1. 2. 3. 4. Manajemen dan Fungsi-Fungsinya Pengamatan Lingkungan Perumusan Strategi Implementasi, Evaluasi dan Pengendalian Strategi 5. Analisis Kasus
Sumberdaya
UMPAN BALIK
3(a)
Mengamati Lingkungan Eksternal: -Sosial
-Kerja/Tugas
-Ancaman
5 Menganalisis Faktor-Faktor Strategi (SWOT) yang Sesuai dengan Kondisi Sekarang Meninjau dan Merevisi Jika Perlu: -Misi -Tujuan 6 Hasilkan dan Evaluasi AlternatifAlternatif Strategis Seleksi dan Rekomend asi Alternatif Terbaik 7 Strategi Implementasi: -Program 8
-Anggaran
-Prosedur -Sinergi
4(b)
Keanekaragaman jenis bisnis yang sangat besar padasektor agribisnis (produsen hulu-hilir sampai konsumen hulu dan hilir) Besarnya jumlah pelaku bisnis Hampir semua agribisnis terkait erat dengan pengusaha tani (langsung dan tak langsung) Keragaman skala usaha Persaingan yang sangat ketat Badan usaha cenderung berorientasi petani dan keluarga Barang bersifat musiman, voluminous dan perisable Goodwill para pendukung (kebijakan dll) kurang besar Sebagai penyangga industri (berbasis agro)
Subsistem Budidaya
Subsistem Pengolahan
Subsistem Pemasaran
Industri Makan-Minum Industri Rokok Industri Serat Alam Industri Agro Wisata+Estetik
Perkreditan dan Asuransi Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan serta Penyuluhan Transportasi dan Pergudangan KebijakanPemerintah ( Mikroekonomi, Tata Ruang danMakroekonomi)
Konsumen
Subsistem Budidaya Subsistem Saprodi Subsistem Simpan Pinjam Subsistem Informasi Pasar Subsistem Perenc. Produksi
Subsistem Kelembagaan Subsistem Manaje-men Subsistem Penanganan Produk Subsistem Sarana& Prasarana Fisik
Subsistem Promosi Subsistem Penjualan dengan Lelang Subsistem Delivery Subsistem Jaringan& Kerja-sama Pemsrn
ANALISIS PERUBAHAN
MODEL UMUM
ANALISIS KEPEMIMPINAN
FORMULASI STRATEGI
TINGKATAN STRATEGI
Strategi Tingkat Korporat
UNIT BISNIS A
UNIT BISNIS B
SDM
R&D
PEMASARAN KEUANGAN
PRODUKSI
DASAR PENETAPAN STRATEGI: SKORING FI & FE 1. Faktor Internal (Kekuatan Bisnis/Posisi Kompetisi) 2. Faktor Eksternal (Daya Tarik Industri) A. STRATEGI PERTUMBUHAN (Konsentrasi atau Diversifikasi)
B. STRATEGI STABILITAS
C. STRATEGI PENGURANGAN
SKORING FI dan FE
Bobot FI (KEKUATAN BISNIS): 1. Pangsa pasar (produk sendiri) 2. Pertumbuhan pasar (produk sendiri) 3. Kualitas produk 4. Reputasi merek 5. Jaringan distribusi 6. Efektifitas promosi 7. Kapasistas produksi 8. Efisiensi produksi 9. Biaya per unit 10. Persdoalan bahan baku 11. Performen R&D 12. Personil manajerial Rating Skor
0,10 0,15 0,10 0,10 0,05 0,05 0,05 0,05 0,15 0,05 0,10 0,05 1,00
SKORING FI dan FE
Bobot FE (DAYA TARIK INDUSTRI): 1. Ukuran keseluruhan pasar 2. Ukuran pertumbuhan pasar tahun ke-n 3. Laba kotor 4. Intensitas persaingan 5. Kebutuhan teknologi 6. Kerentanan terhadap inflasi 7. Kebutuhan energi 8. Dampak lingkungan 9. Sosial/politik/hukum 0,20 0,20 Rating Skor
