Anda di halaman 1dari 4

PROSIDING SEMINAR NASIONAL

PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR


Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan
Yogyakarta, 19 September 2006

FABRIKASI FILAMEN PEMANAS DARI LAPISAN TIPIS EMAS


PADA SUBSTRAT ALUMINA (AL2O3) UNTUK PEMANAS SENSOR
GAS LAPISAN TIPIS ZnO

J. Karmadi
PTAPB – BATAN

ABSTRAK
FABRIKASI FILAMEN PEMANAS DARI LAPISAN TIPIS EMAS PADA SUBSTRAT
ALUMINA (Al2O3) UNTUK PEMANAS SENSOR GAS LAPISAN TIPIS ZnO. Telah
dilakukan fabrikasi filamen pemanas dari lapisan tipis emas pada substrat alumina
(Al2O3) ukuran panjang 5 cm, lebar 1 cm tebal 1 mm. Untuk maksud tersebut, terlebih
dahulu dibuat mal dari bahan SS ukuran 8,5 cm, dari bahan SS tersebut dibuat mal
pemanas dengan ukuran 1 mm. Untuk membuat lapisan tipis emas pada substrat
alumina digunakan DC Sputtering. Proses sputtering dilakukan pada kondisi :
tegangan elektroda = 2 kV, P = 2,5 x 10-2 torr. Jarak elektroda 2,5 cm dan daya 100
watt. Dari hasil pengujian diperoleh hasil bahwa untuk tegangan pemanas 1,5 volt
dicapai temperatur 59°C, untuk tegangan pemanas 3 volt dicapai temperatur 168°C,
untuk tegangan pemanas 4,5 volt dicapai temperatur 295°C, untuk tegangan 6 volt
dicapai temperatur 391°C, untuk tegangan 7,5 volt dicapai temperatur 520°C,
sedangkan untuk tegangan pemanas 9 volt lapisan tipis pemanas mengelupas
(rusak). Oleh karena sensor ZnO beroperasi antara 280°C hingga 300°C, maka cukup
diperlukan tegangan pemanas dari batery 4,5 volt.
Kata kunci: Sputtering , Alumina, Filamen pemanas

ABSTRACT
FABRICATION OF GOLD (Au) THIN FILM HEATER ON ALUMINA (Al2O3)
SUBSTRATE FOR HEATING OF ZnO THIN FILM GAS SENSOR. It has been
fabricated gold (Au) thin film heater an Alumina (Al2O3) substrate for heating of ZnO
thin film gas sensor. The dimension of substrate is 5 cm length, 1 cm width and 1 mm
thickness. For the purpose, the first step is to fabricate the mall made of SS with
dimension 8,5 cm, diameter and 2 mm thickness, from this material is then fabricated
mall with dimension 1 mm width. The Au thin film on Alumina (Al2O3) substrate can be
carried out using DC sputtering technique. The conditions of sputtering process are
electroda voltage = 2 kV, P = 2,5 x 10-2 torr, electrode distance = 2,5 cm and power
100 watt. From the tested done, it can be concluded that for 1,5 volt, 3 volt, 4,5 volt, 6
volt, 7,5 volt. Volt heater voltage, the temperature that can be achieved is 59°C,
168°C, 295°C, 391°C, 7,5 volt 520°C respectively, while for heater voltage 9 volt the
gold thin film spallation. Since the working temperature of ZnO thin film is in order of
280°C up 300°C, the 4,5 volt batery is enough to supply of the sensor.
Key word: Sputtering, Alumina, Heater filament

PENDAHULUAN (MOS, metal oxide semiconductor) seperti CeO2,


SnO, SnO2, TiO2, ZnO maupun ZnO2 yang dihadapi
S ejak tahun 2002 Bidang Akselerator PTAPB-
BATAN telah memulai riset dalam febrikasi
sensor gas dari lapisan tipis berbasis MOS (Metal
selama ini adalah bahwa suhu operasinya yang
cukup tinggi yaitu dalam kisaran 250°C hingga
400°C serta ketidak stabilan resistansinya.
Oxide Semiconductor). Kelemahan utama sensor
Selama ini untuk menumbuhkan lapisan
lapisan tipis dari bahan metal oksida semikonduktor
tipis dari bahan MOS, substrat yang digunakan

