0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
43 tayangan25 halaman
Dokumen tersebut merupakan laporan manajemen asuhan kebidanan pasca persalinan seorang ibu bernama Ny. M yang mengalami nyeri pasca operasi sesar di RS Bhayangkara Mappa Oudang. Laporan mendiagnosis ibu dengan diagnosis utama post sectio sesaria hari pertama beserta diagnosis potensial terjadinya infeksi luka operasi, serta merencanakan tindakan untuk mengurangi nyeri dan memastikan masa nifas berjalan normal.
Dokumen tersebut merupakan laporan manajemen asuhan kebidanan pasca persalinan seorang ibu bernama Ny. M yang mengalami nyeri pasca operasi sesar di RS Bhayangkara Mappa Oudang. Laporan mendiagnosis ibu dengan diagnosis utama post sectio sesaria hari pertama beserta diagnosis potensial terjadinya infeksi luka operasi, serta merencanakan tindakan untuk mengurangi nyeri dan memastikan masa nifas berjalan normal.
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Dokumen tersebut merupakan laporan manajemen asuhan kebidanan pasca persalinan seorang ibu bernama Ny. M yang mengalami nyeri pasca operasi sesar di RS Bhayangkara Mappa Oudang. Laporan mendiagnosis ibu dengan diagnosis utama post sectio sesaria hari pertama beserta diagnosis potensial terjadinya infeksi luka operasi, serta merencanakan tindakan untuk mengurangi nyeri dan memastikan masa nifas berjalan normal.
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN POST NATAL CARE PATOLOGIS
PADA NY " M " DENGAN NYERI POST OP SECTIO SESARIA
DI RS BHAYANGKARA MAPPA OUDANG TANGGAL 30 OKTOBER 2010
No Register : 101048 Tanggal Masuk : 29 Oktober 2010 jam 00.15 wita Tanggal Partus : 29 Oktober 2010 jam 08.40 Wita Tanggal Pengkajian : 30 Oktober 2010 Jam 12.00 wita Nama Pengkaji : Laely Sulfiati
LANGKAH DENTFKAS DATA DASAR A. dentitas stri/suami Nama : Ny. S / Tn. A Umur : 32 tahun / 36 tahun Suku : Makassar/Makassar Agama : slam / slam Pendidikan : SMA / SMA Pekerjaan : RT / Wiraswasta Alamat : Jalan Syech Yusuf B. Data Biologis/Fisiologis 1. Keluhan utama : ibu mengeluh nyeri pada luka bekas operasi. 2. Riwayat keluhan utama : a. Nyeri timbul setelah operasi tanggal 29 oktober 2010 b. Aktivitas terganggu karena adanya nyeri luka bekas operasi c. Usaha klien mengatasi keluhan nyeri dengan istirahat yang cukup dan melakukan tekhnik relaksasi C. Riwayat kesehatan yang lalu 1. bu tidak pernah menderita penyakit DM, asma, dan hipertensi 2. bu tidak ada ketergantungan obat, alcohol, dan rokok D. Riwayat obstetric 1. Riwayat haid a. Menarche : 14 tahun b. Siklus haid : 28-30 hari c. Lama haid : 7 hari d. Dismenorrhoe: tidak 2. Riwayat kehamilan a. GPAO b. HPHT : 20 februari 2010 c. HTP : 27 november 2010 d. ANC : 4 kali selama hamil e. bu mendapat imunisasi TT 2 kali di bidan E. Riwayat persalinan 1. Kala berlangsung 8 jam 2. Dilakukan tindakan operasi section sesaria pada tanggal 29 oktober 2010 F. Riwayat ginekologi 1. bu tidak pernah keguguran 2. bu tidak pernah menderita tumor G. Riwayat KB bu pernah menjadi akseptor KB yaitu suntikan bulan H. Riwayat sosial ekonomi 1. bu menikah pada umur 20 tahun 2. bu tinggal bersama suami . Riwayat psikologi 1. bu merasa bahagia dengan kelahiran anaknya 2. bu dapat beradaptasi atas kondisi yang dialaminya 3. nteraksi dengan lingkungan baik J. Data spiritual bu beragama islam dan menjalankan shalat lima waktu sebelum melahirkan. K. Pola kegiatan sehari-hari 1. Pola eliminasi a. BAB 1) Kebiasaan hamil - Frekuensi : 1 2 hari sekali - Konsistensi : padat - Warna : kuning kecoklatan 2) Perubahan selama post partum bu belum BAB b. BAK 1) Kebiasaan hamil - Frekuensi : 6 7 hari kali sehari - Jumlah : 1.500 cc - Warna : kuning muda 2) Perubahan selama post partum Masih terpasang kateter 2. Pola nutrisi a. Kebiasaan waktu hamil Makan tiga