Anda di halaman 1dari 36

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Perkembangan industri yang demikian pesat dewasa ini selain memberikan dampak yang positif juga memberikan dampak negatif. Dampak positif berupa perluasan lapangan pekerjaan dan pemenuhan kebutuhan hidup manusia, sedangkan dampak negatif yang muncul adalah penurunan kualitas perairan akibat buangan air limbah (pencemaran) yang melampaui ambang batas. Di suatu industri, limbah yang dihasilkan sangat bervariasi tergantung dari jenis dan ukuran industri, pengawasan pada proses industri, derajat penggunaan air, dan derajat pengolahan air limbah yang ada. Selain limbah cair, limbah padat (sampah) juga merupakan beban pencemaran yang dapat masuk ke perairan maupun tak langsung. sangat membahayakan seperti logam berat. Perkembangan IPTEK memacu terjadinya pencemaran lingkungan baik pencemaran air, tanah dan udara. Pencemaran air yang diakibatkan oleh dampak perkembangan industri harus dapat dikendalikan, karena bila tidak dilakukan sejak dini akan menimbulkan permasalahan yang serius bagi kelangsungan hidup manusia maupun alam sekitarnya. Salah satu hal yang perlu dilakukan dalam pengendalian dan pemantauan dampak lingkungan adalah melakukan analisis unsur-unsur dalam ikan air tawar, terutama Pb dan Hg. Pencemaran logam-logam tersebut dapat mempengaruhi dan menyebabkan penyakit pada konsumen, karena di dalam tubuh unsur yang berlebihan akan mengalami etoksifikasi (keracunan) sehingga membahayakan manusia. Logam berat umumnya bersifat racun terhadap makhluk hidup walaupun beberapa diantaranya diperlukan dalam jumlah kecil. Melalui berbagai perantara, seperti udara, makanan, maupun air yang terkontaminasi oleh logam berat, logam tersebut dapat terdistribusi ke bagian tubuh manusia dan sebagian akan terakumulasikan. Jika keadaan ini berlangsung terus menerus, dalam jangka waktu lama dapat mencapai jumlah yang membahayakan kesehatan manusia. Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup dan
1

baik

secara

langsung

Pada limbah industri seringkali terdapat bahan pencemar yang

komponen lain yang berasal dari alamiah atau aktivitas manusia ke dalam air tidak sesuai lagi dengan peruntunannya. Indikator

sehingga

yang digunakan untuk

mendeteksi pencemaran air adalah cemaran logam berat didalamnya. Disebut logam berat berbahaya karena umumnya memiliki rapat massa tinggi (5 gr/cm3) dan sejumlah konsentrasi kecil dapat bersifat racun dan berbahaya. Di antara semua unsur logam berat, Hg menduduki urutan pertama dalam hal sifat racunnya, kemudian diikuti oleh logam berat antara lain Cd, Ag, Ni, Pb, As, Cr, Sn, dan Zn.

1.2. Tujuan 1. Mengetahui sumber pencemaran air serta indikator terjadinya pencemaran air oleh logam berat. 2. Mengetahui proses pencemaran air oleh logam berat. 3. Mengetahui dampak dan cara pengendalin pencemaran air oleh logam berat.

1.3. Manfaaat

Dalam penulisan makalah ini dapat diperoleh manfaat, yaitu: 1. Memberikan informasi kepada penulis dan pembaca tentang bahaya pencemaran air oleh logam berat Hg dan Pb. 2. Meningkatkan kesadaran penulis dan pembaca untuk menjaga sumber daya air.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Air

Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan penyakit, terutama penyakit perut. Supaya air masuk kedalam tubuh manusia baik berupa minuman ataupun makanan tidak menyebabkan / membawa bibit penyakit, maka pengolahan air baik berasal dari sumber, jaringan transmisi atau distribusi sangat perlu dilakukan. Ditinjau dari sudut ilmu kesehatan masyarakat, penyediaan sumber air bersih harus dapat memenuhi kebetuhan masyarakat, karena penyediaan air bersih yamg terbatas memudahkan timbulnya penyakit di masyarakat. Volume rata rata kebutuhan air setiap individu per hari berkisar antara 150 200 liter atau 35 40 galon. Kebutuhan air tersebut bervariasi dan bergantung pada keadaan iklim, standar kehidupan, dan kebiasaan masyarakat.

2.2

Sumber Air

Sumber air merupakan salah satu komponen utama yang ada pada suatu sistem penyediaan air bersih, karena tanpa sumber air maka suatu sistem penyediaan sumber air bersih tidak akan berfungsi.

2.2.1. Air laut Mempunyai sifat asin karena mengandung garam NaCl. Kadar garam NaCl dalam air laut 3%. Dengan keadaan ini, maka air laut tidak memenuhi syarat untuk air minum.

2.2.2. Air atmosfer, Air meteriologik Dalam keadaan murni, sangat bersih, karena dengan adanya pengotoran udara yang disebabkan oleh kotoran kotoran industri/debu dan lain sebagainya. Maka untuk
3

menjadikan air ujan sebagai sumber air minum hendaknya pada waktu menampung air hujan jangan dimulai pada saat hujan mulai turun, karena masih mengandung banyak kotoran. Selain itu air hujan mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa pipa penyalur maupun bak bak reservoir, sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi (karatan). Juga air hujan ini mempunyai sifat lunak, sehinggga akan boros terhadap pemakaian sabun.

2.2.3. Air permukaan Air hujan adalah air permukaan yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air permukaan akan dapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang batang kayu, daun daun, kotoran industri kota dan sebagainya. Jenis pengotorannya adalah merupakan kotoran fisik, kimia, dan

bakteriologi. Setelah mengalami suatu pengotoran, pada suatu saat air permukaan itu akan mengalami suatu proses pembersihan sendiri yang dapat dijelaskan sebagai berikut : Udara yang mengandung oksigen atau gas O2 akan membantu mengalami proses pembusukan yang terjadi pada air permukaan yang tela mengalami pengotoran, karena selama dalam perjalanan, O2 akan meresap kedalam air permukaan. Air permukaan ada 2 macam, yakni :

2.2.3.1. Air sungai Dalam penggunaannya sebagai air minum, haruslah mengalami suatu pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya mempunyai derajat pengotoran yang tinggi sekali. Debit yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan akan air minum pada umumnya dapat mencukupi.

2.2.3.2. Air rawa/danau Kebanyakan air rawa ini berwarna yang disebabkan oleh adanya zat zat organis yang membusuk, misalnya asam umus yang larut dalam air yang menyebabkan warna kuning coklat.
4

Dengan adanya pembusukan kadar zat organis tinggi, maka umumnya kadar Fe dan Mn akan tinggi pula dan dalam keadaan kelarutan O2 kurang sekali (anaerob), maka unsure unsure Fe dan Mn ini akan larut. Pada permukaan air akan tumbuh alga (lumut) karena adanya sinar matahari dan O2. Jadi untuk pengambilan air, sebaiknya pada kedalaman tertentu ditengah - tengah agar endapan endapan Fe dan Mn tidak terbawa, demikian pula dengan lumut yang ada pada permukaan rawa / telaga.

