Anda di halaman 1dari 28

N A S O NIO MU

N I IM ND
TR
A

IA
PA
M

L
TA

O N D IA L
W O R LD H
L
R
G

EM
ER
E
U

N S TA
OI
N
I

U U GE
N G L E PATRIM
Sekapur Sirih
Salam Lestari,

Belajar.....
Dalam edisi ini, catatan-catatan tentang “belajar” banyak dicetuskan oleh para penulis. Belajar dalam hal ini
adalah belajar untuk alam, belajar mencintai alam, belajar memiliki alam dengan 'benar'. Mulai dari sekedar
konsep sampai dengan tulisan mengenai bagaimana penulis berusaha mengejewantahkan belajar pada tahap
implementasi.

Pada edisi ini, Ismail OIC mencoba menularkan ilmunya tentang concept modelling, sebuah konsep yang ingin
dia terapkan untuk merancang skema permasalahan dalam rangka menyusun rencana dan strategi konservasi
TNGL dalam pride campaign, kampanye dengan bangga. Sebuah langkah skematis yang konon telah berhasil
diimplementasikan pada beberapa kawasan lain di Indonesia maupun di luar negeri sana.

Pada Rubrik Kehati, Ridha kembali hadir untuk menginformasikan kepada para pembaca tentang parasit
indah rupa, yang ternyata juga banyak terdapat di ranah Leuser. Balanophora. Dan pada rubrik ini juga, Lina
mengupas singkat tentang Rosella, 'teh' yang sedang nge-trend dengan berbagai khasiatnya itu.

Selanjutnya, Esti Asmalia, dengan pengalamannya ketika melakukan syuting untuk Eagle Award, mencoba
berbagi pengalaman ketika dia berada di Tanah Borneo. Sebuah pengalaman sarat muatan konservasi dari
sebuah budaya desa yang jauh dari gemerlap 'kesombongan' kota. Pengalaman yang semoga dapat membuka
mata kita untuk dapat belajar tentang alam, budaya , kehidupan sosial dan belajar menghargai....

Dan pada 'Wacana', Dwiana dengan latar belakangnya sebagai Penyuluh Kehutanan berusaha mengupas uneg-
uneg-nya tentang pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan rasa memiliki terhadap hutan. Belajar
mempunyai 'rasa memiliki', itulah yang coba dikedepankan dalam tulisannya. Semoga menjadi tulisan yang
berguna...

b u l e t i n

Jejak Leuser
Pelindung : Kepala Balai Besar TNGL | Penanggung jawab : Kepala Bagian Tata Usaha|
Pemimpin Redaksi : Yunita Aprilia |
Editor : Yoghi Budhiyanto - Ahtu Trihangga| Distribusi : Agus Susanto|
Administrasi : Dwiana Fajaria | Umum : Ali Sadikin
Diterbitkan oleh:
Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser
Jl. Suka Cita 12 Kelurahan Suka Maju, Kecamatan Medan Johor,
Medan, Sumatera Utara
Telp (061) 7871521 - Fax. (061) 7879378

Email: jejakleuser@yahoo.co.id
Blog : http://www.jejakleuser.blogspot.com

Redaksi Buletin “Jejak Leuser” menerima sumbangan tulisan yang berkaitan dengan
aspek alam dan konservasi. Tulisan diketik dengan spasi tunggal, maksimal 5
halaman dan minimal 3 halaman A4 dengan font Times New Roman 10. Naskah
dikirim ke email : jejakleuser@yahoo.co.id dengan disertai identitas diri (termasuk foto
penulis), serta foto-foto dan/ atau gambar-gambar yang dapat mendukung tema
tulisan. Naskah yang dikirimkan menjadi hak penuh redaksi Buletin “Jejak Leuser”
untuk dilakukan proses editing seperlunya.

Cover depan : Belajar.... (Ilustrasi Gajah: Diding/FFI-SECP - Foto: Ahtu TH, Esti A)
Cover belakang : Kampanye untuk Leuser (Foto: Ahtu TH)
Design‘n Layout : Bisro Sya’bani
Menu Hari Ini

10 17
5 21
14
Concept Modelling
Merancang Skematis Permasalahan Untuk Menyusun
Rencana dan Strategi Konservasi TNGL dalam Pride Campaign

Balanophora,
Parasit yang Menawan

Melirik Khasiat Si Perdu Rosella

Upacara Nyambut Buah


Melanggengkan Tradisi, Mensyukuri Nikmat Sang Pemberi

Pemberdayaan Masyarakat dan


Sense of Belonging Terhadap Hutan

4
26 Menjadi Sahabat Leuser
Menghargai Orang Lain
LEUSER
27
Dari Kepala Balai
Menjadi Sahabat Leuser
Oleh: Nurhadi Utomo

S
ayidina Ali pernah berkata, ”Selemah- Tapi jika kejahatan dibalas dengan kebaikan, maka
lemahnya manusia ialah orang yang tak itu adalah mulia dan terpuji.
boleh mencari sahabat dan orang yang
lebih lemah dari itu ialah orang yang mensia- Lalu bagaimana kita bisa menjadi sahabat
siakan sahabat yang telah dicari”. Leuser?
Tidak akan sesulit yang kita bayangkan. Intinya
Siapapun kita, kita tidak mau masuk di dalam sangat sederhana, jangan coba ganggu 'dia',
kaum lemah? Persahabatan adalah hak hakiki jangan coba untuk merusaknya.
yang dibutuhkan setiap manusia, kecuali manusia Beruntunglah, sekarang Leuser telah mempunyai
yang telah tertutup pintu hatinya oleh sebuah banyak sahabat. Sahabat-sahabat Leuser itu
dinding kesombongan dan tidak hanya pantang mengganggu
keangkuhan. Leuser, namun lebih dari itu,
Jangan batasi hati bijak mereka mencoba membangun
dengan hanya bersahabat Leuser untuk menjadi yang jauh
dengan manusia, lebih baik lagi; UNESCO
bersahabatkah dengan semua merestorasi kawasan Leuser yang
yang ada di sekeliling anda. rusak dengan berbagai macam
Bersahabatlah dengan alam. kajian, OIC menggerakkan
Bersahabatlah dengan Leuser, masyarakat untuk menghijaukan
sang pemberi hawa segar dunia Leuser, WCS merangkul orang-
ini. Gratis tanpa bayar.Jangan orang untuk dapat mencintai
tinggalkan persabatan itu Leuser, FFI dengan gajahnya
jikalau tidak ingin disebut berupaya mengamankan Leuser
sebagai manusia yang paling dan mengembangkan
lemah.... ekowisatanya, LPT menjaga
Tangkahan, serta banyak lagi
Tuhan menciptakan alam seisinya adalah untuk sahabat Leuser yang belum tersebut di tulisan ini.
kemaslahatan manusia. Manusialah yang harus Terimakasih, para sahabat...
berfikir dan bertindak untuk melestarikan alam
semesta ini. Semua tahu apa yang telah Telah cukupkah itu? Jelas belum...!
disumbangkan Leuser untuk dunia ini, untuk Leuser masih membutuhkan banyak sahabat lagi
kita. Telah banyak literatur yang membeberkan untuk menjaga kelestariannya, keindahannya,
itu.... Akankah 'kebaikan hati' sang penjaga iklim kemakmurannya, sahabat sejati nan setia....
tersebut akan kita balas dengan berbagai macam Sahabat yang setia bagai pewangi yang
'kejahatan' yang dapat melukainya? Kata La mengharumkan.
Roche, itu disebut zalim. Coba perhatikan apa Sahabat sejati menjadi pendorong
yang dikatakannya: impian...impian menuju Leuser yang menghijau,
tanpa cela.
Jika kejahatan dibalas dengan kejahatan, maka itu
adalah dendam Mari kita bergandeng tangan, berjabat tangan
Jika kebaikan dibalas dengan kebaikan, maka itu untuk menyatukan kekuatan persahabatan demi
adalah perkara biasa Leuser....***
Jika kebaikan dibalas dengan kejahatan, maka itu
adalah zalim Email: nhd_utm@yahoo.com

4 Vol. 4 No. 13
Tahun 2008
DInamIka

Concept Modelling
Merancang Skematis Permasalahan Untuk Menyusun
Rencana dan Strategi Konservasi TNGL dalam Pride Campaign

Oleh: Ismail

U paya konservasi untuk sebuah kawasan dan/ atau


keanekaragaman hayati tertentu tidak pernah
terlepas dari permasalahan yang ada pada
kawasan dan/ atau keanekaragaman hayati itu berada.
Sangat penting mengetahui semua permasalahan hingga
pada sumber penyebab munculnya sebuah permasalahan
tersebut. Tanpa mengetahui permasalahan yang ada,
bagaimana mungkin bisa menyusun sebuah perencanaan
konservasi yang akan menjawab dan menyelesaikan
masalah yang ada?

Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) merupakan harta


warisan dunia dengan julukan “Tropical Rainforest Heritage
of Sumatra”. Hingga kini, Leuser masih juga belum
terlepas dari ancaman dan permasalahan yang kian lama
kian mengancam kelestarian situs warisan dunia itu.
Untuk penyelesaian masalah yang ada memang bukan
semudah yang dibayangkan. Menciptakan rasa bangga
karena memiliki kekayaan alam Leuser di dalam hati
masyarakat sungguh membutuhkan waktu yang tidak
pendek. Untuk mengurai benang-benang kusut dalam
konservasi Taman Nasional Gunung Leuser diperlukan
sebuah desain konsep permasalan yang ada dengan segala
keterkaitannya, sehingga semua pihak bisa berkontribusi
sesuai dengan sumberdaya masing-masing.

Permasalahan yang ada pada kawasan TNGL harus


dipandang sebagai persoalan bersama dan diselesaikan
bersama semua pihak. Masyarakat harus menjadi salah

Vol. 4 No. 13 5
Tahun 2008
DInamIka
satu aktor utama dalam proses penyelesaian persoalan yang cakupan dimana proyek akan
dihadapi TNGL. Peran serta masyarakat dan pembangunan dilaksanakan dan target yang akan
kapasitas harus menjadi aktivitas penting dalam upaya dituju. Ini merupakan area dan situasi
mengurangi permasalahan yang ada. yang hendak dipengaruhi. (2) faktor-
faktor yang terdiri dari faktor utama/
Pemodelan Konsep (Concept Modelling) merupakan salah langsung yang merupakan
satu langkah yang dapat kita gunakan untuk menelaah permasalahan, peristiwa, situasi atau
permasalahan yang ada. Pemodelan konsep atau yang bisa perilaku yang dapat mempengaruhi
disebut dengan Konsep Model merupakan gambaran secara langsung kepada target proyek.
skematis yang menunjukkan kondisi target dalam proyek Faktor kontribusi/ penyumbang yaitu
atau program konservasi, faktor yang mempengaruhinya, faktor-faktor penyebab muncul adanya
kegiatan dan bagaimana kaitan di antara mereka. Bagian- faktor-faktor utama/ langsung. (3)
bagian dalam Model Konsep adalah sebagai berikut : (1) kegiatan; merupakan tindakan yang
cakupan dan target proyek. Bagian ini berisi area atau akan dilakukan untuk mempengaruhi

faktor-faktor yang ada. (4) hubungan ; menggambarkan Model Konseptual dalam Pride
bagaimana hubungan antara faktor, kegiatan dan kondisi Campaign Taman Nasional Gunung
target. Dalam model konsep hubungan ini diwujudkan Leuser Wilayah Besitang
dengan “tanda panah penghubung”.
Dalam menyusun model konseptual
Model Konseptual Yang Efektif mengenai permasalahan di kawasan
TNGL, sangat penting untuk
Model konseptual yang efektif memiliki ciri-ciri : menentukan fokus masalah dan
1. Menampilkan gambaran kawasan sebelum ada intervensi penentuan strategi untuk menjawab
dari program/proyek yang akan dilakukan. masalah yang ada tersebut. Model
2. Menunjukkan adanya faktor langsung dan faktor tidak konseptual menjadi dasar utama untuk
langsung terhadap target serta bagaimana hubungannya. menyusun strategi dan aktivitas
3. Menampilkan faktor-faktor yang relevan. program Pride Campaign (Kampanye
4. Memiliki dasar data dan informasi yang baik. Bangga) yang akan dilaksanakan oleh
5. Penyusunan model konsep merupakan kerjasama tim/para OIC (Orangutan Information Centre) atas
pihak yang dilakukan secara partisipatif. dukungan dari RARE ini.

6 Vol. 4 No. 13
Tahun 2008
DInamIka
Pride Campaign merupakan salah satu tools untuk berikut:
mejawab permasalahan konservasi yang ada. 1. Peserta dikenalkan pada
Penyusunan model konsep Pride Campaign untuk pemodelan konsep, ruang lingkup
kawasan TNGL wilayah Besitang dilaksanakan secara dan pertanyaan fokus/konteks.
partisipatif dengan melibatkan para pihak, mulai dari 2. Stakeholder membuat model
pembuat kebijakan/ pemerintah, lembaga konservasi dan konseptual dalam pertemuan awal
masyarakat lokal. Untuk tahapan awal, kegiatan ini stakeholder.
dilaksanakan pada 4 Februari 2009, sebuah kegiatan 3. Peserta menempatkan kartu di sisi
yang merupakan buah kerjasama antara OIC Medan sebelah kanan untuk mewakili
dan Balai Besar TNGL. ruang lingkup proyek dan target
kunci.
Proses Pemodelan Konsep dalam Pride Campaign TNGL 4. Mempengaruhi faktor-faktor yang
wilayah Besitang memuat tahapan-tahapan sebagai secara langsung atau tidak

ahtu th

langsung mempengaruhi target yang diwakili dengan ancaman untuk selanjutnya kita
kartu yang ditempatkan pada sebelah kiri ‘kartu menentukan ancaman mana yang
target kunci’. akan dipilih untuk dijawab atau
menjadi fokus dalam proyek tersebut.
Threat Ranking
Bagaimana memberi peringkat pada
Threat Ranking merupakan sebuah proses untuk ancaman?
memberi peringkat dan secara langsung membandingkan
ancaman terhadap sebuah area proyek sehingga Dalam proses memberikan peringkat
tindakan konservasi dapat lebih fokus kepada area yang pada ancaman yang ada, beberapa
paling dibutuhkan. Dengan menyelesaikan konsep model faktor yang harus dipertimbangkan
dan segala ancaman/ permasalahan/ faktor dan adalah:
bagaimana hubungan dengan target proyek, tidak serta 1. Cakupan (scope) – bagian dari
merta berarti Pride Campaign akan mampu menjawab keseluruhan wilayah yang
semua permasalahan yang ada. Hal ini menjadi lazim kemungkinan akan terpengaruh
terjadi karena pada setiap lembaga, untuk penyelesaian dalam jangka waktu tertentu oleh
suatu proyek hampir dipastikan memiliki keterbatasan suatu ancaman.
di beberapa sisi sumberdaya. Selanjutnya hal yang 2. Keparahan (severity) – tingkat
sangat penting adalah membuat analisa permasalahan/ kerusakan yang terjadi dalam
ancaman yang kemudian dibuat ranking (peringkat) jangka waktu tertentu.

Vol. 4 No. 13 7
Tahun 2008
DInamIka
3. Ketakterbalikan (irreversibility) – tingkat ketakterpulihan menguji tingkat pengetahuan, sikap,
kondisi target dalam jangka waktu tertentu, dengan kata perilaku yang ada pada masyarakat.
lain, seberapa pentingnya mengambil tindakan segera Survei ini juga penting untuk observasi
untuk menghadapi ancaman. potensi-potensi lokal serta menguji hasil
dan temuan dalam diskusi dan
Setelah mendapatkan peringkat ancaman yang ada, tahap pertemuan para pihak/stakeholder.
berikutnya adalah melakukan uji ulang terhadap model Berdasar pada konsep model yang telah
konsep dengan mengidentifikasi kembali faktor langsung dan disusun dan temuan serta hasil survey.
tidak langsung. Kemudian dilakukan penilaian terhadap
internal lembaga/ organisasi dan sumberdaya yang ada untuk Tahap rencana & strategi kampaye;
mempengaruhi ancaman yang ada, selanjutnya diurutkan pada tahapan ini dilakukan penentuan
kembali peringkat ancaman sesuai dengan kemampuan objektif/ sasaran yang ingin dicapai
lembaga/ organisasi. selama pelaksanaan program. Disusun
sebuah rencana Barrier Removal
Kriteria pengurutan ulang peringkat Operational Plan (BROP) yaitu sebuah
1. Kemampuan organisasi/lembaga – Apakah Anda memiliki rencana dan pilihan-pilihan manajemen
kompetensi teknis dan/atau sumberdaya? untuk menjawab dan sebagai alternatif
2. Kepraktisan sosial – Hambatan-hambatan apa yang perlu pilihan dalam mengurangi permasalahan
dihilangkan? Seberapa sulit untuk menghilangkan yang ada. Bentuk BR (Barrier Removal)
mereka? dapat berupa pengembangan alternatif
3. Kelayakan politik – penambahan ekonomi (livelihood),
Seberapa “Gambaran skematis mendorong upaya penegakan hukum
mendukungnya yang menunjukkan atau yang lain, disesuaikan dengan
lingkungan politik kondisi target, faktor permasalahan yang dihadapi, dan
setempat? yang mempengaruhi, menyusun rencana pemantauan.
kegiatan dan
Peran dari pengurutan bagaimana kaitan Tahap pengembangan pesan dan
peringkat ancaman
diantara mereka.” implementasi ; pada tahapan ini
sesuai dengan tiga dilakukan penyusunan pesan-pesan
aspek diatas berguna strategis yang akan disampaikan dalam
untuk menentukan fokus rencana proyek yang dibatasi oleh program kampaye, penentuan media,
ketersediaan sumberdaya dan waktu. Sebuah langkah yang serta strategi komunikasi dan
baik adalah yang melibatkan para ahli/pakar untuk pendekatan. Pada implementasi adalah
meninjau ulang peringkat ancaman dan model konseptual. tahapan merealisasikan semua rencana
Penentuan fokus rencana sangat menentukan bagaimana dan implementasi bentuk BR (Barrier
strategi dan pilihan-pilihan perubahan akan dilaksanakan. Removal).
Adalah suatu hal yang sia-sia untuk mencoba mengubah
perilaku jika perilaku penggantinya tidak praktis atau tidak Tahap monitoring & evaluasi:
tersedia. tahapan ini berfungsi untuk memastikan
semua rencana berjalan untuk mencapai
Tahapan Pride Campaign sasaran, dan memastikan strategi sesuai
dan efektif serta merubah rencana bila
Setelah tahap menguraikan masalah & analisa situasional tidak efektif dan berdampak untuk
yang salah satunya adalah pemodelan konsep untuk mencapai sasaran.
menguraikan masalah dan ancaman secara sistematis, maka
langkah yang akan dilakukan selanjutnya adalah melahirkan “Membentuk konstituen lebih dari
rencana perubahan yang diharapkan (Teori Perubahan) sekedar memberikan informasi kepada
berdasarkan pemilihan fokus ancaman yang dipilih. Survei orang-orang”, dalam hal ini praktik
kualitatif dan kuantitatif dilakukan untuk mengetahui dan social marketing dapat berperan

8 Vol. 4 No. 13
Tahun 2008
DInamIka
membangun konstituen konservasi. tentang Social Marketing, Teori Perubahan dan
Kampanye Bangga adalah salah satu alat Barrier Removal dalam Pride Campaign adalah
untuk mewujudkan kolaborasi dan sinergi sebuah pendekatan untuk mencapai tujuan
dalam membangun konstituen konservasi konservasi.***
Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser
(TNGL) dengan segala potensi *) Koordinator Mobile Awareness Unit &
sumberdaya, keanekaragaman hayati, Campaign Manager TNGL Wilayah Besitang OIC-
sosial dan budaya. Kesemua pembahasan Medan

Diagram hasil penyusunan model konsep terhadap permasalahan TNGL oleh parapihak, 4 Februari 2009 di Kecamatan
Batang Serangan, Kab. Langkat.

Vol. 4 No. 13 9
Tahun 2008
K e h a t I

Balanophora,
Parasit yang Menawan
Oleh: Ridha Mahyuni

B alanophora, namanya. Belum banyak


orang yang mengenal tumbuhan parasit
yang satu ini. Bentuknya yang lebih kecil
dibandingkan dengan Rafflesia yang dikenal
sebagai bunga terbesar di dunia. Tumbuhan
adalah Rhopalocnemis, Exorphopala, dan
Langsdorffia.

Di masyarakat pada kawasan tertentu,


tumbuhan ini dikenal dengan nama nama Prut
parasit ini hanya terdiri dari kurang lebih 15 jenis atau Prut Tjantigi, diambil dari sebutan untuk
dan tersebar di seluruh dunia. Penyebarannya tumbuhan inangnya, Perud Panggang, dan Perud
meliputi wilayah tropikal Asia, kawasan Malesia, Ramo Giling. Balanophora merupakan tumbuhan
Pasific Islands, tropikal Australia,Tomores, yang sangat mudah hidup pada tumbuhan inang
Madagaskar, dan Afrika (Kongo) (Hansen, 1976). kebanyakan. Tercatat hampir 35 jenis tumbuhan
Balanophora merupakan salah satu marga dari yang merupakan inang dari tumbuhan parasit
Balanophoraceae, dan marga lainnya seperti yang menawan ini, diantaranya adalah Carissa

Balanophora fungosa ssp. indica var.indica

10 Vol. 4 No. 13
Tahun 2008
K e h a t I
carandas (Apocynaceae), Ilex wigthtian (Aquifoliaceae), Euonymus crenulatus (Celastraceae), Albizia
sp, Milletia sp (Leguminaceae), Pithecellobium sp, Ficus sp (Moraceae), Baringtonia asiatica
(Lecythidaceae), Syzygium cuminii (Myrtaceae), Cissus sp, Tetrastigma sp (Vitaceae). Warna bunga
Balanophora yang bervariasi mulai dari kuning keputihan hingga kuning, coklat, orange, merah
hingga berwarna merah muda merupakan salah satu ciri yang membedakan jenis yang satu dengan
yang lainnya. Parasit ini banyak ditemukan di kawasan pegunungan yang termasuk kawasan
dataran tinggi.

Biologi Balanophora.

Balanophora merupakan tumbuhan parasit berstektur tebal/ berdaging, dengan status berumah satu
dan berumah dua (maksudnya adalah ada jenis yang jantan terpisah dengan betina dan ada juga
yang tergabung bersama-sama sekaligus). Tumbuhan yang dengan beraneka ragam bentuk ini

Balanophora fungosa ssp fungosa Balanophora latisepala Balanophora papuana

tumbuh pada akar tumbuhan inangnya. Rimpangnya kadang bercabang dan ada juga yang tidak
bercabang. Permukaan bunganya licin dengan bintil-bintil sisik kecil dan adanya yang seperti lentisel
yang berbentuk bintang. Daunnya tersusun berhadapan dan berseling atau berbentuk spiral yang
melekat. Perbungaannya berbentuk silinder atau membulat. Bunga jantan yang melekat berbentuk
huruf 'U'. Tajuknya berjumlah 3-6 dengan bentuk membundar. Benang sari yang memanjang dan
anter yang beruang rangkap biasanya mempunyai jumlah tajuk yang banyak. Untuk bunga betina
Balanophora termasuk bunga yang berputik dan memiliki tangkai putik. Bakal buah
menggelendong, dengan satu lokul, dengan menirus menuju kedua ujungnya, bakal biji anatrop
dengan tangkai yang pendek. Tangkai putik yang memanjang dan berkanjang serta dengan buah
eksokorp.

Penyerbukan tumbuhan ini dibantu oleh beberapa serangga seperti semut, kecoa dan ngengat. Ini
dibuktikan dengan ditemukannya butiran telur-telur ngengat pada bagian biji maupun bagian
perbungaan. Adapun marga ngengat yang banyak dijumpai membantu penyerbukan tumbuhan ini
adalah dari marga Assarra dan Nacoleia. (Kawakita, A & Kato, M 2002).

Yang masih menjadi misteri hingga saat ini adalah, belum ada data yang menjelaskan bagaimana
Balanophora dapat hidup pada tubuh tumbuhan inangnya. Sama seperti kasus pada
perkembangbiakan hidup pada Rafflesia, yang hanya baru diketahui bahwa tubuh parasitnya
memiliki benang-benang halus yang disebut houstorium dalam tubuh inangnya. Sementara,
bagaimana terinfeksinya tumbuhan inang dari Balanophora merupakan masalah besar yang harus
dipecahkan untuk penelitian yang akan datang.

Vol. 4 No. 13 11
Tahun 2008
K e h a t I

Bagaimana mengenal jenis Balanophora?

Untuk Balanopbora abbreviata dicirikan dengan berumah satu,


mahkota yang berwarna kuning keputih-putihan, umbi tunggal
yang berbentuk mengerucut sungsang dari bagian dasar dan
melebar pada bagian atasnya, daun yang berseling atau berderet,
bunga jantan yang melekat, dan bunganya satu tangkup atau
bisimetri. B.fungosa mempunyai ciri berumah satu, mahkotanya
berwarna kuning hingga orange atau kuning kecoklatan, kadang-
kadang ada juga yang sebagian yang berwana merah muda,
umbinya tunggal dan bercabang pada bagian dasar, pada
permukaan mahkota terdapat bintil yang berbentuk seperti
bintang, bunganya terdiri dari banyak tangkup biasanya berjumlah
4-5, daunnya tersusun secara spiral, jarang yang berhadapan.

B. elongate dicirikan dengan berumah dua, mahkota berwarna


merah kekuningan hingga merah kecoklatan, umbinya bercabang,
dengan cabang tunggal yang memanjang, dengan perbungan yang
mengerucut sungsang, terdapat bintil-bintil yang berbentuk
bintang, daun yang membentuk
spiral, menyirap, biasanya
ukurannya bertambah lebar, dan “Yang menarik lagi dari
ujungnya menumpul. B.papuana
bercirikan berumah dua, Balanophora adalah
berwarna kuning hingga orange memiliki kandungan lilin
kekuningan bahkan ada juga atau mengandung
yang berwarna merah, umbinya Balanophorin yang
bercabang, pada bagian mahkota
terdapat bintil-bintil yang biasanya digunakan
berbentuk bintang, batang yang untuk membuat lilin kecil
berhadapan silang dan saling ataupun obor.”
berpasangan, daun yang
membundar berwarna merah Balanophora wrightii
hingga kuning, daunnya
kebanyakan mempunyai ukuran yang sama, dan perbungaan
dengan satu tangkup. B.lowii berumah dua, berwarna kuning
hingga merah, umbinya selalu tunggal, banyak terdapat bintil-
bintil yang berbentuk bintang, daun pada bagian dalam berwarna
merah muda, berhadapan silang dan berbentuk membulat, jumlah
daun akan bertambah seiring dengan bertambahnya ukuran,
bunganya terdiri dari satu tangkup. B.lowii dibedakan dengan
B.papuana dari ciri jumlah dari yang cenderung bertambah seiring
dengan bertambahnya ukuran pada batang, dan berbeda pula dari
B.elongata susunan daun yang berhadapan.

