Anda di halaman 1dari 38

Materi : Struktur atom, sisper, ikatan kimia Waktu : 60 menit

I. Pilihlah jawaban yang paling benar

1. Bila Al (nomor atomnya = 13) membentuk Al3+ maka susunan elektron terluarnya adalah .. a. 4s2 4p6 b. 6s22P6 c. 2s2 d. 2s22p6 e. 3s23p6 2. Lima unsur A,B,C,D dan E masing-masing mempunyai susunan elektron sebagai berikut : A. 1s2 2s2 2p6 3s1 B. 1s2 2s2 2p6 3s2 C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1 D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s1 E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 5s1 pasangan-pasangan di bawah ini yang merupakan unsur dari satu golongan yang sama adalah a. A dan B c. A dan E e. A dan D b. A dan C d. D dan E 3. Unsur X dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 2s1 mempunyai sifat a. mempunyai potensial ionisasi terbesar di antara unsur seperioda b. dapat membentuk oksida dengan rumus XO2 c. dapat membentuk hidroksida yang sukar larut dalam air d. dapat membentuk senyawa halida dengan klor dengan rumus XCl e. mempunyai jari-jari terkecil di antara unsur seperioda 4. Unsur-unsur golongan alkali tanah sifat-sifat kimianya hampir sama karena a. jumlah elektronnya sama b. jumlah elektron pada dua orbital terluarnya sama

c. jumlah elektron pada kulit terluarnya sama d. jumlah protonnya sama e. konfigurasi elektronnya sama 5. Diantara unsur-unsur di bawah ini yang paling mudah membentuk ion negatif adalah a. 17Cl b. 11Na c. 12Mg d. 15P e. 6. Atom-atom unsur logam dalam satu golongan dari atas ke bawah kecenderungan melepaskan elektron valensinya makin besar sebab a. potensial ionisasinya makin besar d. nomor massanya makin besar b. jari-jari atomnya makin besar e. muatan intinya makin besar c. afinitas elektronnya makin besar 7. Suatu unsur X dengan nomor atom 27 mempunyai jumlah orbital a. 8 b. 10 c. 13 d. 14 e. 15 8. Konfigurasi elektron atom Fe [Ar] 3d6 4s2 jumlah elektron yang tidak berpasangan pada atom Fe adalah a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 9. Unsur X terdapat dalam golongan karbon dan unsur Y mempunyai nomor atom 17. Senyawa yang dapat terbentuk dari kedua unsur tersebut adalah . a. XY b. X2Y c. XY2 d. XY3 e. XY4 10. Tabel pengisian elektron-elektron ke dalam subkulit : Unsur Pengisian elektron I II III IV V

1s2 2s2 1s2 2s2 2p5 3s2 1s2 2s2 2p6 3s1 3p1 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 4s1 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d5 Pengisian elektron yang benar menurut aturan Aufbau adalah a. I dan V b. I dan II c. II dan V d. III dan V e. IV dan V 11. Unsur X bernomor atom 8, maka harga keempat bilangan kuantum elektron terakhir unsur tersebut adalah a. n = 2; l = 0; m = 0; s = 1/2 d. n = 2; l = 1; m = -1; s = + 1/2 b. n = 2; l = 1; m = 1; s = +1/2 e. n = 2; l = 1; m = -1; s = 1/2 c. n = 2; l = 1; m = 0; s = 1/2 12. Argon mempunyai nomor atom 18. Ion berikut yang mempunyai konfigurasi electron [Ar] 3d4 adalah a. 20Ca2+ b. 22Ti2+ c. 24Cr2+ d. 25Mn2+ e. 26Fe2+ 13. Diantara unsur-unsur 3P, 12Q, 19R, 33S dan 53T, yang terletak dalam golongan yang sama pada sistem periodik adalah a. P dan Q c. P dan R e. R dan T b. Q dan S d. S dan T 14. Suatu logam divalent L sebanyak 8 gram, dilarutkan ke dalam HCl berlebih dan diperoleh 4,48 dm3 gas hidrogen (STP). Jika logam ini memiliki 20 netron, maka letaknya dalam sistem periodik a. golongan IIA, periode 2 c. golongan IIA, periode 4 e. golongan IVA, periode 4 b. golongan IIA, periode 3 d. golongan IVA, periode 3 15. Unsur yang jari-jari atomnya terbesar adalah

a. 11Na b. 13Al c. 14Si d. 17Cl e. 12Mg 16. Unsur-unsur A,B, dan C terletak pada periode 3 sistem periodik. Oksida unsur A dalam air menghasilkan larutan yang mempunyai pH<7, sedangkan unsur B dengan air bereaksi menghasilkan gas hidrogen. Percobaan lain menunjukkan bahwa unsur C dapat bereaksi baik dengan larutan asam maupun basa. Susunan unsur-unsur tersebut dalam sistem periodik dari kiri ke kanan adalah : a. A,C,B b. C,A,B c. B,A,C d. A,B,C e. B,C,A 17. Diketahui nomor atom H = 1; C=6; N = 7; O = 8; P=15; dan Cl =17. Senyawa berikut mengikuti aturan octet, kecuali a. CHCl3 b. NH3 c. H2O d. CH4 e. PCl5 18. Suatu senyawa dengan rumus molekul XY. Jika konfigurasi electron atom X: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 dan konfigurasi electron atom Y: 1s2 2s2 2p4, maka XY mempunyai ikatan a. kovalen polar c. kovalen koordinasi e. logam b. kovalen non polar d. ion 19. Unsur X mempunyai nomor atom 20. Senyawa garamnya bila dipanaskan akan menghasilkan gas yang dapat mengeruhkan air barit. Rumus senyawa tersebut adalah a. X2SO4 b. XSO4 c. X2CO3 d. XCO3 e. XCl2 20. Senyawa manakah yang tidak membentuk ikatan hidrogen antar molekulnya ? a. CH3CHO b. CH3NH2 c. CH3OH d. NH3 e. NH4OH

II. Berilah jawaban dan alasan dengan benar

21. Tentukan nomor atom, jika diketahui bilangan kuantum elektron terakhirnya sebagai berikut: n = 4; l = 3; m = 0; s = +