2.2.4. Air tanah Air tanah merupakan sebagian air hujan yang mencapai permukaan bumi dan menyerap ke dalam lapisan tanah dan menjadi air tanah. Sebelum mencapai lapisan tempat air tanah, air hujan akan menembus beberapa lapisan tanah dan menyebabkan terjadinya kesadahan pada air (hardness of water). Kesadahan pada air ini menyebabkan air mengandung zat zat mineral dalam konsentrasi. Air tanah terbagi atas :

2.2.4.1. Air tanah dangkal Terjadi karena daya proses peresapan air dari permukaan tanah. Lumpur akan bertahan, demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga air tanah akan jernih tapi lebih banyak megandung zat kimia (garam garam yang terlarut) karena molekul lapisan tanah yang mempunyai unsur unsur kimia tertentu untuk masing masing lapisan tanah. Lapisan tanah ini berfungsi sebagai saringan. Disamping

penyaringan, pengotoran masih terus berlangsung, terutama pada permukaan air yang dekat dengan permukaan tanah. Setelah menemui lapisan rapat air, air akan terkumpul yang merupakan air tana dangkal dimana air tanah ini dimanfaatkan untuk sumber air minum melalui sumur sumur dangkal. Air tanah dangkal ini terdapat pada kedalaman 15,00 m. sebagai sumber air minum, air tanah dangkal ini ditinjau dari segi kualitas agak baik. Kuantitas kurang cukup dan tergantung pada musim.

2.2.4.2. Air tanah dalam


5

Terdapat setelah lapis rapat air yang pertama. Pengambilan air tanah dalam tak semudah pada air tanah dangkal. Dalam hal ini harus digunakan bor dan memasukkan pipa kedalamnya sehingga dalam suatu kedalaman (biasanya antara 100 300 m) akan didapatkan suatu lapisan air. Jika tekanan air tanah ini besar, maka air dapat menyembur keluar dan dalam keadaan ini, sumur ini disebut sumur artesis. Jika air tak dapat keluar dengan sendirinya, maka digunakan pompa untuk membantu pengeluaran air tanah dalam ini. Kualitas dari air tanah dalam pada umumnya lebih baik dari air dangkal, karena penyaringannya lebih sempurna dan bebas dari bakteri.

2.2.4.3. Mata air Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya kepermukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam, hampir tak terpengaruh oleh musim dan kualitas / kuantitasnya sama dengan keadaan air dalam. Berdasarkan (munculnya air kepermukaan tanah) , mata air terbagi atas : Rembesan, dimana air keluar dari lereng lerang. Umbul, dimana air keluar kepermukaan pada suatu dataran. keluarnya

2.3

Logam berat

Menurut Connell dan Miller (1995), logam berat adalah suatu logam dengan berat jenis lebih besar. Logam ini memiliki karakter seperti berkilau, lunak atau dapat

ditempa, mempunyai daya hantar panas dan listrik yang tinggi dan bersifat kimiawi, yaitu sebagai dasar pembentukan reaksi dengan asam. Selain itu logam berat adalah unsur yang mempunyai densitas lebih besar dari 5 gr/cm3, mempunyai nomor atom lebih besar dari 21 dan terdapat di bagian tengah daftar periodik. Logam berat adalah istilah yang digunakan secara umum untuk kelompok logam dan metaloid dengan densitas lebih besar dari 5 g/cm3, terutama pada unsur seperti Cd, Cr, Cu, Hg, Ni, Pb dan Zn. Unsur-unsur ini biasanya erat kaitannya dengan masalah pencemaran dan toksisitas. Logam berat secara alami ditemukan pada batu-batuan dan mineral

lainnya, maka dari itu logam berat secara normal merupakan unsur dari tanah, sedimen,
6

air dan organisme hidup serta akan menyebabkan pencemaran bila konsentrasinya telah melebihi batas normal. Jadi konsentrasi relatif logam dalam media adalah hal yang paling penting (Alloway dan Ayres, 1993). Istilah logam berat sebetulnya telah dipergunakan secara luas, terutama dalam perpustakaan ilmiah, sebagai suatu ilmiah yang menggambarkan bentuk dari logam tertentu. Karakteristik dari kelompok logam berat adalah sebagai berikut : a. Memiliki spesifikasi graviti yang sangat besar (lebih dari 4). b. Mempunyai nomor atom 22-34 dan 40-50 serta unsur-unsur lantanida dan aktinida. c. Mempunyai respon biokimia khas (spesifik) pada organisme hidup. Nierbor dan Richardson menggunakan istilah logam berat untuk menggantikan pengelompokan ion-ion logam kedalam 3 kelompok biologi dan kimia (bio-kimia) pengelompokan tersebut adalah sebagai berikut : a. Logam-logam yang dengan mudah mengalami reaksi kimia bila bertemu dengan unsur oksigen atau disebur juga dengan oxygen-seeking metal. b. Logam-logam yang dengan mudah mengalami reaksi kimia bila bertemu dengan unsur nitrogen dan atau unsur belerang (sulfur) atau disebut juga nitrogen/sulfur seeking metal. c. Logam antara atau logam transisi yang memiliki sifat khusus (spesifik) sebagai logam pengganti (ion pengganti) untuk logam-logam atau ionion logam dari kelas A dan logam dari kelas B. Berbeda dengan logam biasa, logam berat biasanya menimbulkan efek khusus pada mahluk hidup (Palar, 1994). Logam berat dapat menjadi bahan racun yang akan

meracuni tubuh mahluk hidup, tetapi beberapa jenis logam masih dibutuhkan oleh mahluk hidup, walaupun dalam jumlah yang sedikit. Daya toksisitas logam berat terhadap makhluk hidup sangat bergantung pada spesies, lokasi, umur (fase siklus hidup), daya tahan (detoksikasi) dan kemampuan individu untuk menghindarkan diri dari pengaruh polusi. Toksisitas pada spesies biota dibedakan menurut kriteria sebagai berikut : biota air,
7

biota darat, dan biota laboratorium.

Sedangkan toksisitas menurut lokasi dibagi menurut

kondisi tempat mereka hidup, yaitu daerah pencemaran berat, sedang, dan daerah nonpolusi. Umur biota juga sangat berpengaruh terhadap daya toksisitas logam, dalam hal ini yang umurnya muda lebih peka. Daya tahan makhluk hidup terhadap toksisitas logam juga

bergantung pada daya detoksikasi individu yang bersangkutan, dan faktor kesehatan sangat mempengaruhi (Palar, 1994).

