Anda di halaman 1dari 7

Cara Penggunaan Kartu Tarot

Cara Penggunaan Tarot


Tebaran Kartu Tarot Dalam proses peramalan Kartu tarot diperlukan teknik-teknik tebaran dan pembacaannya. Ada banyak jenis tebaran kartu, baik yang dikenal sejak lama karena akurasi dan kemudahannya. Namun demikian ada juga tebaran khusus, yang secara unik dirancang oleh ahli Tarot tertentu. Semakin ahli seorang ahli Tarot, maka ia akan cenderung memilih salah satu jenis tebaran tertentu. Namun secara umum ada 3 jenis tebaran yang biasa dipakai oleh seorang ahli Tarot. Ada beberapa jenis tebaran kartu yang biasa dipakai dalam sistem Tarot Tebaran 1 kartu. Tebaran kartu tunggal ini sangat berguna jika kita dihadapkan pada satu persoalan besar yang membutuhkan keputusan berani atau jawaban yang pasti/final. Kartu tunggal ini juga bisa digunakan untuk menanyakan apa yang sedang dan akan terjadi. Tebaran 3 kartu. Masing-masing kartu memiliki makna: 1. Apa yang sedang terjadi 2. Apa yang perlu dilakukan 3. Apa yang akan terjadi di masa depan Tebaran Keltik (Celtic Cross). Tebaran Keltik terdiri dari 10 kartu dengan formasi yang unik. Biasanya dipakai jika kita ingin mengetahui dan memahami diri kita dan masa depan kita secara lebih akurat, detail, dan mendalam.

1. Hal-hal yang signifikan saat ini 2. Penghalang yang ada 3. Harapan-harapan 4. Apa saja yang tengah dialami 5. Apa yang terjadi di masa lalu 6. Pengaruh-pengaruh yang bakal ada di masa depan 7. Makna dari pertanyaan yang ada 8. Orang-orang dan lingkungan sekitar 9. Harapan dan ketakutan 10. Apa yang bakal terjadi/apa yang harus dilakukan Ada beberapa jenis tebaran lain, misalnya tebaran piramida, tebaran stonehenge, tebaran segitiga, tebaran bintang, tebaran tapal kuda, tebaran cermin, tebaran mandala, dan sebagainya. Anda bisa saja memilih tebaran khusus atau menciptakan tebaran anda sendiri, namun saya sarankan agar anda melatih diri dulu untuk bisa memahami makna satu per satu dari Kartu Tarot anda. Tata Tertib Divinasi Tarot Divinasi Tarot sebaiknya dilakukan di sebuah tempat yang privat dan tertutup, bersih, dan bukan di tempat yang angker. Tempat seperti itu perlu untuk kenyamanan kedua belah fihak. Namun ada juga divinasi Tarot yang dilakukan di tempat yang terbuka dan ramai, seperti Bar atau Cafe. Baik kita lakukan di ruang publik maupun ruang privat, yang paling penting adalah membentuk suasana nyaman dan intim antara Ahli Tarot dengan kliennya. Seorang ahli membaca Tarot akan duduk berhadapan dengan seorang kliennya, diantarai oleh sebuah meja yang bersih dan berukuran medium. Biasanya meja itu dilapisi dengan kain yang bersih dan berwarna tertentu. Sangat jarang taplak itu memiliki motif. Baisanya adalah taplak polos. Ada ahli Ahli Tarot yang menyukai taplak