22. Tentukan bentuk molekul, orbital hibridanya dan gambarkan geometri molekul dari PCl5

JAWABAN SOAL PEMANTAPAN UNTUK MATERI : STRUKTUR ATOM, SISPER DAN IKATAN KIMIA

1. Jawab : d Konfigurasi Al : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1 Ion Al3+ berarti melepaskan 3 elektron terluarnya (electron valensinya), maka konfigurasi electron sekarang menjadi : 1s2 2s2 2p6 , jadi susunan electron terluarnya adalah 2s2 2p6. 2. Jawab : c Dalam satu golongan utama jumlah electron terluarnya pasti sama yaitu pada A dan E jumlah electron terluarnya sama dengan 1. 3. Jawab : d Unsur X termasuk golongan IA yang mempunyai kecenderungan untuk melepaskan 1 elektron membentuk ion positip X+, sedangkan unsur Cl terletak pada golongan VIIA mempunyai kecenderungan menerima 1 elektron membentuk ion Cl-. Jadi senyawa yang terbentuk dari kedua ion tersebut adalah senyawa halida dengan rumus : XCl. 4. Jawab : c Dalam satu golongan jumlah elektron pada kulit terluarnya pasti sama 5. Jawab : a Semakin ke kanan dalam sistem periodik jari-jari atomnya semakin kecil, mengakibatkan daya tarik inti atom terhadap elektron pada kulit terluarnya semakin besar, maka kecenderungan membentuk ion negatif juga semakin besar. Jadi unsur 17Cl mempunyai kecenderungan membentuk ion negatif. 6. Jawab : b Dalam sistem periodik dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atomnya semakin besar, sebab jumlah kulit atom bertambah, sedangkan elektron valensinya tetap akibatnya gaya tarik inti atom terhadap elektron valensinya berkurang. Jadi elektron terluarnya mempunyai kecenderungan untuk melepaskan diri. 7. Jawab : e

27X : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d7 4s2 Orbital pada 1s2 = 1; 2s2 = 1; 2p6 = 3; 3s2 = 1; 3p6 = 3; 3d7 = 5; 4s2 = 1. Jadi jumlah orbital untuk 27X = 1 + 1 + 3 + 1 + 3 + 5 + 1 = 15 8. Jawab : d

3d 4s Jadi jumlah elektron yang tidak berpasangan ada 4 elektron. 9. Jawab : e Unsur X termasuk golongan karbon terletak pada golongan IVA, mempunyai 4 elektron valensi Unsur Y yang mempunyai nomor atom 17 , termasuk golongan VIIA, mempunyai 7 elektron valensi Kedua unsur tersebut membentuk suatu ikatan kovalen dengan rumus XY4. 10. Jawab : a Prinsip Aufbau : Pengisian elektron dalam sub kulit dimulai dengan nilai energi yang paling rendah dan seterusnya menurut kenaikan energinya, sehingga pengisian elektron dimulai dari 1s, 2s, 2p,3s,3p dst. Sesuai dengan aturan Aufbau. 11. Jawab : e Unsur X mempunyai nomor atom = 8. Konfigurasi elektronnya : 1s2 2s2 2p4` m = -1 0 +1 Jadi 4 bilka untuk elektron terakhir adalah : n =2; l=1; m = -1; s = -1/2 12. Jawab : c Untuk membentuk ion positip, elektron dilepaskan mulai dari kulit terluar. 24Cr : [Ar] 3d4 4s2 maka untuk menjadi ion Cr2+ harus melepas 2 elektron pada kulit terluarnya. Jadi konfigurasi elektronnya sekarang : [Ar] 3d4. 13. Jawab : c P : 1s2 2s1 = Golongan IA Perioda 2

Q : 1s2 2s2 2p6 3s2 = Golongan IIA Perioda 3 R : [Ar] 4s1 = Golongan IA Periode 4 S : [Ar] 3d10 4s2 4p3 = Golongan VA Periode 4 T : [Kr] 4d10 5s2 5p5 = Golongan VIA Periode 5 14. Jawab : c Reaksi : L(s) + 2 HCl(aq) LCl2(aq) + H2(g) Mol H2 = 4,48/22,4 mol = 0,2 mol Mol L = 1/1x 0,2 mol = 0,2 mol Ar L = 8/0,2 = 40 Nomor atom (z) = L = Ar n = 40 20 = 20 Konfigurasi electron : [Ar] 4s2 termasuk golongan IIA, periode 4 15. Jawab : a Dalam sistem periodik pada satu periode dari kiri ke kanan jari-jari atomnya semakin kecil, sebab kulit atom tetap, sedangkan muatan inti bertambah mengakibatkan gaya tariknya semakin besar. Jadi jari-jari terbesar dimiliki oleh Na, sedangkan jari-jari terkecil dimiliki oleh Cl. 16. jawab ; e Unsur-unsur A,B, dan C terletak pada periode 3 sistem periodik. Oksida unsur A dalam air menghasilkan larutan yang mempunyai pH< 7 berarti bersifat asam. Jadi unsur A adalah non logam, maka A terletak di sebelah kanan dalam sisper. Unsur B bereaksi dengan air menghasilkan gas Hidrogen. Jadi B merupakan logam yang sangat reaktif terhadap air, terletak di sebelah kiri dalam sisper. Unsur C dapat bereaksi dengan asam, maupun basa, maka unsure C merupakan logam amfoter yang terletak di tengah sisper.

Jadi susunan unsur-unsur tersebut dalam sisper dari kiri ke kanan adalah : B, C, A 17. Jawab : e Teori octet menyatakan bahwa disekitar atom pusat terdapat 4 pasang electron ikatan (8 elektron), sedangkan pada PCl5, atom pusatnya P terdapat 5 pasang electron ikatan (10 elektron), disebut dengan super octet. 18. Jawab : d X mempunyai konfigurasi electron : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 , mempunyai kecenderungan untuk melepaskan 2 elektron membentuk ion X2+. Y mempunyai konfigurasi electron : 1s2 2s2 2p4, mempunyai kecenderungan untuk menangkap 2 elektron membentuk ion Y2-. Ikatan yang terbentuk antara ion X2+ dan ion Y2- menjadi XY adalah ikatan ion. 19. Jawab : d Unsur X yang mempunyai nomor atom 20, berarti unsur Ca. Senyawa yang dipanaskan dan menghasilkan gas adalah CaCO3. Reaksinya : CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g) CO2(g) + Ba(OH)2(aq) BaCO3(s) + H2O(l) Air barit (barium hidroksida) 20. Jawab : a Ikatan hidrogen antar molekul terdapat pada molekul-molekul yang mempunyai atom hidrogen yang terikat pada atom N, O atau F. Pada molekul CH3CHO, atom H tidak terikat pada atom O. H H-C-C-H H 21. Bilka : n = 4; l = 3; m = 0; s = + 4f m = -3 -2 -1 0 +1 +2 +3

1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p 6 6s2 4 f 4 Jumlah elektronnya = 56

Jadi nomor atomnya = 56 22. Atom pusat PCl5 adalah 15P, konfigurasinya : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3

Keadaan dasar :

