MATERI
SBMPTN-UTBK
KIMIA 2021
KIMIA ANORGANIK
Ringkasan
Teori Atom
1. Teori Atom Thompson
“Atom bermuatan positif dengan elektron yang tersebar dipermukaannya.”
Percobaan Thompson :
Lambang Atom :
A p+n
ZX atau ZX
Jenis Atom
►Atom Netral = Atom yang tidak bermuatan listrik
proton = nomor atom
elektron = nomor atom
neutron = massa atom – nomor atom
► Kation = Atom bermuatan positif
proton = nomor atom
elektron = nomor atom – muatan
neutron = massa atom – nomor atom
► Anion = Atom bermuatan negatif
proton = nomor atom
elektron = nomor atom + muatan
neutron = massa atom – nomor atom
1
× massa atom 12C = 1 sma
12
c. Kaidah Hund
Pada pengisian orbital-orbital yang mempunyai energi sama, elektron menempati
orbital secara sendiri-sendiri dahulu, baru kemudian berpasangan.
Bilangan Kuantum
1. Bilangan kuantum utama (n) : menyatakan kulit atom.
2. Bilangan kuantum azimuth () : menyatakan subkulit tempat elektron berada.
Harga : (s = 0); (p = 1) ; (d = 2) ; (f = 3).
3. Bilangan kuantum magnetik (m) : menyatakan orbital yang ditempati elektron.
Harga m : – s/d +
4. Bilangan kuatum spin (s) : menyatakan arah putaran elektron.
1 1
Harga s : − atau +
2 2
2. Periode : berdasarkan kulit terluar atau kulit terbesar dari konfigurasi elektron.
1. Unsur yang mempunyai diagram elektron valensi pada keadaan dasar seperti berikut
adalah ….
A. 16S
B. 13Al
C. 15P
D. 8O
E. 6C
3. Konfigurasi elektron ion X2+ yang memiliki bilangan massa 45 dan 24 neutron adalah ….
A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3
B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d2
C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1
D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1
E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1
4. Pernyataan yang benar untuk atom As dengan konfigurasi elektron [Ar] 4s2 3d10 4p3 dan
atom Sb dengan konfigurasi elektron [Kr] 5s2 4d10 5p3 adalah …. . . .
A. jari-jari atom As < Sb
B. jari-jari ion As3- < Sb5+
C. sifat paramagnetik As < Sb
D. keelektronegatifan As < Sb
E. energi ionisasi pertama As < Sb
5. Diketahui data unsur X dengan nomor atom 19.
(1) Merupakan unsur logam
(2) Membentuk ion dengan muatan X+1
(3) Dalam sistem periodik terletak dalam periode 3 golongan II A
(4) Elektron terakhirnya mengisi subkulit 3d
Data yang tepat mengenai unsur itu adalah . . . .
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)
6. Bila isotop 8T16 membentuk ion T2-, maka konfigurasi elektronnya adalah . . . .
A. [He] 2s2 2p2
B. [He] 2s2 2p4
C. [He] 2s2 2p6
D. [Ne] 3s2 3p2
E. [Ne]3s2 3p4
7. Suatu unsur mempunyai harga keempat bilangan kuantum dari elektron terakhir : n = 5
1
; l = 0 ; m = 0 ; s = − . Elektron terakhir dari unsur tersebut terletak pada . . . .
2
A. 5s2
B. 5p3
C. 5d2
D. 3d10 4s2
E. 3d10 5s2
8. Konfigurasi elektron suatu unsur adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s1. Dalam tabel periodik
unsur tersebut terletak pada . . . .
A. Periode 3, golongan I A
B. Periode 3, golongan VI A
C. Periode 4, golongan I B
D. Periode 4, golongan IV B
E. Periode 4, golongan VI B
3. R.
4. S.
A. 1, 2
B. 1,3
C. 2,3
D. 2,3,4
E. 1,2,3,4
B. Ikatan Kimia
Ringkasan
Ikatan Ion
Ikatan antara atom yang melepaskan elektron (logam) dengan atom yang menangkap
elektron (bukan logam).
Contoh : Pembentukan senyawa MgF2
9F (2, 7) + e → F- (2, 8) x2
Mg + 2F → Mg2+ + 2F-
Mg2+ + F- → MgF2
Ikatan Kovalen
Ikatan yang terjadi akibat pemakaian bersama pasangan elektron, terjadi antara non logam
dengan non logam.
Bentuk Molekul
Tabel berbagai kemungkinan bentuk molekul senyawa :
Σ Σ
Bentuk Molekul Contoh
PEI PEB
4 0 Tetrahedron CH4
3 1 Piramida trigonal NH3
2 2 Planar bentuk V H2O
5 0 Bipiramida trigonal PCl5
4 1 Bidang empat SF4
3 2 Planar bentuk T IF3
2 3 Linier XeF3
6 0 Oktahedron SF6
5 1 Piramida sisiempat IF5
4 2 Segi empat planar XeF4
IKATAN HIDROGEN
Adalah ikatan antarmolekul senyawa hidrogen yang disebabkan oleh gaya tarik-menarik
atom H dari molekul satu dengan atom lain yang sangat elektronegatif (terutama N, O dan
F).
Soal Latihan
1. Atom B (Z = 5) dapat berikatan dengan H (Z =1) membentuk BH3. Pernyataan yang benar
untuk BH3 adalah ….
1) bersifat nonpolar
2) dapat membentuk ikatan hidrogen antar molekul
3) merupakan asam Lewis
4) molekulnya berbentuk tetrahedral
A. Semua benar
B. 4 saja yang benar
C. 2 dan 4 benar
D. 1 dan 3 benar
E. 1, 2 dan 3 benar
3. Kelarutan gas O2 dalam air lebih besar daripada kelarutan N2 dalam air. Hal ini
disebabkan karena ...
A. molekul O2 lebih berat dibandingkan N2
B. molekul O2 berukuran lebih besar dibandingkan N2
C. molekul O2 berukuran lebih kecil dibandingkan N2
D. molekul O2 lebih mudah membentuk dipol terinduksi dibandingkan N2
E. molekul O2 lebih polar dibandingkan N2
Berdasarkan data tersebut, jenis ikatan yang terdapat pada zat A dan zat B berturut-
turut adalah . . . .
A. ion dan kovalen non polar
B. kovalen polar dan kovalen non polar
C. kovalen polar dan koordinasi
D. kovalen polar dan ion
E. hidrogen dan ion
8. Dua buah unsur memiliki notasi 16X32 dan 9Y19. Jika unsur X dan Y berikatan, maka rumus
molekul dan bentuk molekulnya adalah ....
A. XY2 dan oktahedral
B. X2Y dan tetrahedral
C. X6Y dan oktahedral
D. XY6 dan tetrahedral
E. XY6 dan oktahedral
Bentuk molekul yang terjadi jika kedua unsur tersebut berikatan adalah ….
