Anda di halaman 1dari 8

powername

Setujukah Anda apabila nama negara Indonesia diganti menjadi


Nusantara?
Nama Indonesia ternyata mengacu pada pendapat James Richardson Logan, warga Skotlandia lulusan
Universitas Eidenburgh.
Dalam Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA) Volume IV, tahun 1850, halaman 252-347,
James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago (Etnologi dari Kepulauan
Hindia). Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita,
sebab istilah Indian Archipelago (Kepulauan Hindia) terlalu panjang dan membingungkan. Logan kemudian
memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih
baik. Maka lahirlah istilah Indonesia.
Dan itu membuktikan bahwa sebagian kalangan Eropa tetap meyakini bahwa penduduk di kepulauan ini adalah
Indian, sebuah julukan yang dipertahankan karena sudah terlanjur akrab di Eropa.
Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan
(diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):
Tuan Earl menyarankan istilah etnografi Indunesian, tetapi menolaknya dan mendukung Malayunesian.
Saya lebih suka istilah geografis murni Indonesia, yang hanya sinonim yang lebih pendek untuk Pulau-pulau
Hindia atau Kepulauan Hindia
Ketika mengusulkan nama Indonesia agaknya Logan tidak menyadari bahwa di kemudian hari nama itu akan
menjadi nama resmi. Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama Indonesia dalam tulisantulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan
geografi.
Dalam Arkand Secret Codes System, nama Indonesia ini ternyata hanya memiliki Synchronicity Value 0.5 dan
Coherence Value 0.2 yang menunjukkan rendahnya kualitas struktur nama tersebut. Bahwa negara-negara maju
memiliki struktur nama yang berkualitas baik dan negara-negara yang belum juga maju dan tetap miskin memiliki
struktur nama yang berkualitas rendah dapat Anda lihat pada http://www.arkand.com/nama-negara situs yang
menampilkan kode-kode rahasia yang terdapat dalam nama.
Asal-usul kata yang ternyata bukanlah hasil karya putra bangsa dan struktur kata yang ternyata tidak baik, yang
terbuktikan dengan kondisi bangsa dan negara hingga saat ini yang semakin buruk membangkitkan pemikiran
untuk mengganti nama negara Indonesia.
Jika di banyak budaya di dunia yang mengganti nama seseorang yang sering sakit pada masa anak-anak
melalui pendekatan budaya dan religiusitas, maka saat ini kita mendekatinya juga melalui pendekatan budaya,
religiusitas dan ilmu pengetahuan. Tiga pendekatan ini menemukan satu kata: Nusantara.
Ya, saya setuju. (99%)

Tidak setuju. (1%)