Promosi elektron : s p3 d Hibridisasi

Jadi orbital hibridanya : sp3d Bentuk molekulnya : Bipiramida trigonal

SOAL LATIHAN TERMOKIMIA DAN PEMBAHASAN Soal dan Pembahasan Kesetimbangan Kimia 1. CO dan Cl2 dicampur dalam labu sehingga konsentrasi mereka 0,400 molL-1 dan 0,200 molL1. Gas bereaksi menurut persamaan berikut. CO (g) + Cl2(g) -> COCl2(g) Pada kesetimbangan kimia konsentrasi CO 0,304 mol L -1 Hitung konsentrasi keseimbangan Cl2 dan COCl2. Plot grafik kualitatif dari konsentrasi tiga substansi dari saat ia dicampur sampai keseimbangan tercapai. Plot grafik Kualitatif perubahan dalam tingkat maju dan reaksi sebaliknya dari ketika dua gas dicampur sampai keseimbangan ditetapkan. 2. N2O4 adalah gas tidak berwarna hampir sedangkan NO2 adalah berwarna coklat tua. Bagaimana untuk menentukan apakah sistem berikut berada di ekuilibrium? N2O4(g) -> 2NO2(g) 3. Kesetimbangan Kimia digambarkan sebagai proses yang dinamis, namun hal ini ditandai oleh sifat makroskopik konstan. Bagaimana bisa demikian? 4. a. Sebutkan tiga faktor yang dapat diubah untuk mempengaruhi hasil suatu reaksi kesetimbangan b. Manakah dari faktor-faktor ini mengubah nilai konstanta kesetimbangan? Soal dan Pembahasan Kesetimbangan Kimia JAWABAN: 1. [CO] = 0,4 mol L-1 [Cl2] = 0,2 mol L-1 Reaksi : Mula Reaksi CO (g) + Cl2(g) -> COCl2(g) : 0,4 0,2 0,096 0,096

: 0,096 0,096

Setimbang: 0,304 0,104 a. [Cl2] = 0,104

[COCl2] = 0,096

b. grafik:

c. grafik

2. Reaksi : N2O4(g) -> 2NO2(g) Tak berwarna coklat

Bila sejumlah gas N2O4 dimasukkan ke dalam botol tertutup, gas yang semula tak berwarna secara perlahan-lahan akan berubah menjadi coklat. Pada suatu saat warna tersebut akan tidak bertambah pakat, tetapi secara bertahap akan menjadi semakin coklat. Pada suatu saat warna tersebut akan tidak bertambah pekat, pada saat itulah terjadi kesetimbangan. Pada saat setimbang tersebut masih ada gas N2O4. Hal ini dapat dibuktikan dengan mendinginkan tabung tersebut. Pada saat didinginkan warna coklat semakin pucat, ini menunjukkan bahwa gas NO2 terbentuk lebih banyak. 3. Bersifat dinamis artinya secara mikroskopis reaksi berlangsung terus menerus dalam dua arah dengan laju reaksi pembentukan sama dengan laju reaksi peruraian. Pada kondisi setimbang, laju reaksi ke kanan sama dengan ke kiri, sehingga selalu konstan. 4. a. Perubahan konsentrasi, perubahan volume dan tekanan, dan perubahan suhu. b. Perubahan konsentrasi, perubahan volume dan tekanan, dan perubahan suhu. Kumpulan Soal dan Pembahasan Kesetimbangan Kimia Soal dan Pembahasan Kesetimbangan Kimia 5. Jika beberapa eter dituangkan ke dalam toples yang tertutup: a. Faktor-faktor apa yang mengubah nilai konstanta kesetimbangan? b. Mengapa tidak setimbang bila toples tersebut tidak tertutup? Jawab: a. faktor-faktor yang mengubah nilai konstanta kesetimbangan adalah perubahan suhu, perubahan tekanan, dan perubahan volume. b. eter mempunyai sifat mudah menguap, pada saat toples terbuka eter akan menguap sehingga volume eter berkurang, suhu menjedi berubah sehingga kesetimbangan pun berubah (tidak setimbang) 6. Suatu larutan iodin jenuh dalam alkohol pada suhu 25oC berada dalam kesetimbangan dengan beberapa endapan kristal iodin.

a. Tuliskan persamaan kesetimbangannya! b. Jelaskan perubahan yang terjadi bila suhu diturunkan menjadi 10oC! Jawab: a. I2(l) -> I2(s) b. jika suhu diturunkan reaksi akan bergeser ke arak reaksi eksoterm 7. Banyak minuman ringan beralkohol dan bersoda mengandung karbon dioksida yang terlarut dalam reaksi kesetimbangan dengan gas karbon dioksida. CO2(g) CO2(aq) + 19kJ Jelaskan: mengapa gelembung CO2 keluar dari minuman tersebut ketika botol dibuka? minuman bersoda hangat lebih datar dari minuman dingin Jawab: 1. gelembung CO2 keluar dari minuman ketika botol terbuka dikarenakan pada saat botol tertutup mengalami tekanan dari dalam botol yang semakin besar akibat ruang gerak gas CO2 terbatas, sehingga pada saat botol dbuka tekanan tersebut mendorong gas CO2 keluar. 2. minuman bersoda hangat mempunyai suhu yang lebih besar sehingga kesetimbangan bergeser ke reaksi endoterm. Kenaikan suhu tersebut menyebabkan minuman bersoda hangat lebih datar dibanding minuman yang dingin.

9. untuk sistem PCl5(g) -> PCl3(g) + Cl2(g) harga K = 0,050 pada suhu 250 C. dua sistem reaksi dianalisis dan ditemukan beberapa komposisi berikut ; Sistem A: [PCl5] = 0.020 molL-1 Sistem B: [PCl5] = 0.015 molL-1 Hitunglah Q reaksi untuk kedua sistem dan tentukan jika sistem pada kesetimbangan. [PCl3] = 0.020 molL-1, [Cl2] = 0.025 molL-1 dan [PCl3] = 0.025 molL-1, [Cl2] = 0.040 molL-1 dan

Untuk semua sistem tidak pada kesetimbangan, tentukan arah reaksi yang terjadi untuk kesetimbangan yang terbentuk JAWAB : 1. sistem A Q = (0,025 x 0,040) / 0,020 = 0,050 Q=K sistem B Q = (0,020 x 0,025) / 0,015 = 0,0330 Q< K 2. sistem A, mempunyai Q = K , jadi sistem setimbang sistem B, mempunyai Q<K, sehingga konsentrasi reaktan harus dikurangi dan produk harus ditambah agar sistem setimbang. 10. tuliskan ekspresi konstanta kesetimbangan untuk reaksi :

