Orangutantidurdiatas pohonpadamalamhari
Makananorangutanselain buah2anjugaserangga
K A M PA N Y E B A N G G A ( P R I D E C A M PA I G N )
Menciptakan Rasa Bangga Untuk Membangun Konstituen Konservasi DI Taman Nasional Gunung Leuser, wilayah Besitang Oleh : Ismail (Coord. Mobile Awareness & Pride Campaign Manager YOSL-OIC)
Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) merupakan harta warisan dunia dengan julukan Tropical Rainforest Heritage of Sumatra. Hingga kini juga belum terlepas dari ancaman dan permasalahan yang kian lama mengancam kelestarian situs warisan dunia itu. Untuk penyelesaian masalah yang ada memang bukan semudah yang dibayangkan. Menciptakan rasa bangga karena memiliki kekayaan alam Leuser di dalam hati masyarakat sangat membutuhkan waktu yang tidak pendek. Untuk mengurai benang-benang kusut dalam konservasi Taman Nasional Gunung Leuser diperlukan sebuah desain konsep permasalan yang ada dengan segala keterkaitannya, sehingga semua pihak bisa berkontribusi memberikan solusi terbaik sesuai dengan sumberdaya masing-masing. Menciptakan rasa bangga terhadap kawasan Taman Nasional Gunung Leuser sebagai kekayaan lokal dan warisan dunia, merupakan aspek penting untuk membentuk dukungan lokal. Bagaimana akan membangun keterlibatan semua pihak apalagi masyarakat lokal untuk bersama-sama berkontribusi melindungi dan melestarikan kawasan TNGL kalau rasa cinta dan bangga tidak ada pada elemen masyarakat ?, dan kebanggaan inilah yang medasari lahirnya kepedulian akan pentingnya melindungi dan menjaga kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) sebagai sistem penyanggah kehidupan manusia. Pride Campaign adalah sebuah usaha untuk menciptakan kebanggaan tersebut guna kepentingan membangun dukungan semua pihak dan menjadi konstituen konservasu bagi kawasan Taman Nasional Gunung Leuser yang merupakan habitat penting bagi berbagai satwa penting seperti orangutan sumatera, gajah, harimau dan satwa dilindungi lainnya. Pride campaign dilaksanakan oleh Yayasan Orangutan Sumatera Lestari Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dengan dukungan dari RARE dan bekerjasama dengan Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL). Berawal dari pertemuan stakeholder yang ada di Taman Nasional Gunung Leuser wilayah Besitang, yang dilaksanakan pada Februari 2009 lalu dihadiri oleh semua komponen, dari Balai Besar TNGL, Organisasi Non Pemerintah (NGOs), kecamatan, pemerintahan desa, tokoh masyarakat, perwakilan kelompok masyarakat (KSM), telah menghasilkan sebuah pemetaan masalah yang sistematis. Terdapat enam ancaman yang mempengaruhi kelestarian kawasan hutan TNGL pada saat ini dan masa yang akan datang. Berangkat dari enam permasalahan yang ada, maka ancaman perambahan merupakan ancaman dan isu yang akan coba dijawab melalui Kampanye Bangga (Pride Campaign) semua komponan Theory Of Change (TOC) Teori perubahan meruakan tolls yang digunakan untuk menyusun rencana, mengembangkan kapasitas untuk mengevaluasi, dan menganalisa hasil kampanye. Secara deskriptif membantu memahami perubahan (sosial atau lingkungan) yang diharapkan terjadi dan strategi untuk mendorong terjadinya perubahan tersebut. Secara singkat teori perubahan yang dikembangkan dalam kampanye bangga ini adalah : Untuk mengurangi perambahan kawasan hutan dan untuk memelihara area hutan Taman Nasional Gunung Leuser Wilayah SPTN VI Besitang di bagian timur dari Taman Nasional Gunung Leuser, satu ketetapan UNESCO sebagai World Heritage Site dan satu