Anda di halaman 1dari 77

COVER MODUL

MATERI
SBMPTN-UTBK
KIMIA 2021
KIMIA ANORGANIK

A. Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur

Ringkasan

Teori Atom
1. Teori Atom Thompson
“Atom bermuatan positif dengan elektron yang tersebar dipermukaannya.”

Atom seperti roti kismis

Percobaan Thompson :

2. Teori Atom Rutherford


“Atom memiliki inti yang dikelilingi oleh elektron.”
3. Teori Atom Bohr
“Atom memiliki inti yang dikelilingi oleh elektron dalam suatu orbit/lintasan.”

4. Teori Atom Mekanika Kuantum


“Posisi sebuah elektron yang mengelilingi inti atom yaitu pada daerah dengan
kebolehjadian / peluang terbesar ditemukannya elektron dalam suatu atom yaitu
orbital.

Lambang Atom :
A p+n
ZX atau ZX

Jenis Atom
►Atom Netral = Atom yang tidak bermuatan listrik
proton = nomor atom
elektron = nomor atom
neutron = massa atom – nomor atom
► Kation = Atom bermuatan positif
proton = nomor atom
elektron = nomor atom – muatan
neutron = massa atom – nomor atom
► Anion = Atom bermuatan negatif
proton = nomor atom
elektron = nomor atom + muatan
neutron = massa atom – nomor atom

Massa Atom Relatif ( Ar )


massa 1 atom X
𝐴𝑟 X =
1
× massa atom 12C
12

1
× massa atom 12C = 1 sma
12

Konfigurasi elektron sub kulit.


Pengisian Orbital
a. Asas Aufbau
Pengisian orbital dimulai dari tingkat energi yang rendah ke tingkat energi yang lebih
tinggi.
Urutan tingkat energi adalah :
1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s 4f 5d 6p 7s 5f 6d 7p

b. Asas Larangan Pauli


Tidak ada dua elektron dalam satu atom yang boleh mempunyai keempat bilangan
kuantum yang sama.

c. Kaidah Hund
Pada pengisian orbital-orbital yang mempunyai energi sama, elektron menempati
orbital secara sendiri-sendiri dahulu, baru kemudian berpasangan.

Bilangan Kuantum
1. Bilangan kuantum utama (n) : menyatakan kulit atom.
2. Bilangan kuantum azimuth () : menyatakan subkulit tempat elektron berada.
Harga  : (s = 0); (p = 1) ; (d = 2) ; (f = 3).
3. Bilangan kuantum magnetik (m) : menyatakan orbital yang ditempati elektron.
Harga m : – s/d +
4. Bilangan kuatum spin (s) : menyatakan arah putaran elektron.
1 1
Harga s : − atau +
2 2

Penentuan Golongan dan Periode Berdasarkan konfigurasi Aufbau


1. Golongan : jumlah elektron kulit terluar
a. konfigurasi elektron terakhir ns1 : IA dan ns2 : IIA
b. konfigurasi elektron terakhir ns2 np1 : IIIA atau ns2 np2 : IVA…..dst
c. konfigurasi elektron terakhir ns2 (n – 1)d1 : IIIB atau ns2 (n – 1)d2 : IVB atau ns2
(n – 1) d7 : VIIIB / ns2 (n – 1) d8 : VIIIB atau ns2 (n – 1)d9 : IB atau ns2 (n – 1)d10 :
IIB
d. konfigurasi elektron terakhir ns2 (n -2)f x : IIIB

2. Periode : berdasarkan kulit terluar atau kulit terbesar dari konfigurasi elektron.

Sifat Keperiodikan Unsur


Soal Latihan

1. Unsur yang mempunyai diagram elektron valensi pada keadaan dasar seperti berikut
adalah ….

A. 16S

B. 13Al

C. 15P

D. 8O

E. 6C

2. Perhatikan tabel berikut ini!

Unsur yang dapat mempunyai bilangan oksidasi +7 dalam senyawanya adalah ….


A. P
B. Q
C. R
D. S
E. T

3. Konfigurasi elektron ion X2+ yang memiliki bilangan massa 45 dan 24 neutron adalah ….
A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3
B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d2
C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1
D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1
E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1

4. Pernyataan yang benar untuk atom As dengan konfigurasi elektron [Ar] 4s2 3d10 4p3 dan
atom Sb dengan konfigurasi elektron [Kr] 5s2 4d10 5p3 adalah …. . . .
A. jari-jari atom As < Sb
B. jari-jari ion As3- < Sb5+
C. sifat paramagnetik As < Sb
D. keelektronegatifan As < Sb
E. energi ionisasi pertama As < Sb
5. Diketahui data unsur X dengan nomor atom 19.
(1) Merupakan unsur logam
(2) Membentuk ion dengan muatan X+1
(3) Dalam sistem periodik terletak dalam periode 3 golongan II A
(4) Elektron terakhirnya mengisi subkulit 3d
Data yang tepat mengenai unsur itu adalah . . . .
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)

6. Bila isotop 8T16 membentuk ion T2-, maka konfigurasi elektronnya adalah . . . .
A. [He] 2s2 2p2
B. [He] 2s2 2p4
C. [He] 2s2 2p6
D. [Ne] 3s2 3p2
E. [Ne]3s2 3p4

7. Suatu unsur mempunyai harga keempat bilangan kuantum dari elektron terakhir : n = 5
1
; l = 0 ; m = 0 ; s = − . Elektron terakhir dari unsur tersebut terletak pada . . . .
2
A. 5s2
B. 5p3
C. 5d2
D. 3d10 4s2
E. 3d10 5s2

8. Konfigurasi elektron suatu unsur adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s1. Dalam tabel periodik
unsur tersebut terletak pada . . . .
A. Periode 3, golongan I A
B. Periode 3, golongan VI A
C. Periode 4, golongan I B
D. Periode 4, golongan IV B
E. Periode 4, golongan VI B

9. Diagram yang menggambarkan susunan elektron unsur 7 P 14 , 8Q


16
, 9R
19
, 10 S 20
berikut yang benar menurut aturan Hund adalah . . . .
1. P.
2. Q.

3. R.

4. S.
A. 1, 2
B. 1,3
C. 2,3
D. 2,3,4
E. 1,2,3,4

10. Berikut ini adalah potongan tabel periodik unsur.


P Q
R S T
U
V W X

Konfigurasi elektron unsur W adalah . . . .


A. [He] 4s2 4p6
B. [Ar] 4s1 4p10
C. [Ar] 4s2 3d6
D. [Ar] 4s2 3d4
E. [Ar] 4s1 3d10

B. Ikatan Kimia

Ringkasan

Ikatan Ion
Ikatan antara atom yang melepaskan elektron (logam) dengan atom yang menangkap
elektron (bukan logam).
Contoh : Pembentukan senyawa MgF2

12Mg (2, 8, 2) → Mg2+ (2, 8) + 2e x1

9F (2, 7) + e → F- (2, 8) x2
Mg + 2F → Mg2+ + 2F-
Mg2+ + F- → MgF2

Ikatan Kovalen
Ikatan yang terjadi akibat pemakaian bersama pasangan elektron, terjadi antara non logam
dengan non logam.

Bentuk Molekul
Tabel berbagai kemungkinan bentuk molekul senyawa :
Σ Σ
Bentuk Molekul Contoh
PEI PEB
4 0 Tetrahedron CH4
3 1 Piramida trigonal NH3
2 2 Planar bentuk V H2O
5 0 Bipiramida trigonal PCl5
4 1 Bidang empat SF4
3 2 Planar bentuk T IF3
2 3 Linier XeF3
6 0 Oktahedron SF6
5 1 Piramida sisiempat IF5
4 2 Segi empat planar XeF4
IKATAN HIDROGEN
Adalah ikatan antarmolekul senyawa hidrogen yang disebabkan oleh gaya tarik-menarik
atom H dari molekul satu dengan atom lain yang sangat elektronegatif (terutama N, O dan
F).

IKATAN VAN DER WAALS


1. Gaya tarik dipol-dipol : terjadi antarmolekul yang bersifat polar.
2. Gaya tarik-menarik dipol sesaat (Gaya London) : terjadi antar molekul nonpolar.
Terjadi karena inti atom yang bermuatan dari salah satu molekul menginduksi awan
elektron molekul yang lain sehingga kedua molekul membentuk dipol sesaat.

Soal Latihan

1. Atom B (Z = 5) dapat berikatan dengan H (Z =1) membentuk BH3. Pernyataan yang benar
untuk BH3 adalah ….
1) bersifat nonpolar
2) dapat membentuk ikatan hidrogen antar molekul
3) merupakan asam Lewis
4) molekulnya berbentuk tetrahedral
A. Semua benar
B. 4 saja yang benar
C. 2 dan 4 benar
D. 1 dan 3 benar
E. 1, 2 dan 3 benar

2. Diketahui 5B, 9F, 14Si, 16S, 54Xe.


Pasangan senyawa yang mengikuti aturan oktet adalah ….
A. BF4- dan SF4
B. SiF4 dan XeF4
C. SF4 dan SiF4
D. BF4- dan SiF4
E. SF4 dan XeF4

3. Kelarutan gas O2 dalam air lebih besar daripada kelarutan N2 dalam air. Hal ini
disebabkan karena ...
A. molekul O2 lebih berat dibandingkan N2
B. molekul O2 berukuran lebih besar dibandingkan N2
C. molekul O2 berukuran lebih kecil dibandingkan N2
D. molekul O2 lebih mudah membentuk dipol terinduksi dibandingkan N2
E. molekul O2 lebih polar dibandingkan N2

4. Unsur N (Z = 7) bersenyawa dengan unsur H (Z = 1) membentuk NH3, ikatan yang terjadi


dalam molekul (antara atom N dengan atom H) dan antara molekul NH3 adalah . . . .
A. Kovalen dan Van der Waals
B. Ion dan gaya dispersi
C. Kovalen koordinat dan gaya dipol-dipol
D. Kovalen dan gaya London
E. Kovalen dan ikatan hidrogen

5. Unsur P dan Q mempunyai konfigurasi elektron sebagai berikut :


P : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1
Q : 1s2 2s2 2p5
Rumus kimia dan jenis ikatan dari senyawa P dengan Q sesuai aturan oktet adalah . . . .
A. P3Q, kovalen
B. P3Q, ionik
C. PQ5, kovalen
D. PQ3, ionik
E. PQ3, kovalen

6. Pasangan senyawa dari unsur-unsur berikut :


6K, 8L, 15M, 17Q, 9R, memenuhi aturan oktet, kecuali . . . .
A. KL2 dan KQ4
B. KQ4 dan Q2L
C. MQ5 dan KL
D. MQ3 dan KR4
E. KQ4 dan KL2

7. Perhatikan data sifat fisik dari 2 buah zat berikut!

No Sifat fisik Zat A Zat B


1. Daya hantar listrik lelehan Menghantar listrik Tidak menghantar listrik
2. Daya hantar listrik larutan Menghantar listrik Tidak menghantar listrik
3. Titik didih dan titik leleh Tinggi Rendah

Berdasarkan data tersebut, jenis ikatan yang terdapat pada zat A dan zat B berturut-
turut adalah . . . .
A. ion dan kovalen non polar
B. kovalen polar dan kovalen non polar
C. kovalen polar dan koordinasi
D. kovalen polar dan ion
E. hidrogen dan ion

8. Dua buah unsur memiliki notasi 16X32 dan 9Y19. Jika unsur X dan Y berikatan, maka rumus
molekul dan bentuk molekulnya adalah ....
A. XY2 dan oktahedral
B. X2Y dan tetrahedral
C. X6Y dan oktahedral
D. XY6 dan tetrahedral
E. XY6 dan oktahedral

9. Perhatikan notasi unsur berikut !


7M dan 1L

Bentuk molekul yang terjadi jika kedua unsur tersebut berikatan adalah ….
A. Tetrahedral
B. Segitiga datar
C. Linier
D. Segitiga piramida
E. Oktahedral

10. Konfigurasi elektron


N = 1s2 2s2 2p3
Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
Bentuk molekul dari senyawa yang terjadi jika kedua unsur tersebut berikatan sesuai
aturan oktet adalah ....
A. Linear
B. segitiga piramida
C. tetrahedral
D. segitiga bipiramida
E. oktahedral

KIMIA ANALITIK

A. Larutan Asam Basa

Ringkasan

1. Asam
[H+]= Ka.[asam] =  . [asam]

= Ka
pH= – log [H+]
[asam ]

2. Basa
[OH-]= K b .[basa ] =  . [basa]

= Kb pOH= – log [OH–]


[basa ]

pH + pOH = pKw

pada suhu kamar, harga Kw = 10–14

Rumus titrasi :
Grek asam = Grek basa
Ma . Va . valensiasam = Mb . Vb . valensibasa
Soal Latihan

1. Dalam reaksi berikut :


• HSO4−(aq) + H2O(l) ⇌ H3O+(aq) + SO42−(aq)
• CH3COOH(aq) + HI(aq) ⇌ CH3COOH2+(aq) + I–(aq)
• H2O(l) + S2–(aq) ⇌ OH–(aq) + HS–(aq)
yang bukan merupakan pasangan asam-basa konjugasi adalah ....

