Anda di halaman 1dari 50

1

TUGAS MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR

DISUSUN OLEH :

ACHSANUL KUBRI ANNISA ABDI GHIFARI BUNGA AMILIA SUARI FADLAN TRI RAMADHAN PUTRI BELLA WIJAYA RICKY RUSYDI SATRIAWAN RIESKARIESHA KISWARA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU 2012

KATA PENGANTAR Pertama-tama penulis ingin mengucapkan rasa syukur pada Allah SWT, atas limpahan karunia, rahmat & hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan tugas makalah Imu Sosial Dasar ini dengan baik dan lancar. Pada kesempatan kali ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang membantu pengerjaan makalah ini. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi perbaikan dan kesempurnaan makalah-makalah selanjutnya. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan pengetahuan pada semua pihak.

Pekanbaru, 20 April 2012

Penulis

DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR..hal.1 DAFTAR ISI..hal.2 BAB I. PENDAHULUAN.hal.3 LATAR BELAKANG MASALAH..hal.3 RUMUSAN MASALAHhal.3 TUJUAN MASALAH.hal.4 BAB II.ASPEK-ASPEK SOSIAL BUDAYA..hal.5 BABIII.PERILAKU DAN PENDIDIKAN KESEHATAN....hal.14 BAB IV. ORGANISASI KESEHATAN..hal.31 BAB V. HUBUNGAN KESEHATAN DENGAN ASPEK LAINNYA...hal.40 DAFTAR PUSTAKA..hal.48

BAB I Pendahuluan

I.1 Latar belakang masalah Mata kuliah Ilmu Sosial Dasar (ISD) merupakan mata kuliah analisis atas aneka fenomena sosial masyarakat dengan segala dinamika dan implikasinya dari sudut pandang kajian dasar falsafah keilmuan. Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak mungkin bisa memisahkan hidupnya dengan manusia lain. Sudah bukan rahasia lagi bahwa segala bentuk kebudayaan, tatanan hidup, dan sistem kemasyarakatan terbentuk karena interaksi dan benturan kepentingan antara satu manusia dengan manusia lainnya. Sejak zaman prasejarah hingga sejarah, manusia telah disibukkan dengan keterciptaan berbagai aturan dan norma dalam kehidupan berkelompok mereka. Dalam kelindan berbagai keterciptaan itulah ilmu pengetahuan terbukti memainkan peranan signifikan.

Ilmu pengetahuan tidak hanya dapat dipahami dalam arti sebuah hukum atau teori ilmiah sebagai hasil statis kegiatan utamanya. Ilmu pengetahuan harus dipandang juga sebagai sebuah proses, sebuah kegiatan, dan tentu saja sebuah kemampuan yang harus dimiliki oleh para ilmuwan. Mahasiswa yang akan diorientasikan untuk menjadi sosok ilmuwan yang peka atas permasalahan sosial kemasyarakatan diharapkan mampu larut dalam proses keterciptaan ilmu pengetahuan tersebut. Kemampuan untuk larut tersebut harus dimulai dengan mengetahui dan memahami dasar-dasar ilmu pengetahuan melalui kemampuan membaca berbagai hasil teori dan kajian ilmu sosial, untuk kemudian mampu melihat relevansi dan aplikasinya dengan fenomena dan problema sosial kontemporer. Pada tataran selanjutnya pemahaman itu akan menggerakkan kemampuan untuk berproses dalam keterciptaan ilmu pengetahuan. Artinya pada simpul akhir mahasiswa tidak menerima begitu saja teori dan hukum ilmiah yang telah ada, melainkan mampu melahirkan teori dan kajian-kajian atas fenomena sosial sebagai karya personal mereka. Mata kuliah ISD menjadi mata kuliah pengantar demi tujuan tersebut.

I.2. Rumusan masalah Adapun rumusan masalah nya adalah : 1. Aspek-aspek sosial budaya 2. Perilaku dan pendidikan kesehatan 3. Kesehatan dan organisasi kesehatan 4. Hubungan kesehatan dengan aspek lainnya

I.3. Tujuan permasalahan Tujuan Belajar Ilmu Sosial Dasar :

1. Mahasiswa memiliki kesiapan untuk menekuni dunia keilmuan. 2. Mahasiswa bisa mengerti dan memahami prinsip filsafaat ilmu sebagai landasan mengerti dan memahami berbagai fenomena sosial kontemporer. 3. Mahasiswa mampu memahami berbagai konsep ilmu sosial yang akan digunakan sebagai instrumen memetakan segala problematika sosial kemasyarakatan.

BAB II ASPEK-ASPEK SOSIAL BUDAYA

II.1.Pengertian sosiologi Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman

sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Pengertian keilmuan sosiologi menurut para ahli Emile Durkheim Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yakni fakta yang mengandung cara bertindak, berpikir, berperasaan yang berada di luar individu di mana fakta-fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu.

Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.

Soejono Sukamto Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.

4. William Kornblum

Sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku sosial anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok dan kondisi.

5. Allan Jhonson Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannya dengan suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut mempengaruhi orang dan bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya mempengaruhi sistem tersebut.

6. Menurut Roucek & Waren, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan kelompok sosial.

7. Menurut Soerjono Soekanto, sosiologi adalah ilmu yang kategoris, murni, abstrak, berusaha mencari pengertian-pengertian umum, rasional, empiris, serta bersifat umum.

8. Pitirim Sorokin Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain.

9. Roucek dan Warren Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.

10. William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkopf

Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.

2. pengertian antropologi Pengertian Antropologi adalah semua hal tentang manusia, dan merupakan tanggung jawab antropologi untuk menjelaskan semua cerita tentang manusia, dari segi yang baik maupun dari segi yang buruk. Antropologi tidak hanya terpaku pada sebagian kelompok orang tetapi mencakup semua manusia, bukan hanya dari satu aspek melainkan dari segala aspek. Secara etimologi, antropologi berasal dari dua kata, yaitu Antrop dan Logos. Antrop berarti manusia, sedangkan Logos berarti kajian, diskusi, atau ilmu. Ilmu pengetahuan antropologi mengkaji manusia dalam bermasyarakat, berperilaku dan berkebudayaan untuk membangun masyarakat itu sendiri. Objek dari antropologi adalah manusia di dalam suatu masyarakat suku bangsa, kebudyaan, dan perilakunya. 3.hubungan keilmuan sosiologi dengan antropologi Kedinamisan merupakan salah satu ciri kehidupan masyarakat manusia. Kehidupan masyarakat manusia yang dinamis ditandai dengan perubahan-perubahan sosial dan budaya yang secara jelas dapat terlihat melalui berbagai benda hasil budaya dan aktivitas-aktivitas kehidupannya. Perubahan sosial budaya yang dialami manusia dapat dijelaskan sebagai proses penyesuaian hidup manusia dengan konstelasi yang ada, seperti yang ditegaskan oleh Gillin dan Gillin (Soekanto, 1994), perubahan sosial dapat dipandang sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, yang disebabkan baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebutuhan materil, komposisi penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penumuan baru dalam masyarakat tersebut. Perubahan yang dialami manusia bukanlah suatu penyimpangan, karena pandangan tersebut adalah suatu mitos yang perlu dihilangkan dari pandangan mengenai perubahan (Lauer, 1993). Setiap perubahan sosial selalu mencakup pula perubahan budaya, dan perubahan budaya akanmencakup juga perubahan sosial. Sosiatri merupakan ilmu sosial terapan (applied science), yang dalam pengembangannya mengandalkan realita yang terjadi di dalam masyarakat, berkaitan

dengan masalah sosial yang perlu diselesaikan (pandangan awal perkembangan) dan penyesuaian kebutuhan dengan sumber daya yang ada (pandangan hasil perkembangan). Realita dalam masyarakat yang terus mengalami perubahan memiliki dimensi perubahan sosial. Sementara itu, secara keilmuan, pengembangan kajian, penelitian, dan teori-teori baru juga dituntut dari sosiatri, baik melalui hasil kerja lapangan (penelitian dan proyek sosiatri), maupun melalui berbagai kegiatan seminar dan diskusi. Aktivitas ilmiah mempermudah perubahan budaya. Inovasi baru di bidang keilmuan memperoleh ruang dan kesempatan formal. Kajian perubahan dalam sosiatri dapat dipadukan dengan konsep paradigma dari Khun (Ritzer, 1991).