Votes: 1,840
Saya berdiri di tepi sungai kecil di Wisma Nasareth di pagi hari 10 Oktober 2014 saat sinar matahari menembus
ranting-ranting pinus di halaman Skolastikat SCJ. Sudah tidak ada air mengalir seperti 20 tahun lalu. Kering dan
ditumbuhi banyak tumbuhan liar. Beberapa pikiran muncul dan pergi mengajakku memperhatikan mereka
masing-masing. Kebanyakan adalah kenangan-kenangan masa lalu. Satu diantara mereka adalah menulis
refleksi setiap minggu atas peristiwa dalam satu minggu di Wisma Nasareth itu. Hal yang masih saya lakukan
sampai saat ini.
Nanti sore di Myanmar, saudara-saudara sebangsa sedang mempersiapkan diri untuk bertanding di lapangan
sepakbola menghadapi Uzbekistan. Harapan mereka tentu adalah satu kemenangan. Faktanya akan berbicara
lain. Saya ingin menuliskan satu isi pikiran di Facebook atau Twitter menunjukkan prediksi kekalahan U-19
Garuda Jaya kita pada tiga pertandingan yang akan berlangsung di putaran final Grup B AFC 2014, tetapi saya
membatalkan niat ini. Masih terngiang di telingaku suara kegembiraan dan kebanggaan di Sidoarjo dan
Senayan. 25 tahun kita telah merindukannya. Bangsa ini akan mulai menyadari harapan dan keyakinan untuk
terus melangkah hingga menjadi juara di Myanmar akan mulai sirna sore ini. Saya sudah mengetahui hal ini
sejak saya meninggalkan PSSI U-19 kita pada 2 Februari 2014, pada hari mereka meluncurkan dua buku yang
menceritakan kejayaan mereka. Sayang mereka tidak melihat ke dalam diri mereka sendiri, mereka bukanlah tim
yang unggul. Semua kemenangan sebelumnya di AFF 2013 dan Grup G menuju AFC 2014 diperoleh
berdasarkan pada penerapan ARKAND Secret Codes yang menghitung Kekuatan Tim (Team Value) di waktu
pertandingan yang sudah ditentukan.
Ada banyak kawan yang meminta saya untuk kembali mendukung U-19, tetapi saya sudah memutuskan untuk
tidak menerima permintaan itu kecuali ada permintaan resmi dari PSSI yang disampaikan terbuka pada publik.
Mengapa demikian? Berikut kisah singkat perjalanan saya bersama PSSI U-19 kita.
1. Pertemuan pertama saya dengan Pak Indra Syafri di Dunkin Donut Jln Kaliurang Km 4.5 Yogyakarta pada
pertengahan tahun 2012. Dalam pertemuan ini kami membicarakan beberapa hal. (Dalam tulisan ini saya
tidak menceritakan hal-hal lain yang tidak berkaitan dengan U-19.) Dalam pertemuan ini saya menerima
permintaan Pak Indra Syafri untuk membantunya dalam membentuk tim dan menyusun pemain dalam setiap
pertandingan di AFF 2013, AFC 2014, dan World Cup Junior 2015 dengan menerapkan ARKAND Secret
Codes System. Tentunya hal ini perlu pembuktian di awal. Dalam kesempatan ini saya meminta dua hal pada
Pak Indra Syafri untuk tidak mempublikasikan bantuan saya sebagai satu layanan tanpa bayaran rupiah (alias
gratis), dan kelak ketika sudah mencapai target kejuaraan AFF 2013 untuk mengatakan pada masyarakat
tentang penerapan ARKAND Secret Codes System dalam PSSI U-19 pada masyarakat. Permintaan ini
disanggupi oleh Pak Indra Syafri.
2. Uji coba pun dilangsungkan. Pertandingan PSSI U-19 melawan Arab Saudi di Kuala Lumpur pada 2
September 2012. Saya menentukan nama untuk tim U-19 ini: GARUDA JAYA. Saya menentukan susunan
pemain. Siapa saja yang akan turun main dan siapa saja yang bahkan tidak boleh main. U-19 Garuda Jaya
menang 2-1. Dalam pertandingan itu Pak Indra Sjafri mencoba melanggar instruksi saya di 10 menit terakhir
untuk membuktikan kebenaran susunan pemain berdasarkan Team Value ARKAND Secret Codes System.
Setelah pertandingan selesai, Pak Indra Sjafri menghubungi dan meminta saya untuk terus mendukung U-19
dengan target Juara 1 di AFF 2013, AFC 2014 dan World Cup Junior 2015.
Garuda Jaya 2 - 1 Arab Saudi

Garuda Jaya 2 1 Arab Saudi

3. Saya diundang ke Senayan, bertemu langsung dengan Pak Djohar Arifin, Ketua Umum PSSI. Dalam
pertemuan ini saya menyetujui untuk memberikan nasehat dan arahan dalam membetuk tim dan menentukan
susunan pemain dengan menerapkan ARKAND Secret Codes System. Dan hal ini saya lakukan dengan
GRATIS.
Usai kesepakatan bersama untuk penerapan ARKAND Secret Codes System pada U-19 Garuda Jaya.

4. Saya mulai memberikan hasil analisa struktur nama para pemain yang sudah direkrut oleh Pak Indra Sjafri.
Menyarankan untuk menggunakan sejumlah pemain dan memulangkan beberapa pemain. Bagaimanapun
juga kita masih kekurangan pemain dengan kualitas unggul. U-19 kita harus memanfaatkan ARKAND Secret
Codes System untuk membentuk Team Value yang maksimal dalam setiap pertandingan agar dapat
memperoleh hasil optimal.
5. ARKAND Secret Codes Session dilaksanakan di UNY. Saya membuka wawasan para pemain tentang nama
dan waktu. Dalam pertemuan dua hari ini saya memberikan beberapa pelatihan kecil untuk meningkatkan
konsentrasi. Lainnya adalah membakar semangat juang mereka, anti suap dan semangat satu bangsa.
ARKAND Secret Codes Session. Hotel UNY Yogyakarta.