A. HSO4− dan SO42−


B. H2O dan H3O+
C. CH3COOH dan CH3COOH2+
D. H2S dan S2–
E. H2O dan OH–

2. Seorang siswa mengencerkan larutan 10 mL cuka 0,1 M sampai volumenya menjadi 100
mL. Bila Ka asam cuka 10-5, maka pH larutan asam cuka setelah pengenceran adalah ....
A. 2
B. 2,3
C. 3,5
D. 5,8
E. 7,0

3. Sebanyak 17,1 gram Ba(OH)2 dilarutkan kedalam air hingga volumenya menjadi 250 mL.
Harga pH larutan yang terjadi adalah ....
(Ar Ba = 137 ; O = 16 ; H = 1)
A. 1 – 3 log 2
B. 2 + log 2
C. 2 + log 1
D. 13 + log 1
E. 13 + 3 log 2

4. Perhatikan reaksi asam basa menurut Bronsted Lowry berikut :


1. H2O(l) +NH3(aq)  NH4+(aq) + OH-(aq)
2. H2O(l) + S2-(aq)  OH-(aq) + HS-(aq)
spesi yang merupakan pasangan asam basa konjugasi adalah ….
A. H2O dengan OH-
B. H2O dengan NH4+
C. H2O dengan HS-
D. S2- dengan OH-
E. NH3 dengan OH-

5. Asam sianida, HCN, mempunyai Ka = 5,0 × 10-10. pH larutan HCN 0,05 M adalah ….
A. 2 – log 5
B. 5 – log 2
C. 5 + log 6
D. 6 – log 5
E. 8 + log 5

6. Perhatikan gambar titrasi berikut!

Larutan KOH 25 mL dititrasi dengan 25 mL HCl 0,2 M menggunakan indikator


fenolftalein. Massa KOH tersebut adalah . . . . (Mr KOH = 56)
A. 0,028 gram
B. 0,28 gram
C. 2,8 gram
D. 28 gram
E. 280 gram

7. Sebanyak 20 mL larutan hidrazin, N2H4, 0,02 M (Kb = 2 × 10–6) dititrasi dengan larutan
asam kuat HCl 0,01 M.
Reaksi yang terjadi: N2H4 (aq) + HCl(aq) → N2H5Cl(aq)
pH larutan hidrazin sebelum titrasi adalah.....
A. 4 – log 2
B. 6 – log 2
C. 8 + log 2
D. 10 + log 2
E. 10 + 2 log 2

8. Percobaan pembuatan air raja dilakukan dengan mereaksikan larutan HNO3 dan HCl
dengan perbandingan 1:3. Pada percobaan tersebut digunakan larutan HCl 9 M dan 20
mL HNO3 6 M.
Jika larutan HNO3 yang digunakan pada percobaan tersebut berasal dari pengenceran
larutan HNO3 pekat 12 M, maka volume HNO3 pekat yang diperlukan adalah.....
A. 3,0 mL
B. 5,0 mL
C. 7,0 mL
D. 10,0 mL
E. 12,0 mL

9. Sebanyak 0,5 mmol Ca(OH)2 direaksikan dengan 5 mL H2SO4 0,15 M menurut reaksi
(belum setara) berikut.
Ca(OH)2 (s) + H2SO4 (aq) → CaSO4 (aq) + H2O (l)
Konsentrasi asam yang terdapat setelah reaksi adalah…
A. 0,050 M
B. 0,075 M
C. 0,100 M
D. 0,125 M
E. 0,250 M

10. Perhatikan gambar dua larutan berikut ini!

Pernyataan terkait kedua larutan tersebut, antara lain:


1. Kedua larutan sama-sama memiliki pH = 3
2. Kedua larutan adalah asam lemah
3. Kedua larutan memiliki harga [H+] yang sama
4. Kedua larutan dapat mengubah warna lakmus merah
5. Kedua larutan dapat terionisasi sempurna
Pasangan penjelasan yang tepat mengenai kedua larutan tersebut adalah ....
A. 1 dan 3
B. 1 dan 5
C. 2 dan 4
D. 2 dan 5
E. 3 dan 5
B. Stoikiometri

Ringkasan
Skema Hubungan Jumlah Mol, Massa & Volume Gas

Massa Jumlah

0 23
×1
×
(gram) Partikel
A

02
r/

6,
M

23
×
r
:A

10

r/

Jumlah
M

,0
:6
r

Mol
×
Vm : Vm

Volume Gas
(Liter)

1. Pada keadaan standar (STP = 0OC, 1 atm)


Vm = 22,4 L mol-1
2. Pada keadaan kamar (RTP = 25OC, 1 atm)
Vm = 24 Lmol-1
3. Pada suhu dan keadaan tertentu
PV = nRT
4. Pada keadaan gas lain
V1 n 1
=
V2 n 2

Molaritas

n   10  %massa
M= M=
V Mr

Stoikiometri Reaksi

Langkah-langkah:

- Tulis reaksinya dan setarakan


- Cari mol yang diketahui
- Perbandingan mol = perbandingan koefisien
𝑀𝑜𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑚𝑜𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔
= ×
𝑑𝑖𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖

Soal Latihan

1. Untuk membakar sempurna 10 liter campuran gas metana (CH4) dan etana (C2H6)
dibutuhkan gas oksigen sebanyak 29 liter. Volume gas etana dalam campuran tersebut
adalah ....
A. 8 liter
B. 6 liter
C. 5 liter
D. 4 liter
E. 2 liter

2. Sebanyak 20 gram logam kalsium direaksikan dengan 12 gram oksigen membentuk


kalsium oksida, menurut reaksi : 2Ca(s) + O2(g) → 2CaO(s)
Zat yang tersisa setelah reaksi adalah . . . . (Ar Ca = 40; O = 16)
A. 8 gram kalsium
B. 8 gram oksigen
C. 6 gram kalsium
D. 4 gram oksigen
E. 4 gram kalsium

3. Jika 13,15 g NiSO4.xH2O dipanaskan, massanya berkurang sebanyak 5,4 g. Rumus garam
kristal tersebut adalah .... (Ar H = 1; O = 16; S = 32; Ni = 59)
A. NiSO4.2H2O
B. NiSO4.3H2O
C. NiSO4.4H2O
D. NiSO4.5H2O
E. NiSO4.6H2O

4. Sebanyak 4 liter gas pentana dibakar sempurna menurut reaksi :


C5H12(g) + 8O2(g) → 5CO2(g) + 6H2O(g)
Jika berlangsung pada keadaan 1 liter gas N2 massanya 1,4 gram (Ar N = 14 ; L = 6,02 x
1023), maka jumlah molekul gas CO2 yang dihasilkan adalah . . . .
A. 3,01 x 1023
B. 6,02 x 1023
C. 7,50 x 1023
D. 9,03 x 1023
E. 12,04 x 1023

5. Dalam kehidupan sehari-hari, gas asetilena sering digunakan untuk pengelasan logam,
gas ini dihasilkan dari reaksi antara karbid dengan air, menurut reaksi :
CaC2(s) + 2H2O(l) → Ca(OH)2(aq)+ C2H2(g)
Jika CaC2 yang digunakan 128 gram, maka volume gas C2H2 yang dihasilkan jika diukur
pada keadaan standar sebanyak . . . .
(Ar Ca = 40 ; C = 12 ; H = 1 ; O = 16)
A. 11,2 liter
B. 22,4 liter
C. 44,8 liter
D. 67,2 liter
E. 89,6 liter

6. Sebanyak 2,62 gram hidrat dari kalsium sulfat dipanaskan sampai semua air kristalnya
menguap sesuai persamaan reaksi :
CaSO4.x H2O(s) → CaSO4 + x H2O(g)
Jika massa padatan kalsium sulfat yang terbentuk adalah 1,36 gram, rumus senyawa
hidrat tersebut adalah . . . . (Ar Ca = 40 ; S = 32 ; O = 16)
A. CaSO4.3 H2O
B. CaSO4.4 H2O
C. CaSO4.5 H2O
D. CaSO4.6 H2O
E. CaSO4.7 H2O

7. Sebanyak 20 mL larutan KMnO4 0,2 M tepat bereaksi dengan 80 mL larutan


H2C2O4 sesuai persamaan kimia:
2MnO4− + 5C2O42− + 16H+ → Mn2+ + 10CO2 + 8H2O
Volume gas CO2 yang dihasilkan diukur pada 0 ℃ dan 76 mmHg adalah ….
A. 0,112 L
B. 0,224 L
C. 0,336 L
D. 0,448 L
E. 0,560 L

8. Pupuk yang paling banyak mengandung nitrogen (Ar = 14) adalah ....
A. (NH4)3PO4 (Mr = 150)
B. (NH4)2SO4 (Mr = 142)
C. (NH2)2CO (Mr = 60)
D. NH4NO3 (Mr = 80)
E. NaNO3 (Mr = 85)

9. Karbondioksida yang dilepaskan astronot pada kapsul pesawat diserap oleh litium
hidroksida, sesuai reaksi:
2LiOH(s) + CO2(g)→ Li2CO3(s) + H2O(l)
Jika total LiOH yang dibawa pesawat sebanyak 240 kg untuk bertahan selama 200 hari,
setiap hari astronot melepaskan karbondioksida pada suhu 27°C dan tekanan 760
mmHg sebanyak .... (Ar H = 1, Li = 7, C = 12, O = 16)
A. 0,205 m3
B. 0,307 m3
C. 0,615 m3
D. 0,820 m3
E. 0,922 m3

10. Pada suhu tinggi, reaksi antara Al (Ar = 27) dan Fe2O3 (Mr = 160) berlangsung menurut
reaksi berikut:
2Al(s) + Fe2O3(s)→ Al2O3(s) + 2Fe(s)
Jika 108 g Al direaksikan dengan 160 g Fe2O3, massa Fe (Ar = 56) yang akan diperoleh
adalah ....
A. 5,6 g
B. 11,2 g
C. 56,0 g
D. 112,0 g
E. 124,0 g

C. Larutan Penyangga

Ringkasan
1. Buffer Asam
mol asam lemah
[H + ] = K a ×
mol basa konjugasi

mol basa konjugasi


pH = pK a +
mol asam lemah
2. Buffer Basa

mol basa lemah


[OH - ] = K 𝑏 ×
mol asam konjugasi

mol asam konjugasi


pOH = pK b +
mol basa lemah

3. Sistem penyangga dalam cairan intra sel adalah H2PO4– – HPO42–.

4. Sistem penyangga dalam cairan luar sel (darah) adalah H2CO3 – HCO3–.

Soal Latihan

1. Perhatikan gambar berikut:

Berdasarkan ilustrasi di atas, apabila spesi-spesi tersebut dibiarkan bereaksi, ilustrasi


molekular yang membentuk penyangga adalah..
A. a
B. b
C. c
D. a dan b
E. a dan c

2. Dari beberapa larutan di bawah ini :


(1) 100 ml Ca(OH)2 0,1 M
(2) 200 ml HCl 0,05 M
(3) 100 ml NH3 0,2 M
(4) 200 ml HF 0,1 M
(5) 200 ml HNO3 0,1 M
Pasangan larutan yang dapat menghasilkan campuran bersifat penyangga adalah . . . .
A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
E. 3 dan 5

3. Larutan 25 mL CH3COOH 0,2 M (Ka = 10-5) dicampurkan dengan 25 mL NaOH 0,1 M. Harga
pH larutan yang terjadi adalah . . . .
A. 2,0
B. 2,5
C. 3,0
D. 5,0
E. 5,5

4. Sebanyak 100 mL larutan NaOH 0,1 M dicampur dengan 100 mL larutan asam sitrat,
H3C6H5O7 0,1 M. Setelah terjadi kesetimbangan, ion-ion berikut yang mempunyai
konsentrasi paling besar adalah ….
A. H+
B. OH–
C. C6H5O73–
D. HC6H5O72–
E. H2C6H5O7–

5. Beberapa campuran penyangga berikut :


(1) NH3(aq) dan NH4Cl(aq)
(2) H2PO4–(aq) dan HPO42–(aq)
(3) CH3COOH(aq) dan CH3COONa(aq)
(4) H2CO3(aq) dan HCO3–(aq)
Komponen larutan penyangga yang terdapat dalam cairan luar sel pada makhluk hidup
adalah . . . .
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. Semua salah

