Anda di halaman 1dari 27

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITAS PERIODE 11 JUNI 2012 4 AGUSTUS 2012

Hari/Tanggal pengambilan data/wawancara : Kamis / 26 Juli 2012 Masalah Kesehatan Tempat pengambilan data/wawancara Hari/Tanggal ujian Tempat ujian : Hipertensi : RT 01/RW 05 Kelurahan Kebon Pala Kecamatan kampung Makasar, Jakarta Timur : Sabtu, 28 Juli 2012 : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

Nama NIM Tanda tangan

: Hanover Budianto : 0761050095 :

I.

PENDAHULUAN
I. 1. Latar Belakang Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya. Hipertensi merupakan penyebab meningkatnya resiko penyakit stroke, jantung dan ginjal. Pada akhir abad 20, penyakit jantung dan pembuluh darah menjadi penyebab utama kematian di negara maju dan negara berkembang. Menurut, survei faktor risiko penyakit kardiovaskular (PKV) oleh proyek WHO di Jakarta, angka prevalensi hipertensi dengan tekanan darah 160/90 masing-masing pada pria adalah 12,1% (2000) dan pada wanita 12,2% (2000). Hipertensi masih menjadi penyebab kematian nomor tiga setelah stroke, dan tuberkulosis. Kejadian prevalensi hipertensi di Indonesia tahun 2010 mencapai 31,7% dari total penduduk dewasa. Prevalensi berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan 7,2%. Dari jumlah itu hanya sekitar 0,4% kasus yang meminum obat hipertensi untuk pengobatan. Di Indonesia berdasarkan hasil survei INA-MONICA (Multinational Monitoring of Trends and Determinants In Cardiovascular Disease) tahun 1988 angka hipertensi mencapai 14,9%, jumlah penderita hipertensi terus meningkat hingga 16,9% pada survei 5 tahun kemudian. Gaya hidup modern telah membuat hipertensi menjadi masalah besar. Di Indonesia saja prevalensi hipertensi cukup tinggi 7% sampai 22%. Bahkan berdasarkan hasil penelitian, penderita akan berujung pada penyakit jantung 75%, stroke 15%, dan gagal ginjal 10%. Penelitian juga menunjukkan prevalensi hipertensi juga meningkat dengan bertambahnya usia. Dari berbagai penelitian epidemiologis yang dilakukan di Indonesia menunjukkan 1,8%-28,6% penduduk yang berusia di atas 20 tahun adalah penderita hipertensi. Bila ditinjau perbandingan antara perempuan dan laki-laki, ternyata perempuan lebih banyak menderita hipertensi. Dari laporan Sugiri di Jawa Tengah didapatkan angka prevalensi 6,0% untuk pria dan 11,6% untuk perempuan. Prevalensi di Sumatra Barat 18,6% pria dan 17,4% perempuan. Sedangkan daerah perkotaan di Jakarta didapatkan 14,6% pria dan 13,7% perempuan. (Faktor Resiko Terjadinya Hipertensi Yudini,2006). Penyakit-penyakit lain dengan jumlah penderita mencapai 16.054. Data secara

