Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fadhyl Zuhri Lubis Nim No. 1. Definisi : 70.2008.

004 Dermatitis Kontak Alergi dermatitis yang disebabkan oleh reaksi hipersensitivitas tipe lamb at terhadap bahan-bahan kimia y ang kontak dengan kulit dan dap at mengaktivasi reaksi alergi Iritan efek sitotosik lokal langsung dari bahan iritan baik fisika m aupun kimia, yang bersifat tid ak spesifik, pada sel-sel epider mis dengan respon peradanga n pada dermis dalam waktu da n konsentrasi yang cukup

2.

Epidemiologi

hanya mengenai orang yang kuli berhubungan dengan pekerjaa tnya sangat peka (hipersensitif) n (DKI akibat kerja), kegiatan mencuci tangan atau paparan berulang pada kulit te rhadap air, bahan makanan ata u iritan lainnya. Pekerjaan yan g berisiko tinggi meliputi pem batu rumah tangga, pelayan ru mah sakit, tukang masak, dan penata rambut lebih banyak pada perempuan dibanding laki-laki

3.

etiologi

Alergen/Hapten

bahan yang bersifat iritan, mis alnya bahan pelarut, deterjen, minyak pelumas, asam alkali, serbuk kayu, bahan abrasif, en zim, minyak, larutan garam ko nsentrat, plastik berat molekul rendah atau bahan kimia higr oskopik. Kelainan kulit yang muncul bergantung pada bebe rapa faktor, meliputi faktor da ri iritan itu sendiri, faktor ling kungan dan faktor individu pe nderita

4.

Patogenesis

Mekanisme terjadinya kelainan Kelainan kulit timbul akibat kulit pada dermatitis kontak aler

kerusakan sel yang disebabka

gi adalah mengikuti respons imu n yang diperantarai oleh sel (cell -mediated immune respons) atau reaksi hipersensitivitas tipe IV. Reaksi hipersensitivitas di kulit t imbul secara lambat (delayed hy persensitivity), umumnya dalam waktu 24 jam setelah terpajan de ngan alergen. Patogenesis hipers ensitivitas tipe IV ini sendiri dib agi menjadi dua fase, yaitu fase sensitisasi dan fase elisitasi 5. gejala Pada yang akut dimulai dengan bercak eritema berbatas jelas, ke mudian diikuti edema, papulove sikel, vesikel atau bula. Vesikel atau bula dapat pecah menimbul kan erosi dan eksudasi (basah). Pada yang kronis terlihat kulit k ering, berskuama, papul, likenifi kasi dan mungkin juga fisur, bat asnya tidak jelas. Sifat alergen dapat menentukan gambaran klinisnya. Bahan kimi a karet tertentu (phenyl-isopropy l-p-phenylenediamine) bisa men yebabkan dermatitis purpura, da n derivatnya dapat megakibatka n dermatitis granulomatosa. Der matitis pigmentosa dapat diseba bkan oleh parfum dan kosmetik 6. Diagnosa Untuk menetapkan bahan alerge n penyebab dermatitis kontak al ergik diperlukan anamnesis yang teliti, riwayat penyakit yang len gkap, pemeriksaan fisik dan uji t empel

n oleh bahan iritan melalui ker ja kimiawi atau fisis. Bahan iri tan merusak lapisan tanduk, d enaturasi keratin, menyingkirk an lemak lapisan tanduk dan mengubah daya ikat air kulit. Kebanyak bahan iritan (toksin ) merusak membran lemak ker atinosit tetapi sebagian dapat menembus membran sel dan merusak lisosom, mitokondria atau komplemen inti Gejala klasik berupa kulit keri ng, eritema, skuama, lambat la un kulit tebal dan terjadi liken ifikasi, batas kelainan tidak te gas. Bila kontak terus berlang sung maka dapat menimbulka n retak kulit yang disebut fisur a. Adakalanya kelainan hanya berupa kulit kering dan skuam a tanpa eritema, sehingga diab aikan oleh penderita.

Diagnosis DKI didasarkan ana mnesis yang cermat dan penga matan gambaran klinis. DKI a kut lebih mudah diketahui kar ena munculnya lebih cepat seh ingga penderita pada umumny a masih ingat apa yang menjadi penyebabny a.

Anda mungkin juga menyukai