4.Sosiologi kesehatan

KONSEP DASAR SOSIOLOGI KESEHATAN

Seperti halnya ilmu-ilmu yang lain, sosiologi kesehatan juga memilikikonsep dasar yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai apa yangakan dipelajari. Fungsi konsep dasar itu sendiri ada beberapa, diantaranya sebagaialat kognitif agar seseorang menjadi lebih tahu dan mengerti mengenai apa yangmereka pelajari, sebagai alat evaluatif agar seseorang dapat membedakan sertamemisahkan mengenai pakok bahasan yang mereka pelajari, sebagai alatpragmatik yang memberikan pengetahuan tentang bagaimana penerapan ilmutersebut dalam kahidupan sehara-hari, serta alat komunikatif agar terjalinkomunkasi yang baik antar yang belajar dengan yang mengajar.Dalam mempelajari sosiologi kesehatan juga perlu diketahui ruang lingkuppembelajaran, yaitu hal-hal apa saja yang dipelajari dalam ilmu sosiologi

kesehatantersebut. Beberapa diantarnya yaitu sosiologi kedokteran baik itu faktor sosialdalam etimologi, prevalensi, prefesi kedokteran.serta mengenai hubungan dokterdengan masyarakat, perilaku kesehatan masyarakat, pengaruh norma sosialterhadap kesehatan, serta tentang interaksi antar petugas kesehatan dan antarapetugas kesehatan dengan masyarakat.Sosiologi kesehatan dikatakan sebai ilmu karena memang memiliki sifat-sifat keilmuan diantaranya. Bersifat empiris artinya sosiologi kesehatan mempelajari apa yang benar-benarterjadi di

masyarakat dan apa yang dipelajari dapat dibuktikan dalamkehidupan sehari-hari.b.

10

Bersifat

teoritis

artinya

sosiologi

kesehatan

menggunakan

teori-teori

dalampembelajarannya dimana teori tersebut dikemukakan oleh para ahli yangberdasarkan pada apa yang tarjadi di masyarakat.c.

Bersifai komulatif artinya ilmu sosiologi kesehatan yang sekarang dipelajaritidak lain adalah pengembangan dari ilmu sosiologi kesehatan yang telah ada sebelumnnya. Sehingga ilmu sosiologi kesehatan bersifat dinamis dalamartian dapat berubah sesuai dengan kondisi sosial yang terjadi saat ini.

Tidak bersifat menilai artinya ilmu sosiologi kesehatan tidak dapatmembenarkan dan menyalahkan tindakan atau perilaku individu/kelompokmasyarakat karena tiap daerah memiliki norma tersendiri sehingga apa yangdanggap salah di satu daerah bisa dianggap benar di daerah lain, begitusebaliknya.Perkembangan ilmu sosiologi kesehatan dimulai sejak manusia itu sadarbahwa kesehatan tidak hanya sebatas fisik, melainkan juga mental sertakondisi sosial seseorang. Maka dari itu muncullah apa yang disebut denganSociologi of Medicine yang kemudian berkembang menjadi Sociologi inMedicine.Kajian-kajian mengenai ilmu sosiologi kesehatan dapat berupa masalah-masalah yang dialami objek sosiologi, baik itu masyarakat, society ataupunkomunitas. Agar dapat memahami dan menganalisa mesalah-masalah tersebutmaka diperlukan berbagai pendekatan baik itu pendekatan emik yang hanyaberdasarkan pada sudut pandang si pelaku ataupun menggunakan pendekatanetik yang berdasarkan pandangan serta pendapat dari pera ahli kemudianmembandingkannya dengan kebudayaan dari daerah lain. Agar dapat memahami bagaimana sistem sosial yang berkembang dimasyarakat, maka perlu pemahaman mengenai apa yang dipakai acuan olehmasyarakat dalan bertindak dan bertingkah laku baik itu kepercayaan, nilai,norma, atau pun kelompok acuan dalam masyarakat itu senduri. Kerena acuantersebut tidak dalam bentuk tertulis maka sifatnya adalah dinamis dalam artian norma, ataupun nilai tersebut dapat berubah sewaktu-waktu, yang tentunya juga mempengaruhi kebudayaan serta perilaku individu/kelompok masyarakat. Perubahan tersebut dapat terjadi kerena pengaruh dari budayaluar yang ketika bertemu dengan kebudayaan daerah mengalami berbagaibentuk proses apakah itu difusi, akulturasi, asimilasi, maupun konformitas.

5. Antropologi kesehatan

11

Antropologi kesehatan merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala sosiobudaya, biobudaya, dan ekologi budaya dari kesehatan dan kesakitan yang dilihat dari segi-segi fisik, jiwa, dan sosial serta perawatannya masing-masing dan interaksi antara ketiga segi ini dalam kehidupan masyarakat, baik pada tingkat individual maupun tingkat kelompok sosial keseluruhannya.

Perkembangan antropologi kesehatan sejak permulaan dasawarsa enam puluhan begitu pesat (seluruh universitas yang tergolong baik di AS membuka program pengkhususan) medical anthropology. Di dunia internasional dan di Indonesia khususnya, telah membentuk kondisi dasar bagi pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan maupun penambahan jumlah tenaga ahli. Dengan demikian peranan mereka dalam penelitian berbagai masalah kesehatan dapat berkembang. Kondisi ini bukan hanya bagi kepentingan penelitian konseptual dan teoritis tetapi juga dalam menanggulangi masalah kesehatan bagi kepentingan masyarakat. Foster (1981) mengembangkan Pelayanan Kesehatan Primer (PKP) sesudah dikenal sebagai Primary Health Care (Alma Alta 1978). Deklarasi ini bertujuan untuk mengurangi ketidakadilan pada sistem pelayanan kesehatan nasional negara berkembang seperti Indonesia. Deklarasi ini juga menetapkan bahwa kesehatan adalah suatu hak asasi manusia dan upaya meningkatkan derajat kesehatan setinggi mungkin merupakan tujuan sosial yang penting.

Di pihak lain dinyatakan bahwa rakyat di setiap negara memiliki hak dan kewajiban untuk berperan serta/berpartisipasi sosial, baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan pelayanan kesehatan mereka. Tahun 2000 (diharap semua di dunia) harus mencapai tingkat kesehatan (hidup produktif) sosial ekonomi (santoso 1988) kalau upaya yang dimaksud berhasil. Perlu dikaji karena berbagai masalah yang telah dialami oleh institusi kesehatan PKP (antropologi kesehatan terapan) menunjukkan peranan ilmuwan antropologi kesehatan dlm penelitian mengenai masalah kesehatan & penanggulangan?peningkatan derajat kesehatan penduduk.

Analisis mengenai gejala-gejala dapat secara : - Teoritis

12

- Metodologi disusun berdasarkan teori tertentu

hal di atas untuk pembuktian ilmiah & mempertajam pemahaman hakekat kemanusiaan dari gejala-gejala yang dimaksud secara lebih universal atau komparatif. Keterpaduan antara dimensi biomedis dan non biomedis dalam antropologi sebagai suatu ilmu induk, bukan hal asing. Ruang lingkup antropologi mencakup : - Segi biologi manusia - Segi sosio budaya

Berdasarkan segi-segi ini, antropologi mengenal cabang-cabang: -Antropologi biologi -Antropologi sosio budaya -Antropologi linguistik -Prasejarah dan arkeologi

Ruang lingkup antropologi ini tercermin pada antropologi kesehatan yang juga memiliki segi biologi (biomedis) segi nonbiologi (sosiobudaya & psikobudaya)

AKAR DARI ANTROPOLOGI KESEHATAN Menelusuri antropologi kesehatan kontemporer untuk sumber yang berbeda, dimana perkembangannya masing-masing secara relatif (tetapi tidak mutlak) terpisah satu sama lain: 1. Perhatian ahli antropologi fisik terhadap topik-topik seperti evolusi, adaptasi, anatomi komparatif, tipe-tipe ras, genetik dan serologi

13

2. Perhatian etnografi tradisional terhadap pengobatan primitif termasuk ilmu sihir dan magic. 3. Gerakan kebudayaan & kepribadian pada akhir 1930-an & 1940-an, kerjasama antara ahliahli psikiatri & antropologi. 4. Gerakan kesehatan masyarakat internasional setelah PD II.

ANTROPOLOGI FISIK Sejumlah besar antropologi fisik, dokter Hasan & prasod (1959), meliputi nutrisi dan pertumbuhan, serta korelasi antara bentuk tubuh dengan variasi yang luas dari penyakit-penyakit seperti: Radang pada persendian tulang (arthritis), Tukak lambung ( ulcer ), Kurang darah (anemia), Penyakit DM, dll

ANTROPOLOGI FISIK 4 hal tadi termasuk studi antropologi yang bersifat medis dan pada tahun-tahun terakhir. Antropologi fisik disibukkan dengan kedokteran forensik, bidang masalah-masalah kedokteran hukum yang mencakup : - Umur - Jenis kelamin - Peninggalan ras manusia - Penentuan orang tua dari seorang anak melalui tipe darah (terjadi keraguan tentang siapa bapak ?)