Status Ujian Kesehatan Masyarakat Hipertensi Page 2

nasional yang ada belum lengkap. Hal ini dikarenakan sebagian besar penderita hipertensi di Indonesia tidak terdeteksi, sementara mereka yang terdeteksi umumnya tidak menyadari kondisi penyakitnya. Berdasarkan data WHO dari 50% penderita hipertensi yang diketahui hanya 25% yang mendapat pengobatan, dan hanya 12,5% yang diobati dengan baik (adequately treated cases). Padahal hipertensi merupakan penyebab utama penyakit jantung, otak, syaraf, kerusakan hati dan ginjal sehingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Hal ini merupakan beban yang besar baik untuk keluarga, masyarakat maupun negara. Hipertensi disebabkan beberapa faktor resiko seperti : merokok, obesitas (kegemukan), alkohol, kurang olahraga, usia, kehamilan, konsumsi garam berlebihan, stres, genetik, dan penyakit ginjal. Gejala dan tanda hipertensi antara lain : tekanan darah meningkat, sulit tidur, rasa berat di tengkuk, pusing, sakit kepala, pandangan menjadi kabur, dan perdarahan dari hidung. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis. Berbagai hal dapat dilakukan dalam mencegah hipertensi yaitu : olahraga, mempertahankan berat badan normal, makan makanan yang sehat, rendah lemak, kaya vitamin & mineral alami, berhenti merokok, tidak meminum alkohol, tidak stres dan mengontrol tekanan darah secara teratur. Faktor-faktor yang tidak dapat dimodifikasi antara lain faktor genetik, umur, jenis kelamin, dan etnis. Sedangkan faktor yang dapat dimodifikasi meliputi stres, obesitas dan nutrisi. Menurut Menkes dr. Endang R. Sedyaningsih, Dr. PH, hipertensi merupakan penyakit yang sangat berbahaya, karena tidak ada gejala atau tanda khas sebagai peringatan dini. Kebanyakan orang merasa sehat dan energik walaupun hipertensi. Menurut hasil Riskesdas Tahun 2007, sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdeteksi. Keadaan ini tentunya sangat berbahaya, yang dapat menyebabkan kematian mendadak pada masyarakat. Menkes menambahkan, hipertensi dan komplikasinya dapat dicegah dengan gaya hidup sehat dan mengendalikan faktor risiko. Caranya, pertahankan berat badan dalam kondisi normal. Atur pola makan, dengan
Status Ujian Kesehatan Masyarakat Hipertensi Page 3

mengkonsumsi makan rendah garam dan rendah lemak serta perbanyak konsumsi sayur dan buah. Lakukan olahraga dengan teratur. Atasi stres dan emosi, hentikan kebiasaan merokok, hindari minuman beralkohol, dan periksa tekanan darah secara berkala. Dalam pencegahan dan penanggulangan hipertensi berbagai upaya telah dilakukan, yaitu penyusunan berbagai kebijakan berupa pedoman dalam pengendalian hipertensi. Pencegahan dan penanggulangan hipertensi sesuai dengan kemajuan teknologi dan kondisi daerah (local area specific). Memperkuat logistik dan distribusi untuk deteksi dini faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah termasuk hipertensi. Meningkatkan surveilans epidemiologi dan sistem informasi pengendalian hipertensi. Mengembangkan SDM dan sistem pembiayaan serta memperkuat jejaring serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan. Seperti semua penyakit degeneratif pada usia lanjut, hipertensi biasanya tidak memberi gejala apapun atau gejala yang timbul samar-samar (insidious) atau tersembunyi (occult). Seringkali yang terlihat adalah gejala akibat penyakit, komplikasi, atau penyakit yang menyertai. Diagnosis seringkali juga didapatkan pada waktu mengadakan asesmen geriatri atau general check-up. Yang penting apabila adanya hipertensi sudah terdeteksi dengan tata cara pemeriksaan yang baik dan benar, pemeriksaan menyeluruh pada penderita dapat dikerjakan. Berbagai pemeriksaan penunjang dan laboratorium yang penting misalnya fungsi ginjal dan saluran kemih (diantaranya ada tidaknya pembesaran prostat), jantung, fungsi hati, paru, kadar elektrolit darah, di samping pemeriksaan laboratorium rutin. Menurut Hendrick L Blum, terjadinya hipertensi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: A. Lingkungan Faktor lingkungan ini juga berpengaruh terhadap timbulnya hipertensi esensial. Hubungan antara stress dengan Hipertensi, diduga melalui aktivasi saraf simpatis. Peningkatan aktivitas saraf simpatis dapat meningkatkan tekanan darah secara intermitten (tidak menentu). Apabila stress berkepanjangan, dapat mengakibatkan tekanan darah menetap tinggi. Angka kejadian di masyarakat perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan di pedesaan. Hal ini dapat dihubungkan dengan pengaruh stress yang dialami kelompok masyarakat yang tinggal di kota.
Status Ujian Kesehatan Masyarakat Hipertensi Page 4

