Anda di halaman 1dari 4

BAB 3

Tinjauan Kasus

A. Pasien 1
1. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas Pasien
Tanggal masuk pasien : 17 April 2021, tanggal pengkajian : 19 April 2021. Identitas pasien
didapatkan nama pasien Ny. E usia 31 tahun, Pendidikan terakhir SMA suku bangsa Jawa, pekerjaan
guru TK, alamat Jl. Tanah Tinggi I / 70 A RTt 004/ 002, beragama Kristen. Nama suami Tn. I umur
31 tahun, Pendidikan SMA, suku bangsa Jawa, pekerjaan karyawan swasta, alamat Jl. Tanah Tinggi
I / 70 A RTt 004/ 002, beragama Kristen, status pernikahan menikah pada tahun 2001.

b. Riwayat kehamilan saat ini :


Pasien memeriksa kehamilannya sesuai dengan anjuran dari puskesmas. Jenis persalinan Sectio
Caeserea, tgl 18 April, Tgl/ Jam : 18/04/21 jam 12.00 WIB, jenis kelamin bayi : laki-laki, BB/ PB :
2310g/ 43 cm. Pasien dengan persalinan G3P2A0 dengan indikasi ketuban pecah dini, pasien pernah
KB. Pasien mengatakan selama hamil sering mengontrol kehamilan dan sering mengkonsumsi
vitamin tetapi tidak nafsu makan.

c. Alasan Masuk
Pasien mengatakan hamil 36 minggu mengeluh mengeluarkan air dan mengeluarkan darah dijalan
lahir sebanyak 50cc, tanggal 17 April 2021 pukul 13.00 WIB dibawa ke puskesmas Johar Baru,
kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Abdul Radjak Salemba. Setelah dilakukan swab pada 17 April
2021 dan keluar hasil pada tanggal 18 April 2021 maka operasi dilakukan pada pukul 12.00.

d. Riwayat Haid Pertama dan Haid Terakhir (HPHT)


Haid pertama dialami Ny. E pada umur 13 tahun dengan siklus 29 hari teratur, dan lamanya 5 hari.
Dalam sehari pasien mengganti pembalut sebanyak 4kali. Klien menikah sah pada tahun 2001 dengan
usia perkawinan 20 tahun. Klien melahirkan anak ke 3. Haid pertama haid terakhir (HPHT) 5 Agustus
2020 sesuai dengan HPHT pasien dapat tafsiran persalinan (TP) pasien adalah 12 Juni 2021.

e. Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik yang dilakukan tanggal 19 April 2021 pukul 11.00 WIB didapatkan keadaan
umur pasien baik, tinggi badan 160cm, BB 49kg. tekanan darah 103/61 mmHg, suhu 36,3ᵒC, nadi
88x/menit, pernafasan 20x/menit.

Pemeriksaan kepala. Rambut bersih, tidak ada benjolan atau lesi, rambut tidak rontok. Pemeriksaan
Muka, tidak ada kelainan. Pemeriksaan mata, konjungtiva anemis, sklera anikterik. Tidak ada nyeri
tekan dibagian hidung dan tidak ada pernafasan cuping hidung.
Pemeriksaan mulut, bibir tampak kering dan pucat, gigi lengkap. Pemeriksaan telinga, telinga simetris
antara kiri dan kanan, tidak ada cairang yang keluar dari telinga. Tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid.

Pemeriksaan dada, papilla mammae menonjol, tidak ada luka, ASI belum keluar.