ETNOMEDISIN

14

Kepercayaan dan praktek-praktek yang berkenaan dengan penyakit, yang merupakan hasil perkembangan kebudayaan asli dan yang eksplisit, tidak berasal dari kerangka konseptual kedokteran modern ( Hughes 1968, mis: pengobatan primitif)

15

BAB III PERILAKU DAN PENDIDIKAN KESEHATAN III.1. Perilaku III.1.1. Pengertian perilaku Dalam sebuah buku yang berjudul Perilaku Manusia Drs. Leonard F. Polhaupessy, Psi. menguraikan perilaku adalah sebuah gerakan yang dapat diamati dari luar, seperti orang berjalan, naik sepeda, dan mengendarai motor atau mobil. Untuk aktifitas ini mereka harus berbuat sesuatu, misalnya kaki yang satu harus diletakkan pada kaki yang lain. Jelas, ini sebuah bentuk perilaku. Cerita ini dari satu segi. Jika seseoang duduk diam dengan sebuah buku ditangannya, ia dikatakan sedang berperilaku. Ia sedang membaca. Sekalipun pengamatan dari luar sangat minimal,

sebenarnya perilaku ada dibalik tirai tubuh, didalam tubuh manusia. Dalam buku lain diuraikan bahwa perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme (makhluk hidup)yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup mulai dari tumbuh tumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktifitas masing masing. Sehingga yang dimaksu perilaku manusia, pada hakikatnya adalah tindakan atau aktifitas manusia darimanusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca dan sebagainya. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati pihak luar (Notoatmodjo 2003 hal 114). Skiner (1938) seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespon, maka teori skiner disebut teori S O - Ratau Stimulus Organisme Respon. Skiner membedakan adanya dua proses. 1. Respondent respon atau reflexsive, yakni respon yang ditimbulkan oleh rangsangan rangsangan (stimulus) tertentu. Stimulus semacam ini disebutelecting stimulation karena menimbulkan respon respon yang relative tetap. Misalnya : makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan, cahaya terang menyebabkan mata tertutup, dan sebagainya. Respondent respon ini juga mencakup perilaku emosinal misalnya mendengar berita musibah menjadi sedih

16

atau menangis, lulus ujian meluapkan kegembiraannya ddengan mengadakan pesta, dan sebagainya. 2. Operant respon atau instrumental respon, yakni respon yang timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsang tertentu. Pernagsang ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce, karena memperkuat respon. Misalnya apabila seorang petugas kesehatan melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atsannya (stimulus baru), maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi dalam melaksanakan tugasnya.

Bentuk Perilaku Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dakam bentuk terselubung atau tertutup (covert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan / kesadaran, dan sikap yang terjadi belumbisa diamati secara jelas oleh orang lain. Perilaku terbuka adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek (practice).

Domain Perilaku Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari stimulus (rangsangan dari luar). Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang. Faktor factor yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku. Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

17

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat given atau bawaan misalnya : tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, dan sebagainya. Faktor eksternal yaitu lingkungan, baik lingkungan fisik, fisik, ekonomi, politik, dan sebagainya. Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominanyang mewarnai perilaku seseorang. (Notoatmodjo, 2007 hal 139)

Proses Tejadinya Perilaku Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), didalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni. 1) Awareness (kesadaran), yakni orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui setimulus

(objek) terlebih dahulu 2) 3) Interest, yakni orang mulai tertarik kepada stimulus Evaluation (menimbang nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi dirinya).Hal ini berarti

sikap responden sudah lebih baik lagi 4) Trial, orang telah mulai mencoba perilaku baru 5) Adoption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya

terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini didasari oleh pengetanhuan, kesadaran, dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting). Notoatmodjo, 2003 hal 122) Psikologi Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya. Sejarah Psikologi

18

Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Bahkan sebelum Wundt mendeklarasikan laboratoriumnya tahun 1879, yang dipandang sebagai kelahiran psikologi sebagai ilmu. pandangan tentang manusia dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno.Psikologi sendiri sebenarnya telah dikenal sejak jaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu untuk kekuatan hidup ( levens beginsel). Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gejala - gejala kehidupan. Jiwa adalah unsur kehidupan (Anima), karena itu tiap - tiap makhluk hidup mempunyai jiwa.[2] Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika. Metode Psikologi

Beberapa metodologi dalam psikologi, di antaranya sebagai berikut :

Metodologi Eksperimental

Cara ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai eksperimen.[4] Peneliti mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap jalannya suatu eksperimen. Yaitu menentukan akan melakukan apa pada sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan melakukan penelitian, seberapa sering melakukan penelitiannya, dan sebagainya. Pada metode eksperimental, maka sifat subjektivitas dari metode introspeksi akan dapat diatasi. Pada metode instrospeksi murni hanya diri peneliti yang menjadi objek. Tetapi pada instrospeksi eksperimental jumlah subjek banyak, yaitu orang - orang yang dieksperimentasi itu. Dengan luasnya atau banyaknya subjek penelitian maka hasil yang didapatkan akan lebih objektif.

Observasi Ilmiah Pada pengamatan ilmiah, suatu hal pada situasi-situasi yang ditimbulkan tidak dengan sengaja. Melainkan dengan proses ilmiah dan secara spontan. Observasi alamiah ini dapat diterapkan pula pada tingkah laku yang lain, misalnya saja : tingkah laku orang-orang yang

19

berada di toko serba ada, tingkah laku pengendara kendaraan bermotor dijalan raya, tingkah laku anak yang sedang bermain, perilaku orang dalam bencana alam, dan sebagainya.

Sejarah Kehidupan (metode biografi) Sejarah kehidupan seseorang dapat merupakan sumber data yang penting untuk lebih mengetahui jiwa orang yang bersangkutan, misalnya dari cerita ibunya, seorang anak yang tidak naik kelas mungkin diketahui bahwa dia bukannya kurang pandai tetapi minatnya sejak kecil memang dibidang musik sehingga dia tidak cukup serius untuk mengikuti pendidikan di sekolahnya.[4] Dalam metode ini orang menguraikan tentang keadaaa, sikap - sikap ataupun sifat lain mengenai orang yang bersangkutan [2]. Pada metode ini disamping mempunyai keuntungan juga mempunyai kelemahan, yaitu tidak jarang metode ini bersifat subjektif [2].

Wawancara

Wawancara merupakan tanya jawab si pemeriksa dan orang yang diperiksa. Agar orang diperiksa itu dapat menemukan isi hatinya itu sendiri, pandangan-pandangannya, pendapatnya dan lain-lain sedemikian rupa sehingga orang yang mewawancarai dapat menggali semua informasi yang dibutuhkan.Baik angket atau interview keduanya mempunyai persamaan, tetapi berbeda dalam cara penyajiannya. Keuntungan interview dibandingkan dengan angket [2] yaitu:

Pada interview apabila terdapat hal yang kurang jelas maka dapat diperjelas interviwer(penanya) dapat menyesuaikan dengan suasana hati interviwee ( responden yang ditanyai) Terdapat interaksi langsung berupa face to facesehingga diharapkan dapat membina hubungan yang baik saat proses interview dilakukan. Angket

20

Angket merupakan wawancara dalam bentuk tertulis. Semua pertanyaan telah di susun secara tertulis pada lembar-lembar pertanyaan itu, dan orang yang diwawancarai tinggal membaca pertanyaan yang diajukan, lalu menjawabnya secara tertulis pula. Jawaban-jawabannya akan dianalisis untuk mengetahui hal-hal yang diselidiki.

Pemeriksaan Psikologi

Dalam bahasa populernya pemeriksaan psikologi disebut juga dengan psikotes Metode ini menggunakan alat-alat psikodiagnostik tertentu yang hanya dapat digunakan oleh para ahli yang benar-benar sudah terlatih. alat-alat itu dapat dipergunakan unntuk mengukur dan untuk mengetahui taraf kecerdasan seseorang, arah minat seseorang, sikap seseorang, struktur kepribadian seeorang, dan lain-lain dari orang yang diperiksa itu.[4]

Metode Analisis Karya

Dilakukan dengan cara menganalisis hasil karya seperti gambar - gambar, buku harian atau karangan yang telah dibuat. Hal ini karena karya dapat dianggap sebagai pencetus dari keadaan jiwa seseorang [2].