B. Perilaku Joint National Commite On Detection, Evaluation anda Treatment of High Blood Pressure menurut Bustan (2000), antara lain : a. Menurunkan BB (berat badan). Menurunkan berat badan bila status gizi berlebih. Peningkatan berat badan di usia dewasa sangat berpengaruh terhadap tekanan darahnya. Oleh karena itu, manajemen berat badan sangat penting dalam prevalensi dan kontol hipertensi. b. Pembatasan konsumsi garam dapur. Mengurangi asupan natrium. Apabila diet tidak membantu dalam 6 bulan, maka perlu pemberian obat anti hipertensi oleh dokter. c. Kurangi alkohol Menurunkan konsumsi kafein dan alkohol. Kafein dapat memacu jantung bekerja lebih cepat, sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada detiknya. Sementara konsumsi alkohol lebih dari 2-3 gelas/hari dapat meningkatkan risiko hipertensi. d. Menghentikan rokok. Merokok menyebabkan peninggian tekanan da rah. Peokok berat dapat dihubungkan dengan peningkatan insiden hipertensi maligna dan risiko terjadinya stenosis arteri renal yang mengalami ateriosklerosis. e. Olahraga teratur. Meningkatkan aktivitas fisik. Orang yang beraktivitas rendah berisiko terkena hipertenssi 30-50 % daripada yang aktif. Oleh karena itu, aktivitas fisik antara 30-45 menit sebanyak > 3x/hari penting sebagai pencegahan primer dari hipertensi. f. Diet rendah lemak jenuh. g. Pemberian kalium dalam bentuk makanan (sayur dan buah). h. Setelah umur 30 tahun, periksa tekanan darah setiap tahun. i. j. Jangan merokok/ minum alkohol. Kurangi berat badan bila berlebihan. k. Lakukan latihan aerobik. l. Pelajari cara-cara mengendalikan stress. (Ricky, 2008).

C. Pelayanan Kesehatan Berdasarkan data WHO dari 50% penderita hipertensi yang diketahui hanya 25% yang mendapat pengobatan, dan hanya 12,5% yang diobati dengan baik
Status Ujian Kesehatan Masyarakat Hipertensi Page 5

(adequately treated cases). Padahal hipertensi merupakan penyebab utama penyakit jantung, otak, syaraf, kerusakan hati dan ginjal sehingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. D. Herediter Faktor bawaan dari orang tua penting dalam menentukan apakah akan menderita tekanan darah tinggi atau tidak. Kemungkinan menderita tekanan darah tinggi kurang lebih 1:3 jika salah saru orang tua menderita tekanan darah tinggi atau pernah mendapat stroke sebelum usia 70 tahun. Resiko ini meningkat menjadi 3:5 jika kedua orang tua menglaminya. Riwayat keluarga yang menunjukan adanya tekanan darah yang meninggi merupakan faktor resiko yang paling kuat bagi seseorang untuk mengidap hipertensi di masa yang akan datang. Tekanan darah kerabat tingkat pertama (orang tua saudara kandung) yang dikoreksi terhadap umur dan jenis kelamin tampak pada semua tingkat tekanan darah.(Susalit et al. 2003). Peran faktor genetik terhadap hipertensi primer dibuktikan dengan berbagai faktor yang dijumpai. Adanya bukti bahwa kejadian hipertensi lebih banyak dijumpai pada pasien kembar monozigot dari pada heterozigot . jika salah satu diantaranya menderita hipertensi. Menyokong pendapat bahwa genetik mempunyai pengaruh terhadap timbulnya hipertensi. Keluarga yang mempunyai riwayat hipertensi, mempunyai kecenderungan yang besar bagi keturunanya menderita hipertensi. Sebanyak 60% penderita hipertensi didapatkan riwayat hipertensi di dalam keluarganya. (Tjokronegoro, 2001). . Pada 70-80 % kasus hipertensi primer didapat riwaya hipertensi pada kedua orang tua dugaan terhadap hipertensi primer makin kuat..

II.

DATA GEOGRAFI DAN DATA DEMOGRAFI


II. 1. DATA GEOGRAFI II. 1. 1. Keadaan Umum Wilayah

Status Ujian Kesehatan Masyarakat Hipertensi Page 6

Kelurahan Kebon Pala adalah merupakan salah satu dari 10 Kelurahan di Wilayah Kecamatan kampung Makasar. Kelurahan Kebon pala terletak di Kecamatan Cipayung wilayah Jakarta Timur dengan luas 229,50 Ha terdiri dari 6 Rukun Warga (RW) dan 45 Rukun Tetangga (RT) dengan perincian sebagai berikut : Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Jumlah RW dan RT di Kelurahan Cilangkap NO 1 2 3 4 5 6 TOTAL RW 01 02 03 04 05 06 6 RT 8 6 9 5 6 6 42