B. reflexa dengan ciri berumah dua, berwarna orange, merah hingga


merah tua, umbinya ada beberapa yang tumbuh bersama,

12 Vol. 4 No. 13
Tahun 2008
K e h a t I
bercabang dari bagian dasar umbi tunggal, daunnya (Semenanjung Malaysia), B.laxiflora
tersusun spiral, bunga betina biasanya terdiri dari (Taiwan), dan B. wrightii (Jepang dan
satu tangkup atau bisimetrik, dan perbungan jantan Taiwan). Ekspedisi Mogea et al 1980,
berbentuk elips. berhasil mengkoleksi Balanophora sp
dari Taman Nasional Gunung Leuser, di
Kandungan Kimia bagian barat daya Kutacane, di sebelah
barat sungai Alas tepatnya di kawasan
Tumbuhan parasit ini memiliki kandungan pigmen Biak Mentelang.
hijau yang sedikit sekali. Yang menarik lagi dari
Balanophora adalah memiliki kandungan lilin atau Walaupun Balanophora ini belum
mengandung Balanophorin yang biasanya digunakan dikategorikan sebagai tumbuhan
untuk membuat lilin kecil ataupun obor. Disebabkan langka, tapi keberadaan populasi
oleh jenis tumbuhan ini jarang, lilin dan kandungan tumbuhnya harus tetap dijaga. Usaha
lilinnya tidak pernah diperdagangkan secara konservasi dan pencegahan terhadap
komersil. Jenis yang biasanya banyak mengandung illegal logging maupun ulah tangan
Balanophorin adalah Balanophora fungosa ssp. indica manusia yang mengganggu keberadaan
var.gibbosa. B.elongata mengandung â-amrin palmit populasinya harus diantisipasi dengan
yang mana disertai juga dengan kandungan karet baik. Keberadaan populasi-populasi
dalam jumlah kecil. Jenis lain seperti B.japonica Balanophora merupakan aset
yang mengandung ester â-amrin dan taraxasterol Biodiversitas kita, dan kita pula yang
dan mungkin mengandung karet dalam jumlah yang harus menjaganya.***
cukup besar. Beberapa penelitian membuktikan
bahwa Balanophoraceae kaya akan kandungan *Peneliti LIPI.
Fenolik dan tannin (Hansen 1976). Kandungan
coniferin yang besar yang berasal dari isolasi dari
salah satu jenis Balanophora di gunakan sebagai Daftar Pustaka
obat anti asma yang di gunakan oleh sebagian
masyarakat di Thailand. (V. Podimuang; Hansen Hansen, B. 1876. Balanophoraceae. Flora
1976). Malesiana. Series I. Vol. 7:783-804

Persebaran Kawakita, A & Kato, M. 2002. Floral


Persebaran Balanophora di Indonesia menyebar di Biology And Unique Pollination System
pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan maupun of Root Holoparasites, B.
Sulawesi. TOBIRACOLA (Balanophoraceae).
Balanophora fungosa, B. fungosa ssp. fungosa, American Journal of Botany Vol:
Balanophora ssp indica var. indica dapat ditemukan 89(7):1164-1170.
di Jawa Timur, Sulawesi, Sumatra. Khusus untuk
Balanophora ssp var.globosa hanya dijumpai di Mogea, J.P, Burhan, A.L. Ma'roef, A.
Gunung Salak, Jawa Barat. B.elongata juga telah 1980. Laporan Perjalanan Ekspedisi
ditemukan di Cibodas, Gunung Gede, Jawa Barat. Botani Ke Kuta Cane, Aceh Tenggara ( 7
Jenis lainnya seperti B.papuana dapat dijumpai di Februari-7 Maret 1980). Herbarium
kawasan Kalimantan dan Sulawesi serta B.latisepala Bogoriense [mimeograph].
dapat ditemukan di Sumatra, dan B.abbreviata di -------
Maluku. Beberapa jenis berikut tersebar diluar Seluruh foto di-download dari situs
wilayah Indonesia yaitu B. reflexa (Serawak, www.parasitiplants.siu.edu.
Pahang), B.lowii (Gunung Kinabalu),
B.hongkongensis (Hongkong), B.hansenii

Vol. 4 No. 13 13
Tahun 2008
K e h a t I

Melirik Khasiat Si Perdu Rosella


Oleh: Lina Naibaho

S iapa sangka, tanaman perdu Rosella -yang terlihat bak bunga


picisan- ternyata mempunyai sejuta manfaat, nyatanya bunga
Rosella yang merah merona bisa diracik menjadi the. Tentu
saja, selain bermanfaat bagi kesehatan, Rosella juga mempunyai rasa
khas yang (pasti) tak terlupakan! Yah, bagi Anda pecinta teh, mari
melirik bunga Rosella sebagai salah satu minuman segar yang
menemani Anda melewatkan waktu santai di sore hari.

Teh Rosella atau Teh Merah dikenal dengan berbagai nama, yaitu :
Teh Rosella, Hibiscus Tea, Teh Mekkah, Teh Yaman. Disebut juga
Karkade (Arab), Kezeru (Jepang), Merambos Hijau (Jateng), Asam
kesur (Meranjat), Kesew Jawe (Pagar Alam), Asam Jarot (Sp. Padang),
Asam Rejang (Muara Enim) dan Hisbiscus Sabdariffa L. (Latin).

Dari riwayatnya, tanaman Rosella disinyalir berasal dari India dengan


nama Jamaican Sorrel. Ada juga pendapat yang mengatakan Rosella
berasal dari Afrika Barat. Namun, tanaman ini pertama kali
diperkenalkan di Malaysia sejak lebih dari tiga abad lalu. Di Malaysia,
Rosella juga disebut Asam Paya, Asam Kumbang atau Asam Susur,
yaitu tumbuhan yang mempunyai keluarga yang sama dengan bunga
raya/ bunga sepatu (Hibiscus Rosasinensis).
www.nnuke.files.wordpress.com

14 Vol. 4 No. 13
Tahun 2008
K e h a t I
Tanaman Rosella adalah sejenis perdu yang mudah ditaman. Tanaman
Rosella dapat dibudidayakan melalui biji/benih. Tinggi tanaman Rosella
ww

bisa mencapai 3 sampai dengan 5 meter. Bunga Rosella berwarna cerah,


w.g
re

kelopak bunga atau kaliks-nya berwarna merah gelap dan lebih tebal jika
en-
h

dibandingkan dengan bunga raya/ bunga sepatu. Bagian bunga Rosella


erb
a
.co

yang bisa diproses menjadi teh ialah kelopak bunganya (kaliks) yang
m

mempunyai rasa yang amat masam. Menguntungkan sekali tanaman ini


mengeluarkan bunga hampir sepanjang tahun, sebab bunganya
mempunyai khasiat teh dengan segudang manfaat.
Selain sebagai minuman teh, kelopak bunga ini bisa diproses menjadi
pelbagai jenis makanan seperti jelly, saos, dan manisan Roselle. Daun
muda Rosella bisa juga dimakan sebagai ulam atau salad. Sementara itu di
Afrika, biji Rosella dimakan karena dipercaya mengandung minyak
tertentu. Sedangkan di salah satu bagian Benua Hitam tersebut, tepatnya
di negara Sudan, Rosella diproses menjadi minuman tradisional yang
dinamakan Karkadeh dan merupakan minuman kebangsaan negara itu.

www.nnuke.files.wordpress.com
Khasiat Teh Rosella
Mengkonsumsi langsung kelopak bunga Rosella atau produk olahan
Rosella lainnya secara benar dan teratur; baik sebagai bahan makanan,
minuman, obat ataupun jamu herbal, dapat menyembuhkan berbagai
macam gangguan kesehatan dan penyakit, terutama pada bagian
bunganya yang bermanfaat sebagai antioksidan, untuk mencegah
penyakit kanker dan radang, mengendalikan tekanan darah, melancarkan www.benyaliwibowo.files.wordpress.com

peredaran darah dan melancarkan buang air besar.

