Anda di halaman 1dari 47

1

BAB I
KADAR AIR (WATER CONTENT)

1. Tujuan
Menentukan water content (Wc) dari suatu contoh tanah asli dari lapangan.

2. Alat-Alat yang Digunakan
- Cawan aluminium
- Contoh tanah dalam keadaan asli
- Oven listrik
- Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram

3. Dasar Teori
Water content (kadar air) adalah perbandingan antara berat air yang terkandung dalam
tanah dengan berat tanah kering yang dinyatakan dalam persen (%).
Rumus :
w


dalam percobaan ini dipakai rumus :

2 - 3
3 - 1

Keterangan:
W
1
= berat cawan kosong
W
2
= berat cawan + tanah basah
W
3
= berat cawan + tanah kering

4. Jalannya Percobaan
- Menimbang masing-masing cawan yang telah dibersihkan, beratnya W
1
.
- Contoh tanah dimasukkan ke dalam cawan dan ditimbang beratnya W
2
.
- Cawan berisi tanah tersebut dimasukkan ke dalam oven dengan temperatur 105-
110
0
C dan dikeringkan selama 24 jam atau 1 hari.
- Cawan dan tanah yang telah dikeringkan itu dikeluarkan dari dalam oven lalu
dibiarkan hingga dingin, kemudian ditimbang beratnya W
3
.

Kadar air (Wc) dihitung dengan rumus :
w


2

di mana: Ww = W
2
- W
3

Ws = W
3
- W
1

5. Data dan Perhitungan

No. Cawan Berat Berat Cawan + Berat Cawan + Berat Berat Wc

Cawan
(W
1
)
Tanah Basah
(W
2
)
Tanah Kering
(W
3
)
Air
(W
w
)
Tanah Kering
(W
s
) (%)
D2 7,9 47,3 29,8 17,5 21,9 79,909
M4 5,8 36,5 23,0 13,5 17,2 78,488

Contoh perhitungan :

Cawan D2 :
Ww = W
2
- W
3
= 47,3 - 29,8 = 17,5 gr
Ws = W
3
- W
1
= 29,8 - 7,9 = 21,9 gr

w

100 % = 79,909 %

Cawan M4 :
Ww = W
2
- W
3
= 36,5 - 23,0 = 13,5 gr
Ws = W
3
- W
1
= 23,0 - 5,8 = 17,2 gr

w

100 % = 78,488 %

Wc rata-rata =

= 79,199 %

6. Kesimpulan
Water content (Wc) didefinisikan sebagai perbandingan antara berat air dan berat
butiran padat dari volume tanah yang diselidiki. Nilai water content tergantung dari kadar
air dalam contoh tanah tersebut.
Kesalahan - kesalahan yang mungkin terjadi dalam percobaan water content ini
adalah :
o Kekurangtelitian pada waktu penimbangan
o Pengeringan yang kurang sempurna

3

Dari buku referensi Mekanika Tanah I, karangan Harry Christiady Hardiyatmo,
penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta, halaman 7, tabel 1.3.
Macam Tanah Water Content (%)
Pasir seragam, tidak padat 32
Pasir seragam, padat 19
Pasir berbutir campuran, tidak padat 25
Pasir berbutir campuran, padat 16
Lempung lunak, sedikit organik 70
Lempung lunak, sangat organik 110

Dari percobaan ini, kami memperoleh data tanah dengan water content 79,199 %.
Tanah jenis ini termasuk dalam kategori tanah lempung lunak, sedikit organik.

4

BAB II
BERAT JENIS (GS)

1. Tujuan
Menentukan berat jenis (spesific gravity) butiran dari suatu contoh tanah.

2. Alat-Alat yang Digunakan
- Piknometer
- Contoh tanah
- Oven listrik
- Lumpang dan alu
- Air suling
- Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
- Ayakan

3. Dasar Teori
Spesific gravity adalah berat spesifik butiran padat yang didefinisikan sebagai
perbandingan antara unit weight padat (Ts) dengan unit weight air (Tw).
Rumus : Gs (Spesific Gravity) =


Dalam percobaan ini dipakai rumus :
Gs =
-
- - -


Keterangan:
W
1
= berat piknometer kosong
W
2
= berat piknometer + tanah kering
W
3
= berat piknometer + tanah kering + air
W
4
= berat piknometer + air

4. Jalannya Percobaan
- Contoh tanah dikeringkan dalam oven selama 1 jam.
- Contoh tanah kering ditumbuk dan diayak dengan ayakan.
- Piknometer yang kering ditimbang, beratnya W
1
.
5

- Piknometer diisi tanah yang telah dikreingkan dalam oven dan ditimbang beratnya
W
2
.
- Piknometer berisi tanah tersebut diisi air secukupnya dan usahakan tanah bercampur
dengan air, kemudian dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit dengan tujuan
menghilangkan gelembung udara yang ada pada campuran tanah dan air dalam
piknometer.
- Setelah 15 menit, piknometer dikeluarkan dari dalam oven dan dibiarkan sampai
dingin, kemudian piknometer diisi air hingga penuh sampai garis batas tabung
piknometer dan didiamkan agar mengendap 24 jam atau 1 hari.
- Setelah 24 jam atau 1 hari, piknometer diusahakan tidak terdapat gelembung udara,
lalu ditimbang beratnya W
3
.
- Piknometer dibersihkan kemudian diisi air suling hingga penuh sampai garis batas
pada tabung piknometer (tidak boleh ada gelembung udara), kemudian ditimbang
beratnya W
4
.
- Berat jenis (Gs) dihitung dengan rumus :
Gs =



di mana : Ws = W
2
- W
1

Ww = Ws + W
4
- W
3


5. Data dan Perhitungan

Berat Berat Berat Berat Gs
Volume
(W
1
)
Tanah Kering
(W
2
)
Pik. + Air
(W
3
)
Pik.+Tanah+Air
(W
4
)
115,44 267,03 363,97 386,71 1,176
105,59 226,75 354,20 364,10 1,089

Contoh perhitungan :
Data 1 :
Ws = W
2
- W
1
= 267,03 - 115,44 = 151,59 gr
Ww = Ws + W
4
- W
3
= 151,59+ 363,97 - 386,71 = 128,85 gr
Gs =

= 1,176
Gs rata-rata =

= 1,133
6

6. Kesimpulan
Penentuan berat jenis butiran didasarkan pada perbandingan antara berat volume
butiran dengan berat volume air, karena volume butiran sama dengan volume air.
Dari buku referensi Mekanika Tanah I, karangan Harry Christiady Hardiyatmo,
penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta, halaman 5, tabel 1.1.
Jenis Tanah Berat Jenis (Gs)
Kerikil 2,65 - 2,68
Pasir 2,65 - 2,68
Lanau anorganik 2,62 - 2,68
Lempung organik 2,58 - 2,65
Lempung anorganik 2,68 - 2,75
Humus 1,37
Gambut 1,25-1,80

Dari buku referensi Petunjuk Praktikum Mekanika Tanah, karangan Ir. Harry
Padmadjaja, halaman 9, tabel 2.1.
Soil Type Range of Gs
Sand 2,63 - 2,67
Silts 2,65 - 2,7
Clay and silt clay 2,67 - 2,9
Organic soil < 2

Dari hasil perhitungan Gs, kami mendapatkan angka Gs = 1,133. Karena Gs lebih
kecil dari 2, maka jenis tanahnya adalah organic soil (tanah organik).
Dari hasil percobaan dapat juga diperoleh Gs yang berlainan. Hal ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
o Kurang telitinya dalam menimbang.
o Masih adanya air di dalam piknometer.
o Masih adanya rongga udara dalam contoh tanah.
7

BAB III
LIQUID LIMIT

1. Tujuan
Menentukan nilai kadar air di mana tanah berada pada batas antara cair dan plastis.

2. Alat-Alat yang Digunakan
- Alat casagrande dan groving tool
- Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
- sampel tanah
- Bak pengaduk / mangkok dna spatula
- Cawan
- Oven

3. Dasar Teori
Menurut definisi batas cair (liquid limit) adalah kadar air pada batas antara cair dan
plastis (yaitu batas atas dari daerah plastis). Sebelum mengadakan suatu percobaan
hendaknya mengetahui lebih dahulu tentang batas-batas Atterberg, dari sini
dibayangkan suatu contoh tanah berbutir halus (lempung/lanau) yang telah dicampur
air sehingga mencapai keadaan cair. Jika campuran ini kemudian menjadi kering
sedikit demi sedikit, maka tanah ini melalui keadaan tertentu dari keadaan cair sampai
keadaan beku. Dalam hal ini pengeringan dilaksanakan dnegan memanaskan tanah
dalam oven. Penentuan batas-batas Atterberg ditujukan hnaya pada bagian tanah
berbutir halus yaitu melalui saringan no. 40.