habitat penting untuk Orangutan Sumatera, sistem agroforestry yang lebih murah dan permanen akan diperkenalkan. Petani Lokal akan diberitahukan tentang arti pentingnya TNGL sebagai rumah terakhir bagi spesies primata yang sangat terancam punah, manfaat layanan jasa lingkung dari TNGL dan manfaat mengadopsi sistem agroforestry. Teknik baru ini akan menawarkan pendapatan lebih tinggi dan lebih berkesinambungan kepada mereka serta pada saat yang bersamaan juga memelihara Mereka akan diperkenalkan pada konsep sistem agroforestry, menerima pelatihan dan bantuan teknik untuk menggunakan teknik serta akhirnya mengadopsi serta mempraktekan teknik baru. Sistem mata pencarian alternatif lain, juga akan diperkenalkan. Selama satu tahun pertama diharapkan adanya 30% adopsi teknik oleh komunitas petani lokal salah satu desa target dari pada 4 desa target. Kampanye Pride di area hutan Besitang akan dilihat sukses jika perambahan hutan berkurang dan populasi Orangutan Sumatera bertahan. Strategi mengurangi ancaman konservasi (Barrier Removal) Untuk melakukan sebuah perubahan maka diperlukan sebuah alternatif bagi masyarakat agar tidak melakukan aktivitas perambahan dimasa yang akan datang. Pengenalan pola agroforestry polikultur akan diperkenalan melalui pembangunan demplot agroforestri sebagai tempat bagi kelompok tani untuk belajar tentang penerapan dan manfaat agroforestri. Strategi diharapkan akan memberikan manfaat kepada masyarakat agar dapat mengoptimalkan fungsi dan pemanfaatan lahan pertanian mereka diluar hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Dengan meningktanya pengetahuan teknis menerapkan agroforestri dan masyarakat tahu manfaatnya, diharapkan akan menurunkan kebutuhan lahan pertanian/kebun sehingga tekanan dan ancaman pembukaan hutan TNGL akan berkurang dimasa yang akan datang. Memobilisasi khalayak masyarakat dengan Pendekatan Social Marketing. Tahapan-tahapan Pride Campaign dalam masyarakat sekitar Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) wilayah Besitang akan dilaksanakan dengan pendekatan social marketing. Menciptakan rasa bangga dan membangun konstituen konservasi tidak sekedar memberikan informasi kepada orangorang, karena pengetahuan saja tidak akan cukup untuk melakukan perubahan sosial. Dalam hal ini praktik social marketing dapat berperan untuk mempengaruhi kelompok sasaran agar secara sukarela menerima, menolak, menanggalkan atau mengubah suatu sikap dan perilaku bagi kemajuan individu, kelompok dan keseluruhan masyarakat. Tentu saja social marketing berperan penting karena dapat menganalisa perilaku berdasarkan nilai-nilai yang berlaku, memilih kelompok sasaran dan perilaku yang perlu diubah serta menjual gagasan perubahan untuk medukung dan menjadi bagian penting bagi konservasi hutan hujan Taman nasional Gunung Leuser di wilayah Besitang, Sumatera Utara khususnya. Semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat, terbangunnya dukungan sikap positif, dan partisipasi seluruh komponen masyarakatm pemerintah, lembaga konservasi, simpul-simpul kelompok lokal maka akan memberikan wajag baru dalam konservasi Taman Nasional Gunung Leuser di wilayah Beistang. Untuk itu Pride Campaign dirancanang sebagai usaha untuk membagun kekuatan kebersamaan dan meningkatkan dukungan lokal, membangkitkan partisipasi semua komponen untuk memberikan yang terbaik dari setiap potensi yang ada pada masing-masing kelompok. Dan pada akhirnya nanti semua elemen bisa mengatakan kita semua Sehati Selamatkan Leuser.
