Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN WAHAM 1.Konsep Dasar Gangguan Isi Pikir : Waham a.

Pengertian Sebelum memulai membahas suatu permasalahan terlebih dahulu kita harus mengetahui dan memahami pengertian dari suatu permasalahan atau kasus yang akan dibahas, dalam hal ini penulis membahas kasus gangguan isi pikir : waham curiga hal pertama yang harus dipahami dan dimengerti adalah mengenai apa pengertian dari waham tersebut. dalam hal ini penulis mengutif pengertian waham dari beberapa ahli. Perubahan merupakan suatu keadaan dimana seseorang seseorang mengalami kelainan dalam mengekpresikan kognitif dan aktivitas (Townsend, 1998, hal 158) pada proses pikir yang normal mengandung ide-ide, simbol dan asosiasi yang terarah pada tujuan yang berorientasi pada kenyataan. Proses reformasi yang tidak berfungsi dengan baik akan mempengaruhi proses berpikir sehingga tampak pada proses komunikasi, dalam berkomunikasi mungkin inkoheren, tidak berhubungan, berkelit dan tidak logis, dikarenakan klien tidak mampu menyusun dan mengorganisasi pembicaraan yang logis. Proses pikir dibedakan atas tiga jenis yaitu bentuk pikir, arus pikir dan isi pikir. Waham merupakan salah satu bentuk proses pikir terutama isi pikir. Waham merupakan suatu kenyakinan yang salah yang secara kokoh dipertahankan walaupun tidak dinyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realitas sosial (Stuart dan sundeen,1998 hal 98), sedangkan ( Townsend, 1998, hal 158) menyebutkan bahwa waham adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan ide-ide yang salah. Dalam (Maramis, 2004, hal 117) waham dikatakan sebagai kenyakinan tentang suatu isi pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak cocok dengan intelegensi dan latar belakang budaya, biarpun dibuktikan kemustahilanya. Dari pendapat para ahli tersebut dapat dikatakan bahwa waham sebagai salah satu perubahan proses khususnya isi pikir yang ditandai dengan kenyakinan terhadap ide-ide, pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan dan sulit diubah dengan logika atau bukti-bukti yang ada. b.Respon neurobiologis Adapun rentang respon manusia terhadap stress yang menguraikan tentang rentang respon adaptif sampai maladaptif menurut Stuart dan Sundeen (1998, hal 302) yaitu :

RENTANG RESPON NEUROBIOLOGIS

Respon Adaptif

Respon Maladaptif Pikiran logis

Persepsi akurat

Emosi konsisten dengan pengalamannya

Prilaku sesuai

Hubungan sosial Distorsi pikiran

Ilusi

Reaksi emosional berlebihan atau berkurang

Perilaku aneh/tidak biasa Menarik diri Gangguan proses pikir/delusi/waham

Halusinasi

Ketidakmampuan untuk mengalami emosi

Prilaku disorganisasi

Isolasi sosial

Dari rentang respon neurobiologik diatas digambarkan bahwa bila klien individu mendapat suatu stresor maka individu akan berespon menuju respon adaptif maupun respon maladaptif. Bila individu berespon adaptif cenderung dapat berpikir logis, persepsi akurat, emosi konsisiten dengan pengalaman, prilaku sesuai dan dapat berhubungan sosial. Bila individu berespon antara respon adaptif dan maladaptif maka akan menimbulkan pemikiran kadang-kadang menyimpang, ilusi, reaksi emosional berlebihan atau berkurang, perilaku ganjil dan menarik diri. Namun bila individu berspon maladaptif maka cenderung mengalami, kelainan pikiran/Delusi/waham, halusinasi, ketidakmampuan untuk mengalami emosi, ketidak teraturan dan isolasi sosial c.Psikopatologi waham )1Etiologi Menurut Townsend (1998, hal 158) disebutkan hal-hal yang menyebabkan gangguan isi pikir : waham adalah ketidakmampuan untuk mempercayai orang lain, panik, menekan rasa takut, stres yang berat yang mengancam ego yang lemah, kemungkinan faktor herediter. Secara khusus faktor penyebab timbulnya waham diuraikan dalam beberapa teori yaitu : )aFaktor predisposisi Menurut Townsend (1998, hal 146-147) faktor predisposisi dari gangguan isi pikir : waham adalah : ()1Teori Biologi Faktor-faktor genetik ikut mempengaruhi perkembangan psikologis. Bila suatu individu memiliki anggota keluarga dengan kelainan psikologis maka individu tersebut memiliki resiko tinggi untuk mengalami kelainan psikologis yang sama. Pada penelitian terbaru menyatakan bahwa skizoprenia mungkin pada kenyataanya merupakan suatu kecacatan sejak lahir yang terjadi pada hipokampus otak. Teori biokimia menyatakan bahwa peningkatan dopamin neurotranmiter mengakibatkan peningkatan aktivitas yang berlebihan dan gangguan dalam asosiasi. ()2Teori Psikososial Individu yang tumbuh dalam keluarga yang penuh konflik dan ansietas yang tinggi akan mengalami hambatan dalam perkembangan psikologisnya sehingga tidak dapat melakukan tugas perkembangan secara optimal. Anak yang tumbuh dalam keluarga psikosis akan menerima pesan-pesan yang membingungkan yang menyebabkan ketidakmampuan anak mempercayai orang lain. Kelainan psikosis dapat pula merupakan hasil ego yang lemah, bila individu mendapat stres yang berat yang mengancam ego yang lemah maka individu cenderung akan berespon maladaptif. )bFaktor Presipitasi Menurut Stuart dan Sunden (1998, hal 310), faktor presipitasi dari gangguan isi pikir : waham adalah : (1)Biologis Stressor biologis yang berhubungan dengan respon neurobiologis yang maladaptif termasuk gangguan