Abdomen, terdapat luka pasca opeasi, nyeri dibagian luka operasi. Fundus uteri 2 jari dibawah
umbilicus, kontraksi kuat.

f. Pemeriksaan penunjang
1). Hemoglobin : 10.4 g/dL
2). Leukosit : 8.22 ribu/ mm3
3). Trombosit : 394 ribu/mm3
4). Hematokrit : 31.8 %
5). Eritrosit : 3.93 juta/uL

g. Penatalaksanaan medis
1). IVD RL : 1000 cc/ml
2) Inj Keterolac 3x 30 mg
3) PO : Asam mefenamat 3x1
4) Inj Ceftizoxime 1g

h. Analisa Data
Tabel 3.1 Analisa Data Pasien 1

Data Etiologi Masalah


Ds : Pasca Sectio Caesarea Nyeri Akut
Pasien mengatakan nyeri
Do :
Wajah pasien tampak meringis
Klien tampak sulit bergerak
P : Nyeri pasca section
caesarea
Q : seperti ditusuk tusuk
R : nyeri di atas simfisis pubis
S : skala nyeri 5 (lima)
T : nyeri bertambah Ketika
beraktivitas
Ds : Ketidakadekuatan suplai ASI Menyusui tidak efektif
Pasien mengatakan payudara
tidak terasa encang seperti
pengalaman menyusui anak
kedua

Klien mengatakan ASI belum


keluar

DO :
Riwayat Obstetri G3 P2 A0
Papilla mamae pasien
menonjol
Bayi dirawat terpisah dengan
ibu
Ds : Kelemahan Intoleransi aktivitas
Klien mengatakan merasa
Klien mengatakan sulit
bergeak
Klien mengatakan takut untuk
bergerak karna nyeri
Klien mengatakan nyeri
bertambah jika bergerak

Do :
Klien tampak bedrest
Aktivitas klien dibantu
keluarga

2. Diagnosis Keperawatan
a. Nyeri Akut b.d pasca section caesarea
b. Menyusui tidak efektif b.d ketidakadekuatan suplai ASI
c. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan

3. Perencanaan Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan pasca section caesarea.
NOC : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, nyeri dapat berkurang atau hilang
Dengan kriteria hasil :
1) Mampu mengontrol nyeri
2) Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
3) Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang

NIC :
1) Lakukan pengkajian nyerri secara komperhensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, dan faktor presipitasi.
2) observasi adanya petunjuk non verbal mengenai ketidaknyamanan terutama pada mereka yang
tidak dapat berkomunikasi secara efektif
3) Gunakan strategi komunikaasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
4) Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
5) Pilih dan lakukan penanganan nyeri ( farmakologi, non farmakologi dan interpersonal)
6) Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
7) Ajarkan tentang Teknik non farmakologi
8) Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri
9) Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti seperti suhu ruangan, pencahayaan dan
kebisingan

b. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan suplai ASI


NOC : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan menyusui efektif.
Dengan kriteria hasil :
1) kemantapan pemberian ASI : Bayi : perlekatan bayi yabg sesuai pada dan proses menghisap dari
payudara ibu untuk memperoleh nutrisi 3 minggu pertama pemberian ASI
2) Kemantapan pemberian ASI : Ibu : kemantapan ibu untuk membuat bayi melekat dengan tepat dan
menyusui dari payudara ibu untuk memperoleh nutrisi selama 3 minggu pertama pemberian ASI
3) Pemeliharaan pemberian ASI keberlangsungan nutrisi bagi bayi/ toddler
4) penyapihan pemberian ASI : Diskontinuitas progress pemberian ASI
5) Pengetahuan pemberian ASI : tingkat pemahaman yang ditunjukkan mengenai laktasi dan
pemberian makan bayi melalui proses pembagian ASI.

NIC :
1) tentukan keinginan dan motivasi ibu untuk menyusui
2) Pantau keterampilan ibu dalam menempelkan bayi ke putting
3) evaluasi pemahaman ibu tentang isyarat menyusui dari bayi ( misalnya reflex rooting, menghisap
dan terjaga )
4) Evaluasi pemahaman tentang sumbatan kelenjar susu dan mastitis
5) Pantau kemampuan untuk mengurangi kongesti payudara dengan benar
6) Fasilitasi proses bantuan interaktif untuk membantu mempertahankan keberhasilan proses
pemberian ASI
7) Sediakan informasi tentang laktasi dan teknik memompa ASI (secara manual dan Teknik memomp

Anda mungkin juga menyukai