2.3.1. Air raksa (Hg) Logam merkuri bernomor atom 80, berat atom 200,59, titik didih 356,9 o C, dan massa jenis 13,6 gr/ml ( Reilly, 1991). Merkuri dalam perairan dapat berasal dari buangan limbah industri kelistrikan dan elektronik, baterai, pabrik bahan peledak, fotografi, pelapisan cermin, pelengkap pengukur, industri bahan pengawet, pestisida, industri kimia, petrokimia, limbah kegiatan laboratorium dan pembangkit tenaga listrik yang menggunakan bahan baku bakar fosil (Suryadiputra, 1995).
Merkuri adalah unsur renik pada kerak bumi, dalam susunan berkala periodik memiliki Nomor Atom 80, golongan IIb berperiode VI, bernama Hydrargyricum ( Hg ). Merkuri dalam bahasa Indonesia dikenal dengan nama air raksa, merupakan logam dengan Berat. Atom 200.61 dengan BD-nya 13.6. titik didih 35.7
o

C dan titik bekunya 38. 85 oC. Karena merkuri titik

didihnya rendah, maka pada suhu biasa (suhu kamar) sudah dapat mencair serta mudah menguap dan uapnya sangat beracun terhadap tubuh.

Kebanyakan merkuri di alam merupakan gabungan antar elemen alam dan elemen yang bersumber kepada kegiatan manusia, jarang dalam bentuk terpisah. Di alam merkuri tersebar di karang-karang, tanah, udara, air dan organisma hidup melalui proses fisik, kimia,

biologi yang kompleks. Penggunaan merkuri sangat luas dalam berbagai bidang baik industri, pertanian, pendidikan, dan sebagainya. Merkuri mempunyai sifat:

a. Merupakan satu satunya logam yang berbentuk cair pada suhu kamar, dan mempunyai titik beku terendah dari semua logam. b. Mempunyai vatalitas tinggi. c. Memiliki tahanan listrik terendah dari semua logam sehingga merupakan konduktor terbaik. 8

d. Banyak logam dapat larut dalam merkuri membentuk komponen yang disebut amalgam ( alloy ). e. Semua komponennya mempunyai sifat racun terhadap semua mahluk hidup.

Merkuri digunakan dalam berbagai keperluan seperti industri khlor, alat-alat listrik, cat, instrument, sebagai katalis, kedokteran gigi, pertanian, alat-alat laboratorium, obat-obatan,

industri kertas, amalgam dan sebagainya. Penggunaan yang terbesar adalah dalam industri khlor alkali dimana di produksi khlorin ( Cl2 ) dan soda kaustik dengan cara elektrolisis larutan garam NaCl. Kedua bahan kimia tersebut sangat banyak kegunaannya sehingga di produksi dalam jumlah yang tinggi setiap tahun. Dalam proses tersebut merkuri sebagai katoda dari sel elektrolisis. Kegunaan lain berperan

adalah untuk memproduksi alat-alat

listrik seperti lampu uap merkuri, untuk penerangan jalan dan pabrik sebab biaya instalasi dan operasinya lebih rendah dibandingkan lampu pijar serta dapat dioperasikan pada voltase tinggi. Merkuri juga digunakan untuk baterai karena mempunyai umur lebih panjang daripada baterai lainnya dan berfungsi sebagai fungisida untuk membunuh jamur dalam cat, pulp, kertas dan industri-industri pertanian. Penambahan komponen merkuri ke dalam cat digunakan di

daerah lembab sebagai pengawet lateks dan untuk mencegah lapuk. Pada cat kapal sebagai anti jamur dan anti lapuk. Industri pulp dan kertas menggunakan Fenil Merkuri Asetat ( FMA ) untuk mencegah lendir pada proses pengolahan dan penyimpanan. Dalam bidang pertanian untuk

mencegah tumbuhnya kapang. Umumnya merkuri digunakan sebagai katalis pada industriindustri kimia, terutama industri vinil khloride yang merupakan bahan dasar plastik. Rumus empiris zeolit: M 2n O. Al 2 O 3. X Si O 3.Yh 2 O Dimana : M x y = Kation alkali / alkali tanah n = Valensi logam alkali = Bilangan tertentu ( 2 s/d 10 ) = Bilangan tertentu ( 2 s/d 7 )

2.3.2. Timbal Timbal atau dalam keseharian lebih dikenal dengan nama timah hitam. Dalam bahasa ilmiahnya dinamakan Plumbum, dan logam ini disimbolkan dengan Pb. Logam ini termasuk kedalam kelompok logam-logam golongan IV-A pada tabel periodik unsur kimia. Mempunyai unsur atom (NA)82 dengan bobot atau berat atom (BA)207,2.
9

Timbal merupakan bahan alami yang terdapat dalam kerak bumi. Timbal sering kali digunakan dalam industri kimia seperti pembuatan baterai, industri pembuatan kabel listrik dan industri pewarnaan pada cat. Sifat logam timbal (Pb) a. Merupakan logam yang lunak, sehingga dapat dipotong dengan menggunakan pisau atau tangan dan dapat dibentuk dengan mudah. b. Tahan terhadap korosi atau karat, sehingga logam timbal sering digunakan sebagai coating c. Titik lebur rendah, hanya 327,5 derajat C. d. Merupakan penghantar listrik yang tidak baik. e. Mempunyai kerapatan yang lebih besar dibandingkan dengan logam- logam biasa, kecuali emas dan mercuri Dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari logam timbal banyak digunakan dalam pembuatan kabel telepon, digunakan dalam baterai, sebagai pewarnaan cat, sebagai pengkilapan keramik dan bahan anti api, serta sebagai aditive untuk bahan bakar kendaraan. Timbal (Pb) dan persenyawaannya dapat berada di dalam badan perairan secara alamiah dan sebagai dampak dari aktivitas manusia. Pb yang masuk ke dalam perairan sebagai dampak aktivitas kehidupan manusia diantaranya adalah air buangan dari pertambangan bijih timah hitam, buangan sisa industri baterai dan bahan bakar angkutan air. Secara alamiah, Pb dapat masuk ke badan perairan melalui pengkristalan Pb di udara dengan bantuan air hujan. Selain itu, proses korosifikasi dari batuan mineral akibat hempasan gelombang dan angin, juga merupakan salah satu jalur sumber Pb yang akan masuk dalam badan perairan. Pb yang masuk ke badan perairan sebagai dampak dari aktiviatas kehidupan manusia. Senyawa Pb yang ada dalam badan perairan dapat ditemukan dalam bentuk ion-ion divalen atau ion-ion tetravalen (Pb2+, Pb4+). Badan perairan yang telah kemasukan senyawa atau ion-ion Pb, sehingga jumlah Pb yang ada dalam badan perairan melebihi kosentrasi yang semestinya, dapat mengakibatkan kematian bagi biota perairan (Palar, 2004). Kosentrasi logam toksik salah satunya Pb dalam lingkungan perairan secara alamiah biasanya sangat kecil sekali. Menurut Waldichuk (1974) dalam Darmono (2001), kosentrasi logam Pb secara alamiah dalam air laut 0,03 g/L dan air sungai 3 g/L. Menurut Palupi (1994) dalam Darmono (2001), standar
10

kosentrasi logam Pb dalam air yang direkomendasikan yaitu 0,10 mg/L.

