Anda di halaman 1dari 3

1

Judul IbM: IbM Pembelajaran PKn melalui Pendekatan Sains Teknologi


Masyarakat Tentang Globalisasi Pada guru- guru SDN 55 Kota
Parepare.
Oleh
Ritha Tuken, Yonathan Saba Pasinggi dan Hasnah.
Dosen PGSD FIP Universitas Negeri Makassar
Abstrak : Pendekatan sains teknologi masyarakat diharapkan dapat meningkatkan
pengertian, pemahaman dan daya nalar siswa yang semakin kreatif dan kritis,
yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Guru
dituntut untuk lebih kreatif dalam menyiapkan dan merancang model
pembelajaran yang akan dilakukannya seiring dengan perkembangan masyarakat
dan kemajuan teknologi. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan tujuan nasional
secara umum dan tujuan Pendidikan PKn pada khususnya, yang pada prinsipnya
bertujuan mendidik dan membimbing siswa menjadi warga negara yang baik,
yang bertanggung jawab baik secara pribadi, sosial / masyarakat, bangsa dan
negara bahkan sebagai warga dunia. Salah satu pendekatan pembelajaran yang
dapat mewujudkan tujuan tersebut adalah pendekatan Sains Teknologi Masyarakat
yang diterapkan pada pembelajaran PKn tentang globalisasi..
globalisasi adalah proses menyatunya warga dunia secara umum dan
menyeluruh menjadi kelompok masyarakat. Dengan menyatunya warga dunia
secara umum maka dunia akan terasa semakin sempit. Sebagaimana telah
diutarakan di atas, bahwa globalisasi menunjukkan dunia yang semakin sempit,
ketergantungan antar bangsa semakin besar. Globalisasi adalah proses
penduniaan, artinya segala aktivitas diperhitungkan untuk kepentingan dunia.
Setiap bangsa berkembang berkat interaksi dengan bangsa lainnya. Kita harus
terbuka dengan dunia luar, tetapi kita harus tetap kokoh dengan akal budaya
bangsa kita. Globalisasi mempunyai dampak baik positif maupun negatif di mana
akan muncul masyarakat megakompetisi, di mana setiap orang berlomba untuk
berbuat yang terbaik untuk mencapai yang terbaik pula. Sebaliknya, globalisasi
juga bisa menjadi ancaman budaya bangsa. Globalisasi akan melahirkan budaya
global dan akan menjadi ancaman bagi budaya lokal, atau budaya bangsa. Untuk
lebih memahami tentang dampak globalisasi di bawah ini akan dipaparkan
dampak positif dan dampak negatif globalisasi.
Kata-kata Kunci : Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat, Pembelajaran
PKn, Globalisasi
Dibiayai oleh Dana PNBP Universitas Negeri Makassar Tahun 2014
Kontrak Nomor : 294/UN36.10/PM/2014

RINGKASAN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER
(NHT) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 21 PAREPARE.
Ritha Tuken 2014. 118 Halaman
Studi ini menelaah penerapan pendekatan proses sebagai upaya peningkatan hasil
pembelajaran PKn siswa kelas V SDN 21 Parepare. Permasalahan pokok yang
dikaji yaitu : (1) 1.
Bagaimanakah proses penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan hasil
Pendidikan Kewarganegaraan tentang berorganisasi pada siswa kelas V SD Negeri
21 Parepare ? (2) 1. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Head Together (NHT) melalui bidang studi Pendidikan
Kewarganegaraan tentang berorganisasi dapat meningkatkan hasil belajar bagi
siswa kelas V SDN 21 Parepare?. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
kooperatif tipe NHT. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan
kelas dengan desain deskriptif. Fokus penelitian ini adalah fokus proses belajar
siswa dan proses mengajar guru dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe
NHT. Sasaran dan sekaligus menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas V
SD Negeri 21 Parepare, sebanyak 19 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 12
perempuan. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dimana tiap siklus terdiri
atas dua kali pertemuan. instrument yang digunakan adalah tes, format observasi
dan dokumentasi. Pada siklus I pertemuan I diperoleh hasil belajar dengan
kualifikasi kurang (K), pertemuan II diperoleh hasil belajar dengan kualifikasi
cukup (C) tetapi belum mencapai kriteria ketuntasan minimal, maka dilanjutkan
ke siklus II dan diperoleh hasil belajar dengan kualifikasi baik (B). Jadi,
kesimpulan hasil penelitiannya adalah terjadi peningkatan hasil belajar PKn
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together
(NHT) pada siswa kelas V SD negeri 21 Parepare

Dibiayai oleh DIPA Universitas Negeri Makassar


Nomor: 023.04.2.415222/2014 sesuai surat Keputusan Rektor Univesitas
Negeri Makassar Nomor: 876/UN36/PL/2014 Tanggal 23Mei 2014

RINGKASAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP
INVESTIGATION (GI) TENTANG PENJUMLAHAN PECAHAN BIASA
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN V
KOTA PAREPARE.

Yonathan Saba Pasinggi 2013: 93 halaman


Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) tentang penjumlahan
pecahan SDN V Kota Parepare biasa dapat meningkatkan hasil belajar siswa di
kelas IV SDN V Kota Parepare Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
peningkatahan hasil belajar siswa kelas IV tentang penjumlahan pecahan biasa
melalui pendekatan Group Investigation (GI). Pendekatan penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Jenis
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang pelaksanaannya
terdiri dari 3 siklus sedangkan proses pengkajiannya terdiri dari 4 tahap yaitu
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Fokus penelitian yaitu
(1) Melalui penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat meningkatkan hasil
belajar matematika siswa tentang penjumlahan pecahan biasa dalam penerapan
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI), dan (2) Dalam penelitian
tindakan kelas ini diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation (GI) yang terdiri dari 6 tahapan diantaranya adalah tahap
pengelompokan, tahap perencanaan, tahap penyelidikan, tahap pengorgnisasian,
tahap presentasi dan tahap evaluasi. Teknik pengumpulan data yang diperoleh
yaitu observasi, tes, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya
peningkatan proses dan hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran
kooperatif tipe Group Investigation (GI). Dimana dari hasil nilai pada pra
penelitian diperoleh nilai dengan kategori Kurang, pada hasil evaluasi siklus 1
diperoleh nilai dengan kategori Cukup, pada siklus 2 diperoleh nilai dengan
kategori Cukup, sedangkan hasil evaluasi pada siklus 3 diperoleh nilai dengan
kategori Baik. Kesimpulan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI), hasil pembelajaran
matematika tentang penjumlahan pecahan sederhana dapat ditingkatkan.

Dibiayai oleh DIPA Universitas Negeri Makassar


Nomor: 023.04.2.415222/2014 sesuai surat Keputusan Rektor Univesitas
Negeri Makassar Nomor: 876/UN36/PL/2014 Tanggal 23 Mei 20142

Anda mungkin juga menyukai