4. Jalannya Percobaan
- Contoh tanah diberi air sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai rata.
- Campuran tanah tadi diletakkan di atas mangkok dari alat casagrande. tanah di
dalam mangkok tersebut diratakan dengan kedalaman 1 cm, kemudian dicolet pada
bagian tengahnya (coletan harus tegak lurus permukaan mangkok) dan alur bekas
coletan harus jelas.
- Alat casagrande ini kemudian diputar dnegan kecepatan 2 putaran / detik dan
dihitung jumlah pukulan di mana alur menutup (kira-kira 1,27 cm atau 0,5).
8

- Percobaan ini dilakukan beberapa kali, sedikitnya 2 kali dengan jumlah pukulan di
atas 25 pukulan dan 2 kali dengan jumlah pukulan di bawah 25 pukulan.
- Bila alur menutup di bawah / sebelum 20 pukulan, berarti terlalu cair, jadi harus
mengulang dengan menambah tanah lagi. Bila alur menutup di atat / sesudah 30
pukulan berarti tanah terlalu padat / keras mak aperlu mengulang dengan memberi
air secukupnya.
- Contoh tanah yang sudah memenuhi syarat di atas kemudian diambil dan
dimasukkan ke dalam cawan yang sebelumnya sudah ditimbang beratnya a gram,
maka sekarang beratnya menjadi b gram.
- Cawan yang telah diisi contoh tanah kemudian dimasukkan ke dalam oven dengan
temperatur 110
0
C selama 24 jam.
- Setelah 24 jam, cawan dengan tanah kering ditimbang, beratnya c gram.
- Contoh tanah tersebut kemudian ditentukan kadar airnya.
- Hasil percobaan ini digambarkan pada grafik skala semi-log dengan koordinat
jumlah pukulan sebagai absis dan water content (kadar air) sebagai ordinatnya.
- Kadar air pada pukulan ke-25 merupakan batas cair dari contoh tanah tersebut.
- Liquid limit dihitung dengan rumus empiris :
W
L
= W
N
(

)
0,121


5. Data dan Perhitungan
NO. + B. C N C + T.Bs C + T.Kr B. Air B. T.Kr W
N
W
L

124 / 7,27 22 51,05 28,50 22,55 21,23 106,218 104,587
41 / 7,53 27 39,62 23,12 16,50 15,59 105,837 106,827
135 / 7,36 20 58,56 39,60 18,96 32,24 58,809 57,242
x / 7,61 25 69,18 46,54 22,64 38,93 58,156 58,156

Contoh perhitungan :

Cawan no. 124 :
Berat air = 51,05 - 28,50 = 22,55 gr
Berat tanah kering = 28,50 - 7,27 = 21,23 gr
W
N
=

x 100 % = 106,218 %
9

W
L =
W
N
(

)
0,121
= 106,218 (

)
0,121
= 104,587 %

Cawan no. 41:
Berat air = 39,62 - 23,12 = 16,50 gr
Berat tanah kering = 23,12 - 7,53 = 15,59 gr
W
N
=

x 100 % = 105,837 %
W
L =
W
N
(

)
0,121
= 105,837 (

)
0,121
= 106,827 %

Cawan no. 135 :
Berat air = 58,56 - 39,60 = 18,96 gr
Berat tanah kering = 39,60 - 7,36 = 32,24 gr
W
N
=

x 100 % = 58,809 %
W
L =
W
N
(

)
0,121
= 58,809 (

)
0,121
= 57,242 %

Cawan x :
Berat air = 69,18 - 46,54 = 22,64 gr
Berat tanah kering = 46,54 - 7,61 = 38,93 gr
W
N
=

x 100 % = 58,156 %
W
L =
W
N
(

)
0,121
= 58,156 (

)
0,121
= 58,156 %

W
L
rata-rata =


= 81,703 %
Liquid limit = 81,703 %

6. Kesimpulan
Dari tabel diperoleh W
L
rata-rata

= 81,703 % dari perhitungan melalui rumus empiris,
sehingga jika kadar airnya ditambah, maka tanah akan menjadi cair.
Kadar air berbanding terbalik dengan jumlah pukulan. Dalam percobaan terdapat
penyimpangan yang mungkin disebabkan oleh :
a. Pencoletan tanah yang kurang sempurna (kurang dalam) atau alur tidak dibuat di
tengah mangkuk.
10

b. Pemutaran alat Casagrande yang tidak konstan kecepatannya yaitu dua ketukan tiap
detik.
c. Kurang teliti dalam melakukan penimbangan.
Dari hasil percobaan diperoleh harga WL :
Secara analitis : 81,703 %
Secara grafis : y = 3,5828 x - 2,4916
y = 3,5828 . 25 - 2,4916
y = 87,0784 %
Penyimpangan yang terjadi :
-

x 100 % = 6,173 %



Grafik hubungan antara jumlah pukulan dengan liquid limitnya

y = 3.5828x - 2.4916
40
50
60
70
80
90
100
110
0 5 10 15 20 25 30
L
i
q
u
i
d

L
i
m
i
t

(
W
L

)

Jumlah Pukulan (N)
11

BAB IV
PLASTIC LIMIT

1. Tujuan
Menentukan kadar air contoh tanah pada saat perubahan dari bentuk platis ke bentuk
semi-padat.

2. Alat-Alat yang Digunakan
- Sampel tanah
- Spatula
- Plat kaca
- Cawan
- Timbangan
- Oven

3. Dasar Teori
Batas plastis didefinisikan sebagai kadar air dinyatakan dalam persen (%), di mana
tanah apabila digulung sampai dengan diamater 1/8 inchi (3 mm) menjadi retak-retak.
Batas platis merupakan batas terendah dari tingkat keplastisan suatu tanah. Cara
pengujiannya ialah dengan menggulung massa tanah berukuran 3 mm berbentuk
silinder dengan telapak tangan di atas kaca datar.
Hubungan plastic limit dengan liquid limit dinyatakan dengan rumus :
PI = W
L
- W
P

PI (Plasticity Index) adalah perbedaan antara batas cair dan plastis suatu tanah.
LI =
-


Harga LI (Liquidity Index) pada umumnya antara 0 1 tapi ada kemungkinan :
- LI > 1, berarti tanah lunak sekali.
- LI < 0, berarti tanah dalam keadaan kering hingga retak.
- LI mendekati 0, berarti tanah dalam keadaan keras.
- LI mendekati 1, berarti tanah dalam keadaan cair.

4. Jalannya Percobaan
- Contoh tanah diberi air sedikit demi sedikit dan diaduk sampai rata.
12

- Lalu contoh tanah tersebut digulung di atas plat kaca datar hingga berbentuk silinder
berukuran diameter kira-kira 3 mm, di mana gulungan tersebut mulai retak-retak.
- Jika pada saat mencapai diameter 3 mm contoh tanah masih belum retak-retak, maka
water content-nya dikurangi sampai pada saat tersebut contoh tanah retak-retak.
- Kemudian contoh tanah silinder tersebut diletakkan dalam cawan sebanyak 2 atau 3
buah, kemudian dimasukkan dalam oven supaya kering.
- Percobaan dimasukkan sebanyak 2 kali untuk perbandingan. Silinder tanah diukur
water content-nya, inilah yang menyatakan batas plastisnya.

