LUKA
OPERASI
BAB I
PENDAHUAN
ILO ??
Faktor risiko
Prognosis
Ilustrasi kasus
Identitas
pasien
Nama
: Ny. N
Usia
: 33 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan
: Ibu Rumah
Tangga
Agama
: Islam
Suku
: Melayu
Alamat
: Jl. Merbau
Marpoyan Damai Pekanbaru
No. MR
: 90.76.90
HO
HO
ME
Nama suami
: Tn.A
Usia
: 35 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan
:
Wiraswasta
Agama
: Islam
Suku
: Melayu
Alamat
: Jl.Merbau
Marpoyan Damai Pekanbaru
HO
HO
ME
10
TB : 150 cm BB : 50 kg IMT :
22,22(Normoweight)
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36,4 derajat Celsius.
Status generalis :
Kepala : Konjungtiva anemis (+/+),
sklera
ikterik (-/-)
Leher
: Pembesaran KGB (-), JVP
tidak
meningkat
Thoraks :
Jantung : S1 dan S2 reguler,
murmur(-), gallop(-)
Paru: Dinding dada simetris kiri dan
kanan, tidak ada bagian yang
tertinggal, suara nafas vesikuler,
ronkhi (-/-), wheezing(-/-)
HO
HO
ME
Abdomen
:
Inspeksi : Perut datar, distensi (-), scar
(+)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), nyeri
lepas(-), defans muscular(-)
Perkusi : Timpani pada seluruh
lapangan
abdomen
Auskultasi
: Bising usus (+) normal
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2dtk.
Udem (-)
11
Status obsetrikus :
TFU 3 jari dibawah pusat, kontraksi baik
I: vulva uretra tenang, perdarahan (-), lokia serosa (+)
Status lokalis :
Tampak luka bekas operasi terbuka di kedua ujung luka,
pus (+), nyeri tekan (-).
Atas 2 cm
Atas 2 cm
Dalam 3 cm
Kanan
HO
HO
ME
Lebar 8 cm
Dalam 4 cm
Kiri
12
Pemeriksaan
penunjang
Darah rutin
Tanggal 1 Desember 2015
Hb
: 8 g/dl
Ht
: 26,4 %
Leukosit : 16.000 /ul
Trombosit
: 504.000 /ul
MCV
:71,5 fL
MCH
: 21,7 pg
MCHC
: 30,4 g/dL
HO
HO
ME
Kimia darah
Tanggal 1
Desember 2015
Glu :
Ure :
Cre :
Alb :
94 mg/dL
36,2 mg/dL
1,04 mg/dL
3,3 mg/dL
Elektrolit
Tanggal 1 Desember
2015
Na : 132,7 mmol/L
K
: 2,87 mmol/L
Cl : 105,7 mmol/L
13
Urin rutin
Tanggal 2 Desember 2015
Makroskopis
Warna : Kuning
Kejernihan : Keruh
Kimia urin
Protein : Positif (1+)
Glukosa : Negatif
Bilirubin : Negatif
Urobilinogen: 0,2 u
Mol/L
Bj : 1.010
Darah : Positif (+1)
Keton
: Negatif
Nitrit
: Negatif
Leukosit esterase :
Positif (+2)
Mikroskopis
Eritrosit: 10-12/LPB
Leukosit
: 20-25/LPB
Sel epitel : 4-5/LPB
Kristal : 0/LPB
Silinder : 0/LPB
Bakteri : 0/LPB
Jamur : 0/LP
Kultur pus
Tanggal 4 Desember 2015
Hasil : tidak ada
pertumbuhan kuman
(negatif)
14
RESUME
Ny.N usia 33 tahun datang ke VK IGD RSUD AA Pekanbaru
pada tanggal 1 Desember 2015. Pasien pasca melahirkan
secara saecar 7 hari SMRS yaitu pada tanggal 24
November 2015 atas indikasi KPD 8 hari pada BSC 1x. Pada
tanggal 1 Desember 2015 jam 12.00 WIB pasien datang ke
poli kebidanan RSUD AA untuk kontrol luka setelah operasi
saesar yang dilakukan pada tanggal 24 November 2015.
Saat kontrol ke poli kebidanan, pasien mengeluhkan
adanya nyeri pada luka operasi dan dilakukan pemeriksaan
dikatakan luka operasi dalam keadaan baik,perembesan
tidak ada, namun tampak adanya keluar pus saat dilakukan
palpasi pada daerah luka operasi. Pasien diberikan obat
pulang untuk mengatasi infeksi berupa antibiotik cefadroxyl
2 dd 500 mg dan metronidazole 2 dd 500 mg, anti nyeri
natrium diklofenak 2 dd 50 mg.