2.4

Pencemaran Air

Walaupun air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui, tetapi air akan dapat dengan mudah terkontaminasi oleh aktivitas manusia. Air banyak digunakan oleh manusia untuk tujuan yang bermacam macam sehingga dengan mudah dapat tercemar. (Darmono, 2001). Pencemaran air didefenisikan sebagai perubahan langsung atau tidak langsung terhadap keadaan air dari keadaan yang normal menjadi keadaan air yang berbahaya atau berpotensi menyebabkan penyakit atau gangguan bagi kehidupan makhluk hidup. Perubahan langsung dan tidak langsung ini dapat berupa perubahan fisik, kimia, termal, biologi, atau radioaktif. Kualitas air merupakan salah satu faktor dalam

menentukan kesejahteraan manusia. Harus diingat bahwa air alamiah yang terdapat pada permukaan bumi sangat sulit ditemukan dalam keadaan murni, semuanya sudah mengandung senyawa kimia seperti mineral yang terlarut didalamnya pada konsentrasi bervariasi, namun demikian air tersebut tidak langsung disebut sebagai tercemar. (Situmorang,2007) Salah satu penyebab pencemaran air adalah bahan buangan anorganik berupa limbah yang tidak dapat membusuk dan sulit terdegradasi oleh mikroorganisme. Apabila bahan buangan anorganik ini masuk ke air lingkungan maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam di dalam air. Bahan buangan anorganik biasanya berasal dari industri yang melibatkan penggunaan unsur unsur logam seperti Timbal (Pb), Arsen (As), Kadmium (Cd), Air raksa (Hg), Krom (Cr), Nikel (Ni), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Kobalt (Co), dan lain lain. Dalam program kesehatan lingkungan dikenal adanya dua jenis air yang dari aspek kesehatan layak digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, yaitu air minum dan air bersih. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

416/Menkes/Per/IX/1990 tentang pengawasan dan syarat-syarat kualitas air yang disebut sebagai air minum adalah air yang memenuhi syarat kesehatan yang dapat langsung diminum, sedangkan yang disebut sebagai air bersih adalah air yang memenuhi syarat
11

kesehatan, yang harus dimasak terlebih dahulu sebelum diminum. Syarat kesehatan dimaksud meliputi syarat-syarat fisika, kimia, mikrobiologi. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum setelah dimasak. Air bersih didapat dari sumber mata air yaitu air tanah, sumur, air tanah dangkal, sumur artesis atau air tanah dalam. Kualitas air bersih apabila ditinjau berdasarkan kandungan bakterinya menurut SK. Dirjen PPM dan PLP No. 1/PO.03.04.PA.91 dan SK JUKLAK PKA Tahun 2000/2001, dapat dibedakan ke dalam 5 kategori sebagaiberikut : 1. Air bersih kelas A ketegori baik mengandung total koliform kurang dari 50. Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum. 2. Air bersih kelas B kategori kurang baik mengandung koliform 51-100mg/l. Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, mengairi pertanaman. 3. Air bersih kelas C kategori jelek mengandung koliform 101-1000mg/l. Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, mengairi pertanaman. 4. Air bersih kelas D kategori amat jelek mengandung koliform 1001-2400mg/l. Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi pertanaman . 5. Air bersih kelas E kategori sangat amat jelek mengandung koliform lebih 2400mg/l. Koliform merupakan golongan mikroorganisme yang lazim digunakan sebagai indikator, di mana bakteri ini dapat menjadi sinyal untuk menentukan suatu sumber air telah terkontaminasi oleh patogen atau tidak. Persyaratan fisik Air yang berkualitas baik harus memenuhi persyaratan fisik seperti berikut: 1. Jernih atau tidak keruh (kekeruhan). Air yang keruh disebabkan oleh adanya butiran-butiran koloid dari bahantanah liat. Semakin banyak kandungan koloid maka air semakin keruh. Tidak berwarna (warna)
12

2.

Air untuk keperluan rumah tangga harus jernih. Air yang berwarnaberarti mengandung bahan-bahan lain yang berbahaya bagi kesehatan. 3. Rasa Secara fisika, air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang terasa asam, manis,pahit, atau asin menunjukkan bahwa kualitas air tersebut tidak baik. Rasaasin disebabkan adanya garam-garam tertentu yang larut dalam air,sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun asamanorganik .

4.

Tidak berbau Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupundari dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan-bahan organikyang sedang mengalami dekomposisi (penguraian) oleh mikro organismeair. Temperatur Normal (suhu) Air yang baik harus memiliki temperatur sama dengan temperatur udara(20C sampai dengan 60C). Air yang secara mencolok mempunyaitemperatur di atas atau di bawah temperatur udara berarti mengandungzat-zat tertentu (misalnya fenol yang terlarut di dalam air cukup banyak)atau sedang terjadi proses tertentu (proses dekomposisi bahan organikoleh mikro organisme yang menghasilkan energi) yang mengeluarkanatau menyerap energi dalam air. Jumlah Zat Padat Terlarut (TDS) TDS biasanya terdiri atas zat organik, garam anorganik dan gas terlarut,bila TDS bertambah maka kesadahan akan naik. Efek TDS ataupunkesadahan terhadap kesehatan tergantung pada spesies kimia penyebabmasalah tersebut. Persyaratan Kimia

5.

6.

