Anda di halaman 1dari 6

OCJ.BITJ( Vo1.6 No.

3 November 2010 : 397 - 402

KAJIAN PARAMETER GESER (0, C)


PADA TANAH BERBUTIR HALUS TERHADAP
KANDUNGAN LEMPUNG DAN NILAI PLASTISITAS INDEKS

Oleh: Ukiman
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang
n. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang, Semarang 50275

Abstrak
Kuat geser tanah dihasilkan dari nilai Icohesi (e) dan sudut geser dalam (f2I). Pada tanah berbutir halus biasanya yang dominan fraJesi lempung, dapat dikatakan bahwa pada tanah lempung gesekan antar butir adalah keeil. Pada tanah yang kandungan lempungnya lebih dari 50 % dan Icondisinya jenuh mempunyai nilai plastisitas indek tingg;. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui korelasi antara kandungan lempung dan Nilai Plastisitas Indek terhadap parameter geser (edan e). Pengujian dengan metode uji triaxial test terhadap beberapa benda uji yang diambil dari daerah Kudus. Sedangkan pelaksanaan pengujian dilakukan di laboratorium Mekanika Tanah, Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang. Basil penelitian menunjukkan bahwa Nilai Plastisitas Indek berpengaruh terhadap parameter geser (e dan e), Icorelasi dibawah 15 %, demikianjuga kandungan lempung terhadap nilai f2J. Sedangkan iempung terhadap Icohesi dapat dikatakan semakin banyak kandungan lempung nilai Icohesi akan turun, korelasi % lempung terhadap Icohesi (e) dinyatakan dalam persamaan e = -O,OO9x % lempung + 1,638 dengan tingkat Icorelasi R? = 0,485.

Kata kunci : % lempung, plastisitas indeks, parameter geser (edan e)

1.1. Latar Belakang


Dalam pengertian teknik sipil seeara umum tanah didefinisikan sebagai meterial yang terdiri dari butiran mineral-mineral yang tidak tersementasi dan bahan organik lain yang telah melapuk disertai zat eair dan gas atau udara yang mengisi rongga antar butiran. Seorang tenaga ahli dalam bidang teknik sipil barus memperhatikan sifat dasar dari tanah, seperti distribusi ukuran butir tanah, faktor kelolosan air, sifat pemampatan bila terbebani, kekuatan geser maupun kemampuan daya dukungnya. Pada tanah yang berbutir kasar yaitu tanah yang tertahan saringan 0,075 mm lebih besar 50% eenderung gaya gesemya dipengaruhi oleh gesekan antar butir tanah dan sifatnya tidak kohesif sebingga sering disebut juga tanah tak kohesif (non kohesif soil). Pada tanah berbutir halus yaitu tanah lolos saringan diameter 0,075 mm lebih besar dari 50% besamya gaya geser sangat dipengaruhi oleh sifat kohesi tanah dan 397

biasa disebut tanah kohesif, dan nilai sudut geser dalam nilainya keeil. Selain itu pada tanah berbutir halus akan mempunyai fluktuasi kembang - susut yang eukup besar akibat pengaruh air dan sering juga mempunyai nilai plastisitas yang tinggi. Sehingga dapat dikatakan bahwa gaya geser tanah sangat dipengaruhi oleh butiran tanah khususnya kandungan lempung dan nilai plastisitasnya, maka pengkajian parameter geser (" dan e) pada tanah berbutir balus terhadap kandungan lempung dan nilai plastisitas indek perlu diteliti guna me mperoleh gambaran perubahan fenomena yang terjadi maupun bentuk ekspresi persamaan matematiknya guna memberikan solusi yang praktis dan sederhana bagi praktisi di lapangan.