5. Data dan Perhitungan

NO. + B. C C + T.Bs C + T.Kr B. Air B. T.Kr Wp
27 / 3,51 5,87 5,23 0,64 1,72 37,209
33 / 3,59 6,01 5,39 0,62 1,8 34,444
79 / 3,59 6,11 5,66 0,45 2,07 21,739
21 / 3,58 5,96 5,52 0,44 1,94 22,680

Contoh perhitungan :

Cawan no. 27 :
Berat air = 5,87 - 5,23 = 0,64 gr
Berat tanah kering = 5,23 - 3,51 = 1,72 gr
Wp =

x 100 % = 37,209 %
Wp rata-rata = 29,018 %
PI = W
L
- Wp
= 81,703 % - 29,018 %
= 52,685 %
LI =
-


=
-


= 0,952


13

6. Kesimpulan
Dari buku referensi Mekanika Tanah I, karangan Harry Christiady Hardiyatmo,
penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta, halaman 34, tabel 1.5.
PI Sifat Tanah Macam tanah Kohesi
0 Non plastis Pasir Non kohesif
<7 Plastisitas rendah Lanau Kohesif sebagian
7- 17 Plastisitas sedang Lempung berlanau Kohesif
>17 Plastisitas tinggi Lempung Kohesif

Dari hasil perhitungan di atas didapatkan harga PI = 52,685, maka dapat disimpulkan
bahwa contoh tanah yang digunakan untuk percobaan termasuk tanah berjenis lempung
dengan sifat tanah plastisitas tinggi dan kohesif, serta dalam keadaan cair.


14

BAB V
ANALISA AYAKAN

1. Tujuan
- Untuk mengetahui gradasi butiran tanah.
- Untuk mengetahui kalsifikasi tanah.

2. Alat-Alat yang Digunakan
- Satu set ayakan + penggetar
- Sikat pembersih
- Timbangan (ketelitian 0,1 gram)

3. Dasar Teori
Untuk menentukan ukuran butiran tanah dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
a. Analisa ayakan
b. Analisa hydrometer
Analisa ayakan adalah cara menentukan ukuran butiran tanah dengan mengayak dan
menggetarkan contoh tanah melalui satu set ayakan, di mana diameter ayakan tersbut
makin ke bawah makin kecil secara berurutan.

4. Jalannya Percobaan
- Berat masing-masing ayakan ditimbang.
- Ayakan disusun sedemikian rupa sehingga ayakan dengan diameter terbesar berada
paling atas dan diameter yang lebih kecil pada bagian bawah.
- Contoh tanah dimasukkan dan digetarkan dengan mesin penggetar kira-kira 15
menit.
- Berat masing-masing ayakan + tanah yang tertahan ditimbang.
- Dari grafik analisa ayakan tersebut dapat diketahui jenis tanah dan gradasinya.

15

5. Data dan Perhitungan
SIEVE
Berat
Ayakan
Berat
Ayakan+Tanah
Berat
Tanah % % kumulatif
INCH mm (gr) (gr) (gr) retained passing
No. 4 4,750 428,7 565,5 136,8 19,512 80,488
No. 8 2,360 425,6 515,2 89,6 12,780 67,708
No. 16 1,000 409,6 490,2 80,6 11,496 56,212
No. 30 0,600 401,7 507,6 105,9 15,105 41,107
No. 50 0,300 390,5 467,3 76,8 10,954 30,153
No. 100 0,150 390,8 435,2 44,4 6,333 23,820
No. 200 0,075 392,5 428,0 35,5 5,063 18,756
Dasar 452,5 584,0 131,5 18,756 0
TOTAL 701,1 100
Ayakan no. 4 :
Berat tanah = 565,5 - 428,7 = 136,8 gr
% retained (% tertahan) =

x 100 % = 19,512 %
% kumulatif passing (% lolos) = 100% - 19,512% = 80,488%

Ayakan no. 8 :
Berat tanah = 515,2 - 425,6 = 89,6 gr
% retained (% tertahan) =

x 100 % = 12,780 %
% kumulatif passing (% lolos) = 80,488% - 12,780% = 67,708%

Ayakan no. 16 :
Berat tanah = 490,2 - 409,6 = 80,6 gr
% retained (% tertahan) =

x 100 % = 11,496 %
% kumulatif passing (% lolos) = 67,708% - 11,496 % = 56,212%

Ayakan no. 30 :
Berat tanah = 507,6 - 401,7 = 105,9 gr
% retained (% tertahan) =

x 100 % = 15,105 %
% kumulatif passing (% lolos) = 56,212% - 15,105 % = 41,107%
16

Ayakan no. 50 :
Berat tanah = 467,3 - 390,5 = 76,8 gr
% retained (% tertahan) =

x 100% = 10,954%
% kumulatif passing (% lolos) = 41,107% - 10,954% = 30,153%

Ayakan no. 100 :
Berat tanah = 435,2 - 390,8 = 44,4 gr
% retained (% tertahan) =

x 100% = 6,333%
% kumulatif passing (% lolos) = 30,153% - 6,333% = 23,820%

Ayakan no. 200 :
Berat tanah = 428,0 - 392,5 = 35,5 gr
% retained (% tertahan) =

x 100% = 5,063%
% kumulatif passing (% lolos) = 23,820% - 5,063% = 18,756%

Dasar :
Berat tanah = 584,0 - 452,5 = 131,5 gr
% retained (% tertahan) =

x 100% = 18,756%
% kumulatif passing (% lolos) = 18,756% - 18,756% = 0

Grafik hubungan antara diameter butiran dengan % kumulatif passing (% lolos)
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
0.010 0.100 1.000 10.000
%

k
u
m
u
l
a
t
i
f

p
a
s
s
i
n
g

(

%

l
o
l
o
s

)

Diameter butiran (mm)
17

Dari grafik hasil percobaan, didapatkan nilai :
D10 = 0,5
D30 = 0,3
D60 = 1,4

Coeficient of Uniformity :
Cu =

= 2,8

Coeficient of Curvature :
Cc =


= 0,129

6. Kesimpulan
Dari hasil percobaan di atas dan perhitungan Cu & Cc, berdasarkan klasifikasi jenis
tanah The Unified Soil Claification maka tanah ini adalah jenis tanah SP, yang ciri-
cirinya adalah pasir bergradasi buruk (poorly graded sand), pasir kerikil, sedikit atau tidak
mengandung butiran halus.

18

BAB VI
DIRECT SHEAR TEST

1. Tujuan
Untuk mengetahui udut geer dalam () dan kohei (c).

2. Alat-Alat yang Digunakan
- Mesin geser
- Proving ring 12188
- Beban (load 5kg, 10 kg, 15 kg)
- Cetakan
- Stopwatch
- Trimmer

3. Jalannya Percobaan
- Siapkan contoh tanah untuk 3 kali percobaan dan untuk tiap percobaan contoh tanah
tersebut harus mempunyai kepadatan yang sama.
- Contoh tanah dimasukkan ke dalam shear box.
- Beban vertikal / normal load dan gaya geser dikerjakan (blok + bagian di atas
sampel beratnya 4,67 kg).
- Bagian atas dan bagian bawah dipisahkan dengan sekrup pemisah.
- Untuk contoh tanah yang jenuh, tempatnya diisi air dan batu pori harus dibasahi dulu
sebelum dipasang.
- Pembacaan dilakukan tiap selang waktu 15 detik pada 2 menit pertama, selanjutnya
pembacaan dilakukan tiap selang waktu 30 detik sampai tanah tersebut runtuh.
- Test tersebut diulangi lagi dengan beban vertikal yang berbeda (5 kg, 10 kg, 15 kg).