”Rosella adalah antioksidan yang sempurna. Sebagai perokok aktif, Teh


Rosella sangat cocok saya konsumsi untuk meluruhkan racun rokok di
dalam tubuh,” ungkap Dina –seorang aktivis salah satu LSM di Sumatera
Utara yang berdomisili di Sibolangit.
Ketertarikan Dina terhadap Rosella tidak tanggung-tanggung,
kenyataannya Dina langsung mempraktikkan pembudidayaaan tanaman
Rosella di pekarangan rumahnya, bahkan meracik langsung bunganya
menjadi teh merah. Menurut si pencinta teh herbal ini, kandungan herba

Vol. 4 No. 13 15
Tahun 2008
K e h a t I
·
meningkatkan stamina dan daya tahan
pada kelopak bunga Rosella dapat mengatasi tubuh,
berbagai macam penyakit, dan yang paling ·
menormalkan kadar gula darah, asam urat
penting adalah sebagai daya tahan tubuh dan kolesterol dalam tubuh,
terhadap berbagai serangan penyakit. ·
mengurangi dampak negatif dari nikotin
Menurut Dina, tanaman herba ini berkhasiat ·
membasmi virus TBC
sebagai bahan antiseptik, penambah 'syahwat', ·
mengurangi ketergantungan terhadap
sebagai agen astringen. Tanaman ini juga banyak narkoba
digunakan dalam pengobatan tradisional seperti ·
mencegah kanker,
batuk, ketidakhadaman, lesu, demam, 'tekanan ·
mengatasi batuk dan sakit tenggorokan,
perasaan', gusi berdarah (skurvi) dan mencegah ·
mengobati sariawan,
penyakit hati. ·
menurunkan berat badan (cocok untuk
program diet),
Ekstrak kuncup bunga Rosella ternyata mampu ·
melindungi dari infeksi kuman, anti bakteri,
berfungsi sebagai antispasmodik (penahan anti virus serta
kekejangan), antihelmintik (anti cacing) dan ·
mengobati keracunan,
antibakteria. Selain itu rosella ternyata mampu ·
anak-anak bermanfaat mempercepat
menurunkan kadar penyerapan alkohol. Daun pertumbuhan otak karena mengandung
tumbuhan herba ini juga bisa digunakan untuk Omega-3 dan memacu pertumbuhan DHA,
merawat luka, penyakit kulit dan gigitan ·
memperbaiki metabolisme tubuh,
serangga. ·
memperlambat menopause dan tulang
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan keropos/pengapuran tulang.
tentang Rosella,
ternyata tiap 100 gr Kebiasaan mengkonsumsi Teh Rosella
mengandung 260-280 ternyata tidak hanya pada mereka
mg vitamin C, ”Rosella adalah antioksidan yang bergelut langsung pada
vitamin D, B1 dan yang sempurna. Sebagai tanaman obat-obatan. Sebut aja
B2. Kandungan Ardhi, seniman kota Medan sekaligus
perokok aktif, Teh Rosella
vitamin C tiga kali pemilik sebuah cafe ini, turut
lipat anggur hitam, sangat cocok saya konsumsi mengkonsumsi segelas besar teh
sembilan kali lipat untuk meluruhkan racun Rosella hampir setiap hari. “Yah,
jeruk sitrus, sepuluh rokok di dalam tubuh...” katanya ada manfaatnya, tidak ada
kali lipat lebih besar salahnya lah dicoba,” ungkapnya.
dari buah belimbing
dan dua setengah kali Nah loh!! Jangan sebut diri Anda
lipat dibanding vitamin C dalam jambu biji penggila teh kalau belum menikmati teh Rosella
(kelutuk). Selain itu Teh Rosella mengandung …***
kalsium tinggi (sejumlah 486 mg dari 100 gr) ,
Magnesium serta Omega 3. Teh ini juga diperkaya *) Mahasiswa Departemen Kehutanan - Fakultas
Vitamin A, iron, potasium, beta caroteen & asam Pertanian, Universitas Sumatera Utara - Medan
esensial.
Referensi : dari berbagai sumber***
Lebih lengkapnya, berbagai macam manfaat
Rosella antara lain dapat dideskripsikan sebagai
berikut:

16 Vol. 4 No. 13
Tahun 2008
Khasanah

Upacara Nyambut Buah


Melanggengkan Tradisi, Mensyukuri Nikmat Sang Pemberi

Oleh:
Esti Asmalia D i banyak kepercayaan suku, bumi acapkali
diibaratkan seorang ibu. Untuk menghargai
pengorbanan dan pemberian seorang ibu
bumi, dia harus dijaga kelestariannya. Simbolisasi
bumi dalam sosok ibu ini lantas berkaitan erat
dengan cara yang dilakukan oleh suku-suku tersebut
dalam memberi penghormatan terhadap alam,
terutama hutan. Sebagai sumber penghidupan,
kehancuran hutan sama artinya dengan kehancuran
jati diri mereka. Penghormatan ini diwujudkan
dengan berbagai ritual yang berkaitan dengan
fenomena alam seperti awal musim tanam, musim
pohon berbunga dan masa panen. Dalam setiap
ritual, tersirat ungkapan rasa syukur kepada Sang
Maha Kuasa dan penghormatan terhadap ibu bumi.
Salah satu suku yang masih melanggengkan tradisi
dalam menyambut fenomena alam adalah suku
Dayak Ntuka. Di era wireless macam sekarang,
mereka masih menjalankan ritual-ritual tersebut.
Salah satunya Upacara Nyambut Buah yang
diadakan dalam rangka menyambut musim pohon
berbunga tiba.

Dayak Ntuka berdiam di pedalaman Kalimantan


Barat. Kampung Bahake tepatnya. Dari pusat kota
terdekat – Ketapang – diperlukan lebih kurang 10
jam dengan speedboat berkekuatan 40 PK untuk
mencapai kampung ini. Tanpa bantuan GPS, jangan
tanya letaknya di google earth, apalagi di peta, karena
pasti akan menemui kesulitan ketika mencarinya.
Terpencil memang. Saking terpencilnya, jangankan
sinyal telepon selular, suplai listrik dari perusahaan
listrik negeri ini saja belum ada. Masyarakat di
Bahake masih memanfaatkan genset untuk
keperluan listrik-listrikan. Sementara untuk

Vol. 4 No. 13 17
Tahun 2008
Khasanah
menonton sinetron, berita dan hiburan belasan kali dengan hanya berjalan kaki – kalau mau.
ala televisi mereka sangat bergantung Bahake dilewati oleh dua sungai. Sungai yang besar adalah
pada parabola. Meski rumah terbuat Sungai Pawan, sementara yang kecil adalah Sungai Bahake.
dari kayu berlantai tanah, tapi parabola Dari nama Sungai Bahake inilah suku Dayak Ntuka yang
berdiri gagah di halaman. Dengan menetap di sepanjang Sungai Bahake dikenal pula dengan
harga bensin yang lebih mahal dari nama suku Dayak Bahake. Seperti berbagai etnis Dayak di
harga normal – mencapai 10 ribu tanah Borneo, nama suku mereka memang acapkali diambil
rupiah per liter – menghidupkan genset dari nama sungai yang melintasi perkampungan mereka.
untuk sekadar menonton siaran televisi Dayak Kahayan, Dayak Taman Kapuas, Dayak Taman
bukan perkara murah. Untuk Embaloh (selanjutnya dikenal dengan Dayak Tamambaloh)
menghidupkan genset semalaman, adalah beberapa diantaranya.
diperlukan lebih kurang 20 liter bensin.
Itu artinya 200 ribu rupiah setiap Mata pencaharian orang Bahake umumnya adalah
malam. Tak heran, genset hanya berladang, menebang kayu dan sebagian lagi mendulang
dihidupkan pada waktu primetime dan emas. Memang luar biasa kaya tanah Borneo. Tanahnya
saat ada hajatan besar yang cocok untuk perladangan, kayunya berharga jutaan,
membutuhkan penerangan. sementara dasar-dasar sungainya kaya akan emas. Memasuki
bulan September, mereka yang berladang layak gembira,
Kampung Bahake tidak begitu luas. pohon buah-buahan mulai berbunga. Panen buah sudah
Dalam satu hari, kita bisa berkeliling didepan mata.

esti a

Bunga yang muncul pada pohon buah- Menjelang upacara, para perempuan sibuk membuat lemakng
buahan menjadi sebuah tanda telah (baca: lemang) dan apam. Lemakng adalah nasi ketan yang
tiba saatnya diadakan Upacara dibakar dalam sebuah bambu. Caranya, beras ketan yang
Nyambut Buah. Ritual ini diadakan sudah dicuci bersih dan diberi santan dimasukkan kedalam
satu tahun sekali di awal musim buah- bambu muda yang sudah dibersihkan, ujung bambu ditutup
buahan dengan harapan hasil panen dengan daun pisang lalu dibakar diatas tungku api dengan
melimpah dan tanaman tidak diserang posisi miring agar santan tidak tumpah. Diameter bambu
hama. Selain itu Nyambut Buah juga yang digunakan lebih kurang tiga sentimeter. Sedangkan
merupakan salah satu cara untuk apam adalah roti dari tepung terigu yang digoreng. Rasanya
mensyukuri nikmat Tuhan dan mirip donat, hanya saja tidak berlubang ditengah.
mempererat persaudaraan antar
masyarakat Bahake sekaligus Sementara itu, para laki-laki menyiapkan botol dan
mengingatkan para generasi muda agar tempayan tuak. Masing-masing keluarga membawa satu
tidak lupa akan akar budaya mereka. sampai dua botol tuak untuk nantinya diminum bersama-