QSPM
(The Quantitative Strategic Planning Matrix)
Bobot
FI (STRENGTHS-KEKUATAN): 1. Kemampuan teknologi 2. Performance R&D 3. Kualitas produk 4. Jaringan distribusi 5. Pelayanan pelanggan FI (WEAKNESSES-KELEMAHAN): 1. Persaingan divisi 2. Biaya iklan 3. Modal ventura 4. Biaya R&D 5. Tanggungjawab kualitas 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10
Rating
Skor
QSPM
(The Quantitative Strategic Planning Matrix)
Bobot
FE (OPPORTUNITY-PELUANG): 1. Tingkat (persaingan) harga 2. Tenaga (persaingan) kerja 3. Perkembangan industri 4. Peluang pinjaman 5. Keberadaan teknologi FE (THREATS-ANCAMAN): 1. Perubahan teknologi 2. Kecondongan pembeli 3. SDA 4. Perilaku pembeli potensial 5. Tarif 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10
Rating
Skor
A. Matrik BCG Growth/Share/Pertumbuhan Pangsa Pasar (P3) B. Matrik GE/Daya Tarik Industri (DTI) dan Kekuatan Bisnis (KB) C. Matrik Daur Kehidupan Industri (DKI) D. Matrik SWOT
KUAT
PERTUMBUHAN
RATA-RATA 2
PERTUMBUHAN
Konsentrasi via Integrasi Horisontal (Selektif, Investasi Agresif, Memelihara Posisi)
LEMAH
PERTUMBUHAN
Berputar (Memelihara Posisi, Investasi Sekadarnya, mencari Sumber Kas)
TINGGI
3
SEDANG
STABILITAS
Berhenti Sejenak atau Berlanjut dengan
PERTUMBUHAN
Konsentrasi via Integrasi Horisontal
PENGURANGAN
Perusahaan Terikat atau Jual Habis Kewaspadaan
STABILITAS
Strategi Tidak Berubah atau Strategi Laba
RENDAH
PERTUMBUHAN
Diversifikasi Konsentris
PERTUMBUHAN
Diversifikasi Konglomerat
PENGURANGAN
Kebangkrutan atau Likuidasi
STRATEGI PERTUMBUHAN
STRA. TUMBUH KONSENTRASI:
Akuisisi Fokus pada Satu Lini Bisnis Saja
1. Diversifikasi Konsentris-Related: Akuisisi Perusahaan Lain yang Memiliki (Teknologi, Saluran Distribusi dan Pasar) Sama 2. Diversifikasi Konglemerat-Unrelated: Akuisisi Perusahaan yang Memiliki Lini Bisnis yang Sama Sekali Berbeda 1. Via Integrasi Vetikal: dengan MENGAKUISISI PERUSAHAAN LAIN DALAM SALURAN DISTRIBUSI, baik di: (a) HILIR seperti Pedagang Besar dll.; maupun di (b) HULU seperti Pemasok/Suplier dll. 2. Via Integrasi Horisontal: dengan MENGAKUISISI PERUSAHAAN PESAING YANG MEMILIKI LINE BISNIS SAMA (spesifik: meningkatkan ukuran perusahaan, penjualan, keuntungan dan pasar potensial)
STRATEGI STABILITAS
FOKUS PADA LINI BISNIS YANG SUDAH ADA SAAT INI
CIRI PERUSAHAAN A.L: Perusahaan yang berada pada tingkat pertumbuhan yang sudah tidak lagi tumbuh (jenuh) Tingkat resiko kecil atau kalau melakukan pertumbuhan akan memakan biaya tinggi, bahkan merusak bisnis yang sudah ada (tidak efisien) Lingkungan dianggap lebih stabil Perusahaan menggap dirinya berhasil dengan baik
