Anda di halaman 1dari 4

Pemeriksaan Penunjang : Hitung darah lengkap / Complete blood Count (CBC) Hitung eritrosit Hitung leukosit Hb : Jumlah Hemoglobin

obin dalam darah Ht : Hematokrit; perbandingan eritrosit dalam darah

Hb = co : 13.6 17.2 ce : 12-15 gm/dl Ht = co : 39-49 ce : 33-43 % Hitung eritrosit : co : 4.3 5.9 ce : 3.5 5 x106/L (juta/mm3) Hitung Leukosit : 4-10.000 /mm3

A high RBC or hematocrit may be due to:

Dehidrasi Penyakit ginjalnaikna eritropoietin Keadaan rendah oksigen dalam darah dalam waktu yang lama Rokok Polycythemia vera

Jumlah eritrosit dan Hb turun menandakan : Anemia : anemia hemolisis Hemorrhage Kerusakan sumsum tulang Myeloma Hepatitis Defisiensi nutris B12, A. Folat, Fe MCV: 80 - 100 femtoliter RED BLOOD COUNT indices MCH: 27 - 31 picograms/cell MCV = ukuran rata-rata dari eritrosit MCHC: 32 - 36 grams/deciliter MCH = jumlah Hb / eritrosit MCHC = Perbandingan hemoglobin relatif dengan ukuran sel, konsentrasi Hb/ eritrosit Normocytic/normochromic (NC/NC) anemia : Ukuran dan bentuk sel-sel darah merah normal serta mengandung hemoglobin dalam jumlah yang normal ( MCV dan MCHCnormal atau rendah) disebabkan oleh sepsis, tumor, penyakit kronis / anemia aplastik, kehilangan darah. Microcytic/hypochromic anemia is sel-sel darah merah kecil mengandung Hemoglobin dalam jumlah yang kurang dari normal( MCV, MCH, MCHC kurang) disebabkan oleh defisiensi Fe, keracunan lead, talasemia Microcytic/normochromic anemia results from a deficiency of the hormone erythropoietin from kidney failure. (MCV kurang, MHCH normal) Macrocytic/normochromic anemia Ukuran sel-sel darah merah lebih besar dari normal tetapi konsentrasi hemoglobin normal results from chemotherapy, folate deficiency, or vitamin B-12 deficiency.(MCV Meningkat,MCHC normal)

The values for MCHC, and MCH are calculated from the hemoglobin (Hgb), hematocrit (Hct), and RBC count: MCHC = Hb/Ht MCH = Hgb/RBC count MCV diperiksa dengan mesin kusus

RDW (Red Blood cells distribution widht) Index variasi dari volume cell dalam populasi sel darah merah. RDW merupakan parameter yang menunjukan bahwa volume dari eritrosit bervariasi lebih daripada kondisi normal. Hal ini menunjukan bahwa terdapat anisositosis RDW : 11.8 - 14.1 % Interpretasi RDW bersamaan dilakukan dengan MCV dan SADT RDW = (standar deviasi dari MCV rata2 MCV ) x 100 = % Kalau meningkat lakukan SADT, kalau sel mikrositik + MCV dan MCHC turun = suspect Anemia defesiensi besi atau thalasemia, anemia penyakit kronis

Sediaan Apus Darah Tepi (SADT) / Blood Smear Mikrositik Tear Drop cell

1. Diameter 6 m 2. Normal 10% 3. Biasanya pada Anemi Def Fe, anemia Penyakit kronis, talasemia Hipokrom

Severe iron deficiency Thalassemia major

Target cell

1. Eritrosit pucat di tengah > 1/3nya 2. Normal 10% Adanya target cell : abnormalitas Hb, defisiensi Fe, penyakit hepar, talasemia, pengangkatan limpa.

3. Kurangnya Hb 4. Pada anemi def Fe, anemia penyakit kro nis, talasemia Pencil cell (Eliptosit)

Ditemukan pada : eliptositosis turunan, talasemia, anemia defisiensi besi , anemia perniceous, anemia hemolitik

Serum besi, TIBC ( Total Iron Binding Capacity ), UIBC, dan Ferritin Serum Besi = jumlah zat besi dalam darah TIBC = kemampuan transferin dalam darah untuk berikatan dengan Fe ; UIBC = TIBC serum iron = transferin yang belum berikatan dengan Fe % transferin saturation = rasio serum besi : TIBC x 100 (%) Ferritin : Jumlah ferritin berkesinambungan dengan jumlah besi yang disimpan dalam tubuh % saturasi transferin = 1550% (males), 1245% (females) Iron: 60-170 mg/dL TIBC: 240-450 mg/dL Transferrin saturation: 1550% ; (males), 1245% (females) Ferritin : Male: 12-300 ng/mL ; Female: 12-150 ng/mL

Dua dari 3 parameter di bawah ini ;


Disease

Besi serum < 50 mg/dl TIBC >350 mg/dl Saturasi transferin < 15 % atau Feritn serum < 20 mg/l, atau
Iron TIBC/Transferrin UIBC %Transferrin Saturation Ferritin

Iron Deficiency

Low

High

High

Low

Low

Hemochromatosis Chronic Illness Hemolytic Anemia

High Low High

Low Low Normal/Low

Low

High

High Normal/High High High Normal

Low/Normal Low Low/Normal High Low/Normal High Low High

Sideroblastic Anemia Normal/High Normal/Low Iron Poisoning High Normal

Tes lainya : Pemeriksaan sumsum tulang : menegakkan suspek anemia defisiensi FE Hasil yang diharapkan: 1. 2. 3. Hyperplasia seri eritrosit, normoblas predominance, beberapa normoblas polikromatofil, sedikit normoblas asidofil Se-sel keci dengan sitoplasma sedikit, pematangan tertinggal Naked nuclei ( normoblas tanpa sitoplasma )

Tes Feses : Makroskopis :Warna , Bau , Konsistensi , Lendir , Darah, Nanah , Parasit(misal : cacing ancylosoma duodena), serta Makanan yang tidak tercerna Mikroskopis : pemeriksaan protozoa, telur cacing, leukosit, eritosit, sel epitel, kristal dan sisa makanan. Pemeriksaan kimia tinja : pemeriksaan terhadap darah samar. Colonoscopy : Melihat kedalam kolon (usus besar ) dan rektum, pake colonoscope FOLLOW UP : Setelah treatment dilakukan followup dengan mengunakan hitung retikulosit, karena jumlah retikulosit biasanya naik setelah pengobatan pada anemia. Daftar Pustaka : http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ http://labtestsonline.org http://last3arthtree.files.wordpress.com/2009/02/anemia-defisiensi-zat-besi.pdf http://www.webmd.com/ http://www.sodiycxacun.web.id/2009/10/memeriksa-kadar-hb-hemoglobin.html Clinical hematology: theory and procedures, Volume 936 Robbins and Cotran : Phatologic Basic of dissease

Anda mungkin juga menyukai