1. N. cutaneous lateral (serabut L2 dan L3 / cabang n. femoralis) berjalan sepanjang permukaan anterior otot iliaka di bawah fascia iliaka atau melalui perlekatan lateral ligamentum inguinal pada SIAS. 2. Nervus genitofemoral (serabut L2 / L1 dan L2 / L3) turun di depan otot psoas dan terbagi menjadi cabang genital (melalui anulus interna) dan femoral (sebelah lateral dari arteri).
Definisi Hernia
Protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan (asal kata)
Penonjolan peritoneum yang berisi alat visera dari rongga abdomen melalui suatu lokus minoris resistensieae, baik bawaan maupun didapat.
Epidemiologi
75% muncul pada daerah sekitar lipat paha Hernia inguinal (terbanyak) indirek : direk = 2:1 pria : wanita = 7 : 1 (hernia indirek) Hernia femoralis paling sedikit (<10%) 40% merupakan kasus emergensi (inkarserata atau strangulata) pria : wanita = 1 : 4 (insiden) >> pria lansia atau pernah operasi hernia inguinal 75.0000 herniorrhaphy per tahun di Amerika Serikat
Etiologi Hernia
1. Lemahnya dinding rongga perut bisa sejak lahir atau didapat kemudian 2. Akibat dari pembedahan sebelumnya 3. Kongenital sempurna tidak sempurna 2. Akuisial, karena adanya faktor lain yang dialami manusia selama hidupnya antara lain: tekanan intraabdominal yang tinggi konstitusi tubuh (preperitoneal fat) merokok diabetes mellitus
Bagian Hernia
Kantong hernia Isi hernia Pintu hernia Leher hernia Locus minoris resistence (LMR)
Klasifikasi Hernia
Menurut lokasinya: Menurut sifatnya: Hernia inguinalis : di lipat paha Hernia reponibel : bila isi hernia dapat Hernia umbilikus : di pusat keluar masuk. Hernia femoralis : di paha Hernia irreponibel : Menurut isinya: bila isi hernia tidak Hernia usus halus dapat dikembalikan ke dalam rongga. Hernia omentum Menurut penyebabnya: Hernia kongenital Hernia traumatik Hernia insisional (akibat ada pembedahan sebelumnya.)
Klasifikasi Hernia
Menurut terlihat dan tidaknya: Hernia eksterna (hernia inguinalis, hernia scrotalis) Hernia interna (hernia diafragmatika) Menurut keadaannya: Hernia inkarserata : isi terperangkap (gg. pasase / vaskular) Hernia strangulata : Menurut nama penemunya: Hernia Spigelli : linen semisirkularis di atas penyilangan vasa epigastrika inferior pada m. rektus abdominalis bagian lateral. Hernia Richter : hanya sebagian dinding usus yang terjepit Hernia Petit : di daerah lumbosakral.
Lateralis : menonjol dari perut di lateral pembuluh epigastrika inferior Indirek : keluar melalui dua pintu (anulus inguinalis eksterna dan interna) dan saluran (kanalis inguinalis) Pada pemeriksaan, tonjolan berbentuk lonjong Dapat terjadi secara kongenital atau akuisita
Vital sign : temperatur, pernapasan, nadi, dan tekanan darah meningkat. Status lokalis : Inspeksi Hernia reponibel : terdapat benjolan dilipat paha yang muncul pada waktu berdiri, batuk, bersin atau mengedan dan menghilang setelah berbaring Hernia irreponibel : tidak menghilang setelah berbaring
Vital sign : temperatur, pernapasan, nadi, dan tekanan darah meningkat. Status lokalis : Inspeksi Hernia reponibel : terdapat benjolan dilipat paha yang muncul pada waktu berdiri, batuk, bersin atau mengedan dan menghilang setelah berbaring Hernia irreponibel : tidak menghilang setelah berbaring
Palpasi Titik tengah antara SIAS dengan tuberkulum pubicum (AIL) ditekan lalu pasien disuruh mengejan. Penonjolan di sebelah medial, hernia inguinalis medialis Titik yang terletak di sebelah lateral tuberkulum pubikum (AIM) ditekan lalu pasien disuruh mengejan. Terlihat benjolan di lateral titik yang ditekan, hernia inguinalis lateralis.
