Anda di halaman 1dari 30

Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penambangan adalah suatu kegiatan mengambil bahan galian yang terdapat didalam kerak bumi yang bersifat ekonomis sehingga bahan galian tersebut dapat dimanfaatkan dan digunakan untuk kepentingan manusia melalui suatu tahapan proses yang menjadikan bahan galian tersebut menjadi bahan yang siap pakai bagi kepentingan umat manusia. Salah satu kegiatan penting yang dilakukan pada usaha pertambangan adalah penyaliran tambang. Maksud penyaliran ini untuk mengalirkan air yang masuk dalam daerah kerja tambang ke sungai atau ke tempat yang tidak mengganggu kegiatan penambangan batubara sehingga kegiatan penambangan dapat berjalan dengan baik. Air yang masuk ke dalam daerah kerja tambang ini dapat berasal dari air tanah maupun dari air hujan. Pada musim penghujan air yang masuk ke daerah kerja tambang sedemikian banyak, sehingga penirisan ini sangat diperlukan agar kegiatan penambangan dapat dilakukan dengan lancar. Genangan air pada daerah tambang akan masuk ke daerah kerja penambangan juga akan mengganggu kegiatan penambangan batubara. Dalam penirisan (sistem pemompaan) juga perlu diketahui berapa efisiensi pompa, hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa bagus performa pompa yang digunakan.

Raju Septian H1C111042 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida

Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM Daerah Kalimantan Selatan adalah lokasi yang mempunyai potensi besar yang kaya akan sumber daya alam, baik hayati maupun non hayati yang dapat dimanfaatkan dan digunakan untuk

kesejahteraan penduduk. Dikawasan inilah dimana Kalimantan selatan memiliki sumber daya dan sumber devisa yang sangat banyak sektor penyumbangnya dalam dunia pertambangan, karena itu semua hasil yang diperoleh dalam kegiatan penambangan selalu menjadi

bermanfaat. Pertambangan sangat erat dengan kegiatan penggalian yang ada dibawah permukaan bumi. Kegiatan tersebut akan membuat lubang lubang bukaan yang bisa tergenang oleh air. Air yang tergenang tersebut sangat berbahaya jika tidak dikelola dengan baik. PT. Rahman Abdijaya merupakan salah satu Badan Usaha berbentuk Perseorangan Terbatas yang dipercayai sebagai kontraktor untuk melakukan kegiatan penambangan di lokasi Kuasa

Pertambangan Adaro Indonesia adala salah satu perusahaan yang baik dalam mengelola kegiatan penyaliran dalam usaha penambangan batubara yang terletak di Kabupaten Tabalong dan Kabupaten Balangan Propinsi Kalimantan Selatan. Sistem penyaliran di Pit Tutupan PT Rahman Abdijaya terdiri dari mine drainage dan mine dewatering. Air utama yang masuk ke lokasi penambangan adalah air hujan, karena catchment area yang luas maka air harus ditanggulangi dengan benar. Mine drainage merupakan saluran yang terletak di samping kanan dan kiri jalan angkut dan berfungsi untuk mencegah air masuk ke lokasi penambangan. Dalam hal ini, kemiringan dan superelevasi jalan angkut sangat berperan agar air masuk ke saluran. Sedangkan mine dewatering menggunakan metode open sump dengan bak tunda yaitu air yang masuk ke dalam tambang dikumpulkan ke sump. Kita juga harus mengetahui aspek-aspek apa saja yang diperlukan dalam membuat rancangan instalasi pipa pembuangan air asam tambang tersebut, yaitu : Raju Septian H1C111042 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2

Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM 1. Aspek topografi a. peta b. kontur tanah c. luas tanah d. elevasi 2. Aspek hidrologi a. data curah hujan b. Debit 3. Aspek hidrolika a. Saluran (al : pipa, panjang pipa, diameter pipa dll) b. Saluran terbuka 4. Aspek perancangan a. gambar b. Rancangan anggaran biaya / cost c. tender 5. Aspek pemasangan a. Aspek perawatan

1.2. Rumusan Msalah 1. Bagaimana perancangan instalasi pipa yang sesuai untuk daerah sump di Pit Tutupan PT Rahman Abdijaya ? 2. Bagaimana menghitung RAB ? 3. Bagaimana perawatan instalasi dan pompa ? 1.3. Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu : 1. Mampu membuat rancangan instalasi pipa yang sesuai untuk daerah sump di Pit Tutupan PT Rahman Abdijaya. 2. Dapat menentukan RAB total dai perencanaan instalasi. 3. Dapat melaksanakan perawatan dengan baik dan benar.