6. Serbuk NaOH dilarutkan 100 ml larutan CH3COOH 0,2 M sampai terbentuk larutan yang
mempunyai pH 5. Jika volume diabaikan (Ka = 10-5) maka massa serbuk NaOH yang
dilarutkan adalah ... (Ar Na : 23, O : 16, C : 12, H : 1)
A. 40 gram
B. 20 gram
C. 4 gram
D. 2 gram
E. 0,4 gram
7. pH campuran dari 200 mL NH4OH 0,1 M dengan 200 mL NH4Cl 0,1 M adalah . . . .(Kb =
10–5)
A. 5
B. 7
C. 9
D. 11
E. 13

8. Sejumlah 200 mL larutan HCN 0,30 M (Ka = 5 x 10–10) dicampurkan dengan 100 mL
larutan KOH 0,30 M. Ke dalam campuran tersebut ditambahkan 0,8 g NaOH padat (Mr =
40). Pada 25°C, pH larutan yang terbentuk adalah ….
A. 2
B. 4
C. 10 - log 5
D. 10
E. 12

9. Massa NaOH (Mr = 40) yang harus ditambahkan ke dalam 100 mL larutan HCOOH 0,2
M untuk mendapatkan pH sebesar 4 – log 2 adalah .... (Ka HCOOH = 2 x 10–4)
A. 0,1 gram
B. 0,2 gram
C. 0,4 gram
D. 2,0 gram
E. 4,0 gram

10. Zat-zat berikut apabila ditambahkan ke dalam larutan asam asetat, CH3COOH, dapat
membentuk larutan penyangga adalah...
(i) NaCl ; (ii) HCl; (iii) CH3COONa; (iv) NaOH
A. (i) dan (ii)
B. (i) dan (iii)
C. (ii) dan (iii)
D. (ii) dan (iv)
E. (iii) dan (iv)

D. Hidrolisis Garam

Ringkasan

a. Hidrolisis sebagian
i. Garam Asam
Asam Kuat + Basa Lemah
Contoh : NH4Cl, AgNO3, NH4Br
Kw
[H + ]= √ × [kation]
Kb

𝐾𝑤 Kw
𝐾ℎ = 𝐾𝑏
α=
Kb .[kation]

ii. Garam Basa


Asam Lemah + Basa Kuat
Contoh : CaS, NaF, KCN

Kw
[OH − ]= √ × [kation]
Ka

𝐾𝑤 Kw
𝐾ℎ = 𝐾𝑎
α=
K a .[anion]

b. Hidrolisis total
Asam Lemah + Basa Lemah
Contoh : CH3COONH4, NH4CN
Kw Kw Kh
[H + ] = . Ka Kh = α=
Kb K a .K b 1 + Kh
• Jika Ka = Kb, larutan bersifat netral
• Jika Ka > Kb, larutan bersifat asam
• Jika Ka < Kb, larutan bersifat basa

c. Tidak terhidrolisis
Asam Kuat + Basa Kuat
Contoh : NaCl, K2SO4
pH = 7

Soal Latihan

1. Diketahui reaksi berikut :


B(OH)3 (aq) + H2O (l) → B(OH)4- (aq) + H+ (aq) Kh = 10-9
pH yang dimiliki larutan B(OH)3 0,001 M dalam air adalah ….
A. 11 + log 3
B. 9
C. 6
D. 3
E. 3 – log 3

2. Jika Kh ClO– pada suhu tertentu adalah 4,0 × 10–7, pH larutan KClO 0,1 M adalah ….
A. 10 – log 2
B. 10 + log 4
C. 4 – log 2
D. 5 – log 4
E. 10 + log 2

3. Lakmus biru akan berubah jadi merah apabila dicelupkan dalam larutan . . . .
A. NaOH
B. Ba(NO3)2
C. (NH4)2SO4
D. K2CO3
E. CaCl2

4. Sebanyak 50 mL larutan NH3 0,8 M dicampur dengan 50 mL larutan HCl 0,8 M. Jika Kb
NH3(aq) = 2 × 10-5, harga pH campuran yang terjadi adalah . . . .
A. 5 – ½ log 2
B. 5 + log 2
C. 9 – log 2
D. 9 + log 2
E. 9 + 2 log 2

5. Garam ammonium klorida NH4Cl dapat dibuat dengan mereaksikan 50 mL larutan NH3
0,2 M dan 50 mL larutan HCl 0,2 M, menurut reaksi :
NH3(aq) + HCl(aq) → NH4Cl(aq)
Senyawa tersebut dalam air mengalami hidrolisis dengan pH larutan sebesar . . . .
(Kb NH3 = 10–5; Kw = 10–14)
A. 1 – log 5
B. 1 + log 5
C. 5 + log 1
D. 9 + log 1
E. 9 + log 5

6. Garam yang mengalami hidrolisis sebagian dan bersifat asam adalah . . . .


A. CH3COOH
B. HCOOK
C. NH4Cl
D. KCl
E. CH3COONH4
7. Jika 0,84 gram NaHCO3 (Mr = 84) dilarutkan di dalam 10 mL air, kemudian 1 ml larutan
tersebut diambil dan diencerkan dengan air hingga 100 mL, maka pH larutan setelah
pengenceran adalah .... (diketahui Ka1 H2CO3 = 10-5, Ka2 H2CO3 = 10-11)
A. 8
B. 9,5
C. 8,5
D. 10
E. 9

8. Jika 50 mL kodein (asam monoprotik, Ka C18H21NO3 = 1 x 10-6) 0,02 M dicampurkan


dengan 50 mL NaOH 0,02 M maka pH campuran adalah ....
A. 5
B. 8
C. 6
D. 9
E. 7

9. Fenol (C6H5OH) merupakan asam lemah dengan Ka = 1,0 x 10-10. Konsentrasi fenol yang
terdapat dalam larutan yang dibuat dengan melarutkan 0,02 mol C6H5ONa ke dalam
500 mL air adalah…
A. 2,5 x 10-8 M
B. 1,0 x 10-5 M
C. 2,0 x 10-3 M
D. 1,2 x 10-2 M
E. 2,4 x 10-1 M

10. Tetapan hidrolisis suatu garam yang diperoleh dari asam lemah dan basa kuat adalah
1,0 x 10-10. Nilai pH larutan 0,01 M garam tersebut adalah…
A. 6
B. 8
C. 10
D. 11
E. 12
E. Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Ringkasan

Pengertian : Hasil kali konsentrasi ion-ion elektrolit yang sukar larut dalam larutan jenuhnya
dipangkat koefisiennya masing-masing.

Misal :
AxBy (s)  x Ay+ (aq) + y B x– (aq)

Maka :
Ksp AxBy = [Ay+]x [Bx–]y

Dimana :
[Ay+] dan [B x–] = konsentrasi ion-ion Ay+ dan Bx–

a. Hubungan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan


Ksp = ( n – 1 )(n – 1) .Sn

n = jumlah ion dari elektrolit


s = kelarutan elektrolit dalam molaritas (mol/L)
Contoh : A2B  2A+ + B2–
s ~ 2s ~ s
Ksp = [A+]2[B2–]
= (2s)2 (s)
= 4s3

Ksp
s=3
4

b. Ksp dan Reaksi Pengendapan


Jika Qc < Ksp : belum terjadi endapan
Jika Qc = Ksp : tepat jenuh
Jika Qc > Ksp : terjadi endapan
Soal Latihan

1. Diketahui Ksp Mg(OH)2, Mn(OH)2, Ni(OH)2 berturut-turut 1,8 × 10–11, 1,9 × 10–13, 2 × 10–
15
. Jika 100 mL larutan mengandung ion Mg2+, Mn2+, Ni2+ dengan konsentrasi sama yaitu
0,002 M dicampur dengan 100 mL larutan NaOH 0,0004 M maka akan terbentuk
endapan . . . .
A. Mg(OH)2
B. Mn(OH)2
C. Mg(OH)2 dan Ni(OH)2
D. Mn(OH)2 dan Ni(OH)2
E. Mg(OH)2, Mn(OH)2, dan Ni(OH)2

2. Diketahui data hasil kelarutan senyawa-senyawa berikut :


Ksp AgCN = 1,2 x 10–16 mol L–1
Ksp Mg(OH)2 = 1,2 x 10–12 mol L–1
Ksp AgIO3 = 4,0 x 10–12 mol L–1
Ksp Mn(OH)2 = 1,9 x 10–13 mol L–1
Ksp AgBr = 5,0 x 10–13 mol L–1
Dari data di atas, senyawa yang paling besar kelarutannya dalam air adalah . . . .
A. AgCN
B. Mg(OH)2
C. AgIO3
D. Mn(OH)2
E. AgBr

3. Sebanyak 100 mL larutan AgNO3 0,01 M dicampur dengan 100 ml H2SO4 0,01 M.
Diketahui Ksp Ag2SO4 = 3,2 × 10–5. Pernyataan yang benar mengenai campuran tersebut
adalah . . . .
A. Terbentuk endapan karena Ksp < Qc
B. Terbentuk endapan karena Ksp > Qc
C. Belum terbentuk endapan karena Ksp < Qc
D. Belum terbentuk endapan karena Ksp > Qc
E. Larutan tepat jenuh karena Ksp = Qc

4. Harga Ksp AgOH = 2 x 10–8. Kelarutan AgOH dalam Sr(OH)2 0,4 M adalah . . . .
A. 4 x 10–9 M
B. 25 x 10–9 M
C. 4 x 10–8 M
D. 8 x 10–8 M
E. 25 x 10–8 M
5. Sebanyak 100 mL larutan Pb(NO3)2 0,4 M dicampur dengan 100 mL larutan K2SO4 0,4 M.
Jika Ksp PbSO4 = 4 × 10–8. Massa PbSO4 yang mengendap sebanyak . . . . (Ar Pb = 207 ; S
= 32 ; O = 16 ; K = 39)
A. 12,12 gram
B. 24,24 gram
C. 30,30 gram
D. 60,60 gram
E. 303 gram

6. Diketahui Ksp Mg(OH)2 = 6,0 × 10–12. Dua buah larutan dicampur dengan komposisi
sebagai berikut.

No Mg(NO3)2 KOH
(1) 200 ml, 10–3 M 200 ml, 10–5 M
(2) 100 ml, 10–4 M 100 ml, 10–3 M
(3) 400 ml, 10–5 M 400 ml, 10–4 M
(4) 250 ml, 10–3 M 250 ml, 10–3 M
(5) 500 ml, 10–5 M 500 ml, 10–5 M

Pasangan campuran yang menghasilkan endapan Mg(OH)2 ditunjukkan pada nomor . . .


A. (1) dan (4) karena harga Qc < Ksp
B. (1) dan (5) karena harga Qc > Ksp
C. (2) dan (3) karena harga Qc < Ksp
D. (2) dan (4) karena harga Qc < Ksp
E. (3) dan (5) karena harga Qc < Ksp

7. Kelarutan PbCl2 (Mr = 288) pada suhu tertentu adalah 0,576 gram dalam 100 mL larutan.
Hasil kali kelarutan senyawa tersebut adalah .…
A. 3,2 x 10–5
B. 3,2 x 10–6
C. 6,4 x 10–6
D. 6,4 x 10–5
E. 8,0 x 10–8

8. Sebanyak 100 mL larutan CuCl2 0,4 M dicampurkan dengan larutan CuSO4 0,1 M.
Campuran ini kemudian ditetesi suatu basa sehingga pada pH 5 – log 2 mulai terbentuk
endapan Cu(OH)2. Jika Ksp Cu(OH)2 adalah 5,0 x 10–20, volume CuSO4 0,1 M yang
dicampurkan ke dalam CuCl2 tersebut adalah ….
A. 50 mL
B. 100 mL
C. 200 mL
D. 300 mL
E. 400 mL

9. Kelarutan perak sulfit, Ag2SO3 pada suhu tertentu sebesar 1 x 10–5 M. Ksp perak sulfit
pada suhu tersebut adalah ....
A. 1,00 x 10–10
B. 4,00 x 10–15
C. 2,70 x 10–19
D. 1,08 x 10–23
E. 1,08 x 10–25

10. Sebanyak 50 ml larutan Na2SO4 0,04 M ditambahkan ke dalam 50 ml larutan BaCl2 0,05
M. Jika Ksp BaSO4 1,0 x 10-10, maka pernyataan berikut yang benar adalah ....
1) Larutan Na2SO4 sebagai pereaksi pembatas
2) Konsetrasi Ba2+ sisa di dalam larutan sebanyak 0,01 M
3) Kelarutan BaSO4 dalam air murni adalah 10-5 M
4) Tidak terbentuk endapan BaSO4
A. 1 dan 2 saja
B. 1 dan 3 saja
C. 2 dan 4 saja
D. 1, 2 dan 3 saja
E. Semua benar
KIMIA FISIK

A. Termokimia

Ringkasan

Jenis-Jenis Reaksi Kimia

Reaksi Endoterm Reaksi Eksoterm

1. Peristiwa yang terjadi: 1. Peristiwa yang terjadi:


− Sistem menyerap kalor dari − Sistem melepas kalor dari sistem ke
lingkungan ke sistem lingkungan
− Entalpi sistem bertambah − Entalpi sistem berkurang
− ΔH positif (+) − ΔH negatif (-)

