Kelompok 12 Gana Damar Kusuma Hilmi Aziz M.Abror M.Ekaditya Albar Mia Diniati
Kekuatan Geser
kadar air (%) 2 4 6 8 kekuatan geser (lbs/inch2) pasir basah pasir kering pasir holding 0,5 5 5,3 0,7 6,5 2,4 0,7 13,5 0,8 0,45 6 10
Hasil perhitungan tidak sesuai dengan kadar air awal yang ditentukan sebesar 8%. Ini bisa disebabkan oleh: 1. Waktu pengeringan yang tidak sesuai dengan yang ditetapkan (15 menit) 2. Kemungkian adonan tidak tercampur dengan merata sehingga bagian yang diukur kurang mendapatkan kandungan air.
Pengaruh kadar air dan bentonit terhadap kekuatan pasir cetak
Sifat Mekanis
Sifat Mekanik Flowabilitas (%) Kekuatan Geser (lbs/inch2) Kekuatan Tekan (lbs/inch2)
Mengetahui sifat mekanis melakukan pengujian untuk mengetahui kekuatan tekan, geser, flowabilitas dari pasir cetak. Yang mempengaruhi Sifat Mekanis: Kadar air, ukuran pasir, distribusi pasir, bentonit (pengikat), molases (meningkatkan kekuatan pasir cetak), serbuk arang (memperhalus permukaan)
Dry sand memiliki kekuatan paling tinggi karena: Kadar air yang menyelimuti butir pasir sudah berkurang sehingga zat pengikat dapat mengikat lebih baik. Adanya efek sintering akan meningkatkan densitas dari pasir sehingga nilai porositasnya menurun serta meningkatkan kekuatan tekan
Kesimpulan
1. Distribusi pasir yang hampir ideal adalah ketika 2/3 dari keseluruhan jumlah pasir yang digunakan berada pada 3 nomor sleeve yang berurutan dimanadari hasil pengujian yang dilakukan didapatkan % distribusi pasir sebesar 55,5% dan didapatkan nilai GFN sebesar 66,54 dimana nilai GFN tersebut cocok untuk diaplikasikan pada pengecoran magnesium alloy dan grey cast iron. Kadar air merupakan merupakan salah satu variabel penting yang menentukan sifat pasir cetak seperti kekuatan tekan, kekuatan geser dan flowabilitas dimana pada pengujian kadar air menggunakan infrared dryer terjadi penurunan kadar air sebesar 7,3%. Semakin meningkatnya kadar air maka permeabilitas akan meningkat, kekuatan tekan dan kekuatan geser basah akan meningkat hingga titik optimum pada kadar air 2,1%, kekuatan tekan dan kekuatan geser kering akan semakin meningkat. Sedangkan dengan adanya peningkatan kadar bentonit maka permeabilitas akan menurun dan kekuatan geser dan tekan akan meningkat. Kadar air dan kadar bentonit yang semakin meningkat pada pasir cetak menyebabkan flowabilitas pasir cetak akan semakin meningkat pula hingga titik optimum. Green sand merupakan pasir yang masih mengandung banyak air, dry sand merupakan green sand yang telah dikeringkan dalam oven pada suhu 200oC selama 20 menit dan holding sand merupakan green sand yang telah dikeringkan tanpa pemanasan selama 24 jam. Dry sand memiliki sifat mekanis yang paling tinggi bila dibandingkan dengan holding sand dan green sand yang memiliki sifat mekanis paling rendah.
2.
3.
4. 5.
Jenis Dapur Temperatur Tuang Waktu Tuang Berat Benda Cor Ditambah Gating System dan Riser Berat Benda Cor Tinggi Sprue Yield Casting Defects
Bahan berserat
Menggunakan serbuk arang 1%. Penggunaan serbuk arang 1% sesuai dengan kebutuhan karena menghasilkan cetakan permukaannya halus dan mudah dalam pembongkarannya.