1.2. Konsistensi Tanah


Pada tanah yang butiran halus mengandung mineral lempung, maka tanah tanah dapat diremas-remas (remolded) tanpa

Kajian Parameter Geser (0, C) Pada Tanah Berbutir Halus......................................... Ukiman

menimbulkan retakan, apabila tanah seperti ini ada di bawah pondasi maka akan terjadi perubahan posisi material tanah. Perubahan posisi atau pergerakan material tanah akan berpengaruh pada struktur bangunan yang ada seperti penurunan pada bangunan. Seorang ilmuwan dari Swedia yang bernama Atterberg (1911) menjelaskan sifat konsistensi tanah berbutir halus pada besaran kadar air yang terkandung tanah akan berada pada kadar air besar tanah lembek, kadar air sedang tanah akan plastic / kenyal dan pada kadar air rendah tanah akan menjadi padat/ keras. Kondisi ini yang dikenal dengan batas-batas konsistensi dan uji Atterberg limit diperoleh nilai yaitu Liquid Limit (LL), Plastis Limit (PL) dan Plastisitas Indeks (PI). JE Bowles 1991, hal : 39. ditahan dengan setengah tinggi contoh tanah didorong seperti pada uji geser tanah maka akan diperoleh besaran gaya dorong yang menyebabkan terjadinya keruntuhan pada sampel tanah tadi. Besarnya perlakuan gaya dorong disebut juga gaya geser tanah, yang akan sangat dipengaruhi oleh berat isi tanah (kepadatan tanah), kadar air kandungan lempung yang akan berpengaruh pada besarnya nilai kohesi dan sudut geser dalam (C dan 0). Batasan Masalah
Pada penelitian ini batasannya adalah :
a. Pemilihan sampel dipakai bila nilai lempung > 50% dari hasil uji ayakan. b. Nilai batas konsistensijika PI> 25%. c. Kondisi sampel pada derajat kejenuhan

13. Tegangan Geser Tanah


Kekuatan geser tanah besarnya sangat dipengaruhi oleh kondisi kadar air, gradasi butiran dan gaya kohesi. Gradasi butiran bila % lolos 0 0,075 mm lebih dari 50% dikatakan tanah berbutir halus, dan sifat nilai plastisitas indeknya relatif tinggi. Pada tanah berbutir halus khususnya yang kandungan lempungnya banyak bila terkena air akan mengembang, maka perubahan nilai kohesi tanah dan gesekan antar butir akan berubahlberbeda. Sehingga pengaruh % lempung dan nilai plastisitas indek akan berpengaruh pada kekuatan geser tanah.

>86%. d. Penentuan parameter geser (0, C) melalui uji trixial e. Penelitian dilaksanakan di laboratorium Mekanika Tanah Politeknik Negeri Semarang. f Analisa dengan program excel dan regresi linier 3.

Tinjauan Pustaka

Tanah selalu mempunyai peranan penting pada suatu lokasi pekerjaan konstruksi, tanah adalah pondasi pendukung suatu bangunan, atau kadang sebagai penyebab gaya luar pada bangunan seperti pada tembok dinding penahan tanah. Tenaga ahli pada teknik sipil yang berkecimpung dalam perencanaan pelaksanaan bangunan perIu memahami teknik dasar dalam mekanika tanah dan parameter tanah yang berkaitan dengan struktur bangunan pendukung seperti pondasi. Prediksi kemampuan pondasi untuk menahan beban, atau dimensi tebal dinding penahanan tanah akan terpengaruh besarnya gaya horisontal tanah yang terjadi. Sebagai contoh gaya lateral tanah dipengaruhi oleh besaran nilai kohesi (C), sudut geser dalam (0) dan besamya kadar air yang terkandung.
398

2.