HO
HO
ME
15
16
17
HO
HO
ME
PROGNOSIS
Dubia ad bonam
18
FOLLOW UP
Tanggal 2 Desember 2015
S : Keluar cairan dari bekas luka operasi, pasien juga
mengelukan keluar cairan berwaarna putih dari kemaluan
O:
Keadaan umum : baik
Kesadaran : komposmentis
TD : 120/70 mmHg N: 80x/mnt T: 36,5o C RR: 20x/mnt
Status generalis
Mata : KA +/+, SI -/Leher : pembesaran KGB (-)
Jantung : S1 dan S2 regular, m (-), g (-)
Paru: vesicular, wh (-/-), r (-/-)
Abdomen : perut datar, scar (+), NT (-), NL (-), BU (+)
normal
Status obsetrikus
TFU 3 jari dibawah pusat, kontraksi baik
HO
HO
I: vulva uretra tenang, perdarahan (-), lokia serosa (+)
ME
19
Status lokalis
Tampak luka tertutup perban, pus (+), perembesan (+).
A: ILO pada P2A1H2 post SCTPP hari ke-8 ai KPD 8 hari
dengan BSC 1x.
P:
Hemodinamik pasien stabil. Observasi : Keadaan umum, tandatanda vital, tandainflamasi
Atasi infeksi :Inj. ceftriaxone 2x1gr
Inj. Gentamisin 2x 80 mg
Ganti perban dan tampon : 2x/hari
Pemeriksaan Urin rutin
Rencana rehecting saat luka sudah kering dan tidak ada tandatanda inflamasi
20
24
26
28
30
32
33
A: ILO pada P2A1H2 post SCTPP hari ke15ai KPD 8 hari dengan BSC 1x.
P:
Hemodinamik pasien stabil. Observasi :
Keadaan umum, tanda-tanda vital, tanda
inflamasi
Atasi infeksi : Amoksisilin 3x500 mg
Atasi nyeri : Na diklofenak 3x50 mg
Ganti perban dan tampon : 2x/hari
Rencana rehecting besok
34
36
37
Tinjauan pustaka
ILO
Definisi
Tanda-tanda inflamasi
Rubor
Dolor
Kalor
Tumor
fungsiolesa
Epidemiol
ogi
Klasifikasi Luka
CDC (Center for Disease
Control and Prevention)
1999, ILO berdasarkan
dalamnya infeksi
berpenetrasi pada luka :
Klasifikasi luka
menurut CDC
berdasarkan tingkat
kontaminasi
Luka bersih
Luka bersih
terkontaminasi
Luka terkontaminasi
Luka kotor
Kelas
1
Kelas
2
Kelas
3
Kelas
4
Klasifikasi Luka
Patogenesis
Respon vaskuler dan seluler pelepasan amine
cedera jaringan vasokonstriksi pembuluh darah setempat
selama 5-10 menit.
Pembuluh darah dengan diameter hingga 5 mm tertutup
mekanisme kontraksi hipoksia jaringan dan asidosis
nitric oxide, adenosine, dan metabolit vasoaktif
vasodilatasi dan relaksasi otot pembuluh darahluka
tampak kemerahan, hangat dan bengkak.
Leukosit polimorfonuklear makrofag
Tahap Penyembuhan
Luka
Epitelialisasi,
Fibroplasia,
Kontraksi luka,
Maturasi
luka/remodelling
Fibroplasia
Proses deposisi kolagen dan pembentukan jaringan parut sehingga
luka mendapatkan kembali kekuatan stukturalnya.
Diferensial sel mesenkim menjadi fibroblas, bermigrasi ke luka
proliferasi fibroblas dan membentuk glikoprotein dan
mukopolisakariaground substance jaringan ikat.
sintesis kolagen-tropokolagen oleh fibroblas.
Tropokolagen berpolimerasi menjadi serat kolagen membentuk
bundle kolagen.
Tensile strength luka yang bermakna terjadi setelah 4-5 hari, di
mana setelah terbentuk cukup kolagen, disebut sebagai lag
period of wound healing.
Kontraksi luka
Proses aktif oleh protein kontraktil dalam
fibroblas (miofibroblas).
