Anda di halaman 1dari 24

[Resensi Harry Potter dan Orde Phoenix] April 30, 2013

Imajinasi Tinggi Seri ke-5

Judul Buku Pengarang Tahun Terbit Tebal Harga Buku

: : : : :

Harry Potter dan Orde Phoenix J.K. ROWLING 2004 cover + 1200 + iv Rp. 70.000

Diresensi Oleh : Maisurina Muthiarani XI Ips 4

Guru Bidang Study : Kasdawati Dra

SMA NEGERI 1 BANGKINANG T.P 2012 /2013


1

[Resensi Harry Potter dan Orde Phoenix] April 30, 2013

BAB I Unsur Unsur Instrinsik

A. Sinopsis

Tidak banyak penyihir yang percaya dan mau percaya bahwa Lord Voldermort telah kembali, termasuk Kementerian Sihir. Harry dan Dumbledore dianggap menyebar kabar bohong dan dianggap terganggu jiwanya. Meskipun demikian, masih banyak orang yang percaya pada Dumbledore, dan mereka inilah yang tergabung dalam Orde Phoenix. Namun karena situasi belum memungkinkan, mereka bergerak secara diam-diam untuk menghindari kecurigaan dari Kementerian. Mereka menggunakan kediaman Sirius, Grimmauld Place nomer 12 sebagai Markas Besar, sehingga Sirius tidak lagi dalam pelarian (tapi tetap bersembunyi karena pihak kementrian masih mencarinya).

Sementara itu, Harry yang diawasi siang-malam (tanpa sepengetahuannya) oleh anggota Orde, semakin sering mengalami sakit pada bekas lukanya. Emosinya sering tak terkendali. Pada suatu malam ia dikejutkan dengan hadirnya Dementor di Privet Drive, yang hendak menyerang dirinya dan Dudley. Untunglah ia berhasil menghasilkan patronus untuk melawan mereka. Namun akibat dari hal ini, dia nyaris diusir oleh pamannya (karena dikira menyerang Dudley), menghadapi persidangan di Kementerian Sihir dan terancam dikeluarkan dari Hogwarts. 2

[Resensi Harry Potter dan Orde Phoenix] April 30, 2013 Di persidangan tak seorangpun percaya bahwa ada Dementor berkeliaran di daerah Muggle. Tapi ketika Dumbledore mengatakan bahwa Kementerian tidak punya hak untuk mencampuri urusan sekolah, termasuk dalam hal ini mengeluarkan sorang murid, Harry pun bebas dari segala tuduhan.

Namun mimpi buruk Harry masih berlanjut. Untuk pertama kalinya dalam 5 tahun, Harry diajar oleh seorang guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam yang berasal dari Kementerian Sihir, Dolores Umbridge. Harry berulang kali mendapat detensi karena mengatakan bahwa Voldermort telah kembali. Harry dan seluruh murid kelas 5 akan menjalani ujian OWL, dimana mereka sudah harus berpikir pelajaran apa saja yang akan (dan mau) menerima mereka di kelas 6, serta tentang karir apa yang mereka minati selepas sekolah. Di tengah tekanan Umbridge dan segala dekritnya, Harry, atas dukungan penuh dari Ron dan Hermione, memimpin sekelompok anak untuk mempraktekkan pertahanan terhadap ilmu hitam dalam sebuah kelompok yang mereka namai Laskar Dumbledore (LD). LD beranggotakan cukup banyak anak, selain Ron, Hermione, Ginny, Neville, Luna Lovegood, Fred & George, Cho Chang, dan beberapa anak dari asrama lain yang kelihatannya lebih ingin tahu apakah benar pikiran Harry terganggu seperti yang diberitakan koran-koran, atau ingin tahu cerita yang sebenarnya tentang kematian Cedric dan kembalinya Voldermort.

[Resensi Harry Potter dan Orde Phoenix] April 30, 2013 Penglihatan yang dialami Harry akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa dia dan Voldermort, entah bagaimana, saling terhubung. Harry merasakan amarah dan kesenangan Voldermort. Suatu saat hal ini menguntungkan, karena menyelamatkan Arthur Weasley dari maut. Tapi Dumbledore kemudian menugaskan Snape untuk mengajari Occlumency, untuk menutup pikirannya dari Voldermort. Harry dan Snape yang sama-sama tidak senang dengan hal ini, tetap melakukannya, sampai suatu saat Harry memasuki Pensieve Snape dan mendapati alasan mengapa ia begitu membenci ayahnya dan Sirius. Snape sangat sangat marah ketika memergoki Harry dan menolak untuk mengajarinya sejak saat itu.