2. Diagram tingkat energi reaksi endoterm 2. Diagram tingkat energi reaksi eksoterm
P R
∆H = P-R =(+) ΔH=P-R=(–)
R P

Penentuan Perubahan Entalpi (∆H) Reaksi

1. Kalorimetri

Q = m. c. ∆t
Q1 : Q2 = n1 : n2
Qreaksi= Qlarutan + Q kalorimeter
Q kalorimeter = C.Δt
H = – (Q : n)

2. Hukum Hess (Hukum Penjumlahan Kalor)


“Kalor reaksi/ H reaksi tidak bergantung pada jalannya reaksi, tetapi ditentukan oleh
keadaan awal dan keadaan akhir reaksi”

3. Dengan menggunakan data ∆H0f standar

∆H reaksi = ∆H0f produk – ∆H0f reaktan


4. Dengan menggunakan data energi ikatan (EI)

∆Hreaksi= ∑EI yang diputuskan – ∑EI yang dibentuk

Soal Latihan

1. Kalor pembentukan AgNO3 adalah – 23 kkal / mol. Pernyataan tersebut dapat ditulis . . .
A. Ag+ + NO3– → AgNO3 H = + 23 kkal
B. 2Ag(s)+N2(g)+3O2(g)→2AgNO3 H= – 46kkal
C. 2Ag(s)+2HNO3→2AgNO3+H2 H= +46 kkal
D. Ag2O + N2O5(g) → 2AgNO3 H = + 46 kkal
E. Ag+ + NO3– → AgNO3 H = + 46 kkal

2. Berikut reaksi pembentukan ammonia :


1 3
2
N2(g) + 2H2(g) → NH3(g) H = – 48 kJ/mol
Reaksi tersebut mempunyai diagram tingkat energi sebagai berikut :

H1 N2(g) + H2(g)

H = – 48 kJ/mol

H2 NH3(g)

Reaksi tersebut termasuk reaksi eksoterm, karena . . . .


A. Arah anak panah menuju ke pereaksi
B. Kalor mengalir dari lingkungan ke sistem
C. Perubahan entalpinya bertanda positif
D. Suhu sistem turun
E. Entalpi produk lebih kecil daripada entalpi pereaksi

3. Karbon dan karbon monoksida bereaksi dengan O2 menghasilkan CO2, menurut


persamaan :
C(s) + O2(g) → CO2(g) H = – 394 kJ
2CO(g) + O2(g) → 2CO2(g) H = – 569 kJ
Entalpi pembentukan karbon monoksida adalah . . . .
A. 1750 kJ
B. 109,5 kJ
C. – 109,5 kJ
D. – 219 kJ
E. – 291 kJ

4. Sebanyak 12 gram CO(NH2)2 (Mr = 60) dilarutkan dalam 100 mL air ternyata suhu turun
sebesar 5°C. Jika kalor jenis air 4,2 J g–1 K–1, massa dan massa jenis CO(NH2)2 diabaikan,
maka perubahan entalpi pelarutan CO(NH2)2 tersebut adalah . . . .
A. – 11,4 kJ mol–1
B. – 10,5 kJ mol–1
C. + 1,25 kJ mol–1
D. + 10,5 kJ mol–1
E. + 11,5 kJ mol–1

5. Jika 100 cm3 larutan KOH 1 M direaksikan dengan 100 cm3 HCl 1 M dalam sebuah bejana,
ternyata suhu larutan naik dari 29°C menjadi 37,5°C jika larutan dianggap sama dengan
air, kalor jenis 4,2 J/g K, massa jenis air = 1 g/cm3 maka ∆H netralisasi adalah . . . .
A. + 82,3 kJ mol–1
B. +71,4 kJ mol–1
C. +7,14 kJ mol–1
D. – 7,14 kJ mol–1
E. – 71,4 kJ mol–1

6. Diberikan data energi ikatan rata-rata sebagai berikut :


C=C = 146 kkal/mol
C–C = 83 kkal/mol
C–H = 99 kkal/mol
C – Cl = 79 kkal/mol
H – Cl = 103 kkal/mol
Perubahan entalpi pada reaksi :
CH2=CH2 + HCl → CH3–CH2Cl adalah . . . . kkal
A. – 510
B. – 72,8
C. – 12
D. + 12
E. + 510

7. Kedalam sebuah tabung reaksi dimasukkan kristal NH4Cl dan kristal Ba(OH)2.8H2O.
Reaksi segera berlangsung, ditandai dengan penurunan suhu. Pernyataan yang benar
tentang eksperimen tersebut adalah . . . .
A. Reaksi eksoterm, karena terjadi perpindahan energi dari sistem ke lingkungan
B. Reaksi eksoterm, karena terjadi perpindahan energi dari lingkungan ke sistem
C. Reaksi endoterm, karena terjadi perpindahan energi dari sistem ke lingkungan
D. Reaksi endoterm, karena entalpi sistem berkurang
E. Reaksi endoterm, karena terjadi perpindahan energi dari lingkungan ke sistem

8. Perhatikan skema berikut !

Sesuai hukum Hess maka besarnya ∆H3 adalah . . . .


A. a + b kJ
B. a + 2b kJ
C. – a + 2b kJ
D. a – 2b kJ
E. 2a + b kJ

9. Perhatikan diagram berikut:

Berdasarkan diagram tersebut, maka ∆H2 sebesar . . . .


A. – 124,25 kJ.mol–1
B. – 90,37 kJ.mol–1
C. – 56,49 kJ.mol–1
D. + 56,49 kJ.mol–1
E. + 124,25 kJ.mol–1

10. Diketahui:
ΔHf / H2O(/) = – 285,5 kj/mol
ΔHf / CO2(g) = – 393,5 kj/mol
ΔHf/C3H8(g) = – 103,0 kj/mol
Perubahan entalpi dari reaksi:
C3H8(g) +5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(l) adalah . . . .
A. – 1180,5 kJ
B. + 1180,5 kJ
C. + 2219,5 kJ
D. – 2219,5 kJ
E. – 2426,5 kJ

B. Laju Reaksi

Ringkasan

a. Definisi Laju Reaksi


“Laju Reaksi menunjukkan besarnya perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi
dalam satuan waktu”.
Secara umum laju reaksi dapat dirumuskan sebagai berikut:

R⎯
⎯→ P

b. Hubungan Laju Reaksi dengan Koefisien Reaksi


aA + bB → cC + dD
VA:VB:VC:VD = a : b : c : d

c. Persamaan Laju Reaksi dan Orde Reaksi


Bentuk Persamaan laju reaksi secara umum :

mA + nB → pC + qD

Persamaan lajunya: V = k[A]x[B]y

dimana: V = persamaan laju


[A] = konsentrasi A
[B] = konsentrasi B
x = orde reaksi terhadap A
y = orde reaksi terhadap B
k = Tetapan jenis reaksi
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

1. Konsentrasi
Makin besar konsentrasi pereaksi/reaktan, makin besar pula laju reaksinya; secara
umum untuk reaksi : xA + yB → produk
V=k[A]x[B]y

2. Suhu
Semakin tinggi suhu, semakin cepat laju reaksi berlangsung. Hubungan laju reaksi
dengan suhu dinyatakan sebagai berikut :
T T
V2 = V a .V
1 t1 = V a .t
2

Keterangan:
V1 = laju reaksi pada suhu T1
V2 = laju reaksi pada suhuT2
t1 = waktu reaksi pada suhu T1
t2 = waktu reaksi pada suhu T2
ΔV = kelipatan laju
a = kenaikan suhu
∆T = T2 – T1

3. Luas Permukaan Sentuhan


Semakin besar luas permukaan, laju reaksi berlangsung lebih cepat. Untuk massa yang
sama, serbuk mempunyai luas permukaan yang lebih besar daripada kepingan.

4. Katalis
Katalis merupakan zat yang dapat mempercepat laju reaksi dengan cara menurunkan
energi aktivasi (energi minimum yang dimiliki partikel-partikel agar menghasilkan
tumbukan efektif). Katalis yang bersifat negatif/memperlambat laju reaksi disebut
inhibitor.
Grafik Hubungan Konsentrasi Pereaksi dengan Laju Reaksi
• Orde 0

Besarnya laju reaksi tidak dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi pereaksi.

• Orde 1

Besarnya laju reaksi berbanding lurus dengan kenaikan konsentrasi pereaksi.

• Orde 2

Besarnya laju reaksi berbanding pangkat 2 terhadap peningkatan konsentrasi pereaksi.

Variabel-variabel yang dipakai pada eksperimen laju reaksi :


a) Variabel bebas, yaitu variabel yang jika diubah akan menyebabkan perubahan pada
variabel lain.
b) Variabel terikat, yaitu variabel yang perubahannya disebabkan oleh berubahnya variabel
bebas.
c) Variabel kontrol, yaitu variabel yang harus dikondisikan agar perubahan variabel terikat
hanya terjadi karena perubahan variabel bebas.
Soal Latihan

1. Reaksi berikut :
2H2(g) + 2NO(g) → 2H2O(g) + N2(g)
Mempunyai persamaan laju, v = k [H2][NO]2 dan k = 1 × 10–6. Bila direaksikan 4 mol H2
dan 2 mol NO dalam bejana 2 liter, maka laju awal reaksi adalah . . . .
A. 1,6 × 10–5
B. 6,4 × 10–5
C. 4,0 × 10–6
D. 3,0 × 10–6
E. 2,0 × 10–6

2. Pada suhu tertentu, terjadi pembakaran gas amoniak menurut persamaan :


4NH3(g) + 5O2(g) → 4NO(g) + 6H2O(g)
Data percobaan yang didapat :
No [NO] terbentuk waktu
1 0,8 M 20 detik
2 2,4 M 60 detik

Besarnya laju reaksi pada proses tersebut adalah . . . .


A. 2,0 × 10–3 M/det
B. 4,0 × 10–3 M/det
C. 8,0 × 10–3 M/det
D. 1,6 × 10–2 M/det
E. 4,0 × 10–2 M/det

3. Pada percobaan : 2P(aq) + Q(aq) → R(aq), diperoleh data sebagai berikut :


Konsentrasi
Laju
Perco. awal
(M/detik)
[P] M [Q] M
1 0,1 0,1 20
2 0,2 0,1 40
3 0,3 0,1 60
4 0,1 0,3 180
Berdasarkan data di atas, maka persamaan laju dan orde reaksi berturut-turut adalah . .
..
A. V = k [P] ; 2
B. V = k [P] [Q] ; 2
C. V = k [P] [Q]2 ; 3
D. V = k [P]2 [Q] ; 3
E. V = k [P]2 [Q]2 ; 4
4. Untuk reaksi A + B → C, ternyata jika konsentrasi awal A dinaikkan menjadi dua kali
(konsentrasi B tetap), maka laju reaksi menjadi dua kali lebih besar. Bila konsentrasi awal
A dan B masing-masing dinaikkan tiga kali, maka laju reaksi menjadi 27 kali lebih besar.
Persamaan laju reaksi tersebut adalah . . . .
A. V = k [A]2 [B]2
B. V = k [A] [B]
C. V = k [A]2 [B]
D. V = k [A] [B]3
E. V = k [A] [B]2

5. Perhatikan reaksi CaCO3 dengan larutan HCl 2 M berikut!

Massa CaCO3 untuk seluruh larutan sama. Laju reaksi percobaan yang hanya dipengaruhi
oleh luas permukaan terdapat pada nomor . . . .
A. (1) terhadap (2)
B. (1) terhadap (5)
C. (1) terhadap (4)
D. (2) terhadap (4)
E. (2) terhadap (5)

6. Pada reaksi X + 2Y → Z, diperoleh data laju reaksi sebagai berikut :


[X] (M) [Y] (M) Waktu
(detik)
0,01 0,2 18
0,02 0,2 9
0,01 0,4 18
Berdasarkan data tersebut, laju reaksi untuk konsentrasi X = 0,01 M dan Y = 0,3 M adalah
….
A. 36,0 detik
B. 18,0 detik
C. 13,5 detik
D. 9,0 detik
E. 4,5 detik
1 3
7. Suatu reaksi : 2N2(g) + 2H2(g) → NH3(g)
Jika laju reaksi berdasarkan N2 dinyatakan sebagai vN, dan berdasarkan H2 dinyatakan
sebagai vH, maka persamaan laju yang benar adalah ….
A. vN = vH
2
B. vN = 3
vH
1
C. vN = vH
3
1
D. vN = 2
vH
3
E. vN = 4
vH

8. Pada suhu 273oC, gas brom dapat bereaksi dengan gas nitrogen monoksida menurut
persamaan reaksi :
2NO(aq) + Br2(g) → 2NOBr(g)
Berdasarkan reaksi tersebut diperoleh data berikut :
Konsentrasi Awal
Perco. Laju Reaksi Awal (Ms-1)
NO Br2
1 0,1 0,05 6
2 0,1 0,10 12
3 0,2 0,10 24
Laju reaksi bila konsentrasi gas NO = 0,01 M dan gas Br2 = 0,03 M adalah ….
A. 0,012
B. 0,36
C. 1,200
D. 3,600
E. 12,000

9. Perhatikan gambar percobaan antara logam Mg dengan asam klorida :

Berdasarkan data percobaan tersebut yang merupakan variabel bebas, variabel


terkontrol dan variabel terikat adalah . . . .
A. Konsentrasi HCl, luas permukaan logam Mg, laju reaksi
B. Konsentrasi HCl, laju reaksi, luas permukaan logam Mg
C. Luas permukaan logam Mg, konsentrasi HCl, laju reaksi
D. Laju reaksi, konsentrasi HCl, luas permukaan logam Mg
E. Laju reaksi, luas permukaan logam Mg, konsentrasi HCl
10. Diketahui data percobaan reaksi :
2A + B2 → 2AB.