Kualitas air tergolong baik bila memenuhi persyaratan kimia berikut ini :pH netral derajat keasaman air harus netral, tidak boleh bersifat asam maupun basa. Air yang mempunyai pH rendah akan bersifat asam, sedangkan pH tinggi akan bersifat basa. Air yang murni mempunyai pH = 7, pH di bawah 7 akan bersifat asam sedangkan pH di atas 7 akan bersifat basa. Syarat yang lain adalah: 1. Tidak mengandung bahan kimia beracun.
13

Air yang berkualitas baik tidak mengandung bahan kimia beracun seperti sianida, sulfida, fenolik. 2. Tidak Mengandung ion-ion logam, Air yang berkualitas baik tidak mengandung garam atau ion logam seperti Fe, Mg, Ca, K, Hg, Zn, Mn, CI, Cr, dan lain-lain. Kesadahan Rendah tingginya kesadahan berhubungan dengan garam-garam yang terlaut dalam air terutama garam Ca dan Mg. Tidak Mengandung bahan organik. Kandungan bahan organik dalam air dapat terurai menjadi zat-zat yangberbahaya bagi kesehatan, bahan-bahan organik tersebut seperti NH4, H2S, SO4 dan NO3. Persayaratan Mikrobiologis Persyaratan mikrobiologis yang harus dipenuhi oleh air adalah sebagaiberikut: 1. 2. Tidak mengandung bakteri patogen, misalnya bakteri golongan coli, salmonellatyphi, vibrio cholera, dan lain-lain. Tidak mengandung bakteri nonpatogen, seperti actinomycetes, phytoplankton coliform, ciadocera, dan lain-lain.

3.

4.

14

BAB III PEMBAHASAN

3.1. Sumber Pencemaran Sumber pencemaran logam berat adalah masuknya material pencemar seperti partikel kimia, limbah industri, limbah pertanian dan perumahan, industri bahan kimia, pertambangan (emas), yang masuk ke dalam perairan, yang bisa merusak lingkungan khususnya perairan. Material berbahaya tersebut memiliki dampak yang bermacammacam dalam perairan. Ada yang berdampak langsung, maupun tidak langsung.

Raksa Air raksa adalah metal yang menguap pada temperatur kamar. Karena sifat kimiafisikanya, merkuri pernah digunakan sebagai campuran obat. Saat ini merkuri banyak digunakan di dalam industri pembuatan amalgam, perhiasan, instrumentasi, fungisida,

bakterisida, dan lain-lainya. Keracunan logam merkuri telah dikenal cukup lama dalam era tahun 1960 tercatat beberapa peristiwa keracunan merkuri diseluruh dunia. Keracunan yang disebabkan oleh merkuri ini, umumnya berawal dari kebiasaaan memakan makanan dari laut, teruama sekali ikan, udang dan tiram yang telah terkontaminasi oleh merkuri. Awal peristiwa kontaminasi merkuri terhadap bioata laut adalah masuknya buangan industri yang mengandung merkuri kedalam badam perairan teluk (lautan). Selanjutnya dengan adanya proses biomagnifikasi yang bekerja dilautan, konsentrasi merkuri yang masuk akan terus ditingkatkan disamping penambahan yang terus menerus dari buangan pabrik merkuri yang masuk tersebut kemudian berasosiasi dengan sistem rantai makanan, sehingga masuk kedalam tubuh biota perairan dan ikut termakan oleh manusia bersama makanan yang diambil dari perairan yang tercemar oleh merkuri. Kadar merkuri yang tinggi pada perairan umumnya diakibatnya oleh buangan industri (industrial wastes) dan akibat sampingan dari penggunaan senyawa-senyawa merkuri di bidang pertanian. Penggunaan merkuri di dalam industri sering mengakibatkan pencemaran lingkungan, baik melalui air limbah maupun melalui sistem ventilasi udara. Merkuri dapat berada dalam bentuk metal, senyawa-senyawa anorganik dan senyawa organik. Terdapatnya merkuri di perairan dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu pertama
15

oleh kegiatan perindustrian seperti pabrik cat, kertas, peralatan listrik, klorin, dan soda kaustik; kedua oleh alam itu sendiri melalui proses pelapukan batuan dan peletusan gunung berapi. Penggunaan merkuri yang terbesar adalah dalam industri klor-alkali, di mana produksi klorin (Cl2) dan kaustik soda (NaOH) dengan cara elektrolisis garam NaCl. Fungsi merkuri dalam proses ini adalah sebagai katode dari sel elektroda. Penggunaan kedua terbesar adalah dalam produksi alat-alat listrik untuk berbagai keperluan. Sebagai contoh, misalnya lampu uap merkuri yang banyak digunakan dalam penerangan jalan dan pabrik karena mempunyai biaya instalasi dan operasi yang lebih rendah daripada lampu pijar dan dapat dioperaasikan pada tegangan tinggi. Penggunaan lainnya, misalnya pada baterai merkuri yang mempunyai umur relatif panjang dan dapat digunakan pada kondisi suhu dan kelembaban yang tinggi. Penggunaan merkuri terbesar ketiga beserta komponenkomponennya dalah fungisida. Dalam hal ini merkuri digunakan untuk membunuh jamur di dalam cat, pulp, kertas dan industri-industri pertanian. Cat yang digunakan untuk kapal sering ditambah merkuri okside (HgO) sebagai antijamur atau merkuri asetat sebagai antilapuk. Fenil merkuri asetat (FMA) merupakan komponen organomerkuri yang banyak digunakan secara komersil untuk mecegah pembentukan lendir pada pulp kertas yang masih basah selama pengolahan dan penyimpanan. Tetapi penggunaan organomekuri untuk kepentingna tersebut telah dilarang oleh Food And Drug Adminitration (FDA) karena dapat mengkontaminasi makanan yang dibungkus dengan kertas tersebut. Logam merkuri juga digunakan sebagai katalis dalam industri kimia, terutama pada industri vinil klorida yang merupakan bahan dasar berbagai plastik. Kasus keracunan merkuri yang terbesar yang terjadi di Teluk Minamata, dalam tahun 1953-1960 disebabkan oleh buangan merkuri dari pabrik vinil kloride. Logam merkuri juga digunakan di dalam termometer dan alat-alat pencatat suhu karena bentuk cairannya ada pada kisaran suhu yang lebar, sifatnya uniform, koefisein muai panasnya besar dan konduktivitas litriknya besar. Namun pencemaran merkuri yang disebabkan kegiatan alam pengaruhnya terhadap biologi maupun ekologi tidak signifikan. Di antara beberapa sumber polutan yang menyebabkan penimbunan merkuri di lingkungan laut, yang terpenting adalah industri penambangan logam, industri biji besi, termasuk metal plating, industri yang
16

memproduksi bahan kimia, baik organik maupun anorganik, dan offshore dumping sampah domestik, lumpur dan lain-lain.

Timbal Pencemaran lingkungan oleh timbal kebanyakan berasal dari aktifitas manusia yang mengekstraksi dan mengeksploitasi logam tersebut. Timbal digunakan untuk berbagai kegunaan terutama sebagai bahan perpipaan, bahan aditif untuk bensin, baterai, pigmen dan amunisi. Sumber potensial pajanan timbal dapat bervariasi di berbagai lokasi. Manusia menyerap timbal melalui udara, debu, air dan makanan. Salah satu penyebab kehadiran timbal adalah pencemaran udara. Yaitu akibat kegiatan transportasi darat yang menghasilkan bahan pencemar seperti gas CO2, NOx, hidrokarbon, SO2,dan tetraethyl lead, yang merupakan bahan logam timah hitam (timbal) yang ditambahkan ke dalam bahan bakar berkualitas rendah untuk menurunkan nilai oktan. Gambar 2.1 menunjukkan alur pajanan timbal terhadap manusia.