Sumber : Laporan Tahunan Kelurahan Kebon pala tahun 2011 II. 1. 2. Batas Wilayah Kelurahan Cilangkap o Sebelah Utara : jl. Trikora Halim Perdanakusuma o Sebelah Selatan : Jl. Komud Halim P o Sebelah Timur o Sebelah Barat II. 2. II. 2. 1. Jumlah Penduduk Jumlah penduduk di wilayah Kelurahan Kebon pala sampai bulan Desember 2011 adalah 17.405 jiwa, terdiri dari : 14.783 penduduk laki-laki ; 2622 penduduk perempuan dengan perincian sebagai berikut :
Status Ujian Kesehatan Masyarakat Hipertensi Page 7

: Kali Cipinang : Jl. Mayjen Panjaitan

DATA DEMOGRAFI

Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Kelurahan Kebon pala sampai bulan Desember 2011

WNI NO 1 1 2 3 4 5 6 RW 2 01 02 03 04 05 06 Laki-laki Perempuan 3 4 1322 1330 1098 1309 1286 1028 12. 942 227 217 220 217 227 216 12. 084

WNA Jumlah Laki-laki Perempuan 5 6 7 1549 1547 1318 1522 1503 1255 25.026 2 2 1 1 Jumlah 8 3 3

KET WNI + WNA 9 1549 1547 1318 1522 1503 1255 25.029

Jumlah

Sumber : Laporan tahunan Kelurahan Kebon pala 2011 II. 2. 2. Struktur Penduduk Tabel 1.3 Struktur Penduduk

NO 1 1 2 3 4 5 6

UMUR 2 04 59 10 14 15 19 20 24 25 29

WNI 3 2326 1576 2754 2182 2938 1526 4 1572 1640 3.216 1864 4610 2273 4419 2574 5511 2364 5 3.896 6 -

WNA 7 1 8 -

KETERANGAN WNI + WNA 9 3.896 3.216 4610 4419 5511 3.890

Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah

Status Ujian Kesehatan Masyarakat Hipertensi Page 8

3.890 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 30 34 35 39 40 44 45 49 50 54 55 59 60 64 65 69 70 74 75 keatas 1672 2424 3755 3086 2731 2789 2019 2317 1511 1690 2268 3.940 1427 3.851 1997 5.752 2671 5.750 1927 4658 2548 5.337 1126 3145 2102 4419 2008 3519 1981 1 3 3671 54811 3671 JUMLAH 12.942 12.084 54.805 2 Sumber : Laporan Tahunan Kelurahan Kebon pala tahun 2011 3519 4419 3145 5.337 4658 5.750 1 2 5.752 1 1 3.851 3.940

II. 2. 3. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Tabel 1.3 Mata Pencaharian Penduduk NO 1 2 3 4 MATA PENCAHARIAN Pegawai Negeri/ ABRI / POLRI Swasta Pedagang Tani JUMLAH 7753 3807 7249 3386

Status Ujian Kesehatan Masyarakat Hipertensi Page 9

Buruh 11575 Jasa 2244 Lain lain 18804 JUMLAH 54811 Sumber : Laporan Tahunan Kelurahan Kebon pala tahun 2011 II. 2. 4. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tabel 1.4 Fasilitas Pelayanan Kesehatan NO PELAYANAN KESEHATAN 1. Puskesmas 2. Rumah Sakit 3. Rumah Bersalin 4. Posyandu 5. Karang Balita / PAUD 6. Praktek Dokter Umum 7. Praktek Dokter Gigi 8. Praktek Bidan 9. Apotik 10. Klinik 24 jam Sumber : Laporan tahunan Kelurahan Kebon pala 2011 JUMLAH 1 1 16 6 4 2 8 5

5 6 7

II. 2. 5. Data Penyakit Tertinggi di Puskesmas Kelurahan Kebon pala Tabel 1.5 Penyakit Tertinggi pada tahun 2012 NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. NAMA PENYAKIT Penyakit tekanan darah tinggi Penyakit Infeksi akut pada saluran pernapasan bag. Atas Diare Penyakit pulpa dan jaringan periapikal Penyakit pada sistim otot dan jaringan pengikat Penyakit pulpa Penyakit kulit infeksi Gangguan Neurotik Demam berdarah Penyakit kulit alergi JUMLAH
Status Ujian Kesehatan Masyarakat Hipertensi Page 10

JUMLAH 2687 1485 447 441 367 309 296 274 139 140 4951

% 28,4 17,2 9,7 8,1 6,51 5,91 5,3 5,1 4,85 3,63 100

Sumber : Laporan tahunan Kelurahan Kebun Pala tahun 2012

II. HASIL DIAGNOSIS MASALAH


Masalah Kesehatan Wilayah yang dipilih Sasaran Jumlah KK Jumlah yang Hadir : Hipertensi : RT 01/RW 05 Kelurahan Kebon pala II Kecamatan Kampung makasar, Jakarta Timur : Masyarakat RT 01/ RW 05 yang berumur diatas 30 tahun : 59 KK : 30 orang

Melakukan wawancara mencakup : Pengetahuan warga RT 01/RW 05 Kelurahan Kebon pala II Kecamatan Kampung makasar, Jakarta Timur yang berhubungan dengan Hipertensi.

HASIL WAWANCARA Tabel 1. Pengetahuan secara umum Sebelum No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Pengetahuan Yang mengetahui pengertian hipertensi Yang mengetahui nilai tekanan darah normal Yang mengetahui gejala hipertensi Yang mengetahui penyebab hipertensi yang dapat dicegah Yang mengetahui penyebab hipertensi yang tidak dapat dicegah Yang mengetahui usia rentan seseorang menderita hipertensi Yang mengetahui komplikasi hipertensi pada otak Yang mengetahui contoh makanan yang dapat dikonsumsi oleh penderita hipertensi Yang mengetahui salah satu cara pencegahan hipertensi Yang mengetahui lama penderita hipertensi minum obat anti hipertensi
Status Ujian Kesehatan Masyarakat Hipertensi Page 11

Intervensi N % 17 56 15 50 15 50 12 40 11 36 24 80 25 83 20 67 24 12 80 40

Berdasarkan hasil wawancara didapatkan : 17 dari 30 responden (56%) mengetahui pengertian hipertensi. 15 dari 30 responden (50%) mengetahui nilai tekanan darah normal 15 dari 30 responden (50%) mengetahui gejala hipertensi ketururnan 12 dari 30 responden (40%) mengetahui penyebab hipertensi yang dapat dicegah 11 dari 30 responden (36%) mengetahui penyebab hipertensi yang tidak dapat dicegah 24 dari 30 responden (80%) usia rentan seseorang menderita hipertensi 25 dari 30 responden (83%) mengetahui komplikasi hipertensi pada otak 20 dari 30 responden (67%) mengetahui contoh makanan yang dapat dikonsumsi oleh penderita hipertensi 24 dari 30 responden (80%) mengetahui salah satu cara pencegahan hipertensi 12 dari 30 responden (40%) mengetahui lama penderita hipertensi minum obat anti hipertensi.

Tabel 2. Hasil Pre Test Pretest Nilai 90 70 90 40

No. 1. 2. 3. 4.
Status Ujian Kesehatan Masyarakat Hipertensi Page 12

5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. Rata-Rata

60 60 50 40 70 80 40 70 60 50 90 60 80 70 50 70 40 40 50 60 60 50 40 60 40 60 58,3

Tabel 3. Jumlah Responden Dilihat Dari Jawaban Yang Benar No Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jawaban yang Benar/ N 0 3 6 5 5 7 4 0 0 0 30 % 0% 13,3 % 23,3 % 26,6 % 20 % 10 % 0\ % 0% 0% 0 100 % Jumlah Soal 10/10 9/10 8/10 7/10 6/10 5/10 4/10 3/10 2/10 1/10 Total

Status Ujian Kesehatan Masyarakat Hipertensi Page 13

Keterangan : Tingkat pengetahuan dilihat dari nilai rata rata responden Nilai rata rata = Jumlah nilai responden Jumlah responden =0(100)+3(90)+6(80)+5(70)+5(60)+7(50)+4(40)+0(30)+0(20)+0(10) 30 =0 + 270 + 480 + 350 + 300 + 350 + 0 + 0 + 0 + 0 30 =1750 / 30 = 58,3

Tabel 4. Kriteria Penilaian No. 1. 2. 3. Nilai <65 65 75 > 75 Kategori Kurang Cukup Baik

Keterangan :Pengetahuan Warga RT 01/RW 05 Kelurahan Pondok Kelapa Kecamatan Kampung makasar masih Kurang.