A. Tetrahedral
B. Segitiga datar
C. Linier
D. Segitiga piramida
E. Oktahedral
KIMIA ANALITIK
Ringkasan
1. Asam
[H+]= Ka.[asam] = . [asam]
= Ka
pH= – log [H+]
[asam ]
2. Basa
[OH-]= K b .[basa ] = . [basa]
pH + pOH = pKw
Rumus titrasi :
Grek asam = Grek basa
Ma . Va . valensiasam = Mb . Vb . valensibasa
Soal Latihan
2. Seorang siswa mengencerkan larutan 10 mL cuka 0,1 M sampai volumenya menjadi 100
mL. Bila Ka asam cuka 10-5, maka pH larutan asam cuka setelah pengenceran adalah ....
A. 2
B. 2,3
C. 3,5
D. 5,8
E. 7,0
3. Sebanyak 17,1 gram Ba(OH)2 dilarutkan kedalam air hingga volumenya menjadi 250 mL.
Harga pH larutan yang terjadi adalah ....
(Ar Ba = 137 ; O = 16 ; H = 1)
A. 1 – 3 log 2
B. 2 + log 2
C. 2 + log 1
D. 13 + log 1
E. 13 + 3 log 2
5. Asam sianida, HCN, mempunyai Ka = 5,0 × 10-10. pH larutan HCN 0,05 M adalah ….
A. 2 – log 5
B. 5 – log 2
C. 5 + log 6
D. 6 – log 5
E. 8 + log 5
7. Sebanyak 20 mL larutan hidrazin, N2H4, 0,02 M (Kb = 2 × 10–6) dititrasi dengan larutan
asam kuat HCl 0,01 M.
Reaksi yang terjadi: N2H4 (aq) + HCl(aq) → N2H5Cl(aq)
pH larutan hidrazin sebelum titrasi adalah.....
A. 4 – log 2
B. 6 – log 2
C. 8 + log 2
D. 10 + log 2
E. 10 + 2 log 2
8. Percobaan pembuatan air raja dilakukan dengan mereaksikan larutan HNO3 dan HCl
dengan perbandingan 1:3. Pada percobaan tersebut digunakan larutan HCl 9 M dan 20
mL HNO3 6 M.
Jika larutan HNO3 yang digunakan pada percobaan tersebut berasal dari pengenceran
larutan HNO3 pekat 12 M, maka volume HNO3 pekat yang diperlukan adalah.....
A. 3,0 mL
B. 5,0 mL
C. 7,0 mL
D. 10,0 mL
E. 12,0 mL
9. Sebanyak 0,5 mmol Ca(OH)2 direaksikan dengan 5 mL H2SO4 0,15 M menurut reaksi
(belum setara) berikut.
Ca(OH)2 (s) + H2SO4 (aq) → CaSO4 (aq) + H2O (l)
Konsentrasi asam yang terdapat setelah reaksi adalah…
A. 0,050 M
B. 0,075 M
C. 0,100 M
D. 0,125 M
E. 0,250 M
Ringkasan
Skema Hubungan Jumlah Mol, Massa & Volume Gas
Massa Jumlah
0 23
×1
×
(gram) Partikel
A
02
r/
6,
M
23
×
r
:A
10
2×
r/
Jumlah
M
,0
:6
r
Mol
×
Vm : Vm
Volume Gas
(Liter)
Molaritas
n 10 %massa
M= M=
V Mr
Stoikiometri Reaksi
Langkah-langkah:
Soal Latihan
1. Untuk membakar sempurna 10 liter campuran gas metana (CH4) dan etana (C2H6)
dibutuhkan gas oksigen sebanyak 29 liter. Volume gas etana dalam campuran tersebut
adalah ....
A. 8 liter
B. 6 liter
C. 5 liter
D. 4 liter
E. 2 liter
3. Jika 13,15 g NiSO4.xH2O dipanaskan, massanya berkurang sebanyak 5,4 g. Rumus garam
kristal tersebut adalah .... (Ar H = 1; O = 16; S = 32; Ni = 59)
A. NiSO4.2H2O
B. NiSO4.3H2O
C. NiSO4.4H2O
D. NiSO4.5H2O
E. NiSO4.6H2O
5. Dalam kehidupan sehari-hari, gas asetilena sering digunakan untuk pengelasan logam,
gas ini dihasilkan dari reaksi antara karbid dengan air, menurut reaksi :
CaC2(s) + 2H2O(l) → Ca(OH)2(aq)+ C2H2(g)
Jika CaC2 yang digunakan 128 gram, maka volume gas C2H2 yang dihasilkan jika diukur
pada keadaan standar sebanyak . . . .
(Ar Ca = 40 ; C = 12 ; H = 1 ; O = 16)
A. 11,2 liter
B. 22,4 liter
C. 44,8 liter
D. 67,2 liter
E. 89,6 liter
6. Sebanyak 2,62 gram hidrat dari kalsium sulfat dipanaskan sampai semua air kristalnya
menguap sesuai persamaan reaksi :
CaSO4.x H2O(s) → CaSO4 + x H2O(g)
Jika massa padatan kalsium sulfat yang terbentuk adalah 1,36 gram, rumus senyawa
hidrat tersebut adalah . . . . (Ar Ca = 40 ; S = 32 ; O = 16)
A. CaSO4.3 H2O
B. CaSO4.4 H2O
C. CaSO4.5 H2O
D. CaSO4.6 H2O
E. CaSO4.7 H2O
8. Pupuk yang paling banyak mengandung nitrogen (Ar = 14) adalah ....
A. (NH4)3PO4 (Mr = 150)
B. (NH4)2SO4 (Mr = 142)
C. (NH2)2CO (Mr = 60)
D. NH4NO3 (Mr = 80)
E. NaNO3 (Mr = 85)
9. Karbondioksida yang dilepaskan astronot pada kapsul pesawat diserap oleh litium
hidroksida, sesuai reaksi:
2LiOH(s) + CO2(g)→ Li2CO3(s) + H2O(l)
Jika total LiOH yang dibawa pesawat sebanyak 240 kg untuk bertahan selama 200 hari,
setiap hari astronot melepaskan karbondioksida pada suhu 27°C dan tekanan 760
mmHg sebanyak .... (Ar H = 1, Li = 7, C = 12, O = 16)
A. 0,205 m3
B. 0,307 m3
C. 0,615 m3
D. 0,820 m3
E. 0,922 m3
10. Pada suhu tinggi, reaksi antara Al (Ar = 27) dan Fe2O3 (Mr = 160) berlangsung menurut
reaksi berikut:
2Al(s) + Fe2O3(s)→ Al2O3(s) + 2Fe(s)
Jika 108 g Al direaksikan dengan 160 g Fe2O3, massa Fe (Ar = 56) yang akan diperoleh
adalah ....
A. 5,6 g
B. 11,2 g
C. 56,0 g
D. 112,0 g
E. 124,0 g
C. Larutan Penyangga
Ringkasan
1. Buffer Asam
mol asam lemah
[H + ] = K a ×
mol basa konjugasi
4. Sistem penyangga dalam cairan luar sel (darah) adalah H2CO3 – HCO3–.
Soal Latihan
3. Larutan 25 mL CH3COOH 0,2 M (Ka = 10-5) dicampurkan dengan 25 mL NaOH 0,1 M. Harga
pH larutan yang terjadi adalah . . . .