berwarna hitam, ada juga yang warna biru, merah, atau putih. Kadangkala juga sang ahli Tarot memiliki taplak khusus dengan gambar tempat tebaran yang biasa dia pakai dalam melakukan divinasi. Namun sangatlah jarang ada ahli Tarot yang berbuat demikian. Sebenarnya taplak itu memiliki kegunaan praktis, yaitu untuk keindahan dan untuk memudahkan Kartu Tarot ditebarkan secara merata. Warna kontras dari taplak itu juga memudahkan klien maupun ahli Tarot melihat kartu secara jelas. Namun banyak juga ahli tarot yang tidak menggunakan taplak sama sekali. Mungkin karena ia lebih suka pada tekstur alami kayu dari meja yang dia pakai. Ada tradisi unik dari seorang ahli Tarot untuk menempatkan sebuah pelita menyala di dekat meja (atau di pinggir meja). Sebagian ahli Tarot memberikan alasan bahwa pelita (lampu minyak) itu berguna untuk mengusir mahluk-mahluk serta fikiran jahat yang mungkin hadir dalam saat divinasi Tarot itu. Namun jika kita menelaah secara historis maupun praktis, lampu pelita itu berguna sebagai penerangan saat membaca Kartu Tarot selain tentunya untuk memberikan kesan magis dan suci. Seorang ahli Tarot disarankan untuk berdoa terlebih dahulu untuk memohon perlindungan dan petunjuk dari Tuhan (atau malaikat, atau Bodisatwa, atau dewa, tergantung kepada kepercayaannya). Ia perlu berdoa agar kegiatannya itu bisa berguna dan membantu menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh kliennya. Seorang ahli Tarot selanjutnya perlu menanyai persoalan apa yang sedang dihadapi oleh kliennya. Ahli Tarot yang baik akan berusaha mendengarkan dan berempati pada persoalan-persoalan yang dihadapi oleh kliennya. Ia harus sabar, dan bersedia mendengarkan apapun yang diceritakan kliennya. Jika ada hal-hal yang belum ia fahami, maka ia bisa menanyakannya secara sopan dan hati-hati. Seorang ahli Tarot yang baik harus memahami kondisi psikologis kliennya, sehingga bisa menempatkan secara tepat pertanyaan-pertanyaan serta sikapnya. Umumnya seorang ahli Tarot akan mengocok Kartu Tarotnya terlebih dulu secara perlahan dan hati-hati. Selanjutnya ia akan menebarkan Kartu Tarot secara merata dalam posisi terbalik dalam sebuah deretan yang rapi. Ia akan meminta sang klien untuk memilih/mengambil kartu sesuai dengan tebaran yang dipilih. Lantas ia mempersilakan sang klien menempatkan sang kartu secara terbalik di tempat khusus yang disediakan sesuai dengan bentuk tebaran yang dipakai. Kadangkala juga, sang

ahli Tarotlah yang akan mengambil dan menempatkan kartu yang dipilih oleh sang klien ke dalam formasi tebaran yang disediakan Kemudian sang ahli Tarot membuka satu persatu kartu yang dipilih. Ada ahli tarot yang membuka satu-persatu dan mengartikan/menafsirkan arti kartu itu terlebih dahulu sebelum membuka kartu selanjutnya. Namun ada pula ahli Tarot yang lebih suka untuk membuka terlebih dahulu semua kartu itu, baru memberikan penafsiran secara komprehensif/korelatif makna kartu-kartu tersebut. Membaca Kartu Tarot Arti sebuah kartu memang telah digariskan secara umum, yang bisa dibaca di banyak buku petunjuk mengenai Kartu Tarot. Saat kita membeli satu deck Kartu Tarot biasanya buku petunjuk kecil itu biasa disertakan, berisi arti-arti tiap kartu dan bentuk sebaran kartu yang umum dipakai. Namun demikian sebenarnya membaca kartu tidaklah hanya merujuk secara teknis pada arti tetapnya, karena di dalam pembacaan Kartu Tarot yang paling penting justru adalah naluri dan sense spiritual yang didapatkan oleh seorang ahli membaca Kartu Tarot. Sebagian ahli Tarot bahkan lebih peduli pada nalurinya saat memandang sebuah gambar kartu yang muncul di depannya. Dengan kewaskitaannya ia bisa merasakan makna gambar itu secara langsung. Bagi ahli Tarot, sebuah gambar kartu akan memiliki makna yang sama sekali berbeda jika dibandingkan dengan kondisi yang berbeda, pertanyaan berbeda, dan orang yang berbeda pula. Tarot juga tidak memberikan jawaban yang pasti, namun hanya berupa perspektif terbuka yang merujuk pada situasi atau kondisi tertentu saja. Arti menyeluruh suatu tebaran umumnya memang bisa memberikan gambaran yang lengkap terhadap nasib atau masa depan sesorang, namun tetap saja diri kita sendiri yang akan menentukan apa yang akan kita lakukan dalam hidup kita. Kartu Tarot hanya memberikan batasanbatasan, tuntunan, dan peringatan agar klien selalu waspada dan selalu bersikap benar dalam menjalani kehidupan. Sebaran Kartu Tarot selalu bersifat unik, dan memiliki artinya masing-masing. Tiap klien memiliki masalahnya masing-masing, dan selalu berubah setiap saat, maka bacaan Kartu Tarot pun juga selalu berubah setiap saat. Di sinilah letak kemampuan