6. AFF 2013 berlangsung. Team Value ditetapkan. Pada hari itu ada tiga pemain dengan faktor negatif yang
sebenarnya tidak boleh turun main. Dua dari mereka adalah kiper dan kita hanya punya dua kiper, jadi kita
harus memainkan salah satu dari mereka. Kita kalah sekali melawan Vietnam. Pak Indra Sjafri dan saya sudah
mengetahui perkiraan hasil pertandingan sebelum dimulai. Kita menjuarai AFF 2013 melalui perjuangan luar
biasa. Kita bergembira dan bangga. Setelah 25 tahun tanpa prestasi.
7. Saya bertanya pada Pak Indra Sjafri kapan akan bicara bersama tentang ARKAND Secret Codes System.
Jawabannya adalah nanti setelah menyelesaikan pertandingan Grup G. Pak Indra Sjafri bilang kita harus
menjadi Juara Grup G agar pasti aman melaju ke putaran final AFC 2014 di Myanmar. Saya meyakinkannya
bahwa kita akan menjadi Juara Grup G, kita akan mengalahkan Korea Selatan.
8. Putaran Grup G berlangsung. Seperti pada AFF 2013, saya memberikan susunan pemain yang dapat
dimainkan dan yang tidak boleh dimainkan. Kita memenangkan seluruh pertandingan. Kita menang melawan
Korea Selatan. U-19 Garuda Jaya menjadi Juara Grup G pada putaran kualifikasi AFC 2014.
9. Saya bertanya pada Pak Indra Sjafri kapan akan bicara bersama tentang ARKAND Secret Codes System.
Jawabannya adalah nanti setelah menyelesaikan program latihan untuk meningkatkan VO Max para pemain
di Batu Malang.
10. Pada pertemuan di XO Ambarrukmo Plaza, saya mengingatkan bahwa pernyataan Pak Indra Sjafri adalah
satu bagian penting dalam program kerja saya untuk membantu negeri ini keluar dari jalan menuju
kehancurannya. Pemilu sudah dekat. Dan bangsa ini harus tahu siapa yang harus dipilih untuk membangun
negara ini dan apa yang harus kita semua lakukan bersama untuk menyelamatkan negara yang besar ini.
Pak Indra Sjafri mengatakan pada saya bahwa nanti pada Januari 2014 akan menyatakannya pada
masyarakat.
11. Penundaan dua kali ini sudah membangun dasar ketidakpercayaan saya pada komitmen Pak Indra Sjafri. Apa
yang ada dalam pikirannya? Kehilangan pamor sebagai pelatih hebat? Satu pemikiran yang bodoh; pelatih
hebat menggunakan banyak pihak ahli untuk mencapai hasil optimal.
12. Pada awal Januari 2014, saya bertemu dengan Pak Indra Sjafri di Hotel UNY. Dalam pertemuan ini saya
mengetahui bahwa Pak Indra Sjafri sudah merekrut beberapa pemain tambahan tanpa berkonsultasi padaku
berkaitan dengan struktur nama dan kaitannya dengan Team Value. Hal ini semakin menunjukkan potensi
untuk menyangkal peran dan keberadaan saya dalam membangun U-19 Garuda Jaya dan pencapaian Juara