18 Vol. 4 No. 13
Tahun 2008
Khasanah
sama pada saat ritual pada empat sudutnya.
berlangsung. Selanjutnya, semua Masing-masing lubang akan
piranti ritual tadi dibawa menuju dimasuki dengan batang
sebuah pohon berperawakan bambu muda yang
tinggi besar. Menilik diameter berukuran kecil,
batangnya, pohon itu mungkin diameternya lebih kurang
umurnya sudah diatas 50 tahun. satu sentimeter. Bambu ini
berfungsi sebagai sedotan
Sekilas tidak ada yang istimewa untuk menghisap tuak yang
pada pohon tersebut. akan diminum oleh peserta
Penampakannya seperti Pohon ritual. Sebelum diminum,
Durian. Ternyata bukan. Pohon masing-masing sedotan
itu adalah Pohon Pekawai, pohon bambu ditutup dengan daun
yang diyakini masyarakat Dayak pisang.
Bahake sebagai pohon tertua dan 4. Madah Masak; ritual ini
asal muasal segala jenis pohon. adalah penyerahan sesaji
Menurut warga setempat, Buah kepada penjaga pohon
Pekawai memang menyerupai pekawai. Sesaji yang
esti a Buah Durian. Kulitnya sama- diserahkan antara lain 1 ekor
sama berduri. Rasanyapun mirip ayam jantan, 16 adat dan
durian, hanya saja Buah Pekawai baunya lebih harum dan sebuah dulang. Empat adat
rasanya lebih lezat. berarti satu singkap piring
putih, sehingga 16 adat
Upacara Nyambut Buah berarti empat singkap piring
dipimpin oleh seorang putih. Selanjutnya Lawakng
Lawakng Agokng (baca: Agokng memegang kaki
Lawang Agong). Tidak “Bagi mereka, hutan ayam lalu mengibas-
sembarang orang bisa ngibaskan ayam tersebut
tidak sekedar lahan
menjadi seorang beberapa kali seraya
Lawakng Agokng. Dia yang bisa dieksploitasi membaca mantra. Selesai
yang akan dipercaya dan dikeruk isinya...” membaca mantra, ayam
menjadi Lawakng tersebut lantas disembelih.
Agokng haruslah seorang Setelah itu, ayam segera
yang bisa dipercaya oleh dikuliti dan dagingnya
masyarakat, berperangai direbus untuk dimakan
baik, sabar dan teguh memegang adat. Menurut salah bersama-sama.
seorang tetua adat Dayak Bahake, urutan Upacara Nyambut 5. Minum-minum; ritual ini
Buah adalah sebagai berikut: merupakan ritual penutup.
Dalam ritual ini, semua
1. Persiapan tempat; ritual ini diadakan dibawah Pohon peserta ritual minum tuak
Pekawai karena diyakini sebagai pohon tertua dan yang tadi telah dibawa dari
merupakan asal usul segala jenis pohon. rumah sambil
2. Bapadah; ritual ini semacam pengantar dan bertujuan bercengkerama dengan
memberitahukan maksud ritual kepada tanah, air dan peserta lainnya. Tidak
penjaga Pohon Pekawai. ketinggalan lemakng dan
3. Bebuang Betibar; ritual yang satu ini adalah meminum apam yang tadi telah
tuak yang ditempatkan dalam tempayan. Tempayan disiapkan juga dimakan
ditutup dengan tutup kayu yang sudah diberi lubang bersama-sama.

Vol. 4 No. 13 19
Tahun 2008
Khasanah

Sesaji telah disiapkan, masyarakat duduk mengelilingi pohon. Lawakng


Agong berdiri ditengah kerumunan sambil menghadap Pohon Pekawai.
Tak berapa lama, ritual dimulai. Sayup-sayup terdengar Lawakng
Agokng selaku pemimpin ritual membaca mantra dalam Bahasa Dayak
Bahake. Kalau diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia kurang lebih
sebagai berikut:

Hidup anak manusia sejagad raya.


Hidup aman, sehat, sejahtera, panjang umur.
Supaya dapat menjaga Pohon Pekawai dengan baik dan aman.
Pohon Pekawai berasal dari langit.
Bibitnya dibawa ke bumi oleh Limbia Linggar Tanah.
Ditanam kemudian menjadi seribu pohon.
Seribu pohon buah berasal dari Pohon Pekawai.
Karena itu Pekawai merupakan pohon tertua

Selama tiga hari setelah upacara, masyarakat yang mengikuti ritual


pantang untuk membunuh binatang, memetik daun apalagi menebang
pohon. Sehingga dianjurkan dalam satu keluarga tidak semua anggota
keluarga mengikuti ritual agar salah satu dari mereka masih bisa
berburu dan berladang. Jika ada yang melanggar pantangan ini maka
akan terkena bala atau kesialan.

Merapal mantra didepan sebuah pohon seperti dalam tradisi Nyambut


Buah mengingatkan kita akan kepercayaan pada kekuatan suatu benda
esti a atau animisme yang diyakini oleh nenek moyang kita dulu. Mungkin
terdengar kuno dan sangat primitif, tapi bagi masyarakat Dayak
Bahake sendiri, tradisi semacam ini merupakan salah satu cara untuk
menghargai hutan. Bagi mereka, hutan tidak sekedar lahan yang bisa
dieksploitasi dan dikeruk isinya. Memang, terkadang tuntutan ekonomi
membuat mereka lupa. Tapi bagaimanapun juga, menjaga hutan adalah
lebih bijak daripada mengeksploitasinya demi rupiah dan kepentingan
sesaat.

Dalam perjalanan pulang dari tempat ritual, seorang tetua adat


bergumam...
Semoga ritual ini tidak menjadi ritual terakhir.
Semoga masih ada generasi muda Dayak yang terus peduli pada budaya
mereka.
Semoga kita masih ingat siapa kita dan darimana kita berasal...***

*)Filmaker Dokumenter, Finalis Eagle Award Documentary


Competition-Metro TV 2008

20 Vol. 4 No. 13
Tahun 2008
Wacana

Pemberdayaan Masyarakat dan


Sense of Belonging Terhadap Hutan
Oleh:
Dwiana Fajaria
“Hijau Hutanku Lestari Hutanku ,Sejahtera Rakyat Indonesia”.

S logan yang biasa kita dengar dan didengung-dengungkan oleh


banyak orang, terutama oleh parapihak yang berkecimpung
di bidang kehutanan. Dengan membaca dan mendengar
slogan tersebut diharapkan semangat konservasi pada jiwa setiap
rimbawan akan tetap selalu ada. Secara tersurat maupun tersirat
slogan tersebut mengandung makna kelestarian, yang mencakup
hutan dan kekayaan sumberdaya alam biotik maupun abiotik yang
terkandung di dalamnya, juga berkaitan pula dengan tiap individu
yang berinteraksi dengan hutan.

Dalam Undang-Undang nomor 41 tahun 1999 pasal 2, dijelaskan


bahwa penyelenggaraan kehutanan berazazkan manfaat dan lestari,
kerakyatan, keadilan, kebersamaan, keterbukaan, dan keterpaduan.
Lestari yang dimaksud dalam undang- undang ini adalah adanya
keseimbangan antara fungsi sosial budaya dan fungsi ekonomi.

