Anda di halaman 1dari 7

Mau Sukses Berusaha? Berbagilah!

da kegiatan menarik yang dilakukan perusahaan jamu, PT Sido Muncul, setiap menjelang Idul Fitri. Kegiatan itu adalah memudikkan para penjual jamu ke daerah masing-masing di Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Tahun 1991, ketika kali pertama kegiatan mudik bareng diselenggarakan, Sido Muncul hanya mampu mengangkut 1.000 pemudik dengan 17 kendaraan bus. Dan, tentu saja waktu itu tanpa ada satu orang pejabat pemerintah yang melepaskannya. Namun pada kali ke-17, tepatnya Idul Fitri 1427 H yang jatuh pada Oktober 2006, tak kurang dari 16.000 pemudik yang diangkut 250 kendaraan bus dilepas oleh tiga menteri Kabinet Indonesia Bersatu, mantan pejabat serta sejumlah artis ibukota. Sebelum kegiatan tersebut yaitu di bulan Ramadhan, PT Sido Muncul juga menyambangi delapan ribu anak yatim panti asuhan di delapan kota dengan memberikan santunan RP 100 ribu untuk tiap-tiap anak yatim, sehingga dana yang diberikan mencapai Rp 800 juta. Sido Muncul tak sekedar memberikan santunan, tapi juga memberikan hiburan kepada anak-anak yatim dengan menampilkan bintang- bintang iklan Sido Muncul. Saya sebenarnya enteng-enteng saja. Pada waktu itu saya berpikir banyak anak yatim yang patut dikasihani. Saya ingin membantu secara teratur. Nah, untuk itu lalu saya kaitkan dengan promosi. Jadi, kami membantu bukan cuma menyalurakan uang, tapi juga menyempatkan waktu untuk ketemu, tutur Direktur Utama Pt Sido Muncul. Menurutnya, tentunya sebuah pengalaman yang luar biasa bagi anak-anak yatim piatu bertemu dengan bintang iklan. Pertama, pengalaman seperti itu akan diingat seumur hidup. Kedua, akan memberikan inspirasi. Ketiga, mereka merasa ada juga orang yang memperhatikan dan menyayangi, ujarnya. Irwan tak menampik, dengan menghadirkan bintang iklan dengan menghadirkan bintang iklan berbagai produk ke tengah-tengah mereka, perusahaan juga mendapat benefit. Kalau kami berpromosi sambil membantu, itu bisa terus menerus. Namun, kalau hanya membantu tanpa promosi, sifatnya hanya sekali-sekali. Itu sebabnya, kami berusaha untuk membantu sambil berpromosi dengan cara menampilkan bintang iklan. Cara ini merupakan

Republika, Ahad 26 November 2006.

langkah public relation yang sangat efektif, ungkapnya. Irwan mengaku mendapatkan filosofi berbagi dari Bunda Theresa yang mengajar- kan untuk selalu menyayangi dan berbagi kepada orang-orang miskin. Ia merasa bersyukur, karena berbagi ternyata sangat menguntungkan. Pertama, kaya di hati. Saya melakukan itu dengan niat agar orang-orang yang dibantu merasakan bahwa kami sayang kepada mereka. Makanya kami datang bukan sekedar lewat sebuah yayasan kemudian membagi-bagikan sumbangan. Kami datang langsung menemui mereka di panti-panti asuhan, ujarnya seraya menambahkan, manusia itu harus memadukan secara seimbang antara akal dan budinya. Dari mana dana untuk membantu anak-anak yatim itu? Kami menyisihkan sebagian dari dana iklan. Sekitar dua-tiga persen saja, namun hasilnya sangat efektif, terutama membahagiakan orang-orang kecil, tuturnya. Irwan awalnya tidak pernah berpikir bahwa berbagi kepada para pemudik itu akan berbuah keuntungan materi di kemudian hari. Awalnya kita ingin memberikan hadiah. Lama-kelamaan kami punya perasaan aneh. Kami jadi biasa dan pada akhirnya saya juga merasakan bahwa segala yang kami dapat sekarang ini mungkin karena kami melakukan kegiatan-kegiatan sosial seperti itu. Perasaan ingin membantu tumbuhnya nggak sekaligus. Itu didapat dari pengalaman membantu para pemudik selama bertahun-tahun. Itu yang merupakan sebuah proses, ungkapnya. Tentang perilaku Irwan yang menjadi pelopor kegiatan mudik bareng lebaran itu, pakar ekonomi kemasyarakatan Prof Dr Sri Edi Swasono punya penilaian menarik. Filosofi Pak Irwan adalah `Saya senang melihat orang lain senang`. Karena itu, tak aneh kalau Pak Irwan kenal seluruh karyawannya dan ia selalu berbuat baik kepada semua karyawannya termasuk kepada para penjual jamu, tegas Sri Edi Swasono.

