¾ Timbang pelet sinter 5 s/d 10 g masukkan ke dalam krus porselin
percobaan dilakukan sebanyak 7 x. ¾ Panaskan sampel ke dalam Muffle Furnace pada suhu 900 ± 25 o C selama minimal 4 jam ¾ Dinginkan di dalam desikator dan ditimbang hasilnya sebagai U3O8. ¾ Hasil U3O8 adalah senyawa stochiometric dan dapat digunakan untuk menghitung % U dan O/U ratio.
Rumus yang digunakan adalah
% U = F { W2 – ( W2xImx10-6 ) } x 100 W1
F = factor graavimetri = BA Uranium/ BM U3O8
W2 = Berat U3O8 setelah kalsinasi W1 = Berat sampel UO2 . Im = Berat impuritas dalam ppm dalam U3O8
Dilakukan secara duplo, hasil 1,15 % dan 1,17 % rata-rata = 1,16 % dilanjutkan sampai berat konstan (4-6 jam)
PENENTUAN O/U RATIO UNTUK SERBUK UO2 CAMECO
Dikettahui serbuk UO2 cameco dengan kadar 87,30 % dan pengotor
sebanyak 300 ppm telah disimpan selama kurang lebih 25 th sehingga telah mengalami oksidasi dan menyerap air selama penyimpanannya. Ditanya berapa O/U ratio dari serbuk UO2 tersebut. Jawaban :
Selama penyimpanan tersebur UO2 telah mengalami penyerapan air
dan ada kemungkinan terjadi oksidasi dari serbuk UO2 tersebut sehingga menjadi senyawa UO(2+x), akibatnya selama penyimpanan terjadi penambahan berat dari penyerapan air dan penambahan berat oksigen yang dikarenakan terjadinya oksidasi selama penyimpanan.
Penyelesaiannya dengan metoda gravimetri
¾ Ditimbang sebanyak 5 s/d 10 g serbuk UO2 dalam krus
porselin. ¾ Panaskan dalam furnace selama 4 jam pada suhu 900 o C ¾ Dinginkan dalam desikator dan ditimbang sebagai U3O8 900 oC UO2 ------------ U3O8 4 Jam
Neraca Uranium :
U dalam UO2 = U dalam U3O8
U3O8 tanpa pengotor = Berat U3O8 – Berat pengotor
U dalam U3O8 = U dlm UO2
Berat Uranium = 714 x (Berat U3O8 – Berat pengotor ) = P