kali sehari denganporsi 1 piring, menu yang dimakan terdiri atas nasi, sayur, lauk pauk, kadang buah, ibu minum 7 8 gelas sehari. b. Perubahan selama post partum Setelah SC ibu tidak diperbolehkan untuk makan dan minum sebelum platus 3. Pola istirahat / tidur a. Kebiasaan waktu hamil Tidur siang 1-2 jam, tidur malam 7-8 jam b. Perubahan selama post partum bu belum bisa tidur seperti biasanya 4. Personal hygiene a. Kebiasaan waktu hamil - Mandi : 1 2 kali sehari - Keramas : 2 3 hari sekali pakai sampho - Sikat gigi : 2 kali sehari - Ganti pakaian dalam: setiap selesai mandi b. Perubahan selama post partum bu belum bisa bergerak banyak L. Pemeriksaan fisik a. Keadaan umum : baik b. Kesadaran : composmentis c. Tanda tanda vital T : 110 / 70 mmhg N : 80 x/m S : 36.5 C P : 20 x/m d. nspeksi, palpasi 1. Kepala Kulit kepala dan rambut bersih, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan 2. Wajah Nampak chloasma, tidak ada oedema, tidak ada nyeri tekan 3. Mata Konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterus 4. Hidung Tidak ada sekret dan polip, tidak ada nyeri tekan 5. Mulut dan gigi Mulut dan gigi bersih, caries 1 buah 6. Telinga Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen 7. Leher Tidak ada pembesaran vena jugularis, kelenjar tiroid, dan kelenjar limfe 8. Payudara Payudara simetris kiri dan kanan, hiperpigmentasi areola mammae, puting terbentuk, tidak ada massa pada mammae, tidak ada nyeri tekan, AS keluar jika dipencet. 9. Abdomen Masih tampak luka operasi yang masih basah dan tertutup dengan verban 10. Genitalia Pengeluaran lochia rubra, tidak ada oedema 11. Anus Tidak ada hemoroid 12. Extremitas Simetris kiri dan kanan, tidak ada oedema. LANGKAH DENTFKAS DAGNOSA/MASALAH AKTUAL Diagnosa : Post sectio sesaria hari DS : a. bu mengatakan dioperasi tanggal 29 oktober 2010 b. bu mengatakan nyeri perut bila bergerak c. bu mengatakan ada jahitan pada daerah bekas operasi DO : a. Ekspresi wajah ibu meringis bila bergerak b. Tampak luka operasi yang masih basah dan tertutup verban Analisa dan nterpretasi Data Nyeri akibat terputusnya kontinuitas jaringan sehingga menyebabkan pembuluh darah perifer dan serabut syaraf mengirimkan rangsangan pada hypothalamus sehingga terjadi pelepasab bradikinin, rangsangan ini diteruskan ke otak oleh saraf efferent ke serabut saraf sensorik dan dipersepsikan melalui serabut saraf motorik sebagai rasa nyeri. LANGKAH DENTFKAS DAGNOSA/MASALAH POTENSAL Diagnosa : Potensial terjadinya infeksi pada luka bekas operasi DS : d. bu mengatakan dioperasi tanggal 29 oktober 2010 e. bu mengatakan nyeri perut bila bergerak f. bu mengatakan ada jahitan pada daerah bekas operasi DO : c. Ekspresi wajah ibu meringis bila bergerak d. Tampak luka operasi yang masih basah dan tertutup verban Analisa dan nterpretasi Data Pada proses penyembuhan luka terjadi hipervaskularisasi pembuluh darah didaerah luka yng berfungsi sebagai mekanisme pertahanan tubuh, dimana darah banyak mengantarkan zat-zat nutrisi dan sel darah putih untuk melawan mikroorganisme dan mempercepat bertautnya kontinuitas jaringan yang terputus, tapi jika jahitan luka terdapat rongga maka rongga tersebut akan berisi cairan plasma dan pus yang berasal dari sel darah putih yang mati, dan bila cairan ini tidak daapt keluar terjadi penimbunan yang akan menimbulkan reaksi radang/infeksi kemudian menimbulkan gejala berupa merah, oedema, panas dan nyeri. LANGKAH V TNDAKAN EMERGENCY DAN KOLABORAS Tidak ada data yang menunjang LANGKAH V RENCANA TNDAKAN Diagnosa : Post section sesaria hari Tujuan : a. Nyeri pada daerah bekas operasi berkurang b. Masa nifas berlangsung normal Kriteria : a. Pengeluaran lochia sesuai fisiologisnya ( normal ) b. Keadaan umum ibu baik dengan tanda-tanda vital dalam batas normal : 1. TD : sistole tidak meningkat lebih dari 30 mmhg, diastole tidak meningkat > 15 mmhg 2. Nadi : 60-90 x/m 3. Pernafasan : 16-20 x/m 4. Suhu : 36.5-37.5 C ntervensi : 1. Ucapan selamat pada ibu atas kelahiran bayinya Rasional : Dengan memberi ucapan selamat atas kelahiran bayinya, ibu akan merasa diperhatikan dan mendapat dukungan moril. 