A. 2,0
B. 2,5
C. 3,0
D. 5,0
E. 5,5
4. Sebanyak 100 mL larutan NaOH 0,1 M dicampur dengan 100 mL larutan asam sitrat,
H3C6H5O7 0,1 M. Setelah terjadi kesetimbangan, ion-ion berikut yang mempunyai
konsentrasi paling besar adalah ….
A. H+
B. OH–
C. C6H5O73–
D. HC6H5O72–
E. H2C6H5O7–
6. Serbuk NaOH dilarutkan 100 ml larutan CH3COOH 0,2 M sampai terbentuk larutan yang
mempunyai pH 5. Jika volume diabaikan (Ka = 10-5) maka massa serbuk NaOH yang
dilarutkan adalah ... (Ar Na : 23, O : 16, C : 12, H : 1)
A. 40 gram
B. 20 gram
C. 4 gram
D. 2 gram
E. 0,4 gram
7. pH campuran dari 200 mL NH4OH 0,1 M dengan 200 mL NH4Cl 0,1 M adalah . . . .(Kb =
10–5)
A. 5
B. 7
C. 9
D. 11
E. 13
8. Sejumlah 200 mL larutan HCN 0,30 M (Ka = 5 x 10–10) dicampurkan dengan 100 mL
larutan KOH 0,30 M. Ke dalam campuran tersebut ditambahkan 0,8 g NaOH padat (Mr =
40). Pada 25°C, pH larutan yang terbentuk adalah ….
A. 2
B. 4
C. 10 - log 5
D. 10
E. 12
9. Massa NaOH (Mr = 40) yang harus ditambahkan ke dalam 100 mL larutan HCOOH 0,2
M untuk mendapatkan pH sebesar 4 – log 2 adalah .... (Ka HCOOH = 2 x 10–4)
A. 0,1 gram
B. 0,2 gram
C. 0,4 gram
D. 2,0 gram
E. 4,0 gram
10. Zat-zat berikut apabila ditambahkan ke dalam larutan asam asetat, CH3COOH, dapat
membentuk larutan penyangga adalah...
(i) NaCl ; (ii) HCl; (iii) CH3COONa; (iv) NaOH
A. (i) dan (ii)
B. (i) dan (iii)
C. (ii) dan (iii)
D. (ii) dan (iv)
E. (iii) dan (iv)
D. Hidrolisis Garam
Ringkasan
a. Hidrolisis sebagian
i. Garam Asam
Asam Kuat + Basa Lemah
Contoh : NH4Cl, AgNO3, NH4Br
Kw
[H + ]= √ × [kation]
Kb
𝐾𝑤 Kw
𝐾ℎ = 𝐾𝑏
α=
Kb .[kation]
Kw
[OH − ]= √ × [kation]
Ka
𝐾𝑤 Kw
𝐾ℎ = 𝐾𝑎
α=
K a .[anion]
b. Hidrolisis total
Asam Lemah + Basa Lemah
Contoh : CH3COONH4, NH4CN
Kw Kw Kh
[H + ] = . Ka Kh = α=
Kb K a .K b 1 + Kh
• Jika Ka = Kb, larutan bersifat netral
• Jika Ka > Kb, larutan bersifat asam
• Jika Ka < Kb, larutan bersifat basa
c. Tidak terhidrolisis
Asam Kuat + Basa Kuat
Contoh : NaCl, K2SO4
pH = 7
Soal Latihan
2. Jika Kh ClO– pada suhu tertentu adalah 4,0 × 10–7, pH larutan KClO 0,1 M adalah ….
A. 10 – log 2
B. 10 + log 4
C. 4 – log 2
D. 5 – log 4
E. 10 + log 2
3. Lakmus biru akan berubah jadi merah apabila dicelupkan dalam larutan . . . .
A. NaOH
B. Ba(NO3)2
C. (NH4)2SO4
D. K2CO3
E. CaCl2
4. Sebanyak 50 mL larutan NH3 0,8 M dicampur dengan 50 mL larutan HCl 0,8 M. Jika Kb
NH3(aq) = 2 × 10-5, harga pH campuran yang terjadi adalah . . . .
A. 5 – ½ log 2
B. 5 + log 2
C. 9 – log 2
D. 9 + log 2
E. 9 + 2 log 2
5. Garam ammonium klorida NH4Cl dapat dibuat dengan mereaksikan 50 mL larutan NH3
0,2 M dan 50 mL larutan HCl 0,2 M, menurut reaksi :
NH3(aq) + HCl(aq) → NH4Cl(aq)
Senyawa tersebut dalam air mengalami hidrolisis dengan pH larutan sebesar . . . .
(Kb NH3 = 10–5; Kw = 10–14)
A. 1 – log 5
B. 1 + log 5
C. 5 + log 1
D. 9 + log 1
E. 9 + log 5
9. Fenol (C6H5OH) merupakan asam lemah dengan Ka = 1,0 x 10-10. Konsentrasi fenol yang
terdapat dalam larutan yang dibuat dengan melarutkan 0,02 mol C6H5ONa ke dalam
500 mL air adalah…
A. 2,5 x 10-8 M
B. 1,0 x 10-5 M
C. 2,0 x 10-3 M
D. 1,2 x 10-2 M
E. 2,4 x 10-1 M
10. Tetapan hidrolisis suatu garam yang diperoleh dari asam lemah dan basa kuat adalah
1,0 x 10-10. Nilai pH larutan 0,01 M garam tersebut adalah…
A. 6
B. 8
C. 10
D. 11
E. 12
E. Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
Ringkasan
Pengertian : Hasil kali konsentrasi ion-ion elektrolit yang sukar larut dalam larutan jenuhnya
dipangkat koefisiennya masing-masing.
Misal :
AxBy (s) x Ay+ (aq) + y B x– (aq)
Maka :
Ksp AxBy = [Ay+]x [Bx–]y
Dimana :
[Ay+] dan [B x–] = konsentrasi ion-ion Ay+ dan Bx–
Ksp
s=3
4
1. Diketahui Ksp Mg(OH)2, Mn(OH)2, Ni(OH)2 berturut-turut 1,8 × 10–11, 1,9 × 10–13, 2 × 10–
15
. Jika 100 mL larutan mengandung ion Mg2+, Mn2+, Ni2+ dengan konsentrasi sama yaitu
0,002 M dicampur dengan 100 mL larutan NaOH 0,0004 M maka akan terbentuk
endapan . . . .
A. Mg(OH)2
B. Mn(OH)2
C. Mg(OH)2 dan Ni(OH)2
D. Mn(OH)2 dan Ni(OH)2
E. Mg(OH)2, Mn(OH)2, dan Ni(OH)2
3. Sebanyak 100 mL larutan AgNO3 0,01 M dicampur dengan 100 ml H2SO4 0,01 M.
Diketahui Ksp Ag2SO4 = 3,2 × 10–5. Pernyataan yang benar mengenai campuran tersebut
adalah . . . .
