KESIMPULAN Konflik ini merupakan konflik antara Etnis Uighur dengan Han yang dipolitisasi oleh Pemerintahan Komunis Cina untuk dijadikan sebuah konflik (pendekatan insrumentalis). Sebenarnya sudah ada perbedaan yang dapat menyebabkan konflik (sudah bermusuhan sejak lama). tetapi oleh Pemerintahan Komunis Cina dengan tujuan tertentu (Pemberantasan Teroris dan gerakan kemerdekaan Etnis Uighur). Pemerintahan Komunis Cina yang otoriter menyebabkan Etnis Uighur terdiskriminasi dalam penegakan Hak Asasi Manusia, terutama jaminan untuk kebebasan berpendapat (Pendekatan Institusionalis). Hal ini menyebabkan kebijakan
pemerintah lebih menguntungkan Etnis Han yang mayoritas daripada Etnis Uighur yang minoritas. Kebijakan Pemerintah Komunis Cina yang mendiskriminasi tersebut menyulut terjadinya demo massa 5 Juli 2009, oleh Etnis Uighur dan kemudian dipropaganda oleh Pemerintah Komunis Cina dengan Etnis Han sebagai instrumen melalui media massa bahwa aksi demo tersebut telah menyebabkan banyak Etnis Han yang menjadi korban sehingga Etnis Han turun ke jalan untuk balas dendam kepada Etnis Uighur dan terjadilah konflik etnis tersebut.
Revolusi kuba
A.Latar belakang Sejak kemerdekaannya pada tahun 1898, Kuba dipimpin oleh sejumlah presiden yang lemah dan korup. Pada tahun 1933, diktator lalim Gerardo Machado dijungkirkan oleh kudeta yang dilakukan oleh Fulgencio Batista y Zaldivar. Pada tahun 1944, Fulgencio Batista memerintahkan untuk melegitimasi kekuasaannya melalui pemilu demokratis, namun kalah. Pada tahun 1952, ia kembali mendapatkan kekuasaan setelah melancarkan kudeta. Penentangan mulai meruyak, salah satunya adalah pimpinan terpenting gerakan anti-Batista, seorang pengacara bernama Fidel Castro dari Santiago de Cuba.
B.Pra-1956 Artikel utama untuk bagian ini adalah: Barak Moncada Pada tanggal 26 Juli 1953, kelompok pemberontak yang beranggotakan 119 orang menyerang Barak Moncada di Santiago de Cuba. Banyak di antara mereka yang terbunuh dalam serbuan itu, sementara yang tetap hidup, seperti Fidel Castro dan saudaranya Raul Castro ditangkap segera setelahnya. Dalam pengadilan yang sarat muatan politik, mereka dijatuhi hukuman penjara. Castro divonis 15 tahun di Isla de Pinos. Setelah pemilu 1955, Batista membebaskan semua tahanan politik, termasuk penyerbu Moncada. Castro Bersaudara mengungsi ke Meksiko dan bergabung dengan orang-orang Kuba yang siap membebaskan negerinya. Selama masa itu, Castro juga bertemu dr. Che Guevara dari Argentina, yang bergabung dengan angkatan mereka. Pada bulan Desember 1956, 82 pemberontak meninggalkan Meksiko menumpang perahu Granma menuju Kuba. Semuanya terbunuh dalam pertempuran pertama begitu mendarat di daerah yang kini menjadi Provinsi Granma, kecuali 12 orang. Castro Bersaudara dan Guevara termasuk orang-orang yang selamat.