seorang ahli Kartu tarot diuji. Ia harus menjadi penjembatan antara tanda, makna, dan realitas. Di titik ini, maka Tarot berubah menjadi sebuah seni, Seni Divinasi. Sebagian dari ahli Tarot memandang kartu terbalik dengan makna yang berbeda dengan yang tidak terbalik. Namun demikian ada ahli dan dek Kartu Tarot tertentu yang hanya menjelaskan kartu terbalik sebagai makna penundaan atau intensitas makna yang kurang kuat saja. Kepekaan seorang ahli Kartu Tarot perlu diasah terus menerus dengan berbagai jalan. Jalan yang paling utama adalah dengan terus-menerus memainkan kartu tersebut sehingga lama kelamaan menyatu dengan jiwa pemiliknya. Seorang ahli Tarot perlu menjaga Kartu Taortnya dengan baik dan memperlakukannya dengan kasih sayang. Ia juga harus meningkatkan kewaskitaannya dengan banyak bermeditasi dan mensucikan fikirannya. Selain itu ia juga perlu membaca berbagai literatur tentang Kartu Tarot sehingga semakin faham berbagai metode membaca makna Kartu Tarot. Semakin waskita dan bersih hati seorang ahli Tarot, maka akan semakin luas, mendalam, dan akurat pembacaan kartunya. Oleh karena itu, jalan Tarot bisa disebut sebagai salah satu varian jalan spiritual, sama seperti Yoga, meditasi, dan sebagainya. Ada beberapa tabu juga yang harus dimengerti oleh seorang ahli membaca Kartu Tarot. Misalkan saja tabu untuk secara eksplisit menyebutkan nasib buruk sesorang yang sedang kita baca kartunya. Seorang ahli Tarot yang baik tidak akan menjatuhkan mental dan emnakut-nakuti kliennya dengan bacaan yang menakutkan. Seorang ahli Tarot harus memiliki pemahaman bahwa masa depan adalah di tangan orang itu sendiri, sehingga meramalkan hal yang buruk sama saja dengan mendoakan keburukan juga, sekaligus akan meruntuhkan mental dan semangat kliennya. Jika seorang ahli Tarot melihat kartu dan kondisi yang buruk yang tengah atau bakal terjadi pasa seorang klien, maka ia perlu secara bijaksana merubah kalimat pembacaannya dengan sesuatu yang lain dan kalimat yang lebih lunak. Misalkan tentang perlunya sang klien untuk banyak berdoa, berusaha, berhati-hati, banyak bergembira dan sebagainya. Ada juga ahli Tarot yang menyatakan bahwa jika kita meramal buruk orang lain, keburukan itu juga bisa mengimbas pada dirinya sendiri. Oleh karena itu tradisi untuk terus memberikan kalimat-kalimat divinasi yang baik, menggugah, serta memberikan solusi (jalan pemecahan persoalan) bagi seorang klien, menjadi semacam kewajiban moral bagi seorang ahli Tarot yang baik dan benar.