Kehilangan jaringan yang cukup
luaskedua ujung luka akan mendekat
respon penyembuhan
Kontraksi luka terjadi setelah 5 hari ,
bersamaan dengan fase fibroplasia. Laju
pemendekan luka mencapai 0,75 mm/hari 9
Maturasi
luka/Remodelling
Jaringan memiliki serat kolagen yang
tersusun acak dan memiliki sedikit tensile
strength.
Serat kolagen digantikan oleh serat yang
tersusun teratur> parut yang lebih
padat dan kuat.
Kolagen pada jaringan luka awal 30%
kolagen tipe III, jaringan intak 10-20%
kolagen tipe III.
Proses ini dapat terjadi hingga 2 tahun
setelah cedera awal terjadi.
Faktor Risiko
ILO
Diabetes Mellitus
Hiperglikemia perioperatif
Obesitas
Malnutrisi Merokok
Infeksi lain di luar luka operasi
Kolonisasi Mikroorganisme
Hipotermia perioperatif
Gejala
dan
tanda
Nyeri
Palpitasi
Keluar cairan dari luka
operasi
Bengkak
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Laboratorium
Kultur dari luka dan biopsi
jaringan
Tatalaksa
na
-
Pembersihan luka
Debridement
Penutup luka
Obat-obatan
Terapi oksigen hyperbarik
Terapi tekanan negatif
Pengobatan lain
Pencegahan ILO
Berdasarkan pedoman dari NICE
(National Institute for Health and
Clinical Excellence), antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Suplai
penyembu
darah
han luka
Minimalis
asi infeksi
Perawatan luka
pada operasi bedah
sesar
pembahasan
Dari uraian kasus di atas didapatkan
permasalahan sebagai berikut
1. Apakah diagnosis pada pasien ini
sudah tepat?
2. Apakah penatalaksaan pasien ini sudah
tepat?
3. Bagaimana prognosis pada pasien ini?
Hb
: 8 g/dl
Leukosit : 16.000 /ul
MCV
:71,5 fL
MCH
: 21,7 pg
MCHC
: 30,4 g/dL
Seharusnya pada
pada pasien
pasien ini
ini hanya
hanya
Seharusnya
diberikan ceftriaxone
ceftriaxone sampai
sampai hasil
hasil
diberikan
kultur keluar.
keluar. Tetapi
Tetapi pada
pada pasien
pasien
kultur
masih diberikan
diberikan injeksi
injeksi ceftriaxone,
ceftriaxone,
masih
injeksigentamisin
gentamisindan
danmetronidazole
metronidazole
injeksi
sampaipasien
pasiendirencanakan
direncanakanpulang.
pulang.
sampai
Seharusnya pada
pada pasien
pasien tidak
tidak perlu
perlu
Seharusnya
diberikan antibiotik
antibiotik gentamisin
gentamisin dan
dan
diberikan
metronidazole.
metronidazole.
Bab V
Kesimpulan dan saran
faktor risiko:
- ketuban pecah dini
- tindakan bedah
sesar
Selaput ketuban
pecahmikroorganisme dapat
masukcairan amnion tidak lagi
steril media pertumbuhan
bakteri berkontak dengan
uterus dan kulit yang diinsisi
Penatalaksanaan untuk
luka terbuka sudah
tepat.
hanya diberikan
ceftriaxone sampai
hasil kultur keluar
pada pasien masih
diberikan injeksi
ceftriaxone, injeksi
gentamisin dan
metronidazole sampai
pasien direncanakan
pulang.
Prognosisdubia ad
bonam
Dibandingkan dengan
pasien yang tidak terinfeksi,
pasien dengan ILO
cenderung dirawat 7 hari
lebih lama dan 5 kali lebih
mungkin untuk dirawat
kembali dalam waktu 30
hari setelah dipulangkan.
Saran
Disarankan kepada ibu-ibu hamil yang
mengalami ketuban pecah yang
ditandai dengan keluar air-air dari jalan
lahir sebelum tanda-tanda inpartu agar
segera memeriksakan diri ke fasilitas
kesehatan terdekat agar mencegah
terjadinya infeksi.
Sebaiknya pada pasien tidak perlu
diberikan antibiotic gentamisin dan
metronidazole sebelum hasil kultur
keluar karena akan menyebabkan resiko
terjadinya antibiotik.
Memberikan edukasi kepada pasien dan
keluarga untuk menjaga kebersihan
luka operasi, meningkatkan asupan
nutrisi dan mengontrol luka operasi ke
poli kebidanan agar tidak terjadi infeksi
yang berulang.