`Mintalah Bantuan Tuhan dengan Cara Berbagi`


Ustadz Yusuf Mansur mengaku tak heran melihat kesuksesan bisnis bos Sido Muncul, karena rajin berbagi. Sharing atau berbagi yang dalam terminologi Islam disebut sedekah, merupakan kunci sukses dalam berbisnis. Karena itu, berbagilah, dan anda pun akan sukses, kata ustadz yang kerap mengusung tema sedekah dan shalat Tahjjud itu. Ustadz lalu menuturkan kisah seorang pengusaha kecil, bernama Ilham.

Republika, Ahad 26 November 2006.

Pengusaha percetakan kecil itu sedang bingung, karena bisnisnya sepi order, sementara beberapa hari lagi ia harus membayar gaji tiga orang karyawannya, serta membayar tagihan listrik, telepon dan lain-lain. Di saat bingung ia mendatangi Alloh. Ia sholat Dhuha, memohon rezeki kepada Yang Maha Memberikan Rezeki. Ia memohon agar Alloh memberikan rezeki buat dia dan buat usahanya. Yang ia pahami, sholat Dhuha akan membuat seseorang terbuka pintu rezekinya, tutur Ustadz. Usai sholat, ia melirik dompet di saku celana belakangnya. Tertinggal hanya Rp750 ribu. Jelas tidak mencukupi. Tapi masih ada beberapa hari ke depan. Hari ini baru senin pagi. Masih ada tiga sampai empat hari. Insya Alloh akan datang rezeki. Masa` ia, sudah datang kepada Alloh, Alloh tidak membantu? Alloh pasti membantu, ujar yusuf Mansur menirukan jalan pikiran Ilham. Ketika ia bersiap-siap menuju kios cetaknya, ada tamu datang. Seorang Ustadz yang mengadu bahwa majelisnya bocor, sedang musim hujan sudah datang. Kalau tidak diperbaiki, dampaknya anak-anak akan kesulitan belajar. Ustadz tersebut mengajukan pinjaman Rp 500 ribu. Ilham melongo. Ia tak menyangka, bahwa ketika ia meminta dibukakan pintu rezeki, malah ada yang datang minta bantuan. Tapi Ilham hebat. Ia malah memberikan Rp 500 ribu dari Rp 750 ribu uangnya kepada ustadz tersebut. Sore harinya, Ilham kedatangan tamu. Ia menitipkan rumahnya karena ia harus pulang kampung ke Tegal. Dan tanpa disadari, urusan kunci yang sederhana inilah justru sedekahnya berbuah. Beberapa hari kemudian, Ilham ditelepon oleh seorang notaris yang meminta nomor rekeningnya. Ilham diberitahu, bahwa rumah tersebut laku dijual, dan si empunya rumah memberikan sedikit uang kepada Ilham yang sudah bersedia dititipi kunci. Ternyata jumlahnya Rp 5 Juta! Hikmah apa yang bisa kita ambil dari kisah Ilham di atas? Itulah cara kita semestinya menjemput rezeki. Yaitu dengan berbagi. Rumusnya sederhana: Alloh akan membantu siapa pun yang mau membantu sesama. Nah, bila ingin sukses mintalah bantuan Alloh. Dan kalau ingin minta bantuan Alloh, berbagilah, tandas Ustadz.

