Anda di halaman 1dari 4

KANKER PAYUDARA

Fakta dan Angka Menurut WHO 8-9% wanita akan mengalami kanker payudara. Ini menjadikan kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Setiap tahun lebih dari 250,000 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di Eropa dan kurang lebih 175,000 di Amerika Serikat. Masih menurut WHO, tahun 2000 diperkirakan 1,2 juta wanita terdiagnosis kanker payudara dan lebih dari 700,000 meninggal karenanya. Belum ada data statistik yang akurat di Indonesia, namun data yang terkumpul dari rumah sakit menunjukkan bahwa kanker payudara menduduki ranking pertama diantara kanker lainnya pada wanita. Kanker payudara merupakan penyebab utama kematian pada wanita akibat kanker. Setiap tahunnya, di Amerika Serikat 44,000 pasien meninggal karena penyakit ini sedangkan di Eropa lebih dari 165,000. Setelah menjalani perawatan, sekitar 50% pasien mengalami kanker payudara stadium akhir dan hanya bertahan hidup 18 30 bulan.

Penyebab dan Faktor Resiko Penyebab pasti kanker payudara tidak diketahui. Meskipun demikian, riset mengidentifikasi sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko pada individu tertentu, yang meliputi: Keluarga yang memiliki riwayat penyakit serupa Usia yang makin bertambah Tidak memiliki anak Kehamilan pertama pada usia di atas 30 tahun Periode menstruasi yang lebih lama (menstruasi pertama lebih awal atau Faktor hormonal (baik estrogen maupun androgen).

menopause lebih lambat)

Dari faktor risiko tersebut di atas, riwayat keluarga serta usia menjadi faktor terpenting. Riwayat keluarga yang pernah mengalami kanker payudara meningkatkan resiko berkembangnya penyakit ini. Para peneliti juga menemukan bahwa kerusakan

dua gen yaitu BRCA1 dan BRCA2 dapat meningkatkan risiko wanita terkena kanker sampai 85%. Hal yang menarik, faktor genetik hanya berdampak 5-10% dari terjadinya kanker payudara dan ini menunjukkan bahwa faktor risiko lainnya memainkan peranan penting. Pentingnya faktor usia sebagai faktor risiko diperkuat oleh data bahwa 78% kanker payudara terjadi pada pasien yang berusia lebih dari 50 tahun dan hanya 6% pada pasien yang kurang dari 40 tahun. Rata-rata usia pada saat ditemukannya kanker adalah 64 tahun. Studi juga mengevaluasi peranan faktor gaya hidup dalam perkembangan kanker payudara yang meliputi pestisida, konsumsi alkohol, kegemukan, asupan lemak serta kurangnya olah fisik.

Diagnosis dan Skrining Sejumlah studi memperlihatkan bahwa deteksi kanker payudara dan serta terapi dini dapat meningkatkan harapan hidup dan memberikan pilihan terapi lebih banyak pada pasien. Diperkirakan 95% wanita yang terdiagnosis pada tahap awal kanker payudara dapat bertahan hidup lebih dari lima tahun setelah diagnosis sehingga banyak dokter yang merekomendasikan agar para wanita menjalani sadari (periksa payudara sendiri saat menstruasi) di rumah secara rutin dan menyarankan dilakukannya pemeriksaan rutin tahunan untuk mendeteksi benjolan pada payudara. Pada umumnya, kanker payudara dideteksi oleh penderita sendiri dan biasanya berupa benjolan yang keras dan kecil. Pada banyak kasus benjolan ini tidak sakit, tapi beberapa wanita mengalami kanker yang menimbulkan rasa sakit. Selain tes fisik, mamografi tahunan atau dua kali setahun dan USG khusus payudara disarankan untuk mendeteksi adanya kelainan pada wanita berusia lanjut dan wanita berisiko tinggi kanker payudara, sebelum terjadi kanker. Jika benjolan bisa teraba atau kelainan terdeteksi saat mamografi, biopsi perlu dilakukan untuk mendapatkan contoh jaringan guna dilakukan tes di bawah mikroskop dan meneliti kemungkinan adanya tumor.