STRATEGI PENGURANGAN
(RETRENCHMENT STRATEGY)
DIVESTMENT STRATEGY
LIQUIDATION STRATEGY
Penjualan Bisnis
atau Pemisahan (Bagian) Perusahaan
KUAT
PERTUMBUHAN
RATA-RATA 2
PERTUMBUHAN
Konsentrasi via Integrasi Horisontal (Selektif, Investasi Agresif, Memelihara Posisi)
LEMAH
PERTUMBUHAN
Berputar (Memelihara Posisi, Investasi Sekadarnya, mencari Sumber Kas)
TINGGI
3
SEDANG
STABILITAS
Berhenti Sejenak atau Berlanjut dengan
PERTUMBUHAN
Konsentrasi via Integrasi Horisontal
PENGURANGAN
Perusahaan Terikat atau Jual Habis Kewaspadaan
STABILITAS
Strategi Tidak Berubah atau Strategi Laba
RENDAH
PERTUMBUHAN
Diversifikasi Konsentris
PERTUMBUHAN
Diversifikasi Konglomerat
PENGURANGAN
Kebangkrutan atau Likuidasi
KEUNGGULAN STRATEGIS
KEKHASAN YANG DIRASAKAN PELANGGAN POSISI BIAYA RENDAH
KOMBINASI
TINGKAT STRATEGI
SELURUH INDUSTRI
DIFFERENSIASI
KOMBINASI
SEGMEN TERTENTU
FOKUS
STRATEGI KBM
BERBASIS BIAYA YANG RELATIF RENDAH DIBANDING PESAING MANFAAT A.L:
Memberi perusahaan KETAHANAN RIVALITAS PESAING (perusahaan tetap dapat laba-walau kecil, setelah pesaing mengorbankan laba mereka untuk persaingan) Melindungi perusahaan dari PEMBELI YANG KUAT Memberikan perlindungan terhadap PEMASOK YANG KUAT dengan menyediakan FLEKSIBILITAS menanggulangi biaya input/masukan Dapat menimbulkan HAMBATAN MASUK bagi NEW COMER Menguntungkan perusahaan dalam menghadapi PRODUK PENGGANTI relatif terhadap posisi pesaingnya
RESIKO KBM
2.
3.
4.
5.
Investasi modal yang terus menerus dan kemudahan mendapatkan modal Ketrampilan rekayasa proses Pengawasan ketat terhadap tenaga kerja Produk dirancang agar mudah dibuat Sistem distribusi biaya rendah
1.
2.
3.
Pengendalian biaya yang ketat Laporan pengendalian yang terinci dan sering Insentif didasarkan atas pemenuhan target kuantitatif yang ditentukan secara ketat
Keunggulan biaya tidak bertahan lama, karena: 1. Pesaing meniru 2. Teknologi berubah 3. Bisnis lain runtuh Kedekatan dalam differensiasi hilang Penganut strategi fokus mencapai biaya lebih rendah dalam segmen
STRATEGI DIFERENSIASI
MENDIFERENSIASIKAN PRODUK ATAS JASA YANG DITAWARKAN PERUSAHAAN DENGAN MENCIPTAKAN SESUATU YANG BARU DIRASAKAN OLEH KESELURUHAN INDUSTRI SEBAGAI HAL YANG UNIK
PENDEKATAN A.L: (1) Citra rancangan (merk); (2) Teknologi; (3) Karakteristik khusus (ciri khas); (4) Pelayanan pelanggan dan (5) Strategi jaringan-jaringan penyalur
MANFAAT A.L.: Memberi PENYEKAT (ciri khusus/unik) terhadap pesaing Menciptakan kesetiaan pelanggan Pembeli tidak peka terhadap harga Mengatasi ekuatan pemasok
RESIKO DIFERENSIASI
2.
3.
4.
Kemampuan pemasaran yang kuat (riset pasar) Rekayasa produk yang kreatif Reputasi kepeloporan mutu/ teknologi Kerjasama yang erat dengan saluran distribusi
1.
2.
3.