Identitas Pasien
Nama Jenis kelamin Umur Agama Suku Pendidikan Pekerjaan Alamat
No. MR
: : : : : : : :
Tn. A Laki-laki 51 tahun Islam Minangkabau S1 Pegawai negeri sipil Jl. Sri Rezeki No. B1 Bulakan Balai Kandi, Koto Nan 4, Payakumbuh : 002096
Anamnesis
Seorang pasien laki-laki, 51 tahun, dirawat selama 2 hari sejak tanggal 18 Juli 2012 di Bangsal Bedah Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Adnaan WD Payakumbuh dengan:
Keluhan Utama : Benjolan disertai nyeri pada sela paha kanan sejak 4 jam sebelum masuk rumah sakit.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang : Benjolan disertai nyeri pada sela paha kanan sejak 4 jam sebelum masuk rumah sakit. Awalnya muncul benjolan pada sela paha kanan lima tahun yang lalu, benjolan sewarna dengan kulit, ukuran sebesar telur puyuh, hilang timbul, muncul pada saat pasien sedang berdiri lama dan mengejan, hilang pada saat pasien duduk atau berbaring. Benjolan makin lama makin sering muncul, terutama saat pasien berdiri lama, mengejan, dan saat mengalami tekanan emosional (stres).
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang : Sejak setahun ini, ukuran benjolan mencapai sebesar telur ayam dan masih dapat didorong masuk, kadang disertai nyeri yang hilang timbul. Benjolan muncul kembali 4 jam sebelum masuk rumah sakit pada saat pasien sedang duduk, ukuran sebesar bola kasti, tidak dapat didorong masuk, disertai nyeri yang menetap. Nyeri dirasakan dari sela paha kanan sampai ke pusat, seperti isi perut seakan mau lepas.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien sudah pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya sejak tujuh belas tahun yang lalu. Sebelumnya, pasien mengangkat beban berat (karung berisi kelapa) bersama tiga orang temannya yang tiba-tiba beratnya beban tertumpu hanya pada pasien. Sepuluh tahun yang lalu, pasien dirawat di RSUD Bukittinggi sepuluh tahun yang lalu, dinyatakan menderita hernia dan penyakit apendiks, serta telah dilakukan operasi secara sekaligus.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang : Mual ada. Muntah sejak 4 jam sebelum masuk rumah sakit, frekuensi 2 kali, banyak 1 gelas tiap kali muntah, tidak menyemprot, berisi apa yang dimakan. Mencret-mencret sejak hari rawatan pertama rumah sakit, frekuensi 7 kali, warna coklat, lendir tidak ada, darah tidak ada. Riwayat demam tidak ada. Riwayat batuk-batuk lama tidak ada. Riwayat asma tidak ada. Riwayat trauma pada perut tidak ada. Buang air kecil biasa.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat hipertensi disangkal Riwayat sakit gula disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit seperti ini sebelumnya Riwayat Alergi : Riwayat alergi makanan atau obat-obat tertentu disangkal.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum Kesadaran Tekanan darah Nadi Nafas Suhu Status gizi Status emosi Bentuk badan Mobilitas : sedang : komposmentis kooperatif (GCS E4M6V5 = 15) : 110/70 mmHg : 86 x / menit : 22 x / menit : 37,2C : TB 172 cm, BB 66 kg, IMT 22,37 kesan : gizi baik : tenang : astenikus : terbatas (berbaring)
Pemeriksaan Fisik
Status Generalisata : Kulit : tidak ditemukan kelainan KGB : tidak ditemukan pembesaran KGB Kepala : normosefal, rambut uban ada, tidak mudah rontok mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil bulat, isokor, d = 3 mm telinga : deformitas (-) hidung : deformitas (-) mulut : sianosis bibir (-), mukosa mulut dan lidah pucat (-), stomatitis (-), lidah kotor (-)
Pemeriksaan Fisik
Status Generalisata : Toraks : pulmo : inspeksi : simetris kanan dan kiri palpasi : fremitus normal kanan dan kiri perkusi : sonor kanan = kiri auskultasi : vesikuler (N), ronkhi (-/-), wheezing (-/-) cor : inspeksi : iktus tidak terlihat palpasi : iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V perkusi : batas kiri 1 jari medial LMCS RIC V, batas kanan LSD, batas atas RIC II auskultasi : murni, irama teratur, bising (-)
Pemeriksaan Fisik
Status Generalisata : Abdomen: inspeksi : tidak membuncit, darm contour (-), darm steifung (-), bekas luka jahit (+) horizontal sepanjang 6 cm pada kuadran inferior dextra palpasi : nyeri tekan (-), defense muscular (-), hepar, lien, dan ginjal tidak teraba perkusi : timpani auskultasi : bising usus (+) meningkat Punggang : CVA : nyeri tekan (-), nyeri ketok (-) Anus : toucher : tidak dilakukan Ekstremitas : akral hangat, perfusi baik, edema (-/-), paresis (-/-), refleks fisiologis (+/+) normal, refleks patologis(-/-)
Pemeriksaan Fisik
Status Lokalisata Inguinal : inspeksi inguinal palpasi x 6 cm, rata, (-), : terdapat benjolan di regio
dextra : bentuk lonjong, ukuran 8 x 6 hiperemis (-), permukaan konsistensi kenyal, fluktuasi
nyeri tekan (+), reposisi (-) Genitalia penis : orifisium uretra eksterna tidak sempit, deformitas (-) Scrotum : massa (-), tanda-tanda radang (-)
Diagnosis Kerja Hernia inguinalis lateralis dextra relaps inkarserata. Diagnosis Banding Hernia inguinalis medialis dextra inkarserata relaps. Hernia inguinalis lateralis dextra strangulata relaps.