Metode Statistik

Umumnya digunakan dengan cara mengumpulkan data atau materi dalam penelitian lalu mengadakan penganalisaan terhadap hasil; yang telah didapat Metode Psikologi Perkembangan

21

Pada Metode Psikologi Perkembangan memiliki 2 metode, yaitu metode umum dan metode khusus. pada metode umum ini pendekatan yang dipakai dengan pendekatan longitudinal, transversal, dan lintas budaya. Dari pendekatan ini terlihat adanya data yang diperoleh secara keseluruhan perkembangan atau hanya beberapa aspek saja dan bisa juga melihat dengan berbagai faktor dari bawaan dan lingkungan khususnya kebudayaan. Sedangkan pada metode khusus merupakan suatu metode yang akan diselidiki dengan suatu proses alat atau perhitungan yang cermat dan pasti. Dalam pendekatan ini dapat digunakan dengan pendekatan eksperimen dan pengamatan. Psikologi kontemporer

Diawali pada abad ke 19, dimana saat itu berkembang 2 teori dalam menjelaskan tingkah laku, yaitu: Psikologi Fakultas

Psikologi fakultas adalah doktrin abad 19 tentang adanya kekuatan mental bawaan, menurut teori ini, kemampuan psikologi terkotak-kotak dalam beberapa fakultas yang meliputi berpikir, merasa, dan berkeinginan. Fakultas ini terbagi lagi menjadi beberapa subfakultas. Kita mengingat melalui subfakultas memori, pembayangan melalui subfakultas imaginer, dan sebagainya. Psikologi Asosiasi

Bagian dari psikologi kontemporer abad 19 yang mempercayai bahwa proses psikologi pada dasarnya adalah asosiasi ide yaitu bahwa ide masuk melalui alat indera dan diasosiasikan berdasarkan prinsip-prinsip tertentu seperti kemiripan, kontras, dan kedekatan. Psikologi sebagai ilmu pengetahuan

Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran tentang ilmu yang mempelajari manusia dalam kurun waktu bersamaan dengan adanya pemikiran tentang ilmu yang mempelajari alam, akan tetapi karena kerumitan dan kedinamisan manusia untuk dipahami, maka psikologi baru tercipta sebagai ilmu sejak akhir 1800-an yaitu sewaktu Wilhem Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama didunia. Laboratorium Wundt Pada tahun 1879 Wilhem Wundt mendirikan laboratorium Psikologi pertama di University of Leipzig, Jerman. Ditandai oleh berdirinya laboratorium ini, maka metode ilmiah untuk lebih

22

mamahami manusia telah ditemukan walau tidak terlalu memadai. dengan berdirinya laboratorium ini pula, lengkaplah syarat psikologi untuk menjadi ilmu pengetahuan, sehingga tahun berdirinya laboratorium Wundt diakui pula sebagai tanggal berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan. Berdirinya Aliran Psikoanalisa Semenjak tahun 1890an sampai kematiannya di 1939, dokter berkebangsaan Austria bernama Sigmund Freud mengembangkan metode psikoterapi yang dikenal dengan nama psikoanalisis. Pemahaman Freud tentang pikiran didasarkan pada metode penafsiran, introspeksi, dan pengamatan klinis, serta terfokus pada menyelesaikan konflik alam bawah sadar, ketegangan mental, dan gangguan psikis lainnya. Fungsi psikologi sebagai ilmu Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu: Menjelaskan, yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif

Memprediksikan, Yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi

Pengendalian, Yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan yang sifatnya preventif atau pencegahan, intervensi atau treatment serta rehabilitasi atau perawatan.

Pendekatan perilaku

Pendekatan perilaku, pada dasarnya tingkah laku adalah respon atas stimulus yang datang. Secara sederhana dapat digambarkan dalam model S - R atau suatu kaitan Stimulus - Respon. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali.

23

Pendekatan kognitif

Pendekatan kognitif menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, dimana individu (organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan, dan menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi. Individu menerima stimulus lalu melakukan proses mental sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang datang. Pendekatan psikoanalisa

pendekatan Psikoanalisa yang dikembangkan oleh Sigmund Freud Pendekatan psikoanalisa dikembangkan oleh Sigmund Freud. Ia meyakini bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari, seperti keinginan, impuls, atau dorongan. Keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan. Pendekatan fenomenologi

Pendekatan fenomenologi ini lebih memperhatikan pada pengalaman subyektif individu karena itu tingkah laku sangat dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap diri dan dunianya, konsep tentang dirinya, harga dirinya dan segala hal yang menyangkut kesadaran atau aktualisasi dirinya. Ini berarti melihat tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan fenomena tentang dirinya. Kajian psikologi Psikologi adalah ilmu yang luas dan ambisius, dilengkapi oleh biologi dan ilmu saraf pada perbatasannya dengan ilmu alam dan dilengkapi oleh sosiologi dan anthropologi pada perbatasannya dengan ilmu sosial. Beberapa kajian ilmu psikologi diantaranya adalah: 1. Psikologi perkembangan Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor yang membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi sosial, karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks adanya interaksi sosial. Dan juga berkaitan erat dengan psikologi kepribadian, karena perkembangan individu dapat membentuk kepribadian khas dari individu tersebut

24

2. Psikologi sosial Bidang ini mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu :

studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya : studi tentang persepsi, motivasi proses belajar, atribusi (sifat) studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial, perilaku meniru dan lain-lain studi tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan, komunikasi hubungan kekuasaan, kerjasama dalam kelompok, dan persaingan.

3. Psikologi kepribadian Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi perkembangan dan psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu sejak masih kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya. 4. Psikologi kognitif Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi, seperti: Persepsi, proses belajar, kemampuan memori, atensi, kemampuan bahasa dan emosi. Wilayah terapan psikologi Wilayah terapan psikologi adalah wilayah-wilayah dimana kajian psikologi dapat diterapkan. walaupun demikian, belum terbiasanya orang-orang Indonesia dengan spesialisasi membuat wilayah terapan ini rancu, misalnya, seorang ahli psikologi pendidikan mungkin saja bekerja pada HRD sebuah perusahaan, atau sebaliknya. 1. Psikologi sekolah Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi. Yang bertujuan untuk membentuk mind set anak

25

2. Psikologi industri dan organisasi Psikologi industri memfokuskan pada menggembangan, mengevaluasi dan memprediksi kinerja suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh individu, sedangkan psikologi organisasi mempelajari bagaimana suatu organisasi memengaruhi dan berinteraksi dengan anggotaanggotanya 3. Psikologi kerekayasaan Penerapan psikologi yang berkaitan dengan interaksi antara manusia dan mesin untuk meminimalisasikan kesalahan manusia ketika berhubungan dengan mesin (human error) 4. Psikologi klinis Adalah bidang studi psikologi dan juga penerapan psikologi dalam memahami, mencegah dan memulihkan keadaan psikologis individu ke ambang normal.

Manusia dan kebutuhan manusia Sebagai makhluk yang istimewa, untuk melengkapi kehidupannya, manusia harus bekerja keras dan berkarya. Karya tersebut dilakukan dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang ada dalam kehidupannya. Menurut Abdulkadir Muhammad (2001) mengklasifikasikan kebutuhan menjadi empat kelompok yaitu; 1. Kebutuhan ekonomi Kebutuhan ekonomi merupakan kebutuhan yang bersifat material, baik harta maupun benda yang diperlukan untuk kesehatan dan keselamatan hidup manusia. Kebutuhan ini misalnya sandang, pangan dan papan. 2. Kebutuhan psikis Kebutuhan psikis, merupakan kebutuhan yang bersifat non material untuk kesehatan dan ketenangan manusia secara psikolgi, biasa juga disebut kebutuhan rohani seperti misalnya agama, pendidikan, hinuran dan lain-lain. 3. Kebutuhan biologis

26

Kebutuhan biologis, merupakan kebutuhan untuk kelangsungan hidup manusia dari generasi ke generasi. Kebutuhan ini sering disebut juga kebutuhan seksual yang diwujudkan dalam perkawinan, membentuk keluarga dan lain sebagainya. 4. Kebutuhan pekerjaan Kebutuhan pekerjaan, merupakan kebutuhan yang bersifat praktis dan mewujudkan kebutuhan-kebutuhan yang lain. Kebutuhan pekerjaan ini misalnya adalah profesi, perusahaan dan lain sebagainya.

Pendidikan Pengertian Pendidikan Menurut Ahli: Dengan perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah dengan signifikan sehingga banyak merubah pola pikir pendidik, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam kemajuan pendidikan di Indonesia. Menyikapi hal tersebut pakar-pakar pendidikan mengkritisi dengan cara mengungkapkan dan teori pendidikan yang sebenarnya untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesungguhnya. Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkwalitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran. Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan formal. Seperti kata Mark Twain, Saya tidak pernah membiarkan sekolah mengganggu pendidikan saya.