A. Terbentuk endapan karena Ksp < Qc
B. Terbentuk endapan karena Ksp > Qc
C. Belum terbentuk endapan karena Ksp < Qc
D. Belum terbentuk endapan karena Ksp > Qc
E. Larutan tepat jenuh karena Ksp = Qc
4. Harga Ksp AgOH = 2 x 10–8. Kelarutan AgOH dalam Sr(OH)2 0,4 M adalah . . . .
A. 4 x 10–9 M
B. 25 x 10–9 M
C. 4 x 10–8 M
D. 8 x 10–8 M
E. 25 x 10–8 M
5. Sebanyak 100 mL larutan Pb(NO3)2 0,4 M dicampur dengan 100 mL larutan K2SO4 0,4 M.
Jika Ksp PbSO4 = 4 × 10–8. Massa PbSO4 yang mengendap sebanyak . . . . (Ar Pb = 207 ; S
= 32 ; O = 16 ; K = 39)
A. 12,12 gram
B. 24,24 gram
C. 30,30 gram
D. 60,60 gram
E. 303 gram
6. Diketahui Ksp Mg(OH)2 = 6,0 × 10–12. Dua buah larutan dicampur dengan komposisi
sebagai berikut.
No Mg(NO3)2 KOH
(1) 200 ml, 10–3 M 200 ml, 10–5 M
(2) 100 ml, 10–4 M 100 ml, 10–3 M
(3) 400 ml, 10–5 M 400 ml, 10–4 M
(4) 250 ml, 10–3 M 250 ml, 10–3 M
(5) 500 ml, 10–5 M 500 ml, 10–5 M
7. Kelarutan PbCl2 (Mr = 288) pada suhu tertentu adalah 0,576 gram dalam 100 mL larutan.
Hasil kali kelarutan senyawa tersebut adalah .…
A. 3,2 x 10–5
B. 3,2 x 10–6
C. 6,4 x 10–6
D. 6,4 x 10–5
E. 8,0 x 10–8
8. Sebanyak 100 mL larutan CuCl2 0,4 M dicampurkan dengan larutan CuSO4 0,1 M.
Campuran ini kemudian ditetesi suatu basa sehingga pada pH 5 – log 2 mulai terbentuk
endapan Cu(OH)2. Jika Ksp Cu(OH)2 adalah 5,0 x 10–20, volume CuSO4 0,1 M yang
dicampurkan ke dalam CuCl2 tersebut adalah ….
A. 50 mL
B. 100 mL
C. 200 mL
D. 300 mL
E. 400 mL
9. Kelarutan perak sulfit, Ag2SO3 pada suhu tertentu sebesar 1 x 10–5 M. Ksp perak sulfit
pada suhu tersebut adalah ....
A. 1,00 x 10–10
B. 4,00 x 10–15
C. 2,70 x 10–19
D. 1,08 x 10–23
E. 1,08 x 10–25
10. Sebanyak 50 ml larutan Na2SO4 0,04 M ditambahkan ke dalam 50 ml larutan BaCl2 0,05
M. Jika Ksp BaSO4 1,0 x 10-10, maka pernyataan berikut yang benar adalah ....
1) Larutan Na2SO4 sebagai pereaksi pembatas
2) Konsetrasi Ba2+ sisa di dalam larutan sebanyak 0,01 M
3) Kelarutan BaSO4 dalam air murni adalah 10-5 M
4) Tidak terbentuk endapan BaSO4
A. 1 dan 2 saja
B. 1 dan 3 saja
C. 2 dan 4 saja
D. 1, 2 dan 3 saja
E. Semua benar
KIMIA FISIK
A. Termokimia
Ringkasan
2. Diagram tingkat energi reaksi endoterm 2. Diagram tingkat energi reaksi eksoterm
P R
∆H = P-R =(+) ΔH=P-R=(–)
R P
1. Kalorimetri
Q = m. c. ∆t
Q1 : Q2 = n1 : n2
Qreaksi= Qlarutan + Q kalorimeter
Q kalorimeter = C.Δt
H = – (Q : n)
Soal Latihan
1. Kalor pembentukan AgNO3 adalah – 23 kkal / mol. Pernyataan tersebut dapat ditulis . . .
A. Ag+ + NO3– → AgNO3 H = + 23 kkal
B. 2Ag(s)+N2(g)+3O2(g)→2AgNO3 H= – 46kkal
C. 2Ag(s)+2HNO3→2AgNO3+H2 H= +46 kkal
D. Ag2O + N2O5(g) → 2AgNO3 H = + 46 kkal
E. Ag+ + NO3– → AgNO3 H = + 46 kkal
H1 N2(g) + H2(g)
H = – 48 kJ/mol
H2 NH3(g)
4. Sebanyak 12 gram CO(NH2)2 (Mr = 60) dilarutkan dalam 100 mL air ternyata suhu turun
sebesar 5°C. Jika kalor jenis air 4,2 J g–1 K–1, massa dan massa jenis CO(NH2)2 diabaikan,
maka perubahan entalpi pelarutan CO(NH2)2 tersebut adalah . . . .
A. – 11,4 kJ mol–1
B. – 10,5 kJ mol–1
C. + 1,25 kJ mol–1
D. + 10,5 kJ mol–1
E. + 11,5 kJ mol–1
5. Jika 100 cm3 larutan KOH 1 M direaksikan dengan 100 cm3 HCl 1 M dalam sebuah bejana,
ternyata suhu larutan naik dari 29°C menjadi 37,5°C jika larutan dianggap sama dengan
air, kalor jenis 4,2 J/g K, massa jenis air = 1 g/cm3 maka ∆H netralisasi adalah . . . .
A. + 82,3 kJ mol–1
B. +71,4 kJ mol–1
C. +7,14 kJ mol–1
D. – 7,14 kJ mol–1
E. – 71,4 kJ mol–1
7. Kedalam sebuah tabung reaksi dimasukkan kristal NH4Cl dan kristal Ba(OH)2.8H2O.
Reaksi segera berlangsung, ditandai dengan penurunan suhu. Pernyataan yang benar
tentang eksperimen tersebut adalah . . . .
A. Reaksi eksoterm, karena terjadi perpindahan energi dari sistem ke lingkungan
B. Reaksi eksoterm, karena terjadi perpindahan energi dari lingkungan ke sistem
C. Reaksi endoterm, karena terjadi perpindahan energi dari sistem ke lingkungan
D. Reaksi endoterm, karena entalpi sistem berkurang
E. Reaksi endoterm, karena terjadi perpindahan energi dari lingkungan ke sistem
10. Diketahui:
ΔHf / H2O(/) = – 285,5 kj/mol
ΔHf / CO2(g) = – 393,5 kj/mol
ΔHf/C3H8(g) = – 103,0 kj/mol
Perubahan entalpi dari reaksi:
C3H8(g) +5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(l) adalah . . . .
A. – 1180,5 kJ
B. + 1180,5 kJ
C. + 2219,5 kJ
D. – 2219,5 kJ
E. – 2426,5 kJ
B. Laju Reaksi
Ringkasan
R⎯
⎯→ P
mA + nB → pC + qD
1. Konsentrasi
Makin besar konsentrasi pereaksi/reaktan, makin besar pula laju reaksinya; secara
umum untuk reaksi : xA + yB → produk
V=k[A]x[B]y
2. Suhu
Semakin tinggi suhu, semakin cepat laju reaksi berlangsung. Hubungan laju reaksi
dengan suhu dinyatakan sebagai berikut :
T T
V2 = V a .V
1 t1 = V a .t
2
Keterangan:
V1 = laju reaksi pada suhu T1
V2 = laju reaksi pada suhuT2
t1 = waktu reaksi pada suhu T1
t2 = waktu reaksi pada suhu T2
ΔV = kelipatan laju
a = kenaikan suhu
∆T = T2 – T1
4. Katalis
Katalis merupakan zat yang dapat mempercepat laju reaksi dengan cara menurunkan
energi aktivasi (energi minimum yang dimiliki partikel-partikel agar menghasilkan
tumbukan efektif). Katalis yang bersifat negatif/memperlambat laju reaksi disebut
inhibitor.
