Anda di halaman 1dari 34

BIOETANOL dari PATI

Rosi Ana Qolbi (2311100123) Indra Eldi Widoyoko (2311100127)

Teknik Energi Kelas C 2012/2013

BIOETANOL
Bio-etanol merupakan salah satu jenis biofuel (bahan bakar cair dari pengolahan tumbuhan) di samping Biodiesel. Etanol yang dihasilkan merupakan fermentasi glukosa (gula) yang dilanjutkan dengan proses destilasi. Proses destilasi dapat menghasilkan etanol dengan kadar 95% volume, untuk digunakan sebagai bahan bakar (biofuel) perlu lebih dimurnikan lagi hingga mencapai 99% yang lazim disebut fuel grade ethanol (FGE). Bahan baku bioetanol yang dapat digunakan antara lain ubi kayu, tebu, sagu dll.

PATI
1.
Homopolimer glukosa dengan ikatan alfa glikosidik dan melepaskan satu molekul air

2.

Dibentuk oleh 2 macam polimer glukosa: polimer berantai lurus (amilosa) dan berantai cabang (amilopektin) Tidak dijumpai dalam keadaan murni karena terdapat komponen sebagai material perantara misalnya lipid dan protein

3.

Polisakarida berantai lurus yang bersifat fleksibel Terdiri atas 500 unit glukosa dimana molekul-molekulnya yang terikat satu sama lain membentuk ikatan 1.4 glikosidik Bagian dari pati yang larut dalam air Komposisi amilosa di dalam pati sekitar 22-26%

Bersifat hidrofilik karena banyaknya gugus hidroksil yang bersifat polar Rantai lurusnya cenderung membentuk paralel dan saling berikatan Amilosa dapat membentuk ikatan kompleks dengan iodin menghasilkan warna biru

Polisakarida bercabang bagian dari pati

Terdiri dari molekulmolekul glukosa yang terikat 1.4 glikosidik dengan percabangan 1.6 glikosidik
Bagian dari pati yang tidak larut dalam air tapi lebih mudah larut dalam air panas dibanding amilosa

Terdiri dari kurang lebih 1000 unit Dglukosa


Hanya memiliki polimer rantai 15-25 unit glukosa Tidak dapat mengikat iodine dengan uji I2 hanya menghasillkan warna kemerahan

Tabel Konversi Bahan Baku Tanaman yang Mengandung Pati atau Karbohidrat dan Tetes Menjadi Bio-Ethanol
Bahan Baku Jenis Ubi Kayu Ubi jalar Jagung Sagu Tetes Konsumsi 1000 1000 1000 1000 1000

Kandungan Gula dalam bahan (Kg)


250-300 150-200 600-700 120-160 500

Jumlah Hasil Perbandingan Konversi Bahan : Bioetanol (L) bioetanol


166,6 125 200 90 250 6,5:1 8:1 5:1 12:1 4:1

(Nurdyastuti, 2005)

Konversi pati menjadi glukosa melalui tahap hidrolisa pati yang merupakan pemutusan rantai polimer pati menjadi unitunit dekstrosa (C6H12O6).

Kimiawi

Enzimatis

Enzimatis + Kimiawi

Kelebihan hidrolisis pati secara enzimatis:


Hidrolisis secara kimiawi memutus rantai polimer secara acak, sedangkan hidrolisis enzimatis akan memutus rantai polimer secara spesifik pada percabangan tertentu.

1.

2.

Kandungan maltosa yang lebih tinggi di dalam glukosa

Diagram alir proses pembuatan Bio-etanol dari ubi kayu

Hidrolisis pati secara enzimatis melalui 3 proses:

Gelatinasi

Dekstrinasi

Sakarifikasi

Likuifikasi

LIKUIFIKASI
Proses mengubah suspensi pekat granula pati menjadi larutan dekstrin Enzim yang digunakan enzim -amilase. Operasi: - Suhu: 90 C - pH: 6 -6,5 Selama 2 jam

Enzim Amilase
Struktur molekuler dari enzim ini adalah -1,4glukanohidrolase -amilase pada umumnya aktif bekerja pada kisaran suhu 25 0C hingga 95 0C

-amilase akan memotong ikatan glikosidik -1,4 pada molekul pati (karbohidrat)

REAKSI LIKUIFIKASI
amilase (C6H12O5) 1000 + 400 H2O 50 (C6H12O5)10 + Pati air dektrin 100(C12H22O11) + 100(C6H12O6)

maltosa

glukosa

Sakarifikasi
Proses mengubah dekstrin yang telah dihasilkan menjadi D-glukosa. menggunakan enzim glukoamilase Operasi - Suhu: 60 C - Tekanan: 1 atm - pH: 4,5 Selama 3 jam

Glukoamilase
Memotong ikatan alfa-1,4 pada molekul

dekstrin Hasil utama pemecahannya adalah glukosa enzim ini juga dapat menghidrolisis ikatan 1,6- glikosidik meskipun berjalan lambat. enzim ini bekerja pada suhu 45-60 C dengan kisaran pH 4,5-5,0

REAKSI SAKARIFIKASI

glukoamylase (C6H10O5)10 + 10H2O 10(C6H12O6) Dekstrin air glukosa

Mekanisme pemotongan amilosa dan amilopektin pati oleh enzim Amiloglukosidase

FERMENTASI
Fermentasi etanol adalah perubahan 1 mol gula menjadi 2 mol etanol dan 2 mol CO2. Mikroba yang sering digunakan dalam fermentasi alkohol adalah Saccharomyces cerevisiae, pada suhu + 30oC dan pH 4,8.

C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2

DESTILASI
Distilasi merupakan pemisahan komponen berdasarkan titik didihnya. Titik didih etanol murni adalah 78oC sedangkan air adalah 100oC (Kondisi standar). Dengan memanaskan larutan pada suhu rentang 78 100oC akan mengakibatkan sebagian besar etanol menguap, dan melalui unit kondensasi akan bisa dihasilkan etanol dengan konsentrasi 95 % volume.

DEHIDRASI
Proses pemurnian untuk

memisahkan air dari senyawa etanol. Menghasilkan bioetanol 99,6 % Bahan yang digunakan adalah Zeolit

Molsievereactor

Proses Produksi Bio-etanol dari bahan berpati

Pertanyaan & Jawaban

1. Struktur Amilosa

2. Struktur Amilopektin

3. Struktur Glukosa

4. Struktur Pati

5. Mengapa perlu gelatinasi?

6. Mengapa likuifikasi dilakukan pada suhu tinggi? Enzim bekerja pada suhu tinggi

Hasil tersebut menjelaskan bahwa kondisi optimum suhu likuifikasi berada di sekitar 80 0C, yaitu suhu yang sesuai untuk pencarian gel pati (E.G.,Said, 1989) dan relatif aman untuk aktivitas enzim -amilase.

7. Siklus glikolitik dari glukosa menjadi ethanol

8. Mekanisme zeolit sebagai pendehidran

Terima kasih ^_^

Anda mungkin juga menyukai