Kesehatan dan organisasi kesehatan Pengertian Kesehatan Menurut WHO

27

Pengertian Kesehatan menurut wikipedia adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Sedangkan Pengertian Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948 menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan

Pada tahun 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan, mengatakan bahwa pengertian kesehatan adalah sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup Kesehatan adalah konsep positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta kemampuan fisik. Pengertian Kesehatan Menurut Undang-Undang Dalam Undang-Undang ini yang pengertian kesehatan adalah: Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendirisendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain.

28

Definisi yang bahkan lebih sederhana diajukan oleh Larry Green dan para koleganya yang menulis bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi pengalaman belajar yang dirancang untuk mempermudahadaptasi sukarela terhadap perilaku yang kondusif bagi kesehatan.

Data terakhir menunjukkan bahwa saat ini lebih dari 80 persen rakyat Indonesia tidak mampu mendapatjaminan kesehatan dari lembaga atau perusahaan di bidang pemeliharaan kesehatan, seperti Akses, Taspen, dan Jamsostek. Golongan masyarakat yang dianggap teranaktirikan dalam hal jaminan kesehatan adalah mereka dari golongan masyarakat kecil dan pedagang. Dalam pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi lebih pelik, berhubung dalam manajemen pelayanan kesehatan tidak saja terkait beberapa kelompok manusia, tetapi juga sifat yang khusus dari pelayanan kesehatan itu sendiri Aspek-Aspek Kesehatan Pada dasarnya kesehatan itu meliputi empat aspek, antara lain : A. Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan. B. Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, dan spiritual. Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran. Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya. Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa. Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang. Dengan perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.

29

C. Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai. D. Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa) produktif, dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya secara finansial. Bagi mereka yang belum dewasa (siswa atau mahasiswa) dan usia lanjut (pensiunan), dengan sendirinya batasan ini tidak berlaku. Oleh sebab itu, bagi kelompok tersebut, yang berlaku adalah produktif secara sosial, yakni mempunyai kegiatan yang berguna bagi kehidupan mereka nanti, misalnya berprestasi bagi siswa atau mahasiswa, dan kegiatan sosial, keagamaan, atau pelayanan kemasyarakatan lainnya bagi usia lanjut. Tujuan Kesehatan Dalam Segala Aspek Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangsa, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan ketenteraman hidup. Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama. Tujuan dan Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan dapat dibagi menjadi dua, secara umum dan secara khusus. Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan secara umum, antara lain: Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman pada kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia. Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia. Melakukan kerja sama dan menerapkan program terpadu di antara masyarakat dan institusi pemerintah serta lembaga nonpemerintah dalam menghadapi bencana alam atau wabah penyakit menular.

30

tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan secara khusus meliputi usaha-usaha perbaikan atau pengendalian terhadap lingkungan hidup manusia, yang di antaranya berupa: Menyediakan air bersih yang cukup dan memenuhi persyaratan kesehatan. Makanan dan minuman yang diproduksi dalam skala besar dan dikonsumsi secara luas oleh masyarakat. Pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBM, batubara, kebakaran hutan, dan gas beracun yang berbahaya bagi kesehatan dan makhluk hidup lain dan menjadi penyebab terjadinya perubahan ekosistem. Limbah cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanian, peternakan, industri, rumah sakit, dan lain-lain. Kontrol terhadap arthropoda dan rodent yang menjadi vektor penyakit dan cara memutuskan rantai penularan penyakitnya. Perumahan dan bangunan yang layak huni dan memenuhi syarat kesehatan. Kebisingan, radiasi, dan kesehatan kerja. Survei sanitasi untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program kesehatan lingkungan Tujuan Pembangunan Kesehatan Untuk jangka panjang pembangunan bidang kesehatan diarahkan untuk tercapainya tujuan utama sebagai berikut: Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan. Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan. Peningkatan status gizi masyarakat. Pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas). Pengembangan keluarga sehat sejahtera, dengan makin diterimanya norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.

Dasar-Dasar Pembangunan Kesehatan

31

Dasar-dasar pembangunan nasional di bidang kesehatan adalah sebagai berikut: Semua warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan yang optimal agar dapat bekerja dan hidup layak sesuai dengan martabat manusia. Pemerintah dan masyarakat bertanggung jawab dalam memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan rakyat. Penyelenggaraan upaya kesehatan diatur oleh pemerintah dan dilakukan secara serasi dan seimbang oleh pemerintah dan masyarakat. Organisasi kesehatan Organisasi sosial yg mengoordinasi segala aktivitas untuk memecahkan berbagai masalah kesehatan contoh :

32

BAB IV ORGANISASI KESEHATAN IV.1.Pengertian organisasi Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip, dan sebagai bahan perbandingan akan disampaikan beberapa pendapat sebagai berikut : a. Chester I. Barnard (1938) dalam bukunya The Executive Functions mengemukakan bahwa : Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih (I define organization as a system of cooperatives of two more persons) b. James D. Mooney mengatakan bahwa : Organization is the form of every human association for the attainment of common purpose (Organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan bersama) c. Menurut Dimock, organisasi adalah : Organization is the systematic

bringing together of interdependent part to form a unified whole through which authority, coordination and control may be exercised to achive a given purpose (organisasi adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian-bagian yang saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan).

Dari beberapa pengertian organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap organisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu : a. b. c. Orang-orang (sekumpulan orang), Kerjasama, Tujuan yang ingin dicapai,

Dengan demikian organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki.

1.

Struktur organisasi

33

Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.

B. 4 Elemen Struktur Organisasi Empat elemen dalam struktur organisasi yaitu : 1.Adanya 2. 3. Adanya Adanya spesialisasi standardisasi koordinasi kegiatan kegiatan kegiatan kerja kerja kerja

4. Besaran seluruh organisasi.

34

IV.2. Tujuan organisasi kesehatan Seperti telah diuraikan di atas, bahwa organisasi pelayanan kesehatan, seperti Rumah Sakit dan Puskesmas merupakan salah satu jenis organisasi yang sangat dirasakan oleh masyarakat umum. Organisasi pelayanan kesehatan merupakan suatu organisasi yang aktivitas pokoknya melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu atau berkualitas.

Salah satu prinsip organisasi adalah fleksibilitas, artinya organisasi senantiasa dinamis sesuai dengan dinamika yang ada dalam organisasi dan juga harus memperhatikan perubahan dari luar organisasi. Salah satu pendorong terjadinya perubahan yang mendasar dalam semua organisasi di Indonesia adalah terjadinya reformasi nasional pada tahun 1998 yang lalu.

Mengapa reformasi tersebut mempengaruhi semua dimensi kehidupan ? Sebagaimana yang disampaikan oleh Poeng P. Poerwanto dalam bukunya Reformation : The Renewal of Thinking Pattern bahwa : Reformasi adalah suatu perubahan atau restrukturisasi terhadap konsep, strategi atau kebijakan yang berkaitan dengan berbagai dimensi dari kehidupan bangsa dan negara, yang mengacu kepada tata nilai, norma, budaya, falsafah dan paradigma yang mempertimbangkan ancaman dan peluang maupun perkembangan zaman yang harus dihadapi oleh bangsa

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ciri reformasi adalah : 1. 2. Terjadinya perubahan konsep, strategi dan kebijakan, Perubahan yang terjadi didasarkan pada tata nilai, norma, budaya dan

falsafah kehidupan masyarakat, 3. Munculnya paradigma baru sebagai upaya mengantisipasi berbagai

ancaman, dengan memanfaatkan peluang yang ada.

35

Perubahan yang mendasar dalam sektor kesehatan, yaitu terjadinya perubahan paradigma pembangunan kesehatan menjadi Paradigma Sehat. Dengan paradigma baru ini, mendorong terjadinya perubahan konsep yang sangat mendasar dalam pembangunan kesehatan, antara lain : a. Pembangunan kesehatan yang semula lebih menekankan pada upaya kuratif

dan rehabilitatif, menjadi lebih fokus pada upaya preventif dan kuratif tanpa mengabaikan kuratif-rehabilitatif, b. Pelaksanaan upaya kesehatan yang semula lebih bersifat terpilah-pilah

(fragmente ) berubah menjadi kegiatan yang terpadu (integrated), c. Sumber pembiayaan kesehatan yang semula lebih banyak dari pemerintah, berubah

menjadi pembiayaan kesehatan lebih banyak dari masyarakat d. Pergeseran pola pembayaran dalam pelayanan kesehatan yang semula fee for service

menjadi pembayaran secara pra-upaya, e. f. Pergeseran pemahaman tentang kesehatan dari pandangan kosumtif menjadi investasi, Upaya kesehatan yang semula lebih banyak dilakukan oleh pemerintah, akan bergeser

lebih banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai mitra pemerintah (partnership), g. Pembangunan kesehatan yang semula bersifat terpusat (centralization), menjadi otonomi

daerah (decentralization ), h. Pergeseran proses perencanaan dari top down menjadi bottom up seiring dengan era

desentralisasi.