19

4. Data dan Perhitungan
Direct Shear Stress I :
Berat Container = 210,4 gram
Berat Container + tanah = 249,9 gram
Berat tanah = 39,5 gram
Kecepatan pembebanan = 0,02 mm/detik = 0,002 cm/detik
Normal Load = 5 + 4,67 = 9,67 kg

Load = 5 kg

Time Horz. Disp Strain Corr Area Load Ring Horz.Shear Shear Stress Normal Stress
(sec.) H (cm) (%) A' (cm
2
) Dial Reading Force (P) (kg) (kg/cm
2
) (kg/cm
2
)
0 0 0
36
0 0 0 0,269
15 0,03 0,005
35,82 33
13,524 0,378 0,270
30 0,06 0,01
35,64 48
19,672 0,552 0,271
45 0,09 0,015
35,46 59
24,180 0,682 0,273
60 0,12 0,02
35,28 62
25,409 0,720 0,274
75 0,15 0,025
35,1 65
26,639 0,759 0,275
90 0,18 0,03
34,92 69
28,278 0,810 0,277
105 0,21 0,035
34,74 71
29,098 0,838 0,278
120 0,24 0,04
34,56 71,5
29,303 0,848 0,280
150 0,3 0,05
34,2 78
31,967 0,935 0,283
180 0,36 0,06
33,84 85
34,836 1,029 0,286
210 0,42 0,07
33,48 89
36,475 1,089 0,289
240 0,48 0,08
33,12 90
36,885 1,114 0,292
270 0,54 0,09
32,76 92
37,704 1,151 0,295
300 0,6 0,1
32,4 92
37,704 1,164 0,298
330 0,66 0,11
32,04 91,5
37,499 1,170 0,302
360 0,72 0,12
31,68 88
36,065 1,138 0,305


20

Direct Shear Stress II :
Berat Container = 210,4 gram
Berat Container + tanah = 249,0 gram
Berat tanah = 39,4 gram
Kecepatan pembebanan = 0,02 mm/detik = 0,002 cm/detik
Normal load = 10 + 4,67 = 14,67 kg

Load = 10 kg

Time Horz. Disp Strain Corr Area Load Ring Horz.Shear Shear Stress Normal Stress
(sec.) H (cm) (%) A' (cm
2
) Dial Reading Force (P) (kg) (kg/cm
2
) (kg/cm
2
)
0 0 0
36
0 0 0 0,408
15 0,03 0,005
35,82 38
15,574 0,435 0,410
30 0,06 0,01
35,64 55
22,541 0,632 0,412
45 0,09 0,015
35,46 65
26,639 0,751 0,414
60 0,12 0,02
35,28 74
30,327 0,860 0,416
75 0,15 0,025
35,1 79
32,377 0,922 0,418
90 0,18 0,03
34,92 79
32,377 0,927 0,420
105 0,21 0,035
34,74 81
33,196 0,956 0,422
120 0,24 0,04
34,56 84
34,426 0,996 0,424
150 0,3 0,05
34,2 95
38,934 1,138 0,429
180 0,36 0,06
33,84 105
43,032 1,272 0,434
210 0,42 0,07
33,48 115
47,130 1,408 0,438
240 0,48 0,08
33,12 120
49,180 1,485 0,443
270 0,54 0,09
32,76 124
50,819 1,551 0,448
300 0,6 0,1
32,4 131
53,688 1,657 0,453
330 0,66 0,11
32,04 135
55,327 1,727 0,458
360 0,72 0,12
31,68 138
56,557 1,785 0,463
390 0,78 0,13
31,32 140
57,376 1,832 0,468
420 0,84 0,14
30,96 142
58,196 1,880 0,474
450 0,9 0,15
30,6 143
58,606 1,915 0,479



21

Direct Shear Stress III :
Berat Container = 210,4 gram
Berat Container + tanah = 252,9 gram
Berat tanah = 42,5 gram
Kecepatan pembebanan = 0,02 mm/detik = 0,002 cm/detik
Normal Load = 15 + 4.67 = 19,67 kg
Load = 15 kg
Time Horz. Disp Strain Corr Area Load Ring Horz.Shear Shear Stress Normal Stress
(sec.) H (cm) (%) A' (cm
2
) Dial Reading Force (P) (kg) (kg/cm
2
) (kg/cm
2
)
0 0 0
36
0 0 0 0,546
15 0,03 0,005
35,82 49
20,082 0,561 0,549
30 0,06 0,01
35,64 78
31,967 0,897 0,552
45 0,09 0,015
35,46 97
39,754 1,121 0,555
60 0,12 0,02
35,28 110
45,081 1,278 0,558
75 0,15 0,025
35,1 114
46,721 1,331 0,560
90 0,18 0,03
34,92 124
50,819 1,455 0,563
105 0,21 0,035
34,74 131
53,688 1,545 0,566
120 0,24 0,04
34,56 135
55,327 1,601 0,569
150 0,3 0,05
34,2 144
59,016 1,726 0,575
180 0,36 0,06
33,84 153
62,704 1,853 0,581
210 0,42 0,07
33,48 152
62,294 1,861 0,588
240 0,48 0,08
33,12 154
63,114 1,906 0,594
270 0,54 0,09
32,76 153
62,704 1,914 0,600
300 0,6 0,1
32,4 158
64,753 1,999 0,607
330 0,66 0,11
32,04 156
63,933 1,995 0,614
360 0,72 0,12
31,68 155
63,524 2,005 0,621
390 0,78 0,13
31,32 153
62,704 2,002 0,628

Contoh perhitungan ( beban = 15 kg )
T = 15 detik
Horizontal diplacement (H) = 15 x 0,002 = 0,03 cm
Unit strain =

=


= 0,005
Horizontal shear force (HSF) = 49 x 0,40983 = 20,082 kg
Shear stress =

= 0,561 kg/cm
2

Normal stress =

= 0,549 kg/cm
2


22


Grafik 6.1. Grafik hubungan antara regangan (strain) dan tegangan geser tanah (shear
stress) untuk beban 5, 10, dan 15 kg


Grafik 6.2. Grafik hubungan antara tegangan normal dan tegangan geser tanah

0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1.8
2
2.2
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16
S
h
e
a
r

S
t
r
e
s
s

(
k
g
/
c
m
2
)

Unit Strain (%)
Grafik 1 DIRECT SHEAR TEST
Additional load 5kg
Additional load 10 kg
Additional load 15 kg
y = 2.7262x + 0.4015
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7
S
h
e
a
r

S
t
r
e
s
s

(
k
g
/
c
m
2
)

Normal Stress (kg/cm
2
)
Grafik 2 DIRECT SHEAR TEST
23

5. Kesimpulan
Dari grafik hubungan horizontal strain dan shear stress serta normal stress dan shear
stress, maka dapat diperoleh :
a. harga c pada percobaan = 0,4015 kg/cm
2

b.harga pada percobaan = arc tangen 2,7262
= 69,8564
0

24

BAB VII
TRIAXIAL TEST

1. Tujuan
Menentukan kohei (c) dan udut geer dalam ().

2. Alat-Alat yang Digunakan
- Mesin penekan (compression machine)
- Kecepatan penekanan teratur (strain controlled) dilengkapi dengan cincin uji
(proving ring)
- Pompa
- Tabung air / udara
- Sel triaxial
- Tabung pembentuk contoh tanah
- Trimmer untuk membentuk contoh tanah yang kohesif
- Membran dan kertas filter
- Karet pengikat membran
- Batu pori

3. Jalannya Percobaan
- Dengan alat khusus dan trimmer, contoh tanah dipotong hingga berbentuk silinder
dan mempunyai tinggi dan diameter tertentu (H=7,6 cm dan D=3,8 cm).
- Contoh tanah tersebut dimasukkan ke dalam tabung pembentuk contoh tanah yang
sebelumnya telah dilapisi di dalamnya dengan membran dan bagian luarnya terdapat
karet penghisap (memasukkannya perlahan-lahan agar kepadatannya tidak berubah).
- Contoh tanah kemudian diletakkan di atas pedestal dengan karet gelang dan tabung
pembentuk contoh tanah dilepaskan.
- Sel triaxial dipasang dan proving ring diatur letaknya.
- Setelah siap, air bebas udara dialirkan ke dalam sel triaxial dan diberikan tekanan 0,3
dengan perantaraan Self Compensating Mercury Control.
- Dicek apakah ada kebocoran pada membran karet atau tidak.
- Bila tidak ada kebocoran, maka tekanan vertikal diberikan pada contoh tanah dengan
menggunakan compression machine. Gaya tekan ini diukur melalui dial yang
terdapat pada proving ring.
25

- Pembacaan penurunan dilakukan pada dial penurunan.
- Pembacaan dan pencatatan gaya tekan pada proving ring dilakukan tiap 0,5 mm atau
50 skala proving ring.
- Pembacaan dihentikan apabila dial penurunan menunjukkan penurunan secara tiba-
tiba (tanah mulai runtuh) dan dicatat besarnya beban axial.