Grafik Hubungan Konsentrasi Pereaksi dengan Laju Reaksi
• Orde 0
• Orde 1
• Orde 2
1. Reaksi berikut :
2H2(g) + 2NO(g) → 2H2O(g) + N2(g)
Mempunyai persamaan laju, v = k [H2][NO]2 dan k = 1 × 10–6. Bila direaksikan 4 mol H2
dan 2 mol NO dalam bejana 2 liter, maka laju awal reaksi adalah . . . .
A. 1,6 × 10–5
B. 6,4 × 10–5
C. 4,0 × 10–6
D. 3,0 × 10–6
E. 2,0 × 10–6
Massa CaCO3 untuk seluruh larutan sama. Laju reaksi percobaan yang hanya dipengaruhi
oleh luas permukaan terdapat pada nomor . . . .
A. (1) terhadap (2)
B. (1) terhadap (5)
C. (1) terhadap (4)
D. (2) terhadap (4)
E. (2) terhadap (5)
8. Pada suhu 273oC, gas brom dapat bereaksi dengan gas nitrogen monoksida menurut
persamaan reaksi :
2NO(aq) + Br2(g) → 2NOBr(g)
Berdasarkan reaksi tersebut diperoleh data berikut :
Konsentrasi Awal
Perco. Laju Reaksi Awal (Ms-1)
NO Br2
1 0,1 0,05 6
2 0,1 0,10 12
3 0,2 0,10 24
Laju reaksi bila konsentrasi gas NO = 0,01 M dan gas Br2 = 0,03 M adalah ….
A. 0,012
B. 0,36
C. 1,200
D. 3,600
E. 12,000
C. Kesetimbangan Kimia
Ringkasan
1. Pengubahan Konsentrasi
▪ Jika konsentrasi salah satu komponen kesetimbangan diperbesar; maka kesetimbangan
bergeser ke ruas lawan
▪ Jika konsentrasi salah satu komponen kesetimbangan diperkecil; maka kesetimbangan
bergeser ke ruas sendiri
▪ Untuk kesetimbangan heterogen, komponen yang berwujud zat padat/cair murni tidak
mempengaruhi kesetimbangan, karena zat padat/cair murni adalah sesuatu yang
konstan
contoh:
BiCl3(aq) + H2O(l) BiOCl(s) + 2HCl(aq) ; artinya:
− Penambahan BiCl3 maka kesetimbangan bergeser kekanan
− Penambahan HCl maka kesetimbangan bergeser ke kiri
− Penambahan BiOCl(s), kesetimbangan tidak bergeser
Catatan !! :
− Koefisien zat murni yang berindeks liquid(l) dan solid(s) tidak diperhitungkan!
Harga K hanya dipengaruhi oleh suhu, jika suhu tetap maka harga K tetap, jika suhu berubah
maka harga K berubah, jika perubahan suhu menggeser kesetimbangan ke ruas kanan, maka
harga K semakin besar, begitu juga sebaliknya.
Secara umum:
mA(g) + nB(g) pC(g) + qD(g)
Kc =
C p D q
Am B n
Note!
persamaan ini hanya berlaku untuk zat indeks (g) = gas dan (aq) = aqua
Kp =
PC p PD q
PA m PD n
Ptot = PA + PB + PC + PD +…
mol gas A
PA = X Ptot
mol seluruh gas
Note!
Persamaan ini hanya berlaku untuk zat indeks (g) = gas.
Hubungan Kc dengan Kp
Kp=Kc (RT)∆n
∆n = (p+q)-(m+n)
Soal Latihan
1. Dalam suatu bejana yang bervolume 1 liter, sebanyak 4 mol NO2 membentuk
kesetimbangan sebagai berikut :
2NO2(g) ⇌ 2NO(g) + O2(g)
Dalam keadaan setimbang pada suhu tetap terbentuk 1 mol O2. Harga tetapan
kesetimbangan (Kc) adalah . . . .
A. 1,0
B. 1,5
C. 2,0
D. 4,0
E. 5,0
3. Sebanyak 4 mol N2O4 dipanaskan dalam ruang 1 liter sehingga terurai sebanyak 50%
menurut persamaan reaksi : N2O4(g) ⇌ 2NO2(g). Jika tekanan total campuran gas tersebut
3 atm, maka harga Kp dari reaksi tersebut adalah . . . .
A. 1
B. 2
C. 4
D. 8
E. 16
5. Pada reaksi : A(g) + 2B(g) ⇌ 2C(g), tekanan total pada kesetimbangan adalah 1 atm. Jika
tekanan parsial A = 0,4 atm dan tekanan parsial B = 0,2 atm, maka harga Kp adalah . . . .
A. 2,5
B. 7,5
C. 10
D. 12,5
E. 17,5
10. Pada kondisi tekanan dan temperatur tertentu dalam tabung tertutup 5 L terjadi
kesetimbangan:
NO2(g) + CO(g) ⇌ NO(g) + CO2(g)
Konsentrasi masing-masing gas dalam kesetimbangan adalah 0,4 M. Bila ke dalam
tabung tersebut ditambahkan gas NO dan CO2 masing-masing sebanyak 3 mol,
konsentrasi CO(g) dalam kesetimbangan yang baru adalah ….
A. 0,20 M
B. 0,40 M
C. 0,50 M
D. 0,60 M
E. 0,70 M
Ringkasan
Elektrolit :
Tb = Kb . m [ 1 + (n – 1) ]
Gr 1000
Tb = Kb . . . [ 1 + (n – 1) ]
Mr p
Elektrolit :
Tf = Kf . m [ 1 + (n – 1) ]
Gr 1000
Tf = Kf . . . [ 1 + (n – 1) ]
Mr p
Tekanan Osmosis ( )
Non Elektrolit : = M.R.T
G 1000
= . RT
Mr v
Elektrolit : = M.R.T [ 1 + (n – 1) ]
G 1000
= . R T [ 1 + (n − 1) α ]
Mr v
4) Tekanan Osmosis
• Naiknya air dari tanah melalui akar
• Membunuh lintah dengan garam
• Penggunaan obat tetes mata
• Pemisahan zat beracun dalam air limbah
• Pengawetan makanan dengan garam dapur
• Penggunaan larutan infus melalui pembuluh darah
• Pembuatan ikan asin
• Pengawet makanan
• Mengontrol bentuk sel
• Desalinasi air laut (osmosis balik)
Soal Latihan
1. Berikut ini 2 contoh penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari :
(1) Proses penyerapan air dari dalam tanah oleh tumbuh-tumbuhan.