11. untuk dekomposisi dari molekul klorin menjadi atom atom : Cl2(g) -> 2Cl(g) Konstanta kesetimbangan pada suhu 25 C = 1.10-38. Berikan pendapat pada konsentrasi relatif Cl2 dan Cl pada system kesetimbangan. JAWAB : Apabila konsentrasi Cl2ditambah, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan ( produk) dan reaksinya berlangsung secara eksotermik. Dan apabila konsentrasi Cl bertambah, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri, dan reaksinya berlangsung secara endodermik 12. terdapat reaksi pada kesetimbangan : O3(g) + NO(g) -> O2(g) + NO2(g) Bagaimana perubahan konsentrasi tiap zat apabila :

Konsentrasi O3 bertambah Tekanan parsial NO2 bertambah Konsentrasi NO berkurang Tekanan parsial O2 berkurang JAWAB : Konsentrasi O2 dan NO2 bertambah, konsentrasi NO berkurang Konsentrasi O2 dan NO2 bertambah, konsentrasi O3 dan NO berkurang Konsentrasi O2 dan NO2 bertambah, konsentrasi O3 berkurang Konsentrasi O2 dan NO2 bertambah, konsentrasi O3 dan NO berkuran Soal dan Jawaban Termokimia

1. Kapur tohor (CaO) digunakan untuk melabur rumah agar tampak putih bersih. Sebelum kapur dipakai, terlebih dahulu dicampur dengan air dan terjadi reaksi yang disertai panas. Apakah reaksi ini eksoterm atau endoterm? Bagaimana perubahan entalpinya?

Jawab:

Reaksi yang terjadi:

CaO(s) + H2O(l) Ca(OH)2 (s)

Oleh karena timbul panas, artinya reaksi tersebut melepaskan kalor atau reaksinya eksoterm, ini berarti kalor hasil reaksi lebih rendah dari pereaksi. Jika reaksi itu dilakukan pada tekanan tetap (terbuka) maka kalor yang dilepaskan menyatakan perubahan entalpi ( H) yang harganya negatif.

2. Sepotong es dimasukkan ke dalam botol plastik dan ditutup. Dalam jangka waktu tertentu es mencair, tetapi di dinding botol sebelah luar ada tetesan air. Dari mana tetesan air itu?

Jawab:

Perubahan es menjadi cair memerlukan energi dalam bentuk kalor. Persamaan kimianya:

H2O(s) + kalor H2O( l)

3. Larutan NaHCO3 (baking soda) bereaksi dengan asam klorida menghasilkan larutan natrium klorida, air, dan gas karbon dioksida. Reaksi menyerap kalor sebesar 11,8 kJ pada tekanan tetap untuk setiap mol baking soda. Tuliskan persamaan termokimia untuk reaksi tersebut.

Jawab:

Persamaan kimia setara untuk reaksi tersebut adalah

NaHCO3(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H2O( l) + CO2(g)

Oleh karena reaksi membutuhkan kalor maka entalpi reaksi dituliskan positif.

Persamaan termokimianya:

NaHCO3(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H2O( l) + CO2(g) H= +11,8 kJ

4. Sebanyak 2 mol H2(g) dan 1 mol O2(g) bereaksi membentuk air disertai pelepasan kalor sebesar 572 kJ.

2H2(g) + O2(g) 2H2O( l) H = 572 kJ

Tuliskan persamaan termokimia untuk pembentukan satu mol air. Tuliskan juga reaksi untuk kebalikannya.

Jawab:

Pembentukan satu mol air, berarti mengalikan persamaan termokimia dengan faktor

.H2(g) + O2(g) H2O( l) H = 286 kJ

Untuk reaksi kebalikannya:

H2O( l) H2(g) + O2(g) H = + 286 kJ

5. Berapa kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 50 g air dari 25C menjadi 60C? Diketahui kalor jenis air, c = 4,18 J gC1.

Jawab:

Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 50 g air adalah sebesar 50 kali 1 g air. Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu sebesar 35C adalah sebanyak 35 kali kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1C. Jadi, kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 50 g air dari 25C menjadi 60C (T = 35C) adalah

Q = m c T

= 50 g 4,18 J g1C1 35C

= 7,315 kJ

6. Sebanyak 75 mL air dipanaskan dengan LPG. Jika tidak ada kalor yang terbuang, berapa kalor yang dilepaskan oleh LPG jika suhu air naik dari 25C menjadi 90C? Kalor jenis air, c = 4,18 J g 1C1, massa jenis air 1 g mL1

Jawab:

Ubah satuan volume air (mL) ke dalam berat (g) menggunakan massa jenis air.

Hitung kalor yang diserap oleh air

Hitung kalor yang dilepaskan dari hasil pembakaran gas LPG

air = 1g mL1 atau mair = air volume air

mair = 1 g mL1 75 mL= 75 g

Kalor yang diserap air:

Qair = 75 g 4,18 J g 1C1 (9025)C

= 20,377 kJ

Kalor yang diserap air sama dengan kalor yang dilepaskan oleh pembakaran gas LPG.

Qair = QLPG atau QLPG = 20,377 kJ

Jadi, kalor yang dilepaskan oleh hasil pembakaran gas LPG sebesar 20,377 kJ.

7. Ke dalam kalorimeter dituangkan 50 g air dingin (25C), kemudian ditambahkan 75g air panas (60C) sehingga suhu campuran menjadi 35C. Jika suhu kalorimeter naik sebesar 7, tentukan kapasitas kalor kalorimeter? Diketahui kalor jenis air = 4,18 J g1 C1.

Jawab:

Kalor yang dilepaskan air panas sama dengan kalor yang diserap air dingin dan kalorimeter.

QAir panas = QAir dingin + QKalorimeter

QAir panas = 75 g 4,18 J g 1 C 1 (35 60)C

= 7.837,5 J

QAir dingin = 50 g 4,18 J g 1 C 1 (35 25)C

= + 2.090 J

Qkalorimeter = Ck T

Oleh karena energi bersifat kekal maka

QAir panas + QAir dingin + QKalorimeter = 0

7.837,5 J + 2.090 J + (Ck . 7C) = 0

Ck = 7.837,5 2.090 J/7C =821 J C

Jadi, kapasitas kalor kalorimeter 821 J C1.

8. Dalam kalorimeter yang telah dikalibrasi dan terbuka direaksikan 50g alkohol dan 3g logam natrium. Jika suhu awal campuran 30C dan setelah reaksi suhunya 75C, tentukan Hreaksi. Diketahui kalor jenis larutan 3,65 J g1 C1, kapasitas kalor kalorimeter 150 J C1, dan suhu kalorimeter naik sebesar 10C.

