Anda di halaman 1dari 5

MALARIA A. DATA PASIEN Nama Umur Berat Badan Alamat : Bpk.

Budi : 40 tahun : 89 Kg : Malalayang

B. DIAGNOSIS 1. Anamnesis Pada kasus penyakit malaria, anamnesis yang perlu diperhatikan adalah: 1. Keluhan utama: Demam menggigil, berkeringat an dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal. 2. Riwayat berkunjung dan bermalam 1-4 minggu yang lalu ke daerah endemic malaria. 3. Riwayat tinggal di daerah endemic malaria 4. Riwayat sakit malaria 5. Riwayat minum obat malaria satu bulan terakhir 6. Riwayat mendapatkan transfuse darah. 2. Gejala dan Tanda Gejala klinis malaria adalah badan terasa lemas dan pucat karena kekurangan darah dan berkeringat, nafsu makan menurun,Mual-mual kadang-kadang diikuti muntah, sakit kepala yang berat dan terus menerus khususnya pada infeksi dengan plasmodium falciparum. Dalam keadaan menahun, dapat disertai dengan pembesaran limpa. Malaria menunjukkan gejala khas yaitu demam berulang, splenomegali dan anemia yang disertai dengan malaise. 3. Hasil Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosa penyakit malaria dapat dilakukan dengan banyak metode. Salah satu metode yang paling diyakini dapat menemukan jenis serta stadium dari parasit Plasmodium adalah pembacaan sediaan darah malaria. Hasil pembacaan sediaan darah tipis, parasit Plasmodium akan berada di dalam eritrosit, sedangkan pada sediaan darah tebal yang sudah mengalami hemolisis, parasit Plasmodium tidak lagi tampak di dalam eritrosit. Hasil pembacaan dilaporkan dalam jenis dan stadium yang ditemukan tetapi tidak perlu dilakukan penghitungan parasit. Untuk dapat menemukan parasit secara cepat hendaknya dipilih sediaanq darah tebal. Kelemahan dari sediaan ini adalah bentuk parasit yang kurang lengkap morfologinya. Sediaan darah tipis dapat dipilih apabila menghendaki bentuk parasitq yang utu h dan sempurna morfologinya, namun sediaan ini memberikan kemungkinan ditemukan parasit lebih kecil mengingat volume darah yang digunakan relatif sedikit.

C. PENGGOLONGAN OBAT Golongan obat Antimalaria D. PERHITUNGAN DOSIS a. Klorokuin 1XP :

1XH

E. SEDIAAN a. Klorokuin Klorokuin tersedia sebagai garam difosfat dan sulfat. Bentuk tablet 100 dan 150 mg basa. Bentuk sirup 50 dan 25 mg. b. Pirimetamin Pirimetamin tersedia sebagai tablet 25 mg. Sediaan kombinasi dengan sulfadoksin 500 mg (fansidar). c. Pirimakuin Primakuin fosfat tersedia sebagai tablet 26,3 mg garam setara dengan 15 mg basa. Dosis optimal untuk pengobatan radikal malaria vivaks atau ovale 15 mg/hari untuk orang dewasa sedangkan anak-anak0,3 mg/kgBB/hari selamam 14 hari. d. Kuinin dan alkaloid sinkona F. PENULISAN RESEP

dr. Chytra Rachmat SIP : 110111093 Jl. Manibang 2 (082347844876)