Salam Redaksi
Redaksi : Jl. Sei Bahorok Baru 79 Medan Sumatera Utara - 20156 Indonesia Telp/Fax : +62 61 4147142 Website : www.orangutancentre.org E-mail : info@orangutancentre.org Penerbit : Orangutan Information Centre Pelindung : Sumatran Orangutan Society Pembina : - Lucy Charlotte Wisdom - Panut Hadisiswoyo S.S. MA P. Jawab : Sofian Hadinata, S.Hut Pimp Redaksi : M. Jamil, SE Editor : M. Indra Kurniawan Staff Redaksi : Mulyadi, Naumi, Bida, Ari, Febroni Hendra, Mansur, Era, Abdul Design : M. Jamil, SE Fotografer : Mustaqim, Binur, Ismail
Kampanye Bangga........................................... 1 Program Pengembangan Wisata Orangutan Sumatera........................................ 2 Kebun Pembibitan dan Pelatihan OIC.............. 4 Program Beasiswa Peduli Orangutan 2009....... 5 Persepsi Masyarakat Perkebunan Terhadap Satwa Orangutan.............................. 6 Inisiatif Lokal di Kawasan Hutan Mendorong Pengukuhan KETAPEL..................... 7 Tanaman Perintis Restorasi Hutan...................... 8 KUKANG (Nycticebus caucang) Slow Loris........ 9
6. Pelatihan Para Guide/Pemandu Wisata Pelaksanaan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para pemandu dalam upaya pelestarian Taman Nasional Gunung Leuser sebagai Warisan Dunia. Adapun pelatihan ini meliputi empat paket pelatihan yaitu : Ekowisata, Pendidikan Konservasi,SAR, Pubikasi dan Dokumentasi. Peserta pelatihan ini adalah para pemandu di Bukit Lawang dan Tangkahan juga para ranger TNGL Bukit Lawang. 7. Penyebaran angket kepada para wisatwan Pre dan Post Kuisioner Pre dan Post Kuisioner dilakukan untuk mengetahui pesepsi pengunjung terhadap pengelolaan wisata di Bukit Lawang. Pelaksanaan Pre dan Post ini telah dilaksanakan mulai bulan Januari 2009. Metode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan bekerjasama dengan pihak pengelola hotel dengan memberikan tempat untuk meletakkan Kuisioner yang akan dibagikan di resepsionis hotel di Bukit Lawang. Hasil Pre dan Post Kuisioner ini nantinya dapat memberikan gambaran pengelolaan Bukit Lawang di masa yang akan datang. (Binur)
2. Pemasangan sign board Pemasangan sign board ini dilaksanakan disekitar kawasan Wisata Bukit lawang yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai orangutan dan aturan/panduan Taman Nasional Gunung Leuser sehingga para pengunjung/wisatawan mengetahui apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan di dalam kawasan TNGL.
Orangutans are a good species to represent rainforest conservation. 1 2 3 4 5 Rainforest conservation should be a global priority. 1 2 3 4 5 Seeing an animal in its natural environment is important in educating about conservation The Orangutan Information Centre (OIC) is grateful for visitors opinions on the effectiveness of our 1 2 3 4 5 conservation and educational work. We would appreciate if you would answer the following questions I feel confident in my knowledge about orangutan and rainforest conservation. prior to your visit so we can determine the expectations of those coming to Bukit Lawang. All information 1 2 3 4 gathered will be used to improve the visitor experience and will be treated with complete confidentiality. I understand the role of environmental organization like the OIC in5 conservation. SUMATRAN ORANGUTAN ECOTOURISM DEVELOPMENT 2 3 4 5 I understand the role of1environmental organisations such as the OIC in conservation. POST-VISIT QUESTIONNAIRE I contribute to conservation charities in some way. Please tell us about yourself: 1 21 33 45 5 2 4 1. Date of visit: Orangutan Information Centre (OIC) is always grateful for visitors opinions on the effectiveness of theirI contribute to conservationto contributein someway to the conservation of rainforests. I would like charities in some way. The 1 2 3 4 5 conservation and educational work. All information gathered will be used to improve the visitor experience and 1 2 3 4 5 I would like to contribute in some way to the conservation of Orangutans. 2. Age (pleasewill be treated with complete under tick): 18 and confidentiality. 18-30 31-40 1 2 4 5 I would like to contribute in some way to3the conservation of rainforests. 41-50 51-60 60 and above 9. What 2 you consider the most important contribution of Bukit Lawang? do 1 3 4 5 Please tell us about yourself: (please rank, e.g. 1 way to the conservation of 1. Date of visit: I would like to contribute in some least important, 5 most important)orangutans. 3. Male/ female (please tick) : Male Female 1 2 Orangutan protection 3 4 2. Age (please tick): 18 and under 18-30 31-40 Economics/ provides jobs 5 Tourism Education 41-50 51-60 60 and above Other (please specify): 4. Nationality (please state): 10. What do you consider the most important contribution of Bukit Lawang? 3. Male/ female: Male Female 10. Please state how much you agree with the following statements with regards to conservation area and (please rank in your visit importance; e.g. 1 least important, 5 most important): order of (Please circle): 5. What is the reason for you visiting Indonesia? (please tick) 5. Nationality (please state): Orangutan protection Holiday Business Educational reasons Visiting family/friends 1 Economics/ provides jobs Strongly disagree, 2 Disagree, 3 No strong opinion, 4 Agree, 5 Strongly agree 6. How satisfied were you with the visitor experience? (please circle): Other (please specify) Tourism The facilities for tourists in Bukit Lawang are adequate. 1 2 3 4 5 1 2 3 4 Education The guides respected the park guidelines during5the visit. Very unsatisfied Unsatisfied Adequate Satisfied Very satisfied 6. What is the reason for you visiting Bukit Lawang? (please tick) Other (please specify) 1 2 3 4 5 Other tourists respected the park guidelines during the visit. Holiday Ability to view animals Business Educational reasons Visiting family/friends 4 1 2 3 5 1 2 3 4 5 11. How much do you think admission needed National visitors should park guidelines. Better management is to the to ensure Park respect cost? ($) Educational value 1 2 3 4 5 Other (please specify) 1 3 5 2 - 10 $ 10 - 30 $ 2 30 - 50 $ 4 50 - 100 $ > 100 $ Relevant content about Rainforest Park rangers have sufficient skills to handle semi wild orangutans in Bukit Lawang 12. How much do you expect to spend while visiting Bukit Lawang? (including hotel, trekking, 1 2 3 4 5 conservation in area? (please tick) 1 2 3 4 5 7. How did you hear about the Bukit Lawang area Park rangers and guides provided me with important information regarding orangutan conservation and the area food, etc) : Relevant Conservation literature Tour operator content about orangutans Internet Word of mouth of Bukit Lawang 100 - 200 $ 200 - 500 2 $ 500 - 700 4 $ 700 - 1000 $ > 1000 $ 1 3 5 in Bukit Lawang area 1 2 3 4 5 The orangutans were negatively Leaflet/brochure content about other rainforest Other (please specify) Please use this space for any other comments:affected by the visitors. Relevant 8. Have you visited a conservation area previously? (Yes/no) Friendliness of guide 1 If yes, when and where? Guide knowledge 1
Attitude of guide towards conservation Attitude of guide towards orangutans 1 1 species in Bukit Lawang area 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5
1 2 3 4 5 The conservation area is effectively managed. 1 2 3 4 5 The protected area is an appropriate size. 1 2 3 4 5 My visit effectively educated me about Orangutans. 1 2 3 4 5 My visit effectively educated me about forest species other than Orangutans. 1 2 3 4 5 The educational facilities at Bukit Lawang were useful. 1 2 3 4 5 Bukit Lawang contributes to Orangutan conservation. 1 2 3 4 5
9. Please state how much you improve the visitor experience? (please tick allregards to 7. How would you agree with the following statements with that apply): conservation (Please circle):
Better guide information Better ability to view animals More contact with animals Smaller visitor Disagree, 1 Strongly disagree, 2 group size 3 No Reduce opinion, 4 Agree, 5 Strongly agree strong the education content covered Increase the education content covered Other (please specify): 8. Please state how much you is important to me. The conservation of endangered species agree with the following statements with regards to conservation (Please circle): 1 2 3 4 5 The conservation of the rainforest is important to me.3 No strong opinion, 4 Agree, 5 Strongly agree 1 Strongly disagree, 2 Disagree, 1 2 3 4 5
The conservation of endangered species is important to me. 1 2 3 4 5 The conservation of the rainforest is important to me. 1 2 3 4 5 Orangutans are a good species to represent rainforest conservation. 1 2 3 4 5 Rainforest conservation should be a global priority. 1 2 3 4 5 Seeing an animal in its natural environment is important in educating visitors about conservation 1 2 3 4 5 I feel confident in my knowledge about orangutan and rainforest conservation. 1 2 3 4 5
Thank you for your time and co-operation. Your comments are very valuable to our work. We hope you enjoy 11. Would you visit Bukit Lawang again? (Yes/ no) your visit. Please dont forget to complete a Post-visit questionnaire after your trip.