Jawab:

Kalor yang terlibat dalam reaksi:

Qreaksi + Qlarutan + Qkalorimeter = 0

Qreaksi = (Qlarutan + Qkalorimeter)

Qlarutan = (mlarutan) (clarutan) ( T)

= (53g) (3,65 J g1C1) (45C)

= 8.705,25 J

Qkalorimeter = (Ck) ( T)

= (150 J C1) (10C) = 1.500 J

Qreaksi = (8.705,25 + 1.500) J = 10.205,25 J

Jadi, reaksi alkohol dan logam natrium dilepaskan kalor sebesar 10.205 kJ. Oleh karena pada percobaan dilakukan pada tekanan tetap maka Qreaksi = Hreaksi = 10.205 kJ. Yang mana dari berikut laporan harus diketahui untuk mencari entalpi; CO 2 (g) + H 2 (g) CO (g) + H 2 O (g) I. entalpi molar pembentukan H 2 O (g) II. Molar entalpi pembentukan CO (g) dan CO 2 (g) III). Molar Entalpi pembakaran C (s + O 2 (g) CO 2 (g) Solusi: Entalpi reaksi yang diberikan ditemukan oleh; H = *H CO + H2O H+ - *H CO2 + H H2+ Sejak entalpi H 2 adalah nol, kita harus tahu entalpi molar pembentukan CO 2 (g), CO (g) dan H 2 O (g). 2. Selama reaksi pembentukan Al 2 O 3 dari 5,4 g Al dan jumlah cukup O 2, suhu 2 kg air meningkat 20 0 C. Cari entalpi pembentukan Al 2 O 3? (Al = 27, c air = 1 kal / g. 0 C) Solusi: Jumlah panas yang dibutuhkan untuk peningkatan suhu 2 kg air 20 0 C adalah; Q = mct Q = 2000g.1 kal / g. 0 C. 20 0 C Q = 40000 kal = 40 kkal 2Al + 3/2O 2 Al 2 O 3

Energi yang dilepaskan dari pembakaran Jika 2mol Al (54 g) memberikan entalpi pembentukan Al 2 O 3. Jika 5,4 g Al memberikan 40 kkal panas 54 Al g memberikan? kkal panas = 400 kcal? Karena reaksi eksotermik, pembentukan entalpi Al 2 O 3 adalah-400kcal. 3. Entalpi dari dua reaksi yang diberikan di bawah ini.

I. A + B C + 2D H 1 = + X kkal / mol II. C + E A + F H 2 =- Y kkal / mol Cari entalpi A + 2B C + E + 4D + F reaksi dalam hal X dan Y. Solusi: Untuk mendapatkan reaksi A + 2B C + E + 4D + F, kita harus mengalikan reaksi pertama dengan 2 maka jumlah itu dengan reaksi kedua. 2A + 2B 2C + 4D H 1 = +2 X kkal / mol + C + E A + F H 2 =- Y kkal / mol A + 2B C + E + 4D + F H 3 = 2X-Y 4. C (s bereaksi dengan O 2 (g) dan setelah reaksi, 8,96 L gas CO 2 terbentuk dan 37,6 kkal panas dilepaskan. Menurut informasi ini, yang salah satu pernyataan berikut benar? (C = 12, O = 16) I. Reaksi adalah eksotermik II kkal. Panas 94 diperlukan untuk terurai CO 2 (g) ke dalam elemen III kkal. Panas 23,5 diperlukan untuk membentuk 11g CO 2 (g) IV produk. Jumlah entalpi dari lebih kecil dari jumlah entalpi reaktan Solusi: I. Karena panas yang dilepaskan, reaksi adalah eksotermik. Aku adalah benar. II). Jumlah mol CO 2 (g; n CO2 = 8,96 / 22,4 = 0,4 mol Selama pembentukan 0,4 mol CO 2, -37,6 kkal panas yang dilepaskan

Selama pembentukan 1mol 2, CO? kkal panas yang dilepaskan ------------------------------panas =- 94kcal? dilepaskan -94kcal panas Karena adalah rilis selama pembentukan CO 2 (g), dalam dekomposisi CO 2 (g) ke dalam elemen 94 kkal panas yang diperlukan. II adalah benar. III. Molar massa CO 2 = 12 +2 44g. (16) = Mol CO 2 (g); n CO2 = 11/44 = 0,25 mol Untuk 1mol 2-94kcal panas CO dilepaskan Untuk 0,25 mol CO 2? kkal panas yang dilepaskan =- 23,5? Kkal Seperti yang Anda lihat, 23,5 kkal panas yang dilepaskan tidak diperlukan. III adalah palsu. IV. Reaksi adalah eksotermik. Jadi, pernyataan ini benar. 5. Yang salah satu pasangan reaksi-nama yang diberikan adalah palsu?

I. MgSO 4 (s) Mg +2 (aq) + SO 4 -2 (aq): Dekomposisi II CO (g) + 1/2O 2 (g) CO 2 (g): Pembakaran III Al (s) + 3/2N 2 (g) + 9/2O 2 (g) Al (NO 3) 3 (s) Formasi Solusi: I. Ini adalah pembubaran 1mol MgSO 4 (s), I adalah palsu. II. Ini adalah pembakaran 1mol CO II adalah benar. III. Ini adalah pembentukan 1mol Al (NO 3) 3 (s). III adalah benar.

21. 0,1 mol HI dimasukkan dalam tabung 1 lt dan terurai sesuai reaksi : 2HI terbentuk adalah 0,02 mol, berapa harga K? Jawab : 2 HI H2 + I2

H2 + I2. Jika I2 yang

Mula-mula Terurai Setimbang

: 0,1 : 2 x 0,02 = 0,04 0,02 0,02

: 0,1-0,04=0,06

[HI] = mol / lt = 0,06 / 1 lt = 0,06 [H2] = mol / lt = 0,02 / 1 lt = 0,02 [I2] = mol / lt = 0,02 / 1 lt = 0,02 K = [H2] [I2] = 0,02 x 0,02 = [HI]2 6. (0,06)2 1,1 x 10 -1

Tetapan kesetimbangan untuk reaksi : AB2 adalah 0,25.

A + 2B

Berapa jumlah mol A yang harus dicampurkan pada 4 mol B dalam volume 5 lt agar menghasilkan 1 mol AB2? Jawab : Misal mol A mula-mula = x mol A Mula-mula Terurai Setimbang : x : 1 : x-1 + 2B 4 2 2=2 1 AB2

[AB2] = mol / lt = 1 / 5 lt = 1/5 [A] [2B] K = mol / lt = x-1 / 5 lt = (x-1)/5 = mol / lt = 2 / 5 lt = 2/5 = [AB2] = 1 /5 x = 26 (x-1)/5 (2/5)2

[A] [B]2 7.

