Sejarah Mebel di Barat, Sejarah mebel dideteksi dari artefak, atau peninggalan prasejarah atau bisa terlihat dari gambar-gambar peninggalan kuno. Jika diurutkan secara kronologis, sejarah mebel ini dimulai dari zaman neolitikum, klasik, Eropa Modern Awal, Neoklasik abad 19, Amerika Utara Awal, Modern, Zaman Hijau, Kontemporer. Sejarah Mebel Zaman Neolitikum, Di desa Skara Brae, Orkney, Scotlandia Utara, terdapat situs rumah kuno peninggalan zaman neolitikum 31002500 sebelum masehi. Menariknya, di rumah batu terdapat perlengkapan yang cukup lengkap. Ada lemari pakaian, tempat tidur, lemari tundan, tempat duduk dari batu, dan wadah kerang. Lemari pakaian menjadi Mebel yang cukup penting pada waktu itu. Hal ini terlihat dari posisinya yang terletak di dekat pintu masuk. Pada lemari pakaian ini diletakkan pahatan bulat terbuat dari batu. Mebel Zaman Klasik, Furnitur awal ditemukan pada abad ke-8 SM di Phrigian, Bukit Midas, di Gordion, Turki. Potongan ditemukan di sini termasuk meja dan tatahan yang berdiri. Ada juga peninggalan yang masih bertahan dari Siriah abad 9-8 Sebelum Masehi dari istana Nimrud. Tiruan Klismos (Harvard 1972.45), Karpet paling awal yang kini ditemukan adalah Karpet Pazyryk. Karpet ini ditemukan di sebuah makam beku di Siberia dan kira-kira peninggalan dari abad 6 SM, dan 3. Furniture Mesir Kuno juga ditemukan kembali. Kira-kira peninggalan dari milenium 3 SM berupa tempat tidur di Tarkhan. Ditemukan pula tempat tidur dan kursi berlapis emas dari makam Ratu Hetepheres, dan banyak contoh (kotak, tempat tidur, kursi). Desain furnitur yang sudah maju ditemukan di Yunani Kuno di milenium 2 Sebelum Masehi, termasuk tempat tidur dan kursi klismos. Desain mebel juga juga terlihat pada gambar vas Yunani. Pada tahun 1738 dan 1748, terdapat program penggalian Herculaneum dan Pompeii. Lantas ditemukan furnitur Romawi. Letusan Vesuvius 79 AD ikut membantu pengawetan furniture ini.
Jati mebel
Umumnya, Jati yang sedang dalam proses pembibitan rentan terhadap beberapa penyakit antara lain leaf spot disease yang disebabkan oleh Phomopsis sp., Colletotrichum gloeosporioides, Alternaria sp., dan Curvularia sp., leaf rust yang disebabkan oleh Olivea tectonea, dan powdery mildew yang disebabkan oleh Uncinula tectonae. Phomopsis sp. merupakan penginfeksi paling banyak, tercatat 95% bibit terkena infeksi pada tahun 1993-1994. Infeksi tersebut terjadi pada bibit yang berumur 2 8 bulan. Karakterisasi dari infeksi ini adalah adanya necrosis berwarna coklat muda pada pinggir daun yang kemudian secara bertahap menyebar ke pelepah, infeksi kemudian menyebar ke bagian atas daun, petiol, dan ujung batang yang mengakibatkan bagian daun dari batang tersebut mengalami kekeringan. Jika tidak disadari dan tidak dikontrol, infeksi dari Phomopsis sp. akan menyebar sampai ke seluruh bibit sehingga proses penanaman jati tidak bisa dilakukan. Furniture Jepara telah menjadi klaster industri yang dinamis.Jepara kini, 2011, memiliki sekitar 12.000 rumah industri dan 200 eksportir . Tiap pengrajin memiliki 5-15 tukang pengrajin. Jepara memang bukan satu-satunya kota yang memproduksi furniture. Tapi tidak ada kota yang melebih Jepara dalam jumlah pengrajin dan pengusaha mebel. Di Jepara terdapat showroom terpanjang di
dunia. Bukan satu showroom, tetapi banyak showroom berderet-deret sepanjang 20 KM di jalan Senenan Tahunan Pecangaan. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
menggugah pengrajin ukir untuk berpikir tentang aspek fungsional dari produk. Sehingga mereka menerapkan ukiran kepada benda- benda mebel yang fungsional bagi rumah tangga. Pada tanggal 1 Juli 1929, Kartini mendirikan sekolah ukir bernama Openbare Ambachtschool. Pemerintah Jepara mendirikan perusahaan milik komunitas Jeparas Houtsnijwerk En Meubelmaker. (Local Clusters in Global Value Chains, Roos Kities Andadari), Tetapi perusahaan ini gulung tikar setelah beberapa tahun kemudian. Walaupun demikian, kemahiran ukir Jepara tidak hilang dengan gulung tikarnya lembaga tersebut. Kemahiran ukir warga Jepara diwariskan turun-temurun tanpa tergantung pada perusahaan maupun. Tetapi bukan berarti perusahaan dan sekolah tidak penting. Sekolah dan perusahaan itu pupuk bagi hobi mengukir pengrajin Jepara.
Sumber : Roos Kities Perkembangan ekspor yang significan terjadi pada tahun 1992, dimana nilai ekspor meningkat 6 kali lipat dari 4 juta US $ menjadi 24 juta US$. Keadaan berkembang terus dan memuncak pada tahun 1998 2000 dimana eksportir dan importir diuntungkan oleh tukar rupiah yang murah, sementara bahan baku kayu berasal dari dalam negeri. Kemudian ekspor furniture Jepara mengalami penurunan. Yang tidak tercatat adalah penjualan lokal. Walaupun ekspor furniture Jepara menurun, pengrajin dan pengusaha Jepara masih bertahan. Hal ini karena masih ada penjualan lokal ke Jawa, Sumatra, Bali, Sulawesi, Kalimantan.