Koordinasi yang kuat antara (R&D, pengembangan produk dan pemasaran) Pengukuran insentif subjektif sbg ganti kuantitatif Fasilitas menarik tenaga kerja yang (kreatif, trampil dan ilmuwan)
Diferensiasi tidak bertahan lama, karena: 1. Pesaing meniru 2. Basis diferensiasi menjadi tak penting bagi pembeli Kedekatan dalam biaya hilang Penganut strategi fokus mencapai diferensiasi yang lebih besar dalam segmen
STRATEGI FOKUS
MEMFOKUSKAN PADA KELOMPOK PEMBELI, SEGMEN LINI PRODUK ATAU PASAR GEOGRAFIS
KEUNGGULAN STRATEGIS
KOMBINASI
TINGKAT STRATEGI
SELURUH INDUSTRI
DIFFERENSIASI
KOMBINASI
SEGMEN TERTENTU
RESIKO FOKUS
1.
1.
2.
1.
2.
Strategi fokus dapat ditiru Segmen sasaran menjadi tidak menarik secara struktural karena: a. Struktur rusak b. Permintaan hilang Pesaing bersasaran luas mengusai segmen New comer menganggap diri sebagai sub-segmen dalam industri
o Strategi Jangka Pendek/Menengah o Strategi Jangka Panjang Srategi Produksi/ Operasional o CIM o TQM
-Produk& Proses
-Desain Produk -Jumlah -Pelaksanaan
-Waktu
-Lingkungan
A. RISET PEMASARAN : Kegiatan yang sistematik dalam mengumpulkan, mengolah, dan menganalisa data serta keterangan tentang berbagai masalah yang berkaitan dengan pemasaran produk, antara lain melalui kegiatan: (1) Perumusan masalah, (2) Analisis situasi, (3) Penelitian lapangan dan (4) Tehnik penarikan contoh
B. RISET PASAR : Bagian dari Riset Pemasaran, dengan penekanan pada: (1) Siapa pembeli produk, (2) Motif atau alasan pembelian, (3) Siapa pembeli produk perusahaan pesaing, 4) Kapan pembelian dilakukan, (5) Dimana pembelian terjadi, (6) Volume pembelian dan (7) Frekuansi pembelian
Periklanan = frekuansi, macam media, besarnya Kunjungan = personal selling, door to door Penebarluasan = arah, sasaran, frekuansi, biaya dll
1996
1999 2000 2001 2002 2003
1. 2.
55,34
62,94 65,81 64,13 56,47 56,89
44,66
37,06 34,19 35,87 43,53 43,11
Konsumsi pangan cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun (57%:43%) KKP t/p: (a) pendapatan dan (b) proporsi konsumsi komoditas (hewani:nabati)
3.
4. 5. 6.
Telur
Susu Gula Ayam
90 butir
12 lt 25 kg 12 kg
36 milyar butir
4,8 milyar lt 10 juta ton 4,8 juta ton
* Pasar pangan pangan masa depan berpeluang sangat besar untuk berkembang
1998
4.573 52.524 719.668 776.765
1999
4.666 67.253 790.946 862.865
2000
4.661 63.613 814.037 882.311
2001
4.544 60.020 798.201 862.765
2002
4.553 49.530 789.251 843.334
Tepung Singkong Pengemasan Pengayakan Penghancuran Pengadukan Vit+Min Pengeringan Tepung Singkong Air Pengukusan
F. STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI PANGAN : Perubahan sikap mental dan paradigma (produsen, Konsumen, Pemerintah dan lembaga Terkait) akan pentingnya nilai tambah produk pangan
Perlu adanya proteksi yang lebih besar pada produk dalam negeri
Pembinaan dan pemdampingan bagi UKM+Mikro
