Anda di halaman 1dari 17

ROBEKAN (RUPTUR)

PERINEUM
Dr Dino G Prihadianto SpOG MKes
ETIOLOGI
Faktor maternal:
Partus presipitatus yang tidak ditolong (tersering)
Si ibu tidak mampu berhenti mengejan
Partus diselesaikan secara tergesa-gesa
Edema & kerapuhan perineum
Varikositas vulva yg melemahkan jaringan perineum
Arkus pubis sempit dgn p.b.p yang sempit pula
tekanan kepala bayi ke arah posterior
Perluasan episiotomi.
Faktor fetal / janin antara lain:
Bayi besar
Posisi kepala abnormal (presentasi
muka & oksipitoposterior)
Kelahiran bokong
Ekstraksi forseps yg sulit
Distocia bahu
Anomali kongenital, mis:
hidrocephalus.
JENIS / DERAJAT
Derajat Satu: suatu robekan yang meliputi
mukosa vagina, fourchette dan kulit perineum di
bawah.
Penanganan: Diperbaiki sesederhana mungkin
dengan tujuan untuk merapatkan kembali jaringan
yang terpotong dan menghasilkan hemostatis.
Biasanya hanya dengan beberapa jahitan
terputus pada mukosa vagina, fourchette dan kulit
perineum sudah cukup memadai. Bila perdarahan
banyak, dapat dilakukan jahitan angka 8. Jahitan
terputus yang disimpul secara longgar paling baik
bagi kulit karena jahitan ini kurang menimbulkan
tegangan dan lebih nyaman untuk si pasien.
Derajat Dua: suatu robekan yang berekstensi
ke dalam jaringan submukosa pada vagina atau
perineum dengan atau tanpa keterlibatan otot
pada tubuh perineum. Robekan terutama
mengenai garis tengah dan melebar sampai
corpus perineum. Seringkali mengenai otot
perineus transversus dan robekan dapat turun
namun tidak mencapai sfingter ani. Biasanya
robekan meluas ke atas di sepanjang mukosa
vagina dan jaringan submukosa. Keadaan ini
menimbulkan luka laserasi yang berbentuk
segitiga ganda dengan dasarnya pada
fourchette, salah satu apeks di vagina dan
apeks lainnya di dekat rektum.
Penanganan: Perbaikan
pada robekan
dilakukan lapis demi
lapis:
Jahitan terputus,
kontinyu, atau simpul,
digunakan untuk
merapatkan tepi
mukosa vagina dan
submukosanya
(Gambar A)

Otot-otot yang dalam
pada corpus perineum
dijahit menjadi satu
dengan jahitan
terputus (Gambar B)
Jahitan subkutikuler
bersambung atau
terputus dan disimpul
secara longgar,
menyatukan kedua
tepi kulit (Gambar C)
Derajat Tiga: suatu robekan yang meluas
sampai corpus perineum, muskulus transversus
perineus, dan sfingter ani. Pada robekan
parsialis derajat tiga, yang mengalami robekan
hanyalah sfingter ani. Sedangkan pada robekan
totalis, sfingter ani terpotong dan laserasi
meluas hingga ke dinding anterior rektum
dengan jarak yang bervariasi. (Beberapa
kepustakaan menggolongkan robekan ini
sebagai Robekan Perineum Derajat Empat).
Penanganan Robekan Derajat Tiga Totalis:
Perbaikan dilakukan lapis demi lapis:
Dinding anterior rektum diperbaiki dengan
jahitan memakai chromic catgut halus 000
atau 0000 yang menyatu dengan jarum.
Dimulai pada apeks, jahitan terputus
dilakukan pada submukosa sehingga tunica
serosa, muskularis & submukosa rektum
tertutup rapat.
Beberapa sumber penyarankan agar
simpul ikatan terletak di dlm lumen usus.
Sumber lain merapatkan kedua tepi rektum
dgn jahitan menerus yg menembus semua
lapisan. Bagian ini hrs dikerjakan seteliti
mkn.
Garis perbaikan dijahit ulang dengan
merapatkan fascia perirektal dan fascia
septum rektovaginalis. Digunakan jahitan
terputus atau kontinyu.
Pinggir robekan sfingter ani (yang
mengerut) diidentifikasi, dijepit dengan
menggunakan forseps allis dan dirapatkan
dengan jahitan terputus atau jahitan angka
8 sebanyak dua buah (Gambar 4 C dan
D).
Mukosa vagina kemudian diperbaiki seperti pada
episiotomi garis tengah dengan jahitan kontinyu atau
terputus.

Muskulus perineus dijahit menjadi satu dengan
jahitan terputus.

Kedua tepi kulit dijahit menjadi satu dengan jahitan
subkutikuler kontinyu atau jahitan terputus yang
disimpul secara longgar.
Penanganan Robekan Derajat 3 Parsialis:
Perbaikan pada robekan parsialis derajat tiga
serupa dengan perbaikan pada robekan totalis,
kecuali dinding rektum masih utuh dan
perbaikan dimulai dengan merapatkan kembali
kedua ujung sfingter ani yang robek.
Perawatan Lanjut: Perawatan lanjut sesudah
perbaikan robekan derajat tiga meliputi:
Asepsis perineum secara umum
Diet rendah residu
Mengusahakan agar buang air dapat lunak
dengan pencahar ringan
Pada hari kelima atau keenam diberikan
suppositoria atau enema dengan hati-hati.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai