Anda di halaman 1dari 19

PERAWATAN LUKA POST

OPERASI SEKSIO CAESAREA (SC)


Latar belakang

Pada umumnya pasca operasi, timbul suatu masalah


yaitu perawatan dan penyembuhan luka. Perawatan luka
dapat dilakukan baik di ruang operasi maupun di ruang
lain seperti di ruang bangsal perawatan atau di rumah
sendiri.
Defenisi luka

Luka adalah terganggunya (disruption) integritas


normal dari kulit dan jaringan di bawahnya yang terjadi
secara tiba-tiba atau disengaja, tertutup atau terbuka,
bersih atau terkontaminasi, superfisial atau dalam.
Klasifikasi Luka
- Luka disengaja (intentional traumatic)
Contoh : luka radiasi, luka bedah
- Luka tidak disengaja (unintentional traumatic)
Contoh : Luka terbuka (abrasi / gesekan, puncture / tusukan, hautration /
akibat alat yang digunakan dalam perawatan luka), luka tertutup.

Berdasarkan Lamanya Proses Penyembuhan


 Luka akut
Contoh : luka operasi, luka kecelakaan dan luka bakar
 Luka kronik
Contoh : luka tekan (dekubitus), luka karena diabetes, luka karena pembuluh darah
vena maupun arteri, luka kanker, luka dehiscene dan abses.
Berdasarkan Tingkat Kontaminasi

 Luka bersih
 Luka bersih terkontaminasi
 Luka kontaminasi
 Luka infeksi

Proses Penyembuhan Luka


- Fase Inflamasi
Fase ini muncul segera setelah injury dan dapat berlanjut sampai 5 hari.
- Fase Proliferasi / Epitelisasi
Fase ini berlangsung dari hari ke 6 sampai dengan 3 minggu.
Tahap ini berlangsung mulai pada hari ke 21 dan dapat berlangsung sampai
berbulan-bulan dan berakhir bila tanda radang sudah hilang.
Post Op SC
Operasi Caesar atau sering disebut dengan seksio sesarea adalah
melahirkan janin melalui sayatan dinding perut (abdomen) dan
dinding Rahim (uterus).
Tujuan Perawatan Post Operasi
Tujuan perawatan pasca operasi adalah pemulihan kesehatan
fisiologidan psikologi wanita kembali normal

Etiologi
Indikasi yang berasal dari ibu
Indikasi yang berasal dari janin.
Perawatan Luka Post Op SC

Suatu penanganan luka yang terdiri dari membersihkan


luka,mengangkat jahitan, menutup dan membalut luka sehinga
dapat membantu proses penyembuhan luka.
Tujuan
a. Mencegah terjadinya infeksi.
b. Mempercepat proses penyembuhan luka.
c. Meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologis.
TINJAUAN KASUS

DATA SUBJEKTIF
Istri Suami
Nama Ny. H Tn. Z
Umur 32 Tahun 45 Tahun
Agama Islam Islam
Suku/ Bangsa Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia
Pendidikan SD SMP
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Swasta
Alamat Desa Sungai Punggu Desa Sungai Punggu
Baru RT 8 Baru RT 8
Keluhan Utama
 Ibu mengeluh nyeri perut pada bagian luka bekas operasi pada
jam 08.50 WIB, serta keluar darah melalui kemaluan cair
merembes dan bergumpal sebanyak 1/3 bagian pampers ibu saat
menggerakkan kaki.
 Riwayat Persalinan Sekarang
a. Umur kehamilan saat melahirkan: 38-39 minggu
b. Tanggal / jam melahirkan : Selasa, 24 Oktober 2018 /08.50
WIB
c. Tempat / penolong : Rumah Sakit / Dokter
d. Cara persalinan : Sectio Caesarea
e. Penyulit saat persalinan : Preeklamsi BeratRiwayat
Sectio Caesarea 2 kali
Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan ibu
Ibu mengatakan menderita tekanan darah tinggi saat hamil, ibu tidak pernah
menderita penyakit keturunan
b. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dari pihak keluarga tidak pernah menderita penyakit keturunan

Pola Kebutuhan
a. Nutrisi
b. Selama menjalani perawatan ibu hanya diberikan nutrisi melalui cairan infus RL
dan D5%
c. Eliminasi
 BAB : Ibu belum BAB
 Dower Cateter: Terpasang
 Volume : 700 ccsejak setelah operasi
 Warna : Kuning
 Masalah : Tidak ada
Personal Hygiene
 Frekuensi mandi : Hanya diseka
 Frekuensi gosok gigi :-
 Frekuensi ganti pakaian : Sesuai kebutuhan
 Aktifitas : Menggerakkan kaki
 Pola stirahat/ Tidur

