Anda di halaman 1dari 9

HASIL PENGAMATAN

1. Percobaan biuret: pereaksi protein No 1 Bahan Albumin telur 2 ml Pereaksi 1 Bening (tetap) Pereaksi 2 Biru muda menggumpal 2 3 4 5 Glisin Alanin Tirosin Aquadest Bening (tetap) Bening (tetap) Bening (tetap) Bening (tetap) Biru muda keruh Biru muda jernih Biru muda keruh Biru muda jernih

2. Pengaruh asam dan basa terhadap protein No 1 Bahan Albumin Pereaksi 1 Bening (tetap) 2 Albumin Bening (tetap) 3 Albumin Bening (tetap) 4 Glisin Bening (tetap) 5 Glisin Bening (tetap) 6 Glisin Bening (tetap) Pereaksi 2 Bening (tetap) Bening (tetap) Bening (tetap) Bening (tetap) Bening (tetap) Bening (tetap) Pereaksi 3 Bening (tetap) Bening (tetap) Bening (tetap) Bening (tetap) Bening (tetap) Bening (tetap) Biru muda pekat Biru muda Biru pekat keunguan Biru Biru Pereaksi 4 Biru keruh

3. Pengaruh logam (logam alkali, logam transisi, dan logam berat) No 1 Bahan Albumin Pereaksi 1 Semakin jernih Pereaksi 2 Semakin jernih Pereaksi 3 Kuning kecoklatan keruh 2 Albumin Semakin jernih 3 Albumin Kuning jernih 4 Albumin Semakin jernih 5 6 7 Albumin Albumin Glisin Putih keruh Putih keruh Bening (tetap) 8 Glisin Bening (tetap) Putih keruh Putih keruh Bening (tetap) Bening (tetap) Keruh Hijau muda endapan oranye 9 Glisin Putih kecoklatan 10 Glisin Bening (tetap) 11 Glisin Bening (tetap) 12 Glisin Bening (tetap) Coklat kuning Bening (tetap) Bening (tetap) Bening (tetap) Bening (tetap) Putih keruh Biru muda Biru muda Putih keruh Biru muda Oranye tua Hijau muda Kuning telur Ungu bening keruh Hijau muda Biru pekat Biru keruh Semakin jernih Kuning jernih kuning Putih susu Biru muda coklat Hijau lumut Putih keruh Biru pekat Pereaksi 4 Hijau kebiruan

4. Pengaruh senyawa organic No 1 Bahan Albumin Peraksi 1 Bening (tetap) Peraksi 2 Bening (tetap) Peraksi 3 Bening (tetap) berbusa 2 3 Albumin Albumin Semakin jernih Semakin jernih berbusa 4 Albumin kuning Kuning jernih 5 Glisin Bening (tetap) 6 7 Glisin Glisin Bening (tetap) 8 Glisin kuning Bening (tetap) Bening (tetap) Kuning terang Kuning lebih jernih Bening (tetap) Bening (tetap) Kuning tua hijau Biru tua Biru Bening (tetap) Larutan ungu gumpaln biru muda Hijau muda Peraksi 4 Biru keputihan

PEMBAHASAN Dalam praktikum kali ini dilakukan pengamatan protein. Secara kimiawi, protein merupakan polimer, dengan asam amino sebagai monomernya dan dihubungkan dengan ikatan peptida. Ikatan peptida adalah ikatan antara gugus karboksil satu asam amino dengan gugus amino dari asam amino di sampingnya. Asam amino adalah senyawa yang memiliki satu atau lebih gugus karboksil (-COOH) dan satu atau lebih gugus amino (-NH2) yang salah satunya terletak pada atom C tepat ). Kebanyakan asam amino larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi tidak larut dalam pelarut-pelarut non polar seperti alkohol, eter dan benzena. Yang larut dalam alkohol dan eter adalah asam-asam amino seperti prolin dan hidroksiprolin. Protein mempunyai titik leleh agak tinggi (lebih 2000C untuk senyawa organik) sedangkan dari ester-esternya rendah. Semua asam alfa amino aktif optis kecuali glisin. Asam amino biasanya berasa manis, hambar atau pahit. Sebagai contoh glisin, alanin, valin, prolin, serin, triptofan dan histidin berasa manis. Pada percobaan pertama yaitu mengetahui pereaksi protein. Percobaan ini menggunakan sample albunin telur 2 mL, glisin, alanin, tirosin dan aquadest. Sedangkan untuk pereaksi 1 menggunakan NaOH 1M sebanyak 1 mL dan untuk pereaksi 2 menggunakan 1 M sebanyak 1 mL. Hasil yang didapat yakni semua sample atau