(2) Etilen glikol yang ditambahkan dalam radiator mobil.
Sifat koligatif larutan yang ditunjukkan oleh kedua contoh tersebut berturut-turut adalah
....
A. Tekanan osmotik dan penurunan titik beku
B. Tekanan osmotik dan kenaikan titik didih
C. Penurunan titik beku dan tekanan osmotik
D. Kenaikan titik didih dan penurunan titik beku
E. Penurunan titik beku dan kenaikan titik didih
suhu
(1) : air
(2) : Larutan urea 0,1 m
(3) : Larutan NaCl 0,1 m
liquid
A
Gas
D
Temperatur oC →
Yang menunjukkan garis didih air adalah . . . .
A. A – B
B. A – C
C. D – A
D. D – A – C
E. B – A – C
8. Seorang siswa melarutkan 60 gram urea (Mr = 60) dalam 162 gram air. Jika tekanan uap
air pada 26oC adalah 25 mmHg, maka tekanan uap jenuh larutan adalah . . . .
A. 30 mmHg
B. 25 mmHg
C. 22,5 mmHg
D. 15,75 mmHg
E. 10,32 mmHg
T
Padat
T'
Gas
L' L N N'
-4 0 100 105
T ( 0C)
Berdasarkan diagram tersebut daerah perubahan titik didih larutan adalah . . . .
A. LL’
B. TB
C. NN’
D. TC’
E. T’C’
10. Data hasil percobaan tentang titik beku beberapa larutan sebagai berikut:
No. Larutan Titik beku
1. Urea 0,1 M - 0,4 C
2. Urea 0,2 M - 0,6 C
3. NaCl 0,1 M - 0,8 C
4. NaCl 0,2 M - 1,0 C
5. Glukosa 0,1 M - 0,4 C
6. Glukosa 0,2 M - 0,6 C
Bila diketahui titik beku pelarut (air) saat itu 0C, maka dari data tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa sifat koligatif larutan dipengaruhi oleh . . . .
A. Jumlah partikel
B. Kemolaran
C. Suhu
D. Jenis larutan
E. Konsentrasi larutan
E. Reaksi Redoks dan Elektrokimia
Ringkasan
Pengertian Redoks:
1. Reaksi Reduksi
- Reaksi pelepasan oksigen
- Reaksi penyerapan elektron
- Reaksi yang mengalami penurunan biloks
2. Reaksi Oksidasi
- Reaksi penangkapan oksigen
- Reaksi pelepasan elektron
- Reaksi yang mengalami kenaikan bilok
Oksidator (Pengoksidasi)
Oksidator adalah zat yang menyebabkan zat lain teroksidasi. Oksidator mengalami reduksi
(bilangan oksidasi turun).
Reduktor (Pereduksi)
Reduktor adalah zat yang menyebabkan zat lain tereduksi. Reduktor mengalami oksidasi
(bilangan oksidasi naik).
2. 2 elektroda / kutub
Katoda : kutub (+) → reaksi reduksi
Anoda : kutub (-) → reaksi oksidasi
Disingkat KPAN: Katoda(+); Anoda (-).
3. Potensial listrik yang dihasilkan sel Volta disebut potensial sel (Eosel ). Reaksi berlangsung
spontan bila besarnya Eosel = positif (+).
netral│ion║ion│netral
Anoda Katoda
e-
A(-) V K(+)
Jembatan garam
Sel Elektrolisis
1. 2 elektroda / kutub
Katoda : kutub (+) → reaksi reduksi
Anoda : kutub (-) → reaksi oksidasi
Disingkat KNAP: Katoda(-); Anoda (+).
e it
W = eF =
96500
Ar
e=
biloks
W1 W2
=
e1 e2
Keterangan :
W = massa zat yang dihasilkan
e = massa ekivalen
I = arus (ampere)
T = waktu (detik)
F = mol elektron = tetapan Faraday
1F = 96500 coulomb
Ar = massa atom relatif
Soal Latihan
Reaksi Redoks
1. Perhatikan wacana berikut!
Senyawa aktif pada pemutih adalah senyawa natrium hipoklorit (NaClO). Untuk
menghitung kadar NaClO dalam pemutih digunakan reaksi iodometri, yaitu :
NaClO(l) + 2KI(aq) + 2HCl(aq) → NaCl(aq) + 2KCl(aq) + I2(l) + H2O(l)
I2(l) + 2Na2S2O3(aq) → 2NaI(aq) + Na2S4O6(aq)
Berdasarkan wacana tersebut, sifat kimia senyawa yang terdapat dalam pemutih adalah
....
A. Katalisator
B. Reduktor
C. Emulgator
D. Oksidator
E. Inhibitor
2. Pada reaksi redoks :
H2S + KMnO4 → K2SO4 + MnO2
Dalam reaksi di atas 1 mol H2S akan melepaskan mol elektron sebanyak . . . .
A. 4
B. 5
C. 6
D. 7
E. 8
Mg Al
MgSO4(aq) AlCl3(aq)
Diagram sel yang paling tepat dari sel volta tersebut adalah . . . .
A. Mg2+(aq) | Mg(s) || Al3+(aq) | Al(s)
B. Mg(s) | Mg2+(aq) || Al3+(aq) | Al(s)
C. Mg(s) | Al3+(aq) || Mg2+(aq) | Al(s)
D. Al3+(aq) | Al(s) || Mg(s) | Mg2+(aq)
E. Al(s) | Al3+(aq) || Mg2+(aq) | Mg(s)
7. Proses elektrolisis larutan CuSO4 dengan menggunakan elektroda karbon, arus sebesar
10 ampere dan waktu 965 detik akan mengendapkan tembaga sebanyak .... gram (Cu =
63,5)
10 × 965 × 63,5
A.
96500 × 2
10 × 965 × 2 × 63,5
B.
96500
10 × 96500 × 2
C.
63,5
D. 10 × 96500 × 63,5 × 965
E. 965 × 10 × 63,5
8. Larutan AgNO3 dielektrolisis selama 965 detik. Endapan yang terbentuk sebanyak 2,16
gram. Jika Ar Ag = 108, arus yang digunakan untuk elektrolisis tersebut adalah ….
A. 1 A
B. 2 A
C. 5 A
D. 10 A
E. 20 A
KIMIA ORGANIK
A. Hidrokarbon
Ringkasan
Reaksi-Reaksi Hidrokarbon:
1. Reaksi Pembakaran
Adalah reaksi dengan oksigen menghasilkan karbondioksida dan air
2. Reaksi substitusi
Adalah reaksi pergantian atom H dengan gugus lain
3. Reaksi adisi
Adalah reaksi pemutusan ikatan rangkap/reaksi penjenuhan
4. Reaksi eliminasi
Adalah reaksi yang menghasilkan ikatan rangkap
Soal Latihan
1. Diantara struktur molekul berikut yang mempunyai titik didih tertinggi adalah . . . .
A. CH3─CH2─CH3
B. CH3─CH2─CH2─CH3
C. CH3─CH─CH3
CH3
D. CH3
CH3─C─CH3
CH3
E. CH3─CH2─CH2─CH2─CH3
2. Berikut ini grafik titik didih 3 buah isomer dari senyawa C5H12.
3. CH3–CH2–CH2Cl + NaOH →
CH3–CH2 = CH2 + H2O + NaCl
4. Tabel berikut ini berisi polutan/zat pencemar di udara dan dampak yang ditimbulkannya.
No Polutan/Zat Pencemar Dampak yang Ditimbulkan
(1) Oksida nitrogen, NOx Mengurangi kadar O2 dalam darah
(2) Oksida belerang, SOx Sesak nafas, hujan asam
(3) Karbon monoksida Pemanasan global, hujan asam
(4) Karbon dioksida Efek rumah kaca
Pasangan yang berhubungan dengan tepat antara polutan dan akibat yang
ditimbulkannya adalah nomor . . . .