24 ISSN 1410 - 8178 J. Karmadi


PROSIDING SEMINAR NASIONAL
PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan
Yogyakarta, 19 September 2006

adalah kaca preparat dan sumber pamanasnya target terhambur balik atau terhambur keluar seperti
terpisah. Kelemahan substrat kaca adalah bila ditunjukkan dalam gambar 2. Fenomena ini disebut
dioperasikan pada suhu tinggi maka kaca tersebut back-spputering atau disederhanakan spputering.
akan mudah retak sehingga akan merusak lapisan Apabila suatu keping tipis ditumbuk dengan
tipis yang terbentuk, dengan demikian unjuk kerja partikel–partikel berernergi, maka beberapa atom
dari sensor akan berubah dan menjadi jelek. Sedang yang terhambur bertransmisi melalui keping, dan
dengan pemanas terpisah maka akan diperlukan fenomena ini disebut dengan transmission
daya yang tinggi pula dan kurang praktis. sputtering.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk
mengatasi masalah tersebut. Untuk sensor yang
ukuran portabel maka diperlukan sumber daya
pemanas yang rendah pula. Yang menjadi masalah
adalah bagaimana mendisain pemanas dengan
konsumsi daya rendah. Untuk maksud tersebut telah
didesain dan dikontruksi suatu pemanas dari lapisan
tipis emas (Au) dengan ukuran tebal dalam orde µm
dan lebar 1 mm di atas substrat alumina (Al2O3)
berukuran panjang 5 cm, lebar 1 cm dan ketebalan 1
mm. adapun skema dari lapisan tipis pemanas yang
didesain dan telah dibuat disajikan pada gambar 1.

Gambar 2. Proses sputtering secara fisis


Beberapa sistem sputtering telah diajukan
untuk proses deposisi lapisan tipis dan diantara
sistem tersebut, model sederhana adalah sistem
sputtering diode DC. Sistem sputtering DC tersebut
terdiri dari sepasang elektrode planar. Satu dari
elektrode adalah katode dingin dan lainnya adalah
anode. Material target yang akan didepositkan
terpasang pada katode, dan substrat diletakkan pada
anode. Tabung sputtering diisi dengan gas
sputtering, pada umumnya adalah gas argon ( Ar )
dengan tekanan operasi 0,1 Torr.
Lucutan pijar dipertahankan dengan
memberi tegangan DC antara elektrode. Ion-ion
Gambar 1. Skema Sistem Pemanas di atas Subtrat argon yang dihasilkan di dalam lucutan pijar
Alumina (Al2O3) dipercepat pada cathode fall (sheath) dan atom–
atom target yang tersputter didepositkan pada
TEORI SPUTTERING permukaan substrat. Dalam sistem sputtering DC ini
target terdiri dari metal atau metal paduan, karena
Metode deposisisi lapisan tipis secara garis
lucutan pijar (yaitu aliran arus) harus dipertahankan
besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu proses PVD
antara elektrode metalik.
(Physical Vapor Deposition) dan proses CVD
(Chemical Vapor Deposition). Proses PVD dibagi
menjadi dua kategori yaitu evaporasi termal dan TATA KERJA
sputtering , proses CVD juga terdiri dari dua Tahapan dalam pembuatan filamen
kategori yaitu plasma CVD dan laser CVD. pemanas dari lapisan tipis adalah sebagai berikut :
Sistem sputtering pada umumnya berupa 1. Pemotongan substrat dari alumina
tabung lucutan pijar yang didalamnya terpasang 2. Alumina ukuran 25 cm x 25 cm x 0,1 cm
elektrode (anode dan katode), di mana target dipotong menjadi ukuran 5 cm x 1 cm x 0,1 cm
dipasang pada katode dan substrat diletakkan pada menggunakan gergaji intan kecepatan rendah.
anode, dilengkapi dengan sistem vakum, sistem 3. Kemudian potongan-potongan alumina tersebut
masukan gas, sistem pendingin target serta sistem dicuci dengan alkohol menggunakan penggetar
pemanas substrat dan catu daya (DC atau RF). ultrasonic cleaner.
Dalam sistem spputering, apabila suatu permukaan 4. Potongan alumina tadi kemudian diletakkan di
padatan (target) ditumbuk oleh partikel–partikel atas mal (pola) dan selanjutnya diletakkan pada
dengan energi tertentu maka atom–atom permukaan

J. Karmadi ISSN 1410 – 8178 25


PROSIDING SEMINAR NASIONAL
PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan
Yogyakarta, 19 September 2006

tempat yang telah tersedia pada tabung tegangan negativ pada katode dan untuk
sputtering (elektroda bagian atas) anoda. mengatur ketebalan lapisan tipis dapat
5. Target sputtering emas (Au) ukuran diameter 60 dilakukan dengan mengatur lamanya proses
cm dan tebal 3 mm diletakkan pada katoda deposisi lapisan tipis.
(elektroda bagian bawah). 10. Dalam eksperimen ini kondisi sputtering yang
6. Kemudian tabung sputtering dihampakan bagus adalah tegangan elektrode 2 kV, tekanan
dengan pompa vakum rotari. operasi 2,5 x 10-2 mBar, jarak elektroda 2,5 cm
7. Setelah tabung sputtering cukup hampa, dan suhu pemanas 250°C.
kemudian dilakukan eksperimen awal dengan Untuk mengetahui keberhasilam pembuatan
cara mengatur parameter proses sputtering filamen pemanas dari lapisan tipis emas (Au) pada
seperti tekanan gas sputter (Argon), jarak substrat alumina, maka dilakukan pengujian dari
elektrode, tegangan elektrode, dan pemanas lapisan tipis emas (Au) dengan berbgai tegangan
substrat yang di lengkapi dengan kontroll suhu. catu daya.
8. Tujuan dari eksperimen awal ini dimaksudkan
untuk mengetahui kondisi optimum dari HASIL DAN PEMBAHASAN
parameter proses. Indikator dari kondisi
optimum paramater proses tersebut ditandai Hasil pengujian dari lapisan tipis emas
dengan nyala plasma yang terang dan homogen. untuk pemanas dengan variasi tegangan catu daya
9. Setelah kondisi tersebut dipenuhi, maka proses disajikan pada tabel 1.
sputtering baru dilakukan dengan memberi
Tabel 1. Uji tegangan filamen pemanas dengan variasi tegangan catu daya

