Anda di halaman 1dari 14

TUGAS INDIVIDU STROKE

Oleh Prima Krishna Dharmawan 2008 65 066 Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul

Stroke ?
Stroke / CVA (cerebrovascular accident) manifestasi gangguan saraf umum yang timbul secara mendadak dalam waktu yang singkat yang diakibatkan oleh gangguan aliran darah ke otak akibat penyumbatan (ischemic stroke) atau akibat pendarahan (hemorrhagic stroke).

Ischemic Stroke
supply O2 dan nutrisi menuju otak menurun akibat sumbatan sel-sel dan jaringan otak mati. 58% oleh sumbatan bekuan darah. 5-10% oleh gangguan darah, peradangan, dan infeksi Klasifikasi: Transient Ischemic Attack (TIA) Defisit Neurologik Iskemik Sepintas atau Reversible Ischemic Neurological Deficit (RIND) Stroke progresif & Stroke komplet

Haemoragic Stroke
pembuluh darah pecah menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. 70% kasus penderita hipertensi. hemoragia intraserebrum perdarahan ke dalam jaringan otak. hemoragia subaraknoid pendarahan ke dalam ruang subaraknoid.

GEJALA STROKE (Iskandar, 2002)


Gangguan sensorik dan motorik (kesemutan & termasuk kelemahan otot wajah) Gangguan berbicara dan pemahaman percakapan Gangguan pengelihatan Gangguan keseimbangan Headache disertai mual dan muntah Gangguan perilaku mendadak

FAKTOR RESIKO dapat dikontrol (Iskandar 2002)


Hipertensi, Diabetes Melitus, Merokok, Penyakit jantung Kegemukan/obesitas, Hiperkolesterolemia dan hiperurikemia Kelainan arteri karotis, Hiperkoagulasi (darah mudah menggumpal) Konsumsi alkohol berlebihan, Penyalahgunaan obat, Gangguan pernafasan saat tidur (sleep apnea) Pernah terjadi serangan / Transient Ischemic Attack (TIA) sebelumnya.

FAKTOR RESIKO tidak dapat dikontrol (Iskandar 2002) Usia, Jenis Kelamin, Ras/Suku Bangsa Kelainan bawaan/herediter Riwayat stroke/TIA sebelumnya

SINDROME & GEJALA KERUSAKAN ARTERI OTAK KARENA STROKE


Stroke Arteri Anterior Cerebri Pada pemeriksaan penderita lesi pada proksimal arteri ini hanya akan menimbulkan deficit neurology yang sedikit karena dibantu oleh percabangan arteri komunikans anterior. Pada lesi distal arteri anterior cerebri akan ditemukan hemiparese kontralateral hilangnya sensori kortikal yang lebih besar pada ekstremitas bawah. Grasp reflek involunter pada ekstremitas atas dan inkontinensia.

Lanjutan
Stroke Arteri MediusCerebri Pada lesi superficial arteri medius cerebri dapat menyebabkan hemiparese kontralareral atau hemiplegic dengan deficit sensori pada wajah, lengan, tungkai dan homonymous hemianopsia (deficit visual). Gejala yang ditimbulkan oleh lesi arteri cerebri medius adalah hemiplegi tanpa deficit sensori atau visual.Infrak sekunder dari penyumbatan proksimal arteri cerebri medius dapat menyebabkan odema cerebri, lalu peningkatan tekanan intracranial yang lebih lanjut mengakibatkan herniasi otak, koma atau kematian.

Lanjutan
Lesi karotis interna Penyumbatan pada arteri karotis interna kanan dan kiri dapat menyebabkan infrak yang besar pada cerebri medial dan teretori arteri anterior cerebri. Penyumbatan pada salah satu arteri karotis interna dapat menyebabkan gejala campuran dari gejala lesi arteri anterior cerebri dan arteri medius cerebri.

Lanjutan
Lesi posterior cerebri Occlusi pada percabangan thalamus dapat menyebabkan hemianesthesia (deficit sensoriskontralateral), selanjutnya dapat menyebabkan thalamic sensory syndrome (sensasi sebelah tubuh yang tidak menyenangkan). Infrak pada lobus occipital akan menyebabkan homonymous hemianopsia, agnosia, prosopagnosia (ketidakmampuan untuk mengenali wajah) atau jika keduanya dapat mengakibatkan kebutaan kortikal. Iskemik pada lobus temporal dapat menyebabkan syndrome amnesia. Ketelibatan percabangan subthalamic dapat melibatkan midbrain yang bersebelahan dapat menyebabkan banyak variasi deficit (seperti juling, postur athetoid, postural tremor, hemibalismus). Hemiplegi kontralateral terjadi karena keterlibatan pendikulus cerebri.

Lanjutan
Arterivetebro basilar Penyumbatan total arteri basilar dapat berakibat fatal, yaitu sakit kepala pada bagian occipital yang progresif, diplopia, hemi atau quadriplegi yang progresif, bulbar paralysis dan koma. Locked in syndrome adalahsuatu gejala quadriplegi dan anathria yang terus menerus sadar, pasien ini tidak bias bicara namun terus menerus siaga dan hanya bias satu gerakan volunteer yaitu gerak mata vertical, hal tersebut terjadi karena lesi pada ventral pontine. Angka kematian tinggi (59%), pasien yang selamat mengalami gangguan yang parah berhubungan dengan disfungsi brainstem.

Lanjutan
Arterivetebro basilar Penyumbatanpada system vetebro basilar yang menyebabkan gejala pada ipsilateral maupun kontralateral, karena traktus pada batang otak ada yang menyilang dan ada yang tidak menyilang. Gejala bias termasuk hilangnya kemampuan visual, homonymous hemianopsia, diplopia, baal atau kelemahan pada wajah, dysatria atau dysphagia, tinnitus. Hemiparese satu atau beberapa bagian tubuh dapat terjadi karena keterlibatan traktus corticospinal. Hilang sensasi pada wajah, bagian tubuh atas atau bawah dapat terjadi karena iskemic pada system lemniskus. Sensasi nyeri dan temperature dapat hilang pada sisi yang berlawanan karena keterlibatan traktus spinothalamicus.Drop attacks (kehilangan tonus tubuh bagian bawah secara tiba- tiba) dapat terjadi karena iskemik pada pyramid medulla.

Intervensi
Berdasarkan gejala dan tanda yang timbul, dan disesuikan sesuai perkembangan kondisi pasien.

Anda mungkin juga menyukai