dalam putaran umpan balik otak yang mengatur proses imformasi dan abnormalisasi yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk menanggapi rangsangan. (2)Stres lingkungan Secara biologis menetapakan ambang toleransi terhadap stres yang berinteraksi denga stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan prilaku. (3)Pemicu gejala Terdapat pada respon neurobiologis yang maladaptif yang berhubungan dengan kesehatan, lingkungan, sikap dan prilaku individu seperti gizi buruk, kurang tidur, infeksi, kelebihan rasa bermusuhan atau lingkungan yang penuh kritik, gangguan dalan berhubungan interpersonal, kesepian, kemiskinan, tekanan pekerjaan dan sebagainya. )2Jenis-jenis waham Adapun jenis-jenis waham menurut Stuart dan Sundeen (1998, hal 302) a)Waham Kebesaran Penderita merasa dirinya orang besar, mempunyai kekuatan, kepandaian atau kekayaan yang luar biasa , misalnya dia adalah seorang ratu adil, dapat membaca pikiran orang lain, mempunyai puluhan rumah atau mobil. Didapatkan pada sindroma Mania . b)Waham sisip pikir Bahwa pikiran ditempatkan ke dalam benak orang seseorang atau pengaruh luar. c)Waham somatik Perasaan mengenai berbagai penyakit yang berada dalam tubuhnya, sering didapatkan pada skizoprenia. d)Waham curiga Individu merasa dirinya selalu disindir oleh orang-orang disekitarnya sehingga ia selalu curiga terhadap sekitarnya. kecurigaan yang berlebihan atau tidak rasional dan tidak mempercayai orang lain. e)Waham Agama Waham Agama dengan tema agama, dalam hal ini klien selalu mengkaitkan tingkah lakunya yang telah ia perbuat dengan keagamaan. Kenyakinan bahwa dirinya terpilih sebagai Yang Maha Kuasa atau alat dari Tuhan. f)Waham Nihilistik Yakin bahwa dunia ini sudah hancur atau bahwa ia sendiri atau orang lain sudah mati. Sering ditemukan pada klien dengan Depresi. g)Waham siar pikir Waham tentang pikiran yang sedang disiarkan ke dunia lain )3Tanda dan gejala Menurut Maramis (2004) manifestasi klinik adalah tanda gejala yang dapat dikaji pada klien dengan

prilaku waham. Tanda dan gejala pada klien dengan Perubahan Isi Pikir : Waham antara lain yaitu menyatakan dirinya orang besar, mempunyai kekuatan pendidikan atau kekayaan yang luar biasa, menyatakan perasaan di kejar-kejar oleh prang lain atau sekelompok orang, mengatakan perasaan mengenai penyakit yang ada di dalam tubuhnya, menarik diri dan isolasi, sulit menjalin hubungan interpersonal dengan orang lain, rasa curiga yang berlebihan, kecemasan meningkat, sulit tidur, tampak apatis, suara monoton, eksperi wajah datar, kadang tertawa atau menangis sendiri, rasa tidak percaya pada orang lain. d.Penatalaksanan Medis Pengobatan harus secepat mungkin harus diberikan, disini peran keluarga sangat penting karena setelah mendapatkan perawatan di BPK RSJ Propinsi Bali dan klien dinyatakan boleh pulang sehingga keluarga mempunyai peranan yang sangat penting didalam hal merawat klien, menciptakan lingkungan keluarga yang kondusif dan sebagai pengawas minum obat (Maramis,2005, hal 213-232) 1)Farmakoterapi a)Neuroleptika dengan dosis efektif bermanfaat pada penderita skizoprenia yang menahun, hasilnya lebih banyak jika mulai diberi dalam dua tahun penyakit. b)Neuroleptika dengan dosis efektif tinggi bermanfaat pada penderita dengan psikomotorik yang meningkat. 2)Terapi kejang listrik Terapi kejang listrik adalah pengobatan untuk menimbulkan kejang grandmall secara artificial dengan melewatkan aliran listrik melalui electrode yang dipasang pada satu atau dua temples, terapi kejang listrik dapat diberikan pada skizoprenia yang tidak mempan dengan terapi neuroleptika oral atau injeksi, dosis terapi kejang listrik 4-5 joule/detik. 3)Psikoterapi dan Rehabilitasi Psikoterapi suportif individual atau kelompok sangat membantu karena berhubungan dengan praktis dengan maksud mempersiapkan klien kembali ke masyarakat, selain itu terapi kerja sangat baik untuk mendorong klien bergaul dengan orang lain, klien lain, perawat dan dokter. Maksudnya supaya klien tidak mengasingkan diri karena dapat membentuk kebiasaan yang kurang baik, dianjurkan untuk mengadakan permainan atau latihan bersama, seperti therapy modalitas yang terdiri dari : a)Therapy aktivitas ()1Therapy musik Focus : mendengar,memainkan alat musik, bernyanyi. Yaitu menikmati dengan relaksasi musik yang disukai klien. ()2Therapy seni Focus : untuk mengekspresikan perasaan melalui berbagai pekerjaan seni.

()3Therapy menari Focus pada : ekspresi perasaan melalui gerakan tubuh ()4Therapy relaksasi Belajar dan praktek relaksasi dalam kelompok Rasional : untuk koping / prilaku mal adaptif / deskriptif, meningkatkan partisipasi dan kesenanga klien dalam kehidupan. b)Therapy social Klien belajar bersosialisasi dengan klien lain c)Therapy kelompok Group therapy (therapy kelompok) ()1Therapy group (kelompok terapiutik) ()2Adjunctive group activity therapy (therapy aktivitas kelompok)

Anda mungkin juga menyukai