12. Apakah strategi yangdiambil, membuat perusahaan menjadi tidak berdaya terhadap kekuatan satyu penggan utama?. JIKA YA, PERTIMBANGKAN KEMBALI DENGAN HATI-HATI
Sumberdaya
UMPAN BALIK
3(a)
Mengamati Lingkungan Eksternal: -Sosial
-Kerja/Tugas
-Ancaman
5 Menganalisis Faktor-Faktor Strategi (SWOT) yang Sesuai dengan Kondisi Sekarang Meninjau dan Merevisi Jika Perlu: -Misi -Tujuan 6 Hasilkan dan Evaluasi AlternatifAlternatif Strategis Seleksi dan Rekomend asi Alternatif Terbaik 7 Strategi Implementasi: -Program 8
-Anggaran
-Prosedur -Sinergi
4(b)
ANALISIS PERUBAHAN
MODEL UMUM
ANALISIS KEPEMIMPINAN
FORMULASI STRATEGI
KASUS
Retail Komoditas Olahan_Daging; Horikultura_Sayur, PT. KEMS (CHICKS, FARM, FOODS, DLL.) Pioneer Komoditas Rokok Ringan_PT.SAMPOERNA
KASUS
Retail Pakaian Jadi, PT. DEPSTROR
1. PENDAHULUAN
PT DEPSTOR = perusahaan yang bergerak di RETAIL PAKAIAN JADI yg berbasis di salah satu kota besar di Indonesia -Mengoperasikan 68 Dept.Store dan 4 Toko yang berorientasi pada pakaian anak remaja di beberapa kota besar lainnya -Perusahaan memiliki reputasi di bidang pelayanan dan terkenal dengan sistem seleksi yang ketat terhadap : (1) barang-barang dagangan, (2) kebijakan pengembalian produk, dan (3) kenyamanan berbelanja sehingga berkembang dan memimpin pasar -MASALAH: adanya tuntutan dan tuduhan yang tidak menyenangkan tentang KETATNYA PENGAWASAN TERHADAP PEMBELI BAHKAN ADA PEMBELI YANG PROTES DILUCUTI PAKAIANNYA DAN DIANGGAP SEBAGAI PENCURI -MASALAH lainnya: Perusahaan harus tetap mempertahankan: (1) posisinya sebagai pemimpin pasar dalam pelayanan pelanggan dan pemimpin biaya, dan (2) mengadakan perluasan distribusi pemasaran ke wilayah geografis yang menguntungkan.
KASUS
Retail Pakaian Jadi, PT. DEPSTROR
2. Analisis Lingkungan Internal
-2
Filosofi Dasar Perusahaan: (1) perusahaan berorientasi pelanggan (menekankan pada pelayanan, seleksi barang yang bermutu dan kualitas terbaik), dan (2) penerapan kebijakan seleksi para manajer dan pekerja yang telah berpengalaman
-Kondisi
Penjualan: (1) omset meningkat 18,37% per tahun periode 1984-1993; (2) laba sesudah pajak meningkat 15,75% per tahun; dan (3) pemakaian hutang jangka panjang menurun 12,26%
-Kondisi
Pemasaran: (1) teknik pengendalian persediaan barang yang sangat baik berkualitas tinggi dan tenaga kerjanya berdedikasi tinggi; dan (2) harga yang ditawarkan sangat bersaing (contoh: bila pelanggan menemukan harga barang yang dibelinya di perusahaan ini > toko lain, maka perusahaan ini akan mengganti kelebihan harga itu dan akan menyesuaikan harga yang rendah tadi.
-Kondisi
Tenaga Kerja: (1) memiliki 33.000 TK tetap dan TK musiman per tahunnya; (2) program peningkatan SDM (mempekerjakan tenaga-tenaga muda dengan seleksi ketat diimbangi dengan pelatihan, training dan seminar-seminar dsb.)