 Selama 2 jam post operasi ibu hanya istirahat selama 30 menit

f. Pemberian ASI
Ibu belum memberikan ASI kepada bayi karena mobilisasi ibu 2 jam
terakhir baru bisa menggerakkan kaki dan bayi masih dirawat di ruang
bayi.
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
 a. Keadaan Umum : Baik
 b. Kesadaran : Composmentis
 c. Berat badan : 65 kg
 d. Tinggi : 150 cm
 e. Tanda Vital
 Tekanan Darah : 120/90 mmHg
 Suhu : 36 ºC
 Respirasi : 24 x/menit
 Nadi : 80 x/menit
 Skala Nyeri : 1-3, Nyeri ringan : secara obyektif klien dapat
berkomunikasi dengan baik
Pemeriksaan Penunjang
 Tanggal 24 Oktober 2018
 Haemoglobin : 11, 9 gr/dl normal 11-16
gr/dl
ANALISA DATA
 1. Diagnosa Kebidanan
 PIA0 post Sectio Caesarea atas indikasi riwayatSectio Caesarea 2kali
dan Medis Operatif Wanita(MOW) hari ke-0
 2. Masalah : nyeri perut luka bekas operasi
 3. Kebutuhan : KIE, Kolaborasi dengan Dokter
Memberikan terapi sesuai dengan advis dokter, yaitu:
 a. Cairan infus D5 % : RL,1:1 20 tetes/menit
 b. Drip Oksitosin 1 ampul dalam cairan RL 20
tetes/menit
 c. Drip Ketorolac 2x1 ampul dalam cairan RL 20
tetes/menit
 d. Injeksi ceftriaxone 2x1 gram per IV
Pada tanggal 24 oktober 2018 ibu datang ke IGD
RSU Mutia Sari bersama dengan suaminya mengeluh
perut mules dan ingin melahirkan. Setelah dilakukan
anamnesa, pemeriksaan fisik dan penunjang, kemudian
ibu diantar ke ruang bersalin. Dari hasil anamnesa ibu
berumur 32 tahun, ini adalah kehamilan keempat, ibu
sudah pernah melahirkan melalui operasi sectio caesarea
sebanyak 2 kali. Ibu mengatakan ingin dilakukan sterilisasi
atas dasar suka rela dan diketahui oleh suami. Hal ini
sesuai dengan teori menurut Decherney (2007) bahwa
indikasi dilakukannya sectio caesarea yaitu atas indikasi
ibu dan bayi salah satunya adalah riwayat sectio caesarea.
Sehingga pada tanggal 24 oktober 2018, ibu direncanakan
untuk operasi sectio caesarea. Dan berdasarkan program
rumah sakit Mutia Saridilakukan setelah operasi serta
syarat MOW salah satunya adalah syarat suka rela.
Setelah operasi ibu diantar ke ruang nifas untuk
diobservasi dan menjalani perawatan. Selama di ruang nifas
ibu dilakukan observasi pemeriksaan dan pencatatan tanda-
tanda vital tiap 15 menit jam pertama, 30 menit 4 jam
selanjutnya, diberikan terapi sesuai dengan advice dokter
yaitu pemberian cairan melalui intra vena, analgetik,
antibiotik, kateterisasi serta mobilisasi bertahap. Karena ibu
mengalami penurunan kadar haemoglobin maka ibu harus
mendapatkan transfusi darah sesuai dengan advis dokter.
Setelah dirawat selama 2 hari, keadaan ibu mulai membaik,
dihari ketiga hasil pemeriksaan dokter mengatakan bahwa
keadaan ibu sudah lebih baik dari hari kedua.Ibu diizinkan
pulang tetapi sebelumnya dilakukan perawatan luka operasi,
ganti perban, melepas infus dan kateterisasi. Sebelum ibu
pulang, petugas kesehatan memberikan konseling tentang
perawatan luka operasi untuk tetap bersih dan kering,
menjaga personal hygene ibu dan bayi, cara merawat tali
pusat bayi, diet tinggi protein seperti mengkonsumsi tahu,
tempe, ikan, susu dan sebagainya, serta menganjurkan ibu
untuk kontrol ulang di poli kandungan RSU Mutia Sari.
 Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai