Tekanan darah adalah desakan darah terhadap dinding-dinding arteri ketika darah tersebut dipompa dari jantung ke jarinngan. Menurut Roger Watson, tekanan darah adalah gaya yang diberikan darah pada dinding pembuluh darah. Tekanan ini bervariasi sesuai pembuluh darah terkait dan denyut jantung. Tekanan ini paling tinggi ketika ventrikel berkontraksi (tekanan sistolik) dan paling rendah ketika ventrikel berelaksasi (tekanan diastolic). Tekanan darah digolongkan normal jika tekanan darah sistolik tidak melampaui 140 mmHg dan tekanan darah diastolik tidak melampaui 90 mmHg dalam keadaan istirahat. Sedangkan hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal. Tekanan darah normal bervariasi sesuai usia, sehingga setiap diagnosis hipertensi harus bersifat spesifik usia. Namun secara umum, seseorang dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari 140 mmHg sisitolik atau 90 mmHg diastolik (ditulis 140/90). Secara umum seseorang dikatakan menderita hipertensi jika tekanan darah sistolik/diastolik 140/90 mmHg (normalnya 120/80 mmHg). Menurut Elizabeth J. Corwin, sebagian besar hipertensi tanpa disertai gejala yang mencolok dan manifestasi klinis timbul setelah mengetahui hipertensi bertahun-tahun berupa : a. Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat tekanan darah intrakranium. b. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina karena hipertensi. c. Ayunan langkah tidak mantap karena kerusakan syaraf. d. Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus. e. Edema dependen akibat peningkatan tekanan kapiler.
Anamnesis hipretensi meliputi tingkat hipertensi dan lama menderitanya, riwayat dan gejala-gejala penyakit yang berkaitan seperti penyakit jantung koroner, penyakit serebrovaskular, dan lainnya. Dalam pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran tekanan darah dua kali atau lebih dengan jarak dua menit. Alat untuk mengukur tekanan darah disebut sphygmomanometer. Ada beberapa jenis sphygmomanometer, tetapi yang paling umum terdiri dari sebuah manset karet, yang dibalut dengan bahan yang difiksasi disekitarnya secara merata tanpa menimbulkan konstriksi. Sebuah tangan kecil dihubungkan dengan manset karet ini. Dengan alat ini, udara dapat dipompakan kedalamnya, mengembangkan manset karet tersebut dan menekan akstremita dan pembuluh darah yang ada didalamnya. Bantalan ini juga dihubungkan dengan sebuah manometer yang mengandung air raksa sehingga tekanan udara didalamnya dapat dibaca sesuai skala yang ada. Untuk mengukur tekanan darah, manset karet difiksasi melingkari lengan dan denyut pada pergelangan tangan diraba dengan satu tangan, sementara tangan yang lain digunakan untuk ilagSebuah stetoskop diletakkan diatas arteri brackhialis pada fossa cubiti dan tekanan pada manset diturunkan perlahan dengan melomggarkan katupnya. Ketika tekanan diturunkan mula-mula tidak terdengar suara namun ketika mencapai tekanan darah sistolik terdengar suara ketukan
(tapping sound) pada stetoskop (korotkoff fase 1). Pada saat itu tinggi air raksa dalam manometer harus dicatat. Ketika tekanan didalam manset diturunkan, suara semakin keras sampai saat tekanan darah diastolik tercapai, karakter bunyi tersebut berubah dan meredup (korotkoff fase 4). Penurunan tekanan manset lebih lanjut akan menyebabkan bunyi menghilang sama sekali (korotkoff fase 5). Tekanan diastolik dicatat pada saat menghilangnya karakter bunyi tersebut. Tujuan penatalaksanaan penderita
hipertensi adalah menurunkan factor resiko yang menyebabkan aterosklerosis untuk menghindari komplikasi seperti stroke, penyakit jantung, dan lain-lain, olahraga dan aktivitas fisik, perubahan pola makan dan menghilangkan stress serta pemberian obat anti hipertensi secara adekuat.