12. Would you recommend visiting the area to a friend? (Yes/no) 13. Would you support the OIC in future (e.g. donating, fundraising)? (Yes/no) If you need further information please visit our websites : If you would like to be kept updated withwww.orangutans-sos.org www.orangutancentre.org our work, please give us your email address Please use this space to make any other comments about your visit.
Thank you for your time and co-operation. Your comments are very valuable to our work. If you need further information please visit our websites : www.orangutancentre.org www.orangutans-sos.org
Seleksi peserta oleh dosen Biologi USU, dosen Kehutanan USU, staf BBKSDA Sumut, dan Founding Director YOSL OIC
Finalis seleksi beasiswa dari Biologi UNIMED, Biologi USU, dan Kehutanan USU
Penandatanganan perjanjian kerjasama antara Fakultas Kedokteran Hewan Unsyiah dengan Orangutan Information Centre (OIC)
dilaksanakan. Dari data tersebut diketahui masyarakat sudah mengetahui bahwa orangutan termasuk satwa yang dilindungi. Dari data yang diperoleh dikembangkan untuk mengetahui masalah konflik manusia dan orangutan bagi yang pernah mengalaminya. Mereka yang merasa memiliki konflik dengan primata menyatakan bahwa monyet ekor panjang paling sering menggangu di kebun. Monyet ekor panjang memang dikenal sebagai primata yang tidak dilindungi dan termasuk satwa pengganggu. Selain hewan tersebut masyarakat juga menyatakan bermasalah dengan orangutan dan kedih. Masyarakat yang bermasalah dengan orangutan menyatakan bahwa orangutan paling sering merusak tanaman karet berupa buahnya. Tanaman buah durian dan jengkol juga dimakan pada saat musim buah saja. Tanaman karet secara rutin mengalami kerusakan karena orangutan terisolasi di areal kebun karet sehingga buah, daun dan ranting menjadi sumber pakan yang selalu tersedia bagi orangutan. Orangutan terisolasi akibat pembukaan lahan hutan menjadi perkebunan, akibatnya orangutan yang berada perbatasan hutan dan pemukiman penduduk tidak dapat kembali ke habitatnya. Sekitar 70% masyarakat tidak mengetahui penyelesaian yang baik terhadap masalah ini. Orangutan di daerah ini telah bertahun-tahun terisolasi di perkebunan mereka dan tidak dapat kembali ke hutan. Solusi terbaik adalah memindahkan orangutan yang berada pada areal perkebunan ke hutan tempat habitatnya. (NK)
Selama pelatihan para peserta diberikan kuesioener untuk mengetahui perilaku masyarakat lokal terhadap kerusakan hutan dan konservasi yang telah
Kelompok Tani Pelindung Leuser (KETAPEL) di lokasi penanaman Resort Sei Betung, Besitang
KUKANG
Aktivitas Harian
Pada saat bergerak di malam hari, kukang jantan menandai dengan air kencingnya pada pohon yang dilalui untuk daerah teritorialnya atau daerah kekuasaannya. Mereka aktif pada malam hari (nocturnal) dan hidup di pohon (arboreal). Pada siang hari tidur pada percabangan pohon, atau kadang-kadang di rumpun bambu dan tidak membuat sarang. Cara tidurnya dengan melingkar dan kepalanya tersembunyi di antara kedua kakinya.
Suara
Suara desisan (mendesis) sering dikeluarkan bila merasa terganggu, baik pada jantan maupun betina. Pada bayi, suara ini sedikit perlahan, terdengar saat akan menyusui. Suara panggilan juga kadang-kadang keluar saat terjadi sesuatu. Pada musim kawin tiba, betina mengeluarkan lengkingan yang cukup keras. Bayi kukang sering mendesis perlahan seperti akan menyusui.
Habitat
Kukang berada di hutan primer dan sekunder, hutan bambu serta hutan bakau. Kadang-kadang mereka juga ditemukan di daerah perkebunan coklat. Walaupun lebih banyak ditemukan di hutan yang masih baik. Di Indonesia, satwa ini dapat ditemukan di Sumatra, Jawa dan Kalimantan.
Perilaku Sosial
Kesenangannya bergelantung menjadikan mereka termasuk hewan arboreal (jarang turun ke tanah) yang menyukai puncak pohon. Kehidupan sosialnya sangat sedikit sekali diketahui. Dijumpai oleh beberapa peneliti hidup sendiri (soliter) atau