Raju Septian H1C111042 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida

Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM

1.4. Manfaat Adapun manfaat-manfaat dari penelitian ini yaitu : 1. Memenuhi tugas mata kuliah Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida. 2. Memahami pengaplikasian mata kuliah Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida dengan pertambangan. 3. Mengetahui cara merancang penginstalisasian pipa sesuai dengan teori yang sudah didapat dari perkuliahan Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida. 4. Mengetahui bagaimana merancang instalasi pemipaan yang efektif dalam pembuangan sump bekas tambang terbuka. 5. Mengurangi dampak negatif yang timbul akibat air asam dalam lubang bukaan tambang.

Raju Septian H1C111042 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida

Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM

BAB II PERANCANGAN INSTALAS

2.1. Dasar Teori 2.1.1. Keadaan Umum Daerah

Sumber : PT Adaro Indonesia, 2012

Gambar 1. Peta Wilayah PT. Adaro Indonesia 1. Keadaan Geografis Keadaan di daerah tambang Tutupan adalah mendatar dari ketinggian 30 meter di atas permukaan air laut (mdpal) dan kondisi berawa sedangkan daerah perbukitannya setinggi 200 meter dari permukaan dan

Raju Septian H1C111042 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida

Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM dialiri banyak sungai-sungai kecil. Pada daerah yang lebih rendah dipenuhi oleh sawah masyarakat, perkebunan karet dan padang rumput. Sedangkan daerah perbukitannya dipenuhi dengan hutan. Morfologi regional daerah tambang Tutupan dan sekitarnya terbagi menjadi tiga satuan, yaitu Satuan Morfologi Dataran, Satuan Morfologi Bergelombang dan Satuan Morfologi Perbukitan. Satuan Morfologi Dataran memiliki beda tinggi profil relief topografi sebesar < 5 meter dengan kemiringan lereng berkisar pada 0 - 2%, Satuan Morfologi Bergelombang memiliki beda tinggi profil relief topografi sebesar 30 meter dengan kemiringan lereng berkisar pada 8 - 13%, sedangkan Satuan Morfologi Perbukitan memiliki beda tinggi profil relief topografi sebesar 200 meter dengan sudut kemiringan lereng berkisar antara 14 - 20%. Pada daerah yang lebih rendah dipenuhi oleh sawah masyarakat, perkebunan karet dan padang rumput. Sedangkan daerah perbukitannya

dipenuhi dengan hutan. Daerah penelitian tugas besar berada pada satuan morfologi bergelombang. 2. Lokasi dan Pencapaian Daerah Secara administratif lokasi pertambangan PT. Adaro Indonesia masuk ke dalam dua propinsi, tiga kabupaten dan tiga belas kecamatan. Propinsi Kalimantan Selatan, meliputi Kabupaten Tabalong yang terdiri dari: Kecamatan Muara Harus, Murung Pundak, Upau, Tanta, Kelua, dan Tanjung. Sedangkan Kabupaten Balangan terdiri dari Kecamatan Paringin, Juai, Awayan, Lampihung dan Batu Mandi. Di Propinsi Kalimantan Tengah meliputi Kabupaten Barito Timur yang meliputi Kecamatan Kelanis, Murung Ilung, dan Pasar Panas. Raju Septian H1C111042 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 6

Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM Daerah operasional PT. Adaro Indonesia secara geografis 25530 berada Lintang pada 1153330 sampai dengan 1152610 Bujur Timur dan 2730 sampai dengan Selatan. Lokasi penambangannya

berjarak 210 km ke arah Timur Laut Kota Banjarmasin. PT. Adaro Indonesia berbatasan dengan Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong di sebelah utara, Kecamatan Juai Kabupaten Balangan di sebelah timur, Kecamatan Awayan, Batumandi Kabupaten Balangan di sebelah Selatan , dan Kecamatan Muara harus Kabupaten Tabalong di sebelah Barat. PT. Rahman Abdijaya

merupakan salah satu kontraktor pada lokasi PKP2B PT. Adaro Indonesia yang saat ini melakukan kegiatan penambangan pada daerah Tutupan Tengah, tepatnya di pit central 3 di km 85, Desa Delapan, Kecamatan Tanta, Kabupaten Tabalong. Dari Banjarmasin, ibukota provinsi Kalimantan Selatan, lokasi tambang dapat dicapai melalui jalan darat sepanjang 220 km dengan waktu tempuh selama 4-5 jam dengan menggunakan kendaraan

bermotor. Adapun kantor PT. Rahman Abdijaya terletak di km 68, Desa Padang Panjang, Kecamatan Tanta,