bahan tidak berubah ketika diberi larutan basa. Sedangkan ketika diberi larutan asam ada perubahn. Albunin telur berubah menjadi sangat menggumpal seperti agar-agar dan warnanya menjadi biru muda. Glisin berubah warna menjadi biru muda keruh. Alanin berubah menjadi biru muda jernih. Tirosin berubah warna menjadi biru muda keruh dan terdapat sedikit endapan. Aquadest hanya mengalami perubahan warna menjadi biru muda, hal ini disebabkan karena warna yang biru muda. hal ini menunjukkan bahwa protein tidak

bereaksi terhadap basa yang dalam percobaan kali ini di gunakan NaOH, tetapi bereaksi setelah larutan tersebut diberi larutan asam asam yang pada percobaan kali ini digunakan . Pada percobaan yang kedua yaitu mengetahui pengaruh asam basa terhadap protein. Dalam percobaan ini menggunakan protein jenis albumin dan glisin 2 mL sedangkan untuk asam menggunakn HCl, , dan asam asetat dan basa menggunakan NaOH. Pada

percobaan pertama albumin tidak bereaksi setelah diberi larutan asam jenis HCl dan setelah diberi larutan NaOH juga tidak bereaksi, namun bereaksi setelah telah diberi larutan .

larutan tersebut berubah warna menjadi biru muda keruh, larutan tersebut juga membentuk

endapan di dasar tabung. Diantara cairan biru muda keruh dan endapan terdapat cairan berwarna biru muda jernih. Percobaan yang kedua albumin tidak bereaksi terhadap asam asetat dan larutan NaOH. Setelah diberi larutan larutan tersebut berubah warna

menjadi biru. Pada reaksi sesaat terdapat endapan yang berada di permukaan larutan namun setelah beberapa menit endapan terdapat di dasar tabung. Percobaan yang ketiga juga menggunakan albumin. Albumin tidak bereaksi setelah diberi NaOH hingga 2,25 mL. Setelah diberi larutan berwarna biru pekat keunguan, didasar tabung terdapat endapan

berwarna biru muda keputihan dan di permukaan tabung terdapat gelembung. Setelah beberapa menit diamati ternyata berwarna biru pekat secara keseluruhan. Percobaan yang keempat menggunakan glisin. Glisin tidak bereaksi ketika diberi larutan HCl 0,25 mL dan ditambah 1 mL beri larutan demikan juga ketika diberi larutan NaOH sebanyak 1 mL. Setelah ditambah larutan tersebut berubah warna menjadi biru

dan terdapat endapan didasar tabungsedangkan diatas tabung terdapat busa, namun setelah beberapa menit busa tersebut tidak ada. Percobaan yang kelima menggunakan glisin. Glisin juga tidak bereaksi ketika diberi asam asetat dan NaOH, namun setelah diberi larutan yaitu berubah warna menjadi warna biru muda. percobaan yang keenam menggunakan glisin.glisin tidak bereaksi ketika diberi NaoH secara bertahap seperti yang dilakukan pada percobaan ketiga, dan bereaksi ketika diberi biru muda pekat. Praktikum yang ketiga mengetahui pengaruh logam. Bahan protein yang dipakai menggunakan albumin dan glisin. Pada percobaan pertama albumin diberi larutan Mn sebanyak 0.25 mL kemudian ditambah lagi 0.5 mL. Albumin yang semula agak keruh berubah menjadi semakin jernih. Kemudian diberi larutan NaOH 1 M sebanyak 1 mL, larutan tersebut berubah warna menjadi kuning kecoklatan keruh. Kemudian ditambah lagi dan berubah menjadi hijau kebiruan. Percobaan kedua albumin diberi larutan Mg dan NaOH.cara pemberian sama seperti percobaan pertama, ketika diberi larutan Mg cairan semakin jernih dan berbuih dan ketika diberi larutan NaOH berubah menjadi putih keruh dan berbuih. Setelah itu diberi larutan berubah warna menjadi biru pekat berbuih. larutan tersebut berubah warna menjadi

Percobaan yang ketiga masih menggunakan albumin dan cara pemberian larutan sama dengan percobaan pertama. Albumin diberi larutan Fe. Albumin berubah warna menjadi kuning jernih dan berbuih. Ketika diberi larutan NaOH berubah menjadi warna coklat dan mengalami penggumpalan (denaturasi). Setelah diberi berubah warna menjadi hijau

lumut pekat dan berbuih. Percobaan keempat menggunakan albumin yang diberi larutan Ca. Ketika diberi larutan Ca tahap pertama larutan semakin jernih dan setelah diberi tahap kedua larutan berubah menjadi semakin kuning dan buih semakin banyak. Ketika diberi NaOH warnanya menjadi putih susu dan setelah diberi masih berbuih. Percobaan kelima menggunakan larutan Hg.ketika albumin diberi Hg warnanya menjadi putih keruh. Ketika diberi NaOH warnanya menjadi kuning telur dan ketika ditambah berubah menjadi hijau muda. percobaan keenam menggunakan Pb.ketika warnanya menjadi biru muda dan