* Catatan:
Percobaan di atas termasuk Unconsolidated Undrained Test (UU Test) yaitu:
- Kran pembuangan selalu dalam keadaan tertutup.
- Percobaan dilakukan segera setelah beban diberikan dan diberikan hampir
bersamaan.

4. Data dan Perhitungan
Triaxial Test 1
Diameter sample = 3,80 cm
Tinggi sample = 7,60 cm
o
3
= 0,3 kg/cm
2
DEFORM
DIAL
LOAD
DIAL
LOAD
P
(kg)
PERPENDEKAN
(mm)
UNIT
STRAIN
()
AREA
CORR
FACTOR
CORR.
AREA (A')
(cm
2
)
DEVIATOR
STRESS
(kg/cm
2
)
0 0 0 0 0 1 11,346 0
50 1,5 0,421 0,5 0,007 0,993 11,421 0,037
100 1,8 0,506 1 0,013 0,987 11,497 0,044
150 2 0,562 1,5 0,020 0,980 11,574 0,049
200 2 0,562 2 0,026 0,974 11,652 0,048
250 2,5 0,702 2,5 0,033 0,967 11,732 0,060
300 2,9 0,815 3 0,039 0,961 11,812 0,069
350 3 0,843 3,5 0,046 0,954 11,893 0,071
400 3,2 0,899 4 0,053 0,947 11,976 0,075
450 3,5 0,983 4,5 0,059 0,941 12,060 0,082
500 3,5 0,983 5 0,066 0,934 12,145 0,081
550 3,5 0,983 5,5 0,072 0,928 12,231 0,080
600 3,5 0,983 6 0,079 0,921 12,318 0,080
650 3,5 0,983 6,5 0,086 0,914 12,407 0,079

Maximum deviator stress = 0,082 kg/cm
2

Maximum vertikal stress = 0,082 + o
3
= 0,082 + 0,3 = 0,382 kg/cm
2


26

Triaxial Test 2
Diameter sample = 3,80 cm
Tinggi sample = 7,60 cm
o
3
= 0,6 kg/cm
2

DEFORM
DIAL
LOAD
DIAL
LOAD
P
(kg)
PERPENDEKAN
(mm)
UNIT
STRAIN
()
AREA
CORR
FACTOR
CORR.
AREA (A')
(cm
2
)
DEVIATOR
STRESS
(kg/cm
2
)
0 0 0 0 0 1 11,346 0
50 2,9 0,815 0,5 0,007 0,993 11,421 0,071
100 4 1,124 1 0,013 0,987 11,497 0,098
150 4,5 1,264 1,5 0,020 0,980 11,574 0,109
200 5,5 1,545 2 0,026 0,974 11,652 0,133
250 5,9 1,657 2,5 0,033 0,967 11,732 0,141
300 6 1,685 3 0,039 0,961 11,812 0,143
350 6,3 1,770 3,5 0,046 0,954 11,893 0,149
400 6,5 1,826 4 0,053 0,947 11,976 0,152
450 6,5 1,826 4,5 0,059 0,941 12,060 0,151
500 6,5 1,826 5 0,066 0,934 12,145 0,150
550 6,5 1,826 5,5 0,072 0,928 12,231 0,149
600 6,5 1,826 6 0,079 0,921 12,318 0,148

Maximum deviator stress = 0,152 kg/cm
2

Maximum vertikal stress = 0,152 + o
3
= 0,12 + 0,6 = 0,752 kg/cm
2


Contoh perhitungan :

Triaxial Test 2
Deform dial = 50
Load dial = 2,9
Load P = 2,9 x 0,280893 = 0,815 kg
Perpendekan =

= 0,5 mm
Unit strain (c) =


= 0,007
Area corr factor = 1 0,007 = 0,993
Corr area (A) = A / (1 - c ) = 11,421 cm
2

Deviator Stre = P / A = 0,815 / 11,421 = 0,071 kg/cm
2



27


Grafik 7.1. Grafik hubungan antara regangan (strain) dan deviator stress


Grafik 7.2. Grafik yang menunjukkan kekuatan geser tanah (dalam keadaan undrained)

5. Kesimpulan
Dari percobaan di atas, maka dapat diperoleh :1. Sudut geser dalam (e ) = 6
0

2. Besar kohesi (c) = 0,0056 kg/cm
2

0
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
0.12
0.14
0.16
0.18
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1
D
e
v
i
a
t
o
r

S
t
r
e
s
s

(
k
g
/
c
m
2
)

Unit Strain (%)
Grafik 1 Triaxial Test
Triaxial Test 1
Triaxial Test 2
Grafik 2 Triaxial Test
28

BAB VIII
UNCONFINED COMPRESSION TEST

1. Tujuan
Mempermudah perhitungan kekokohan tanah liat dan menentukan kohesi (c).

2. Alat-Alat yang Digunakan
- Compression machine (mesin penekan)
- Trimmer
- Batu pori
- Triaxial test

3. Dasar Teori
Pengujian ini merupakan pengujian kekuatan geser yang sering digunakan dan cocok
untuk jenis tanah liat. Pada pengujian ini tanah liat tidak diberikan tekanan lateral o
(o
3
= 0). Kondisi-kondisi tegangan tersebut dapat disajikan dalam bentuk lingkaran
mohr atau titik tegangan pada setiap tahap pengujian khususnya pada keadaan runtuh,
dan dapat digambarkan sebuah garis selubung keruntuhan dan parameter-parameter
kekuatan geser tanah tersebut dapat digunakan.

4. Jalannya percobaan
- Sampel tanah dipersiapkan.
- Sampel tanah dipotong dengan trimmer sehingga berbentuk silinder dengan diameter
D=3,8 cm dan tinggi H=7,6 cm (yarat H/D 2).
- Setelah berbentuk contoh tanah tersebut, sampel tanah diletakkan pada compression
machine.
- Kemudian diberikan beban axial, yaitu dengan menghidupkan mesin penetrasi.
- Pembacaan dan pencatatan dilakukan terhadap manometer yang menunjukkan
penurunan dan besarnya beban axial.
- Pembacaan dilakukan pada dial penurunan tiap 50 skala proving ring (0,5 mm).
- Pembacaan dihentikan jika dial penurunan menunjukkan penurunan secara tiba-tiba
(tanah mulai runtuh) dan dicatat besarnya beban axial.
29

- Bila tidak terjadi penurunan, maka percobaan dihentikan hanya sampai pada 20%
deformasi dari tinggi totalnya, karena tanah tersebut bersifat plastis.

5. Data dan Perhitungan
o
3
= 0 kg/cm
2

DEFORM. LOAD LOAD L STRAIN AREA CORR. CORR. DEVIAT.
DIAL DIAL
P
(kg) (cm)
FACTOR
(1-)
AREA (A')
(cm
2
)
STRESS
(kg/cm
2
)
50 14,5 4,073 0,05 0,0066 0,9934 11,4209 0,3566
100 28,5 8,005 0,1 0,0132 0,9868 11,4970 0,6963
150 36,5 10,253 0,15 0,0197 0,9803 11,5742 0,8858
200 40,3 11,320 0,2 0,0263 0,9737 11,6524 0,9715
250 41,8 11,741 0,25 0,0329 0,9671 11,7316 1,0008
300 42,3 11,882 0,3 0,0395 0,9605 11,8120 1,0059
350 42,7 11,994 0,35 0,0461 0,9539 11,8934 1,0085
400 42,8 12,022 0,4 0,0526 0,9474 11,9760 1,0039
450 42,9 12,050 0,45 0,0592 0,9408 12,0598 0,9992
500 42,95 12,064 0,5 0,0658 0,9342 12,1447 0,9934
Contoh perhitungan :
Tinggi sampel = 7,6 cm
Diameter sampel = 3,8 cm
Luas sampel = 11,3457 cm
2
Deform dial = 50
Load dial = 14,5
Load P = 14,5 x 0,280893 = 4,073 kg
L = 5 x 0,01 = 0,05 cm
Unit Strain (c) = L / Lo = 0,05 / 7,6 = 0,0066
Area Corr Factor = 1 c = 1 0,0066 = 0,9934
Corr Area ( A ) = A / 0,9934 = 11,3457 / 0,9934 = 11,4209 cm
2

Deviator Stre = P / A = 4,073 / 11,4209 = 0,3566 kg/cm
2

30


Grafik 8.1. Grafik yang menunjukkan hubungan antara regangan (strain) dan deviator stress

Grafik 2 Unconfined Compression Test

























Grafik 8.2. Grafik yang menunjukkan hubungan antara deviator stress dan cohesinya

5. Kesimpulan
Dari grafik hasil percobaan, maka dapat diperoleh:
1. Sudut geser ( e ) = 0
0

2. Kohesi ( c ) = deviator max / 2 = 1,0085 / 2 = 0,5042 kg/cm
2

0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
1.2
0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07
D
e
v
i
a
t
o
r

S
t
r
e
s
s

(
k
g
/
c
m
2
)

Strain (%)
Grafik 1 Unconfined Compression Test
31

BAB IX
PROCTOR TEST

IX.1. Tujuan
Mendapatkan berat volume kering maksimum dan kadar air optimum suatu contoh
tanah, atau untuk mengetahui kepadatan kering maksimum dari contoh tanah di
laboratorium yang dapat dicapai dengan suatu standart tertentu.

IX.2. Alat Alat yang Digunakan
- Alat proctor jenis standart dengan mold besar
- Piknometer
- Timbangan dengan kapasitas maksimum 1 kg (ketelitian 0.1 gram)
- Timbangan dengan kapasitas maksimum 10 kg (ketelitan 1 gram)
- Cawan
- Oven
- Ayakan nomer 4 dan nomer 50
- Gelas ukuran dan pipet tetes
- Penggaris berskala inchi

IX.3. Jalannya Percobaan
1. Cetakan silinder / mold diukur tinggi dan diameternya untuk mengetahui volume
cetakan kemudian mold kosong tersebut ditimbang.
2. Untuk menentukan Gs diambil contoh tanah kering yang lolos ayakan nomer 50.
dalam hal ini besar Gs hanya ditentukan hanya dengan sekali percobaan.
3. Contoh tanah kering yang lolos ayakan nomer 4 ditimbang seberat 5000 gram.
4. Contoh tanah tersebut dicampur air untuk mengubah kadar airnya. Banyaknya air
yang ditambahkan bisa diperkirakan dengan menentukan kadar air perkiraannya.
32

5. Lalu contoh tanah dimasukkan kedalam mold dan dipadatkan dengan alat
penumbuk khusus ( berat penumbuk 5.5 lb dan tinggi jatuh 12 inch). Pemadatan
itu dilakukan dalam tiga lapisan lalu ditumbuk sebanyak 55 kali setiap lapisan.
6. Selanjutnya tanah diratakan dan collar dilepaskan, mold diangkat dan silinder
dasar dilepas.
7. Mold dan tanah didalamnya ditimbang berama ama untuk menentukan tanah.
8. Contoh tanah diambil sedikit di bagian atas dan di bawah untuk menentukan Wc
dari contoh tanah tersebut.
9. Percobaan ini dilakukan 6 kali dengan menambahkan kadar air atau mengubah
kadar airnya.

IX.4. Data dan Perhitungan
Berat mold = 2.929,2 gram
Tinggi mold = 11,5 cm
Diameter mold = 15 cm
Volume mold = 2.032,2 gram/cm
3

Gs = 2,7

No Berat Berat Cawan Berat Cawan Berat Berat Wc Wc
Cawan Cawan + Tanah Basah + Tanah Kering Air Tanah Kering (%) Rata2
(gr) (gr) (gr) (gr) (gr) (%)
10 6,10 40,70 37,90 2,80 31,80 8,81 9,01
7 9,10 50,60 47,10 3,50 38,00 9,21
4 8,90 62,20 56,20 6,00 47,30 12,68 12,15
D1 5,80 42,30 38,50 3,80 32,70 11,62
Y 8,90 79,30 69,70 9,60 60,80 15,79 16,25
32 5,90 79,90 69,30 10,60 63,40 16,72


33

Berat Mold Berat Wc Berat Vol Berat Vol n e
ZAV

+ Tanah Tanah (%) Tanah (
t
) Tanah Kering (
d
)

(gr/cm
3
)
(gr) (gr) (gr/cm
3
) (gr/cm
3
)


7453,6 4524,4 9,01 2,226 2,042 0,244 0,322 2,312
7830,6 4901,4 12,15 2,412 2,151 0,204 0,256 2,198
7713,4 4784,2 16,25 2,354 2,025 0,250 0,333 2,067

Contoh perhitungan :

W tanah = W(mold+tanah) W mold
= 7.453,6 2.929,2
= 4.524,4 gr

t
= Wtanah / Vtanah
= 4.524,4 / 2.032,2
= 2,226 gr/cm
3

d
=
t
/ ( 1 + Wc )
= 2,226 / (1 + 0,0901)
= 2,042 gr/cm
3

ZAV
= ( G x
w
) / (1 + Wc x Gs )
= (2,7 x 1) / (1 + 0,0901 x 2,7 )
= 2,312
n = 1 - [
d
/ ( G x
w
)]
= 1 - [2,042 / (2,7 x 1)]
= 0,244
e = n / ( 1 - n )
= 0,244 / ( 1 - 0,244 )
= 0,322
34






1.8
1.9
2.0
2.1
2.2
2.3
2.4
0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 16.0 18.0


(
g
r
/
c
m
3
)

Water Content (%)
Grafik Hubungan antara Wc dengan
dry
dan
ZAV
Hubungan antara Wc dengan dry Hubungan antara Wc dengan ZAV
0.00
0.05
0.10
0.15
0.20
0.25
0.30
0.35
0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 16.0 18.0
n

&

e

Water Content (%)
Grafik Hubungan antara Wc dengan n dan e
Hubungan antara Wc dengan n Hubungan antara Wc dengan e
35

IX.5. Kesimpulan

- Dari hasil perhitungan dan grafik hubungan Wc dan volume kering diperoleh :
- Wc optimum =12,1%
- dry makimum = 2,15 gr/cm
- Bila Wc bertambah maka kepadatan tanah akan bertambah sampai mencapai
kepadatan maksimum pada Wc optimum. Setelah itu penambahan air akan
mengakibatkan turunnya kepadatan tanah karena air akan menggantikan butir-butir
tanah.
- Wc optimum yang dihasilkan dapat digunakan sebagai acuan pemadatan tanah di
lapangan.
- Kepadatan tanah maksimum terjadi pada saat volume udara dalam tanah mencapai
keadaan minimum.

36

Beban test
Beban standart test
BAB X
CALIFORNIA BEARING RATIO

X.1. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mencari kekokohan dari suatu tanah yang
akan digunakan untuk subgrade atau pondasi dari suatu jalan raya.
Caranya membandingkan hasil tes dengan suatu standard ( dalam % ).

C.B.R = x 100 %


Beban standard test C.B.R 0,1 = 3000 lb
Beban standard test C.B.R 0,2 = 4500 lb


X.2 . Alat Alat yang Digunakan
- Satu set alat proctor jenis standart dengan mold besar.
- Mesin penekan hydrolic dengan proving ring 4850 dan kecepatan penekanan
0.05/menit.
- Dial gage dengan kepekaan 0.001
- Torak penetrai dengan diameter 1.954, panjang 7.5 dan luanya 3 inch
2
.
- Static load 10 lbs.


X.3 . Jalannya Percobaan
1. Percobaan ini dilakukan bersama dengan proctor test.
2. Pada keadaan kira-kira kadar air optimum, mold dan contoh tanah di dalamnya
diletakkan dibawah torak penetrasi pada mesin tekan hyrolic.
3. Contoh tanah pada mold diberi static load 10 lbs.
4. Pembacaan dilakukan pada etiap penetrai 0.025 dari 0.010-0.200 dan pada tiap
penetrai 0.050 dari 0.200-0.500.

37

X.4. Data dan Perhitungan

Penetration
Load Load Load
( inch ) Dial ( kg ) ( lb )
0,025 4 21,141 46,567
0,050 5 26,427 58,208
0,075 7 36,997 81,491
0,100 9 47,568 104,775
0,125 10 52,853 116,416
0,150 12 63,424 139,700
0,175 14 73,994 162,983
0,200 17 89,850 197,908
0,250 21 110,991 244,474
0,300 26 137,418 302,682
0,350 32 169,130 372,532
0,400 37 195,556 430,740
0,450 43 227,268 500,590
0,500 48 253,694 558,798

Contoh perhitungan :

Penetration = 0,025 inch
Load Dial = 4
Load ( kg ) = 4 x 5,2853
= 21,141 kg
Load ( lb ) = Load (kg) / 0,454
= 21,141 / 0,454
= 46,567 lb

X.5. Kesimpulan
1. Untuk CBR 0.1 = (104,775 / 3.000) x 100 %
= 3,4925 %
2. Untuk CBR 0.2 = (197,908 / 4.500 ) x 100 %
= 4,398 %
3. Nilai CBR 0.1 < CBR 0.2. Hal ini menunjukkan bahwa emakin dalam tanah, maka
kekuatan yang dapat ditahan oleh tanah semakin besar, sehingga nantinya kita ambil
nilai CBR yang terbesar.
38

Bila nilai CBR 0.1 > CBR 0.2, maka hal ini menunjukkan bahwa tanah di permukan
mempunyai kekuatan yang lebih besar daripada tanah yang ada di lapisan dalam,
tetapi hal ini tidak menjadi masalah dalam pembuatan subgrade karena tanah yang
lebih dalam akan menahan beban yang lebih kecil daripada tanah yang ada di
permukaan. Hal ini disebabkan karena penurunan pertama (yaitu di permukaan)
mengalami beban yang lebih besar bila dibandingkan dengan penurunan yang
berikutnya.




0
100
200
300
400
500
600
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
L
o
a
d

(
l
b
)

Penetration (inch)
GRAFIK CALIFORNIA BEARING RATIO
39

BAB XI
SONDIR

XI.1. Tujuan
Mendapatkan indikasi kekuatan dan jenis berbagai lapisan tanah

XI.2. Alat Alat yang Digunakan
- Sondir type Gouda dengan kapasitas 2.5 ton
- Bikonus dari tipe Begemann dengan luas konus 10 cm
2
, luas selubung gesek 150
cm
2
,

dan luas torak (piston) 10 cm
2

- Pipa sondir (rod) dengan inner rodnya
- Manometer

XI.3. Jalannya Percobaan
Pipa sondir dengan bikonus diujung terbawah ditekan masuk kedalam tanah dengan
kecepatan 2 cm / detik sampai mencapai kedalaman yang dikehendaki. Pada saat ini
bagian belakang konus dan bagian depan selubung gesek dalam keadaan berhimpit.
Bila data diperlukan pada kedalaman ini, maka inner rod kemudian ditekan, sehingga
hanya konus saja yang tertekan kebawah sampai jarak tertentu dan tekanan konus
dapat dibaca pada manometer yang diebut ebagai pembacaan I. Bila inner rod
ditekan terus, gesek yang berkerja dapat diukur oleh manometer disebutkan sebagai
pembacaan II. Pembacaan dilakukan etiap kedalaman 20 cm dan etiap 1 meter
disambung dengan rod yang lain. Pembacaan III yaitu pembacaan hambatan seluruh
pipa tidak perlu dicatat.

Jadi pada pembacaan menunjukkan :
- Besarnya konus
- Konus dan gesekan
- Konus, gesekan dan rod turun bersama sehingga diabaikan
Dimana :



Pembacaan I
Tekanan Konus (qc) = x luas piston
Luas Konus
40












XI.4. Perkiraan Susunan Tanah Bedasarkan Sondir
Berdasarkan data data hubungan tekanan konus dan friction rationya, beberapa ahli
berusaha memperkirakan susunan tanah dengan hasil boring. Schmertmann meringkas
hasil-hasil tersebut seperti di bawah ini :








XI. 5. Data dan Perhitungan

Contoh perhitungan :
Pada kedalaman 0,2 meter :
qc = (40/10) x 10
= 40 kg /cm
2
qc + kleef = 45 kg /cm
2
fs = (45 40 ) / 150 x 10
= 0,333 kg /cm
2

fs x 20 = 0,333 x 20
fr = (fs/qs) x 100% Jenis Tanah
0% - 0,5% Rock, Shells & Loose
0,5% - 2% Sand / Gravel
2% - 6% Clay - Sand Mixture & Silt
> 6% Clay
Pembacaan II Pembacaan I
Local friction (fs) = x luas piston
Luas selubung gesek
Jumlah hambatan pelekat (JHP) = (f x 20)
fs
Friction Ratio (fr) = x 100 %
Qc
41

= 6,667 kg /cm
JHP = (f x 20)
= 0 + 6,667
= 6,667 kg /cm
fr = fs / qc x 100 %
= 0,333 / 40 x 100 %
= 0,833 %

DALAM
KONUS
(pembc. I)

(kg/cm
2
)
KONUS +
KLEEF
( pembc. II)

(kg/cm
2
)
TEKANAN
KONUS
( qc )

(kg/cm
2
)
KLEEF
Jumlah
Hambatan
Pelekat
(J.H.P)
(kg/cm)
FRICTION
RATIO
(%)
LOCAL
FRICTION
(kg/cm
2
)
fs x 20
(kg/cm)
m cm
0 0 0 0 0 0,000 0,000 0,000 0,000
20 40 45 40 0,333 6,667 6,667 0,833
40 60 70 60 0,667 13,333 20,000 1,111
60 70 80 70 0,667 13,333 33,333 0,952
80 50 60 50 0,667 13,333 46,667 1,333
1 0 90 100 90 0,667 13,333 60,000 0,741
20 70 75 70 0,333 6,667 66,667 0,476
40 10 20 10 0,667 13,333 80,000 6,667
60 1 2 1 0,067 1,333 81,333 6,667
80 1 2 1 0,067 1,333 82,667 6,667
2 0 3 6 3 0,200 4,000 86,667 6,667
20 3 6 3 0,200 4,000 90,667 6,667
40 2 4 2 0,133 2,667 93,333 6,667
60 1 2 1 0,067 1,333 94,667 6,667
80 2 4 2 0,133 2,667 97,333 6,667
3 0 20 40 20 1,333 26,667 124,000 6,667
20 20 40 20 1,333 26,667 150,667 6,667
40 20 40 20 1,333 26,667 177,333 6,667
60 80 150 80 4,667 93,333 270,667 5,833
80 30 60 30 2,000 40,000 310,667 6,667
4 0 20 40 20 1,333 26,667 337,333 6,667
20 30 60 30 2,000 40,000 377,333 6,667
40 30 60 30 2,000 40,000 417,333 6,667
60 30 60 30 2,000 40,000 457,333 6,667
80 30 60 30 2,000 40,000 497,333 6,667
5 0 30 60 30 2,000 40,000 537,333 6,667
20 20 40 20 1,333 26,667 564,000 6,667
40 10 20 10 0,667 13,333 577,333 6,667
60 10 20 10 0,667 13,333 590,667 6,667
42

80 6 12 6 0,400 8,000 598,667 6,667
6 0 8 16 8 0,533 10,667 609,333 6,667
20 8 16 8 0,533 10,667 620,000 6,667
40 7 14 7 0,467 9,333 629,333 6,667
60 8 16 8 0,533 10,667 640,000 6,667
80 12 24 12 0,800 16,000 656,000 6,667
7 0 20 40 20 1,333 26,667 682,667 6,667
20 20 35 20 1,000 20,000 702,667 5,000
40 15 30 15 1,000 20,000 722,667 6,667
60 25 40 25 1,000 20,000 742,667 4,000
80 20 40 20 1,333 26,667 769,333 6,667
8 0 20 40 20 1,333 26,667 796,000 6,667
20 20 40 20 1,333 26,667 822,667 6,667
40 10 20 10 0,667 13,333 836,000 6,667
60 10 20 10 0,667 13,333 849,333 6,667
80 8 16 8 0,533 10,667 860,000 6,667
9 0 12 24 12 0,800 16,000 876,000 6,667
20 8 16 8 0,533 10,667 886,667 6,667
40 8 16 8 0,533 10,667 897,333 6,667
60 10 20 10 0,667 13,333 910,667 6,667
80 10 20 10 0,667 13,333 924,000 6,667
10 0 8 16 8 0,533 10,667 934,667 6,667
20 6 12 6 0,400 8,000 942,667 6,667
40 5 10 5 0,333 6,667 949,333 6,667
60 6 12 6 0,400 8,000 957,333 6,667
80 3 6 3 0,200 4,000 961,333 6,667
11 0 8 16 8 0,533 10,667 972,000 6,667
20 5 10 5 0,333 6,667 978,667 6,667
40 5 10 5 0,333 6,667 985,333 6,667
60 5 10 5 0,333 6,667 992,000 6,667
80 5 10 5 0,333 6,667 998,667 6,667
12 0 10 20 10 0,667 13,333 1012,000 6,667
20 10 20 10 0,667 13,333 1025,333 6,667
40 6 12 6 0,400 8,000 1033,333 6,667
60 6 12 6 0,400 8,000 1041,333 6,667
80 5 10 5 0,333 6,667 1048,000 6,667
13 0 6 12 6 0,400 8,000 1056,000 6,667
20 10 20 10 0,667 13,333 1069,333 6,667
40 6 12 6 0,400 8,000 1077,333 6,667
60 6 12 6 0,400 8,000 1085,333 6,667
80 5 10 5 0,333 6,667 1092,000 6,667
14 0 6 12 6 0,400 8,000 1100,000 6,667
20 6 12 6 0,400 8,000 1108,000 6,667
40 10 20 10 0,667 13,333 1121,333 6,667
60 10 20 10 0,667 13,333 1134,667 6,667
43

80 10 20 10 0,667 13,333 1148,000 6,667
15 0 10 20 10 0,667 13,333 1161,333 6,667
20 6 12 6 0,400 8,000 1169,333 6,667
40 12 24 12 0,800 16,000 1185,333 6,667
60 8 16 8 0,533 10,667 1196,000 6,667
80 6 12 6 0,400 8,000 1204,000 6,667
16 0 6 12 6 0,400 8,000 1212,000 6,667
20 10 20 10 0,667 13,333 1225,333 6,667
40 12 24 12 0,800 16,000 1241,333 6,667
60 10 20 10 0,667 13,333 1254,667 6,667
80 10 20 10 0,667 13,333 1268,000 6,667
17 0 12 24 12 0,800 16,000 1284,000 6,667
20 12 24 12 0,800 16,000 1300,000 6,667
40 12 24 12 0,800 16,000 1316,000 6,667
60 15 30 15 1,000 20,000 1336,000 6,667
80 12 24 12 0,800 16,000 1352,000 6,667
18 0 15 30 15 1,000 20,000 1372,000 6,667
20 60 90 60 2,000 40,000 1412,000 3,333
40 70 100 70 2,000 40,000 1452,000 2,857
60 70 100 70 2,000 40,000 1492,000 2,857
80 60 90 60 2,000 40,000 1532,000 3,333
19 0 60 120 60 4,000 80,000 1612,000 6,667
20 20 40 20 1,333 26,667 1638,667 6,667
40 40 80 40 2,667 53,333 1692,000 6,667
60 10 20 10 0,667 13,333 1705,333 6,667
80 10 20 10 0,667 13,333 1718,667 6,667
20 0 20 40 20 1,333 26,667 1745,333 6,667
20 20 40 20 1,333 26,667 1772,000 6,667
40 20 40 20 1,333 26,667 1798,667 6,667
60 12 24 12 0,800 16,000 1814,667 6,667
80 12 24 12 0,800 16,000 1830,667 6,667
21 0 8 16 8 0,533 10,667 1841,333 6,667
20 20 40 20 1,333 26,667 1868,000 6,667
40 25 40 25 1,000 20,000 1888,000 4,000
60 25 50 25 1,667 33,333 1921,333 6,667
80 20 40 20 1,333 26,667 1948,000 6,667
22 0 10 20 10 0,667 13,333 1961,333 6,667
20 10 20 10 0,667 13,333 1974,667 6,667
40 20 40 20 1,333 26,667 2001,333 6,667
60 15 30 15 1,000 20,000 2021,333 6,667
80 20 40 20 1,333 26,667 2048,000 6,667
23 0 30 60 30 2,000 40,000 2088,000 6,667
20 20 40 20 1,333 26,667 2114,667 6,667
40 30 60 30 2,000 40,000 2154,667 6,667
60 20 40 20 1,333 26,667 2181,333 6,667
44

80 20 40 20 1,333 26,667 2208,000 6,667
24 0 30 60 30 2,000 40,000 2248,000 6,667
20 25 50 25 1,667 33,333 2281,333 6,667
40 25 50 25 1,667 33,333 2314,667 6,667
60 20 40 20 1,333 26,667 2341,333 6,667
80 20 40 20 1,333 26,667 2368,000 6,667
25 0 20 40 20 1,333 26,667 2394,667 6,667
20 20 40 20 1,333 26,667 2421,333 6,667
40 25 50 25 1,667 33,333 2454,667 6,667
60 20 40 20 1,333 26,667 2481,333 6,667
80 30 60 30 2,000 40,000 2521,333 6,667
26 0 20 40 20 1,333 26,667 2548,000 6,667
20 25 50 25 1,667 33,333 2581,333 6,667
40 40 70 40 2,000 40,000 2621,333 5,000
60 40 80 40 2,667 53,333 2674,667 6,667
80 40 80 40 2,667 53,333 2728,000 6,667
27 0 40 80 40 2,667 53,333 2781,333 6,667
20 50 90 50 2,667 53,333 2834,667 5,333
40 40 80 40 2,667 53,333 2888,000 6,667
60 40 80 40 2,667 53,333 2941,333 6,667
80 40 80 40 2,667 53,333 2994,667 6,667
28 0 50 100 50 3,333 66,667 3061,333 6,667
20 20 40 20 1,333 26,667 3088,000 6,667
40 10 20 10 0,667 13,333 3101,333 6,667
60 8 16 8 0,533 10,667 3112,000 6,667
80 12 24 12 0,800 16,000 3128,000 6,667
29 0 12 24 12 0,800 16,000 3144,000 6,667
20 8 16 8 0,533 10,667 3154,667 6,667
40 2 4 2 0,133 2,667 3157,333 6,667
60 20 40 20 1,333 26,667 3184,000 6,667
80 20 40 20 1,333 26,667 3210,667 6,667
30 0 20 40 20 1,333 26,667 3237,333 6,667


45

XI. 6. Kesimpulan

- Berdasarkan hasil sondir dapat diperkirakan daya dukung pondasi dan susunan
lapisan tanah
- Dari hasil sondir diperoleh :
0,20 - 1,00 m : sand / gravel
1,20 m : rock, shells & loose
1,40 - 3,40 m : clay
3,60 m : clay-sand mixture & silt
3,80 - 7,00 m : clay
7,20 m : clay-sand mixture & silt
7,40 m : clay
7,60 m : clay-sand mixture & silt
7,80 -18,00 m : clay
18,20 - 18,80 m : clay-sand mixture & silt
19,00 - 21,20 m : clay
21,40 m : clay-sand mixture & silt
21,60 - 26,20 m : clay
26,40 m : clay-sand mixture & silt
26,60 - 27,00 m : clay
27,20 m : clay-sand mixture & silt
27,40 - 30,00 m : clay

46


0
5
10
15
20
25
30
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500
K
E
D
A
L
A
M
A
N

(
m
)

SONDIR
J.H.P Qc fs
0 5 10 15 20 25 30 35
0 50 100 150 200 250 300 350
fs
Qc
J.H.P
47



0
5
10
15
20
25
30
0 1 2 3 4 5 6 7
K
E
D
A
L
A
M
A
N

(
m
)

SONDIR
Fr

Anda mungkin juga menyukai