Perc. [A] [B] Waktu V


M M (detik) (M.s–1)
(1) a b 288 16
(2) 2a b 72 64
(3) 3a 2b 16 72

Grafik yang menunjukkan orde reaksi dari A adalah . . . .

C. Kesetimbangan Kimia

Ringkasan
1. Pengubahan Konsentrasi
▪ Jika konsentrasi salah satu komponen kesetimbangan diperbesar; maka kesetimbangan
bergeser ke ruas lawan
▪ Jika konsentrasi salah satu komponen kesetimbangan diperkecil; maka kesetimbangan
bergeser ke ruas sendiri
▪ Untuk kesetimbangan heterogen, komponen yang berwujud zat padat/cair murni tidak
mempengaruhi kesetimbangan, karena zat padat/cair murni adalah sesuatu yang
konstan
contoh:
BiCl3(aq) + H2O(l)  BiOCl(s) + 2HCl(aq) ; artinya:
− Penambahan BiCl3 maka kesetimbangan bergeser kekanan
− Penambahan HCl maka kesetimbangan bergeser ke kiri
− Penambahan BiOCl(s), kesetimbangan tidak bergeser

2. Pengubahan Volume dan Tekanan


▪ Jika volume diperbesar; tekanan diperkecil maka kesetimbangan bergeser ke ruas yang
jumlah koefisiennya lebih besar
▪ Jika volume diperkecil; tekanan diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke ruas
yang jumlah koefisiennya lebih kecil.

3. Pengubahan suhu sistem


▪ Jika suhu sistem kesetimbangan dinaikkan, maka kesetimbangan bergeser ke ke ruas
endoterm (∆H = +),
▪ Jika suhu sistem kesetimbangan diturunkan, maka kesetimbangan bergeser ke ruas
eksoterm (∆H = −)

Catatan !! :
− Koefisien zat murni yang berindeks liquid(l) dan solid(s) tidak diperhitungkan!
Harga K hanya dipengaruhi oleh suhu, jika suhu tetap maka harga K tetap, jika suhu berubah
maka harga K berubah, jika perubahan suhu menggeser kesetimbangan ke ruas kanan, maka
harga K semakin besar, begitu juga sebaliknya.

Secara umum:
mA(g) + nB(g)  pC(g) + qD(g)

Tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (Kc)

Kc =
C p D q
Am B n

Note!
persamaan ini hanya berlaku untuk zat indeks (g) = gas dan (aq) = aqua

Tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan (Kp)

Kp =
PC p PD q
PA m PD n

Ptot = PA + PB + PC + PD +…

mol gas A
PA = X Ptot
mol seluruh gas

Note!
Persamaan ini hanya berlaku untuk zat indeks (g) = gas.
Hubungan Kc dengan Kp

Kp=Kc (RT)∆n

∆n = (p+q)-(m+n)

Soal Latihan

1. Dalam suatu bejana yang bervolume 1 liter, sebanyak 4 mol NO2 membentuk
kesetimbangan sebagai berikut :
2NO2(g) ⇌ 2NO(g) + O2(g)
Dalam keadaan setimbang pada suhu tetap terbentuk 1 mol O2. Harga tetapan
kesetimbangan (Kc) adalah . . . .
A. 1,0
B. 1,5
C. 2,0
D. 4,0
E. 5,0

2. Diketahui reaksi kesetimbangan :


P(g) + 2Q(g) ⇌ PQ2(g) H = – x kJ
Keterangan :
+ = diperbesar / dinaikkan
– = diperkecil / diturunkan
Kesetimbangan akan bergeser ke kanan jika . . . .
T P V [ ]
( °C ) ( atm ) ( L ) (M)
A + + – +P
B + – – –Q
C – + – +P
D – + + +P
E – – + –Q

3. Sebanyak 4 mol N2O4 dipanaskan dalam ruang 1 liter sehingga terurai sebanyak 50%
menurut persamaan reaksi : N2O4(g) ⇌ 2NO2(g). Jika tekanan total campuran gas tersebut
3 atm, maka harga Kp dari reaksi tersebut adalah . . . .
A. 1
B. 2
C. 4
D. 8
E. 16

4. Proses pembuatan gas NO2 sesuai dengan reaksi :


2NO(g) + O2(g) ⇌ 2NO2(g)
Diperoleh data sebagai berikut.
T °C Kp
600 18
1000 2
1
Jika suhu dinaikkan pada tekanan tetap, ternyata harga Kp turun menjadi 9
kalinya.
Sedangkan jika suhu diturunkan kembali, harga Kp akan kembali naik. Pernyataan yang
tepat mengenai hal tersebut adalah . . . .
A. Reaksi pembentukan gas NO2 adalah reaksi eksotermal, sehingga kenaikan suhu
menyebabkan konsentrasi NO2 berkurang.
B. Reaksi pembentukan gas NO2 adalah reaksi endotermal sehingga penurunan suhu
akan mengubah komposisi zatnya dalam kesetimbangan.
C. Saat suhu dinaikkan tekanan parsial gas NO2 bertambah, tekanan parsial gas NO dan
O2 berkurang
D. Saat suhu diturunkan tekanan parsial gas NO2 berkurang, tekanan parsial gas NO dan
O2 bertambah
E. Saat suhu diturunkan pada tekanan tetap, tekanan parsial gas NO3 = gas NH3

5. Pada reaksi : A(g) + 2B(g) ⇌ 2C(g), tekanan total pada kesetimbangan adalah 1 atm. Jika
tekanan parsial A = 0,4 atm dan tekanan parsial B = 0,2 atm, maka harga Kp adalah . . . .
A. 2,5
B. 7,5
C. 10
D. 12,5
E. 17,5

6. Gas D2 dan M2 bereaksi membentuk DM menurut reaksi kesetimbangan berikut :


D2(g) + M2(g) ⇌ 2DM(g) ∆H = – x kJ
Jika suhu diturunkan maka pasangan data yang paling tepat dengan kondisi
kesetimbangan tersebut adalah . . . .
Pergeseran kesetimbangan [ DM ] Harga Kc
A Bergeser ke kiri Berkurang Semakin kecil
B Bergeser ke kanan Bertambah Semakin besar
C Bergeser ke kiri Berkurang Semakin besar
D Bergeser ke kanan Bertambah Tetap
E Bergeser ke kanan Bertambah Semakin kecil
7. Diketahui reaksi sebagai berikut :
A2(g) + B2(g) ⇌ 2AB(g).
Mula-mula direaksikan 0,5 mol A2 dengan 0,5 mol B2 dalam ruang 1 liter pada suhu 27°C.
Ternyata setelah kesetimbangan tercapai terdapat 0,3 mol gas AB. Jika tekanan total gas
pada reaksi itu adalah 10 atmosfir. Nilai Kp untuk reaksi tersebut adalah . . . .
A. 0,30
B. 0,35
C. 0,73
D. 2,3
E. 3,5

8. Diketahui reaksi kesetimbangan :


Cu2+(aq) + 4NH3(aq) ⇌ [Cu(NH3)4]2+(aq).
Jika volumenya diperkecil, sedangkan suhunya tetap, reaksi akan mengalami pergeseran
kesetimbangan apabila terjadi perubahan jumlah ion, yaitu . . . .
A. Cu2+ bertambah, Kc bertambah, warna [Cu(NH3)4]2+ pekat
B. Cu2+ bertambah, Kc berkurang, warna [Cu(NH3)4]2+ pekat
C. Cu2+ berkurang, Kc bertambah, warna [Cu(NH3)4]2+ pudar
D. Cu2+ berkurang, Kc tetap, warna [Cu(NH3)4]2+ pekat
E. Cu2+ berkurang, Kc berkurang, warna [Cu(NH3)4]2+ pudar

9. Di bawah ini adalah produksi NH3 dalam reaksi:


N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g) ΔH = -92,2 kJ
Jika diketahui pada suhu 25 ℃ nilai Kc = 3,5 × 108, maka pernyataan berikut ini yang
benar adalah…

A. jika suhu turun, produksi meningkat


B. ditambah katalis, produksi menurun
C. jika volume turun, produksi menurun
D. proses produksinya disebut dengan proses Kontak
E. pengurangan konsentrasi N2, produksi meningkat

10. Pada kondisi tekanan dan temperatur tertentu dalam tabung tertutup 5 L terjadi
kesetimbangan:
NO2(g) + CO(g) ⇌ NO(g) + CO2(g)
Konsentrasi masing-masing gas dalam kesetimbangan adalah 0,4 M. Bila ke dalam
tabung tersebut ditambahkan gas NO dan CO2 masing-masing sebanyak 3 mol,
konsentrasi CO(g) dalam kesetimbangan yang baru adalah ….
A. 0,20 M
B. 0,40 M
C. 0,50 M
D. 0,60 M
E. 0,70 M

D. Sifat Koligatif Larutan

Ringkasan

Kenaikan Titik Didih (Tb)


Non Elektrolit : Tb = Kb. m
G 1000
Tb = Kb . .
Mr p

Elektrolit :
Tb = Kb . m [ 1 + (n – 1)  ]
Gr 1000
Tb = Kb . . . [ 1 + (n – 1)  ]
Mr p

Penurunan Titik Beku (Tf)


Non Elektrolit : Tf = Kf. m
G 1000
Tf = Kf . .
Mr p

Elektrolit :
Tf = Kf . m [ 1 + (n – 1)  ]
Gr 1000
Tf = Kf . . . [ 1 + (n – 1) ]
Mr p

Tekanan Osmosis ( )
Non Elektrolit :  = M.R.T
G 1000
= . RT
Mr v

Elektrolit :  = M.R.T [ 1 + (n – 1)  ]
G 1000
= . R T [ 1 + (n − 1) α ]
Mr v

Penurunan Tekanan Uap (P)


Non Elektrolit : ∆P = Xt . Po
nt o
∆P = .P
nt + n p
np o
P = Xp . Po → P = .P
n p + nt
i. nt o
Elektrolit : ∆P = .P
i. nt + n p
np o
P= .P
n p + i. nt

Penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidan sehari-hari.

1) Penurunan Tekanan Uap


• Tingginya kadar garam di laut mati

2) Kenaikan Titik didih


• Penyulingan minyak bumi
• Menambahkan bumbu setelah air mendidih saat memasak

3) Penurunan Titik Beku


• Pencairan salju dengan garam / urea
• Pembuatan es putar / es krim
• Penambahan etilen glikol pada radiator mobil
• Antibeku pada tubuh hewan

4) Tekanan Osmosis
• Naiknya air dari tanah melalui akar
• Membunuh lintah dengan garam
• Penggunaan obat tetes mata
• Pemisahan zat beracun dalam air limbah
• Pengawetan makanan dengan garam dapur
• Penggunaan larutan infus melalui pembuluh darah
• Pembuatan ikan asin
• Pengawet makanan
• Mengontrol bentuk sel
• Desalinasi air laut (osmosis balik)
Soal Latihan

1. Berikut ini 2 contoh penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari :
(1) Proses penyerapan air dari dalam tanah oleh tumbuh-tumbuhan.
(2) Etilen glikol yang ditambahkan dalam radiator mobil.
Sifat koligatif larutan yang ditunjukkan oleh kedua contoh tersebut berturut-turut adalah
....
A. Tekanan osmotik dan penurunan titik beku
B. Tekanan osmotik dan kenaikan titik didih
C. Penurunan titik beku dan tekanan osmotik
D. Kenaikan titik didih dan penurunan titik beku
E. Penurunan titik beku dan kenaikan titik didih

2. Perhatikan diagram PT air, larutan urea dan larutan NaCl berikut :

Tekanan (1) (2) (3)

suhu
(1) : air
(2) : Larutan urea 0,1 m
(3) : Larutan NaCl 0,1 m

Beberapa pernyataan tentang diagram tersebut :


1. Tekanan uap larutan lebih tinggi daripada tekanan uap pelarutnya
2. Titik beku pelarut lebih tinggi daripada titik beku larutan
3. Titik didih pelarut lebih tinggi daripada titik didih larutan
4. Tekanan uap larutan elektrolit lebih rendah daripada tekanan uap larutan
nonelektrolit
Pernyataan yang tepat adalah . . . .
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (1) dan (4)
D. (2) dan (3)
E. (2) dan (4)
3. Kedalam 800 gram air dilarutkan 36 gram glukosa (Mr = 180). Bila Kb air = 0,52 °C/m,
maka titik didih larutan adalah . . . . °C
A. 100,520
B. 100,250
C. 100,130
D. 100,052
E. 100,013

4. Perhatikan gambar ilustrasi komposisi larutan berikut ini!

Pernyataan yang tepat untuk kedua larutan tersebut adalah . . . .