Hagrid yang baru saja kembali setelah sekian lama pergi, ternyata membawa serta Grawp, adiknya yang raksasa asli. Ia dan Madame Maxime sebenarnya ditugasi Dumbledore untuk mendekati para raksasa agar tidak bergabung dengan Voldermort. Tapi tidak berhasil, karena ternyata para Pelahap Maut telah mendekati mereka terlebih dahulu. Ketika pulang, Hagrid membawa Grawp yang bertubuh mungil (untuk ukuran raksasa).

Klimaks dari seri ke-5 ini adalah pertempuran di Kementerian Sihir. Harry dipancing untuk pergi ke Kementerian Sihir, di mana ternyata di sana sudah menunggu para Pelahap Maut. Mereka menjebak Harry untuk mengambil Ramalan di Departemen Misteri. Ramalan tentang dirinya dan Voldermort. Harry, Ron, Hermione, Luna dan Neville berusaha menyelamatkan diri dari serangan para 4

[Resensi Harry Potter dan Orde Phoenix] April 30, 2013 Pelahap Maut, ketika sejumlah anggota Orde Phoenix datang membantu. Terjadilah pertempuran sengit, dimana akhirnya Sirius terbunuh.

Di akhir cerita Dumbledore memberitahu Harry tentang Ramalan tersebut, yang ternyata dibuat oleh Professor Trelawney, bahwa untuk bertahan hidup, ia dan Voldermort harus saling membunuh, karena yang satu tidak bisa bertahan bila yang satu tetap hidup.

B. Setting / Latar Belakang Harry Potter dan Orde Phoenix terjadi dunia sihir, dimana cerita ini dipusatkan di London, Inggris, sesuai kehidupan pemeran utama. Dunia sihir tersebut merupakan komunitas yang tidak pernah diketahui oleh komunitas nonsihir, yang diberi istilah oleh para penyihir sebagai muggle. Penyihir-penyihir muda di seluruh dunia, seperti halnya sistem belajar aslinya, mereka pun belajar pengetahuan tentang sihir. Pusat pendidikan sihir Inggris berada di London, demikian pula Kementrian Sihir Inggris, seperti menteri-menteri negara di dunia, terletak di London. Nama sekolah yang menjadi pusat pendidikan ini adalah Hogwarts, yang terletak di pegunungan yang jauh dari daerah muggle. Hogwarts merupakan sekolah sihir tertua di dunia. Hogwarts didirikan oleh 4 orang sekawan, namun hubungan 4 sekawan ini mulai hilang, masing-masing memisahkan diri, sehingga membuat Hogwarts terdiri dari 4 asrama, dengan syarat masuk

[Resensi Harry Potter dan Orde Phoenix] April 30, 2013 yang berbeda-beda. Keempat asrama ini memiliki nama sesuai dengan nama pendirinya, yaitu: Slytherin Griffindor Ravenclaw Hupplepuff Hogwarts saat ini dipimpin oleh Kepala Sekolah yang bernama Albus Dumbledore. Lingkungan Hogwarts sangat luas dan langsung berbatasan dengan Hutan Terlarang yang sangat dilarang bagi murid murid untuk memasukinya. Di dalam Hogwarts juga terdapat lapangan Quiditch yang hijau di mana terdapat menara untuk tempat duduk penonton yang membentengi lapangan, ada masing masing 3 buah tiang gawang di setiap sisinya. Dalam cerita ini, diceritakan suatu organisasi yang saat ini dipimpin oleh Dumbledore sendiri, yaitu Orde Phoenix. Orde ini memiliki misi untuk melawan Sang Pangeran Kegelapan, Lord Voldemort dan para pelahap mautnya. Organisasi ini memiliki markas besar di rumah keluarga besar Black, di Grimmauld Palace no.12. Rumah yang digunakan sebagai markas ini merupakan rumah yang sangat besar, bahkan sebesar istana. Dalam cerita ini, Hogwarts mempunyai ruangan yang tersembunyi, yang disebut ruang kebutuhan. Ruangan ini dipakai oleh semua pasukan LD untuk berlatih Ilmu Pertahanan Ilmu Sihir.

