1 adalah semua seperti axis variable dari karakteristik dioda pada gambar 2.1 (b). Perpotongan garis beban dan karakteristik dapat digambarkan dengan menentukan titik pada horizontal axis yang mempunyai ID = 0A dan juga menentukan titik vertical axis yang mempunyai VD = 0V. JIka kita atur VD = 0V, dengan persamaan 2.1 akan kita peroleh nilai magnitude ID pada sumbu vertical E=V+IR
D D
E = 0V + I R
D
E
D
=R
=0 V
D
= V = V E
D
+ (0)R
. (2.3)
=0 I
D
Seperti terlihat pada gambar 2.2. garis lurus yang menghubungkan ke dua titik menggambarkan garis beban. Jika nilai R diubah, maka gambar garis beban akan berubah.
I
E R
Karakteristik dioda
DQ
DQ
Titik perpotongan antara garis karakteristik dioda dan garis beban disebut dengan Q point (Quiescent Point)
Aplikasi Dioda
2.2 Aproximasi Dioda Dalam menganalisis rangkaian dioda, dapat digunakan 3 macam model pendekatan (aproximasi), yaitu: Piecewise-linear model Simplified model Ideal model
Untuk dioda Silikon, ketiga model tadi dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 2.1 Aproximasi untuk Dioda Silikon Model Piece-wise linear model 0.7 10 V Simplified model V
T
Gambar V
T
Karakteristik I
D
av
av
0.7
V Ideal model I
D
2.3 Konfigurasi Seri dari Dioda dengan Input DC Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam menganalisis dioda, yaitu: a. Tentukan kondisi dioda ON/OFF, dengan cara: Lepaskan dioda dari rangkaian Hitung tegangan pada terminal dioda VD yang dilepas tadi dengan KVL
Aplikasi Dioda
b. Jika dioda ON, ganti dengan model pendekatan yang digunakan c. Analisis rangkaian tersebut contoh Tentukan VD, VR dan ID dari rangkaian dioda berikut
V =E V
D R
V 0.7V dioda ON
D
Langkah 2 +V D
Langkah 3
V D = 0.7V V =E V
0.7V 8V E
+ V -
= .3V