Perumusan Masalah

Pemberian beban di atas material tanah dapat menyebabkan lapisan tanah dibawahnya mengalami pemampatan, yang ditengarai oleh perubahan angka pori dan bentuknya penurunan permukaan materiaJ tanah. Namun jika pelT1berian beban yang dapat dikatakan pemberian gaya dari luar (mekanis) dalam arah horizontal, juga akan terjadi perubahan angka pori dan berdeformasi arah horizontal akibat tertekan. Pada penekan material tanah yang

O<R!JjltJ!J[ Vo1.6 NO.3 November 2010 : 397 - 402

3.1. Material Tanah Lunak


Material tanah lunak pada umumnya tanah lempung khususnya tanah di daerah dataran rendah merupakan tanah lunak (soft soil) yang mempunyai sifat berubah kondisinya bila terkena air. Pengaruh kandungan air akan berpengaruh pada kekuatan tanah, butiran tanah yang halus seperti lempung akan mengembang bila terkena air. Sehingga gaya tarik menarik antar molekul SejenlS menurun, sedang pengaruh air pada permukaan antara butiran akan memperlicin dan menurunkan nilai gesekan antar butir sehingga sudut geser dalam turun. Sifat tanah lunak adalah kekuatan geser rendah, penurunan besar, permeabilitas tinggi (Suyono S.1986), sedangkan dalam membangun suatu konstruksi bangunan perlu memperhatikan daya dukung tanah permukaan dan kestabilannya. RuntubJ longsoran tanah dapat terjadi bila lapisan tanah di bawahnya lebih lunak/ lemah daripada lapis an tanah di atasnya (SKBI.. 2.3.06.1987).

listrik dati sifat-sifat dari air yang terserap oleh lempung, bila tanah tidak jenuh, meskipun tanah tidak kohesif, maka sifat kohesif itu kadang dapat terlihat sebagai tegangan permukaan dari air yang terdapat pada pori-pori. Jadi kekuatan geser tanah berubah ubah sesuai denganjenis dan kadar air. Demikianjuga distribusi butiran tanah, khususnya persen lempung untuk setiap material tanah akan berbeda beda, maka kandungan lempung berpengaruh pada parameter geser tanah.

4.

Metode Penelitian

3.2. Kekuatan Geser Tanah


Nilai kekuatan geser tanah antara lain diperlukan untuk menghitung daya dukung tanah atau menghitung tekanan tanah yang bekerja pada dinding penahan tanah. Bila gaya geser bekerja pada permukaan tanah akan bekerja pula tegangan normal, persamaan umum dari Coulomb dipengaruhi oleh kohesi (C) tanah dan tegangan normal yang bekerja juga besar sudut geser dalam (internal friction). Solusi persamaan yang umum adalah t = C + O'n . tg 0 (kg/cm2) ... (Coulomb Suyono S. 1987 hal : 8) Nilai kohesi tanah seperti pada lempung diperkirakan akibat gravitasi 399

Dalam pelaksanaan pada penelitian ini dilakukan tahapan seperti berikut : 4.1. Tahap 1. Persiapan meliputi survey lapangan, pengambilan sampel dengan pengeboran dan pengecekan peralatan yang akan digunakan. 4.2. Tahap 2. Pelaksanaan pengujian di lapangan dan di laboratorium a. Di lapangan Pengeboran di titik yang sudah ditentukan untuk mengetahui susunan lapisan tanah, tinggi muka air tanah dan sampel uji sesuai kedalaman yang diperlukan. b. Di laboratorium melakukan pengujian .:. Uji sifat fisik tanah antara lain: - Berat isi tanah (yt) . . Kadar air (w) Spesifik gravity (Gs) . . Angka pori (e) Saturated (Sr) .:. Uji ayakan (analisa butiran tanah) . . Butiran tanah kasar dengan ayakan . . Butiran tanah halus dengan hidrometer . . Grafik analisa butiran untuk memperoleh kandungan lempung .:. Uji Atterberg limit untuk menentukan LL, PL dan PI agar

Kajian Parameter Geser (0, C) Pada Tanah Berbutir Halus... ...................................... Ukiman

diperoleh tanah berplastiiiiisitas tinggi (PI > 25%) .:. Uji Triaxial untuk menentukan besaran parameter geser yaitu 0 dan C. 4.3. Tahap 3. Analisa data pengujian a. Analisa data tiap pengujian dan hasil yang diperoleh b. Rekapitulasi data uji dari masing masing pengujian c. Menganalisa perilaku hubungan antara parameter:
Tabell. Data Pengujian Laboratorium RANGKUMAN DATA PENGUJIAN TANAH
INDEK PROPERTIES, ATTERBERG LIMIT, UJI GESER (TRAXIAL), ANALISA BUTIRAN

