Anda di halaman 1dari 16

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENDE NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU KELUARGA, KARTU

TANDA PENUUUUK DAN AKFA CATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ENDE, Menimbang : a. bahwa Peraturan Daerah Kabupaten l;nde Nomor 4 Tahun 2001 tentang Retribusi Penggantian biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil sudah tidak sesuai lagi dengan kcadaan sekarang, maka perlu dilakukan penyesuaian; b. bahwa berdasarkan Pasal 28 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, bahwa pembuatan akta kelahiran tidak dikenai biaya bagi yang belum benisia 18 tahun, maka pembebanan biaya retribusi sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Ende Nomor 4 Tahun 2001 tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk clan Akta Catatan Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ende Nomor 3 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah K.abupaten Ende Nomor 4 Tahun 2001 tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk Dan Akta Catatan Sipil perlu disesuaikan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a

dan huruf b tersebut diatas perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan DaerahDaerah Tingkat 11 Dalam Wilayah Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 1655); 2. Undang-Undang Nornor 1 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Perkawinan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3019);
3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab UndangUndang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tarnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209); 4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3685) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah clan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tarnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048); 5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nornor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851) ; 6. Undang-Undang Nornor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, 'I'ambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235); 7. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerirrtah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4348), 9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat clan Pernerintah Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 124, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nornor 4674); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139); 12. Peraturan Pernerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman, Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nornor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan UndangUndang Nomor 2 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 80, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4736); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pernerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737), 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006 tentang Jenis clan Bentuk Produk Hukum Daerah; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah; 17. Peraturan Menteri Dalarn Negeri Nomor 17 Tahun 2006 tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah; 18. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Ende Nomor 8 Tahun 1989 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Daerah Tahun 1989 Nomor 02 Seri C Nomor 01); 19. Peraturan Daerah Kabupaten Ende Nornor 45 Tahun 2000 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Pendaftaran Penduduk

Kabupaten Ende (Lembaran Daerah Tahun 2000 Nomor 38 Seri D Nomor 18, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 42); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAI1 KABUPATEN ENDE dan BUPATI ENDE MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARI'U KELUARGA, KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. 2. 3. 4. 5. Daerah adalah Kabupaten Ende. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten hnde. Bupati adalah Bupati Ende. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ende. Pendaftaran penduduk adalah kegiatan pendaftaran dan atau pencatatan data penduduk beserta perubahannya, yang meliputi pendaftaran dan pencatatan kelahiran, perkawinan, perceraian, kematian dan mutasi penduduk, penerbitan nomor induk kependudukan, nomor induk kependudukan sementara, kartu keluarga, kartu tanda penduduk dan akta pencatatan penduduk serta pengolahan data penduduk dan penyuluhan 6. Mutasi penduduk adalah perubahan data penduduk sebagai akibat terjadinya pengakuan dan pengesahan anak, pengangkatan anak, perubahan nama, perubahan status kependudukan, perubahan kewarganegaraan, perubahan dari pembatalan akta, pindah atau datang dan perubahan data lainnya. 7. Penduduk adalah setiap Warga Negara Indonesia yang selanjutnya disingkat WNI dan

Warga Negara Asing yang selanjutnya disingkat WNA pemegang izin menetap di wilayah Republik Indonesia. 8. Penduduk sementara adalah setiap Warga Negara Asing pemegang izin tinggal terbatas di wilayah Republik Indonesia. Pindah atau datang adalah perubahan tempat tinggal dari tempat lama ke tempat yang baru untuk menetap.

9. 10. 11. 12.

Kartu Keluarga yang selanjutnya disingkat dengan KK adalah kartu identitas keluarga yang memuat data tentang susunan, hubungan dan jumlah anggota keluarga. Kartu Tanda Penduduk yang selanjutnya disingkat dengan KTP adalah bukti diri sebagai legitimasi penduduk. Keluarga adalah seseorang atau sekelompok orang yang mempunyai hubungan darah dan orang lain yang tinggal dalam 1 (satu) rumah/bangunan dan terdaftar dalam kartu keluarga.

