Anda di halaman 1dari 17

NUTRISI PADA OBESITAS

BY dr. Delmi Sulastri, MS, SpGK

Nutrition Transition
The shift from the diets historically found in lower income countries to the diet found in predominantly urban and industrial societies
The shift from Traditional to Modern diet

Rural traditional diet Low fat, low sugar, high fiber Monotonous, little variation Mainly carbohydrate staples

Nutrition Transition

Affluent modern, Western diet High fat, high sugar, low fiber Diverse, varied, high animalprotein

Inadequate in energy and/or nutrients

Adequate and prudent

Nutritionally adequate But imprudent

Undernutrition increased Risk of infection

Optimal nutrition Status Lower risk of Chronic and Infection disease

Obesity, coronary heart disease Diabetes, hypertension stroke

Obesitas
Defenisi :
Peningkatan rasio lemak dan lean body tissue yang terlokalisir atau merata di seluruh tubuh

Etiologi :
Ketidak seimbangan antara asupan energi dengan penggunaannya, faktor biologis, perilaku individu dan lingkungan, genetik dan pola hidup

Obesitas
Parameter
BB > 120% BBI IMT > 25 kg/m2 Tebal lapisan kulit > 2,5 mm (P) , > 18 mm (W)
Tricep, bicep, supscapula, suprailiaka

Ratio pinggang/panggul : > 0,9 (P), > 0,8 (W)

Obesitas
Epidemiologi
>30% populasi Eropah timur obesitas (data statistik International Obesity Task Force) di Amerika (1991) 19,7% (P) dan 24,7% (W) obesitas dan diprediksikan 2031 seluruh pdd AS obes

Obesitas
Waspaji dkk (1993) prevalensi obes di Jakarta 17,8% , 7,7% menderita DM, 9,3% hiperkolesterolemia, 7,1% hipertrigliserida Jawa Tengah (2000) 10% obes, 32% di Jakarta (2000) dan di Sumatera Barat 25% (2001)

OBJEKTIF PENATALAKSANAAN
Menentukan klasifikasi obesitas Mengurangi asupan kalori dengan tujuan meningkatkan pembakaran lemak bukan LBM Memenuhi kebutuhan nutrisi individu dengan komposisi seimbang Mempertahankan keseimbangan nitrogen

OBJEKTIF PENATALAKSANAAN

Pengobatan faktor risiko obesitas Tindakan operasi dipertimbangkan bila BB > 50 -150 kg diatas BBI Penimbangan dilakukan tiap minggu pada kondisi dan alat yang sama

Managemen obesitas
Rencana terapi nutrisi pada pasien rawat jalan
Diet yang direncanakan harus rasional, aman, nutrisi adekuat, makanan konvensional Minum cukup Protein sesuai kebutuhan atau sedikit lebih tinggi Mengurangi garam

Managemen obesitas

Lemak dibatasi Bila diberikan anorektikum, hindari kafein Rencana penurunan BB 1/2 - 1 kg per minggu dengan mengurangi asupan + 500 kalori/hr Diet tinggi serat. Serat pada sereal pada saat sarapan pagi akan menahan nafsu makan

Managemen obesitas

Manajemen diet harus disesuaikan dengan diagnosis dan kondisi pasien


Diet rendah kalori seimbang
Jumlah kalori antara 1000 - 1200 kalori/hr u/mengatur BB, aman, nutritionally adequate, dan efektif u/ jangka panjang, pada anak-anak dan DM

Diet rendah kalori ketat


Retriksi kalori sampai 800 kalori/hr, protein cukup diberikan pada obesitas morbid, evaluasi ketat

Managemen obesitas

Program aktivitas fisik


pembakaran lemak, mempertahankan BB yang dicapai dengan anjuran aktivitas aerobik 1-3 jam/hr Memperbaiki sistem kardiovaskuler dan meningkatkan sensitivitas insulin Mempertahankan massa otot dan densitas tulang

Managemen obesitas

Modifikasi perilaku serta dukungan psikososial


u/ keberhasilan perlu motivasi dari pasien monitor jmh makan, BB dan aktivitas secara rutin Mendidik pasien untuk memilih makanan dengan pertimbangan kesehatan Menyusun jadwal makan dan cara makan

Managemen obesitas

Pengobatan medik
serotonergik agonis, serotonin reuptake inhibitor, adrenergik agent .. Hati-hati efek samping

Operasi GIT
Bila BB > 100% BBI berlangsung > 3 tahun, terapi konservatif gagal, mengalami kondisi medik yang serius

Anda mungkin juga menyukai