[Resensi Harry Potter dan Orde Phoenix] April 30, 2013 C. Perwatakan 1. Harry Potter Harry Potter adalah tokoh utama dalam cerita ini, mempunyai badan proporsional dan memakai kacamata, ciri khas dari Harry Potter adalah adanya luka seperti bekas petir di dahinya. Harry memiliki warna kulit yang putih, berambut piran kecoklatan. Tokoh ini mempunyai cara berbusana yang kalem dan berusaha baju itu nyaman sewaktu digunakan. Cara berbicara sang tokoh sama seperti remaja yang lain karena masih mengutamakan egoisnya sendiri. Si tokoh mempunyai sifat yang berani, patuh pada aturan, kadang pemarah. 2. Hermione Granger Hermione adalah teman Harry perempuan yang berumur sama dengan Harry, yaitu 15 tahun. Tokoh wanita ini memiliki ciri ciri rambut ikal yang panjang dan pirang kecoklatan, hidung mancung, berkulit putih. Tokoh ini memiliki cara berbusana seperti kaum awam tidak seperti murid sihir Hogwarts lainnya. Orang tua tokoh ini adalah muggle, yang membuat ia merupakan keturunan campuran. Draco Malfoy dan teman-temannya selau menyebutnya Darah-Lumpur, karena status orang tuanya tersebut. Cara berbicara sitokoh santun,

berdasarkan pemikiran panjang, seperti ilmuwan. Sifat tokoh ini adalah pengertian, rajin, taat, tidak mau mencari masalah, terkadang sangat keras kepala jika bertengkar pendapat.

[Resensi Harry Potter dan Orde Phoenix] April 30, 2013 3. Ronald Weasley Tokoh ini biasa dipanggil Ron oleh kawan kawannya, berumur 15 tahun. Ron adalah salah satu teman baik Harry. Ciri ciri tokoh ini adalah rambut lurus pendek berwarna merah, rambut belah samping, hidung mancung, mempunyai tinggi yang sudah sedikit melebihi Harry. Cara berbusana si tokoh sangat sederhana. Tokoh ini dalam berbicara tidak berani mengemukakan pendapat, takut berbicara pada orang lain, pemalu, penakut, tidak percaya diri, ceroboh, mental yang gampang drop. Pada seri ke-5 ini dia kelihatan lebih berani dari seriseri yang sebelumnya 4. Vernon Dursley Sering dipanggil Paman Vernon. Paman Vernon adalah seorang pria muggle yang berusia sekitar 40 tahunan, memiliki tubuh yang gendut gempal, berkulit putih khas Eropa, berambut pirang. Tokoh ini memiliki cara berbusana seperti berusaha menunjukkan kewibawaan, tetapi memiliki cara berbicaranya sering membuat para tetangganya kesal padanya. Sifat tokoh adalah tidak peduli sekitarnya, bahkan berusah merasa tidak bersalah dan tidak tahu apa-apa yang diakibatkannya sendiri, tidak berperasaan kepada Harry, sombong, penakut, sok kejam untuk menutupi ketakutannya. Dia juga tidak suka jika ada burung hantu mengirim surat ke rumahnya. Keluarga ini merupakan satu-satunya keluarga muggle yang mengetahui keberadaan dunia sihir, namun mereka tidak berani

[Resensi Harry Potter dan Orde Phoenix] April 30, 2013 mengumbarnya, karena akan mendapat masalah, baik dari tetangga, maupun penyihir. 5. Petunia Bibi Petunia adalah seorang istri dari tokoh Paman Vernon yang berusia sekitar 2 tahun dibawah tokoh paman Vernon. Tokoh ini merupakan muggle, memiliki tubuh yang kecil, kurus dan pendek. Warna kulit yang dimilikinya adalah putih yang umum pada kebanyakan orang Eropa. Tokoh ini tidak mempunyai kelebihan ataupun kekurangan jasmani, cara berbusana tokoh ini sangat sederhana tidak berdandan menor. Adiknya adalah penyihir, yaitu ibu Harry sendiri. Cara Ia berbicara hampir sedikit sama dengan suaminya, Vernon hanya ia sedikit lebih memperhatikan Harry (tokoh utama). 6. Dudley Dursley Tokoh ini adalah anak Vernon dan Petunia serta merupakan sepupu dari tokoh utama ( Harry Potter ). Dia adalah seorang muggle. Si tokoh seperti duplikat asli dari ayahnya ( Vernon ), berbadan gendut gempal, berambut pirang, berkulit putih. Cara si tokoh berbusana meniru Vernon yang berusaha tampil berwibawa tetapi cara berbicara yang tidak santun, bahkan ia dicap sebagai anak paling bodoh di sekolahnya. Sifat tokoh rakus, penakut tetapi sok pemberani. 7. Albus Dumbledore Tokoh ini adalah kepala sekolah Hogwarts, Ia adalah seorang pria yang tua. Beliau mempunyai rambut dan jenggot panjang berwarna putih, pria ini 9