Kabupaten Tabalong. 2.1.2. Aspek Hidrologi 1. Data Curah Hujan Dalam perencanaan suatu sistem drainase,

penggunaan data curah hujan antara lain dapat digunakan untuk perhitungan dimensi saluran, baik yang tertutup maupun yang terbuka. Hal ini karena hujan merupakan komponen yang sangat penting dalam analisa hidrologi pada perencanaan debit untuk menentukan dimensi saluran drainase tersebut. Raju Septian H1C111042 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 7

Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM Curah hujan adalah besaran yang menyatakan tebalnya air hujan yang jatuh ke tanah dalam waktu tertentu dimana tidak terserap oleh tanah ataupun menguap kembali ke atmosfer. Curah hujan 1 mm artinya dalam luasan m2 pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu millimeter atau tertampung air sebanyak satu liter. Daerah tambang Tutupan memiliki iklim tropis dengan suhu rata-rata 28 - 35 C, dan suhu tahunan rata-rata 29 oC hal ini dimungkinkan karena posisi dari tambang Tutupan yang dekat dengan garis khatulistiwa sehingga daerah ini dipengaruhi oleh 2 musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Daerah Kalimantan Selatan termasuk daerah yang beriklim tropis. Tabel 1. Curah Hujan dan hari hujan Pit Tutupan tahun 2012 Jumlah Curah Hujan (mm) 284 264 349 317 262 160 153 120 130 144 323 288 Jumlah Hari

No.

Bulan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

21 17 20 21 12 8 6 6 7 10 20 18

Raju Septian H1C111042 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida

Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM Jumlah Rata-rata
Sumber : PT. Adaro Indonesia, 2013.

2794 232.83

166 13,83

Tabel 2. Curah Hujan per Bulan Tahun 19982012 Pit Tutupan


Curah Hujan (mm) Tahun Jan 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah Ratarata 106,00 393,00 207,50 167,50 488,50 249,50 614,00 528,00 276,50 647,10 245,94 351,91 322,50 245,28 284 4843,23 345,95 Feb 106,50 265,50 256,50 370,50 390,50 322,00 372.50 301,00 388,95 631,25 170,17 266,76 211,16 195,45 265 4248,74 303,48 Mar 13,00 27,00 22,00 32,50 45,50 51,50 461,50 600,50 486,00 286,40 381,23 262,62 505,51 214,76 349 5009,02 357,79 Apr 46,00 160,00 241,50 272,50 316,50 332,00 228,00 374,00 373,70 582,10 322,12 233,63 460,35 260,06 317 4202,46 300,18 Mei 114,00 112,00 146,00 19,00 187,50 141,00 268,00 376,30 277,72 416,90 86,01 121,25 166,14 270,75 262 2702,57 193,04 Jun 206,00 44,00 116,50 244,00 158,50 101,50 174,00 275,00 384,90 336,60 61,13 53,58 335,84 212 160 2703.55 193.11 Jul 270,00 34,00 41,00 57,00 52,50 63,00 163,00 200,50 98,50 165,75 112,45 83,36 219,12 72 153 1632.18 116.58 Agt 158,50 17,50 92,50 12,00 25,00 134,00 7,00 63,00 105,00 206,27 109,78 92,95 177,67 94 120 1295.17 92.51 Sep 105,00 30,00 111,00 210,10 45,00 112,50 81,00 126,50 122,50 95,10 95,77 74,27 233,97 128 130 1570.71 112.19 Okt 321,50 172,00 180,50 196,50 46,50 135,00 18,00 298,00 61,50 340,90 111,25 132,47 154,48 93 144 2261.6 161.54 Nov 371,50 210,50 240,50 370,50 244,00 446,50 417,00 474,80 176,80 512,70 330,34 207,26 346,87 309 323 4658.27 332.73 Des 371,00 273,00 157,50 313,00 392,50 370,50 668,50 577,80 452,50 264,05 404,40 364,21 225,36 298 288 5132.32 366.59

Sumber : PT. Adaro Indonesia, 2013.

