ristek, Pertanian, Industri, dan Perdagangan) mendesak pemerintah (cq Kementerian ESDM) menyatakan (1). B10 sebagai bahan bakar sah kendaraan diesel dan (2). Solar yang menjadi basis pembuatan B10 adalah solar bersubsidi/PSO.
23
Tantangan-tantangan sekarang :
Kebijakan baru pemerintah membuka lebar peluang bisnis, tetapi juga menyodorkan tantangan-tantangan teknologi. Teknologi domestik untuk memproduksi biodiesel sampai sekarang baru terbukti pada kapasitaskapasitas kecil ( 15 ton/hari). Untuk mampu berkompetisi dengan teknologi luar negeri, perlu dibuktikan pada 100 400 ton/hari. Bahan-bahan mentah yang paling tersedia : minyakminyak sawit, kelapa, dan inti sawit. Tetapi, ketiganya minyak pangan (tidak kompetitif jika permintaan dari sektor pangan sedang tinggi). Bahan-bahan mentah non-pangan paling potensial : minyak2 jarak-pagar, kapok, dan malapari.
25
Minyak jarak pagar : Perkebunan baru dimulai; pasokan minyak belum ada. Bibit unggul belum ada. Teknikteknik pembibitan dan budidaya relatif belum dikenal. Minyak kapok : sumber (beberapa perkebunan) ada, tetapi minyak kapok (dan biodiesel kapok) bereaksi positif terhadap uji Halphen. Bagaimana menanggulanginya (hidrogenasi dll.) ?. Minyak malapari (dari Pongamia pinnata/glabra) : minyak mengandung pula bahan-bahan potensial untuk insektisida dan obat-obatan, tetapi pohon relatif tak dikenal oleh kebanyakan rakyat (India sudah mulai mengeksploitasinya).
26
Teknik pembuatan biodiesel langsung dari (biji) sumber harus dikembangkan untuk memanfaatkan sumber yang mengandung 30 % minyak (termasuk bungkil perahan). Dibutuhkan upaya kreatif untuk mengeksploitasi (hampir) semua sumber daya minyak nabati agar bisa dicampurkan dengan bahan-bahan mentah utama seperti minyak sawit, kelapa, dan jarak pagar. Contoh : kebanyakan biji yang dibuang industri sari buah (sirsak, jambu, pepaya, rambutan, dll) mengandung cukup banyak minyak-lemak. Jika semua tantangan di atas dapat diatasi, industri biodiesel dapat membantu pembangunan ekonomi semua propinsi (pulau) di Indonesia.
27
28