13. 14. 15.

Kepala keluarga adalah orang yang bertanggung.jawab dalam keluarga. Anggota keluarga adalah mereka yang tercanturn dalarn kartu keluarga dan secara kemasyarakatan menjadi tanggung jawab kepala keluarga. Surat Keterangan Tinggal Sementara yang selanjutnya disingkat dengan SKTS adalah surat yang diberikan kepada penduduk WNI yang bermaksud tinggal sementara di wilayah Kabupaten Ende di luar domisili atau tempat tinggal tetapnya.

16. Akta Pencatatan Penduduk adalah akta autentik yang diterbitkan oleh pemerintah daerah mengenai peristiwa kelahiran, pengakuan anak, pengesahan anak, pengangkatan anak, perkawinan dan perceraian bagi yang bukan beragama Islam, perubahan nama dan kernatian. BAB II NAMA, OBYEK DAN SUBYEK RETRIBUSI Pasal 2 Dengan nama Retribusi Penggatian Biaya Cetak KK, KIP dan Akta Catatan Sipil dipungut Retribusi atas pelayanan KK, KTP, SKTS clan Akta Catatan Sipil yang diberikan oleh Pemerintah Daerah.

Pasal 3 (1) Obyek Retribusi meliputi pelayanan : 1. KK; 2. KTP; 3. SKTS; 4. Akta Kelahiran ; 5. Akta Pengakuan Anak; 6. Akta Pengesahan Anak; 7. Akta Pengangkatan Anak; 8. Akta Perkawinan; 9. Akta Perceraian; 10. Akta Ferubahan Nama. (2) Dikecualikan dari obyek retribusi adalah biaya pencetakan dan pembuatan Akta Kelahiran Anak. Pasal 4 Subyek Retribusi adalah orang pribadi yang memperoleh jasa pelayanan berupa penerbitan KK, KTP, SKTS dan Akta Catatan Sipil. BAB III GOLONGAN RETRIBUSI Pasal 5 Retribusi Penggantian Biaya Cetak KK, KTP, SKTS dan Akta digolongkan sebagai Retribusi Jasa Umum. BAB IV CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA Pasal 6 Tingkat penggunaan jasa penggantian biaya cetak KK, KTP, SKTS dan Akta Catatan Sipil diukur berdasarkan jumlah KK, KTP, SKTS dan Akta Catatan Sipil yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah.

BAB V PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF Pasa17 1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi adalah berdasarkan kebijakan Daerah dengan mempertimbangkan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan, kemampuan masyarakat dan aspek keadilan. (2) Besarnya pengenaan retribusi berdasarkan jenis dan produk jasa yang diberikan. BAB VI STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI 1) 2) Struktur dan besanzya tarif ditetapkan berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan. Struktur dan besarnya tarif retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah seblgai berikut : a. Penggantian biaya pelayanan KK b.Penggantian biaya pelayanan KTP 1. Wajib KIT menyiapkan pas foto warna sendiri ukuran 4 x 6 cm 2. Wajib KTP yang melakukan pemotretan di Dispenduk c. Penggantian biaya pelayanan SKTS d.Penggantian biaya pelayanan Akta Catatan Sipil : 1 . Akta Kelahiran a). belum berusia 18 tahun b). telah berusia 18 tahun 2. Akta Pengakuan Anak 3. Akta Pengesahan Anak 4. Akta Pengangkatan Anak 5. Akta Perkawinan 6. Akta Perceraian 7. Akta Perubahan Nama
BAB VII

Rp. 10.000,Rp. 15.000,Rp. 30.000,Rp. 5.000,-

Tidak dikenakan biaya Rp. 25.000,Rp. 22.000,Rp. 20.000,Rp. 24.000,Rp. 40.000,Rp. 100.000,Rp. 35.000,-