Untuk itu, agar organisasi pelayanan kesehatan dalam hal ini rumah sakit dan puskesmas dapat menjalankan fungsinya secara optimal, perlu melakukan perubahan atau reformasi.

Soedarmono Soejitno (2001) mengemukakan bahwa terdapat lima hal penting yang perlu diantisipasi dalam melakukan perubahan, yaitu : 1) 2) Masa depan akan sangat berbeda dengan masa kini Perlu adanya visi yang dapat memberikan pedoman bagi segala upaya di masa depan

36

3) 4) 5)

Perlu perubahan tata nilai yang akan dianut oleh organisasi di masa depan Perlu strategi yang konkret untuk mewujudkan perubahan Perlu bentuk dan struktur baru organisasi di masa depan

1)

Masa depan yang sangat berbeda. Organisasi yang memiliki kreatifitas yang tinggi dan muncul dari dalam organisasi itu

sendiri (orisinil), peka terhadap kecenderungan perubahan yang mungkin terjadi di masa depan dengan visi yang jelas, akan menjadi pemenang dalam kompetisi. Dalam hal ini organisasi menempatkan manusia sebagai asset dan investasi paling penting dan berharga. 2) Perlu adanya visi. Satu-satunya cara bagi organisasi untuk memperoleh keunggulan di masa depan adalah melalui dorongan untuk melakukan inovasi dan peningkatan. Dorongan tersebut merupakan visi yang akan memberi arah bagi organisasi. 3) Perubahan tata nilai. Untuk meningkatkan mutu organisasi bukan hanya bertumpu pada; peningkatan teknologi, struktur, sistem dan proses, melainkan lebih memfokuskan kepada pengembangan nilai, yaitu; keadilan, kejujuran, integritas dan saling percaya. Organisasi yang berorientasi nilainilai tersebut pada saat sulit akan termotivasi untuk berkonsolidasi secara saling mendukung (synergists) bukan menjadi terpecah belah. 4) Strategi yang konkrit. Strategi merupakan upaya untuk mewujudkan visi menjadi kenyataan. Dalam menentukan strategi secara konkrit, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan : a. b. c. d. Apa yang harus kita kerjakan sekarang ? Kemampuan baru apa yang harus kita kembangkan ? Kelompok pelanggan baru mana yang harus mulai dipahami kebutuhannya ? Jalur distribusi atau jaringan kerja baru mana yang harus mulai digarap ?

37

5)

Bentuk dan struktur baru organisasi. Dalam lingkungan yang terus menerus berubah, struktur organisasi tidak bisa bersifat

kaku, tetapi harus mampu melakukan adaptasi terhadap tuntutan perubahan, baik karena dinamika dalam organisasi sendiri maupun karena dorongan di luar organisasi. Ada dua hal penting dalam menentukan bentuk dan struktur baru organisasi, yaitu : a. Peranan pimpinan, manajer dan pegawai. Salah satu hal penting kaitannya dengan peranan ini adalah, kriteria dalam menentukan prestasi seseorang pegawai didasarkan pada; (1) orientasi kepada inovasi, (2) orientasi kepada kelompok kerja, (3) fokus kepada pelanggan, (4) orientasi kepada kemampuan nyata yang dimiliki dan peningkatan ketrampilan yang menunjang tugas/pekerjaan.

b.

Pola hirarkhi dalam organisasi.

Meliputi ; (1) luasnya wawasan, dengan luasnya wawasan seseorang akan memberikan kemampuan untuk melihat kemungkinan dampak yang lebih jauh dari suatu keputusan yang diambil. (2) cakrawala waktu, artinya kemampuan seseorang yang menduduki jabatan atau tugas/pekerjaan mampu melihat seberapa jauh ke masa depan. Dalam hal ini, seorang pegawai, misalnya perawat dan bidan yang ada di rumah sakit/puskesmas yang sehari hari berhadapan dengan pasen (pelanggan) harus mampu melihat dalam jangka waktu beberapa jam s/d beberapa hari untuk dapat memuaskan pasen (pelanggan). Seorang Kepala Ruangan/Kasi Perawatan

maupun seorang Kepala Puskesmas bertanggung jawab terhadap proses yang membantu perawat dan bidan dalam memuaskan pasen tersebut, sedangkan Direktur RS atau Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota harus mampu melihat kedepan dalam jangka waktu 3 10 tahun untuk membenahi fungsi-fungsi organisasi, efektivitas organisasi, melihat dampak organisasi terhadap masyarakat luas, dan merumuskan pokok-pokok kebijakan yang mendukungnya. Semakin jelas bahwa rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi pelayanan kesehatan, apabila ingin tetap mampu menjalankan fungsinya secara optimal perlu melakukan perubahan dalam organisasi tersebut, terutama perubahan tata nilai yang dapat menciptakan suasana organisasi yang kondusif, memiliki visi dan misi yang jelas sebagai pedoman dalam kegiatan ke

38

masa depan, menetapkan strategi yang konkrit, dan juga perubahan strukur yang mendukung tujuan dan visi organisasi.

2. Peraturan atau undang-undang kesehatan Polewali Mandar Sulawesi Barat.@arali2008 Membaca Undang-Undang RI No. 36 th 2009 tentang Kesehatan yang dimulai dari menimbang,terdiri dari 5 dasar pertimbangan perlunya dibentuk undang-undang kesehatan yaitu pertama; kesehatan adalah hak asasi dan salah satu unsur kesejahteraan, kedua; prinsip kegiatan kesehatan yang nondiskriminatif, partisipatif dan berkelanjutan. Ketiga; kesehatan adalah investasi.Keempat; pembangunan kesehatan adalah tanggung jawab pemerintah dan masyarakat, dan yang Kelima adalah bahwa undang-undang kesehatan no 23 tahun 1992 sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan, tuntutan dan kebutuhan hukum dalam masyarakat Kemudian mengingat ;Undang-Undang Dasar tahun 1945 Negara Republik Indonesiadan menetapkan undang-undang kesehatan yang terbaru ini, yang terdiri dari 22 bab dan pasal-ke pasal sejumlah 205 pasal, serta penjelasannya. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tercantum jelas cita-cita bangsa Indonesia yang sekaligus merupakan tujuan nasional bangsa Indonesia. Tujuan nasional tersebut adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi serta keadilan sosial. Untuk mencapai tujuan nasional tersebut diselenggarakanlah upaya pembangunan yang berkesinambungan yang merupakan suatu rangkaian pembangunan yang menyeluruh terarah dan terpadu, termasuk di antaranya pembangunan kesehatan. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsure kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Saya hanya mendapatkan satu pokok pikiran setelah membacanya yaitu telah ada niat ingin melakukan perubahan paradigma upaya pembangunan kesehatan yaitu dari paradigma sakit yang begitu kental pada Undang-Undang Kesehatan sebelumnya (no 23 tahun 1992) bergeser menjadi paradigma sehat.

39

Untuk itu, sudah saatnya kita melihat persoalan kesehatan sebagai suatu faktor utama dan investasi berharga yang pelaksanaannya didasarkan pada sebuah paradigma baru yang biasa dikenal dengan paradigma sehat, yakni paradigma kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Dalam rangka implementasi paradigma sehat tersebut, dibutuhkan sebuah undang-undang yang berwawasan sehat, bukan undang-undang yang berwawasan sakit. Pada sisi lain, perkembangan ketatanegaraan bergeser dari sentralisasi menuju desentralisasi yang ditandai dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah.

Ada niat karena setelah membaca undang-undang kesehatan terbaru ini jelas mampu menjawab komplesitas pembangunan kesehatan yang tidak terdapat (tertampung lagi) dalam undangundang kesehatan yang lama.