Jika terdiagnosis kanker, maka perlu dilakukan serangkaian tes seperti status reseptor hormon pada jaringan yang terkena. Jenis tes yang baru menyertakan juga tes gen HER2 (human epidermal growth factor receptor-2) untuk tumor. Gen ini berhubungan dengan pertumbuhan sel kanker yang agresif. Pasien dikatakan HER2-positif jika pada tumor ditemukan HER2 dalam jumlah besar. Kanker dengan HER2-positif dikenal sebagai bentuk agresif dari kanker payudara dan memiliki perkiraan perjalanan penyakit yang lebih buruk daripada pasien dengan HER2-negatif. Diperkirakan satu dari empat sampai lima pasien dengan kanker payudara tahap akhir memiliki HER2-positif.

Penatalaksanaan Kanker Payudara Penatalaksanaan kanker payudara dilakukan dengan serangkaian pengobatan meliputi pembedahan, kemoterapi, terapi hormon, terapi radiasi dan yang terbaru adalah terapi imunologi (antibodi). Pengobatan ini ditujukan untuk memusnahkan kanker atau membatasi perkembangan penyakit serta menghilangkan gejala-gejalanya. Keberagaman jenis terapi ini mengharuskan terapi dilakukan secara individual.

Pembedahan Tumor primer biasanya dihilangkan dengan pembedahan. Prosedur pembedahan yang dilakukan pada pasien kanker payudara tergantung pada tahapan penyakit, jenis tumor, umur dan kondisi kesehatan pasien secara umum. Ahli bedah dapat mengangkat tumor (lumpectomy), mengangkat sebagian payudara yang mengandung sel kanker atau pengangkatan seluruh payudara (mastectomy). Untuk meningkatkan harapan hidup, pembedahan biasanya diikuti dengan terapi tambahan seperti radiasi, hormon atau kemoterapi. Terapi Radiasi Terapi radiasi dilakukan dengan sinar-X dengan intensitas tinggi untuk membunuh sel kanker yang tidak terangkat saat pembedahan. Terapi Hormon Terapi hormonal dapat menghambat pertumbuhan tumor yang peka hormon dan dapat dipakai sebagai terapi pendamping setelah pembedahan atau pada stadium akhir.

Kemoterapi Obat kemoterapi digunakan baik pada tahap awal ataupun tahap lanjut penyakit (tidak dapat lagi dilakukan pembedahan). Obat kemoterapi bisa digunakan secara tunggal atau dikombinasikan. Salah satu diantaranya adalah Capecitabine dari Roche, obat anti kanker oral yang diaktivasi oleh enzim yang ada pada sel kanker, sehingga hanya menyerang sel kanker saja. Terapi Imunologik Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien seperti ini, trastuzumab, antibodi yang secara khusus dirancang untuk menyerang HER2 dan menghambat pertumbuhan tumor, bisa menjadi pilihan terapi. Pasien sebaiknya juga menjalani tes HER2 untuk menentukan kelayakan terapi dengan trastuzumab. Mengobati Pasien Pada Tahap Akhir Penyakit Banyak obat anti kanker yang telah diteliti untuk membantu 50% pasien yang mengalami kanker tahap akhir dengan tujuan memperbaiki harapan hidup. Meskipun demikian, hanya sedikit yang terbukti mampu memperpanjang harapan hidup pada pasien, diantaranya adalah kombinasi trastuzumab dengan capecitabine. Fokus terapi pada kanker tahap akhir bersifat paliatif (mengurangi rasa sakit). Dokter berupaya untuk memperpanjang serta memperbaiki kualitas hidup pasien melalui terapi hormon, terapi radiasi dan kemoterapi. Pada pasien kanker payudara dengan HER2positif, trastuzumab memberikan harapan untuk pengobatan kanker payudara yang dipicu oleh HER2.