BAB III LAPORAN KASUS I. Nama No.RM Umur Jenis Kelamin Status Kawin Agama Pekerjaan Alamat Suku Tanggal Masuk Jam ANAMNESE PRIBADI : Murni br.Siregar : 297626 : 67 tahun : Perempuan : Menikah : Islam : Ibu Rumah Tangga : Jln. Cemara No. 90, Brayan Asrama PM : Batak : 08 Agustus 2012 : 23.00 WIB
II.
ANAMNESE PENYAKIT : Sesak : Os datang ke Rumah Sakit Putri Hijau dengan keluhan
sesak. Hal ini dialami Os 1 hari yang lalu. Sesak dirasakan Os hanya sebentar dan bersifat sementara. Rasa sesak dirasakan Os pada saat 1 jam setelah selesai makan. Os tidak pernah mengeluhkan sesak sebelumnya. Os juga mengeluhkan rasa oyong pada kepala. Os juga merasakan rasa pegal pada daerah punggung pada saat rasa sesak timbul. Os juga merasakan keringat dingin yang timbul berulang kali. Os tidak pernah menderita penyakit maag sebelumnya. Os tidak merasakan demam ataupun meriang dan tidak terdapat peningkatan pada suhu tubuh. Os juga merasakan sakit pada daerah pinggang baru-baru ini. Os mengeluh sering
mengalami buang air kecil. Mual (-), Muntah (-). BAK (+), BAB (+), Nasfu makan (+), Os mengeluh batuk dan sudah dialami sejak satu hari yang disertai oleh dahak. Os tidak merasakan lemas tetapi Os mengeluh merasakan sakit pada daerah sendi sehingga menyulitkannya untuk berjalan. Os mengeluhkan tidak dapat tidur dengan nyenyak. Os juga mengeluhkan mata kabur pada sebelah kiri. Dan Os juga merasakan kebas-kebas pada daerah tangannya. Riwayat Penyakit Terdahulu Riwayat Penyakit Keluarga Hipertensi dan Diabetes Mellitus. Riwayat Pemakaian Obat : Nefidipine : Hipertensi :-Hampir semua keluarga menderita
III.
ANAMNESE UMUM : (+) Tidur Berat badan Malas Demam Pusing :(-) : 94 kg : (-) : (-) : (+)
Merasa capek/lemas : ( - ) Merasa kurang sehat : ( + ) Menggigil Nafsu makan : (-) : (+)
IV. COR
ANAMNESE ORGAN
Dyspnoe deffort
: (-)
Dyspnoe drepos
: (-)
Parocysmal mocturnal dyspnoe : ( - ) Oedema Nocturia Cyanosis Angina pectoris Palpitasi cordis Asma cardial SIRKULASI PERIFER : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-)
Claudicatio intermitten Sakit waktu istirahat Rasa mati ujung jari Gangguan tropis Kebas-kebas
TRACTUS RESPIRATORIUS Batuk Berdahak Haemaptoe Nyeri dada waktu bernafas : (+) : (+) : (-) : (-)
Stridor Sesak nafas Suara parau Pernapasan cuping hidung TRAKTUS DIGESTIVUS LAMBUNG
Sakit di epigastrium sebelum/sesudah makan : ( - ) Anoreksia Rasa panas di epigastrium Mual-mual Muntah Dysphagi Hematemesis Foetor ex ore Ructus Pyrosis Sendawa : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-)
USUS Sakit di abdomen Melena Borborygmi Tenesmi Defekasi Flatulensi Obstipasi Haemorrhoid Diare : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-)
HATI DAN SALURAN EMPEDU Sakit perut kanan memancar ke : ( - ) Asites Kolik Oedema Ikterus Berak dempul Gatal-gatal dikulit : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-)
GINJAL DAN SALURAN KENCING Muka sembab Polyuria Sakit pinggang Oliguria Kolik Anuria : (-) : (+) : (+) : (-) : (-) : (-)
Miksi Polakisuria
: (+) : (-)
SENDI Sakit Bengkak Sendi kaku Stand abnormal Merah Sakit digerakkan : (+) : (-) : (-) : (+) : (-) : (+)
TULANG Sakit Fraktur spontan Bengkak Deformasi : (-) : (-) : (-) : (-)
DARAH Sakit dimulut dan dilidah Muka pucat Mata berkunang-kunang : (-) : (-) : (-)
ENDOKRIN Pankreas Polidipsi Pruritus Polifagi Pyorrhea Poliuri Tiroid Nervositas Struma Exofthalmus Miksoderm : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-)
Libido
SUSUNAN SYARAF Hipoastesia Sakit kepala Parastesia Gerakan tics : (-) : (+) : (-) : (-)
PANCA INDRA Penglihatan Pengecapan Pendengaran Perasaan Penciuman : ( - ) kabur : ( + ) normal : ( + ) normal : ( + ) normal : ( + ) normal
PSIKIS Mudah tersinggung Pelupa Takut Lekas marah Gelisah : (-) : (-) : (-) : (-) : (-)
V.