2. Observasi tanda-tanda vital Rasional : Dengan observasi tanda-tanda vital dapat diketahui perkembangan keadaan ibu dan merupakan landasan petunjuk untuk melakukan tindakan selanjutnya. 3. Observasi TFU, kontraksi uterus dan pengeluaran lochia setiap hari Rasional: - Dengan memantau TFU dan kontraksi uterus kita dapat memantau involusio uteri berjalan normal atau tidak - Dengan mengobservasi pengeluaran lochia, dapat segera diketahui bila ada kelainan, misalnya lochia yang berbau busuk menandakan adanya infeksi. 4. Anjurkan mobilisasi dini secara bertahap Rasional : Mobilisasi sebagai salah satu upaya mengalihkan ibu terhadap nyeri yang dirasakan dan meningkatkan suplay oksigen yang masuk ke dalam tubuh sehingga mengurangi rasa nyeri yang timbul. 5. Berikan HE tentang: - Makanan bergizi - Personal hygiene - stirahat yang cukup - Perawatan payudara - Tekhnik menyusui yang baik dan benar - Hubungan seksual - Waktu yang tepat untuk memakai alat kontrasepsi Rasional : - Dengan gizi yang cukup dan seimbang dapat meningkatkan metabolisme tubuh. - Personal hygiene dapat memberi rasa nyaman pada ibu dan mencegah berkembangnya kuman patogen penyebab infeksi. - stirahat yang cukup sangat diperlukan untuk memulihkan kondisi ibu dan memperlancar produksi AS. - Perawatan payudara dapat merangsang sel-sel acini untuk memproduksi AS dan merangsang peredaran darah pada payudara. - Tekhnik menyusui yang baik dan benar akan memaksimalkan pemberian AS pada bayi serta mencegah terjadinya lecet pada puting susu. - bu dan suami perlu mengetahui bahwa hubungan seksual aman setelah darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jari ke dalam vagina tanpa rasa nyeri sehingga keharmonisan hubungan suami istri tetap terjaga. - Keluarga berencana penting untuk mengatur jarak kelahiran, waktu yang tepat untuk memakai alat kontrasepsi yaitu paling cepat 2 minggu post partum. 6. Jelaskan tanda bahaya masa nifas Rasional : Dengan mengetahui tanda bahaya masa nifas, ibu dapat segera mencari pertolongan pada bidan atau sarana pelayanan kesehatan lainnya. 7. Jelaskan penyebab nyeri ( rasa sakit ) Rasional : Dengan menjelaskan penyebab nyeri diharapkan ibu dapat beradaptasi dengan nyeri. 8. Kaji tingkat nyeri ( rasa sakit ) Rasional : Dengan mengkaji tingkat nyeri yang dirasakan ibu akan memudahkan dalam tindakan selanjutnya. LANGKAH V MPLEMENTAS 1. Mengucapkan selamat pada ibu atas kelahiran bayinya Hasil : bu merasa senang dan merasa diperhatikan 2. Mengobservasi tanda-tanda vital Hasil : TD : 110/70 mmhg N : 80 x/m S : 36.5 C P : 20 x/m 3. Mengobservasi TFU, kontraksi uterus, dan pengeluaran lochia Hasil : - TFU 2 jari bawah pusat - Kontraksi uterus baik ( bulat dan keras ) - Pengeluaran lochia rubra 4. Menganjurkan mobilisasi dini secara bertahap Hasil : bu mengerti dan mulai berjalan secara perlahan 5. Memberikan HE tentang : - Makanan bergizi : Memberikan penjelasan bahwa ibu nifas membutuhkan tambahan kebutuhan 800 gram kalori/hari misalnya 1 piring (200 gram), sayur 1 mangkok ( 150 gram ), daging sapi 1 potong ( 50 gram ), tempe goreng 2 potong ( 50 gram ), jeruk manis 50 gram. - Personal hygiene : Menganjurkan pada ibu untuk menjaga kebersihan dirinya dengan mandi 2 kali sehari dan mengganti pembalut 3-4 kali sehari - stirahat yang cukup : Menganjurkan ibu untuk beristirahat, tidur siang 1-2 jam sehari, tidur malam 7-8 jam. - Perawatan payudara : Menjelaskan pada ibu agar