AFF 2013 serta Juara Grup G Putaran Kualifikasi AFC 2014. Perkembangan ini menjadi satu alasan bagi
saya untuk menyimpan semua pembicaraan antara saya dengan Pak Indra Sjafri melalui BlackBerry
Messenger sebagai satu bukti peranan saya di U-19 Garuda Jaya.
13. Pada tanggal 9 Januari 2014, Pak Indra Sjafri mengatakan bahwa kami berdua akan bicara di Metro TV atau
TV One pada 21 Januari 2014. Tetapi pada tanggal 20 Januari setelah saya menanyakan jadwal kegiatan,
Pak Indra Sjafri mengatakan kegiatan diundur ke 28 Januari 2014.
14. Pada tanggal 27 Januari 2014, saya menanyakan jadwal kegiatan esok harinya 28 Januari 2014. Dan
Jawabannya adalah belum ada kepastian jadwal dari pihak televisi. Saya menanggapi jawabannya dengan
pernyataan bahwa sebenarnya kapan saja Pak Indra Sjafri ingin bicara tentang sepakbola U-19 akan segera
ditanggapi oleh semua media massa. Saya tidak percaya dengan belum ada kepastian jadwal. Yang ada
adalah tidak ada niat untuk mengatakan pada masyarakat tentang peranan saya di U-19 Garuda Jaya.
Kemudian saya mengatakan pada Pak Indra Sjafri bahwa saya menarik dukungan saya pada U-19 Garuda
Jaya. Pak Indra Sjafri tidak memenuhi komitmennya sendiri yang dinyatakan di awal pertemuan kami pada
pertengahan tahun 2012 di Dunkin Donut Jln Kaliurang Km 4.5 Yogyakarta.
15. Pak Indra Sjafri meminta saya untuk tidak menarik dukungan pada U-19 Garuda Jaya dan menjanjikan pada
tanggal 2 Februari 2014 akan mengatakan pada masyarakat melalui jumpa pers di Hotel UNY bersamaan
dengan peluncuran dua buku U-19. Saya menerima permintaan ini.
16. Pada tanggal 2 Februari 2014, sama sekali tidak ada pernyataan yang dijanjikan Pak Indra Sjafri. Dan saya
meninggalkan acara tepat saat Pak Indra Sjafri memotong nasi tumpengnya.
17. Saya menyatakan Selamat tinggal Garuda Jaya. Selamat berjuang.

melalui Twitter pada 2 Februari 2014

dan pesan status di BlackBerry Messenger.


Selamat tinggal garuda Jaya. 2 Februari 2014.

18. Sampai tanggal 4 Februari 2014 tidak ada tanggapan apapun dari Pak Indra Sjafri. Sore harinya, saya
menghapus hubungan di BlackBerry Messenger dengan Pak Indra Sjafri.
19. Beberapa hari kemudian saya diberi kesempatan oleh Pak Andy Noya untuk tampil di K!ckAndy untuk berbagi
pengetahuan pentingnya nama dalam kehidupan manusia. Dalam hal ini, ternyata pihak K!ckAndy
menghubungi Pak Indra Sjafri menanyakan kesediaannya tampil di acara ini untuk menerangkan peranan
saya di U-19 Garuda Jaya. Selanjutnya Pak Indra Sjafri menghubungi saya dan menanyakan apakah saya
ingin dia tampil dalam acara tersebut. Saya jawab bahwa jika Pak Indra Sjafri peduli pada bangsa ini maka
mari datang untuk mendukung kemajuan bangsa dan negara kita. Kalau Pak Indra Sjafri berpikir utnuk
datang hanya untuk mendukung saya maka sebaiknya tak usah datang.
20. Pak Indra Sjafri meminta saya untuk bertemu dengannya di Hotel Century sebelum acara K!ckAndy. saya
menerima permintaannya. Tetapi sampai pukul 3 siang (Kami janjian bertemu pukul 12 siang) tak ada kabar
darinya. Baru setelah pukul 3 sore lewat beberapa menit, Pak Indra Sjafri telpon dan bilang sudah di Studio
Metro TV. Luar biasa.
21. Di Green Room Studio Metro TV, atas saran Pak Andy Noya, kami (saya dan Pak Indra Sjafri) diminta untuk
bicara agar tidak terjadi perdebatan saat rekaman acara K!ckAndy yang ditonton langsung oleh sekitar 600
orang. Saya ditemani oleh Ayu Anantya sebagai saksi dengar dalam pertemuan itu. Sangat luar biasa ketika
Pak Indra Sjafri mengatakan kekecewaannya atas pernyataan saya (menarik dukungan pada U-19 Garuda
Jaya) sebab katanya saya tidak pernah menjadi bagian dari U-19 dan tak ada sedikitpun peranan saya dalam
pencapaian U-19 di AFC 2013 dan Grup G AFC 2014. Saya sungguh marah pada saat itu, mengambil
BlackBerry saya, dan mengatakan pada Pak Indra Sjafri, Pak Sjafri boleh mengatakan apa saja nanti di
depan sana. Tetapi jika apa yang Pak Sjafri katakan tidak sesuai dengan kenyataan maka besok pagi semua
dialog kita di BBM yang sudah saya capture ini akan saya publikasikan di sosial media. Dan saya