[Resensi Harry Potter dan Orde Phoenix] April 30, 2013 berkacamata bulan separuh. Cara berbusana tokoh ini sangat mencerminkan kewibawaan yang sangat besar pada dirinya. Selain sebagai kepala sekolah, ia juga sangat pandai berbicara soal hukum, bahkan ia dapat menang jika ada debat hukumTokoh ini dalam berbicara pada lawan bicaranya sangat santun terkesan mendalam. Ia orang yang sangat baik, tenang, sabar, terbuka, tidak pendendam. Dia merupakan penyihir yang paling ditakuti Voldemort 8. Sirius Black Sirius adalah wali Harry setelah kedua orang tuanya meninggal dunia. Sirius merupakan salah satu Animagus. Pria ini berumur yang sama dengan ayahnya Harry ( James Potter ). Tokoh yang dapat menyamar sebagai anjing ini mempunyai ciri ciri rambut hitam mengkilat yang bergelombang, wajah penuh jambang dan kumis. Kulitnya berwarna putih agak kecoklatan, tokoh ini dalam berbusana tidak terlalu menampilkan yang bagus dari dirinya, cara berbicara si tokoh ringan dan sangat akrab. Ia juga memiliki sifat yang sangat menyenangkan. Tetapi ia selalu senewen jika sudah berhadapan dengan Snape. 9. George Weasley George adalah abang dari tokoh Ron dan mempunyai saudara kembar yang benama Fred Weasley, George berumur 17 tahun. Ciri - ciri tokoh ini tinggi, kurus bergaris muka yan hampir sama dengan Ron, hidung mancung, rambut merah dan sisir samping. Cara berbusana sitokoh sedehana karena sama dengan adiknya Ron yang memakai baju usang bekas abang abang mereka. Cara Ia 10

[Resensi Harry Potter dan Orde Phoenix] April 30, 2013 berbicara bersahabat, suara riang, berani mengatakan yang benar. Sifat tokoh adalah jahil, riang, setia kawan, suka melakukan hal hal yang konyol. 10. Fred Weasley Tokoh ini adalah kembar dari tokoh George, memiliki ciri tubuh yang sama dengan kembarnya George Wealey. Begitu pun dengan cara berbusana tokoh ini tidak jauh berbeda dengan saudara kembarnya tadi. Cara berbicaranya pun hampir sama. Sifat sifatnya pun sama dengan kembarnya. 11. Alastor Mad Eye Moody Moody adalah mantan guru pertahanan ilmu sihir di Hogwarts, Moody berumur hampir sama dengan ayah Ron. Moody memiliki ciri - ciri tinggi sama dengan kawan kawannya, mempunyai perut gendut, mata cacat yang dibantu dengan mata elektrik berwarna biru, rambut ikal berantakan. Kekurangan fisik menjadi kelebihannya karena mata yang membantu melihat dapat melihat tembus pandang dan dapat berputar ke segala arah. Cara Ia berbicara memakai suara yang dipendam dan monoton. Cara tokoh berbusana selalu memakai rompi coklatnya dan juga memakai penutup mata di mata yang elektronik. Sifat tokoh berani, keras, setia kawan, gigih. Dia adalah salah satu anggota Orde Phoenix 12. Remus John Lupin Lupin juga mantan guru pertahanan ilmu sihir yang mengajarkan mantra Expecto Patronum kepada Harry. Biasa dipanggil Moony. Sebutan ini diberikan oleh teman-temannya karena ia merupakan manusia serigala, dan 11

[Resensi Harry Potter dan Orde Phoenix] April 30, 2013 karena ia berubah ketika bulan purnama. Pria ini mempunyai ciri - ciri rambut hitam belah samping, kulit putih. Busana yang sering Ia pakai adal jubah khas penyihir. Cara berbicara tokoh ini adalah tenang dan dalam. Sifat tokoh berani, keras melindungi yang lemah, dan gigih melawan musuh. Dia adalah salah satu anggota Orde Phoenix. 13. Arthur Weasley Tokoh ini adalah ayah dari Ron, George, Fred, Ginny, Percy, dan Bill. Ciri tubuh tokoh adalah rambut merah, berkulit putih. Cara berbusana tokoh selalu memakai jubah panjang penyihir. Cara berbicara tokoh hangat dan tidak monoton. Sifat tokoh adalah bijaksana, tegas, tidak kasar. Dia adalah salah satu anggota Orde Phoenix 14. Mrs. Weasley Tokoh ini adalah istri dari Mr. Weasley, Dia sering dipanggil dengan nama aslinya, Molly. Ciri tokoh ini adalah rambut sebahu, ikal dan pirang, kulit putih, hidung mancung, bertubuh sedang. Cara tokoh ini berbusana seperti penyihir lainnya memakai jubah panjang. Cara berbicara tokoh ini lembut tetapi terkadang keras. Sifat tokoh sering khawatir, perasaan yang sensitive, terkadang tidak dapat mengendalikan emosi. Dia adalah salah satu anggota Orde Phoenix 15. Umbridge Tokoh yang mempunyai nama lengkap Umbridge Jane Dolores ini mempunyai ciri - ciri gendut, bertubuh pendek, keriting, mata bulat yang 12