Undang-Undang tersebut memuat ketentuan yang menyatakan bahwa bidang kesehatan sepenuhnya diserahkan kepada daerah masing-masing yang setiap daerah diberi kewenangan untuk mengelola dan menyelenggarakan seluruh aspek kesehatan. Sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan PemerintahNomor 38 Tahun 2007 yang mengatur tentang pembagian urusan antara Pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota. Berdasarkan hal tersebut, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan perlu disesuaikan dengan semangat otonomi daerah. Oleh karena itu, perlu dibentuk kebijakan umum kesehatan yang dapat dilaksanakan oleh semua pihak dan sekaligus dapat menjawab tantangan era globalisasi dan dengan semakin kompleksnya permasalahan kesehatan dalam suatu Undang-Undang Kesehatan yang baru untuk menggantikan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan

40

3. Kerjasama kesehatan Kerjasama dalam bidang kesahatan, baik itu dari pemerintahan dengan perusahaan lain, universitas,dll.

41

BAB V HUBUNGAN KESEHATAN DENGAN ASPEK LAIN

1.Pendidikan Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangsa, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan ketenteraman hidup. Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama. Salah satu tujuan peningkatan kesehatan adalah dengan peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan. Dan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat tersebut dibutuhkan adanya pendidikan 2.Ekonomi Peningkatan jumlah penduduk lanjut usia akan membawa dampak terhadap sosial ekonomi baik dalam keluarga, masyarakat, maupun dalam pemerintah. Implikasi ekonomis yang penting dari peningkatan jumlah penduduk adalah peningkatan dalam ratio ketergantungan lanjut usia. Setiap penduduk usia produktif akan menangggung semakin banyak penduduk usia lanjut. Wirakartakusuma Anwar ( 1994 ) memperkirakan angka ketergantungan usia lanjut pada tahun 1995 adalah 61, 93 % dan tahun 2015 menjadi 8, 74 % berarti bahwa pada tahun 1995 sebanyak 100 penduduk produktif harus menyokong 7 orang lanjut usia yang berumur 65 tahun ke atas sedangkan pada tahun 2015 sebanyak 100 penduduk produktif harus menyokong 9 orang usia lanjut yang berumur 65 tahun keatas. Ketergantungan lanjut usia disebabkan kondisi orang lanjut usia banyak mengalami kemunduran fisik maupun psikis, artinya mereka mengalami perkembangan dalam bentuk perubahan perubahan yang mengarah pada perubahan yang negatif. Secara umum kondisi fisik seseorang yang telah memasuki masa lanjut usia mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa perubahan yaitu : 1. Perubahan penampilan pada bagian wajah, tangan dan kulit.

42

2. Perubahan bagian dalam tubuh seperti system saraf, otak, isi perut : limpa, hati. 3. Perubahan panca indera : penglihatan, pendengaran, penciuman, dan perasa. 4. Perubahan motorik antara lain berkurangnya kekuatan, kecepatan dan belajar keterampilan baru. Perubahan perubahan tersebut pada umumnya mengarah pada kemunduran kesehatan fisik dan psikis yang akhirnya akan berpengaruh juga pada aktifitas ekonomi dan sosial mereka, sehingga secara umum akan berpengaruh pada aktifitas kehidupan sehari hari. Masalah umum yang dialami lanjut usia yang berhubungan dengan kesehatan fisik, yaitu rentannya terhadap penyakit karena berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi pengaruh dari luar. Kondisi kesehatan mental lanjut usia mempengaruhi berbagai kondisi lanjut usia seperti kondisi ekonomi yang menyebabkan orang lanjut usia tidak bekerja mencukupi kebutuhan hidupnya dan kondisi sosial yang menyebabkan kurangnya hubungan sosial antara lanjut usia dengan masyarakat. Masalah ekonomi yang dialami orang lanjut usia adalah tentang pemenuhan kebutuhan hidup sehari hari seperti kebutuhan sandang, pangan, perumahan, kesehatan, rekreasi dan sosial. Dengan kondisi fisik dan psikis yang menurun menyebabkan mereka kurang mampu menghasilkan pekerjaan yang produktif. Disisi lain, mereka dituntut untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan hidup sehari hari yang semakin meningkat dari sebelumnya, seperti kebutuhan akan makanan gizi seimbang, pemeriksaan kesehatan secara rutin, perawatan bagi yang menderita penyakit ketuaan dan kebutuhan rekreasi. Sedangkan penghasilan mereka antara lain pensiun, tabungan, dan bantuan keluarga. Bagi lanjut usia yang memiliki masa dan tabungan yang cukup maka untuk memperoleh pendapatan jadi semakin terbatas. Jika tidak bekerja berarti bantuan yang diperoleh mereka dari bantuan keluarga, kerabat dan orang lain. Dengan demikian maka status ekonomi orang lanjut usia pada umumnya berada dalam lingkungan kemiskinan. Keadaan tersebut akan mengakibatkan orang lanjut usia tidak mandiri, dan tergantung kepada keluarga atau masyarakat bahkan pemerintah. Banyak lanjut usia dengan sia sia mencari suatu bentuk pekerjaan. Upaya untuk mencari pekerjaan setelah pensiun mengalami kesulitan, karena berbagai lowongan pekerjaan diberbagai media masa selalu menghendaki tenaga kerja denan pendidikan tinggi, penampilan menarik, energik, loyalitas tinggi dan usia maksimal yang dikehendaki pada umumnya 25 30 tahun. Kurangnya pasaran kerja, membuat mereka tidak mampu bersaing dengan orang orang yang

43

lebih muda dan berpendidikan. Disamping itu menurunnya kondisi fisik yang tidak mungkin dapat menyesuaikan dengan pekerjaan pekerjaan yang memegang prinsip efektifitas dan kualitas serta kuantitas yang tinggi ikut berpengaruh. Dengan demikian pengangguran lanjut usia akan semakin banyak, dan lanjut usia semakin berada pada garis kemiskinan dan saling tergantung pada generasi muda.

3.Gizi Pemenuhan energi dan zat gizi dengan benar dan tepat ternyata merupakan modal utama bagi tercapainya derajat kesehatan yang baik. Apakah itu pada masa bayi, balita, anak remaja ingga usia lanjut. Banyak bukti telah ditemukan bahwa dalam menjalani kehidupan, pemenuhan gizi yang benar disertai pola hidup yang sehat dapat memperbaiki kualitas kehidupan seseorang. Sebaliknya, bila seseorang mempunyai status gizi yang tidak baik, maka kualitas hidup orang tersebut akan terpengaruh. Misalnya seseorang yang mempunyai status gizi kurang yang dapat dilihat dari berat badan yang kurus, maka orang tersebut akan mudah sakit dan mempunyai daya tahan tubuh yang rendah, serta produktifitas yang rendah pula. Demikian juga seseorang yang kelebihan berat badan dan ditambah usia yang makin bertambah, orang tersebut akan meningkat factor resikonya terhadap penyakit degeneratif dan sindroma metabolic misalnya penyakit kencing manis (diabetes), penyakit jantung, kanker, batu ginjal, gangguan tulang dan sendi, serta penyakit, atau gangguan yang lainnya. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh menyatakan, perbaikan gizi bagi anakanak usia sekolah penting, guna menunjang kesehatan dan berpengaruh penting dalam menentukan kualitas pendidikan. "Gizi memiliki kaitan erat dengan kesehatan, sedangkan kesehatan berperan penting dalam menentukan kualitas pendidikan suatu bangsa," kata Menteri, pada acara Penghargaan Pemenang kompetisi Tingkat Nasional Dokter Kecil Mahir Gizi di kantor Mendikbud, Jakarta Pusat, Senin (30/1). Selain itu, Menteri juga menyebutkan, adanya hubungan segitiga emas antara kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan.

44

"Jika tingkat pendapatan suatu bangsa meningkat, maka mereka akan mampu menyediakan gizi yang layak untuk keluarga sehingga dapat meningkatkan kesehatan. Dengan badan yang sehat, maka suatu bangsa dapat belajar lebih giat sehingga mutu pendidikan juga meningkat," katanya.

4.Paramedis Pada dasarnya pembangunan di bidang kesehatan bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan secara mudah, merata dan murah. Salah satu upaya pemerintah dalam rangka memeratakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah dengan menyediakan fasilitas kesehatan, terutama puskesmas dan puskesmas pembantu karena kedua fasilitas tersebut dapat menjangkau segala lapisan masyarakat hingga ke daerah terpencil. Pembangunan Kesehatan merupakan pembangunan yang menyeluruh baik secara individu maupun masyarakat baik ditinjau dari segi pelayanan maupun dari segi program pembangunan kesehatan itu sendiri. Pembangunan kesehatan merupakan hal yang komplek sehingga untuk mencapai tujuan

pembangunan itu diperlukan tolak ukur yang mudah untuk dievaluasi, untuk itu tolak ukur atau indikator yang digunakan untuk mengetahui pencapaian pembangunan kesehatan adalah situasi derajat kesehatan penduduk dengan mengukur 3 tolak ukur yaitu : a. Angka Kematian b.Angka Kesakitan, dan c. Status Gizi. 1) a. Angka Kematian. Angka Kematian Bayi (AKB )

Di Kabupaten Berau menunjukkan kecenderungan menurun dari tahun ke tahun . Adanya penurunan ini menggambarkan peningkatan dalam kualitas hidup dan pelayanan kesehatan

masyarakat. Selain itu penurunan AKB tersebut antara lain disebabkan oleh peningkatan cakupan Imunisasi bayi, cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan, penempatan tenaga bidan atau paramedis di desa dan meningkatnya proporsi ibu dengan pendidikan yang tinggi. b. Angka Kematian Balita (AKABA).