2. Data Debit Air Debit air adalah jumlah air jumlah air yang mengalir (dalam bentuk volume air) melalui suatu penampang

tertentu per satuan waktu. Debit air yang tergenang dalam lubang bukaan tambang (sump) daerah pengamatan. Dalam sistem satuan SI besarnya debit dinyatakan dalam meter kubik perdetik ( m3/s ). Rumus menghitung Debit Air Limpasan apabila

menggunakan satuan hektar, yaitu :

Q = 1 / 360 x C I A

Raju Septian H1C111042 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida

Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM Keterangan : C = Koefisisen Limpasan I = Intensitas Hujan ( mm/jam ) A = Luas Daerah ( Ha ) Tabel 3. Beberapa Harga Koefisien Limpasan
Kemiringan Tutupan Koefisien Limpasan <3% Sawah, rawa Hutan, perkebunan Perumahan dengan kebun 3 15 % Hutan, perkebunan Perumahan Tumbuhan yang jarang Tanpa tumbuhan >15 % Hutan Perumahan, kebun Tumbuhan yang jarang Tanpa tumbuhan,daerah tambang
Sumber : Suwandhi, 2004: 10

0,2 0,3 0,4 0,4 0,5 0,6 0,7 0,6 0,7 0,8 0,9

Berdasarkan gambar lokasi di atas dan tabel harga koefisien limpasan, maka diasumsikan kemiringannya sekitar >15 % dengan ciri daerah tanpa tumbuhan, daerah

Raju Septian H1C111042 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida

10

Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM tambang, sehingga harga koefisien limpasannya adalah 0,9. Intensitas curah hujan (I) di daerah ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus : ()

Curah hujan di wilayah Kabupaten Tabalong adalah :

Sedangkan debit air dapat diselesaikan dengan cara di bawah ini : Diketahui : C = 0,9 I = 0.727 mm/jam A = 0,820 ha Ditanya : Q = .? Penyelesaian :

Raju Septian H1C111042 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida

11

Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM

Jadi, besarnya debit air limpasan pada lokasi sump penambangan adalah sebesar 0,00149 m3/s. Tabel 4. Kesesuaian Ukuran Pipa Berdasarkan Debit Air Masuk
Debit Air Masuk Maksimum (lt/min) 0 49 50 208 209 378 379 624 625 - 1.343 1.344 - 2.422 2.423 - 3.936 lebih dari 3.937 Ukuran Pipa Peluap (mm) 40 50 65 80 100 125 150 200

Sumber : Buku Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, 1984

Dari tabel di atas, kita dapat menentukan ukuran pipa yang digunakan berdasarkan debit airnya, yaitu 0,00149 m3/s atau 89.421 lt/min. Jadi, pipa yang digunakan adalah pipa yang berukuran 50 mm atau 1,97 inchi, jadi diambil pipa yang berukuran 2 inchi karena debit airnya sebesar 89.421 lt/min 3. Saluran Air Yang Ada Pada lokasi bekas areal penambangan (sump) maupun di lokasi sekitarnya, tidak dijumpai adanya saluran air (baik saluran air tebuka maupun saluran air tertutup) yang tertata dengan rapi. Umumnya hanya dijumpai paritparit kecil di atas permukaan tanah yang dibuat dengan cara mencangkul sedikit permukaan tanah tersebut. Jadi, Raju Septian H1C111042 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 12

Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM untuk membuang air yang menggenang di dalam lubang bukaan tambang (sump) secara cepat (efektif dan efisien) tidak bisa mengandalkan pembuangan melalui saluran ini, maka perlu adanya pembuatan suatu sistem saluran pembuangan air (drainase) yang benar-benar

diperhitungkan ukuran maupun kapasitasnya. Pembuatan saluran pembuangan dalam

perancangan dapat dikatagorikan dalam dua katagori yaitu: A. Saluran Terbuka Saluran terbuka adalah saluran yang dibuat menyerupai saluran drainase atau berupa parit dan selokan. Aliran saluran terbuka harus memiliki

permukaan bebas yang dipengaruhi oleh tekanan udara bebas (P Atmosfer). Saluran terbuka pada instalasi di daerah

pengamatan tidak bisa digunakan dalam pembuangan langsung air tambang, akan tetapi bisa dipakai dalam rangkaian penampungan. Setelah air tambang

dipindahkan ke penampungan dan diolah agar aman terhadap lingkungan, air dapat dibuang dengan saluran terbuka.

Gambar 2. Saluran Terbuka

Raju Septian H1C111042 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida

13

Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM B. Saluran Tertutup Aliran saluran tertutup tidak dipengaruhi

langsung oleh tekanan udara bebas kecuali oleh tekanan hydrolic.