Diketahui kalor pembakaran siklopropana (CH2)3(g) = --a kJ/mol

Kalor pembentukan CO2(g) = --b kJ/mol Kalor pembentukan H2O(g) = --c kJ/mol

maka kalor pembentukan siklopropana (dalam kJ/mol) adalah ? Jawab : Reaksi pembakaran siklopropana: (CH2)3 + 9/2O2 ----> 3CO2 + 3H2O

delta H reaksi = 3 deltaHf CO2 + 3delta Hf H2O - delta Hf (CH2)3 -a = 3(-b) + 3(-c) - delta Hf (CH2)3 delta Hf (CH2)3 = (a - 3b - 3c) kJ/mol Jadi kalor pembentukan siklopropana (dalam kJ/mol) adalah (a - 3b - 3c). 8. Suatu sampel sukrosa yg massanya 0,2165 g dibakar di dalam kalorimeter bomb. Setelah rx selesai, ditemukan bhw u/ memperolh suhu yg sama diperlukan tambahan listrik sebesar 2082, 3 J a. Kalor pembakaran sukrosa ... ? b. Kapasitas kalor kalorimeter, Jika suhu meningkat 1,743 drjt C? Jawaban 1a. reaksi pembakaran sukrosa: C12H22O11 + 12O2 ---> 12CO2 + 11H2O Maka kalor pembakaran sukrosa, Hc = 12Hf CO2 + 11Hf H2O - Hf C12H22O11 = x kJ/mol Karena sukrosa yg dibakar 0,2165 g, maka mol nya = 0,2165/342 = y mol maka Hc = x kJ/mol * y mol = xy kJ

1b. C = Q/T = 2082,3 J/1,743 drjt C = ... J/drjt C

9.

Perhatikan persamaan termokimia pembakaran asetilena berikut ini.

2C2H2(g) + 5O2(g) 4CO2(g) + 2H2O(l) H = 2600 kJ a. Tentukanlah perubahan entalpi pada pembakaran 10 liter asetilena (RTP)? b. Berapa gram C2H2 harus dibakar untuk memanaskan 1 liter air dari 25C hingga tepat mendidih? (H = 1; C = 12; kalor jenis air = 4,18 J g1 C1) Penyelesaian: Dari persamaan termokimia dapat ditentukan entalpi pembakaran asetilena: = = 1300 kJ mol1 Jumlah mol dalam 10 liter C2H2 (RTP) = = mol Kalor pembakaran 10 liter asetilena (RTP) = mol (1300 kJ mol1) = 541,67 kJ Kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 liter (=100 g) dari 25 C hingga 100 C adalah Q = m c t = 1000 g 4,18 J g1 C1 (100 75)C = 313,5 kJ. Diketahui kalor pembakaran C2H2 = 1300 kJ mol1. Jadi, jumlah mol C2H2 yang harus dibakar untuk memperoleh kalor sebanyak 313,5 kJ adalah = 0,24 mol.Massa 0,24 mol C2H2 = 0,24 mol 26 g mol1 = 6,24 g.

10. Delta Hc (pembakaran) SO2 persamaannya gimana? S02(g) + O2(g) ---> ___________? Jawaban : 2 SO2(g) + O2(g) --> 2 SO3(g) Untuk nilai delta Hc, anda bisa mendapatkannya dari: 2 x * Hf+ SO3 - 2x *Hf+ SO2

11. Definisi entropi menurut termokimia? Jawaban : Entropi adalah ukuran ketidakteraturan sistem atau secara sederhana bisa dikatakan sebagai derajat ketidakberaturan atau derajat kehancuran.

12. Berdasarkan data energi ikatan, tentukanlah perubahan entalpi reaksi berikut: CH3CHO(g) + H2(g) CH3CH2OH(g) Ikatan Energi (kJ mol1) C C 348 C H 413 C = O 799 C O 358 H H 436 O H 463 Jawaban : Reaksi di atas dapat ditulis dalam bentuk yang lebih terurai sebagai berikut: Ikatan yang putus: Ikatan yang terbentuk 1 mol C=O : 799 kJ 1 mol CO : 358 kJ 1 mol HH : 436 kJ 1 mol OH : 463 kJ Jumlah : 1235 kJ 1 mol CH : 413 kJ Jumlah : 1234 kJ H reaksi = energi ikatan yang putrus energi ikatan yang terbentuk = 1235 kJ 1234 kJ = 1 Kj 13. Diketahui: Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g) H = 467 kJ................. (1) MgO(s) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2O(l) H = 151 kJ............... (2) Selain itu juga diketahui entalpi pembentukan air, H2O(l) = 286 kJ mol1 Berdasarkan data tersebut, tentukanlah entalpi pembentukan MgO(s) ! Jawaban : MgCl2(aq) + H2O(l) MgO(s) + 2HCl(aq) H = +151 kJ.............. (2) Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g) H = 467 kJ.............. (1)

H2(g) + O2(g) H2O(l) H = 286 kJ.................. (3) Mg(s) + O2(g) MgO(s) H = 602 kJ Jadi, entalpi pembentukan MgO adalah 602 kJ mol1 14. Diketahui entalpi pembentukan CH4(g) = 75 kJ mol1; CO2(g) = 393,5 kJ mol1 dan H2O(l) = 286 kJ mol1. Tentukan jumlah kalor yang dihasilkan pada pembakaran sempurna ! Jawaban : CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(l) Hreaksi = Hf(produk) Hf(pereaksi) = ,Hf(CO2) + 2 Hf(H2O)- ,H f(CH4) + Hf(2 O2)= {393,5 + (2 286)} {75 + 2 0} = 890 kJ Jadi, H pembakaran metana adalah 890,5 kJ mol1

15. Perhatikan persamaan termokimia pembakaran asetilena berikut ini. 2C2H2(g) + 5O2(g) 4CO2(g) + 2H2O(l) H = 2600 kJ a. Tentukanlah perubahan entalpi pada pembakaran 10 liter asetilena (RTP)? b. Berapa gram C2H2 harus dibakar untuk memanaskan 1 liter air dari 25C hingga tepat mendidih? (H = 1; C = 12; kalor jenis air = 4,18 J g1 C1) Jawaban : Jumlah mol dalam 10 liter C2H2 (RTP) = = mol Kalor pembakaran 10 liter asetilena (RTP) = mol (1300 kJ mol1) = 541,67 kJ Kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 liter (=100 g) dari 25 C hingga 100 C adalah Q = m c t = 1000 g 4,18 J g1 C1 (100 75)C = 313,5 kJ C2H2 = 1300 kJ mol1. Jadi, jumlah mol C2H2 yang harus dibakar untuk memperoleh kalor sebanyak 313,5 kJ adalah = 0,24 mol. Massa 0,24 mol C2H2 = 0,24 mol 26 g mol1 = 6,24 g

16. Dalam reaksi kesetimbangan : 2 SO2 (g) + O2 2 SO3(g) Kp = 1,0 x 10-9 pada 1030 oC. Jika mula-mula mol oksigen = mol sulfurdioksida, maka pernyataan yang benar si saat kesetimbangan pada volume tetap dan suhu 1030 oC adalah ?