Manado, 8 februari 2013

Nama : Bpk. Budi Umur : 40 tahun BB : 89 kg Alamat : Malalayang

G. ANALISIS RESEP a. Klorokuin

b. Pirimetamin

c. Pirimakuin

d. Kuinin dan alkaloid sinkona

H. FARMAKOLOGI OBAT a. Klorokuin Farmakokinetik Absorbsi klorokuin setelah pemberian oral terjadi lengkap dan cepat dan makanan mempercepat absorbsi ini. Kadar puncak plasma dicapai setelah 1-2 jam. Metabolisme klorokuin dalam tubuh sangat lambat dan metabolitnya diekskresikan lewat urin. Metabolisme klorokuin dihambat oleh amodiakuin, hidroksiklorokuin dan apamakuin. Efek samping dan kontraindikasi. Efek samping yang mungkin timbul oleh pemberian klorokuin adalah sakit kepala ringan, gangguan pencernaan, gangguan penglihatan dan gatal- gatal. Yang tersering adalah gangguan saluran cerna dan gatal-gatal. Sedangkan kontraindikasi penggunaan klorokuin adalah pada penyakit hepar. Penggunaan harus hati-hati pada gangguan pada gannguan gastrointestinal, gangguan darah, dan gangguan neurologik yang berat. Sebaiknya tidak digunakan bersama Au dan fenilbutazon karena menyebabkan dermatitis. b. Pirimetamin Farmakokinetik Penyerapan pirimetamin di saluran cerna berlangsung lambat tetapi lengkap. Obat ini ditimbun terutama dalam hati, hepar, ginjal, paru, dan limpa, kemudian diekskresikan lambat dengan waktu paruh kira-kira 4 hari. Metabolitnya diekskresikan melalui urin. Pirimetamin diekskresikan cukup banyak lewat ASI sehingga dapat dicapai kadar supresi dalam darah bayi yang sepenuhnya maendapat ASI. Efek samping Dengan dosis besar dapat menimbulkan anemia makrositik hyang serupa dengan defisiensi asam folat. Untuk mencagah anemia, trombositopenia dan leukopenia maka leukovorin dapat diberikan bersamaan dengan pirimetamin. Pirimetamin tak dianjurkan pada wanita hamil. c. Primakuin Farmakokinetik Pemberian per oral, primakuin segera diabsorbsi, tetapi metabolismenya berlangsung cepat sehingga hanya sebagian kecil yang diekskresikan dalam bentuk utuh. Kadar puncak dalam plasma dicapai 1-2 jam, kemudian cepat menurun dengan waktu paruh 3-6 jam. Metabolisme oksidatif primakuin menghasilkan 3 metabolit turunan karboksil yang tidak berefk antimalria tetapi efek hemolitiknya lebih kuat. Efek samping dan kontraindikasi Efea samping yang terberat dari primakuin adalah anemia hemolitik akut pada pasien yang amgalami defisiensi enzim G6PD. Primakuin dikontraindikasikan pada pasien dengan penyakit sistemik yang berat yang cenderung mengalami granulositopenia. Wanita hamil juga tidak dianjurkan meminum obat tersebut.

d. Kuinin Dan Alkaloid Sinkona Farmakokinetik Kina dan turunannya diserap baik terutama melalui usus halus bagian atas. Kadar puncak dalam plasma 1-3 jam pada dosis tunggal. 70% terikat oleh protein dalam plasma. Sebagian besar dimetabolisme dalam hati sehingga hanya kira-kira 5% yang diekskresi lewat urin dalam bentuk metabolit hidroksi dan sebagian kecil melalui tinja getah lambung, empedu dan air liur. Karena terjadi perombakan dan ekskresi lebih cepat sehingga tidak terjadi akumulasi dalam tubuh. Kina harus diberikan tipa hari untuk terapi supresi atau tiap 4 jam untuk terapi serangan klinis serangan akut agar kadar dalam plasma dapat dipertahankan. Efek samping dan indikasi Dosis terapi kina sering menyebabkan sinkonisme yang tidak selalu memerlukan penghentian pengobatan. Gejalanya mirip salisilismus yaitu tinitus, sakit kepala, gangguan pendengaran, pandangan kabur, diare dan mual. Indikasi kina digunakan jika terjadi resisten terhadap klorokuin pada P. falciparum. Untuk pemberian oral dikenal 2 regimen dosis yaitu 1) garam kina 3 x sehari 650 mg selama 7-10 hari bersama 3 tablet fansidar dosis tunggal. 2) garam kina 3x sehari 650 mg selama 7-10 hari dengan tetrasiklin 4 x sehari 250 mg selama 7 hari. Dosis kina untuk anak adalah 25 mg/kgBB/hari yabg diberikan sebagai dosis terbagi. Kina sulfat tersedia sebagai tablet 0,222 g untu oral. Sediaan kombinasi tetap 150 mg kina sulfat dengan primakuin 3 gr.

Anda mungkin juga menyukai