`Berbisnis dengan Kasih Sayang`


Perusahaan travel itu asetnya tinggal satu juta ringgit Malaysia, sedangkan utangnya sembilan juta ringgit. Namun, pemiliknya menawarkan perusahaan

Republika, Ahad 26 November 2006.

tersebut kepada Rufaqa` Corporation Sdn. Bhd senilai dua juta ringgit. Tak perlu seorang akuntan atau ahli keuangan untuk mengatakan bahwa perusahaan tersebut tak layak untuk dibeli, ungkap Direktur Rufaqa` Corporation Indonesia Dr Ing Abdurrahman R. Effendi. Dr Abdurrahman diminta oleh Pimpinan Rufaqa, Abuya Ashaari Muhammad, untuk menilai perusahaan tersebut. Saya katakan kepada Abuya, bahwa harga dua juta ringgit tidak masuk akal, sebab perusahaan tersebut nyaris bangkrut. Jadi, perusahaan itu tak layak untuk dibeli, kata abdurrahman. Namun, apa kata Abuya Ashaari Muhammad? Dr Abdurrahman, beli saja perusahaan travel itu. Sebab, pemiliknya adalah seorang Muslim yang baik dan suka menolong orang lain, terutama kaum dhuafa. Karena bisnisnya mengalami masalah, sampai-sampai ia berkata, `Buat apa saya berbuat baik selama ini? Ternyata Tuhan tidak adil`. Ini sesuatu yang berbahaya. Ia memandang Tuhan tidak adil. Karena itu, jangankan dua juta ringgit, kalau perlu emas satu Gunung Uhud pun kita buku keluarkan Abuya untuk membeli Muhammad perusahaan Pemimpin tersebut, Paling guna di menyelamatkan iman orang tersebut, ungkap Abdurrahman di sela-sela acara peluncuran Ashaari Ajaib Zamannya yang diadakan oleh Rufaqa di Hotel Sultan Jakarta. Demikianlah, akhirnya perusahaan sakit itu dibeli oleh Rufaqa`. Tanpa disangkasangka, tak lama kemudian Rufaqa` Corporation Sdn. Bhd memperoleh proyek senilai 25 juta ringgit. Alloh membalas keikhlasan dan niat baik Rufaqa, khususnya Abuya Ashaari Muhammad dengan rezeki berkali-kali lipat, dan tanpa diduga-duga, papar Abdurrahman. Rufaqa adalah sebuah jamaah Islam yang berpusat di Malaysia dan memiliki cabang dibanyak negara didunia. Apa rahasia sukses bisnis dan dakwah Abuya Ashaari Muhammad? Beliau menjalankan bisnisnya bermodalkan Tuhan. Seluruh aktivitas dakwahnya, termasuk dalam berbisnis, dilakukan dengan penuh kasih sayang, tutur Khadijah Aam. Ia menambahkan, Abuyaa menapaki jejak perjuangannya betul-betul bermodalkan Tuhan. Beliau telah membuktikan, setiap pejuang yang sanggup memperbaiki diri dengan taqwa, shalat Tahajjud, bertaubat, bersedekah, penuh kasih sayang, disertai dengan wirid dan do`a, niscaya Alloh akan menunaikan janjinya (memberinya sukses dan bahagia, dunia dan akhirat, tandas Khadijah Aam.

Republika, Ahad 26 November 2006.

BERBAGI CINTA Bila ada ajakan untuk berbagi, apa yang ada di pikiran Anda? Berbagi dana, pakaian layak pakai, sembako, atau material dalam bentuk lainnya. Jawaban itu boleh jadi karena pengaruh ide materialistik yang telah mengglobal. Mengukur segala sesuatunya dengan ukuran yang bersifat material dan kasat mata. Inilah suatu pengalaman dari seorang ayah yang mungkin bisa dijadikan pelajaran bahwa berbagi tidaklah mesti dalam bentuk materi. Setiap tahun, ada seorang ayah yang punya kebiasaan berkeliling ke berbagai panti asuhan dan rumah anak yatim. Kunjuangan itu biasanya dilakukan dua kali. Awal bulan Ramadhan dan akhir bulan Ramadhan.

Republika, Ahad 26 November 2006.

Kunjungan pertama adalah survey untuk mengetahui kebutuhan panti asuhan rumah yatim. Kunjungan kedua membawa bantuan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Ketika kunjungan ke salah satu rumah yatim, ayah tersebut bertemu dengan seorang bocah bernama Nina. Nina, apa yang anakku mau sayang? begitu seorang ayah tersebut membuka percakapan. Nina mau baju baru?, sepatu baru?, tas baru? atau apa nak? Tambah ayah tersebut. Nggak ah. ntar om marah jawab Nina. Nggak sayang, om tidak akan marah ayah tersebut menimpali. Nggak ah. ntar om marah Nina mengulang jawabannya. Ayah tersebut berpikir, pasti yang diminta Nina adalah sesuatu yang mahal. Rasa keingintahuan orang tersebut semakin menjadi. Maka dia dekati lagi Nina sambil berkata, ayo nak katakan apa yang kau minta sayang Tapi janji ya om tidak marah jawab Nina manja. Om janji tidak akan marah sayang tegas ayah tersebut. Benar om tidak akan marah? sahut Nina agak ragu. Ayah tersebut menganggukkan kepala pertanda bahwa ia setuju untuk tidak marah. Nina menatap tajam wajah ayah tersebut. Sementara seorang ayah tersebut berpikir, apa gerangan yang diminta oleh Nina. Seberapa mahal sich yang bocah kecil ini minta sampai dia harus meyakinkan bahwa saya tidak akan marah, pikir ayah tersebut. Sambil tersenyum seorang ayah yang bijak tersebut mengatakan ayo nak, katakan, jangan takut, om tidak akan marah nak. Dengan terus menatap wajah ayah tersebut, Nina berkata; bener ya om tidak marah. Sekali lagi ayah tersebut menganggukkan kepala. Dengan wajah berharap-harap cemas, Nina mengajukan permintaannya om, boleh nggak saya memanggil ayah. Mendengar jawaban itu, tak kuasa seorang ayah tersebut mengeluarkan air matanya. Segera ia peluk Nina dan mengatakan tentu anakku tentu anakku mulai hari Nina boleh memanggil ayah, bukan om sambil dipeluknya erat-erat, dengan terisak Nina berkata terima kasih ayah terima kasih ayah Hari itu, adalah hari yang tak akan terlupakan buat seorang ayah tersebut. Dia habiskan waktu beberapa saat untuk bermain dan bercengkrama dengan Nina. Karena merasa belum memberikan sesuatu yang berbentuk material kepada Nina maka sebelum pulang, ayah tersebut berkata kepada Nina anakku, sebelum lebaran nanti ayah akan datang lagi bersama ibu dan saudara-saudaramu, apa yang kau minta nak? Khan udah tadi, Nina sudah boleh memanggil ayah sergah Nina. Nina masih boleh minta lagi sama ayah. Nina boleh minta sepeda, otoped

Republika, Ahad 26 November 2006.

atau apa saja yang lain, pasti akan ayah kasih. Sambil memegang erat tangan ayah tersebut, Nina memohon nanti kalau ayah datang sama ibu kesini, Nina minta foto bareng ayah, ibu dan kakak-kakak, boleh khan ayah? Tiba-tiba kaki orang tua tersebut lunglai, semakin deras keluar air matanya, dia terduduk, bersimpuh di depan Nina. Dia peluk lagi Nina semakin erat sambil bertanya; buat apa foto itu nak? Tanpa ragu Nina menjawab Nina ingin tunjukkan sama teman-teman Nina di sekolah, ini foto ayah Nina, ini ibu Nina, ini kakak-kakak Nina, Ayah tersebut memeluk Nina semakin erat, semakin erat, seolah ia tak mau berpisah dengan seorang bocah yatim piatu yang telah menjadi guru kehidupan di hari itu. Terima kasih Nina, walau usiamu masih belia kau telah mengajarkan kepada kami tentang makna berbagi cinta. Berbagi cinta, karena itu lebih bermakna dibandingkan dengan sesuatu yang kasat mata. Berbagilah cinta, maka kehidupan Anda akan semakin bermakna. Berbagilah cinta agar orang lain merasakan keberadaan Anda di dunia ini. Ingat sabda rasululloh saw, bahwa orang yang paling baik di dunia ini adalah orang yang paling bermanfaat bagi sekelilingnya.

Republika, Ahad 26 November 2006.

Anda mungkin juga menyukai