[Resensi Harry Potter dan Orde Phoenix] April 30, 2013 melotot, persis wajah kodok. Cara tokoh ini berbusana seperti para pekerja di departemen kementerian. Cara berbicara tokoh ini sangat manis tetapi pedas yang dibuat buat. Sifat tokoh ini tak berperasaan kepada siapapun, sok berkuasa, haus kekuasaan, jahat, dan egois. 16. Rubeus Hagrid Tokoh ini adalah guru kesayangan Harry, mempunyai ciri yang mencolok dibanding guru guru yang lain yaitu, badan besar karena keturunan setengah raksasa, rambut keriting. Cara tokoh ini berbusana seperti pengembara yang terus memakai rompi tebal. Cara berbicara tokoh ini sangat bergetar karena besarnya volume suara. Sifat tokoh ini adalah tangguh, kuat, patuh, sabar. Dia adalah salah satu anggota Orde Phoenix 17. Sybill Trelawney Guru peramal Hogwarts ini mempunyai ciri ciri; rambut keriting dan pirang, kurus tinggi, kulit putih. Cara tokoh ini berbusana sangat aneh dengan memakai syal yang bergulung banyak dan memakai kalung yang bertimpah di lehernya. Cara tokoh ini berbicara sangat dibuat buat agar menyeramkan dan misterius. Sifat tokoh ini misterius, tak dapat diduga oleh manusia. 18. Minerva McGonnagal Guru perempuan yang berumur sekitar 60 tahunan ini adalah kepala asrama Griffindor. Ciri ciri tokoh ini adalah wanita tua dengan suara melengking, rambut pirang, tinggi. Cara berbusana tokoh ini mencirikan guru Transfigurasi 13

[Resensi Harry Potter dan Orde Phoenix] April 30, 2013 yang misterius. Cara berbicara tokoh ini melengking dan halus tanpa dibuat buat. Sifat tokoh ini ; baik, bijaksana, pengertian, pelindung, keibuan yang tampak dari sitokoh. 19. Draco Malfoy Tokoh ini adalah pemeran antagonis dalam cerita Harry Potter, berumur sama dengan Harry dan duduk di tingkat yang sama pula dalam Hogwarts. Ciri tokoh ini adalah kurus tinggi, rambut pirang dan belah tengah, kulit yang putih. Cara berbusana tokoh ini seperti ayahnya yaitu Lucius Malfoy berjubah hitam panjang. Cara berbicara tokoh ini memancing amarah lawan bicaranya dan sangat menjengkelkan. Tokoh ini jahat, usil, sering meremehkan orang lain. 20. Severus Snape Snape adalah kepala asrama Slytherin yang sekaligus guru ramuan Hogwarts. Ciri ciri tokoh ini tinggi, berwajah kelam, rambut hitam mengkilat yang disisir belah tengah. Dia dulunya sering dikerjai oleh James dan Sirius yang membuat ia sangat membenci mereka. Karena kebencian itu, ia pun sangat membenci Harry karena ia merupakan anak James. Ia juga mantan seorang pelahap maut, tetapi ia telah bertobat, tetapi sifat acuh-tak acuhnya tetap saja parah. Cara berpakaian tokoh sering memakai jubah hitam pajang. Tokoh ini dalam berbicara mengeluarkan suara yang kelam, ketika berbicara tidak mengangkat bibirnya. Sifat tokoh; pendiam, kejam, sombong, pendendam, tetapi