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)
110o
C
180o
C o
260 C
340oC
Minyak panas
7. Suatu senyawa hidrokarbon CxHy (g) dibakar secara sempurna dengan oksigen berlebih
sehingga menghasilkan 264 g CO2 (Mr = 44) dan 54 g H2O. Rumus molekul yang mungkin
bagi hidrokarbon tersebut adalah ...
A. C6H8
B. C6H6
C. C5H10
D. C4H10
E. C4H8
8. Sebanyak 14,5 g senyawa organik, bila dibakar sempurna menghasilkan 44,0 g CO2 (Ar C
= 12, O = 16) dan 22,5 g H2O (Ar H = 1). Senyawa organik yang mungkin adalah ....
A. Siklobutadiena
B. Siklobutana
C. Butena
D. 1,3-butadiena
E. Butana
A. 1, 2, dan 3
B. 2, 3, dan 4
C. 1 dan 3
D. 2 dan 4
E. 4
10. Dibawah ini yang merupakan nama IUPAC yang benar untuk senyawa hidrokarbon
adalah ….
A. 2,3–dietil–3–metilbutana
B. 3,3,4–trimetilheksana
C. 2–etil–2,3–dimetilpentana
D. 2,3–dietil–2–metilbutana
E. 2–etil–3,3–dimetilpentana
Ringkasan
Keton +Fehling
Keton +Tollens
Jenis-jenis reaksi:
1. Reaksi Substitusi (pergantian)
2. Reaksi Adisi (Penambahan / pemutusan ikatan rangkap)
3. Reaksi eliminasi (Pengurangan / tunggal → rangkap)
4. Reaksi Oksidasi (KMnO4/H+ atau K2Cr2O7/H+/ O2)
5. Reaksi Reduksi (H2/Ni katalis)
2. Anilin
Bahan dasar untuk pembuatan zat warna diazo—dari hasil reaksi garam diazonium
dengan amina-amina aromatik atau fenol-fenol.
3. Kegunaan Fenol
1) Sebagai desinfektan dalam karbol/lisol
2) Sebagai bahan pembuat zat warna dan plastic
3) pengawet kayu
4) sintesis asam pikrat (2,4,6-trinitro fenol) : suatu bahan peledak
4. Asam Aromatik
- Asam Benzoat
1) bahan pengawet makanan atau minuman
2) bahan baku pembuatan zat warna
5. Nitrobenzena
- untuk membuat anilin dan parfum sabun
- bahan peledak
Soal Latihan
Perbedaan sifat kimia senyawa (1) dan senyawa (2) yang tepat adalah . . . .
Senyawa (1) Senyawa (2)
A. Dapat direduksi menjadi senyawa yang Dapat direduksi menjadi senyawa
bereaksi dengan natrium yang tidak bereaksi dengan natrium
B. Dapat dioksidasi menjadi alkohol primer Dapat dioksidasi menjadi alkohol
sekunder
C. Dapat diidentifikasi dengan pereaksi Tidak dapat bereaksi dengan
tolens menghasilkan cermin perak pereaksi tolens
D. Dapat dioksidasi menghasilkan senyawa Tidak dapat dioksidasi menjadi
yang dapat memerahkan lakmus biru senyawa organik lainnya
E. Dapat bereaksi dengan logam natrium Tidak dapat bereaksi dengan logam
natrium
2. Suatu senyawa karbon mempunyai rumus C2H4O2. Jika direaksikan dengan alkohol dalam
asam sulfat menghasilkan senyawa yang berbau harum. Rumus struktur senyawa
tersebut adalah . . . .
A. CH3CHO
B. CH3COOH
C. CH3 – CH2 – OH
D. CH3 – O – CH3
E. CH3 – COOCH3
3. Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar terbarukan alternatif yang dibuat dari
minyak nabati / lemak hewani alami maupun minyak jelantah. Proses pembuatan
biodiesel melibatkan reaksi transesterifikasi minyak / lemak dengan pereaksi alkohol dan
basa kuat menghasilkan monoalkilester dan gliserin sebagai hasil samping.
Biodiesel memiliki karakteristik pembakaran yang mirip dengan solar dari minyak bumi,
namun emisi pembakaran biodiesel lebih ramah lingkungan dibandingkan solar sehingga
dapat digunakan sebagai bahan bakar tersendiri maupun dicampur dengan solar untuk
mereduksi emisi gas beracun hasil pembakaran solar. Solar merupakan bahan bakar
yang berasal dari pengolahan minyak bumi yang kandungannya terdiri atas senyawa-
senyawa alkana rantai panjang C16-C20. Selain itu, solar mengandung senyawa nitrogen
dan sulfur yang pada pembakarannya menghasilkan senyawa beracun. Campuran
biodiesel dan solar di Indonesia disebut biosolar. Biodiesel dapat dicampur pada
berbagai perbandingan dengan solar. Campuran 5% biodiesel dan 95% solar diberi kode
B5.
Pasangan berikut yang menunjukkan rumus struktur dari komponen utama biodiesel
dan petroleum diesel (solar), berturut-turut adalah . . . .
Nama yang paling tepat untuk kedua struktur tersebut berturut-turut adalah . . . .
A. o-metilnitrobenzena dan trinitrometana
B. p-metilnitrobenzena dan 2,4,6-trinitrotoluena
C. o-nitrotoluena dan 2,4,6-trinitrotoluena
D. para metilnitrobenzena dan metil trinitrotoluena
E. m-nitrotoluena dan trinitro metana
6. Suatu senyawa organik diperoleh sebagai produk samping dari hidrolisis lemak,
pembuatan biodiesel, dan pembuatan sabun dari minyak atau lemak. Senyawa ini
banyak digunakan sebagai zat aditif pada cairan pendingin radiator mobil, dan bereaksi
dengan logam Na menghasilkan gas H2. Senyawa ini adalah …
A. etil asetat
B. asam asetat
C. gliserol
D. etanol
E. trigliserida
7. Hasil oksidasi dari suatu senyawa karbon turunan benzena mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut :
1. Merupakan asam lemah
2. Zat padat berwarna putih
3. Digunakan sebagai pengawet
Senyawa karbon turunan benzena tersebut adalah . . . .
A. Toluena
B. Fenol
C. Nitrobenzena
D. Asam benzena sulfonat
E. Asam benzoat
9. Hidrolisis suatu senyawa organik menghasilkan alkanol dan asam karboksilat. Alkanol
yang dihasilkan bereaksi dengan H2SO4 panas membentuk 1-propena. Sedangkan asam
karboksilatnya bereaksi dengan NaOH menghasilkan natrium etanoat. Struktur senyawa
organik tersebut adalah ….
