Nama Lengkap: Salam No.

Telpon: 021-4220472 Nama panggilan: Salam Usia: 60 tahun Jenis kelamin: laki-laki 2 bulan sekali cek darah, di RS Islam. Gula darah sewaktu Gula darah puasa yang di cek Pensiunan, humoris. Tahun 2004 pensiun Kerja di PT. Jaya Ancol. SMA di 13 Jakarta tara. Pendidikan terakhir di SMA. Suku asli: Klaten, Jawa Tengah Lamat: Rt. 10 Rw 3, no. 1, kelurahan cempaka putih timur, Jakarta Pusat. Menikah tahun 1975. Tidak memiliki anak. Saat tahun 1996, Berjalan Lambat dan lemah dalam berjalan. Gula darahnya 201, terkena kencing manis pertama kali di RS Pertamina. Lalu ke RS Islam sejak tahun 1996. Pernah saat mau solat jumat, merasa penglihatannya kabur, kunang-kunang, merasa tubuh lemas, takut jatuh. Setelah kejadian itu, jika merasa penglihatannya kabur lagi, dianjurkan dokter minum teh manis. Tahun 1996 dirawat di RS Islam. Ada penyakit jantung, gula, dan kolesterol tinggi. Setelah di cek di harapan kita, dimasukkan kateter, pernah sesak napas. Ada riwayat: sakit jantung. Pernah dirawat di harapan kita karena sakit jantung. Pernah ke pengobatan alternatif. Semua keluarga pasien ada riwayat penyakit gula, orang tua, saudara kandung, sepupu, keponakan semua sakit gula dan jantung. tropicana slim, diabetasol. Tiap hari: 100 gram nasi pagi hari, sayuran, lauk sepotong dan tempe, buah yang tidak banyak mengandung gula, nasi 200 gram siang, sayur, lauk pauk, minum air putih, sore jam 5 sebelum maghrib makan 100 gram nasi. Kadar gula darah 514 mg/dL, rutin 2 kali berturut-turut. BB tahun 1996: 63 Kg, pernah turun sampe 54 Kg dan 40 Kg, sekarang BB 50Kg. TB 156 cm. Gula: Diamikron 2 tablet pagi hari, sehari sekali sejak tahun 1996 dan Glukopak 3x1 per hari. Pengen sembuh, jadi pernah pengobatan alternatif. Pernah disuruh berhenti minum obat oleh dukun alternatif. Sempet berhenti 2 hari. Sejak tahun 1996 s.d sekarang tidak pernah berhenti konsumsi obat kecuali 2 hari. Belum pernah dirawat di RS, kecuali gula dan jantung tadi. Maret Tahun 1996 di rawat di RS Islam selama 10 hari. Keluhan utama: BB turun drastis (perut mengecil),90% penyakit gula BB turun, gak ada rasa apa-apa pada badan. Makanya rajin kontrol gula darah. Tes kekentalan darah untuk penyakit jantung: 10-20%. Orang normal: kekentalan darahnya: 100%. Karena pasien saat muda hobi puasa, jadi sering tidak merasa lapar. Kalau lapar, pasien minum susu diabetasol. Sering solat tahajud, jadi sering buang air kecil di jam segitu. Kencingnya agak lebih banyak kalau minumnya juga banyak. Dianjurkan oleh dokter untuk minum banyak, 2 liter sehari. Luka gatal, digaruk, keringnya 1-1,5 tahun. Pakai sendal biasa. Pasien berhati-hati sehari-hari karena tahu risiko yang akan terjadi kalau ada luka. Dosis tetap, tapi kalau makannya banyak ditambah tabletnya. Sebelum kena DM tidak pernah OR kecuali jalan kaki. Tapi sekarang suka jalan pagi. Merokok saat remaja, tahun 1976, tapi tidak nyandu, hanya sekedar saja. Tidak pecandu. Ayah pecandu rokok. 1. Orang tua keduanya DM. 2. Punya hobi makan sangat banyak. Makan nasi padang sangat sering.

Kalau sedang capek, langsung diminumkan teh manis. Ayah pasien, sebelum meninggal pernah merasa lelah dan minta dituntun saat berjalan. Tidak lama setelah itu meninggal, kemungkinan jantung. Pasien anak ke-6 dari enam bersaudara. Semua saudara kandung pasien mengalami penyakit jantung dan atau gula. Kebanyakan penyakit jantung. Tapi tidak dikontrol gulanya. Bisa jadi itu gula yang tidak terkontrol bisa komplikasi ke jantung. Terkadang suka merasa pikun. Obat-obat yang dikondumsi (DM, jantung, kolesterol): - Metfarmin Hcl: Cardioprotection: long term benefits - Glucophage: pagi, siang, malam (500 mg) - Diamicron MR : Gliclazide tab (1x2, pagi saja) - Simarc 2: warfarin sodium 2 mg tab - Farsorbid 5: Isosorbid Dinitrate 5 mg (sublingual) - Lasix: furosemide 40 mg - Letonal: Spironolacton 25 mg - Asiplets: Asam asetilsalisilat 80 mg chewable (1x1 pagi) - Cholestat: simvastatin 10 mg. Pengukuran: - Gula darah sewaktu (2 jam sesudah makan): 318 mg/dL. - Tensi: 130/80 mmHg - BB: 50 Kg - TB: 156 cm - HR: 96x/menit - Lingkar pinggang: 81 cm