meninggalkannya di Green Room. Bergabung dengan banyak orang, mengambil minuman dan duduk di sofa
di sudut ruangan dengan beberapa kawan dari Kudus dan Singapura.
22. Jadi apa yang dikatakan Pak Indra Sjafri dalam acara K!ckAndy bukanlah satu hal yang tulus, dia terpaksa
mengatakan kenyataan. Saya melihat ke langit-langit ruangan ketika Pak Indra Sjafri bicara. Dalam pikiran
saya, Silakan Pak, katakan apa saja yang ingin dikatakan. Pada acara K!ckAndy itu saya berkesempatan
melakukan edifikasi, Peran saya adalah membantu untuk menentukan siapa pemain yang turun dan tidak.
Sementara taktik dan strategi di lapangan adalah kehebatan pelatih.
23. Perkembangan U-19 Garuda Jaya semakin buruk. Belajarlah dari pengalaman ini.
Teringat pada setiap pertandingan yang dimenangkan oleh U-19 dalam AFF 2013 dan AFC 2014, tak ada satu
ucapan terimakasih sama sekali. Jadi memang wajar sulit untuk mengakui dengan rendah hati.
Jangan mengklaim berjasalah. Ini Tangan Tuhan, kata Indra saat dihubungi merdeka.com per telepon, Selasa
(25 Februari 2014, sehari sebelum rekaman acara K!ckAndy). Sungguh sangat luar biasa.
Apakah sekarang Pak Indra Sjafri mau mengatakan kekalahan U-19 di Myanmar karena Tuhan tidak merestui?
Mari belajar bahwa setiap orang yang memberikan pikiran dan tenaga dalam mendukung 11 orang yang bermain
di lapangan adalah berjasa dalam kemenangan itu, meski dia hanya membawakan botol minum untuk pemain!
Tetapi kita perlu tahu mana peran yang sangat mendasar dan mana yang tidak.
Teringat pada AARM XVI Kopassus yang dengan rendah hati mengatakan, Kami tidak mengira bahwa kami bisa
menang dan menjadi Juara Umum di Vietnam.
Materi di K!ckAndy membuka wawasan banyak orang tentang pentingnya nama dalam kehidupan pribadi dan
kolektif. Masyarakat luas pun dapat melihat siapa calon pemimpin terbaik untuk negeri ini. Dan jangan lupa satu
hal, bahwa negera ini sebaiknya menggunakan nama Nusantara.
Satu kisah dalam perjalanan hidup yang mengajarkan tentang kesetiaan pada komitmen, kerendahan hati, dan
prioritas.
Saya mencintai negeri ini, mengorbankan banyak waktu untuk negara ini tanpa pamrih dan saya
membuktikannya.
Arkand Bodhana Zeshaprajna.
Salam #Nusantara !
Subuh di Juni 1987 di kota Jogja terasa sangat dingin. Kota ini sepi, tenang, dan angin yang bertiup
mengabarkan pamor Jogja yang kuat dengan lembut menyentuh wajah. Tukang becak menjelaskan hotel yang
saya tuju ada di timur Tugu. Arah mata angin menjadi bagian dalam percakapan setiap hari dan Tugu sering kali
menjadi titik awal untuk menunjukkan arah dan suatu tempat di Jogja.
Bahasa Jawa dan Indonesia sering digunakan bersamaan dalam percakapan sehari-hari. Ada beberapa kata
dalam Bahasa Jawa yang sama bunyinya dan juga sama artinya dalam Bahasa Karo. Ada juga yang bunyinya
sama tetapi artinya berbeda. Memang arti kata adalah satu kesepakatan bersama dalam satu budaya atau satu
kelompok. Seperti kata karo dalam Bahasa Bali berarti kedua, sementara dalam Bahasa Jawa berarti dengan
atau bersama, dalam Bahasa Minangkabau berarti monyet, dan dalam Bahasa Karo berarti nama suku, bahasa
dan daerah dataran tinggi Karo.
Mendengar satu kata dan mengenali banyak artinya dalam berbagai bahasa adalah satu keuntungan sehingga
kita tidak salah mengerti dalam satu percakapan. Ditambah lagi dengan mengenali berbagai istilah atau nama
yang digunakan untuk menyebutkan sesuatu adalah hal yang juga penting dalam komunikasi agar tidak salah
paham. Kemampuan memahami kalimat bukan hanya berdasarkan pada pengetahuan arti kata melainkan juga
pada kemampuan mengenali kedudukan kata dalam kalimat dan hubungan antara satu kata dengan lainnya dan
makna yang dibentuk oleh rangkaian kata-kata dalam kalimat itu. Tentu saja cara bicara juga dapat menjadi