14

[Resensi Harry Potter dan Orde Phoenix] April 30, 2013 sebenarnya ia sangat setia terutama pada Dumbledore dan Orde Phoenix Dia adalah salah satu anggota Orde Phoenix 21. Nymphadora Tonks Tonks adalah tokoh yang dapat berubah bentuk setiap saat. Tonks adalah tokoh wanita yang lucu. Ciri ciri tokoh; kulit putih, rambut yang dapat berubah warna. Cara berbusana tokoh ini sangat mencolok bagi manusia biasa. Cara berbicara tokoh ini santai, dan suka melawak. Sifat tokoh adalah kocak, senang bergaya. Dia adalah salah satu anggota Orde Phoenix 22. Ginny Weasley Ginny weasley adalah tokoh perempuan yang setingkat di bawah Harry. Ciri ciri tokoh ini adalah lebih pendek dari tokoh Ron, rambut merah yang panjang. Cara berpakaian yang dipergunakan tokoh adalah cara berpakaian orang biasa. Cara berbicara tokoh ini adalah lembut dan pengertian. Sifat tokoh ini baik tetapi bisa berbuat yang jahil juga. Ia juga senang berkawan. 23. Luna Lovegood Luna adalah tokoh perempuan yang mempunyai hobby membaca terbalik. Luna berumur sama dengan Ginny Weasley. Ciri ciri tokoh ini adalah rambut panjang yang pirang putih dan bergelombang, kulit putih, hidung mancung, mata yang hijau. Cara Luna berpakaian tidak mencerminkan penyihir. Cara berbicara tokoh ini adalah lembut dan santai, dengan artikulasi yang jelas. 24. Cho Chang 15

[Resensi Harry Potter dan Orde Phoenix] April 30, 2013 Tokoh Cho dalam Harry Potter adalah gadis cina yang disukai Harry. Ciri ciri tokoh ini; tinggi langsing, rambut lurus bewarna hitam memngkilau, raut wajah oriental cina. Cara berbusana tokoh ini sering sekali memakai jubah. Cara tokoh ini berbicara halus, lembut, menaruh rasa hormat pada lawan bicaranya. Sifat tokoh pada seri ini lebih cengeng dari biasanya jika teringat akan mantan pacarnya Cedric Diggory, yang meninggal di serang Voldemort pada turnamen Triwizard 25. Lord Voldemort Tokoh ini adalah tokoh Antagonis Utama yang menjadi lawan terbesar Harry dalam cerita Harry Potter. Memiliki ciri; kepala botak, wajah seperti memakai topeng kulit karena wajahnya hancur akibat serangannya ia sendiri ketika ingin membunuh Harry. Cara berbusana tokoh melambangkan kegelapan dengan memakai jubah ataupun pakaian berwarna hitam kelam. Cara berbicara tokoh ini misterius yang dipenuhi suasana murka. Kekurangan dalam tubuh tokoh ini adalah bagian wajah yang tak berbentuk lagi bahkan lebih mirip ular. Sifat sifat tokoh ini jahat, pendendam, tak berperasaan. Dia adalah pro darah-murni. 26. Bellatrix Tokoh wanita ini adalah keponakan dari Sirius Black, tokoh yang merupakan pengikut dari Voldemort ini mempunyai ciri; rambut keriting yang panjang, kurus tak terawat, mempunyai wajah yang cekung. Cara berbusana tokoh ini adalah kegemaran memakai lambing kegelapan. Cara berbicara tokoh ini adalah 16

[Resensi Harry Potter dan Orde Phoenix] April 30, 2013 kekejaman yang muncul dari suaranya yang tipis. Sifat tokoh adalah; jahat, kejam, keji dan bengis. 27. Cornelius Fudge Fudge adalah kepala menteri sihir. Lelaki tua ini memiliki ciri ciri seperti; rambut putih, hidung yang mancung, berbadan besar. Cara berbusana tokoh adalah pakaian yang mencerminkan kewibawaan. Cara berbicara tokoh ini kasar dan tak berperasaan. Terkadang ia menegakkan hukum berdasarkan emosinya. Tokoh ini sering bertindak sewenang wenang, egois, sok berkuasa, haus akan hormat. 28. Neville Longbottom Neville adalah anak dari salah satu korban pelahap maut, Neville adalah teman satu angkatan dengan Harry. Ciri dari tokoh ini adalah tinggi, rambut yang selalu tertata rapi, mempunyai gigi tengah yang besar seperti kelinci. Cara berbusana sang tokoh adalah biasa saja tetapi lebih rapi dari pada anak remaja lain. Cara berbicara dari tokoh ini adalah penuh dengan putus asa. Sifat tokoh adalah; takut, dan kurang percaya diri, tetapi setelah keikutsertaannya pada LD, membuat dirinya lebih berani.

17

[Resensi Harry Potter dan Orde Phoenix] April 30, 2013 29. Mundungus Tokoh ini adalah tokoh yang pertama sekali memberi masalah dengan Harry yaitu lalai melindungi Harry dari 2 Dementor yang menyerang Harry. Ciri tokoh ini adalah; rambut acak acakan, gemuk pendek. Cara berbusana tokoh ini seperti gembel karena memakai pakaian bekas tambalan di mana mana. Cara berbicara sangat cuek. Sifat tokoh ini adalah teledor, tak sabaran.