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium (18 November 2012) Darah :Hemoglobin : 15,2 g/dl Hematokrit : 47% Leukosit : 16.800 /mm3 leukositosis Trombosit : 283.000 /mm3 Gula darah sewaktu : 172 g/dl pre-op : 116 g/dl Waktu perdarahan : 3 detik Waktu pembekuan : 4 detik Faal ginjal : ureum : 22 mg/dl kreatinin : 0,6 mg/dl Foto polos toraks (19 November 2012) Kesan : cor dan pulmo dalam batas normal
Teknik Operasi
Pasien dengan posisi supine di meja operasi dengan spinal analgesia. Desinfeksi lapangan operasi dengan Betadine. Tutup dengan duk steril. Insisi pada daerah inguinal dextra kira-kira 8 mm menembus kutis dan subkutis. Aponeurosis m. obliqus abdominis eksternus dibuka sesuai arah seratnya sampai anulus inguinalis eksternus terbelah. Berikutnya funikulus spermatikus dibebaskan, digantungkan dengan kain kasa. Eksplorasi ke dalam funikulus spermatikus dengan membuka m. cremaster, ditemukan adanya kantong hernia, kantong hernia dibebaskan. Dilakukan penutupan dengan prolene mesh Dibagian medial dijahit pada conjoint tendon, dibagian lateral dijahit pada ligamentum inguinale proparti. Kemudian aponeurosis m. obliqus externus dijahit kembali. Subkutis dan kulit dijahit kembali. Operasi selesai.
Diagnosis Post Operasi Hernia inguinalis laeralis dextra residif inkarserata Prognosis Quo ad vitam Quo ad sanam Quo ad functionam
: : :
DISKUSI
Telah dirawat seorang pasien laki-laki, 51 tahun, dengan benjolan disertai nyeri pada sela paha kanan sejak 4 jam sebelum masuk rumah sakit. Benjolan muncul lima tahun yang lalu, sewarna dengan kulit sebesar telur puyuh, hilang timbul, muncul pada saat pasien sedang berdiri lama dan mengejan, hilang pada saat pasien duduk atau berbaring. Benjolan makin lama makin sering muncul, muncul juga saat mengalami tekanan emosional (stres).
DISKUSI
Sejak setahun ini, ukuran benjolan mencapai sebesar telur ayam dan masih dapat didorong masuk, kadang disertai nyeri yang hilang timbul. Benjolan muncul kembali 4 jam sebelum masuk rumah sakit pada saat pasien sedang duduk, ukuran sebesar bola kasti, tidak dapat didorong masuk, disertai nyeri yang menetap. Nyeri dirasakan dari sela paha kanan sampai ke pusat, seperti isi perut seakan mau lepas. Gejala gastrointestinal ada (mual, muntah, mencret). Riwayat mengalami sakit seperti ini sebelumnya ada, telah dioperasi. Riwayat angkat beban berat sebelumnya ada.
DISKUSI
Pemeriksaan fisik status generalisata dalam batas normal. Status lokalisata di dapatkan benjolan di regio inguinal dextra, bentuk lonjong, ukuran 8 x 6 x 6 cm, tidak hiperemis, permukaan rata, konsistensi kenyal, tidak ada fluktuasi, nyeri tekan positif, reposisi negatif. Pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis (>10.000 18.000 / mm3).
DISKUSI
Klinis pasien ini sesuai dengan hernia inguinalis lateralis dextra residif inkarserata. Pada pasien ini telah dilakukan terapi umum berupa IVFD RL drip Ketorolak 30% 2 tetes / menit, kompres dengan batu es, posisi panggul ditinggikan (posisi Tredelenberg), observasi nyeri, serta terapi khusus berupa injeksi Cefotaxim 1 g / 12 g / iv dan herniorrhapy dengan pemasangan mesh.