KASUS
Retail Pakaian Jadi, PT. DEPSTROR
3. Analisis Lingkungan Eksternal
di industri retail ini SUDAH SANGAT KETAT FACE TO FACE : Macys Broadway, Robinson, Neiman Markus, Magnin dan Abraham&Strattus (umumnya mengandalkan deferensiasi produk pada penekanan kualitas dan pelayanan)
-Persaingan -Para
pesaing terdiri dari DEPT.STORE TRADISIONAL dan MODERN; berdekatan (dalam satu mall)
-Kelas
-Bila
ekonomi kuat: maka para pengusaha reatail pakaian diskon bukan ancaman secara langsung
-Bila
ekonomi resesi: Pelanggan yang yang berpendapatan tidak menentu menjadi sensitif terhadap harga
-Sejak
1998 (resesi ekonomi) para pengusaha retail pakaian beralih ke retail pakaian obral (karena kehilangan pelanggan spesifik)
KASUS
Retail Pakaian Jadi, PT. DEPSTROR
4. Analisis Pasar
-Pasar
barang-barang (pakaian, sepatu dan asesoris) CUKUP STABIL dengan tingkat pertumbuhan 6-7% per tahun (kecuali 1998-2000= 0,9-1,2% per tahun)
-Pasar
produk pakaian disegmentasikan ke dalam beberapa tingkat yang berbeda berdasarkan KUALITAS dan HARGA -Kelas pasar strata pelanggan ekonomi atas
-PT.DEPSTORE
memiliki spesialisasi deptstore fokus ke lini produk BERGAYA KLASIK dan RELATIF KONSERVATIF (39% pakaian dan perlengkapan wanita, 20% asesoris wanita, 19% sepatu, 16% pria, 4% pakaian dan asesoris anak-anak dan 2% lainnya) dari berbagai para perancang kompeten
-Biaya
promosi penjualan <2% dan lokasi selalu memilih berdekatan dengan perusahaan retail lainnya (karena yakin akan kekuatan internalnya: kekuatan konsentrasi, fasilitas dan pelayanannya yang baik kepada konsumen/pelanggan)
KASUS
Retail Pakaian Jadi, PT. DEPSTROR
5. Analisis Operasional
-PT.DEPSTORE
memiliki jumlah dan tenaga penjual di deptstore 50% lebih tinggi daripada industri umumnya.
-Para
tenaga penjual direkruit secara berhati-hati, dengan gajii yang lebih tinggi dibanding perusahaan lain pada posisi yang sama
-Gaji
-PT.DEPSTORE
memiliki budaya kerjasama yang baik yaitu dengan memperhatikan pelanggan (pelanggan adalah raja)
KASUS
Retail Pakaian Jadi, PT. DEPSTROR
6. Analisis Keuangan
-Rasio
Likuiditas = 11,48%/tahun dari tahun sebelumnya -Rasio Hutang Menurun = 7,29%/tahun dari tahun sebelumnya -Rasio Aktivitas = 6,94%/tahun dari tahun sebelumnya -Rasio Profitabilitas = 29,54%/tahun dari tahun sebelumnya
-Hal
di atas menunjukkan bahwa: (1) kemampuan manajemen PT.DEPSTORE sangat baik, karena mampu mengelola sumberdana perusahaan secara efektif sehingga mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
-MASALAH:
(1) terjadi penurunan margin laba dari 4,27% menjadi 3,99% per tahun; (2) tingginya rasio hutang sebesar 46% (walaupun sudah terjadi penurunan setiap tahunnya 7,29%) -Analisis Rasio Penilaian Saham: (1) EPS (earning per share) = Rp.1,67; (2) Devident per Share = Rp.0,32; Price Earning Ratio (PER)= 5,99x; (4) Devident Yield = 3,20% dan (5) Payout Ratio=19,16%.. Investor harus bayar 5,99kalilipat untuk setiap Rp.1,- pendapatan dari sahamnya.
KASUS
Retail Pakaian Jadi, PT. DEPSTROR
7. Analisis Manajemen dan Organisasi
-PT.DEPSTORE
-Direktur1:
bertugas menangani pakaian dalam wanita, asesoris, pakaian anak-anak dan bagian personalia -Direktur2: bertugas menangani perencanaan toko, keuangan dan pakaian pria -Direktir3: bertugas menangani pakaian wanita dan sistem perdagangan -Direktur4: bertugas menangani sepatu, restoran dananggaran
-Masing-masing
Direktur berwenang untuk membuat keputusan yang menyangkut wilayahnya masing-masing; mereka bertemu secara formal seminggu sekali dan berkomunikasi secara informal satusama lain secara intensif
-Setiap
karyawan didorong dan dirangsang untuk berpikir kreatif; teruma untuk merumuskan tujuan dan strategi pengembangan toko selama setahun; lalu diterjemahkan kedalam tujuan bulanan-mingguan dan harian.
