Anda di halaman 1dari 3

Bagaimana Cara Menyusui Dengan Baik dan Benar

Cara Menyusui dengan Baik dan Benar ini sangat di perlukan oleh Bunda Bunda menyusui. betapa pentingnya peranan ini dalam menyusui untuk sang buah hati kita. Kegagalan menyusui sering kali disebabkan karena kesalahan memosisikan dan meletakkan bayi. Puting Bunda menjadi lecet dan menimbulkan luka yang terkadang membuatnya menjadi malas untuk menyusui, menyebabkan produksi ASI berkurang dan pada akhirnya si kecil pun menjadi malas menyusu. Jika kondisi seperti terus berlanjut, bisa jadi proses menyusui akan terhenti dan si bayi akan kehilangan manfaat ASI yang luar biasa bagi pertumbuhannya. padahal kita mengetahuinya bahwa peranan ASI itu sangat penting sekali untuk si kecil. si kecil 0 6 Bulan itu sebearnya Wajib menyusui, bahkan sampai 2 tahun. sebaik baiknya susu formula lebih baikkan ASI Ekslusif. Oleh karena itu sebagai seorang ibu yang ingin berhasil dalam menyusui bayinya, lakukan langkah cara menyusui bayi yang benar berikut ini: 1. Cucilah tangan dengan air bersih yang mengalir agar terhindar dari kuman dan bakteri. 2. Perah sedikit ASI dan oleskan ke puting dan areola sekitarnya. Manfaatnya adalah sebagai desinfektan dan menjaga kelembapan puting susu. 3. Ibu duduk dengan santai dan kaki tidak boleh menggantung.

4. Posisikan bayi dengan benar: Bayi dipegang dengan satu lengan. Kepala bayi diletakkan dekat lengkungan siku ibu, bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu. Perut bayi menempel ke tubuh ibu. Mulut bayi berada di depan puting ibu. Lengan yang di bawah merangkul tubuh ibu, jangan berada di antara tubuh ibu dan bayi. Tangan yang di atas boleh dipegang ibu atau diletakkan di atas dada ibu. Telinga dan lengan yang di atas berada dalam satu garis lurus. Dagu menempel ke payudara ibu. Mulut terbuka lebar. Sebagian besar areola terutama yang berada di bawah, masuk ke dalam mulut bayi.

Bibir bayi terlipat keluar. Pipi bayi tidak boleh kempot (karena tidak menghisap, tetapi memerah ASI). Tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengar bunyi menelan. Ibu tidak kesakitan. Bayi tenang. Apabila posisi dan perlekatan sudah benar, maka diharapkan produksi ASI tetap banyak. 1. Bibir bayi dirangsang dengan puting ibu dan akan membuka lebar, kemudian dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dan puting serta areola dimasukkan ke dalam mulut bayi. 2. Cek apakah perlekatan sudah benar: Dagu menempel ke payudara ibu. Mulut terbuka lebar. Sebagian besar areola terutama yang berada di bawah, masuk ke dalam mulut bayi. Bibir bayi terlipat keluar. Pipi bayi tidak boleh kempot (karena tidak menghisap, tetapi memerah ASI). Tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengar bunyi menelan. Ibu tidak kesakitan. Bayi tenang. Apabila posisi dan perlekatan sudah benar, maka diharapkan produksi ASI tetap banyak. 1. Bayi disusui secara bergantian dari susu sebelah kiri, lalu ke sebelah kanan sampai bayi merasa kenyang. 2. Cara melepaskan puting susu dari mulut bayi, dengan menekan dagu bayi ke arah bawah atau dengan memasukkan jari ibu antara mulut bayi dan payudara ibu. 3. Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan dengan kapas yang telah direndam dengan air hangat. 4. Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawakan dulu supaya udara yang terhisap bisa keluar. 5. Bila kedua payudara masih ada sisa ASI, keluarkan dengan alat pompa susu.

Cara Menyimpan Asi yang Baik dan Benar

Cara Menyimpan ASI yang baik dan benar haruslah diketahui oleh para Bunda menyusui, karena hal ini sangat sensitif sekali untuk ASI. Jika salah dalam cara menyimpan asi maka kadar dan zat ASI yang terkandung akan rusak.

Cara menyimpan ASI yang baik merupakan langkah selanjutnya yang dilakukan oleh bunda setelah melakukan kegiatan memerah ASI, sehingga ASI dapat bertahan dengan maksimal atau ideal untuk digunakan kepada buah hati. Namun masih banyak bunda yang belum mengerti dengan cara menyimpan ASI yang benar sehingga terkadang ASI yang sudah diperah menjadi terbuang karena melebihi batas masa penyimpanan ditempatnya. Untuk Cara Meyimpan Asi dengan waktu yang lama disarankan menggunakan tempat yang terbuat dari kaca, karena tidak merubah unsur yang terdapat didalam ASInya, mudah untuk dibersihkan setelah pemakaian, dapat digunakan kembali berulang-ulang, dan dapat disterilkan berkali-kali sebelum digunakan. Cara Menyimpan ASI tidak bisa dilepaskan dari Bagaimana Bunda mengatur Manajemen ASIP, berikut panduan Penyimpanan ASI :

ASI

Suhu Ruangan

Lemari Es/Kulkas Suhu 0 4 C. 48 72 Jam (Ideal)

Freezer

16 29 oC 3 4 Jam (Ideal) 6 8 Jam (Boleh digunakan)

ASI yang baru saja diperah ASIP beku dicairkan dalam lemari es/kulkas tapi belum dihangatkan

5 6 Hari (Boleh) Jangan simpan di bagian pintu, tetapi simpan di bagian paling belakang lemari es/kulkas paling dingin dan tidak terlalu terpengaruh perubahan suhu.

Suhu -17 C 6 Bulan (Ideal) 12 Bulan (Boleh)

Suhu 0 4 C. 24 jam

JANGAN masukkan kembali dalam freezer

Hal-hal yang perlu diperhatikan kembali adalah :


Hindari ASI dari perubahan suhu yang drastis, baik meningkat atau menurun ASI yang dimasukan kedalam freezer adalah ASI yang akan digunakan lebih dari 8 Hari, jika ingin digunakan dibawah 8 Hari letakan dikulkas bawah

Anda mungkin juga menyukai