Penyelesaian 2 SO2 (g) + O2 2 SO3(g) m v s Volume tetap tekanan tetap Kp = Kc (RT)2-(2+1) 1.10-9=Kc (0,082.1303)-1 Kc = 10-9. (0,082.1303)-1 = 10-9.106,846 Jadi, Kc > Kp a mol a mol

17. Diantara pernyataan-pernyataan mengenai katalis di bawah ini manakah yang benar ? 1. Kecepatan reaksi terkatalis bergantung pada konsentrasi katalis 2. Bagi reaksi reversible katalis mempercepat baik reaksi maju maupun reaksi balik 3. Suatu reaksi yang pada kondisi terentu tidak spontan, akan menjadi spontan bila ditambahkan katalis 4. Unsur-unsur transisi banyak digunakan dalam katalis heterogen Penyelesaian

Sifat katalis : Kecepatan reaksi terkatalis bergantung pada konsentrasi pereaksi, tidak tergantung pada katalis Bagi reaksi reversible katalis mempercepat reaksi ke kanan dan ke kiri Katalis tidak dapat mengubah reaksi tidak spontan menjadi spontan Unsur transisi (Fe, Ni, Pt) sering digunakan sebagai katalis

18. Dari reaksi N2O4(g) 2NO2(g) diketahui Kp pada 600 oC dan pada 1.000 oC berturut-turut adalah 1,8 x 104 dan 2,8 x 104. Dapat disimpulkan bahwa 1. 2. 3. 4. Tekanan parsial NO2 akan meningkat jika suhu dinaikkan. H > 0 Peningkatan tekanan total campuran gas dalam kesetimbngan akan menurunkan kadar NO2 Kp = Kc

Penyelesaian Jika suhu dinaikkan, Kp meningkat. Ini berarti tekanan parsial produk (NO2) semakin meningkat. Jika suhu naik, Kp juga membesar maka reaksinya bersifat endoterm (H > 0) Jika tekanan total diperbesar maka reaksi akan bergeser ke arah jum,lah koefisiennya lebih kecil ( ke kiri). Akibatnya kadar NO2 menurun, sebaliknya kadar N2O4 meningkat. n = 2-1 =1, sehingga Kp =Kc x R x T

19. Dalam satu tempat tertutup, berlangsung reaksi kesetimbangan : PCl5(g) PCl3(g) + Cl2(g) Dengan harga tetapan kesetimbangan KC pada temperatur T. Bila volume diperkecil, dengan tetap menjaga suhu tetap, maka beberapa hal berikut akan diamati. a. Jumlah mol PCl3 berkurang

b. c. d.

Jumlah mol PCl5 bertambah Harga KC tak berubah Jumlah mol Cl2 tak berubah

Penyelesaian : a PCl5(g) PCl3(g) + Cl2(g) Jika pada suhu tetap, reaksi kesetimbangan di atas volumenya diperkecil, maka : Reaksi akan bergeser ke arah jumlah molnya kecil, yaitu ke arah PCl5, jadi PCl3 dan Cl2 berkurang, sedang PCl5 bertambah. Pada suhu tetap, harga KC tetap.

20. Perhatikan reaksi kesetimbangan, Ag+(aq) + Fe2+(aq) Ag(s) + Fe3+(aq) H = - 65,7 kJ Tetapan kesetimbangan reaksi ini dapat diperkecil dengan cara :

Penyelesaian Ag+(aq) + Fe2+(aq) Ag(s) + Fe3+(aq) H = - 65,7 kJ Reaksi kesetimbangan di atas merupakan kesetimbangan heterogen yang berlangsung secara eksoterm ke arah kanan dan berlangsung endoterm ke arah kiri. K diperkecil dengan jalan memperbesar [Ag+] dan [Fe2+]. [Ag+] dan [Fe2+] diperbesar dengan jalan menaikkan suhu.

21. Etilena dapat dihasilkan dari etana dengan cara pemanasan dan dengan penambahan katalis sesuai dengan reaksi : C2H6(g) C2H4(g) + H2(g) H = +138 kJ. Proporsi etana yang diubah menjadi etilena pada keadaan setimbang akan berkurang jika;

Penyelesaian

C2H6(g) C2H4(g) + H2(g) H = + 138 kJ Kesetimbangan di atas berlangsung secara endoterm, pada ruas kiri ada satu molekul dan pada ruas kanan terdapat 2 molekul. Proporsi etana yang diubah menjadi etilena pada keadaan setimbang akan berkurang jika Suhu diturunkan Ditambahkan H2 pada campuran reaksi. Volum campuran diperkecil.

22. Diketahui Hof dari CO (g) = - 110,5 kJ/mol dan Hof dari CH3OH (l) = -238,6 kJ/mol dari reaksi kesetimbangan: CO(g) + 2H2(g) CH3OH (l) Dapat dikatakan bahwa :

Penyelesaian CO(g) + 2H2(g) CH3OH (l) Ho reaksi = Hof produk - Hof pereaksi. Ho reaksi = ( Hof CH3OH) ( Hof CO2 + Hof H2) Ho reaksi = - 238,6 + 110,5 0 kJ/mol Ho reaksi = - 128,1 kJ/mol CO(g) + 2H2(g) CH3OH (l) H = - 128,1 kJ/mol H = -, artinya reaksi ke arah kanan berlangsung secara eksoterm, dan ke arah kiri berlangsung secara endoterm. Jika suhu dinaikkan, kesetimbangan bergeser ke kiri, akibatnya tetapan kesetimbangan berkurang.

23. Dimisalkan, A yang dicampurkan = x mol A(g) + B (g) C(g) Keadaan awal x mol 3 mol -

Bereaksi

1 mol

1 mol 2 mol

1 mol 1 mol

Keadaan setimbang (x-1) mol

Penyelesaian Jadi, zat A yang harus dicampurkan sebanyak 5 mol.