KASUS
8.a. INTERNAL
KETERANGAN
KEKUATAN:
-Reputasi yang baik di bidang pelayanan -Pertumbuhan yang lebih cepat dari pesaingnya -Memiliki SDM berpengalaman sales+layanan -Kualitas produk terjamin -Harga produk bersaing -Sistem kendali persediaan baik -Jalur distribusi dan sistem informasi baik 0,150 0,100 0,050 0,075 0,100 0,075 0,100 4 3 2 2 3 2 4 0,060 0,300 0,100 0,150 0,300 0,150 0,400
KELEMAHAN:
-Memerlukan modal besar untuk berkembang -Banyak tuntutan konsumen -Sering terjadi ketidaksepakatan para dewan -Prinsip customer always right terkadang menimbulkan tekanan pada tenaga sales-nya 0,050 0,150 0,100 0,050 1,000 2 4 2 1 0,100 0,600 0,200 0,100 2,950
KASUS
8.b. EKSTERNAL
KETERANGAN
PELUANG:
-Meningkatnya dayabeli masyarakat -PT.DEPSTORE berposisi pemimpin pasar -Para pesaing hanya melayani segmen pasar tunggal -Kondisi geografis dan usia produktif makin meningkat 0,100 0,200 0,100
0,150
3 4 3
2
TANTANGAN:
-Inflasi dan resesi ekonomi -Munculnya pesaing asing -Konsumen makin sensetif terhadap harga -Strategis bisnis mudah ditiru 0,100 0,200 0,075 0,075 1,000 2 2 3 2 0,200 0,400 0,225 0,150 2,675
KUAT
PERTUMBUHAN
32,95 RATA-RATA 2
PERTUMBUHAN
Konsentrasi via Integrasi Horisontal (Selektif, Investasi Agresif, Memelihara Posisi)
LEMAH
PERTUMBUHAN
Berputar (Memelihara Posisi, Investasi Sekadarnya, mencari Sumber Kas)
TINGGI
3
SEDANG
STABILITAS
Berhenti Sejenak atau Berlanjut dengan
PERTUMBUHAN
Konsentrasi via Integrasi Horisontal
PENGURANGAN
Perusahaan Terikat atau Jual Habis Kewaspadaan
2,68
STABILITAS
Strategi Tidak Berubah atau Strategi Laba
RENDAH
PERTUMBUHAN
Diversifikasi Konsentris
PERTUMBUHAN
Diversifikasi Konglomerat
PENGURANGAN
Kebangkrutan atau Likuidasi
STRATEGI PERTUMBUHAN
STRA. TUMBUH KONSENTRASI:
Akuisisi Fokus pada Satu Lini Bisnis Saja
1. Via Integrasi Vetikal: dengan MENGAKUISISI PERUSAHAAN LAIN DALAM SALURAN DISTRIBUSI, baik di: (a) HILIR seperti Pedagang Besar dll.; maupun di (b) HULU seperti Pemasok/Suplier dll. 2. Via Integrasi Horisontal: dengan MENGAKUISISI PERUSAHAAN PESAING YANG MEMILIKI LINE BISNIS SAMA (spesifik: meningkatkan ukuran perusahaan, penjualan, keuntungan dan pasar potensial)
STRATEGI STABILITAS
FOKUS PADA LINI BISNIS YANG SUDAH ADA SAAT INI
CIRI PERUSAHAAN A.L: Perusahaan yang berada pada tingkat pertumbuhan yang sudah tidak lagi tumbuh (jenuh) Tingkat resiko kecil atau kalau melakukan pertumbuhan akan memakan biaya tinggi, bahkan merusak bisnis yang sudah ada (tidak efisien) Lingkungan dianggap lebih stabil Perusahaan menggap dirinya berhasil dengan baik
STRATEGI FOKUS
MEMFOKUSKAN PADA KELOMPOK PEMBELI, SEGMEN LINI PRODUK ATAU PASAR GEOGRAFIS
KEUNGGULAN STRATEGIS
KOMBINASI
TINGKAT STRATEGI
SELURUH INDUSTRI
DIFFERENSIASI
KOMBINASI
SEGMEN TERTENTU
RESIKO FOKUS
1.