A. Tekanan osmotik larutan A lebih tinggi daripada larutan B
B. Titik didih larutan A lebih tinggi daripada larutan B
C. Titik beku larutan A lebih tinggi daripada larutan B
D. Tekanan uap larutan A lebih rendah daripada larutan B
E. Larutan A isotonik dengan larutan B

5. Bacalah informasi berikut!


Apabila seseorang memerlukan injeksi cairan nutrisi/infus, cairan infus tersebut harus
bersifat isotonik dengan cairan dalam darah. Injeksi cairan nutrisi/infus (NaCl, Mr NaCl =
58,5) harus isotonik dengan cairan dalam darah, berkisar 9,84 atm pada suhu ruangan
27°C.
Apabila seseorang memerlukan 1 liter cairan infus, massa NaCl yang dibutuhkan adalah
. . . . (R = 0,082 L.atm.mol–1.K–1)
A. 4,68 gram
B. 5,85 gram
C. 11,7 gram
D. 23,4 gram
E. 46,8 gram

6. Berdasarkan diagram P–T air berikut :


atm B C

liquid

A
Gas
D

Temperatur oC →
Yang menunjukkan garis didih air adalah . . . .
A. A – B
B. A – C
C. D – A
D. D – A – C
E. B – A – C

7. Berikut ini tabel data konsentrasi beberapa larutan :


Molalitas
No Larutan
(m)
1 C12H22O11 0,2
2 BaCl2 0,1
3 CO(NH2)2 0,1
4 KCl 0,3
5 Al2(SO4)3 0,2
Larutan yang mempunyai titik didih terendah adalah . . . .
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

8. Seorang siswa melarutkan 60 gram urea (Mr = 60) dalam 162 gram air. Jika tekanan uap
air pada 26oC adalah 25 mmHg, maka tekanan uap jenuh larutan adalah . . . .
A. 30 mmHg
B. 25 mmHg
C. 22,5 mmHg
D. 15,75 mmHg
E. 10,32 mmHg

9. Diketahui diagram PT dari fase H2O dan larutan sebagai berikut:


B' B C C'

P K' K Cair M M'

T
Padat
T'

Gas
L' L N N'
-4 0 100 105
T ( 0C)
Berdasarkan diagram tersebut daerah perubahan titik didih larutan adalah . . . .
A. LL’
B. TB
C. NN’
D. TC’
E. T’C’

10. Data hasil percobaan tentang titik beku beberapa larutan sebagai berikut:
No. Larutan Titik beku
1. Urea 0,1 M - 0,4 C
2. Urea 0,2 M - 0,6 C
3. NaCl 0,1 M - 0,8 C
4. NaCl 0,2 M - 1,0 C
5. Glukosa 0,1 M - 0,4 C
6. Glukosa 0,2 M - 0,6 C
Bila diketahui titik beku pelarut (air) saat itu 0C, maka dari data tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa sifat koligatif larutan dipengaruhi oleh . . . .
A. Jumlah partikel
B. Kemolaran
C. Suhu
D. Jenis larutan
E. Konsentrasi larutan
E. Reaksi Redoks dan Elektrokimia

Ringkasan

Pengertian Redoks:

1. Reaksi Reduksi
- Reaksi pelepasan oksigen
- Reaksi penyerapan elektron
- Reaksi yang mengalami penurunan biloks

2. Reaksi Oksidasi
- Reaksi penangkapan oksigen
- Reaksi pelepasan elektron
- Reaksi yang mengalami kenaikan bilok

Oksidator (Pengoksidasi)
Oksidator adalah zat yang menyebabkan zat lain teroksidasi. Oksidator mengalami reduksi
(bilangan oksidasi turun).

Reduktor (Pereduksi)
Reduktor adalah zat yang menyebabkan zat lain tereduksi. Reduktor mengalami oksidasi
(bilangan oksidasi naik).

Sel Volta/Sel Galvani


1. Reaksi kimia yang menghasilkan energi listrik/ Energi kimia berubah menjadi energi
listrik

2. 2 elektroda / kutub
Katoda : kutub (+) → reaksi reduksi
Anoda : kutub (-) → reaksi oksidasi
Disingkat KPAN: Katoda(+); Anoda (-).

3. Potensial listrik yang dihasilkan sel Volta disebut potensial sel (Eosel ). Reaksi berlangsung
spontan bila besarnya Eosel = positif (+).

Eo sel = Eo reduksi – Eo oksidasi

Eosel harganya positif maka reaksi berlangsung spontan.


Eosel harganya negatif maka reaksi tidak berlangsung spontan.
Eo reduksi harganya semakin positif artinya semakin mudah tereduksi.
4. Diagram sel/notasi sel

netral│ion║ion│netral
Anoda Katoda
e-

A(-) V K(+)

Jembatan garam

Sel Elektrolisis
1. 2 elektroda / kutub
Katoda : kutub (+) → reaksi reduksi
Anoda : kutub (-) → reaksi oksidasi
Disingkat KNAP: Katoda(-); Anoda (+).

2. Skema reaksi-reaksi elektrolisis larutan :


Logam aktif (golongan IA, IIA, Al dan Mn) : air yang tereduksi
Katode 2H2O + 2e → H2 + 2OH–

Kation lain : kation tereduksi


2H+ + 2e → H2
Lx+ + x e → L

Sisa asam oksi : PO43-, NO3-, dll maka air teroksidasi


2H2O → O2 + 4H+ + 4e
Lx+ + x e → L
Inert : Anion
(Pt, Au, C)

Anoda Sisa asam lain atau


OH – : anion
teroksidasi
2X – → X2 + 2e
4OH – → 2H2O + O2 + 4e

Tak inert : anode teroksidasi


L → Lx+ + x e
Hukum-Hukum Faraday :
I. Hukum Faraday I :

e it
W = eF =
96500
Ar
e=
biloks

II. Hukum Faraday II :

W1 W2
=
e1 e2

Keterangan :
W = massa zat yang dihasilkan
e = massa ekivalen
I = arus (ampere)
T = waktu (detik)
F = mol elektron = tetapan Faraday
1F = 96500 coulomb
Ar = massa atom relatif

Soal Latihan

Reaksi Redoks
1. Perhatikan wacana berikut!
Senyawa aktif pada pemutih adalah senyawa natrium hipoklorit (NaClO). Untuk
menghitung kadar NaClO dalam pemutih digunakan reaksi iodometri, yaitu :
NaClO(l) + 2KI(aq) + 2HCl(aq) → NaCl(aq) + 2KCl(aq) + I2(l) + H2O(l)
I2(l) + 2Na2S2O3(aq) → 2NaI(aq) + Na2S4O6(aq)
Berdasarkan wacana tersebut, sifat kimia senyawa yang terdapat dalam pemutih adalah
....
A. Katalisator
B. Reduktor
C. Emulgator
D. Oksidator
E. Inhibitor
2. Pada reaksi redoks :
H2S + KMnO4 → K2SO4 + MnO2
Dalam reaksi di atas 1 mol H2S akan melepaskan mol elektron sebanyak . . . .
A. 4
B. 5
C. 6
D. 7
E. 8

3. Baterai Leclanche pada saat digunakan terjadi reaksi redoks :


Zn + 2NH4+ + 2MnO2 → Mn2O3 + Zn2+ + 2NH3 + H2O
Spesi yang bertindak sebagai reduktor dan hasil reduksi berturut-turut adalah . . . .
A. Zn dan NH4+
B. NH4+ dan Zn2+
C. Mn2O3 dan Zn2+
D. Zn dan Mn2O3
E. NH4+ dan NH3

4. Perhatikan gambar berikut ini !

Mg Al

MgSO4(aq) AlCl3(aq)
Diagram sel yang paling tepat dari sel volta tersebut adalah . . . .
A. Mg2+(aq) | Mg(s) || Al3+(aq) | Al(s)
B. Mg(s) | Mg2+(aq) || Al3+(aq) | Al(s)
C. Mg(s) | Al3+(aq) || Mg2+(aq) | Al(s)
D. Al3+(aq) | Al(s) || Mg(s) | Mg2+(aq)
E. Al(s) | Al3+(aq) || Mg2+(aq) | Mg(s)

5. Diketahui potensial standar :


Mg2+(aq) + 2e → Mg(s) Eo = - 2,37 volt
Al3+(aq) + 3e → Al(s) Eo = - 1,66 volt
Harga Eo sel berdasarkan data di atas adalah . . . .
A. 0,71 volt
B. 1,42 volt
C. 3,79 volt
D. 3,97 volt
E. 4,03 volt

6. Perhatikan potensial elektrode standard berikut!


Cr3+(aq) + 3e → Cr(s) E° = – 0,71 V
Ag+(aq) + e → Ag(s) E° = + 0,80 V
Al (aq) + 3e → Al(s) E° = – 1,66 V
3+

Zn2+(aq) + 2e → Zn(s) E° = – 0,74 V


Diagram sel yang dapat berlangsung spontan adalah . . . .
A. Ag | Ag+ || Cr3+ | Cr
B. Ag | Ag+ || Cr3+ | Cr
C. Cr | Cr3+ || Al3+ | Al
D. Zn | Zn2+ || Al3+ | Al
E. Zn | Zn2+ || Ag+ | Ag

7. Proses elektrolisis larutan CuSO4 dengan menggunakan elektroda karbon, arus sebesar
10 ampere dan waktu 965 detik akan mengendapkan tembaga sebanyak .... gram (Cu =
63,5)
10 × 965 × 63,5
A.
96500 × 2
10 × 965 × 2 × 63,5
B.
96500
10 × 96500 × 2
C.
63,5
D. 10 × 96500 × 63,5 × 965
E. 965 × 10 × 63,5

8. Larutan AgNO3 dielektrolisis selama 965 detik. Endapan yang terbentuk sebanyak 2,16
gram. Jika Ar Ag = 108, arus yang digunakan untuk elektrolisis tersebut adalah ….
A. 1 A
B. 2 A
C. 5 A
D. 10 A
E. 20 A

9. Perhatikan reaksi sel elektrolisis berikut ini!


(1) Elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda C
(2) Elektrolisis larutan K2SO4 dengan elektroda C
(3) Elektrolisis leburan CaCl2 dengan elektroda Pt
(4) Elektrolisis leburan CuCl2 dengan elektroda C
Reaksi yang sama terjadi di katoda terdapat pada reaksi nomor . . . .
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (1) dan (4)
D. (2) dan (3)
E. (3) dan (4)

10. Beberapa metode pencegahan korosi antara lain :


1. Penambahan gemuk
2. Pengecatan
3. Pengolesan dengan minyak
4. Perlindungan katodik
5. Pelapisan logam
Agar setrika besi tidak mudah berkarat, maka proses pencegahan korosi besi yang paling
tepat adalah . . . .
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

KIMIA ORGANIK

A. Hidrokarbon

Ringkasan

Reaksi-Reaksi Hidrokarbon:
1. Reaksi Pembakaran
Adalah reaksi dengan oksigen menghasilkan karbondioksida dan air
2. Reaksi substitusi
Adalah reaksi pergantian atom H dengan gugus lain
3. Reaksi adisi
Adalah reaksi pemutusan ikatan rangkap/reaksi penjenuhan
4. Reaksi eliminasi
Adalah reaksi yang menghasilkan ikatan rangkap

Titik Leleh / Titik Didih Hidrokarbon


• Semakin banyak jumlah atom karbon maka semakin tinggi pula titik leleh dan titik
didihnya.
• Semakin banyak cabang pada rantai hidrokarbon maka semakin rendah titik leleh dan
titik didihnya.