24. PCl5(g)

PCl3(g) + Cl2(g) 0,6 M 0,4 M 0,4 M 0,4 M 0,4 M

Keadaan awal Bereaksi Setimbang

0,6 0,2 = 0,4 M 0,2 M

Penyelesaian Dengan diketahuinya nilai KC1 jumlah KC2 pada keadaan (2) dapat diketahui. Pada keadaan (2) sebanyak 0,25 PCl5 dibiarkan terurai. Jumlah gas Cl2 dimisalkan x mol PCl5(g) PCl3(g) + Cl2(g) Keadaan awal Bereaksi Setimbang 0,25 M xM 0,25 x xM x M xM xM

Pada suhu yang sama, nilai KC suatu reaksi tidak berubah sehingga Jadi,jumlah gas klorin yang dihasilkan 0,2 PEMBAHASAN SOAL LATIHAN TERMOKIMIA

1.Diketahui reaksi : 4 C + 6 H2 + O2 2C 2 H5OH, H = - 13,28 kkal.

Dari reaksi di atas dapat disimpulkan bahwa pembentukan 9,2 gram C 2 H5OH ( Ar C=12; H=1; O=16) , terjadi . Penyelesaian : Mr C 2 H5OH = 46 Mol C 2 H5OH = = 0,2 mol Dari persamaan termokimia di atas diketahui untuk pembentukan 2 mol C 2 H5OH H = - 13,28 kkal. Maka untuk 1 mol C 2 H5OH = = -6,64 kkal Untuk pembentukan 9,2 gram C 2 H5OH (0,2 mol) = 0,2 mol x 6,64 kkal/mol = -1,328 kkal

2. Diketahui kalor pembakaran aseteline ( C2H2) adalah a kkal/mol; sedang kalor pembentukan CO2 (g) = b kkal/mol; dan kalor pembentukan H2O (l) = c kkal/mol. Maka menurut hukum Hess , kalor pembentukan aseteline adalah . Penyelesaian : Kalor pembakaran C2H2 : C2H2 + O2 2 CO2 +H2O = a kkal (dibalik) Kalor pembentukan CO2 : C + O2 CO2 = b kkal (x2) Kalor pembentukan H2O : H2 + O2 H2O = c kkal (tetap)

Kalor pembentukan asetilen : 2C + H2 C2H2 = ...... kkal ?

2CO2 +H2O C2H2 + O2 = -a kkal 2C + 2O2 H2 + O2 2CO2 H2O = 2b kkal = c kkal +

2C + H2 C2H2

= (-a+2b+c) kkal

3. Diketahui:

Hf CO2 = 393,5 kJ/mol Bila diketahui reaksi:

Hf H2O = 241,8 kJ/mol

C2H4(g) + 3 O2(g) 2 CO2(g) + 2 H2O(g) Hc = 1.323 kJ maka besarnya Hf C2H4 adalah . Penyelesaian : Hc =(2. Hf CO2 +2. Hf H2O) - (Hf C2H4 + 3. Hf O2) -1.323=(2. -393,5 + 2. -241,8 ) - (Hf C2H4 + 0) -1.323=(-787- 483,6) - Hf C2H4 Hf C2H4 = -1270,6 + 1323 = + 52,4 kJ

4. Diketahui: H C3H8 = 104 kJ H CO2 = 395 kJ H H2O = 286 kJ Persamaan reaksi pada pembakaran gas C3H8 sebagai berikut. C3H8(g) + 5 O2(g) 3 CO2(g) + 4 H2O(l) Besarnya perubahan entalpi pada pembakaran 11 gram C3H8 (Ar C = 12, H = 1) adalah . Penyelesaian: M r C3H8 = 44 Mol C3H8 = = 0,25 mol H reaksi = (3. H CO2 + 4. H H2O) - (H C3H8 + 0 ) = (3. -395 + 4 .-286) - ( -104 -0) =(-1185 1144) + 104 = -2329 +104 = -2225kJ H reaksi pembakaran 11 gram C3H8 (0,25 mol) = 0,25 x -2225 kJ = -556,25 kJ

5.Kalor reaksi yang terjadi pada reaksi 0,25 mol NaOH(aq) dengan 0,25 mol HCl(aq), jika diketahui

perubahan entalpi pada reaksi: NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(l) H = 56, 60 kJ/mol adalah . Penyelesaian : H reaksi untuk 0,25 mol zat = 0,25 mol x 56, 60 kJ/mol = 14,15 kJ 2. Pada suatu percobaan, 3 L air dipanaskan sehingga suhu air naik dari 250C menjadi 720C. Jika diketahui massa jenis air = 1g mL-1, dan kalor jenis air = 4,2 Jg-1 0C-1, tentukan H reaksi pemanasan tersebut. Jawab: 592,2 kJ

p = m v = 1 gr/mL x 3000 mL = 3000 gr

Q = m x c x T = 3000 x 4,2 x (72 25) = 3000 x 4,2 x 47 = 592200 J = 592,2 kJ

3. Diketahui reaksi: C2H4(g) + X2(g) C2H4X2; H = -178 kJ Jika energi ikatan (kJ mol-1) C = C = 614 C H = 413 Tentukan energi ikatan C X. C C = 348 X X = 186

Jawab: 315 kJ

H H

H H

HC=CH+XXHCCH X X H = [(4 x 413) + 614 + 186 ] [(4 x 413) + 348 + (2 x EC X)] -178= [ 1652 + 614 + 186] [1652 + 348 + (2 x EC X)] -178 = 2452 2000 - (2 x EC X) -630 = -(2 x EC X) EC X = 630/2 = 315 kJ

4. Diketahui: 2H2(g) + O2(g) 2H2O(l); H = -572 kJ H2O(l) H2O(g); H2(g) 2H(g); O2(g) 2O(g); H = +44 kJ H = +436 kJ H = +495 kJ

Tentukan energi ikatan rata-rata O H. Jawab:

H2O(l) H2(g) + 1/2O2(g) H2O(g) H2O(l)

H = *(+572) : 2+ = +286 kJ H = -44 kJ

H2(g) 2H(g);

H = +436 kJ

1/2O2(g) O(g); H2O(g) 2H(g) + O(g)

H = *(+495) : 2+ = +247,5 kJ H = +925,5 kJ

2E(O H) = 925,5 : 2 = 462,75 kJ

5. Diketahui reaksi H2(g) + Br2(g) 2HBr(g) ; H = -72 kJ. Untuk menguraikan 11,2 dm3 gas HBr (STP) menjadi H2 dan Br2 diperlukan kalor sebanyak Jawab: 18 kJ

Penyelesaian: Reaksi penguraian HBr : 2HBr(g) H2(g) + Br2(g) ; H = 72 kJ

H untuk 1 mol HBr = 72 = 36 kJ 2

n HBr = 11,2 = 0,5 mol 22,4 Maka H untuk 0,5 mol = 0,5 mol 36 kJ = 18 kJ 1 mol

Anda mungkin juga menyukai