sebab orang salah mengerti. Seperti dalam kalimat Aku tahu cara menikmati di pertemuan penuh dengan orang
asing esok pagi dapat memberikan dua arti, bergantung pada bagaimana cara mengucapkannya.
Pada tahun 2012 ada satu kata dalam Bahasa Hokkian yang diserap menjadi bagian dalam percakapan seharihari di negeri kita; kepo. Kepo berarti ingin tahu urusan orang lain atau ikut campur urusan orang lain.
Biasanya orang kepo itu senang bicara di belakang punggung orang yang ingin diketahuinya. Ciri kepo lainnya
adalah merasa tahu banyak hal dan bergunjing, ini adalah mata rantai dari sifat bicara di belakang pungggung
orang yang ingin diketahuinya tadi.
Nama atau istilah yang sama bunyinya belum tentu memiliki arti yang sama, persis dengan satu kata yang sama
dapat memiliki beberapa arti yang berbeda.
Jadi nama seseorang di satu daerah dapat bermakna atau melambangkan suatu hal yang baik sementara di
daerah lain dapat memberi makna dan lambang yang berbeda. Sebagai contoh kata Bagong adalah nama salah
satu tokoh punakawan dalam kisah pewayangan yang berkembang di Jawa Tengah dan Jawa Timur, sementara
di Jawa Barat arti Bagong adalah babi hutan. Kata bujur dalam Bahasa Karo berati terimakasih, dalam Bahasa
Dayak Ngaju dan Dayak Benua berati benar, dalam Bahasa Melayu berarti lurus, dalam Bahasa Sunda berarti
pantat, dan dalam Bahasa Indonesia berarti garis panjang dari timur barat di permukaan bumi.
Mulai dari mengerti arti satu kata yang sama dalam berbagai bahasa hingga mengerti pengaruh pilihan kata
dalam kalimat adalah hal-hal yang penting dalam mewujudkan komunikasi yang baik. Manusia secara umum
adalah organisme yang mengutamakan pikirannya. Dan dengan pikirannya manusia mengamati segala sesuatu
dalam kehidupan. Sejarah menunjukkan manusia kemudian mengenali berbagai sistem perhitungan waktu
dalam usahanya mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Sama halnya dengan kemajuan-kemajuan dalam
pencapaian manusia di berbagai bidang menyebabkan segala sesuatu yang sudah ketinggalan zaman akan
ditinggalkan oleh publik. Hanya beberapa orang saja yang mungkin masih menyukai hal-hal tua dan usang.
Perlu dipahami bahwa bukan berarti semua hal berusia tua adalah sesuatu yang ketinggalan zaman. Contoh
adalah budi pekerti adalah sesuatu yang berusia tua dan tidak ketinggalan zaman.
Dalam 28 tahun saya mempelajari kode-kode dalam bagaimana manusia berhubungan dengan dirinya sendiri
dan segala sesuatu di luar dirinya, dalam bimbingan Guru yang memberikan pengetahuan Manutiras**, saya
menemukan banyak hal yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik. Banyak karya
nyata sudah menjadi bagian dalam sejarah kehidupan manusia, sebagian dikenali melalui media cetak, radio,
televisi dan internet. Lebih dari 1.000 perusahaan dan 1.000.000 orang di dunia memperoleh manfaat dari
penerapan pengetahuan Manutiras ini. Banyak tempat saya kunjungi, namun saya tetap merasa lebih nyaman
tinggal menetap di Jogja.
Jogja yang nyaman beberapa kali dicoreng oleh beberapa peristiwa. Ini adalah dampak dari struktur nama
Indonesia yang tidak baik. Jakarta penuh dengan kesesakan orang-orang yang berlomba memperoleh berbagai
hal bahkan banyak dengan cara-cara yang tidak lagi memiliki harga diri, tidak lagi berbudi pekerti luhur.
Semoga dalam waktu yang tidak lama, negara ini berganti nama menjadi Nusantara, nama yang berasal dari
Bahasa Sanskrta, induk bahasa-bahasa di seluruh dunia. Negara kita ini mungkin sudah jadi bahan lelucon di
luar negeri. Negara-negara lain mentertawakan kita, negara dengan sumber daya alam yang luar biasa kaya
tetapi negara ini miskin dengan hutang yang menumpuk.
Satu lelucon kecil di negeri ini, melengkapi aneka lelucon, adalah munculnya beberapa orang yang mengaku
menguasai ilmu pengetahuan tentang nama. Entah berapa buku Numerology yang sudah mereka baca sejak