Gambar 2.1 Alur Pajanan Timbal

17

Biasanya kadar Pb dalam tanah berkisar 5-25 ppm, dalam air tanah 1-60 ppm dan agak lebih rendah dalam air permukaan. Air minum dapat tercemar cukup tinggi oleh Pb karena penggunaan pipa berlapis Pb, peralatan makanan keramik berglasur merupakan sumber Pb yang lain. Bagi kebanyakan orang, sumber utama asupan timbal adalah makanan yang biasanya mengandung 100-300 mikrogram/hari. Makanan/minuman yang dikemas dalam kaleng, terutama yang bersifat asam, terbukti dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan. Kadar Pb dalam kemasan kaleng tersebut sebesar 637,64 + 94,25 ppm dan kadar Pb yang bermigrasi ke dalam makanan/minuman bisa mencapai 0,171 + 0,02 ppm, dengan kecepatan reaksi pelepasan Pb sebesar 5,56 x 10-5 bpj/jam. 3.2. Proses Pencemaran Hg dan Pb dalam Air

Air laut adalah suatu komponen yang berinteraksi dengan lingkungan daratan, di mana buangan limbah dari daratan akan bermuara ke laut. Selain itu air laut juga sebagai tempat penerimaan polutan (bahan cemar) yang jatuh dari atmosfir. Limbah tersebut yang mengandung polutan kemudian masuk ke dalam ekosistem perairan pantai dan laut. Sebagian larut dalam air, sebagian tenggelam ke dasar dan terkonsentrasi ke sedimen, dan sebagian masuk ke dalam jaringan tubuh organisme laut (termasuk fitoplankton, ikan, udang, cumi-cumi, kerang, rumput laut dan lain-lain). Kemudian, polutan tersebut yang masuk ke air diserap langsung oleh fitoplankton. Fitoplankton adalah produsen dan sebagai tropik level pertama dalam rantai makanan. Kemudian fitoplankton dimakan zooplankton. Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi dibanding dalam tubuh fitoplankton karena zooplankton memangsa fitoplankton sebanyak-banyaknya.

Fitoplankton dan zooplankton dimakan oleh ikan-ikan planktivores (pemakan plankton) sebagai tropik level kedua. Ikan planktivores dimangsa oleh ikan karnivores (pemakan ikan atau hewan) sebagai tropik level ketiga, selanjutnya dimangsa oleh ikan predator sebagai tropik level tertinggi.Ikan predator dan ikan yang berumur panjang mengandung konsentrasi polutan dalam tubuhnya paling tinggi di antara seluruh organisme laut. Kerang juga mengandung logam berat yang tinggi karena cara makannya dengan menyaring air masuk ke dalam insangnya setiap saat dan fitoplankton ikut tertelan.
18

Polutan ikut masuk ke dalam tubuhnya dan terakumulasi terus-menerus dan bahkan bisa melebihi konsentrasi yang di air. Polutan tersebut mengikuti rantai makanan mulai dari fitoplankton sampai ikan predator dan pada akhirnya sampai ke manusia. Bila polutan ini berada dalam jaringan tubuh organisme laut tersebut dalam konsentrasi yang tinggi, kemudian dijadikan sebagai bahan makanan maka akan berbahaya bagi kesehatan manusia. Karena kesehatan manusia sangat dipengaruhi oleh makanan yang dimakan. Makanan yang berasal dari daerah tercemar kemungkinan besar juga tercemar. Demikian juga makanan laut (seafood) yang berasal dari pantai dan laut yang tercemar juga mengandung bahan polutan yang tinggi. Salah satu polutan yang paling berbahaya bagi kesehatan manusia adalah logam berat. WHO (World Health Organization) atau Organisasi Kesehatan Dunia dan FAO (Food Agriculture Organization) atau Organisasi Pangan Dunia merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi makanan laut (seafood) yang tercemar logam berat. Logam berat telah lama dikenal sebagai suatu elemen yang mempunyai daya racun yang sangat potensil dan memiliki kemampuan terakumulasi dalam organ tubuh manusia. Bahkan tidak sedikit yang menyebabkan kematian. Raksa Air Raksa atau Mercury (Hg) adalah salah satu logam berat dalam bentuk cair. Terjadinya pencemaran mercury di perairan laut lebih banyak disebabkan oleh faktor manusia dibanding faktor alam. Meskipun pencemaran mercury dapat terjadi secara alami tetapi kadarnya sangat kecil. Pencemaran mercury secara besar-besaran disebabkan karena limbah yang dibuang oleh manusia. Manusia telah menggunakan mercury oksida (HgO) dan mercury sulfida (HgS) sebagai zat pewarna dan bahan kosmetik sejak jaman dulu. Dewasa ini mercury telah digunakan secara meluas dalam produk elektronik, industri pembuatan cat, pembuatan gigi palsu, peleburan emas, sebagai katalisator, dan lain-lain. Penggunaan mercury sebagai elektroda dalam pembuatan soda api dalam industri makanan seperti minyak goreng, produk susu, kertas tima, pembungkus makanan juga kadang mencemari makanan tersebut. Pencemaran logam mercury (Hg) mulai mendapat perhatian sejak munculnya kasus minamata di Jepang pada tahun 1953. Pada saat itu banyak orang mengalami penyakit yang mematikan akibat mengonsumsi ikan, kerang, udang dan makanan laut lainnya
19

yang mengandung mercury. Kasus minamata yang terjadi dari tahun 1953 sampai 1975 telah menyebabkan ribuan orang meninggal dunia akibat pencemaran mercury di Teluk Minamata Jepang. Industri Kimia Chisso menggunakan mercury khlorida (HgCl2) sebagai katalisator dalam memproduksi acetaldehyde sintesis di mana setiap memproduksi satu ton acetaldehyde menghasilkan limbah antara 30-100 gr mercury dalam bentuk methyl mercury (CH3Hg) yang dibuang ke laut Teluk Minamata. Methyl mercury ini masuk ke dalam tubuh organisme laut baik secara langsung dari air maupun mengikuti rantai makanan. Kemudian mencapai konsentrasi yang tinggi pada daging kerang-kerangan, crustacea dan ikan yang merupakan konsumsi sehari-hari bagi masyarakat Minamata. Konsentrasi atau kandungan mercury dalam rambut beberapa pasien di rumah sakit Minamata mencapai lebih 500 ppm. Masyarakat Minamata yang mengonsumsi makanan laut yang tercemar tersebut dalam jumlah banyak telah terserang penyakit syaraf, lumpuh, kehilangan indera perasa dan bahkan banyak yang meninggal dunia. Merkuri yang terbuang ke sungai, pantai atau badan air disekitar indiustri-industri tersebut kemudian dapat mengkontaminasi ikanikan dan mahluk air lainya termasuk ganggang dan tanaman air. Selanjutnya ikanikan kecil dan mahluk air lainnya mungkin akan dimakan oleh ikan-ikan atau hewan air lainnya yang lebih besar atau masuk kedalam tubuh melalui insang. Kerang juga dapat mengumpulkan merkuri didalam rumahnya. Ikan-ikan dan hewan-hewan tersebut kemudian dikonsumsi oleh