WILAYAH PEMUNGUTAN Pasal 9

Retribusi yang terutang dipungut di wilayah Daerah. BAB VIII MASA RETRIBUSI DAN SAAT RETRIBUSI TERUTANG Pasal 10 1) Masa retribusi KTP adalah jangka waktu yang lamanya 5(lima) tahun. 2) Masa retribusi SKTS adalah jangka waktu yang lamanya 1(satu) tahun. Pasal 11 Retribusi terutang terjadi pada saat diterbitkannya Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) atau dokumen lain yang dipersamakan. BAB IX SURAT PENDAFTARAN Pasal 12 1) 2) 3) Retribusi wajib mengisi Surat Pengisian Data Obyek Retribusi (SPDORD). SPDORD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diisi dengan jelas, benar dan lengkap serta ditandatangani oleh wajib retribusi atau kuasanya. Bentuk, isi serta tata cara pengisan dan penyampaian SPDORD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Bupati. BAB X TATA CARA PENETAPAN RETRIBUSI Pasal 13 1) 2) Berdasarkan SPDORD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) ditetapkan retribusi terutang dengan menerbitkan SKIM atau dokumen lain yang dipersamakan. Bentuk, isi dan tata cara penerbitan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Bupati. BAB XI TATA CARA PEMUNGUTAN Pasal 14 1) 2) Pemungutan Retribusi tidak dapat diborongkan Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan

BAB XII TATA CARA PEMBAYARAN Pasal 15 1) 2) Retribusi yang terutang harus dibayar secara tunai pada saat pelayanan diberikan. Tata cara pembayaran, penyetoran dan tempat pembayaran retribusi diatur dengan Peraturan Bupati BAB XIII PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI Pasal 16 1) 2) Bupati dapat memberikan pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi. Pemberian pengurangan atau keringanan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan memperhatikan kemampuan masyarakat, antara lain dapat diberikan kepada orang cacat, pelajar atau mahasiswa. 3) I'emberian pembebasan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku untuk penduduk yang berusia 60 (enam puluh) tahun ke atas. 4) Tata cara pengurangan, keringanan atau pembebasan retribusi ditetapkan oleh Bupati. BAB XIV KEBERATAN Pasal 17 1) Wajib retribusi dapat mengajukan keberatan kepada Bupati atau pejabat yang ditunjuk atas SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan. 2) Keberatan dimaksud diajukan secara tertulis dalarn jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan sejak tanggal SKRD diterbitkan, kecuali wajib retribusi dapat menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaannya. 3) Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar retribusi. Pasal 18 (1) Bupati dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal surat keberatan diterima harus memberi keputusan atas keberatan yang diajukan. (2) Bupati dapat menerima seluruhnya atau sebagian, menolak atau menambah besarnya

retribusi yang terutang atas keberatan yang diajukan. (3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah lewat dan Bupati tidak memberikan suatu keputusan maka keberatal yang diajukan tersebut dianggap dikabulkan. BAB XV KADALUWARSA PENAGIHAN Pasal 19 (1) Hak untuk melakukan penagihan retribusi kadaluwarsa setelah melampaui jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak saat terutangnya retribusi, kecuali apabila wajib retxibusi melakukan tindak pidana di bidang retribusi daerah. (2) Kadaluwarsa penagihan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tertangguh apabila : a. diterbitkan surat teguran clan surat paksa atau ; b. ada pengakuan utang retribusi dari wajib retribusi langsung maupun tidak langsung.

BAB XVI SANKSI ADMINISTRASI Pasa1 20 Bupati memberi sanksi berupa bunga sebesar 2 (dua) persen setiap bulan dari retribusi terutang atau kurang bayar. BAB XVII KETENTUAN PENYIDIKAN Pasal 21 1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pernerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagai Penyidik Pegawai Negeri Sipil untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerah. 2) Wewenang Penyidik sebagaimana dimal<sud pada ayat (1) adalah : a. menerima, mencari, mengumpulkan dan rnencliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap clan jelas;

b. meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan hukum sehubungan dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah; c. meminta keterangan dan bukti dari orang pribadi atau badan hukum sehubungan dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah; d. memeriksa buku-buku, catatan-catatan atau dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah: e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen lainnya serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut; f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerah; g. menyuruh berhenti dan atau melarang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e; h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana retribusi daerah; memanggil orang untuk didengar keterangannya clan diperiksa sebagai tersangka atau saksi; j. menghentikan penyidikan; k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerah menurut hul:um yang dapat dipertanggungjawabkan. (3). Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikan kepada penuntut umum, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB XVIII KETENTUAN PIDANA Pasal 22

