Anda di halaman 1dari 4

Bagaimana anatomi payudara dan mekanisme payudara menjadi tegang pada saat hamil?

Pertumbuhan payudara selama kehamilan disebabkan meningkatnya progesteron dan estrogen. Kedua hormon itu menyebabkan saluran pembuluh darah dan jaringan kelenjar di payudara Anda meluas dan tumbuh dalam persiapan untuk memberikan susu untuk bayi Pada kehamilan, payudara menjadi besar karena epitel ductus lobul dan ductus alveolus berploliferasi, dan tumbuh ductus baru. Sekresi hormon prolaktin dari hipofisis anterior memicu (trigger) laktasi. Air susu diproduksi oleh sel-sel alveolus, mengisi asinus, kemudian dikeluarkan melalui ductus ke puting susu. Selama kehamilan, ASI tidak keluar karena masih dihambat oleh kadar estrogen yang tinggi. Pada hari kedua atau ketiga pasca persalinan, kadar estrogen turun dengan drastis, dan pada saat inilah mulai terjadi sekresi ASI.

Anatomi payudara Payudara adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit dan di atas otot dada, tepatnya pada hemithoraks kanan dan kiri dengan batas-batas yang tampak dari luar sebagai berikut: - Superior : iga II atau III - Inferior - Medial - Lateral : iga VI atau VII : pinggir sternum : garis aksillaris anterior

Dalam keadaan normal hanya terdapat sepasang kelenjar payudara, sedang pada beberapa jenis hewan, kelenjar susu dapat membentang dari sekitas lipat paha sampai dada, kelenjar mamma merupakan ciri pembeda pada semua mamalia. Payudara manusia berbentuk kerucut tapi sering kali berukuran tidak sama.Payudara dewasa beratnya kira-kira 200 gram, yang umumya lebih besar dari yang kanan. Pada waktu hamil payudara membesar, mencapai 600 gram pada waktu menyusui mencapai 800 gram.

Payudara tampak depan Ada tiga bagian utama payudara, yaitu: 1. Korpus (badan), yaitu yang membesar 2. Aerola, yaitu yang kehitaman di tengah 3. Papilla, atau putting, yaitu yang menonjol di puncak payudara Kulit puting susu berpigmen banyak dan tidak berambut. Papilla dermis mengandung banyak kelenjar sebasea. Ada empat macam bentuk puting, yaitu bentuk yang normal/umum, pendek/datar, panjang dan terbenam (inverted). Namun bentuk-bentuk putting ini tidak selalu berpengaruh pada proses laktasi, yang penting adalah bahwa putting susu dan areola dapat ditarik sehingga membentuk tonjolan atau dot ke dalam mulut bayi. Pada beberapa kasus dapat terjadi dimana putting tidak lentur, terutama pada bentuk puting terbenam, sehingga butuh penanganan khusus.

Bentuk-bentuk putting susu

Kulit areola juga berpigmen banyak tetapi berbeda dengan kulit puting susu ia kadangkadang mengandung folikel rambut. Kelenjar sebaseanya biasanya terlihat sebagai nodulus kecil pada permukaan areola dan disebut tuberkel montgomery. Pada papilla dan areola saraf peraba yang sangat penting untuk reflex menyusui. Bila putting diisap, terjadilah reflex yang sangat diperlukan dalam proses menyusui. Payudara dibagi menjadi empat kuadran. Dua garis khayalan ditarik melalui puting susu, masing-masing saling tegak lurus. Jika payudara dibayangkan sebagai piring sebuah jam, satu garis menghubungkan jam 12 dengan jam 6 dan garis lainnya menghubungkan jam 3 dengan jam 9. Empat kuadran yang dihasilkannya adalah kuadran atas luar (supero lateral), atas dalam (supero medial), bawah luar (infero lateral), dan bawah dalam (infero medial). Ekor payudara merupakan perluasan kuadran atas luar (supero lateral).3 Ekor payudara memanjang sampai ke aksilla dan cenderung lebih tebal ketimbang daerah payudara lainnya. Kuadran luar atas ini mengandung massa jaringan kelenjar mamma yang lebih banyak atau langsung di belakang areola dan sering menjadi tempat neoplasia. Pada kuadran medial atas dan lateral bawah, jaringan kelenjar lebih sedikit jumlahnya, dan paling minimal adalah yang di kuadran medial bawah. Jaringan kelenjar payudara tambahan dapat terjadi disepanjang garis susu yang membentang dari lipatan garis aksillaris anterior, menurun hingga lipatan paha. Payudara normal mengandung jaringan kelenjar, duktus, jaringan otot penyokong, lemak, pembuluh darah, saraf dan pembuluh limfe.3 Jaringan kelenjarnya terdiri dari 15-25 lobus yang tersebar radier mengelilingi puting.3,4 Tiap-tiap segmen mempunyai satu aliran yang akan berdilatasi, sesampainya di belakang areola. Vaskularisasi payudara terdiri atas :

1. Arteri
Payudara mendapat perdarahan dari : 1. Cabang-cabang perforantes a.mammaria interna. Cabang-cabang I, II, III, dan IV dari a. mammaria interna menembus dinding dada dekat pinggir sternum pada interkostal yang sesui, menembus m.pektoralis mayor dan memberi pendarahan tepi medial glandula mamma. 2. Rami pektoralis a. thorako-akromialis Arteri ini berjalan turun diantara m. pektoralis minor dan m. pektoralis mayor. Pembuluh ini merupakan pembuluh utama m. pektoralis mayor, arteri ini akan mendarahi glandula mamma bagian dalam (deep surface). 3. A. thorakalis lateralis (a. mammaria eksterna) Pembuluh darah ini jalan turun menyusuri tepi lateral m. pektoralis mayor untuk mendarahi bagian lateral payudara. 4. A. thorako-dorsalis Pembuluh darah ini merupakan cabang dari a. subskapularis. Arteri ini mendarahi m. latissimus dorsi dan m. serratus magnus. walaupun arteri ini tidak memberikan pendarahan pada glandula mamma, tetapi sangat penting artinya. Karena pada tindakan radikal mastektomi, perdarahan yang terjadi akibat putusnya arteri ini sulit dikontrol, sehingga daerah ini dinamakan the bloody angel.

2. Vena
Pada daerah payudara, terdapat tiga grup vena : 1. Cabang-cabang perforantes v. mammaria interna Vena ini merupakan vena terbesar yang mengalirkan darah dari payudara. Vena ini bermuara pada v. mammaria interna yang kemudian bermuara pada v. innominata. 2. Cabang-cabang v. aksillaris yang terdiri dari v. thorako-akromialis, v. thorakalis lateralis dan v. thorako-dorsalis. 3. Vena-vena kecil yang bermuara pada v. interkostalis. Vena interkostalis bermuara pada v. vertebralis, kemudian bermuara pada v. azygos (melalui vena-vena ini metastase dapat langsung terjadi di paru)

Anda mungkin juga menyukai