III. PERUMUSAN MASALAH


Sikap responden tentang usaha pencegahan dan penanganan terhadap penyakit Hipertensi sudah cukup baik, tetapi pengetahuan dan praktek responden tentang penyebab dan gangguan organ penyakit Hipertensi kurang baik.

IV.

PERENCANAAN PERUMUSAN MASALAH

Status Ujian Kesehatan Masyarakat Hipertensi Page 14

Rencana Intervensi Tujuan Umum

: penyuluhan tentang hipertensi. : meningkatkan pengetahuan masyarakat RT 01/RW 05, Kelurahan Kebon Pala , Jakarta Timur terhadap penyakit Hipertensi.

Tujuan Khusus Meningkatkan pengetahuan masyarakat RT 01/RW 05, Kelurahan Kebon pala, Jakarta Timur tentang pennyebab dari hipertensi. Meningkatkan pengetahuan masyarakat RT 01/RW 05, Kelurahan Kebon pala, Jakarta Timur tentang Gangguan suplai pada hipertensi. Meningkatkan pengetahuan masyarakat RT 01/RW 05, Kelurahan Kebon pala, Jakarta Timur tentang Organ yang terganggu pada hipertensi. Meningkatkan pengetahuan masyarakat RT 01/RW 05, Kelurahan Kebon pala, Jakarta Timur tentang Pola Makan pada hipertensi.

Sasaran

: Masyarakat RT 05/ RW 10 pada Kelurahan Kebon pala yang berumur lebih dari 30 tahun

Jumlah KK Jumlah Penduduk Jumlah sasaran Jumlah Sample Rencana Kegiatan

: 59 KK : 106 orang : 30 orang : 30 orang

o Hari / Tanggal : Kamis, 26 juli 2011. o Waktu : 11.30 WIB.

Status Ujian Kesehatan Masyarakat Hipertensi Page 15

o SDM

Tempat

: Ruang Puskesmas kelurahan Kebon pala

- Dokter muda - Petugas Kesehatan - Biaya Operasional

: 3 orang. : 1 orang. : Rp. 450,Rp. 5000,X X 30 30 = Rp. 13.500,= Rp. 150.000,= Rp. 163.500,-

Fotocopi pretest- postest Konsumsi TOTAL

Kegiatan

: Penyuluhan tentang penyakit Hipertensi

Peralatan Presentasi : LCD proyektor dan Laptop Materi yang disampaikan: a. b. c. d. e. f. g. Pengertian tentang penyakit Hipertensi Penyebab penyakit Hipertensi Faktor resiko penyakit Hipertensi Gejala dan tanda penyakit Hipertensi Cara pencegahan penyakit Hipertensi Komplkasi penyakit Hipertensi Pola makan pada pasien hipertensi : membandingkan nilai pretest dan post test setelah penyuluhan

Evaluasi

Status Ujian Kesehatan Masyarakat Hipertensi Page 16

V.

PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH

Pelaksanaan Intervensi - Hari / Tanggal - Waktu - Tempat - Peserta yang hadir : kamis, 22 juli 2012 : 11.30 12.30 WIB : Ruang puskesmas kelurahan Kebon pala : 30 orang (Pria 1 orang, perempuan 29 orang) :

- Materi yang disampaikan

a.Pengertian tentang penyakit Hipertensi b. d. Penyebab penyakit Hipertensi Gejala dan tanda penyakit Hipertensi c.Faktor resiko penyakit Hipertensi e.Cara pencegahan penyakit Hipertensi f. Komplikasi penyakit Hipertensi g. SDM Pola makan pasien hipertensi

- Dokter muda : 1 orang - Petugas Kesehatan : 1 orang Peralatan Presentasi : LCD proyektor dan Laptop

- Biaya Operasional

: Rp. 450,Rp. 5000,X X 30 30 = Rp. 13.500,= Rp. 150.000,-

o Fotocopi pretest- postest o Konsumsi


Status Ujian Kesehatan Masyarakat Hipertensi Page 17

o TOTAL

= Rp. 163.500,-

VI.