No. Urut 1. Jenis Pengujian Indek Properties Berat isi tanah basah (yt) Kadar air (w) Os Angka pori (e) Saturated (Sf) Atterberg Limit Liquid limit (LL) Plastis limit (PL) Plastic index (PI) Satwm Medium BMOI 1,810 28,04 2,560 81,00 88,47 72,00 31,34 40,66 7,348 0,928 0,00 0,35 19,45 80,23 Sandy and salty clays Lokasi sampel dan kedalaman (2,00 - 2,50) m Ketanjung Derok InletFW OutletFW BM04 BM02 BM03 BM05 1,590 57,46 2,570 155,0 95,00 68,5 31,25 37,25 1,096 0,046 0,09 5,61 26,73 67,57 Sandy and salty clavs 1,530 76,30 2,660 207,00 98,11 66,00 30,23 35,77 1,454 0,025 0,00 4,58 30,87 64,54 Sandy and salty clays 1,880 25,79 2,620 75,00 89,97 51,00 20,93 30,07 19,993 1,4254 0,00 9,15 38,77 52,09 Sandy and salty clavs 1,860 32,19 2,610 85,00 98,46 55,00 23,91 31,09 6,564 1,579 0,00 2,91 39,47 57,62 Sandy and salty clays G. Songo BM06 1,920 32,59 2,610 81,00 100,00 51,00 23,28 27,72 7,962 0,535 0,00 11,80 34,96 53,4 Sandy and salty clays

nilai plastisitas indek terhadap kohesi (c) nilai kandungan lempung terhadap sudut geser dalam (0) nilai plastisitas indek terhadap sudut geser dalam (0) dan kohesi (C). d. Menyimpulkan hubungan parameter yang dominan terhadap parameter geser (0 dan C) dengan tingkat korelasiyang berartit signifikan dengan ekspresi persamaan matematik yang diperoleh.

gr/cc

% % % % % %

2.

3.

:ii

4.

geser 1angsung Sudut geser dalam (0) Khohesi(c) Analisa butiran I ayakan Gravel Sand Silt Clay Tekstur tanah

Derajat kglcm2
% % % %

Lanjutan Tabell RANGKUMANDATAPENGUJIANTANAH


INDEK PROPERTIES, ATTERBERG LIMIT, UJI GESER (TRAXIAL), ANALISA BUTIRAN

Jenis Pengujian
1.

Satwm

Medium BMOI 1,790 42,06 2,550 103,00 100,00 81,00 1,710 39,88 2,360 99,00 100,00 83,00 1,720 43,67 2,690 124,00 94,52 77,00

Ketanjung BM04 1,720 45,76 2,590 119,00 99,20 72,00 1,740 41,28 2,630 113,00 96,02 69,0

G. Songo BM06 1,800 35,03 2,62 96,00 95,23 47,00

2.

Indek Properties Berat isi tanah basah (yt) Kadar air (w) Gs Angka pori (e) Saturated (Sc) Atterberg Limit Li 'd limit (LL

gr/cc %
% % %

400

aRg3ITJ{ Vo1.6 No.3 November 2010 : 397 - 402


Plastis limit (PL) Plastic index (PI) Uji geser Iangsung Sudut geser dalam (0) Khohesi (c) Anatisa butiran / ayakan Gravel Sand Silt Clay Tekstur tanah

3.

% %

33,00 48,00 5,492 0,338 0,00 0,20 21,29 78,51

31,93 51,07 7,650 0,265 0,00 0,95 14,72 84,33

28,27 48,73 6,538 0,464 0,00 5,30 25,34 69,00

25,04 46,% 0,965 0,805 0,00 0,67 27,00 72,33

26,77 42,23 2,171 0,611 0,00 1,28 31,48 67,24

23,70 23,30 2,359 0,624 0,77 9,81 31,97 57,45

Derajat kglcm2
% % % %

4.