VI.
ANAMNESA INTOKSIKASI
:(-)
STATUS PRESENT Keadaan umum Kesadaran RR Deskripsi HR TD Temp : Compos Mentis : 88x/i : Komunikasi baik : 94x/i : 160/100 mmHg : 36,5 0C
Keadaan Penyakit Anemia Edema Ikterus Eritema Cyanoes Turgor Dyspnoe Gerakan aktif : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-)
VII.
PEMERIKSAAN FISIK
1. KEPALA Pertumbuhan rambut Sakit bila disentuh Perubahan lokal a.Muka Sembab Ikterus Pucat Gangguan lokal b. Mata Stand mata Ikterus Gerakan mata Anemia Exoftalmus Retraksi pupil Ptosis Gangguan lokal c.Telinga Sekret Bentuk : (-) : Dalam batas normal : kabur : (-) : Dalam batas normal : (-) : (-) : Isokor ka= ki : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : Dalam batas normal : (-) : (-)
Radang Atrofi
: (-) : (-)
d.Hidung Sekret Benjolan Bentuk e.Bibir Cyanose Kering Pucat Radang f.Gigi Pertumbuhan Karies Pyorroe alveolaris g.Lidah Kering Beslag Tremor : (-) : (-) : (-) : Dalam batas normal : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : Dalam batas normal
2.LEHER Inspeksi Struma Torticolis Kelenjar bengkak Venektasi : (-) : (-) : (-) : (-)
Pulsasi vena Palpasi Posisi trachea Nyeri tekan TVJ Kosta servikalis
: (-)
3.THORAX ANTERIOR Inspeksi Bentuk Pembengkakan Ketinggalan bernafas Mammae Palpasi Nyeri tekan Ada benjolan Fremitus suara Fremissement Iktus Lokalisasi Kuat Angkat Melebar Iktus Negatif Perkusi Auskultasi PARU-PARU Suara pernafasan : Vesikuler ( + ) : ICR V : (-) : (-) : (-) : Sonor : (-) : (-) : Kanan = kiri : (-) : Simetris Fusiformis : (-) : (-) : DBN
Suara tambahan
: (-)
COR Heart rate suara katup : 88x/i : M1 > M2, P1<P2, T1 > T2, A2 > A1
4. THORAX POSTERIOR Inspeksi Bentuk Benjolan Ketinggalan Bernapas Palpasi Nyeri tekan Fremitus suara Perkusi Suara perkusi paru Gerakan Bebas Auscultasi Suara pernafasan Suara tambahan : Vesikuler :(-) : Sonor : (-) : (-) : Kanan = kiri : Simetris Fusiformis : (-) : (-)
5. ABDOMEN Inspeksi Bengkak Venektasi vena Gembung Sirkulasi collateral : (-) : Tidak dijumpai : (-) : (-)
Pulsasi Palpasi Defens muscular Nyeri tekan L/R/H Perkusi Pekak hati Pekak beralih Auscultasi Peristaltik usus
: (-)
: (-) : (-)
: peristaltik ( + )
7.EKSTREMITAS ATAS Bengkak Merah Stand abnormal Gangguan fungsi Tes rumpelit : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) Refleks Biceps Triceps : (+) : (+)
Radioperiost : ( + )
b. BAWAH Merah Bengkak/oedema Pucat : (-) : (-) : (-) Reflex KPR APR : (+) : (+)
: (-) : (-)
Strumple
: (+)
RESUME ANAMNESE Keluhan Utama Telaah : Sesak : Os datang ke Rumah Sakit Putri Hijau dengan keluhan