Menurut pengalaman beberapa kasus yang terjadi, rusaknya hutan


di negera Indonesia banyak disebabkan oleh faktor sosial ekonomi
masyarakat sekitar kawasan hutan.
Dari fakta yang ada, masyarakat sekitar kawasan hutan cenderung
berada pada kehidupan subsistem. Mereka masih banyak yang
menganut “apa yang di dapat pada hari ini hanya akan cukup
untuk kehidupan hari ini”. Rendahnya tingkat pendidikan dan
pengetahuan, keterbatasan lahan pertanian, terisolirnya desa-desa
di sekitar kawasan konservasi, serta sempitnya lapangan pekerjaan
membuat semakin tingginya interaksi masyarakat terhadap hutan.
Hal tersebut secara langsung maupun tidak langsung menjadi
beberapa alasan mengapa hutan mengalami 'tindakan' eksploitasi
habis-habisan, eksploitasi untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Vol. 4 No. 13 21
Tahun 2008
Wacana
mendatangkan keuntungan secara finansial.
Banyak sekali pihak yang telibat dalam kegiatan
eksploitasi lahan tersebut. Diperlukan kemauan, Ada sebuah pepatah yang nampaknya relevan
kerja keras, serta dukungan positif dari dengan permasalahan ini:
multistakeholder mewujudkan kelestarian hutan. Jika anda memberi orang ikan, dia akan
Jangan lagi hutan dieksploitasi hanya untuk cukup makan dalam sehari. Namun jika anda
hidup... mengajari orang memancing dia akan dapat
cukup makan seumur hidupnya.
Pemberdayaan Masyarakat
Siapa saja tahu, eksploitasi terhadap hutan akan Mungkin ada banyak alternatif solusi untuk
menimbulkan penurunan fungsi hutan dan menekan ancaman dan gangguan tersebut di atas,
kerusakan hutan, dimana banyak orang menyebut salah satunya melalui proses pemberdayaan
dengan istilah deforestasi. Sekali lagi, salah satu masyarakat, terutama yang berada di sekitar
penyebab hal itu terjadi adalah karena banyaknya kawasan konservasi. Hal ini dianggap sebagai
benturan permasalahan sosial ekonomi langkah tepat untuk menanggulangi masalah
masyarakat sekitar hutan dengan keberadaan tersebut, karena tidak terpungkirkan bahwa
hutan itu sendiri. Permasalahan tujuan pemberdayaan masyarakat
sosek tersebut merupakan antara lain untuk
permasalahan klasik yang meningkatkan kesejahteraan
tidak akan ada habisnya,
“Ada satu hal yang paling masyarakat dan memberikan
karena kebutuhan setiap fundamental yang ditengarai akses bagi masyarakat lokal
individu sesuai dengan penyebab kegagalan tersebut, dan adat dalam pemanfaatan
perkembangan zaman akan yaitu belum adanya rasa potensi kawasan sesuai dengan
terus meningkat dan potensi kawasan sesuai dengan
bervariasi. Akibatnya memiliki dari masyarakat prinsip – prinsip kelestarian. Di
interaksi masyarakat yang terhadap hutan” sini masyarakat bertindak
bermukim di sekitar kawasan sebagai pelaku, yang memiliki
hutan akan semakin tinggi, potensi dan daya untuk
sehingga memicu apa yang kita sebut di awal dikembangkan, dapat dimotivasi untuk
paragraf ini, deforestasi. melaksanakan kegiatan tersebut sesuai dengan
rencana dan program yang telah ditetapkan.
Ada sebuah ilustrasi: salah satu kegiatan negatif
terhadap hutan adalah illegal logging. Salah satu Program pemberdayaan masyarakat yang
dari banyak sebab praktek itu adalah bahwa dilaksanakan secara beriiringan oleh semua pihak
masyarakat sekitar kawasan hutan merasa tidak yang berkepentingan (pemerintah, LSM,
mendapatkan apa-apa atas adanya kegiatan yang msayarakat itu sendiri, serta para pihak lain)
dilakukan terhadap hutan di sekitar mereka, akan memotivasi peran serta masyarakat secara
hutan yang mereka lihat dari pagi sampai pagi aktif dan dinamis. Peran serta masyarakat dalam
lagi. Sementara ada banyak “orang jauh” yang keseluruhan proses pembangunan merupakan
justru menikmati hutan di depan mereka. syarat mutlak yang harus diperhatikan oleh
semua penentu kebijakan dan penyelenggara
Dan di sisi lain, masyarakat sekitar hutan butuh pembangunan di segala bidang, termasuk bidang
mata pencaharian, sementara terdapat kehutanan. Dan pada akhirnya, melalui kegiatan
keterbatasan alternatif mata pencaharian lain, pemberdayaan masyarakat diharapkan
selain mengambil apa yang hutan hasilkan. masyarakat ikut merasa bertanggung jawab
Akibatnya mereka tidak merasa “memiliki” atas terhadap kelestarian dan keberadaan kawasan
hutan tersebut, dan akhirnya sulit dihindari bagi konservasi sebagai sumber kehidupan mereka,
mereka untuk tidak terlibat dalam kegiatan illegal baik secara langsung maupun tidak langsung.
logging dan kegiatan deforestasi lainya yang dapat

22 Vol. 4 No. 13
Tahun 2008
Wacana
Efek “ Sense Of Belonging” Sense of belonging terhadap hutan akan
Program yang diupayakan untuk menimbulkan dorongan pengelolaan hutan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan partisipatif. Intinya adalah berusaha
menjamin kelestarian hutan, seringkali gagal melestarikan hutan dengan cara mengajak
dan tidak berjalan sesuai dengan yang masyarakat untuk ikut serta mengelola dan
direncanakan. Ada satu hal yang paling melestarikan hutan dengan kesadaran sendiri
fundamental yang ditengarai penyebab setelah dapat merasakan manfaat dari sang
kegagalan tersebut, yaitu belum adanya rasa hutan. Pengelolaan ini tentu saja memerlukan
memiliki dari masyarakat terhadap hutan. persiapan yang baik mulai dari perubahan pola
Selain itu, selama ini masyarakat belum pikir, penataan kembali hubungan kerja dan
dilibatkan secara utuh dalam setiap mata hubungan antar-personal, pelibatan lebih
kegiatan program tersebut, mulai dari kegiatan banyak stakeholder, perimbangan hak dan
perencanaan dan kegiatan-kegiatan kewajiban yang adil, serta aturan main yang
selanjutnya. Masyarakat hanya dijadikan jelas, fair , dan disertai pengawasan dari
sebagai obyek semata, sehingga program yang banyak pihak. Sampai dengan semua persiapan
mengarah ke arah kesejahteraan masyarakat ini dimulai untuk disusun, disepakati, dan
tersebut justru tidak ada unsur keberlanjutan, diujicobakan barulah akan tiba pada
dan berhenti seiring dengan berhentinya pengelolaan hutan partisipatif terintegrasi,
dukungan para pihak tersebut. yang bukan sekadar slogan.
Semua persiapan di atas tidak akan cukup
Penyebab lain ketidakberhasilan program-
dilaksanakan hanya dengan dengan bekal
program pemberdayaan masyarakat selama ini
keyakinan semata, perlu disusun suatu
adalah bahwa pengelolaan hutan dilakukan
program dan agenda aksi yang akan menjadi
dengan mengabaikan keberadaan dan hak-hak
masyarakat adat atau masyarakat lokal atas tugas bagi semua penopang dengan bekal fakta
sumberdaya alamnya dan bahkan terkesan awal yang bisa menggambarkan kenyataan dan
meminggirkan komunitas masyarakat dari tantangan yang kita hadapi bersama.
lingkungan sumberdaya alamnya. Dan selama matahari masih terbit dari ufuk
timur, terbenam di ufuk barat, dan masih ada
Bicara tentang “rasa memiliki”, jika pada tiap niat baik serta kemauan dari semua pihak
diri individu yang terlibat dengan hutan telah untuk mewujudkan kelestarian hutan,
tumbuh rasa memiliki terhadap hutan maka sesungguhnya tidak ada hal yang tidak
akan timbul dengan sendirinya dorongan mungkin untuk mewujudkanya. ***
untuk menjaga, memelihara hutan supaya
lestari atau secara tidak langsung akan tumbuh
dengan sendirinya. Hal ini berdampak positif, *) Penyuluh Kehutanan pada Balai Besar
dimana di satu sisi terdapat dorongan untuk Taman Nasional Gunung Leuser
membangun masyarakat ke arah kemandirian
sebagai upaya memperbaiki mutu hidup/
kesejahteraan, dan di sisi lain kelestarian hutan Bahan bacaan :
di sekitar mereka tetap terjaga. Anonim. 2006. Manajemen Kebakaran Berbasis
Masyarakat. Banjarmasin Post. 15 August 2006
Efek lain yang akan timbul adalah tumbuhnya Anonim. 2008. Pedoman Pengelolaan
sikap kehati-hatian dalam memanfaatkan hasil Pemberdayaan Masyarakat Di Daerah
hutan. Jika sudah tumbuh sikap kehati-hatian Penyangga. Direktorat Pemanfaatan Jasa
dalam pemanfaatan hasil hutan maka akan Lingkungan dan Wisata Alam - Direktorat
tumbuh upaya untuk melestarikan. Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi
Alam - Departemen Kehutanan. Bogor.

Vol. 4 No. 13 23
Tahun 2008
Seputar Kita

Jambore Kemah Konservasi

ahtu th
T anggal 15 sampai 18 Januari 2009 Tangkahan ramai
dengan suara-suara kecil siswa-siswi sekolah. Yah,
memang di kawasan ekowisata itu memang sedang
mengadakan hajatan, Jambore Kemah Konservasi 2009.
Kegiatan ini antara lain mempunyai tujuan untuk
Jenis kegiatan dalam acara ini sangat
bervariasi, antara lain : lomba melukis,
lomba cerdas cermat lingkungan, lomba
cipta dan baca puisi, lomba majalah
mendekatkan generasi muda dengan alam sehingga di dinding lingkungan, lomba cipta lagu
harapkan mereka mempunyai pengalaman berinteraksi lingkungan, lomba drama lingkungan,
dengan alam secara langsung. Dengan kegiatan ini lomba artikel lingkungan, lomba poster
diharapkan peserta jambore melihat secara langsung lingkungan, lomba story telling, lomba
keanekaragaman hayati yang berada di kawasan TNGL, melukis wajah satwa. Kegiatan lainnya
mencermati potensi serta ancaman yang ada, serta antara lain penyuluhan dan materi
menumbuhkan kebanggan mereka terhadap kawasan konservasi, aksi konservasi, nature
warisan dunia ini. Jambore Kemah Konservasi yang bertema games, pameran lingkungan dan lukisan
”Restorasi Ekosistem TNGL Menuju Leuser Lestari” ini ekspresi mengenai TNGL.
diarahkan sebagai kegiatan masal yang bersifat inovatif,
kreatif, dan gembira. Aksi Konservasi melalui aksi
penghijauan dilaksanakan di Resort
Kegiatan ini dilaksanakan oleh WCS-IP bekerjasama dengan Cinta Raja, SPTN VI Besitang - BPTN
Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser, OIC, FFI-IP, III Stabat. Jumlah pohon yang ditanam
Lembaga Pariwisata Tangkahan (LPT), UNESCO, dan saat itu adalah sebanyak 158 batang
Pemerintah Spanyol. Selain jumlah peserta yang mencapai yang terdiri dari tiga jenis pohon
120 orang (terdiri dari siswa tingkat SD sampai dengan SMU endemik, yaitu: medang, kemenyan, dan
sekitar Kabupaten Langkat), kegiatan ini juga melibatkan mayang.***
para guru yang telah mengikuti kegiatan Fasilitator
Pendidikan Lingkungan. -DF-

