Anda di halaman 1dari 20

Ilmu Pengetahuan Sosial SMKN 5 TANGERANG

Kelompok Lima
1. 2. 3. 4. 5. 6. Rina Meynita Rizka Nurul Ismi Sintia Anggreini Supriyadi Tariani Lestari Yazmir Syah

XII RPL 2

Hubungan Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

Kalian tentu masih ingat semboyan pada pita yang dicengkram Burung Garuda, lambang negara kita. Ya, Bhinneka Tunggal Ika. Sekarang berkhayallah kalian sedang terbang di angkasa melintasi garis khatulistiwa. Kalian akan melihat betapa kayanya Indonesia dengan kebudayaannya, namun semua menyatu menjadi satu masyarakat multikultural,

Indonesia.

Karena adanya diferensiasi (perbedaan) dan stratifikasi (pelapisan) sosial, maka terjadi perbedaan tingkatan sosial dalam masyarakat. Inilah yang mencerminkan adanya ketidaksamaan dalam masyarakat. Diferensiasi dan stratifikasi sangatlah penting bagi individu-individu dalam kelompok sosial karena memiliki pengaruh terhadap kesempatan hidup (life chances) mereka.

Kesempatan Hidup (Life Chances)


Merupakan kesempatan seseorang untuk gagal atau berhasil dalam segala aspek kehidupan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan lain lain yang di ukur berdasarkan apa yang dianggap mernarik dan tidak menarik. Struktur sosial identik dengan struktur kesempatan hidup (life chance), semakin tinggi posisi dalam struktur sosial, semakin baik peluang hidupnya.

Oleh sebab itu, hubungan antarkelompok sosial dalam masyarakat multikultural adalah saling berkaitan (erat sekali), karena dalam suatu masyarakat, kita pasti menemukan dua atau lebih kelompok sosial yang berbeda-beda.

Indonesia Sebagai Masyarakat Multikultular


Hidup di negara yang memiliki banyak kepulauan membuat Indonesia mempunyai ciri dan corak masing-masing. Hal inilah yang membawa akibat pada adanya latar belakang, kebudayaan, corak kehidupan dan termasuk pola pikir masyarakatnya. Kondisi tersebut yang membuat Indonesia terdiri atas masyarakat yang beragam latar belakang etnik dan budaya.

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural Yang mempengaruhi terbentuknya kelompok sosial dalam suatu masyarakat multikultural sebagai berikut :

Meskipun Indonesia memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika, bukan berarti masyarakat Indonesia yang multikultural ini tidak terjadi gejolak-gejolak yang mengarah pada perpecahan.

Kepentingan Yang Sama Darah Dan Keturunan Yang Sama Daerah Yang Sama Faktor Geografis Ciri Fisik Yang Sama

ANEKA MACAM KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL


Menurut Mac Iver dan Page kelompok adalah sejumlah individu yang saling berinteraksi satu sama lain. Para ahli yang lain juga memberi batasan tentang kelompok yakni suatu kehidupan bersama individu dalam suatu ikatan. Ikatan hidup bersama tersebut adanya interaksi dan interrelasi sosial yang memungkinkan timbulnya perasaan bersama.

Kelompok semu Kelompok Nyata Kelompok Primer dan Sekunder Kelompok Dalam dan Kelompok Luar Gemainschaft dan Gesellschaft

Formal Group dan Informal Group Membership Group daan Reference Group Community dan Society Organisasi Sosial Kelas Sosial

Bentuk dan Konflik Masyarakat Multikutural


Masyarakat multikultural ini bersifat bebas. Tidak membatasi apapun, seperti agama, ras, dan lain-lain. Ini artinya lebih bersifat fleksibel. Inilah bentuk dari keanekaragaman negara kita. Menurut Van Den Berghe, penyebab terjadinya konflik masyarakat multikultural disebabkan oleh hal-hal berikut :

Adanya Segmentasi Kelompok Yang Berbeda Kultur Pengembangan Nilai Dasar Yang Kurang

Konflik
Sebab yang paling mendasari konflik pada masyarakat multikultural : Bentuk Geografis Pengaruh Budaya Asing Bahasa Kondisi Alam Yang Berbeda Terjadinya Integrasi Yang Dipaksakan

Upaya Pencegahan Munculnya Masalah Keragaman Suku Bangsa


Melakukan Penyatuan Ras, Suku dan Agama Menumbuhkan Sikap Nasionalisme Mengembanhkan Sikap Toleransi Membuka Forum Komunikasi Lintas Suku, Ras dan Agama

KESIMPULAN

Apabila kita dapat menerima dan menghargai orang lain atau kelompok lain dengan segala erbedaan dan keterbatasannya, maka kelangsungan hidup bersama dalam masyarakat bangsa Indonesia akan terwujud. Oleh karena itu, kita harus menghindari sifat dan prilaku yang bersifat rasial, sukuisme, individualisme, egoisme, ekstrimisme, anarkisme, dan sejenisnya.

Anda mungkin juga menyukai