EVALUASI

INPUT SDM untuk program ini adalah 1 orang dokter muda Hanover Budianto Harahap, S.Kedsebagainarasumber sesuai dengan perencanaan. Semua anggaran dana berasal dari uang pribadi dan tidak terdapat kekurangan atau kelebihan,sesuai dengan perencanaan Penyuluhan diberikan dengan LCD proyektor ,sesuai dengan perencanaan Penyuluhan dilakukan di balai pertemuan RT 01/RW 05kelurahan Kebon pala tentang pengertian, faktor resiko, gejala, pencegahan, komplikasi, penatalaksanaan serta pola makan pada penderita hipertensi sesuai dengan perencanaan.

PROSES

Kegiatan penyuluhan yang dijalankan sudah sesuai dengan perencanaan dan berlangsung sekitar 30 menit,tetapi terdapat kendala yaitu presentasi dimulai 30 menit lebih lama dari waktu sebelumnya karena peserta belum semua yang hadir.

Jumlah peserta sesuai dengan target yang direncanakan. Pelaksanaan kegiatan berupa

Status Ujian Kesehatan Masyarakat Hipertensi Page 18

pelaksanaan pre-test kemudian penyuluhan mengenai Hipertensi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diakhiri dengan post-test untuk mengetahui keberhasilan intervensi sesuai dengan perencanaan. Tidak ada masalah berarti selama penyuluhan. Penyuluhan dapat berjalan dengan baik dan masyarakat mengikuti penyuluhan dengan antusias. Situasi penyuluhan juga cukup kondusif, peserta mengikuti penyuluhan tanpa kegaduhan. Setiap peserta penyuluhan diberikan souvenir setelah post test dilaksanakan untuk menggantikan pemberian konsumsi karena pelaksanaan penyuluhan dilaksanakan bertepatan dengan bulan puasa. Pemecahan masalah : waktu mulai kegiatan mundur sehingga dokter muda mempersingkat penyuluhan tetapi isi penyuluhan tetap padat dan peserta tetap antusias mendengarkan. OUTPUT

Tabel 5. Hasil Perbandingan Nilai Pre Test dan Post Test No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Status Ujian Kesehatan Masyarakat Hipertensi Page 19

Pretest Nilai 90 70 90 40 60 60 50 40 70 80 40 80 60 50 90 60 80 70 50

Posttest Nilai 90 80 100 100 80 100 90 90 60 80 90 80 100 80 80 90 70 70 60

20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. Rata-rata

70 80 40 90 40 80 50 100 70 100 60 80 80 100 40 90 60 90 40 60 60 80 1750/30 = 58,3 1670/20 = 83,5

Sebelum dilakukan penyuluhan

mengenai Hipertensi hasil pretest rata - rata dari 30

responden adalah 58,3. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test rata - rata dari 30 responden adalah 83,5. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan responden sebesar 26. Hal ini menandakan penyuluhan mengenai Hipertensi yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan responden. Jadi selisih nilai pretest dan post test warga RT 01/RW 05 Kelurahan Kebon pala, Jakarta Timur adalah : (Post testPretest ) / pretest } x 100% = {(83,558,3)/58,3}x100% = 43,2 %

Tabel 6. Peningkatan Pengetahuan Dilihat Dari Jawaban Tiap Soal No. 1. 2. Pertanyaan Yang mengetahui pengertian hipertensi Yang mengetahui nilai tekanan darah
Status Ujian Kesehatan Masyarakat Hipertensi Page 20

Pretest N % 17 56 15 50

Posttest N % 28 93% 29 97%

Kenaikan N % 11 23% 14 17%

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

normal Yang mengetahui gejalahipertensi Yang mengetahui penyebab hipertensi yang dapat dicegah Yang mengetahui penyebab hipertensi yang tidak dapat dicegah Yang mengetahui usia rentan seseorang menderita hipertensi Yang mengetahui komplikasi hipertensi pada otak Yang mengetahui contoh makanan yang dapat dikonsumsi oleh penderita hipertensi Yang mengetahui salah satu cara pencegahan hipertensi Yang mengetahui lama penderita hipertensi minum obat anti hipertensi

15 12 11 24 25 20 24 12 1750/3

50 40 36 80 83 67 80 40

29 29 25 28 28 21 20 15

97% 97% 67% 93% 93% 70% 67% 50%

14 17 14 4 3 1 24 3

27% 33% 23% 0% 7% 27% 23% 27%

TOTAL

0= 58,3

2550/30 61,3% = 83,5 83% 36 16%

VII.