Gambar 3. Saluran Tertutup

Keduanya dalam beberapa hal adalah sama, berbeda dalam satu hal yang penting, yaitu : a. Aliran pada saluran terbuka harus memiliki permukaan bebas yang dipengaruhi oleh tekanan udara bebas b. Aliran pada pipa tidak dipengaruhi oleh tekanan udara secara langsung kecuali oleh tekanan hidrolik. Perhitungan pada saluran terbuka lebih rumit dari pada perhitungan pada saluran pipa bertekanan (saluran tertutup), karena : a. Bentuk penampang yang tidak teratur (terutama sungai) b. Sulit menentukan kekasaran (sungai berbatu sedangkan pipa tembaga licin). c. Kondisi aliran lebih rumit berdasarkan kenyataan bahwa kedudukan permukaan bebas cenderung berubah sesuai dengan waktu dan ruang d. Kedalaman aliran dan debit kemiringan dasar saluran dan permukaan bebas adalah tergantung satu sama lain. Raju Septian H1C111042 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 14

Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM Pada perancangan instalasi pembuangan air asam tambang (sump) ini, saya memilih untuk menggunakan instalasi dengan saluran tertutup, karena debit air pada lubang bukaan cukup kecil sehingga jenis saluran tertutup sangat sesuai untuk diterapkan pada lubang bukaan ini. Jadi, dalam perancangan instalasi pembuangan air asam tambang ini cukup memakai pipa sebagai saluran pembuangannya sehingga biaya yang kita keluarkan pun lebih kecil dengan menggunakan jenis saluran tertutup ini. 2.2 Gambar Rancangan Instalasi 2.2.1. Gambar Sump

Gambar 4. . Lubang Bukaan Air Sump

Raju Septian H1C111042 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida

15

Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM

2.2.2. Instalasi Pompa dan Pipa a. Gambar Rancangan Instalasi

Gambar 5. Rancangan Instalasi Pompa & Pipa

Keterangan gambar : = Kolam / Sump = Pompa = Pipa

b. Perhitungan Setelah diketahui model atau gambar dari rancangan instalasi pipa dan pompa pembuangan air asam tambang seperti gambar di atas, maka berikut ini dapat dijelaskan atau dihitung head losses dalam rancangan tersebut.

Raju Septian H1C111042 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida

16

Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM Diketahui : Q D Lisap Lbuang Zisap Zbuang g Tair sump fsaringan fkatup fpipa elastic = 0,00149 m3/s = 0,05 m = 16,5 m = 19 m = 10 m =8m = 9,81 m/s2 = 300 C = 0,6 = 0,09 = 1,20

Ditanyakan : Htotal pompa? Jawab :

Kecepatan Aliran Persamaan Kontinuitas Q A =VxA = D2 = x 3,14 x (0,05)2 = 1,963 x 10-3 m2

= =

Q A

= 0,759 m/s

Raju Septian H1C111042 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida

17

Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM Koefisien Kerugian Gesek Dalam Pipa Bilangan Reynold

Re = Re =

vD

0,759 x 0,05 0,801 x 10 - 6

= 47378.28 Aliran Turbulen

fgesek Untuk Aliran Turbulen

= =

0,316 Re 0, 25

0,316
0,25

47378.28
= 0,02 m Mayor / Primer Losses

L v2 hf f D 2g

Sisi Isap

h f f pipaelastik

Lisap v 2 D 2g

16 ,5 (0,759 ) 2 1,20 0,05 2.9,81


= 11.627 m

Raju Septian H1C111042 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida

18

Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM Sisi Buang

h f f gesek 1,20

Lbuang v 2 D 2g 19 (0,759 ) 2 0,05 2.9,81

= 13.389 m Minor / Sekunder Losses Sisi Isap Saringan :

h f f saringan

v2 2g

(0,759 ) 2 0,6. 2.9,81


= 0.0293 m

Katup :

h f f katup

v2 2g

(0,759 ) 2 0,09 . 2.9,81


= 0.00264 m

Sisi Buang Katup :