albumin diberi Pb larutan menjadi putih keruh dan berbuih. Ketika diberi larutan NaOH berubah menjadi biru bening dan ketika diberi dan berbuih. Percobaan ketujuh sampai keduabelas menggunakan glisin. Yang ketujuh mengunakan larutan logam Mn. Ketika diberi Mn glisin tidak bereaksi. Ketika diberi larutan NaOH larutan berubah menjadi keruh dan terjadi penggumpalan. Ketika diberi warnanya berubah menjadi biru keruh dan masih terjadi penggumpalan namun tidak ada endapan. Percobaan berikutnya menggunakan Mg. Glisin juga tidak bereaksi.setelah diberi NaOH larutan berubah menjadi keruh dan tidak ada endapan dan ketika diberi berubah warna menjadi biru keputihan dan terdapat endapan berwarna putih. Percobaan selanjutnya menggunakan Fe. ketika diberi pada tahap pertama larutan berubah warna menjadi putih kecoklatan dan tidak ada endapan, ketika pemberian tahap kedua berubah warna menjadi coklat kekuningan tanpa endapan. Pada pemberian NaOH berubah warna menjadi oranye tua dan ketika ditambah berubah menjadi hijau muda larutan warnanya berubah menjadi biru pekat

dan ada endapan berwarna oranye. Pada percobaan selanjutnya menggunakan Ca. Glisin tidak bereaksi pada tahap pertama maupun tahap kedua. Pada pemberian NaOH beubah menjadi putih keruh dan ketika diberi endapan. Selanjutnya menggunakan Hg. Glisin tidak bereaksi pada pemberian tahap pertma,kedua maupun NaOH. Namun bereaksi setelah diberi . Larutan berubah warna berubah menjadi biru langit dengan banyak

menjadi biru muda dan terdapat endapan berwarna biru keputihan. Endapan dan cairan seakan memisah seperti ada batas. Selanjutnya menggunakn larutan Pb. Glisin tidak bereaksi ketika diberi pada tahap pertama dan kedua. Ketika diberi NaOH berubah menjadi putih

keruh dan terdapat endapan putih dan ketika diberi tambahan biru muda dan masih ada endapan putih.

berubah warna menjadi

Pada praktikum selanjutnya mengetahui pengaruh senyawa organik terhadap protein. Praktikum ini menggunakan bahan protein berupa albumin dan glisin. Cara pemberian tambahan masih sama dengan percobaan sebelumnya hanya saja pada tahap kedua diberi tambahan sebanyak 1 mL. Pada percobaan pertama menggunakan albumin dan etanol.

Albumin tidak bereaksi pada pemberian tahap satu maupun dua, ketika diberi tambahan NaOH warna masih tetap namun berbusa dan ketika diberi keputihan dan terdapat endapan. Percobaan selanjutnya menggunakn detergen.ketika diberi detergen larutan berubah menjadi lebih jernih dan berbusa. Ketika diberi NaOH tidak bereaksi dan ketika diberi tambahan berubah warna menjadi ungu dan terdapat gumpalan biru muda. percobaan warna menjadi biru

selanjutnya menggunakan vitamin B. Pada tahap pertama berubah warna menjadi kuning sedangkan pada tahap kedua berubah menjadi kuning jernih. Ketika diberi tambahan NaOH warna kuning tambah jernih dan ketika diberi tambahan berubah menjadi hijau muda.

Percobaan selanjutnya sampai terakhir menggunakan glisin. Pada percobaan ini menggunakan tambahan etanol. Pada pemberian tahap pertama,kedua maupun NaOH tidak ada reaksi. Ketika diberi larutan berubah menjadi biru dan ada endapan namun tidak

ada endapan. Percobaan selanjutnya menggunakan detergen. Pada pemberian tahap pertama, kedua maupun NaOH tidak ada reaksi. Ketika diberi berubah menjadi biru tua dan

terdapat endapan. Percobaan yang terakhir menggunakan vitamin B. Pada tahap pertam berubah menjadi kuning dan pada tahap kedua berubah menjadi kuning terang. Ketika diberi NaOH berubah menjadi kuning tua dan ketika diberi endapan dan gumpalan. berubah menjadi hijau tanpa

KESIMPULAN

1. Sifat asam amino :

Larut dalam pelarut polar dan tidak larut dalam pelarut non polar Protein mempunyai titik leleh agak tinggi (lebih 2000C untuk senyawa organik) sedangkan dari ester-esternya rendah. Semua asam alfa amino aktif optis kecuali glisin. Asam amino biasanya berasa manis, hambar atau pahit. Sebagai contoh glisin, alanin, valin, prolin, serin, triptofan dan histidin berasa manis.

2. Denaturasi disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

Pemanasan Pemberian asam Penambahan enzim Logam berat Perlakuan mekanik

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PROTEIN DAN ASAM AMINO

Oleh : Asri Dinar Pawestri 111610101056

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember

Anda mungkin juga menyukai