: H. Zaenal Ma'arif, SH, MA Penerbit : Duta Nasindo Warna buku : Biru tua, Biru muda dan kuning Halaman : 45 cara mendengar yang baik dan efektif: 1. membutukan konsentrasi penuh dari pikiran kita untuk mengadakan interpretasi terhadap suatu berita atau pesan. 2. menggunakan indera pendengaran dan kemampuan pikiran untuk mengadakan interpretasi terhadap berita atau pesan yang diterima. 3. mendengar secara evaluatif, dalam acara ini perhatian pendengar terhadap pembicara lebih besar. dalam proses ini pendengar sekaligus mengadakan evaluasi tehadap kata-kata yang diucapkan oleh penyampai. hasil evaluasi diterangkan dalam bentuk, misalnya: menolak, menyetujui, kritik atau bertanya. 4. mendengar secara proyektif, pendengar berusaha untuk benar-benar memahami pandangan dari pembicara tanpa memberikan komentar atau penilaian sebelum pembicara selesai.
memiliki kompetensi untuk memberikan konsultasi dalam bidang apapun (kecuali penyiar dan MC). Namun saya senang bisa mendengarkan berbagai cerita tentang pengalaman hidup mereka. Seiring dengan perjalanan waktu, cerita2 yang saya dengar tentang pengalaman hidup mereka, baik itu yang menyenangkan ato menyedihkan, yang gagal maupun yang sukses, ternyata membuat saya menjadi lebih matang sebagai tempat sampah. Saya pribadi mulai merasakan manfaat luar biasa sebagai tempat sampah, baik itu untuk saya pribadi maupun dalam pergaulan dan masa depan saya. Beberapa pengalaman hidup orang lain akhirnya bisa menjadi panduan saya melangkah. Sementara dalam kesempatan lain, saya bisa menyampaikan gambaran tersebut pada sahabat yang mungkin mengalami hal yang sama. Bukan sebagai solusi, hanya sebagai gambaran agar mereka bisa menemukan solusi. Saya sendiri tidak terlalu terkejut, meski juga kurang percaya, ketika saya dinyatakan memiliki kecerdasan Thinking. Karena selama ini saya merasa lebih banyak menggunakan Feeling, baik itu ketika ngobrol dan mendengarkan teman curhat ato dalam keseharian. Namun pada akhirnya saya harus mengakui bahwa itu benar, karena kemampuan dominan saya adalah menganalisa sebuah masalah, memecahnya menjadi lebih sederhana, serta menemukan gambaran solusinya. Setidaknya begitu gambaran dari beberapa orang rekan curhat. Selain itu, menurut mereka, ngobrol sama saya itu lebih enak, dan bisa nyambung. Kadang seseorang cuma pengen di dengar, tanpa harus dinasehati. Kadang mereka juga hanya ingin berbagi, tanpa keinginan untuk digurui. Dan saya beruntung, karena belum tua dan hebat untuk bisa menasehati, serta bukan orang pintar yang bisa menggurui. Saya hanya menceritakan kembali pengalaman yang dialami oelh teman lain yang pernah cerita ke saya, yang mungkin sama ato mirip dengan yang mereka alami, agar bisa menjadi cermin buat mereka. Meski hanya sampah namun ternyata masih banyak bagian yang bisa dimanfaatkan. Itulah kenapa saya memilih menjadi tempat sampah, agar saya dan mereka yang lain bisa mendapatkan manfaat dari apa yang seringkali dianggap sampah. Dan ternyata, menjadi tempat sampah itu nikmat. Dalam setiap menutup sesi acara sharing yang dulu saya asuh di radio, saya kerapkali mengingatkan, bahwa setiap orang adalah pribadi unik dan berbeda. Dan setiap orang memiliki cara pandang sendiri terhadap suatu masalah, termasuk cara penyelesaiannya. Kami hanya membantu melihat masalah dengan sudut pandang yang berbeda, tentunya dengan pilihan solusi yang berbeda, dan menunjukkan kenyataan serta resiko yang ada. Tentukan solusi terbaik atas masalah anda, karena hanya anda sendirilah yang mampu menyelesaikan apapun masalah anda serta menanggung semua konsekwensinya. Jadi, Jagalah kebersihan dan Buanglah sampah pada tempatnya. (Hehehehe.. gak nyambung blass..) Salam SuksesMulia, Teteup Semangat !!! Ryan Master Insight.