sesak. Hal ini dialami Os 1 hari yang lalu. Sesak dirasakan Os hanya sebentar dan bersifat sementara. Rasa sesak dirasakan Os pada saat 1 jam setelah selesai makan. Os juga mengeluhkan rasa oyong pada kepala. Os juga merasakan rasa pegal pada daerah punggung pada saat rasa sesak timbul. Os merasakan keringat dingin yang timbul berulang kali. Os juga merasakan sakit pada daerah pinggang baru-baru ini. Os mengeluh sering mengalami buang air kecil. Os mengeluh batuk dan sudah dialami sejak satu hari yang disertai oleh dahak. Os mengeluh merasakan sakit pada daerah sendi sehingga menyulitkannya untuk berjalan. Os mengeluhkan tidak dapat tidur dengan nyenyak. Os juga mengeluhkan mata kabur pada sebelah kiri. Dan Os juga merasakan kebas-kebas pada daerah tangannya. Riwayat Penyakit Terdahulu : Hipertensi Riwayat Penyakit Keluarga : -Hampir semua keluarga menderita Hipertensi dan Diabetes Mellitus. Riwayat Pemakaian Obat : Nefidipine
STATUS PRESENSE Sensorium TD HR RR Suhu : Compos mentis : 140/80mmHg : 64x/i : 24x/i : 360 C
PEMERIKSAAN FISIK Kepala Mata Leher Thorax Cor: Heart rate Suara katup : 64x/i : M1 > M2, P1<P2, T1 > T2, A2>A1 : Dalam batas normal : Dalam batas normal : Dalam batas normal : Dalam batas normal
Abdomen Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi Genitalia Ekstremitas : Simetris : L/ H/ R tidak teraba. : Timpani : Peristaltik usus ( + ) : Tidak dilakukan pemeriksaan : DBN
PEMERIKSAAN PENUNJANG 09 Agustus 2012 PEMERIKSAAN DARAH RUTIN: Hb Ht Leukosit LED Trombosit : 12,3 gr% : 38,6 % : 11.600/mm3 : 13 mm/jam : 80.000/mm3 (12-16 gr%) (40-50%) (4.800-10.800/mm3) (0-10 mm/jam) (200.000/mm3)
FAAL HATI Bilirubin total Bilirubin direct SGOT SGPT : 0,83 mg% : 0,27 mg% : 88 Un : 35 Un (1 mg%) (0,1-0,25 mg%) (0-40 Un) (0-35 Un)
LIPID PROFILE Cholesterol HDL Cholesterol LDL Cholesterol Triglyserid : 228 mg% : 48 mg% : 162 mg% : 91 mg% (0-200 mg%) (45 mg%) (195 mg%) (30-170 mg%)
FAAL GINJAL Ureum Creatinin Asam urat : 44 mg% : 1,4 mg% : 8,3 mg% (10-50 mg%) (0,7-1,1 mg%) (3,4-7,0 mg%)
TERAPI
O2 2L/i Inj. Ranitidine 1 amp/12 Ranitidin 1amp/12 jam Aminodipine 0,5 mg/im VSDM 5 mg/im Aphor Im
Follow Up Pasien
Tanggal S 0
Hipertensi
IVFD RL Kaen 3B 15 gtt/i Inj. Ranitidine amp/12 jam Amlodipin 5 mg 2x1 Alprazolam 0,5 mg 1x1 ISDN 5 mg 3x1 Aptor 1x1
Tanggal S 0
: 36,0 0C
A P
Hipertensi Inf. Nacl 0,9 % Micardis 1x1 Furosemid 2x1 Amlodipin 5 mg 1x1 Alprazolam 0,5 mg 1x1 ISDN 5 mg 3x1 Aptor 1x1 Curcuma 3x1 Mefluson 3x1 Escouit 2x1 Allupuridol 1x500 mg