D. Alur Cerita Pengenalan Masalah Dalam cerita Harry Potter dan Orde Phoenix pengenalan masalah adalah tak banyak penyihir yang mempercayai dan memperdulikan perkataan Harry. Semua menganggap ia hanya pembual kecil yang tak dapat dipercaya. Semua kesaksiannya tentang kembalinya Lord Voldemort hanya dianggap bualan belaka, malah ia dianggap sudah gila. Konflik Konflik konflik yang terjadi dalam cerita ini adalah Harry yang terpaksa menggunakan sihir (untuk mengusir 2 Dementor yang menyerang Harry dan Dudley) di daerah muggle yang membuat ia harus diadili oleh kememterian sihir. Di sekolah, ia akan menghadapi ujian OWL-nya. Ternyata, di sekolah Kementerian memasukkan seorang guru baru yaitu, Prof. Umbridge Jane Dolores, yang membuktikan bahwa Kementerian sihir mulai mencampuri urusan sekolah 18

[Resensi Harry Potter dan Orde Phoenix] April 30, 2013 Hogwarts. Harry merasa tersiksa selama di Hogwarts selama Umbridge bekerja. Harry yang lebih sering diserang mimpi buruk akan kesamaannya dengan Voldemort, makin tersiksa dengan adanya detensi oleh Umbridge. Dia bahkan dilarang untuk bermain Quidditch lagi oleh Umbridge Puncak Konflik Dalam cerita novel ini pemecahan konflik terjadi di bagian ketika Harry melawan para pelahap maut, yang terjadi bagian departemen sihir. Peperangan antara anggota Orde dengan para pelahap maut yang mengakibatkan Sirius Black mati terkena serangan dari salah satu pelahap maut, yaitu Bellatrix, wanita yang telah membuat orang tua Neville gila. Penurunan Konflik Novel Harry Potter seri kelima ini mempunyai penurunan konflik di bagian dimana Voldemort dan para Pelahap Mautnya berhasil dipukul mundur oleh Dumbledore dan anggota Orde Phoenix. Akhirnya kembalinya Voldemort disaksikan oleh menteri sihir Cornelius Fudge dan para Auror yang datang untuk memastikan apa yang terjadi di bawah. Penyelesaian Masalah Masalah yang berhasil diselesaikan pada akhir novel ini adalah ketidak percayaan tentang kembalinya Voldemort. Akhirnya semua penyihir mau mempercayainya. Juga masalah lainnya, yaitu mengapa ia selalu mengalami mimpi buruk, bahkan mimpi ia menjadi Voldemort yang membuat luka di dahinya selau 19

[Resensi Harry Potter dan Orde Phoenix] April 30, 2013 sakit. Dalam cerita disebutkan bahwa semenjak gagalnya pembunuhan oleh Voldemort terhadap Harry ketika Harry masih bayi, telah membuat sebuah hubungan pikiran atau jalinan perasaan yang membuat ia dapat merasakan persaan dan apa yang dipikirkan Voldemort.

E. Tema Cerita harry Potter dan Orde Phoenix bertema tentang Harry potter dan suatu orde yang dipimpin oleh Albus Dumbledore, yang mempunyai misi untuk melawan Voldemort.

F. Nilai nilai yang terkandung Nilai Moral Nilai moral yang terdapat dalam cerita ini sangat banyak, seperti pembatasan moral antara tokoh wanita dengan tokoh pria, cara berbicara antar tokoh yang mempunyai cara dan penggunaan moral yang terkandung dalam setiap kata tokoh. Diantaranya ada yang tidak sopan, ada yang halus, dan lainnya Nilai Agama Nilai agama yang terkandung dalam cerita adalah nilai agama Kristen maupun yang Khatolik, terbukti dari adanya hari raya Natal dan hari besar lainnya yang tergambar melalui deskripsi latar belakang tempat yang bersalju yang terjadi sekali dalam setahun. 20

[Resensi Harry Potter dan Orde Phoenix] April 30, 2013 Nilai Susila Dalam cerita ini ada terkandung norma susila yang mencerminkan budaya barat seperti bagian benua Eropa, terbukti dalam cara berpakaian tokoh yang mengumbar aurat, budaya berciuman dan berpelukan. Norma budaya ini yang sedang menerjang Negara Indonesia. Nilai Adat Cerita novel Harry Potter dan Orde Phoenix mengandung nilai adat yang terkandung dalam adat Eropa. Yang terlihat dari cara mereka menegur orang lain, kebebasan dalam berbicara dan lain sebagainya. Nilai Pendidikan Novel ini sarat akan nilai pendidikan yang boleh kita acungi jempol, karena dalam cerita ini para murid dan guru harus berkonsentrasi dalam pelajaran. Dalam cerita ini juga cara cara guru mengajar dan mau menerima kritikan dari sesama pengajar ataupun dari murid. Nilai Budaya Nilai budaya yang terkandung dari dalam cerita novel ini adalah Budaya Eropa atau tepatnya Inggris yang tatanan bahasa dan cara berbahasa yang lembut dan sopan.