KESIMPULAN DAN SARAN

.......................... Kesimpulan Sebelum dilakukan intervensi, pengetahuan masyarakat RT 01/RW 05, Kelurahan Kebon pala,
Status Ujian Kesehatan Masyarakat Hipertensi Page 21

Jakarta Timur mengenai hipertensi masuk dalam kategori kurang (58,3%). sedangkan setelah dilakukan intervensi, pengetahuan masyarakat meningkat menjadi kategori baik (83,5%). Hal ini menandakan penyuluhan mengenai Hipertensi yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan responden. Saran Kepada Masyarakat RT 05/ RW 10, Kelurahan Kebon pala, Jakarta Timur : Supaya dapat menyebarkan informasi yang telah didapat kepada warga lain ataupun kepada anggota keluarga yang beresiko terkena Hipertensi. Agar masyarakat mengikuti pola hidup yang sehat dan pengaturan pola makan yang tepat sesuai dengan penyuluhan yang sudah disampaikan. Kepada Petugas Kesehatan : Supaya lebih memahami tentang Hipertensi dan pentingnya pengaturan pola makan yang tepat sehingga bisa selalu mengingatkan masyarakat mengenai hal-hal apa saja yang perlu dilakukan untuk mencegah dan menangani penyakit Hipertensi. Melakukan penyuluhan dan sosialisasi secara teratur mengenai Hipertensi dalam setiap kesempatan, misalnya saat Posyandu ibu ataupun lansia, sehingga masyarakat semakin memahami tentang Hipertensi dan agar para petugas dapat selalu mengingatkan tentang pentingnya keteraturan memeriksakan tekanan darah, minum obat, berolahraga, dan mengatur pola makan.

VIII.

LAMPIRAN

VIII.

LAMPIRAN

Status Ujian Kesehatan Masyarakat Hipertensi Page 22

Nama Alamat Umur

: : :

Pekerjaan : PRE TEST 1. Pengertian hipertensi adalah ... a. Suatu keadaan dimana seseorang mengalami tekanan darah 140/90 mmHg b. Suatu keadaan dimana seseorang mengalami tekanan darah 100/70 mmHg c. Dimana seseorang sering merasa sakit kepala d. Keadaan dimana seseorang susah tidur

2.

Tekanan darah normal manusia adalah ... a. 110/70 mmHg b. 140/80 mmHg c. 120/80 mmHg d. 110/70 mmHg

3.

Salah satu gejala hipertensi adalah ... a. Pegal-pegal di kaki kanan dan kiri b. Sering buang air kecil saat malam hari c. Sakit kepala d. Nyeri dada

4.

Penyebab hipertensi yang dapat dicegah adalah ...

Status Ujian Kesehatan Masyarakat Hipertensi Page 23

a. Konsumsi rokok b. Usia c. Ketuurunan d. Jenis kelamin

5.

Penyebab hipertensi yang tidak dapat dicegah adalah ... a. Keturunan b. Konsumsi rokok c. Konsumsi gorengan d. Konsumsi ikan asin

6.

Usia rentan seseorang sering menderita hipertensi adalah saat berusia ... a. 0 10 tahun b. 11 25 tahun c. d. 26 34 tahun Lebih dari 40 tahun

7.

Komplikasi hipertensi pada otak adalah ... a. Stroke b. Diabetes melitus c. Osteporosis d. Faringitis

8.

Contoh makanan yang dapat dikonsumsi oleh penderita hipertensi adalah ... a. Buah apel

Status Ujian Kesehatan Masyarakat Hipertensi Page 24

b. Kacang-kacangan c. Sayur kangkung d. Ikan asin

9.

Salah satu cara pencegahan hipertensi adalah ... a. Menjauhi makanan tinggi kolestrol, tinggi lemak, tinggi garam b. Konsumsi rokok c. Banyak mengkonsumsi daging yang tinggi kolestrol dan tinggi lemak d. Mengkonsumsi alkohol

10. Sampai berapa lama penderita hipertensi mengkonsumsi obat hipertensi ... a. Selama 1 tahun b. Hanya bila tensi 140/70 mmHg c. Seumur hidup dengan dosis dari dokter d. Sampai gejala menghilang

LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN

Status Ujian Kesehatan Masyarakat Hipertensi Page 25

Status Ujian Kesehatan Masyarakat Hipertensi Page 26

Status Ujian Kesehatan Masyarakat Hipertensi Page 27

Anda mungkin juga menyukai