Anda di halaman 1dari 4

Perjuangan Diplomasi Bangsa Indonesia Untuk Mempertahankan Kemerdekaan September 1, 2009, 10:55 pm Filed under: marimarikitabelajar 1.

Pertemuan Soekarno Van Mook


Tokoh: Pihak Indonesia: Soekarno, Moh. Hatta, Ahmad Soebardjo, H.Agus Salim.. Pihak Belanda: Van Mook, Van Der Plas.. Tanggal: 25 Oktober 1945 Tempat: ? Hasil: Van Mook mengemukakan masalah Indonesia, menjadi negara persemakmuran berbentuk federal dan memasukkan Indonesia ke dalam anggota PBB

2. Pertemuan Sjahrir Van Mook:


Tokoh: Pihak Sekutu: Jend. Christison.. Pihak Belanda: Van Mook.. Pihak Indonesia: Sutan Sjahrir Tanggal: 17 November 1945 Tempat: Markas Besar Tentara Inggris, Jl. Imam Bondjol No. 1, Jakarta Hasil: gagal.

3. Perundingan Sjahrir Van Mook:


Tokoh: Pihak Inggris (penengah): Sir Archibald.. Pihak Belanda: Van Mook.. Pihak Indonesia: Sutan Sjahrir Tanggal: 10 Februari 1946 Tempat: Jakarta, Indonesia Hasil:

1. - Van Mook: Indonesia negara commonwealth (berbentuk federasi), urusan dalam negeri di atur Indonesia, urusan luar negeri di atur Belanda, 2. - Sjahrir: Indonesia harus diakui, urusan luar negeri diatur oleh Indonesia dan Belanda (ditolak) 3. - Sjahrir: Belanda harus mengakui de facto RI, RIS, RIS bersama dg peserta dalam ikatan negara belanda 4. Perundingan di Hooge Veluwe:

Tokoh: delegasi RI: mr. suwandi, dr. sudarsono, mr. prianggodigdo.. delegasi belanda: van mook, prof. logemann, idenburgh, van royen, van asbeck, sultan hamid II, surio santosa.. penengah: Sir Archibald Tanggal: 14-26 April 1946 Tempat: Hooge Veluwe, Belanda Hasil: tidak ada, karena belanda menolak hasil perundingan antara Sjahrir Van Mook sebelumnya..

5. Perundingan Linggarjati:

Tokoh: belanda: prof. scermerhorn, max van pool, de baer, van mook.. indonesia: sutan sjahrir, moh. roem, amir syarifudin, soesanto t, gani, ali boediarjo.. penengah: Lord Killearn tanggal: 10 November 1946 tempat: Linggarjati, Indonesia Hasil:

1. Belanda harus mengakui RI secara de facto dan meninggalkannya paling lambat 1 januari 1949 2. Belanda Indonesia kerjasama memberntuk RIS 3. RIS dan Belanda membentuk uni Indonesia Belanda kedudukan RI kuat di mata internasional karena Inggris dan Amerika telah mengakui RI secara de facto. tp, belanda melakukan Agresi Militer I, 21 Juli 1947 6. Perundingan Renville:

Tokoh: Indonesia: Amir Syarifudin.. Belanda: Abdulkadir Widjodjoatmodjo Tanggal: 8 Desember 1947 Tempat: Kapal USS Renville, milik Amerika Hasil:

1. RI harus mengakui kedaulatan Belanda di Hindia-Belanda untuk mengakui NIS 2. Diadakan pemungutan suara untuk mengetahui apakah rakyat ingin bergabung dg RI atau belanda 3. Tiap negara bagian berhak tinggal di luar NIS dan mengadakan hubungan ada perbedaan pendapat antara wakil tinggi mahkota belanda dg Van Mook dan menyatakan tidak terikat dg perjanjian apapun. maka, dilaksanakanlah Agresi Militer II, 18 Desember 1948

7. Persetujuan Roem-Royen:

Tokoh: Indonesia: Moh. Roem.. Belanda: Van Royen Tanggal: 7 Mei 1948 Tempat: hotel des indes, Jakarta Hasil:

1. Mr. Roem: menghentikan perang gerilya, bekerjasama mengembalikan perdamaian, ikut menghadiri KMB 2. Van Royen: pemerintah RI kembali ke yogyakarta, penghentian gerakan militer dan pembebasan tahanan, tidak akan mengakui negara dalam kekuasaan RI sebelum tanggal 19 Desember 1948, setuju RI bagian dr NIS, berusaha agar KMB ada 8. Konferensi Meja Bundar (KMB):

Tokoh: ketua: Willem Drees.. Indonesia: Moh. Hatta.. Belanda: Van Marseveen.. Mediator: Chritchley.. BFO: Sultan Hamid II

Tanggal: 23 Agustus-2 November 1949 Tempat: Den Haag, Belanda Hasil:

1. Belanda mengakui kedaulatan RI akhir Desember 1949 2. Penyelesaian masalah Irian Barat ditunda 1 tahun 3. RIS dan Belanda mengadakan hubungan uni Indonesia-Belanda, diketuai oleh Ratu Belanda 4. Penarikan mundur tentara Belanda 5. Pembentukan APRIS dg TNI sbg. intinya

Anda mungkin juga menyukai