21

[Resensi Harry Potter dan Orde Phoenix] April 30, 2013

BAB II Unsur Unsur Ekstrinsik

A. Riwayat Pengarang J.K. Rowling yang mempunyai nama lengkap Joanne K.Rowling. Wanita yang akrab dipanggil dengan Jo ini lahir Pada tanggal 31 Juli 1966 di Edinburgh, Skotlandia. Sejak kecil Ia telah menunjukan bakatnya dalam menulis. Pada usia enam tahun Ia menulis cerita pertamanya yang diberi judul Kelinci dan sejak itu ia bercita cita menjadi penulis. Tapi, mengikuti saran orang tua ia belajar sastra Perancis di Universitas Exester supaya bisa menjadi sekertaris yang mampu berbicara dua bahasa. Pekerjaan itu tidak cocok baginya. Soalnya, bukan mencatat jalannya rapat dia malahan mengarang cerita. Akibatnya ia dipecat dan sejak itu ia bergonta ganti pekerjaan. Tahun 1990, dalam perjalanan dari Manchester menuju London, kereta yang di tumpanginya mogok selama hampir empat jam. Saat ia duduk di kereta, sambil memandangi segerombolan sapi melalui sapi melalui jendela. Ide tentang kisah Harry Potter muncul dibenaknya. Selama beberapa bulan berikut petualangan penyihir cilik ini. September 1990 ia pindah ke Portugal dan bekerja sebagai guru bahasa Inggris. Di sana ia jatuh cinta pada seorang jurnalis televisi yang bernama Jorge Arantes. Mereka menikah pada tahun 1993, lahirlah putrid

22

[Resensi Harry Potter dan Orde Phoenix] April 30, 2013 mereka Jessica. Tak lama setelah itu mereka bercerai dan Joanne kembali ke Edinburgh, Skotlandia. Pada masa itu hidup Joanne benar benar hancur dan terpuruk, begitu miskin sehingga kemana kemana ia berjalan kaki meski ongkos bis kota sangat murah. Ia sering menulis di kafe, karena flatnya yang sempit dan dingin jelas bukan tempat yang penuh inspirasi. Untung si pemilik kafe baik hati, membiarkan Joanne menulis di sana meski ia hanya memesan secangkir kopi dan air, sementara bayinya tertidur disampingnya. Tahun 1997 nasibnya berubah total ketika penerbit Inggris, Bloomsbury Bross, menerbitkan buku Harry Potter yang pertama Harry Potter and The Philosophers stone ( untuk Amerika berjudul Harry Potter and the Sorcerers Stone dan di Indonesia Harry Potter dan Batu Bertuah ). Ternyata buku itu sukses berat di seluruh Dunia begitu pula buku kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam dan tahun yang ketujuh yang berisikan pertualangan sihir Harry Potter sampai umur ke 17 tahun.

B. Riwayat Kepengarangan Buku Harry Potter yang dikarang oleh J.K. Rowling sudah sampai buku yang seri ke-7. Novel yang berkesinambungan antara cerita buku yang pertama, kedua hingga yang ketujuh yaitu usaha perlawanan Harry melawan lord Voldemort, buku yang menjadi salah satu buku Best Seller di berbagai belahan dunia ini 23

[Resensi Harry Potter dan Orde Phoenix] April 30, 2013 mempunyai beberapa versi cetakan yang menggunakan berbagai bahasa yang tergantung dari Negara mana yang akan dipasarkan. Oleh sebab itu, banyak terjemahan dan menjadikan jalan cerita novel Harry Potter semakin mengasyikan dan tidak membosankan. Buku yang saya bahas dalam refrensi ini adalah buku harry Potter yang edisi kelima yang mempunyai judul Harry Potter dan Orde Phoenix. Buku ini adalah lanjutan dari buku ke-4, yaitu Harry Potter dan Piala Api. Buku kelima ini mencapai cetakan yang keempat dan hal ini membuktikan bahwa buku Harry Potter sangat disukai oleh banyak orang. Buku yang dibuat berkesinambungan dari seri buku satu dan seri buku lainnya ini, sangat saling berhubungan, baik dari segi tokoh, maupun kejadian, tak ada yang dilebih-lebihkan dan dikurangi.

24

Anda mungkin juga menyukai