beberapa bulan yang lalu kemudian dengan yakin merasa menjadi seorang ahli. Mereka ini adalah orang kepo,
yang tidak berbudi pekerti, bicara di belakang punggung dan senang bergunjing.
Numerology memiliki dua arti.
Arti pertama kata Numerology adalah ilmu yang mempelajari tentang angka. Angka tidak memiliki batas.
Kita dapat meletakkan angka berikutnya di sisi kiri angka nol dan sisi kanan angka nol terus menerus tanpa
batas.
Ketika kita menerapkan gagasan tertentu pada angka maka kita mulai menciptakan satu ilmu pengetahuan yang
kita namai Matematika. Dalam matematika, terdapat cabang-cabang ilmu seperti aritmatika, aljabar, geometri,
trigonometri, statistik, dan astronomi.
Arti kedua kata Numerology adalah ilmu yang mempelajari pengaruh angka-angka dalam kehidupan manusia.
Tiga aliran utamanya adalah Kabbalah, Chaldean dan Pythagorean. Pythagorean adalah aliran numerology
yang paling popular. Nama dalam Numerology juga dilihat dalam angka-angka yang dihubungkan dengan hurufhuruf yang digunakan dalam nama tersebut. Ada banyak hal yang tak mampu dijelaskan dalam Numerology
berkaitan dengan aturan-aturan perhitungan dalam dirinya sendiri. Saya tidak mengatakan hal-hal yang tak
mampu dijelaskan oleh Numerology tersebut di sini untuk menghindari lelucon kecil yang sedang terjadi di
Indonesia ini menjadi hambar. Dan ketidakmampuan Numerology dalam hal-hal itu menjadikan dirinya tidak
berkembang. Numerology adalah sama halnya dengan primbon yang tidak berkembang.
Lelucon kecil lain yang mungkin adalah bagian dari lelucon kecil tadi adalah munculnya Anka Vidya. Seolah-olah
ini adalah satu ilmu pengetahuan lain dalam hal nama. Padahal ini tak lain dan tak bukan adalah
Mahakalashakti* yang direkayasa oleh penciptanya. Saya tahu pasti siapa pencipta Anka Vidya ini, tak perlu
disebutkan namanya di sini. Dia saja menyembunyikan identitasnya. Dalam ketergesaan untuk memunculkan
Anka Vidya ini, orang tersebut menggunakan subdomain pada domain name yang tidak ada hubungannya
dengan nama Anka Vidya, dan dibangun dalam satu folder mks. Nama folder mks ini tentu dengan mudah dapat
langsung dikenali sebagai kependekan dari maha kala shakti. Banyak orang sudah menyimpan capture
tampilan alamatnya sebagai bukti. Akan lebih lucu apabila setelah catatan ini dibaca, lalu orang tersebut
mengganti nama folder di web tergesanya itu. Jika dia malu maka bisa meniadakannya sama sekali.
*Mahakalashakti
Pada tahun 1999 saya meluluskan permintaan 21 orang untuk belajar ilmu pengetahuan tentang nama.
Pelajaran diberikan melalui email. Belajar dari sejarah yang menunjukkan adanya peristiwa-peristiwa
pengkhianatan dan pencurian ilmu, maka saya memutuskan untuk mengajarkan pada mereka Numerology yang
saya olah sedemikian rupa dan memberikan sebagian kecil Manutiras**. Paket ini saya namai Mahakalashakti
(Sanskrta: kekuatan dari waktu yang luas). Dan dalam perjalanan waktu, satu demi satu dari mereka gugur tak
mampu menguasai paket Mahakalashakti ini. Pelajaran berhenti. Beberapa waktu kemudian mulailah kegilaan
yang lucu muncul, ebook Mahakalashakti yang saya buat dicetak dan diperjualbelikan. Orang yang belajar
langsung saja tidak menguasai paket Mahakalashakti ini, orang itu dengan tidak bermoral menjual sesuatu yang
sudah disepakati untuk tidak dibagikan ke orang lain. Sementara orang lain dengan berani mengembangkan
paket Mahakalashakti ini dan memberikan nama yang berbeda: Mahakalachakra. Semakin lucu. Komentar saya
pada waktu itu dan masih sama saat ini adalah persis seperti gaya orang Jawa pada umumnya, Untung saya
memberikan paket Mahakalashakti itu, bukan Manutiras yang sesungguhnya.
Saya masih memberikan pelajaran paket Mahakalashakti pada beberapa teman baru (di luar 21 orang pertama
itu). Dari mereka semua hanya ada 4 orang yang sampai saat catatan ini dibuat masih ada dalam jalur yang
benar. Pada mereka sedikit demi sedikit saya tambahkan ilmu pengetahuan Manutiras.