Fraksi minyak bumi dan kegunaannya


Ukuran
Fraksi Titik didih (°C) Kegunaan
Molekul
Bahan bakar (LPG), sumber
Gas C1 – C5 -160 – 30
hidrogen
Pelarut, binatu kimia (dry
Petroleum eter C5 – C7 30 – 90
cleaning)
Bensin (gasoline) C5 – C12 30 – 200 Bahan bakar motor
Kerosin, minyak Bahan bakar mesin diesel, bahan
C12 – C18 180 – 400
diesel / solar bakar industri, untuk cracking
Minyak pelumas C16 ke atas 350 ke atas Pelumas
Merupakan zat padat
Paraffin C20 ke atas Lilin dan lain-lain
dengan titik cair rendah
Bahan bakar dan untuk pelapis
aspal C25 ke atas Residu
jalan raya

Soal Latihan

1. Diantara struktur molekul berikut yang mempunyai titik didih tertinggi adalah . . . .
A. CH3─CH2─CH3
B. CH3─CH2─CH2─CH3
C. CH3─CH─CH3

CH3
D. CH3

CH3─C─CH3

CH3
E. CH3─CH2─CH2─CH2─CH3

2. Berikut ini grafik titik didih 3 buah isomer dari senyawa C5H12.

Berdasarkan grafik dapat diprediksi senyawa P, Q, dan R berturut-turut adalah . . . .


A. n-pentana ; 2-metilbutana ; 2,2-dimetilpropana
B. n-pentana ; 2,2-dimetilpropana ; 2-metilbutana
C. 2-metilbutana ; 2,2-dimetil propana ; n-pentana
D. 2,2-dimetilpropana ; n-pentana ; 2-metilbutana
E. 2,2-dimetilpropana ; 2-metil butana ; n-pentana

3. Perhatikan reaksi-reaksi berikut:


1. C2H6 + Cl2 → C2H5Cl + HCl

2. CH2 = CH2 + Br2 → CH2Br – CH2Br

3. CH3–CH2–CH2Cl + NaOH →
CH3–CH2 = CH2 + H2O + NaCl

Jenis reaksi tersebut, berturut-turut adalah . . . .


A. Adisi – substitusi – eliminasi
B. Substitusi – adisi – eliminasi
C. Substitusi – eliminasi – adisi
D. Eliminasi – adisi – substitusi
E. Eliminasi – substitusi – adisi

4. Tabel berikut ini berisi polutan/zat pencemar di udara dan dampak yang ditimbulkannya.
No Polutan/Zat Pencemar Dampak yang Ditimbulkan
(1) Oksida nitrogen, NOx Mengurangi kadar O2 dalam darah
(2) Oksida belerang, SOx Sesak nafas, hujan asam
(3) Karbon monoksida Pemanasan global, hujan asam
(4) Karbon dioksida Efek rumah kaca
Pasangan yang berhubungan dengan tepat antara polutan dan akibat yang
ditimbulkannya adalah nomor . . . .
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)

5. Tabel berikut berisi data hasil penyulingan fraksi-fraksi minyak bumi.


No Jumlah atom C Titik didih °C Kegunaan
(1) 5 – 12 30 – 200 Bahan bakar mobil
(2) 12 – 18 175 – 325 Bahan bakar pesawat jet
(3) 18 – 20 250 – 350 Bahan bakar industri
(4) 20 – 36 200 – 370 Pengeras jalan
Pasangan data yang berhubungan dengan tepat adalah nomor . . . .
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)

6. Perhatikan gambar (bagan destilasi bertingkat minyak bumi)

110o
C

180o
C o
260 C

340oC

Minyak panas

Fraksi yang diperoleh pada suhu sekitar 180oC adalah . . . .


A. Gas
B. Minyak tanah
C. Residu
D. Bensin
E. Solar

7. Suatu senyawa hidrokarbon CxHy (g) dibakar secara sempurna dengan oksigen berlebih
sehingga menghasilkan 264 g CO2 (Mr = 44) dan 54 g H2O. Rumus molekul yang mungkin
bagi hidrokarbon tersebut adalah ...
A. C6H8
B. C6H6
C. C5H10
D. C4H10
E. C4H8

8. Sebanyak 14,5 g senyawa organik, bila dibakar sempurna menghasilkan 44,0 g CO2 (Ar C
= 12, O = 16) dan 22,5 g H2O (Ar H = 1). Senyawa organik yang mungkin adalah ....
A. Siklobutadiena
B. Siklobutana
C. Butena
D. 1,3-butadiena
E. Butana

9. Senyawa berikut yang bersifat optis aktif adalah ....

A. 1, 2, dan 3
B. 2, 3, dan 4
C. 1 dan 3
D. 2 dan 4
E. 4

10. Dibawah ini yang merupakan nama IUPAC yang benar untuk senyawa hidrokarbon
adalah ….
A. 2,3–dietil–3–metilbutana
B. 3,3,4–trimetilheksana
C. 2–etil–2,3–dimetilpentana
D. 2,3–dietil–2–metilbutana
E. 2–etil–3,3–dimetilpentana

B. Senyawa Turunan Alkana (Senyawa Karbon)

Ringkasan

Cara membedakan Senyawa Karbon:


CnH2n+2O Alkohol + Na H2 (g)
Eter + Na

CnH2nO Aldehida + Fehling endapan merah bata

Aldehida + Tollens cermin perak

Keton +Fehling

Keton +Tollens
Jenis-jenis reaksi:
1. Reaksi Substitusi (pergantian)
2. Reaksi Adisi (Penambahan / pemutusan ikatan rangkap)
3. Reaksi eliminasi (Pengurangan / tunggal → rangkap)
4. Reaksi Oksidasi (KMnO4/H+ atau K2Cr2O7/H+/ O2)
5. Reaksi Reduksi (H2/Ni katalis)

Kegunaan Senyawa Benzena


1. Toluena
Pelarut dan bahan baku pembuatan TNB (Tri Nitro Benzena) dan TNT (Tri Nitro Toluena).

2. Anilin
Bahan dasar untuk pembuatan zat warna diazo—dari hasil reaksi garam diazonium
dengan amina-amina aromatik atau fenol-fenol.

3. Kegunaan Fenol
1) Sebagai desinfektan dalam karbol/lisol
2) Sebagai bahan pembuat zat warna dan plastic
3) pengawet kayu
4) sintesis asam pikrat (2,4,6-trinitro fenol) : suatu bahan peledak

4. Asam Aromatik
- Asam Benzoat
1) bahan pengawet makanan atau minuman
2) bahan baku pembuatan zat warna

- Asam Salisilat (As. o-hidroksi benzoat) : zat antifungi (antijamur)

- Metil Salisilat : komponen utama obat gosok atau minyak angin

- Asam asetil salisilat (asetosal /aspirin)


1) analgetik (penghilang rasa sakit) yang bersifat mengiritasi lambung
2) antipiretik (penurun panas badan)

5. Nitrobenzena
- untuk membuat anilin dan parfum sabun
- bahan peledak
Soal Latihan

1. Perhatikan rumus struktur senyawa C3H6O berikut ini!

Perbedaan sifat kimia senyawa (1) dan senyawa (2) yang tepat adalah . . . .
Senyawa (1) Senyawa (2)
A. Dapat direduksi menjadi senyawa yang Dapat direduksi menjadi senyawa
bereaksi dengan natrium yang tidak bereaksi dengan natrium
B. Dapat dioksidasi menjadi alkohol primer Dapat dioksidasi menjadi alkohol
sekunder
C. Dapat diidentifikasi dengan pereaksi Tidak dapat bereaksi dengan
tolens menghasilkan cermin perak pereaksi tolens
D. Dapat dioksidasi menghasilkan senyawa Tidak dapat dioksidasi menjadi
yang dapat memerahkan lakmus biru senyawa organik lainnya
E. Dapat bereaksi dengan logam natrium Tidak dapat bereaksi dengan logam
natrium

2. Suatu senyawa karbon mempunyai rumus C2H4O2. Jika direaksikan dengan alkohol dalam
asam sulfat menghasilkan senyawa yang berbau harum. Rumus struktur senyawa
tersebut adalah . . . .
A. CH3CHO
B. CH3COOH
C. CH3 – CH2 – OH
D. CH3 – O – CH3
E. CH3 – COOCH3

3. Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar terbarukan alternatif yang dibuat dari
minyak nabati / lemak hewani alami maupun minyak jelantah. Proses pembuatan
biodiesel melibatkan reaksi transesterifikasi minyak / lemak dengan pereaksi alkohol dan
basa kuat menghasilkan monoalkilester dan gliserin sebagai hasil samping.

Biodiesel memiliki karakteristik pembakaran yang mirip dengan solar dari minyak bumi,
namun emisi pembakaran biodiesel lebih ramah lingkungan dibandingkan solar sehingga
dapat digunakan sebagai bahan bakar tersendiri maupun dicampur dengan solar untuk
mereduksi emisi gas beracun hasil pembakaran solar. Solar merupakan bahan bakar
yang berasal dari pengolahan minyak bumi yang kandungannya terdiri atas senyawa-
senyawa alkana rantai panjang C16-C20. Selain itu, solar mengandung senyawa nitrogen
dan sulfur yang pada pembakarannya menghasilkan senyawa beracun. Campuran
biodiesel dan solar di Indonesia disebut biosolar. Biodiesel dapat dicampur pada
berbagai perbandingan dengan solar. Campuran 5% biodiesel dan 95% solar diberi kode
B5.

Pasangan berikut yang menunjukkan rumus struktur dari komponen utama biodiesel
dan petroleum diesel (solar), berturut-turut adalah . . . .

4. Perubahan senyawa dengan struktur CH3CH2CH2CHO menjadi senyawa dengan struktur


CH3CH2CH2CH2OH termasuk dalam jenis reaksi ....
A. hidrolisis
B. oksidasi
C. reduksi
D. adisi
E. substitusi

5. Senyawa organik memiliki struktur sebagai berikut.

Nama yang paling tepat untuk kedua struktur tersebut berturut-turut adalah . . . .
A. o-metilnitrobenzena dan trinitrometana
B. p-metilnitrobenzena dan 2,4,6-trinitrotoluena
C. o-nitrotoluena dan 2,4,6-trinitrotoluena
D. para metilnitrobenzena dan metil trinitrotoluena
E. m-nitrotoluena dan trinitro metana

6. Suatu senyawa organik diperoleh sebagai produk samping dari hidrolisis lemak,
pembuatan biodiesel, dan pembuatan sabun dari minyak atau lemak. Senyawa ini
banyak digunakan sebagai zat aditif pada cairan pendingin radiator mobil, dan bereaksi
dengan logam Na menghasilkan gas H2. Senyawa ini adalah …
A. etil asetat
B. asam asetat
C. gliserol
D. etanol
E. trigliserida

7. Hasil oksidasi dari suatu senyawa karbon turunan benzena mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut :
1. Merupakan asam lemah
2. Zat padat berwarna putih
3. Digunakan sebagai pengawet
Senyawa karbon turunan benzena tersebut adalah . . . .
A. Toluena
B. Fenol
C. Nitrobenzena
D. Asam benzena sulfonat
E. Asam benzoat

8. Suatu senyawa benzena memiliki sifat atau ciri-ciri sebagai berikut :


1. dalam air bersifat asam lemah
2. dapat mematikan mikroorganisme
3. digunakan sebagai antiseptik
Diperkirakan senyawa tersebut memiliki nama . . . .
A. Fenol
B. Asam benzoat
C. Natrium benzoat
D. Toluena
E. Anilina

9. Hidrolisis suatu senyawa organik menghasilkan alkanol dan asam karboksilat. Alkanol
yang dihasilkan bereaksi dengan H2SO4 panas membentuk 1-propena. Sedangkan asam
karboksilatnya bereaksi dengan NaOH menghasilkan natrium etanoat. Struktur senyawa
organik tersebut adalah ….
(1) CH3CH2CH(OH)CH2CH3
(2) CH3CH2COOCH2CH3
(3) CH3CH2CH2CH2COOH
(4) CH3COOCH2CH2CH3
A. semua benar
B. 2 dan 4 benar
C. 4 saja yang benar
D. 1 dan 3 benar
E. 1, 2 dan 3 benar

10. Senyawa 2–kloro–3–metilbutana dapat dihasilkan dari reaksi kimia antara ….


A. 3–metil–1–butena dengan HCl
B. 3–metil–1–butena dengan Cl2
C. 2–metil–1–butena dengan HCl
D. 2–kloro–3–metil–1–butena dengan Cl2
E. 2–kloro–3–metil–1–butena dengan HCl

BIOKIMIA

A. Makromolekul (Karbohidrat, Protein, Lemak, Asam Nukleat dan


Polimer)

Ringkasan

Karbohidrat

Berdasarkan reaksi hidrolisisnya karbohidrat digolongkan menjadi :


a. Monosakarida : karbohidrat yang paling sederhana
Monosakarida yang penting :
• Glukosa
• Galaktosa
• Fruktosa

b. Disakarida : karbohidrat yang terbentuk dari reaksi dua molekul monosakarida


Disakarida yang penting :
• Sakarosa (sukrosa ; gula tebu) terbentuk dari reaksi :
Glukosa + Fruktosa
• Laktosa (gula susu), terbentuk dari reaksi :
Glukosa + Galaktosa
• Maltosa, terbentuk dari reaksi :
Glukosa + Glukosa
c. Polisakarida : karbohidrat polimer dari monosakarida
Polisakarida yang penting :
• Selulosa
• Amilum
• Glikogen

Analisa kualiatif karbohidrat.

1. Uji Molisch

• Prinsip reaksi ini adalah dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat pekat.
• Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa hidroksi metil furfural, sedangkan dehidrasi
pentosa menghasilkan senyawa fulfural.
• Uji positif jika timbul cincin merah ungu yang merupakan kondensasi antara furfural
atau hidroksimetil furfural dengan alpha-naftol dalam pereaksi molish.

2. Uji Seliwanoff

• Merupakan uji spesifik untuk karbohidrat yang mengandung gugus keton atau disebut
juga ketosa
• Jika dipanaskan karbohidrat yang mengandung gugus keton akan menghasikan warna
merah pada larutannya.

3. Uji Benedict

• Merupakan uji umum untuk karbohidrat yang memiliki gugus aldehid atau keton bebas
• Uji benedict berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau keton
bebas dalam suasana alkalis
• Biasanya ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat atau tatrat untuk mencegah
terjadinya pengendapan CuCO3
• Uji positif ditandai dengan terbentuknya larutan hijau, merah, orange atau merah bata
serta adanya endapan.

4. Uji Iodin

• Digunakan untuk menunjukkan adanya polisakarida


• Amilum dengan iodine dapat membentuk kompleks biru
• Amilopektin dengan iodin akan memberi warna merah ungu
• sedangkan dengan glikogen dan dekstrin akan membentuk warna merah coklat
5. Uji Fehling

• Digunakan untuk menunjukkan adanya karbohidrat pereduksi (monosakarida, laktosa,


maltosa, dll)
• Uji positif ditandai dengan warna merah bata

Protein

Fungsi protein dalam tubuh

1. Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel


2. berfungsi Pembentukan dan perbaikan sel dan jaringan tubuh yang rusak.
3. Membuat hormon (sintesis hormon), yang membantu sel-sel mengirim pesan dan
mengkoordinasikan kegiatan tubuh
4. Membuat antibodi untuk sistem kekebalan tubuh kita.
5. Berperan Kontraksi otot - dua jenis protein (aktin dan myosin) yang terlibat dalam
kontraksi otot dan gerakan.
6. Membuat enzim. Suatu enzim memfasilitasi Reaksi biokimia seperti mengikat
hemoglobin, mengangkut oksigen melalui darah.
7. Sebagai cadangan dan sumber energi tubuh. Ada tiga jenis nutrisi penting yang
berfungsi sebagai sumber energi bagi tubuh manusia : Protein, Karbohidrat,
dan Lemak.

Reaksi Pengenalan protein :


a) Uji Biuret
 Pereaksi yang digunakan NaOH pekat + satu atau dua tetes larutan CuSO4.
 Larutan protein + larutan uji → warna ungu atau merah (menunjukkan adanya ikatan
peptida).

b) Uji Xanto Protein


 Uji untuk protein yang mengandung gugus fenil
 Protein yang mengandung fenil + HNO3 p ⎯ ⎯→

warna kuning →
+ NaOH / NH4OH → merah jingga

c) Uji Millon
 Pereaksi : larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam HNO3.
 Uji protein yang mengandung gugus fenol
 Protein + pereaksi → putih  ⎯ ⎯→

merah (garam dari nitrasi tirosin)
d) Uji belerang
 Uji protein yang mengandung S
 Larutan protein + NaOH (+ 6 M) ⎯
⎯→

+ Pb asetat (aq) → PbS 
hitam

Lemak dan Minyak

Perbedaan Lemak dan Minyak.

Lemak Minyak
Padat pada suhu kamar Cair pada suhu kamar
Mengandung asam lemak jenuh Mengandung asam lemak tak jenuh
Banyak terdapat dalam hewan Banyak terdapat dalam tanaman

Hidrolisis Lemak
• Dengan Asam : menghasilkan gliserol dan asam lemak

• Dengan Basa (saponifikasi) : menghasilkan sabun (garam asam lemak) dan gliserol.

Asam Nukleat

• Merupakan polimer besar dengan ukuran yang bervariasi antara 25.000 /1.000.000
s/d 1 milyar.
• Menyimpan informasi pertumbuhan sel dan reproduksi.
• Asam nukleat dalam sel terdiri dari DNA (DeoxyriboNucleic Acid) dan RNA
(RiboNucleic Acid).
• Asam nukleat baik DNA maupun RNA tersusun dari monomer nukleotida.
• Nukleotida tersusun dari gugus fosfat, basa nitrogen dan gula pentosa.
• Basa nitrogen berasal dari kolompok purin dan pirimidin.
o Purin utama asam nukleat adalah adenin dan guanin, sedangkan
pirimidinnya adalah sitosin, timin dan urasil.
Polimer

1. Berdasarkan Asalnya
a. Polimer alamiah
Polimer Monomer Polimerisasi
Protein Asam amino Kondensasi
Amilum Glukosa Kondensasi
Selulosa Glukosa Kondensasi
Asam nukleat Nukleotida Kondensasi
Karet alam Isoprena Adisi

b. Polimer Sintetik
Polimer Monomer Polimerisasi
Polietilena (PE) Etilena (etena) Adisi

Polivinil klorida Vinilklorida Adisi

Poli propilena (PP) Propena Adisi

Politetra fluoroetilena (Teflon) Tetrafluoroetilena Adisi

Poliamida (polinilon) Asam adipat + heksa metilen diamina Kondensasi

Polivinil alkohol Vinil alkohol Adisi

Dakron Metil tereftalat + etilen glikol Kondensasi

Poli butadiena Butadiena Adisi


Soal Latihan

1. Pengujian terhadap bahan makanan dengan beberapa pereaksi memberikan hasil


sebagai berikut :
Bahan Pereaksi Perubahan
Bahan makanan dan pereaksi yang cocok
Makanan Warna
1 Iodium Ungu untuk menguji adanya ikatan peptida dan
2 Fehling Merah bata amilum secara berturut-turut adalah . . . .
3 Tollens Cermin A. 1 dan 4
perak B. 2 dan 3
4 Xantoproteat Kuning- C. 3 dan 2
jingga D. 4 dan 5
5 Biuret ungu E. 5 dan 1

2. Berikut ini merupakan beberapa jenis polimer :


(1) Polipropena
(2) PVC
(3) Dakron
(4) Karet alam
(5) Teflon
Polimer yang terbuat dari monomer dengan rumus [–CH2=C (CH3)–CH=CH–]n terdapat pada
nomor ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
3. Beberapa kegunaan makromolekul sebagai berikut :
(1) Sumber energi utama
(2) Pembentuk jaringan baru
(3) Kontrol genetika
(4) Mempertahankan suhu badan
(5) Enzim yang mengkatalis reaksi
Fungsi protein terdapat pada nomor . . . .
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (5)
D. (3) dan (4)
E. (4) dan (5)
4. Hidrolisis suatu makromolekul menghasilkan monomer yang mengandung basa purin
dan pirimidin. Makromolekul tersebut, dalam sel hidup, berfungsi sebagai cetakan untuk
mensintesis polimer asam amino. Makromolekul yang dimaksud sangat tidak stabil dan
terdegradasi dalam waktu singkat. Makromolekul tersebut adalah ….
A. asam laktat
B. asam askorbat
C. asam barbiturat
D. asam piruvat
E. asam deoksiribonukleat

5. Berikut ini adalah pernyataan yang tidak benar tentang karbohidrat, protein, dan lemak
adalah…
A. karbohidrat merupakan polimer alam yang terdiri dari monomer monosakarida
B. uji biuret dilakukan untuk mengidentifikasi adanya protein
C. mentega dibuat dari hidrogenasi minyak nabati dengan katalis Pt
D. sukrosa, maltosa, dan laktosa merupakan monosakarida
E. pemanasan dapat mengakibatkan denaturasi protein

6. Suatu karbohidrat memiliki ciri-ciri:


i. bereaksi dengan pereaksi Tollens menghasilkan cermin perak
ii. Jika dihidrolisis menghasilkan 2 molekul karbohidrat lain yang tidak sejenis
Diperkirakan senyawa tersebut adalah . . . .
A. Selulosa
B. Sukrosa
C. Maltosa
D. Laktosa
E. Glukosa

7. Bacalah wacana berikut!


Sabun dapat dibuat melalui proses batch atau kontinu. Pada proses batch, lemak atau
minyak dipanaskan dengan alkali (NaOH atau KOH) berlebih dalam sebuah ketel. Jika
penyabunan telah selesai, garam-garam ditambahkan untuk mengendapkan sabun.
Lapisan air yang mengandung garam, gliserol dan kelebihan alkali dikeluarkan dan
gliserol diperoleh lagi dari proses penyulingan seperti pada reaksi :

Di dalam sabun terdapat struktur bipolar, bagian kepala bersifat hidrofilik dan bagian
ekor bersifat hidrofobik.
Prinsip kerja sabun saat digunakan adalah . . . .
A. Mengendapkan kotoran
B. Menaikkan tegangan permukaan air hingga bagian ekor akan mudah mengikat air
C. Bagian kepala dari sabun mengikat air dan tersuspensi dalam air membentuk misel
yang tidak mudah mengendap
D. Menetralkan muatan kotoran
E. Bagian ekor menarik air hingga kotoran mudah lepas

8. Sabun dapat dibuat dengan mereaksikan lemak jenuh maupun tidak jenuh dengan
senyawa alkali melalui reaksi saponifikasi. Berikut ini merupakan salah satu reaksi
pembuatan sabun :

Rumus struktur dan nama sabun yang dihasilkan adalah . . . .


A. C17H35COOK : Kalium stearat
B. C17H35COOCH2K : Kalium stearat
C. C17H35COOK : Kalium tristearat
D. C17H35COOCH2K : Kalium tristearat
E. C17H35COOK : Gliseril kalium stearat

9. Untuk menentukan kadar gula dalam tubuh pasien digunakan pereaksi . . . .


A. Fehling, karena pereaksi ini lebih spesifik untuk mengidentifikasi gugus aldehid
B. Molish, karena pereaksi ini dapat mengidentifikasi zat golongan karbohidrat
C. Millon, karena pereaksi ini dapat menentukan adanya fenol dalam protein
D. Ninhidrin, karena pereaksi ini dapat mendeteksi asam amino
E. Seliwanof, karena pereaksi ini dapat membedakan gula aldose dan ketosa

10. Larutan protein dapat bereaksi dengan asam maupun basa, hal ini menunjukan bahwa
protein bersifat…
A. kovalen
B. basa lemah
C. asam lemah
D. netral
E. amfoter
KUNCI JAWABAN

2. A 7. C
KIMIA ANORGANIK 3. E 8. D
A. Struktur Atom dan Sistem Periodik 4. D 9. C
Unsur 5. C 10. B
1. C 6. C
2. E 7. A E. Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
3. C 8. E 1. E 6. A
4. A 9. B 2. B 7. A
5. A 10. E 3. B 8. C
4. B 9. B
B. Ikatan Kimia 5. A 10. B
1. D 6. C
2. C 7. D
3. D 8. E KIMIA FISIK
4. E 9. A A. Termokimia
5. D 10. B 1. B 6. E
2. E 7. D
3. C 8. E
KIMIA ANALITIK 4. D 9. C
A. Larutan Asam Basa 5. C 10. D
1. D 6. B
2. C 7. D B. Laju Reaksi
3. E 8. D 1. E 6. B
4. A 9. A 2. E 7. C
5. D 10. B 3. C 8. B
4. E 9. E
B. Stoikiometri 5. D 10. C
1. B 6. B
2. D 7. E C. Kesetimbangan Kimia
3. B 8. C 1. A 6. B
4. C 9. D 2. C 7. B
5. B 10. A 3. C 8. D
4. A 9. A
C. Larutan Penyangga 5. C 10. E
1. C 6. B
2. D 7. C D. Sifat Koligatif Larutan
3. E 8. D 1. A 6. B
4. B 9. C 2. E 7. C
5. D 10. E 3. C 8. C
4. C 9. C
D. Hidrolisis Garam 5. D 10. A
1. C 6. B
E. Reaksi Redoks dan Elektrokimia
1. D 6. E
2. E 7. A
3. D 8. B
4. B 9. A
5. A 10. E

KIMIA ORGANIK
A. Hidrokarbon
1. E 6.B
2. B 7. B
3. B 8. E
4. A 9. C
5. E 10. B

B. Senyawa Turunan Alkana


1. A 6. C
2. B 7. E
3. B 8. A
4. C 9. C
5. D 10. A

BIOKIMIA
A. Makromolekul (Karbohidrat, Protein,
Polimer)
1. E 6. D
2. D 7. B
3. C 8. C
4. C 9. B
5. D 10. E

Anda mungkin juga menyukai