(1) Wajib retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga merugikan keuangan daerah diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak 4 (empat) kali jumlah retribusi yang terutang . (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran.
BAB XIX KETENTUANPENUTUP Pasal 23

Pada saat berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Ende Nomor 4 Tahun 2001 tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil (Lembaran Daerah Kabupaten Ende Tahun 2001 Nomor 61 Seri C Nornor 61, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Ende Nomor 61), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Ende Nomor 4"hahun 2001 tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil (Lembaran Daerah Kabupaten Ende Tahun 2004 Nomor 3 Seri C Nornor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Ende Nomor 3) dicabut dan dinyatakan tidak bcrlaku lagi. Pasal 24 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkankan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Ende. Ditetapkan di Ende pada tanggal 17 April 2008. BUPATI ENDE, ttd PAULINUS DOMI

Diundangkan di Ende pada tanggal 17 April 2008. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN ENDE

ttd ISKANDAR MOH. MBERU LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ENDE TAHUN 2008 NOMOR 1 SERI C NOMOR 1

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUYATEN ENDE NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU KELUARGA, KARTU TANDA PENDUDt1K DAN AKTA CATATAN SIPIL I. UMUM Pemerintah Kabupaten Ende sebagai pelaksana tugas pemerintahan daerah pada hakikatnya juga ikut berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukurn bagi penduduknya dalarn bentuk pemberian dokumen kependudukan. Dalam melaksanakan kewaj:bannya, Pemerintah Kabupaten berlandaskan pada beberapa peraturan perundang-undan!:),an yang berlaku. 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang antara lain memberikan lcewenangan kepada Daerah untuk melakukan pungutan. 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang antara lain memberi batasain tentang "anak" adalah scorang yang belum berusia 18 tahun, sekaligus mengamanatkan kepada Pemerintah agar berkewajiban menerbitkan akta ketahiran untuk anak tanpa dikenai biaya. 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan yang mengatur antara lain tentang hak dan kewajiban penduduk, berbagai dokumen kependudukan, sanksi administrasi clan ketentuan pidana. Berdasarkan peraturan perundang-undangan diatas maka Peraturan Daerah Kabupaten Ende Nomor 4 Tahun 2001 tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu

Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2001 tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan sehingga perlu membentuk Peraturan Daerah yang baru.
II. PASAL DEMI PASAL Pasal I Cukup jelas Pasal 2 Cukup jelas Pasal 3 Cukup jelas Pasal 4 Pasal 5 Cukup jelas Pasal 6 Pasai 7 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) d.l Penetapan tarif Akta Kelahiran didasarkan pada Undang-Undang Nomor Pasal 8 Pasal 9 Cukup jelas Cukup jelas Pasal 10 Cukup jelas Pasal 11 Cukup jelas 23 Tahun 2002 Pasal 1 ayat (1) dan Pasal 28 ayat (3). Cukup jelas Cukup jelas

Pasal 12 Cukup jelas Pasal 13 Cukup jelas Pasal 14 Ayat (1) Yang dimaksud dengan tidak dapat diborongkan adalah pengurusan retribusi tidak dapat diserahkan kepada pihak ketiga. Ayat (2) Cukup jelas Pasal 15 Cukup jelas Pasal 16 Cukup jelas Pasal 17 Cukup jelas Pasal 18 Cukup jelas Pawl 19 Cukup jelas Pasal 20 Cukup jelas Pasal 21 Cukup jelas Pawl 22 Cukup jelas Pasal 23 Cukup jelas Pasal 24 Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ENDE NOMOR I

Anda mungkin juga menyukai