Membaca Tarot adalah kerja otak yang menguras banyak energi. Oleh sebab itu seorang ahli Tarot perlu memiliki tubuh yang prima dan fikiran yang kuat. Ia tidak boleh memaksakan diri membaca Tarot saat dalam kondisi sakit atau stress. Ia jugadisarankan tidak memaksakan diri menerima terlalu banyak klien seharian. Ia juga perlu menjaga asupan gizi serta air minum yang cukup. Ia juga perlu selalu mendekatkan diri kepada Tuhan dan selalu bersikap baik kepada sesama mahluk. Cara Memperlakukan Kartu Tarot Seorang yang hendak menekuni Jalan Tarot harus memperlakukan kartunya dengan baik dan penuh kasih sayang. Apa yang disebut dengan baik dan penuh kasih sayang tentu saja sangatlah luas dan bervariasi dari satu individu ke individu yang lain. Ada sebagian pemilik Kartu Tarot yang secara khusus menempatkan kartunya di tempat/lemari khusus. Ada yang sengaja membawanya tidur setiap malam. Namun ada kebiasan kuno untuk membalut dek Kartu Tarot dengan sebuah saputangan beludru berwarna ungu. Warna ungu mungkin diasosiasikan dengan warna jubah suci pendeta-pendeta kuno di Eropa dan Mesir. Namun demikian ada pula yang sengaja menyimpannya dalam kantung kain/kulit khusus atau kotak kayu harum. Dengan semakin banyak melakukan divinasi (bukan peramalan an sic) dengan kartu Tarot maka kewaskitaan kita akan semakin bertambah dari waktu ke waktu. Kita setiap hari perlu melakukan divinasi bagi diri kita sendiri maupun teman/sahabat kita. Makin hari, maka kita akan semakin menyatu dengan Kartu Tarot yang kita miliki tersebut. Biasanya seorang ahli Tarot akan menanyakan tentang dirinya sendiri pada waktu dan tempat yang tetap, di tempat yang tertutup dan privat. Bisa dilakukan di kamar tidur pada saat kita akan tidur di malam hari. Kadang-kadang seorang ahli Tarot juga perlu memainkan Kartu Tarot miliknya tanpa pretensi apa-apa. Hanya sekedar memainkan secara bebas, dan tidak perlu mencoba/memaksa diri mengartikan gambar-gambarnya. Kita coba lakukan berkalikali, dengan tebaran yang kita sukai. Rasakan energi dari kartu yang kita pegang itu, dan rasakan menyatu dengan diri kita. Biarkan segalanya mengalir sekan tanpa arti. Setelah merasa cukup maka kita bisa segera bungkus lagi Kartu Tarot itu dan menyimpannya baik-baik.

Manfaat dari tindakan itu adalah untuk menyatukan diri dan naluri kita dengan Kartu tersebut. Memainkan tanpa pretensi juga berguna untuk membuat diri kita lebih sabar, ikhlas, dan gembira memainkan tarot secara bebas juga mengembalikan kita kembali seperti anak kecil yang suci dan murni. Kesucian dan kemurnian itu akan bisa dirasakan juga oleh Kartu Tarot kita itu. Alangkah baiknya sebagai ahli Tarot membedakan kartu tarot yang dipakai untuk menanyakan hal-hal pribadi kita sendiri dan kartu Tarot untuk konsultasi dengan klien kita. Dengan membedakan Kartu Tarot untuk menanyakan divinasi diri sendiri dengan orang lain, kita menghindarkan diri dari interferensi subyektif saat membaca tebaran kartu klien kita. Ada banyak pengamat Tarot yang berpendapat bahwa semakin lama sebuah Kartu Tarot kita mainkan, maka tebarannya akan semakin berhubungan dengan persoalan-persoalan dari diri kita sendiri. Ada pula tradisi untuk pembersihan Kartu Tarot yang kerap digunakan untuk divinasi umum (pada berbagai klien). Sebagian ahli Tarot memandang bahwa pembersihan itu semacam format ulang (seperti format hardisk komputer) sehingga data-data yang terrekam dalam Kartu Tarot tersebut bisa hilang. Konon jika data-data yang direkam oleh Kartu Tarot itu terlalu banyak dan berbagai-bagai orang, maka akan membuat kartu itu kelelahan dan efeknya divinasinya menjadi tumpul. Metode pembersihan itu berbagai-bagai bentuknya dan bersifat individual. Ada yang menempatkannya di bawah priramida kawat, ada yang mengadakan semacam upacara api, ada juga yang dengan sekedar doa-doa yang bersifat bebas saja. Kebanyakan dari ahli Tarot memiliki beberapa buah Kartu Tarot yang masing-masing dipakai untuk kepentingan yang berbeda. tetapi yang patut kita ingat tentu saja adalah Kartu Tarot bukanlah jimat. Ia adalah seperti radar atau teropong yang baik. Seorang ahli cuaca atau astronom yang baik tentu akan menjaga dan merawat piranti-piranti canggihnya secara baik. Demikian juga, seorang ahli Tarot perlu merawat Kartu-kartu Tarotnya agar selalu dalam kondisi yang baik.

Anda mungkin juga menyukai