iklim makro dan mikro, misalnya pemnfaatan hewan-hewan untuk mengetahui kualitas air sungai. Didalam kegiatan Sungaiku Bersahabat Kembali kami menggunakan metode bioindikator karena metode ini merupakan cara yang paling mudah untuk mengukur kualitas air berdasarkan biota yang ditentukan, selain itu alat yang digunakan sangatlah mudah didapat seperti jaring, menariknya lagi metode ini Kami mengumpulkan biota yg tidak bertulang belakang yang memiliki kepekaan tertentu terhadap pencemaran melakukan pencatatan,scoring, dan perhitungan. Biota terbanyak yang kami temukan adalah Siput, cacing dan lintah. Siput masuk dalam group C : Biota tahan pencemaran, Cacing dan lintah adalah biota yang sangat tahan pencemaran. Dengan metode bioindikator ini rata-rata nilai indeks biotik Sungai Badung dari Pura Taman Beji di Jl.Kendedes hingga area Taman Pancing adalah 3,54. Indeks kualitas air pada skor 3,54 brarti kualitas air adalah Kotor. Pada taggal 22 April kami melakukan praktek langsung dengan anak-anak sekolah SD,SMP, dan SMA/K , kita turun di Sungai Badung di dekat pasar Kumbasari , kami melakukan penelitian dengan menggunakan metode bioindikator lagi, hasil yang kami dapat sbg : Nama Hewan Keong Kepiting Lintah Cacing Turbellaria Mikronekta Jumlah 200 9 3 5 1 1
Dari hasil diatas , kami melakukan penghitungan Indeks Biotik dengan menggunakan buku Panduan Penilaian Kesehatan Sungai . Dari hasil penghitugan ternyata Kualitas airnya adalah 1,9 (2,0) , ini termasuk kategori kualitas air Kotor, Pencemaran agak berat.