**Manutiras
Manutiras adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana pikiran bekerja. Salah satu bagian di
dalamnya adalah bagaimana nama mempengaruhi kehidupan. Manutiras bukan Numerology dengan artinya
yang kedua. Saya mempelajari Manutiras dari Guru saya; Shrii Shrii Anandamurti***.
***Shrii Shrii Anandamurti
Pertemuan pertama saya dengan Guru sebenarnya terjadi pada saat saya berusia 6 tahun. Tetapi saya tidak
mengetahui nama Guru. Baru pada usia 16 tahun saya berjumpa dengan Guru lagi (saat itu saya mengira
adalah perjumpaan pertama) dan saat itu saya lupa dengan wajah Guru saat saya berjumpa pertama kali.
Setelah beberapa tahun kemudian saya baru ingat pertemuan pertama ketika suatu ketika Guru mengatakan
Hidupmu adalah bonus. Suatu hari nanti saya akan menuliskan kisah perjalanan hidup saya bersama Guru.
NB: Ada orang-orang yang tidak tahu peristiwa yang sebenarnya terjadi pada tahun 1998 di Jogja dan berdiskusi
negatif tentang saya berkaitan dengan Ananda Marga. Sayangnya text nggosip margi-margi ini sampai pada
publik. Saya diam selama ini hanya karena saya tidak ingin semakin mencoreng wajah seseorang yang merasa
penting dalam organisasi. Tetapi jika margi-margi masih saja terus bersikap demikian, maka mungkin suatu saat
saya akan menceritakannya di publik dan itu artinya nama organisasi ikut terkena getahnya. Tidak perlu saya
sampaikan di sini, sejak dulu hingga sekarang saya masih mendukung organisasi, dan itu tak perlu publikasi
dalam hal apa saja saya melakukannya.
Anda dapat mengatakan mampu melakukan ini dan itu, tetapi dunia hanya melhat dari apa yang Anda lakukan
bukan apa yang Anda katakan.
Mungkin Anda mengerti sesuatu, tetapi tanpa mengalaminya, Anda hanya ada di luar sesuatu itu.
Menyerahkan arah perjalanan pada orang buta adalah langkah pertama menuju kesesatan.
Bersikaplah seperti apa yang Anda katakan. Ini adalah jiwa ksatria.
Arkand Bodhana Zeshaprajna.
Kaliurang Jogjakarta, 7 April 2015

Anda mungkin juga menyukai