AKABA menurun menunjukkan semakin membaiknya kondisi situasi kesehatan adalah tidak terlepasnya peranan tenaga kesehatan baik dari segi kuantitas maupun kualitas, termasuk pemahaman masyarakat teradap pentingnya preventif di bidang kesehatan.

45

c.

Angka kematian ibu

Angka kematian ibu atau Maternal Mortality Rate ( MMR ) sangat erat hubungannya dengan tingkat kesadaran prilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu serta tingkat pelayanan kesehatan ibu terutama pada saat ibu hamil , bersalin dan masa nifas.Hal ini disebabkan beberapa penyebab kematian seperti perdarahan, infeksi, eklamsi yang membutuhkan pertolongan cepat dari petugas kesehatan, terjadinya peningkatan ini menandakan terjadi error entah masalah kualitas pelayanan atau kuantitas pelayanan maupun managemen. 2) Kesakitan

Kesakitan pada tahun 2008 adalah merupakan penyakit yang hampir sama dengan tahun sebelumnya. Dimana penyakit dengan infeksi saluran pernapasan bagian atas masih dominan di Kabupaten Berau. Disusul dengan penyakit infeksi pada usus dan penyakit kulit jaringan bawah kulit yang merupakan pola penyakit dengan kondisi lingkungan tidak sehat serta pola ekonomi rendah. a. b. c. d. e. f. g. Pola Penyakit Utama Penyakit Saluran Pernapasan Bagian Atas Penyakit TB Paru Acute Flaccid Paralysis (AFP) HIV / AIDS dan Penyakit Menular Melalui Hubungan Seksual (PMS) Penyakit Demam Berdarah Dengue Penyakit Menular Lainnya

Beberapa penyakit menular lain yang perlu diwaspadai adalah penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi yakni Tetanus Neonatorum, Campak, Difteri, Pertusis dan Hepatitis. 3) Status Gizi

Status gizi yang masih merupakan masalah kesehatan masyarakat saat ini adalah diukur melalui indikator-indikator status gizi bayi yang diukur dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan

46

individu, karena disamping merupakan faktor predisposisi yang dapat memperparah penyakit infeksi, juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan, bahkan status gizi janin yang masih berada dalam kandungan dan bayi yang masih menyusui sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil dan menyusui. a. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

Hasil yang diperoleh melalui data indikator kesehatan yang berasal dari pelayanan kesehatan, BBLR pada Kabupaten Berau masih rendah yakni berkisar antara 3,45 % tahun 2006, dan 3,32 % tahun 2007, kemudian tahun 2008 3,32 % . Angka tersebut belum mencerminkan kondisi yang ada dimasyarakat, karena belum semua bayi yang dilahirkan khususnya yang ditolong oleh dukun atau tenaga non kesehatan lainnya dapat dipantau berat badan lahirnya. b. Gizi Balita

Fokus dalam meningkatkan gizi pada balita adalah dengan pengukuran melalui berat badan menurut umur ( BB / U ) dan berta badan menurut tinggi badan ( BB / TB ). Hasil analisis anthropometri dari pengukuran berat badan balita menurut umur pada tahun 2006 di Kabupaten Berau dengan status gizi buruk adalah 0,02 %, tahun 2007 yakni 0,06 % (12 orang) tahun 2008 menjadi 0.77 % (78 orang) c. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)

Cakupan distribusi garam beryodium di masyarakat tahun 2006 ( 13,08 %), tahun 2007 ( 43,93 %) dan untuk tahun 2008 tidak dilakukan

5.Pemerintah Pemerintah perhatikan Daerah Bersamalah Kesehatan, diantaranya Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) dengan masalah kesehatan yang sangat spesifik. Menurut Menkes, Isu strategis masalah yang terkait dengan pelayanan kesehatan di DTPK yaitu :1) Kondisi geografi yang sulit dan iklim/cuaca yang sering berubah; 2) Status kesehatan masyarakat yang masih rendah; 3) Beban ganda penyakit; 4) Terbatasnya sarana (terutama jalan, listrik dan air) dan prasarana pelayanan kesehatan; 5) Terbatasnya jumlah, jenis, dan mutu SDM kesehatan; 6) Pembiayaan kesehatan yang belum fokus dan sinkron; 7) Belum terpadunya

47

perencanaan program dan pelaksanaan kesehatan lapangan; serta 8) Lemahnya pengendalian program.

Menkes menambahkan, sasaran yang ingin dicapai dalam pelayanan kesehatan di DTPK yaitu :1) Pemenuhan SDM Kesehatan melalui peningkatan penempatan tenaga kesehatan dan mengembangkan mekanisme rekrutmen penerima bantuan biaya pendidikan tenaga kesehatan yang berasal dari DTPK; 2) Peningkatan kemampuan SDM Kesehatan melalui pelatihan pelatihan; 3) Penyediaan, pemerataan dan menjamin keterjangkauan sediaan farmasi dan alat kesehatan di seluruh fasilitas kesehatan; 4) Peningkatan akses transportasi untuk pelayanan kesehatan yang bermutu; 5) Pemenuhan pembiayaan operasional kesehatan melalui Bantuan Operasional Kesehatan (BOK); 6) Pengembangan kebijakan standar pelayanan kesehatan yang spesifik untuk DTPK.

Oleh karena itu kunjungan kerja ke Propinsi Kalimantan Barat kali ini dilakukan bersama sama dengan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Ir.H.A. Helmy Faishal Zaini; dengan tujuan agar terjadi sinkronisasi dan harmonisasi kebijakan untuk DTPK sehingga mendorong program peningkatan pelayanan kesehatan di DTPK berlangsung dengan baik, kata Menkes.

Dengan penanda tanganan Kesepahaman Bersama antara Menteri Kesehatan dengan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal akan ditindak lanjuti dengan aksi nyata di lapangan sehingga aksesibilitas dan kualitas pelayanan kepada masyarakat menjadi meningkat.

Menkes berharap dengan program kerja sama ini DTPK di seluruh Indonesia mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkeadilan. Kunjungan kerja kali ini dapat memberikan masukan untuk memperbaiki program-program di DTPK, ujar Menkes.

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 Propinsi Kalimantan Barat memperlihatkan beberapa indikator di atas rata rata nasional seperti cakupan imunisasi dasar ; namun di lain pihak juga ada beberapa indikator yang masih di bawah rata rata nasional, seperti gizi buruk dan kurang

48

pada Balita sebesar 22,5% (nasional 18,4%) dan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 63,9% (nasional 75,4%). Dengan kondisi demikian perlu kerja lebih keras lagi untuk meningkatkan derajat kesehatan bagi masyarakat Propinsi Kalimantan Barat. 6.Masyarakat Biasanya hubungan ini kembali berhubungan dengan tingkat ekonomi,dll.

49

DAFTAR PUSTAKA

Undang-undang No.23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan & Undang-undang No.29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran, VisiMedia http://pushtop.blogspot.com/2012/04/pengertian-sosiologi-menurut-para-ahli.html http://manshurzikri.wordpress.com/2009/11/27/pengertian-antropologi-dan-ruang-lingkupnya/ http://arali2008.wordpress.com/2010/01/19/membaca-undang-undang-republik-indonesia-nomor36-tahun-2009-tentang-kesehatan/ http://www.kmpk.ugm.ac.id/data/SPMKK/4aOrganisasi%20Pelayanan%20Kesehatan%20(mrt%2703).doc http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan http://id.shvoong.com/medicine-and-health/medicine-history/2091011-pengertian-kesehatan/ http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-public-health/2199030-pengertiankesehatan-menurut-undang-undang/ http://antrounair.wordpress.com/2009/08/31/antropologi-kesehatan-dan-pelayanan-kesehatanprimer/ http://www.scribd.com/doc/16896863/Konsep-Dasar-Sosiologi-Kesehatan http://syair79.wordpress.com/2009/04/30/hubungan-antropologi-dan-sosiologi-dalamperkembangan-kehidupan-manusia/ belajarpsikologi.com

50

Anda mungkin juga menyukai