1.
2.
1.
2.
Strategi fokus dapat ditiru Segmen sasaran menjadi tidak menarik secara struktural karena: a. Struktur rusak b. Permintaan hilang Pesaing bersasaran luas mengusai segmen New comer menganggap diri sebagai sub-segmen dalam industri
KASUS
Retail Pakaian Jadi, PT. DEPSTROR
10. FORMULASI STRATEGI
JANGKA PENDEK -Mempertahankan kualitas produk melalui kontrol secara periodik -Menetapkan kebijakan harga yang bersaing dengan harga pesaing -Menggunakan sistem pengendalian persediaan CIM mulai dari pemasok sampai distribusi -Melakukan sistem pengendalian dan pengawasan yang ketat pada semua outlet -Meningkatkan pengembangan SDM yang terus-menerus dan terencana -Membina hubungan baik dengan pemasok (sistem bayar dll.) -Pengadaan program promosi (cuci gudang, bonus, pesta diskon dll.) JANGKA PANJANG -Memantau perkembangan teknologi, jenis produk, selera konsumen serta pesaing -Melakukan R&D dan kerjasama yang baik dengan masing-masing outlet -Melakukan ekspansi secara horisontal
KASUS
Retail Pakaian Jadi, PT. DEPSTROR
11. IMPLEMENTASI STRATEGI
PELAKSANAAN PROGRAM
-PERENCANAAN
ANGGARAN
SINERGI PAP
TUGAS PAPER
3. MS Agribisnis Perkebunan
Subsistem Budidaya
Tan. Pangan dan Horti Tan. PKebun Peternakan Perikanan Perhutanan
Subsistem Pengolahan
Subsistem Pemasaran
Industri Makan-Minum Industri Rokok Industri Serat Alam Industri Agro Wisata+Estetik
BEBERAPA PUSTAKA
1. Muhammad, S. 2004. Manajemen Strategik Konsep dan Kasus. UPP AMP YKPN. Yogyakarta. 2. Purwanto, I. 2007. Manajemen Strategi. CV. Yrama Widya. Bandung. 3. Hunger, J.D. dan T.L. Wheelen. 2003. Manajemen Strategis. Penerbit Andi. Yogyakarta. 4. Firdaus, M. 2008. Manajemen Agrinibisnis. Bumi Aksara, Jakarta. 5. Said, E.G., Rachmayanti dan M.Z. Muttaqin. 2001. manajemen Teknologi Agribisnis. Ghalia Indonesia, Jakarta. 6. Mursid, M. 2006. Manajemen Pemasaran. Bumi Aksara, Jakarta. 7. Samsudin, S. 2006. <anajemen Sumberdaya Manusia. Pustaka Setia, Bandung. 8. Rangkuti, F. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis untuk menghadapi Abad 21. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 9. Sumarni, M. dan S. Wahyuni. Metodologi Penelitian Bisnis. Andi, Yogyakarta. 10. Machfoedz, M. 2007. Pengantar Bisnis Modern. Andi, Yogyakarta. 11. Rangkuti, F. 2005. Business Plan Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 12. Tunas, B. 2007. Memahami dan memecahkan Masalah dengan Pendekatan Sistem. Rakasta Samasta, Jakarta.
TERIMA KASIH
SELAMAT BERTUGAS
SELAMAT BERJUANG SUKSES SELALU