oleh manusia sehingga manusia dapat mengumpulkan di dalam tubuhnya. Awalnya bentuk pencemar merkuri di lingkungan adalah dalam bentuk ion merkuri anorganik (Hg ), dimana ia belum menunjukkan tingkat toksisitas yang tinggi karena hanya mikroorganisme saja yang mampu memanfaatkan dan dipergunakan sebagai penyususun tubuhnya. Di dalam tanah yang lembab atau dalam tanah endapan, ion merkuri anorganik akan diubah menjadi merkuri organik oleh bakteri, yaitu dalam bentuk metil merkuri dan etil merkuri yang terlarut. Oleh bakteri yang aerob, ion merkuri akan diendapkan dalam bentuk metil merkuri dan kemudian diuraikan menjadi ion metil merkuri dan uap merkuri. Sementara itu ion metil merkuri yang terdapat didalam air akan mudah diambil oleh plankton dan di dalam tubuh plankton, konsentrasinya akan menjadi berlipatganda. Oleh bakteri yang
20
2+

aerob, ion merkuri lansung ditransfer menjadi metil atauetil merkuri dan menjadi bagian dari tubuh bakteri. Sudah barang tentu bakteri akan dimangsa oleh mikroorganisme lain yang ada di air seperti plankton, dan plankton akan dimangsa oleh ikan-ikan kecil.

21

Siklus raksa di bumi,

Timbal Timbal (Pb) juga salah satu logam berat yang mempunyai daya toksitas yang tinggi terhadap manusia karena dapat merusak perkembangan otak pada anak-anak, menyebabkan penyumbatan sel-sel darah merah, anemia dan mempengaruhi anggota tubuh lainnya. Pb dapat diakumulasi langsung dari air dan dari sedimen oleh organisme laut. Dewasa ini pelepasan Pb ke atmosfir meningkat tajam akibat pembakaran minyak dan gas bumi yang turut menyumbang pembuangan Pb ke atmosfir. Selanjutnya Pb tersebut jatuh ke laut mengikuti air hujan. Dengan kejadian tersebut maka banyak negara di dunia mengurangi tetraeil Pb pada minyak bumi dan gas alam untuk mengurangi pencemaran Pb di atmosfir.

22

3.3. Dampak Pencemaran Logam Berat dalam Air Dampak Pada Lingkungan 1. Dampak pencemaran air di lingkungan sekitar Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum, meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen, yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi

berkurang.Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas bakteri menurun. Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi atas 4 kelompok, yaitu :

1. Dampak terhadap kehidupan biota air Banyaknya zat pencemaran pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga mengakibatkan kehidupan dalam air membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya. Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah yang sulit terurai. Panas dari industri juga akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air

limbah tidak didinginkan terlebih dahulu.

2.

Dampak terhadap kualitas air tanah Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah

terjadi dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.

3.

Dampak terhadap kesehatan Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam macam antara lain:

Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen. Air sebagai sebagai sarang insekta
23

penyebar penyakit. Jumlah

air

yang tersedia tidak

cukup,

sehingga manusia

bersangkutan tak dapat membersihkan diri. Air sebagai media untuk hidup vektor penyakit.

4.

Dampak terhadap estetika lingkungan Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan,

maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika lingkungan.

Dampak Pada Manusia 1. Timbal (Pb) Beracun jika termakan atau terhirup dari udara atau uap. Jangka menyebabkan kerusakan otak dan ginjal; kelainan pada kelahiran. Secara umum efek timbal terhadap kesehatan dapat dikelompokkan sebagai berikut: Sistem syaraf dan kecerdasan Efek timbal terhadap sistem syaraf telah diketahui, terutama dalam studi kesehatan kerja dimana pekerja yang terpajan kadar timbal yang tinggi dilaporkan menderita gejala kehilangan nafsu makan, depresi, kelelahan, sakit kepala, mudah lupa, dan pusing. Pada tingkat pajanan yang lebih rendah, terjadi penurunan kecepatan bereaksi, memburuknya koordinasi tangan-mata, dan menurunnya kecepatan konduksi syaraf. Efek timbal terhadap keerdasan anak telah banyak diteliti, dan studi menunjukkan timbal memiliki efek menurunkan IQ bahkan pada tingkat pajanan rendah. Peningkatan kadar timbal dalam darah sebesar 10 g/dl hingga 20 g/dl dapat menurunkan IQ sebesar 2.6 poin. Studi lebih lanjut menunjukkan bahwa kenaikan kadar timbal dalam darah di atas 20 g/dl dapat mengakibatkan penurunan IQ sebesar 2-5 poin. Efek sistemik Studi menunjukkan hubungan antara meningkatnya tekanan darah dengan BLL paling banyak ditemukan pada kasus pajanan terhadap laki-laki dewasa. Schwartz
24

panjang,

(1995) dalam laporan WHO menunjukkan bahwa penurunan BLL sebesar 10 g/dl to 5 g/dl menyebabkan penurunan tekanan darah sebsar 1.25 mmHg. Pada wanita dewasa, hubungan antara BLL dengan tekanan darah tidak terlalu kuat dan jarang ditemukan. Efek sistemik lainnya adalah gejala gastrointestinal. Keracunan timbal dapat berakibat sakit perut, konstipasi, kram, mual, muntah, anoreksia, dan kehilangan berat badan. Efek timbal terhadap reproduksi Efek timbal terhadap reproduksi dapat terjadi pada pria dan wanita dan telah diketahui sejak abad 19, dimana pada masa itu timbal bahkan digunakan untuk menggugurkan kandungan. Pajanan timbal pada wanita di masa kehamilan telah dilaporkan dapat memperbesar resiko keguguran, kematian bayi dalam kandungan, dan kelahiran prematur. Pada laki-laki, efek timbal antara lain menurunkan jumlah sperma dan meningkatnya jumlah sperma abnormal.