Sandy and salty clays

Sandy and salty clays

Sandy and salty clays

Sandy and salty clays

Sandy and salty clays

Sandy and salty clays

1. Hubungan % Lempung terhadap Nilat Kohesi(C) No 1


2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12
1,8 1,6 1,4 _ 1,2

2. Hubungan PI terhadap Kohesi No PI (%) 23,3 27,72 30,07 31,09 35,77 37,25 40,66 42,23 46,96 48 48,73 51,07 Kohesi ~C) (kg/em') 0,624 0,535 1,425 1,579 0,025 0,046 0,928 0,611 0,805 0,338 0,464 0,265

% Lempung 52,09 53,40 57,45 57,62 64,54 67,24 67,57 69,00 72,33 78,53 80,23 84,33

Nilai Kohesi (C)


1,425
0,535
0,624
1,579
0,025
0,611
0,046
0,464
0,805 0,338 0,928 0,265

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1,8

1,6

= -O,()(Sx %clay + 1,638 W= 0,4005

N 1,4 E .!! 1,2


~

at

C =-O,0186x PI + 1,3562 R2 = 0,123

.;

1 0,8 0,4 0,2 0 0


20

~08 '

~ 0,6

~ 0,6
0

0,4 0,2 0 0

40
%ctay

eo

...

...
10
20 30 40

50
60

eo

100

PI (%)

Gambar 1. Grafik Hubungan % Lempung terhadap Nilai Kohesi (C)

Grafik 2. Hubungan PI terhadap Kohesi

Pada tanah lempung jenuh dapat dikatakan semakin besar % lempung yang terkandung nilai kohesinya akan twun, dari hasil graftk: hubungan % lempung terhadap kohesi di dapat hubungan dengan persamaan matematik C = -0,009x % lempung + 1,638 dengan tingkat korelasi R2 = 0,4805.

Dari grafik hubungan plastisitas indek (PI) terhadap nilai kohesi didapat pola hubungan dengan persamaan matematik C = -0,0186x PI + 1,3562 dengan tingkat korelasi R2 = 0,123. Pola hubungan kedua parameter kurang berarti, tetapi dapat dikatakan bila nilai plastisitas indek semakin besar maka nilai kohesinya akan twun.

401

Parameter Geser

Pada Tanah Berbutir Halus......................................... Ukiman

s. Kesimpulan
Dari hasil analisa data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa : a. Pengaruh kandungan lempung terhadap nilai kohesi agak lemah (sedang) pengaruhnya, pola hubungan kedua parameter dalam bentuk persamaan matematiknya adalah C = -009x % lempung + 1,638 dengan tingkat korelasi R2 = 0,4805, sedangkan kandungan lempung terhadap sudut geser tidak berpengaruh. b. Pengaruh plastisitas indek baik terhadap kohesi maupun sudut geser dalam sangat lemah hal ini terungkap oleh kedua persamaan hasil dengan tingkat korelasi semuanya di bawah 15%. 6. Saran Perlu penelitian lanjutan dengan berbagai parameter terhadap 0 dan C seperti dengan kandungan pasrr, lanau pada kohesi yang berbeda.
DAFTAR P USTAKA

Serly LH, 1998. Petunjuk Praktikum Geoteknik dan Mekanika Tanah - Nova Bandung

Braja M. Das, 1995. Mekanika Tanah Jilid 1 dan Jilid 2. Erlangga - Jakarta Hartono,

Antisipasi dan 2008. Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Bencana Longsor Iii Tebing Sigarbencah Kelurahan Bulusan Kecamatan Tembalang Semarang, Orbith Vol. 4 No.2 Juli 2008.

Joseph E. B., 1991. Sifat-sifat Fisis dan Geoteknik. Erlangga - Jakarta J. Smith, 1984. Mekanika Tanah.Erlangga - Jakarta SKBI 2.3.06.1987. Petunjuk Perencaan Penanggulangan Longsoran. Jakarta, YBP-PU.

402

Anda mungkin juga menyukai