Analisa Pembekuan
Logam cair yang kontak langsung dengan cetakan akan mengalami pembekuan terlebih dahulu karena suhu cetakan lebih rendah daripada logam cair. Hal ini menyebabkan inti-inti kristal tumbuh ke arah dalam cetakan. Kristal-kristal tumbuh dari inti asal mengarah ke bagian dalam coran dan butir-butir kristal tersebut berbentuk memanjang seperti kolom.
Ukuran butir kristal tergantung dari laju pengintian dan pertumbuhan inti. Struktur dendritik disebabkan karena adanya segregasi, yakni ketidakseragaman komposisi solid dan liquid pada bagian inti nuclei dengan bagian luarnya. Sehingga terjadi perbedaan laju pembekuan. Dan akhirnya akan muncul struktur dendritik, tajam seperti pohon cemara. Hal ini mempengaruhi sifat mekanis dari benda coran, karena struktur dendritik mengakibatkan benda menjadi rapuh dan adanya stress concentration.
Paduan Al-Si memiliki sifat mampu cor yang baik, tahan korosi, dapat diproses dengan permesinan dan dapat dilas.
Ketika magnesium dan silikon larut dalam aluminium, maka magnesium dan silikon cenderung untuk terkonsentrasi dan membentuk senyawa Mg2Si. Solid solubility turun sedikit jika ada jumlah silikon yang berlebih. Secara umum, senyawa Mg2Si cukup stabil dalam aluminium, hal ini dapat dilihat dari diagram fasa yang menunjukkan adanya quasibinary line Al Mg2Si. Paduan eutektik quasibiner terbentuk pada 8,25 wt% Mg dan 4,75 wt% Si (13 wt% Mg2Si) dan membeku pada 5950C.
Mekanisme ini terjadi karena atom atom Si sebagai impurities dalam susunan kisi alumunium Jari-jari atom Si lebih besar dari jari-jari atom Al adalah atom-atom Si akan mendorong susunan kisi atom Al Al mengalami tegangan dislokasi atom-atom Al terhambat karena terhalang oleh dorongan atom-atom
2 Al + 3H2O 6H + Al2O3
Kelarutan atom H erat kaitannya dengan temperatur logam cair. Semakin tinggi temperatur, kelarutan atom H semakin meningkat. Karena terlalu banyaknya atom H dalam logam cair, maka terdapat atom H yang berlebih dan tidak larut (supersaturated) yang membentuk kumpulan molekul gas H2 yang terperangkap dalam logam cair
Dengan presentasi sebesar 80,57%, dapat dikatakan efisiensi material yang digunakan pada proses pengecoran cukup tinggi.
1
2 3
3. Inklusi Pasir
Inklusi pasir adalah cacat yang terjadi akibat pasir cetak terbawa dan masuk ke dalam logam cair ketika penuangan. Hal ini diidentifikasi dengan terdapatnya serbuk-serbuk pasir yang terselip dalam benda cor ketika benda diangkat setelah dicor. Cacat inklusi pasir ini disebabkan karena pembersihan cetakan kurang sempurna
Kesimpulan
1. Perancangan sistem saluran dan penambah kurang sesuai sehingga mengakibatkan cacat shrinkage. 2. Pembuatan cetakan pasir telah sesuai dengan rancangan pola yang ada dan telah sesuai dengan prosedur yang sesuai. 3. Untuk pembuatan inti seharusnya menggunakan pasir resin namun tidak dilakukan pada praktikum ini. 4. Tahapan persiapan dapur peleburan adalah membersihkan dan melapisi semua peralatan yang akan digunakan, mempersiapkan bahan baku yang digunakan. 5. Tahapan peleburan aluminium dimulai dengan memasukkan aluminium ke dapur peleburan dan ditambahkan cleaning flux namun tahapan degassing, grain refining dan modifikasi tidak dilakukan. 6. Penuangan logam cair ke dalam cetakan pasir dilakukan selama 15 detik dan dilakukan dengan cukup cepat. 7. Cacat yang terdapat pada benda hasil cor pada praktikum ini yaitu cacat shrinkage, inklusi pasir dan juga sirip. 8. Sifat logam hasil cor tidak terlalu baik karena menggunakan 100%scrap aluminium yang dapat menurunkan kualitas hasil benda cor.