2. Raksa (Hg) Sangat beracun jika terserap oleh kulit atau terhirup dari uap. Jangka panjang, beracun pada sistem syaraf pusat, dapat menyebabkan kelainan pada kelahiran. Kerusakan tubuh yang disebabkan oleh merkuri biasanya bersifat permanen dan sampai saat ini belum dapat disembuhkan. Keracunan kronis oleh merkuri dapat terjadi akibat kontak kulit, makanan, minuman, dan pernafasan. Toksisitas kronis berupa gangguan sistem pencernaan dan sistem syaraf atau gingvitis. Akumulasi Hg dalam tubuh dapat menyebabkan tremor, parkinson, gangguan lensa mata berwarna abu-abu, serta anemia ringan, dilanjutkan dengan gangguan susunan syaraf yang sangat peka terhadap Hg dengan gejala pertama adalah parestesia, ataksia, disartria, ketulian, dan akhirnya kematian. Wanita hamil yang terpapar alkil merkuri bisa menyebabkan kerusakan pada otak janin sehingga mengakibatkan kecacatan pada bayi yang dilahirkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak janin lebih rentan terhadap metil merkuri dibandingkan dengan otak dewasa. Konsentrasi Hg 20 gL dalam darah wanita hamil sudah dapat mengakibatkan kerusakan pada otak janinMerkuri memiliki afinitas yang tinggi terhadap fosfat, sistin, dan
25

histidil yang merupakan rantai samping dari protein, purin, pirimidin, pteridin, dan porifirin. Dalam konsentrasi rendah ion Hg+ sudah mampu menghambat kerja 50 enzim yang menyebabkan metabolisme tubuh terganggu. Garam merkuri anorganik bisa mengakibatkan presipitasi protein, merusak mukosa saluran pencernaan, merusak membran ginjal maupun membran filter glomerulus. Toksisitas kronis dari merkuri organik ini dapat menyebabkan kelainan berkelanjutan berupa tremor, terasa pahit di mulut, gigi tidak kuat dan rontok, albuminuria, eksantema pada kulit, dekomposisi eritrosit, serta menurunkan tekanan darah. Keracunan metil merkuri pernah terjadi di Jepang, dikenal sebagai Minamata yang mengakibatkan kematian pada 110 orang.

3.4. Menanggulangi Pencemaran Air oleh Logam Berat Hg dan Pb Pengolahan limbah industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan, dialirkan ke sungai atau selokan hendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang disediakan, kemudian diolah, agar bila terpaksa harus dibuang ke sungai tidak menyebabkan terjadinya pencemaran air. Bahkan kalau dapat setelah diolah tidak dibuang ke sungai melainkan dapat digunakan lagi untuk keperluan industri sendiri. Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya jumlah logamlogam berat yang masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam berat ini dapat meracuni organ tubuh melalui pencernaan karena tubuh memakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung logam berat meskipun diperlukan dalam jumlah kecil. Penumpukan logamlogam berat ini terjadi dalam tumbuh-tumbuhan karena terkontaminasi oleh limbah

industri. Untuk menanggulangi agar tidak terjadi penumpukan logam-logam berat, maka limbah industri hendaknya dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan. Proses pencegahan terjadinya pencemaran lebih baik daripada proses penanggulangan terhadap pencemaran yang telah terjadi.Usaha-usaha tersebut dapat dilakukan, diantaranya melalui menjaga air tanah agar tetap bersih misalnya : Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan atau ekosistem.
26

Pengawasan terhadap penggunaan jenisjenis pestisida dan zatzat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran memperluas gerakan penghijauan Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan

hidup sehingga manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya Melakukan intensifikasi pertanian.

Pencegahan adalah lebih baik dari pengobatan. Artinya, ini kembali pada soal koordinasi unsur-unsur masyarakat terkait. Khususnya untuk kasus PETI (Penambangan Emas Tanpa Izin), kebijakan publik, Gubernur, Bupati, dan Departemen Pertambangan sangat menentukan dalam mengurangi pencemaran sungai. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan penyuluhan- penyuluhan pada masyarakat penambang. Peran pemerintah untuk melakukan AMDAL (Analisis Dampak Lingkungan)

terhadap suatu perusahaan yang menggunakan air raksa harus dilakukan dengan benar dan sanksi yang tegas apabila AMDALnya membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan. Pengendalian/penanggulangan pencemaran air di Indonesia telah diatur melalui Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas dan Pengendalian Pencemaran Air. Salah satu upaya serius yang telah dilakukan Pemerintah dalam pengendalian pencemaran air adalah melalui Program Kali Bersih (PROKASIH). Pada prinsipnya ada 2 (dua) usaha untuk menanggulangi pencemaran, yaitu penanggulangan secara non-teknis dan secara teknis. Penanggulangan secara non teknis yaitu suatu usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan perundangan yang dapat merencanakan, mengatur macam bentuk kegiatan industri dan mengawasi segala

dan teknologi sehingga tidak terjadi pencemaran.

Peraturan perundangan ini hendaknya dapat memberikan gambaran secara jelas tentang kegiatan industri yang akan dilaksanakan, misalnya meliputi AMDAL, pengaturan dan pengawasan kegiatan dan menanamkan perilaku disiplin. Sedangkan penanggulangan secara teknis bersumber pada perlakuan industri terhadap perlakuan buangannya, misalnya dengan mengubah proses, mengelola limbah atau menambah alat bantu yang dapat mengurangi pencemaran.
27

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan

1.

Sumber pencemaran logam berat adalah masuknya material pencemar seperti partikel kimia, limbah industri, limbah pertanian dan perumahan, industri bahan kimia, pertambangan (emas), yang masuk ke dalam perairan, yang bisa merusak lingkungan khususnya perairan.

2.

Salah satu pencemar perairan yang paling besar adalah logam Hg dan Pb. Sumber pencemaran Hg di perairan laut berasal dari limbah pabrik atau industri sedangkan pencemaran Pb banyak berasal dari hasil pembakaran bahan bakar kendaraan yang mengandung tetraethyl lead.

3.

Efek pencemaran logam Hg dan Pb kepada manusia dapat secara langsung namun dapat juga melalui mengkonsumsi makanan laut atau seafood.

4.2. Saran Perkembangan IPTEk maupun industri memang berdampak positif bagi kita. Namun, sebaiknya perkembangan IPTEK dan industri juga diimbangi dengan pengolahan limbah oleh seluruh industri di semua negara, khususnya Indonesia. Karena pembuangan limbah tanpa diproses terlebih dahulu sangat berbahaya dan merugikan untuk kehidupan kita selanjutnya. Sehingga pada akhirnya tidak terdapat lagi ruang yang aman bagi manusia dan makhluk lainnya untuk hidup. Pencemaran lingkungan dapat dimulai dari diri kita sendiri yaitu membuang sampah pada tempatnya, .melakukan gotong royong, dan selektif dalam memilih makanan laut.

28

29

30

31

32

33

34

35

36

Anda mungkin juga menyukai