menjaga payudara tetap bersih dan kering, menggunakan BH yang dapat menyokong payudara, apabila puting susu lecet oleskan kolostrum atau AS pada sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui, tetap lakukan mulai dari puting susu yang lecet. - Tekhnik menyusui yang baik dan benar : Menjelaskan pada ibu tanda bahwa tekhnik menyusui yang benar yaitu : O Bayi tampak tenang O Mulut bayi terbuka lebar O Dagu menempel pada payudara ibu O Sebagian besar kalang payudara masuk ke dalam mulut bayi O Bayi tampak mengisap kuat dengan irama perlahan O Puting susu ibu tidak terasa nyeri O Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus O Kepala bayi tidak menengadah - Hubungan seksual : Menjelaskan pada ibu bahwa ibu dan suami perlu mengetahui bahwa hubungan seksual aman setelah darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jari ke dalam vagina tanpa rasa nyeri, banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai masa waktu tertentu misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan. Keputusan bergantung pada ibu dan suami. - Waktu yang tepat menggunakan kontrasepsi : Menjelaskan pada ibu bahwa idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya 2 tahun sebelum ibu hamil kembali, penggunaan metode KB dibutuhkan sebelum haid pertama kembali untuk mencegah terjadinya kehamilan baru, pada umumnya sebagian besar metode KB dapat dimulai 2 minggu setelah melahirkan. Hasil : bu mengerti dan memahami semua HE yang diberikan 6. Menjelaskan tanda bahaya masa nifas yaitu: - Demam tinggi > 39 C - Oedema : bengkak pada wajah dan extremitas - Pusing - Mata berkunang-kunang - Nyeri panggul - Bau busuk - Kejang - Perdarahan jalan lahir Hasil : ibu memahami pentingnya mengetahui tanda bahaya masa nifas 7. Menjelaskan penyebab nyeri Hasil : bu mengerti dan memahami penyebab timbulnya nyeri yang dialami 8. Mengkaji tingkat nyeri yaitu : - Nyeri ringan : Secara objektif klien dapat berkomunikasi dengan baik - Nyeri sedang : Secara objektif klien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskriptikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik. - Nyeri berat : Secara objektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskriptifkannya, tidak dapat diatasi dan alih posisi nafas panjang dan distraksi. - Nyeri sangat berat : Pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi Hasil : ibu mengalami nyeri ringan LANGKAH V EVALUAS 1. bu merasa senang dan merasa diperhatikan 2. Post partum hari berlangsung normal ditandai dengan : Tanda tanda vital dalam batas normal : TD : 110/70 mmhg N : 80 x/m S : 36.7 C P : 20 x/m 3. Kontraksi uterus baik ( terasa bulat dan keras ) TFU 2 jari bawah pusat, pengeluaran lochia rubra 4. bu sudah miring kiri miring kanan 5. bu mengerti dan memahami HE yang diberikan 6. bu memahami tanda bahaya masa nifas dan akan segera mencari pertolongan bila mengalami salah satu tanda bahaya. 7. bu bisa beradaptasi dengan nyeri 8. bu mengalami nyeri ringan
PENDOKUMEMTASIAN HASILMANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN POST NATAL CARE PATOLOGIS PADA NY " M " DENGAN NYERI POST OP SECTIO SESARIA DI RS BHAYANGKARA MAPPA OUDANG TANGGAL 30 OKTOBER 2010
No Register : 101048 Tanggal Masuk : 29 Oktober 2010 jam 00.15 wita Tanggal Partus : 29 Oktober 2010 jam 08.40 Wita Tanggal Pengkajian : 30 Oktober 2010 Jam 12.00 wita Nama Pengkaji : Laely Sulfiati dentitas stri/suami Nama : Ny. S / Tn. A Umur : 32 tahun / 36 tahun Suku : Makassar/Makassar Agama : slam / slam Pendidikan : SMA / SMA Pekerjaan : RT / Wiraswasta Alamat : Jalan Syech Yusuf Data Subjektif (S) a. bu mengatakan dioperasi tanggal 29 oktober 2010 b. bu mengatakan nyeri pada luka bekas operasi c. bu mengatakan ada keluar cairan dari jalan lahir Data Objektif (O) a. Post SC hari