(1) CH3CH2CH(OH)CH2CH3
(2) CH3CH2COOCH2CH3
(3) CH3CH2CH2CH2COOH
(4) CH3COOCH2CH2CH3
A. semua benar
B. 2 dan 4 benar
C. 4 saja yang benar
D. 1 dan 3 benar
E. 1, 2 dan 3 benar
BIOKIMIA
Ringkasan
Karbohidrat
1. Uji Molisch
• Prinsip reaksi ini adalah dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat pekat.
• Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa hidroksi metil furfural, sedangkan dehidrasi
pentosa menghasilkan senyawa fulfural.
• Uji positif jika timbul cincin merah ungu yang merupakan kondensasi antara furfural
atau hidroksimetil furfural dengan alpha-naftol dalam pereaksi molish.
2. Uji Seliwanoff
• Merupakan uji spesifik untuk karbohidrat yang mengandung gugus keton atau disebut
juga ketosa
• Jika dipanaskan karbohidrat yang mengandung gugus keton akan menghasikan warna
merah pada larutannya.
3. Uji Benedict
• Merupakan uji umum untuk karbohidrat yang memiliki gugus aldehid atau keton bebas
• Uji benedict berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau keton
bebas dalam suasana alkalis
• Biasanya ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat atau tatrat untuk mencegah
terjadinya pengendapan CuCO3
• Uji positif ditandai dengan terbentuknya larutan hijau, merah, orange atau merah bata
serta adanya endapan.
4. Uji Iodin
Protein
c) Uji Millon
Pereaksi : larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam HNO3.
Uji protein yang mengandung gugus fenol
Protein + pereaksi → putih ⎯ ⎯→
merah (garam dari nitrasi tirosin)
d) Uji belerang
Uji protein yang mengandung S
Larutan protein + NaOH (+ 6 M) ⎯
⎯→
+ Pb asetat (aq) → PbS
hitam
Lemak Minyak
Padat pada suhu kamar Cair pada suhu kamar
Mengandung asam lemak jenuh Mengandung asam lemak tak jenuh
Banyak terdapat dalam hewan Banyak terdapat dalam tanaman
Hidrolisis Lemak
• Dengan Asam : menghasilkan gliserol dan asam lemak
• Dengan Basa (saponifikasi) : menghasilkan sabun (garam asam lemak) dan gliserol.
Asam Nukleat
• Merupakan polimer besar dengan ukuran yang bervariasi antara 25.000 /1.000.000
s/d 1 milyar.
• Menyimpan informasi pertumbuhan sel dan reproduksi.
• Asam nukleat dalam sel terdiri dari DNA (DeoxyriboNucleic Acid) dan RNA
(RiboNucleic Acid).
• Asam nukleat baik DNA maupun RNA tersusun dari monomer nukleotida.
• Nukleotida tersusun dari gugus fosfat, basa nitrogen dan gula pentosa.
• Basa nitrogen berasal dari kolompok purin dan pirimidin.
o Purin utama asam nukleat adalah adenin dan guanin, sedangkan
pirimidinnya adalah sitosin, timin dan urasil.
Polimer
1. Berdasarkan Asalnya
a. Polimer alamiah
Polimer Monomer Polimerisasi
Protein Asam amino Kondensasi
Amilum Glukosa Kondensasi
Selulosa Glukosa Kondensasi
Asam nukleat Nukleotida Kondensasi
Karet alam Isoprena Adisi
b. Polimer Sintetik
Polimer Monomer Polimerisasi
Polietilena (PE) Etilena (etena) Adisi
5. Berikut ini adalah pernyataan yang tidak benar tentang karbohidrat, protein, dan lemak
adalah…
A. karbohidrat merupakan polimer alam yang terdiri dari monomer monosakarida
B. uji biuret dilakukan untuk mengidentifikasi adanya protein
C. mentega dibuat dari hidrogenasi minyak nabati dengan katalis Pt
D. sukrosa, maltosa, dan laktosa merupakan monosakarida
E. pemanasan dapat mengakibatkan denaturasi protein
Di dalam sabun terdapat struktur bipolar, bagian kepala bersifat hidrofilik dan bagian
ekor bersifat hidrofobik.
Prinsip kerja sabun saat digunakan adalah . . . .
A. Mengendapkan kotoran
B. Menaikkan tegangan permukaan air hingga bagian ekor akan mudah mengikat air
C. Bagian kepala dari sabun mengikat air dan tersuspensi dalam air membentuk misel
yang tidak mudah mengendap
D. Menetralkan muatan kotoran
E. Bagian ekor menarik air hingga kotoran mudah lepas
8. Sabun dapat dibuat dengan mereaksikan lemak jenuh maupun tidak jenuh dengan
senyawa alkali melalui reaksi saponifikasi. Berikut ini merupakan salah satu reaksi
pembuatan sabun :
10. Larutan protein dapat bereaksi dengan asam maupun basa, hal ini menunjukan bahwa
protein bersifat…
A. kovalen
B. basa lemah
C. asam lemah
D. netral
E. amfoter
KUNCI JAWABAN
2. A 7. C
KIMIA ANORGANIK 3. E 8. D
A. Struktur Atom dan Sistem Periodik 4. D 9. C
Unsur 5. C 10. B
1. C 6. C
2. E 7. A E. Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
3. C 8. E 1. E 6. A
4. A 9. B 2. B 7. A
5. A 10. E 3. B 8. C
4. B 9. B
B. Ikatan Kimia 5. A 10. B
1. D 6. C
2. C 7. D
3. D 8. E KIMIA FISIK
4. E 9. A A. Termokimia
5. D 10. B 1. B 6. E
2. E 7. D
3. C 8. E
KIMIA ANALITIK 4. D 9. C
A. Larutan Asam Basa 5. C 10. D
1. D 6. B
2. C 7. D B. Laju Reaksi
3. E 8. D 1. E 6. B
4. A 9. A 2. E 7. C
5. D 10. B 3. C 8. B
4. E 9. E
B. Stoikiometri 5. D 10. C
1. B 6. B
2. D 7. E C. Kesetimbangan Kimia
3. B 8. C 1. A 6. B
4. C 9. D 2. C 7. B
5. B 10. A 3. C 8. D
4. A 9. A
C. Larutan Penyangga 5. C 10. E
1. C 6. B
2. D 7. C D. Sifat Koligatif Larutan
3. E 8. D 1. A 6. B
4. B 9. C 2. E 7. C
5. D 10. E 3. C 8. C
4. C 9. C
D. Hidrolisis Garam 5. D 10. A
1. C 6. B
E. Reaksi Redoks dan Elektrokimia
1. D 6. E
2. E 7. A
3. D 8. B
4. B 9. A
5. A 10. E
KIMIA ORGANIK
A. Hidrokarbon
1. E 6.B
2. B 7. B
3. B 8. E
4. A 9. C
5. E 10. B
BIOKIMIA
A. Makromolekul (Karbohidrat, Protein,
Polimer)
1. E 6. D
2. D 7. B
3. C 8. C
4. C 9. B
5. D 10. E