24 Vol. 4 No. 13
Tahun 2008
Seputar Kita

Fieldtrip Jurnalis ke Leuser

S
ebagai upaya untuk memperkuat hubungan
serta share informasi antara institusi
konservasi dan media massa, pada tanggal
12, 13 dan 18 Februari 2009 dilakukan kegiatan
bersama antara Balai Besar TNGL,WCS, OIC, FFI
dengan jurnalis di Medan tentang isu konservasi di

ujang wb
TNGL. Kegiatan ini terbagi atas menjadi dua
agenda utama, yaitu kunjungan lapangan dan
radio talkshow. Rangkaian kegiatan bersama
jurnalis ini mengangkat tiga isu utama yaitu: Wawancara wartawan peserta fieldtrip dengan
pengungsi dan perambahan; ekowisata; dan salah satu tokoh penggagas Ekowisata Tangkahan,
restorasi. Pak Okor

Kegiatan field trip para jurnalis dilakukan pada perspektif selain dari TNGL. Kegiatan
tanggal 12-13 Februari 2009. Kegiatan ini talkshow ini merupakan hasil kerjasama para
dimaksudkan untuk mengajak para jurnalis pihak di atas dengan SMART FM - Medan.
melihat secara langsung potensi keanekaragaman Tema yang diangkat dalam kegiatan talkshow
hayati serta potensi konflik yang ada di dalam ini adalah “Mengembalikan TNGL Sebagai
kawasan TNGL. Kawasan yang dikunjungi dalam Warisan Dunia Melalui Restorasi”. Program
kegiatan ini adalah wilayah SPTN VI Besitang. siaran berdurasi 3 jam ini mengkombinasikan
Setidaknya ada sepuluh utusan media massa yang liputan jurnalisme radio seperti: feature, in
mengikuti kegiatan ini, antara lain: Trans TV, depth interview, folks pop, live report dan
Metro TV, Indosiar, Trans 7, Harian Waspada, talkshow.
Harian Analisa, Kiss FM, SMART FM, Trijaya FM
dan Daai TV. Diadakannya talkshow ini bertujuan untuk: (1)
mensosialisasikan pentingnya TNGL, (2)
Sebagai tindak lanjut kegiatan lapangan, mendorong peningkatan kesadaran
dilakukan talkshow untuk membahas seputar isu di masyarakat untuk mempertahankan
kawasan TNGL dengan mengakomodir berbagai kelestarian TNGL dan ekosistem di dalamnya,
(3) mendorong penguatan peran pemerintah
dalam meningkatkan upaya perlindungan
kawasan TNGL, (4) mengungkapkan alasan
masyarakat bertahan di kawasan TNGL, (5)
mengungkap harapan masyarakat di tengah
adanya keinginan restorasi oleh pemerintah

Narasumber yang dihadirkan dalam acara


talkshow ini berasal dari Balai Besar Taman
Nasional Gunung Leuser, Dinas Sosial
Sumatera Utara, Komisi E DPRD Sumatera
Utara, Akademisi Universitas Sumatera Utara
ujang wb

- Medan, serta perwakilan pengungsi di dalam


kawasan TNGL.***
Presentasi dan Diskusi di Tangkahan
-UWB-

Vol. 4 No. 13 25
Tahun 2008
Intermezzo

Menghargai Orang Lain

Dikisahkan, di sebuah pesta perpisahan sederhana


pengunduran diri seorang direktur. Diadakan sebuah sesi acara Terpilihnya tulisan itu untuk diabadikan,
penyampaian pesan, kesan, dan kritikan dari anak buah karena seluruh isi kantor itu setuju dan
kepada mantan atasannya yang segera memasuki masa sepakat bahwa keteladanan dan
pensiun dari perusahaan tersebut. kepemimpinan Pak Direktur akan mereka
teruskan sebagai budaya di perusahaan
Karena waktu yang terbatas, kesempatan tersebut itu.
dipersilahkan dinyatakan dalam bentuk tulisan. Diantara
pujian dan kesan yang diberikan, dipilih dan dibingkai untuk Pembaca Yang Budiman,
diabadi kan kemudian dibacakan di acara tersebut, yakni
sebuah catatan dengan gaya tulisan coretan dari seorang Tiga kata "terimakasih, maaf, dan tolong"
office boy yang telah bekerja cukup lama di perusahaan itu. adalah kalimat pendek yang sangat
sederhana tetapi mempunyai dampak
Dia menulis semuanya dengan huruf kapital sebagai berikut, yang positif. Namun mengapa kata-kata
"Yang terhormat Pak Direktur. Terima kasih karena Bapak telah itu kadang sangat sulit kita ucapkan?
mengucapkan kata "tolong", setiap kali Bapak memberi tugas Sebenarnya secara tidak langsung telah
yang sebenarnya adalah tanggung jawab saya. Terima kasih menunjukkan keberadaban dan
Pak Direktur karena Bapak telah mengucapkan "maaf", saat kebesaran jiwa sosok manusia yang
Bapak menegur, mengingatkan dan berusaha memberitahu mengucapkannya. Apalagi diucapkan oleh
setiap kesalahan yang telah diperbuat karena Bapak ingin saya seorang pemimpin kepada bawahannya.
merubahnya menjadi kebaikan.
Pemimpin bukan sekedar memerintah
Terima kasih Pak Direktur karena Bapak selalu mengucapkan dan mengawasi, tetapi lebih pada sikap
"terima kasih" kepada saya atas hal-hal kecil yang telah saya keteladanan lewat cara berpikir, ucapan,
kerjakan untuk Bapak.Terima kasih Pak Direktur atas semua dan tindakan yang mampu membimbing,
penghargaan kepada orang kecil seperti saya sehingga saya membina, dan mengembangkan yang
bisa tetap bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan kepala dipimpinnya sehingga tercipta sinergi
tegak, tanpa merasa direndahkan dan dikecilkan. Dan sampai dalam mencapai tujuan bersama.
kapan pun bapak adalah Pak Direktur buat saya. Terima kasih
sekali lagi. Semoga Tuhan meridhoi jalan dimanapun Pak Tentu bagi siapapun kita perlu
Direktur berada. Amin." membiasakan mengucapkan kata-kata
pendek seperti terima kasih, maaf, dan
Setelah sejenak keheningan menyelimuti ruangan itu, serentak tolong dimana pun, kapan pun, dan
tepuk tangan menggema memenuhi ruangan. Diam-diam Pak dengan siapa pun kita berhubungan.
Direktur mengusap genangan airmata di sudut mata tuanya, Dengan mampu menghargai orang lain
terharu mendengar ungkapan hati seorang office boy yang minimal kita telah menghargai diri kita
selama ini dengan setia melayani kebutuhan seluruh isi kantor. sendiri.***

Pak Direktur tidak pernah menyangka sama sekali bahwa sikap


dan ucapan yang selama ini dilakukan, yang menurutnya Sumber :
begitu sederhana dan biasa-biasa saja, ternyata mampu Tulisan Andrie Wongso (dikirimkan oleh
memberi arti bagi orang kecil seperti si office boy tersebut. seorang teman ke sobisz18@yahoo.com)

26 Vol. 4 No. 13
Tahun 2008
Wanasastra

LEUSER

Namamu menjulang tinggi


Dikenal banyak orang
Dari desa hingga kota
Melintasi pulau
Menyeberangi lautan
Menembus antar benua

Keindahanmu sungguh menakjubkan


Mengundang decak kagum
Memberi kehidupan
Sumber inspirasi
Penuh misteri
Terdapat kedamaian

Kini engkau terlupakan


Engkau sakit menderita
Diterlantarkan, dibiarkan
Menangis, bersedih
Setelah dijarah, diperkosa
Ditinggal sendiri, menyendiri

Usah bersedih
Usah berduka
Ada handaitolan
Masih melihat dan menatap
Walau kemampuan terbatas
Dengan doa mengiringmu
Semoga Yang Agung beri petunjuk

Kutacane(04.00), 21 Mei 2008


Seseorang paling kecil dihadapanNya,

h.ginting
Sumber dana: DIPA Balai Besar TNGL Tahun 2008

Anda mungkin juga menyukai