Temperatur Temperatur Temperatur pada Temperatur


Temperatur pada pada pada pengukuran menit pada
Tegangan
pengukuran pengukuran pengukuran keempat pengukuran
catu daya
menit pertama menit kedua menit ketiga (°C) menit kelima
(Volt)
(°C) (°C) (°C) (°C)

1,5 53 53 57 56 59
3 156 165 164 165 168
4,5 276 274 276 278 295
6 376 376 380 381 391
7,5 504 505 509 509 520
9 Filamen mengelupas

Dari tabel 1 terlihat bahwa untuk masing- 1. Sistem pemanas lapisan tipis dari bahan emas
masing catu daya yang berbeda memberikan (Au) dapat melekat lebih kuat pada permukaan
kemampuan pemanasan yang berbeda pula, semakin substrat alumina
meningkat catu daya yang diberikan semakin 2. Suhu maksimum yang dicapai oleh filamen
meningkat pula temperatur yang dicapai. Untuk catu pemanas sebesar 520°C, kondisi ini dicapai pada
daya 9 volt ternyata lapisan tipis justru mengelupas, tegangan catu daya sebesar 7,5 Volt.
hal ini karena terlalu panas. Dan oleh karena sensor 3. Untuk memanasi sensor gas dari bahan ZnO
dengan bahan MOS (Metal Oxide Semiconductor) diperlikan suhu operasi antara 280 °C hingga
biasanya beroperasi antara 280°C hingga 350°C, 350 °C kondisi ini dicapai pada tegangan 4,5
maka untuk memanasi filamen cukup digunakan Volt. Keberhasilan ini merupakan langkah maju
batery 4,5 volt atau untuk amannya digunakan dalam mengatasi masalah sistem pemanas sensor
batery 6 volt. Dan konsumsi daya sebesar itu cukup gas.
rendah dan banyak dijual di pasaran.
UCAPAN TERIMA KASIH
KESIMPULAN
Dengan telah selesainya penelitian ini kami
Dari hasil pembuatan filamen pemanas dari mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak
lapisan tipis emas pada substrat alumina Drs. Darsono, MSc., APU, Drs. BA. Tjipto Sujitno,
(Al2O3)untuk pemanasa sensor gas lapisan tipis ZnO MT., APU dan Bapak Sayono, ST atas segala
dapat disimpulkan sebagai berikut: bantuan yang telah diberikan.

26 ISSN 1410 - 8178 J. Karmadi


PROSIDING SEMINAR NASIONAL
PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan
Yogyakarta, 19 September 2006

DAFTAR PUSTAKA
1. WASA K. AND HAYAKAWA S., Handbook
of Sputter Deposition Technology, Principle,
Technology and Applications, Noyes TANYA JAWAB
Publications (1992).
2. KONUMA, M., Film Deposition by Plasma Irianto
Techniques, Springer-Verlag, Berlin Heidelberg ¾ Mengapa lapisan ZnO perlu dipanasi ?
(1992). ¾ Apakah sistem pemanas yang dilapiskan pada
3. OHRING, M., The materials Science of Thin substrat Alumina (Al2O3) juga tidak akan
Films, Academic Press, Inc., San Diego (1992). mengelupas pada suhu 300 oC ?
4. R. LALAUZE et al, High – Sensitivity J. Karmadi
Materials for Gas Detection, Sensors and — Lapisan tipis ZnO termasuk bahan metal
Actuators B, Supplement 137 -143 (1997). oksida semikonduktor yang mana bila dikenahi
5. A.M. GAS,KOV, Materials for Solid State Gas suhu 300 oC maka akan terjadi perubahan
Sensors, Inorganic Materials, Vol. 36, Number nilai resistansinya dan tanggap terhadap gas-
3, 293 (2000). gas tertentu.
— Substrat alumina (Al2O3) adalah tahan
terhadap suhu tinggi dan untuk menjaga
supaya lapisan Au tidak mengelupas maka
selain diberi perekat tahan panas juga diberi
isolator.

J. Karmadi ISSN 1410 – 8178 27

Anda mungkin juga menyukai