2. Perubahan
Basa
keseimbangan
Asam-
larutan Intravena
Mempemudah eliminasi
Mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim, SDP, SDM) Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit
Bayi BL 6 Bulan
2 Tahun 16 Tahun 20-39 Tahun: Pria/Wanita 40-59 Tahun: Pria/Wanita
60/50
55/47
CAIRAN TUBUH Cairan tubuh yang di distribusikan terdiri dari dua kompartemen utama, yaitu : 1. Cairan intraselular (CIS), Cairan yang terkandung di antara sel 2. Cairan ekstra selular (CES), Cairan yang berada di luar sel
CAIRAN TUBUH
Pada orang dewasa 60% dari berat badan adalah air ( cairan dan elektrolit ).
Selain air, cairan tubuh mengandung dua jenis substansi terlarut ( zat
terlarut ):
(a) Elektrolit ( Kation dan Anion )
Substansi
yang
berdiasosiasi
CAIRAN TUBUH
Kation : ion-ion yang membentuk muatan positif dalam larutan. Kation ekstraselular utama adalah natrium (Na+), sedangkan kation intraselular utama adalah kalium (K+). Anion : ion-ion yang membentuk muatan negatif dalam larutan. Anion ekstraselular utama adalah klorida ( Cl ), sedangkan anion intraselular utama adalah ion fosfat (PO4-).
CAIRAN TUBUH
(b) Non-elektrolit
Substansi seperti glokusa dan urea yang tidak berdisosiasi larutan. dalam
klinis
kreatinin
penting
dan bilirubin.
mencakup
HCO3
PO4-
(mEq/L)
(mEq/L)
(mEq/L)
(mEq/L)
(mEq/L)
Intravaskuler
142
145 12 60 130 45
4,5
4,4 150 7 7 5
104
117 4,0 100 60 58
24
27 12 0 100 0
2,0
2,3 40 -
Interstitial
Intraselular Transselular Asam lambung Getah pancreas
GINJAL
HORMONAL
SARAF
Asidosis Metabolik
Terjadi pada penambahan asam baru : asidosis
laktat, ketoasidosis, infeksi, prod.asam usus>, keracunan metanol, etilen glikol, salisilat Jika HCO3 loss : diare, ileus, hiperkalemi, penyakit medula Ciri ciri : hipotensi, mual, muntah, hiperkalemi, depresi miokard, resisten vasopresor Terafi : Bikarbonat iv/po: 0,4 x BB x
Alkalosis Metabolik
Terjadi pada saat : a. kehilangan cairan lambung: muntah2 b. diuretik berlebihan c. kehilangan NaCl> usus: diare Pengobatan : Koreksi defisit cairan dg. Lar.NaCl, koreksi defisit K, Na, Cl, & menghambat aktifitas aldosteron
Asidosis Respiratorik
Paru tak mampu mengeluarkan CO2:
1.
2.
3.
Alkalosis Respiratorik
Timbul akibat hipoksi atau hipotensi: 1. 2. Penyakit paru : pneumoni, asma, edem paru Berada didaerah tinggi/gunung
3.
4. 5.
6.
Hiperventilasi psikogenik
7.
Latihan fisik