=====

Anda mungkin juga menyukai

  • Lupus Nefrotik, Ahmad PDF
    Lupus Nefrotik, Ahmad PDF
    Dokumen4 halaman
    Lupus Nefrotik, Ahmad PDF
    Arifin Saja
    Belum ada peringkat
  • Patologi Klinik I
    Patologi Klinik I
    Dokumen9 halaman
    Patologi Klinik I
    Cahyo Wisnugroho
    Belum ada peringkat
  • 149 493 1 PB PDF
    149 493 1 PB PDF
    Dokumen7 halaman
    149 493 1 PB PDF
    Mila Astari
    Belum ada peringkat
  • Amitriptilin
    Amitriptilin
    Dokumen3 halaman
    Amitriptilin
    Cahyo Wisnugroho
    Belum ada peringkat
  • Evaluasi Preoperatif Anestesi
    Evaluasi Preoperatif Anestesi
    Dokumen9 halaman
    Evaluasi Preoperatif Anestesi
    Cahyo Wisnugroho
    100% (1)
  • Anestesi
    Anestesi
    Dokumen45 halaman
    Anestesi
    Cahyo Wisnugroho
    Belum ada peringkat
  • Intoksikasi Kanabis
    Intoksikasi Kanabis
    Dokumen16 halaman
    Intoksikasi Kanabis
    Cahyo Wisnugroho
    Belum ada peringkat
  • FARMAKOLOGI
    FARMAKOLOGI
    Dokumen19 halaman
    FARMAKOLOGI
    Cahyo Wisnugroho
    Belum ada peringkat
  • Sefalosporin
    Sefalosporin
    Dokumen4 halaman
    Sefalosporin
    Cahyo Wisnugroho
    Belum ada peringkat
  • Neoplasma Muskuloskeletal
    Neoplasma Muskuloskeletal
    Dokumen48 halaman
    Neoplasma Muskuloskeletal
    Cahyo Wisnugroho
    Belum ada peringkat
  • Soal Uji Coba Kompetensi
    Soal Uji Coba Kompetensi
    Dokumen30 halaman
    Soal Uji Coba Kompetensi
    Cahyo Wisnugroho
    Belum ada peringkat
  • Ilmu Kesehatan Anak 1
    Ilmu Kesehatan Anak 1
    Dokumen17 halaman
    Ilmu Kesehatan Anak 1
    Cahyo Wisnugroho
    Belum ada peringkat
  • SNNT (Struma Nodusa Non Toksik)
    SNNT (Struma Nodusa Non Toksik)
    Dokumen10 halaman
    SNNT (Struma Nodusa Non Toksik)
    Ahmad Riva'i
    Belum ada peringkat
  • Introduction
    Introduction
    Dokumen19 halaman
    Introduction
    Cahyo Wisnugroho
    Belum ada peringkat
  • Skdi 2013
    Skdi 2013
    Dokumen102 halaman
    Skdi 2013
    Faradila Hakim
    67% (3)
  • Anatomi Dinding Abdomen
    Anatomi Dinding Abdomen
    Dokumen2 halaman
    Anatomi Dinding Abdomen
    Cahyo Wisnugroho
    Belum ada peringkat
  • Mekanisme MIksi
    Mekanisme MIksi
    Dokumen12 halaman
    Mekanisme MIksi
    Cahyo Wisnugroho
    100% (1)
  • Labiopalatoschisis
    Labiopalatoschisis
    Dokumen25 halaman
    Labiopalatoschisis
    Cahyo Wisnugroho
    100% (2)
  • Buta Warna
    Buta Warna
    Dokumen3 halaman
    Buta Warna
    Cahyo Wisnugroho
    Belum ada peringkat
  • Cedera Kepala
    Cedera Kepala
    Dokumen25 halaman
    Cedera Kepala
    Cahyo Wisnugroho
    100% (1)
  • Infantisid
    Infantisid
    Dokumen6 halaman
    Infantisid
    Cahyo Wisnugroho
    Belum ada peringkat
  • VTP
    VTP
    Dokumen51 halaman
    VTP
    Cahyo Wisnugroho
    Belum ada peringkat
  • Asma Bronkial
    Asma Bronkial
    Dokumen38 halaman
    Asma Bronkial
    Cahyo Wisnugroho
    Belum ada peringkat
  • Algoritme Cedera Kepala
    Algoritme Cedera Kepala
    Dokumen3 halaman
    Algoritme Cedera Kepala
    Cahyo Wisnugroho
    Belum ada peringkat
  • Ispa
    Ispa
    Dokumen7 halaman
    Ispa
    Cahyo Wisnugroho
    Belum ada peringkat
  • Toxycology Umum
    Toxycology Umum
    Dokumen8 halaman
    Toxycology Umum
    Cahyo Wisnugroho
    Belum ada peringkat
  • BBLR
    BBLR
    Dokumen17 halaman
    BBLR
    Cahyo Wisnugroho
    Belum ada peringkat
  • Isi - NS
    Isi - NS
    Dokumen25 halaman
    Isi - NS
    Cahyo Wisnugroho
    Belum ada peringkat
  • Asma Bronkial
    Asma Bronkial
    Dokumen38 halaman
    Asma Bronkial
    Cahyo Wisnugroho
    Belum ada peringkat