b. KU ibu masih lemah c. Tampak verban pada abdomen d. Ekspresi wajah bila bergerak e. Tampak infus pada tangan dan masih terpasan kateter f. TTV : T : 110/70 mmhg N: 80 x/m S: 36.5 C P: 20x/m Assessment (A) Post SC hari , nyeri luka operasi, potensial terjadinya infeksi pada daerah luka bekas operasi. Planning (P) 9. Mengucapkan selamat pada ibu atas kelahiran bayinya Hasil : bu merasa senang dan merasa diperhatikan 10. Mengobservasi tanda-tanda vital Hasil : TD : 110/70 mmhg N : 80 x/m S : 36.5 C P : 20 x/m 11. Mengobservasi TFU, kontraksi uterus, dan pengeluaran lochia Hasil : - TFU 2 jari bawah pusat - Kontraksi uterus baik ( bulat dan keras ) - Pengeluaran lochia rubra 12. Menganjurkan mobilisasi dini secara bertahap Hasil : bu mengerti dan mulai berjalan secara perlahan 13. Memberikan HE tentang : - Makanan bergizi : Memberikan penjelasan bahwa ibu nifas membutuhkan tambahan kebutuhan 800 gram kalori/hari misalnya 1 piring (200 gram), sayur 1 mangkok ( 150 gram ), daging sapi 1 potong ( 50 gram ), tempe goreng 2 potong ( 50 gram ), jeruk manis 50 gram. - Personal hygiene : Menganjurkan pada ibu untuk menjaga kebersihan dirinya dengan mandi 2 kali sehari dan mengganti pembalut 3-4 kali sehari - stirahat yang cukup : Menganjurkan ibu untuk beristirahat, tidur siang 1-2 jam sehari, tidur malam 7-8 jam. - Perawatan payudara : Menjelaskan pada ibu agar menjaga payudara tetap bersih dan kering, menggunakan BH yang dapat menyokong payudara, apabila puting susu lecet oleskan kolostrum atau AS pada sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui, tetap lakukan mulai dari puting susu yang lecet. - Tekhnik menyusui yang baik dan benar : Menjelaskan pada ibu tanda bahwa tekhnik menyusui yang benar yaitu : O Bayi tampak tenang O Mulut bayi terbuka lebar O Dagu menempel pada payudara ibu O Sebagian besar kalang payudara masuk ke dalam mulut bayi O Bayi tampak mengisap kuat dengan irama perlahan O Puting susu ibu tidak terasa nyeri O Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus O Kepala bayi tidak menengadah - Hubungan seksual : Menjelaskan pada ibu bahwa ibu dan suami perlu mengetahui bahwa hubungan seksual aman setelah darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jari ke dalam vagina tanpa rasa nyeri, banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai masa waktu tertentu misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan. Keputusan bergantung pada ibu dan suami. - Waktu yang tepat menggunakan kontrasepsi : Menjelaskan pada ibu bahwa idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya 2 tahun sebelum ibu hamil kembali, penggunaan metode KB dibutuhkan sebelum haid pertama kembali untuk mencegah terjadinya kehamilan baru, pada umumnya sebagian besar metode KB dapat dimulai 2 minggu setelah melahirkan. Hasil : bu mengerti dan memahami semua HE yang diberikan 14. Menjelaskan tanda bahaya masa nifas yaitu: - Demam tinggi > 39 C - Oedema : bengkak pada wajah dan extremitas - Pusing - Mata berkunang-kunang - Nyeri panggul - Bau busuk - Kejang - Perdarahan jalan lahir Hasil : ibu memahami pentingnya mengetahui tanda bahaya masa nifas 15. Menjelaskan penyebab nyeri Hasil : bu mengerti dan memahami penyebab timbulnya nyeri yang dialami 16. Mengkaji tingkat nyeri yaitu : - Nyeri ringan : Secara objektif klien dapat berkomunikasi dengan baik - Nyeri sedang : Secara objektif klien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskriptikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik. - Nyeri berat : Secara objektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskriptifkannya, tidak dapat diatasi dan alih posisi nafas panjang dan distraksi. - Nyeri sangat berat : Pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi Hasil : ibu mengalami nyeri ringan