h f f katup

v2 2g

(0,759 ) 2 0,09 . 2.9,81


= 0.00264 m

Raju Septian H1C111042 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida

19

Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM

hf

sisi isap

= hf mayor + hf minor = 11.627 m + (0.0293 m + 0.00264 m) = 11.658 m

hf

sisi buang

= hf mayor + hf minor = 13.389 m + 0.00264 m = 13.391 m

hL

= hf

sisi isap +

hf

sisi buang

= 11.658 m + 13.391 m = 25.049 m

Head Total Pompa

v2 Htotal = ha + Hp + hL + 2g (0,759 ) 2 = 10 + 0 + 25.049 + 2.9,81


= 35.07836193 m

Jadi, Head Total pompa sebesar 35.07836193 m dan catalog pompa yang digunakan adalah 40 X 32bB 52,2. 2.2.3. Rancangan Anggaran Biaya. Setelah mengetahui jenis pompa dan pipa yang sesuai untuk digunakan di lokasi sump ini, maka selanjutnya kita dapat menghitung atau memperkirakan biaya keseluruhan untuk

pengadaan pipa dan pompa beserta aksesorisnya, pemasangan pipa dan pompa beserta aksesorisnya, hingga biaya tidak terduga biaya perawatan) seperti adanya kerusakan dari alat-alat tersebut secara tiba-tiba.

Raju Septian H1C111042 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida

20

Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM 1. Pompa Pada menggunakan perancangan pompa instalasi sentrifugal pompa volut dan tegak, pipa ini

karena

menyesuaikan atau mengikuti referensi dari buku Pompa dan Kompresor, Pemilihan, Pemakaian, dan Pemeliharaan, 1983 bahwa untuk memompa air limbah dan berlumpur maka pompa yang sesuai adalah pompa volut tegak jenis sumuran kecil dimana zat cair dari impeler secara langsung dibawa ke rumah volut. Pompa volut yang digunakan pada instalasi ini adalah pompa dengan merk dagang GRUNDFOS NS BASIC 4-22 M sebanyak 1 unit.

Gambar 6. Pompa GRUNDFOS NS BASIC 4-22 M Tabel 5. Spesifikasi Pompa GRUNDFOS NS BASIC 4-22 M GRUNFOS NS BASIC 4-22 M SPESIFIKASI GRUNDFOS NS BASIC 4-22 M SPESIFIKASI Daya motor = 300 watt Kapasitas = 150 L/mnt Head Total = 30 meter Harga = Rp 1.899.900 2. Pipa HDPE VINILON Pada perancangan instalasi ini menggunakan pipa hdpe (high-density polyethylene) berukuran 2 inchi merek VINILON, pipa hdpe mempunya tingkat flexible yang tinggi sehingga pipa Raju Septian H1C111042 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 21

Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM hdpe bisa mengikuti struktur tanah. jika stuktur tanah berubah, maka pipa hdpe tidak akan putus.

Gambar 7. Pipa HDPE 3. Katup putar (slide valves) Katup dipergunakan untuk membuka dan menutup aliran air yang mengalir di dalam pipa, biasanya ditempatkan di sisi isap dan di sisi buang. Katup pada instalasi ini sebanyak 2 buah yang berukuran 2.

Gambar 8. Katup 4. Saringan (filter) Saringan dipergunakan menyaring material atau bendabenda agar tidak masuk ke dalam pipa yang mungkin saja

dapat menghambat aliran pipa. Saringan yang akan digunakan ini merupakan saringan yang dapat bekerja optimal pada sistem Raju Septian H1C111042 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 22

Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM saringan lapisan sedimen. Saringan pada instalasi ini digunakan sebanyak 1 buah.

Gambar 9. Saringan (filter) 5. Genset Genset dipergunakan sebagai alat pembangkit listrik pada pompa dikarenakan daerah sump pada perusahaan PT. KCM berada jauh dari jangkauan listrik PLN sehingga diperlukan adanya generator pembangkit listrik agar pompa dapat

dipergunakan kapan saja. Genset yang digunakan adalah genset dengan merk dagang YAMAHA Greenpower CC1200-B Spec: 154F, 4 Stroke, Air-Cooled, Side Valve, 1 Cylinder OHV, 900 Watt (at 50 Hz), Sistem Starter : Recoil 2.310.000 berkapasitas 900 watt.

Gambar 10. Genset

Raju Septian H1C111042 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida

23

Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM Perhitungan Pembiayaan : t : 3 jam/hari selama 16 hari dalam jangka 1 bulan 1 liter cuma bertahan 4 jam. Jadi biaya per hari : Biaya/hari = waktu x jumlah liter x harga/satu liter : 3 x (3/4) x Rp 4.500,: Rp 10.125,Biaya/pertahun : 16 x 12 x Rp 10.125,: Rp. 1.944.000,-

Tabel 6 Rincian Rancangan Anggaran Biaya Instalasi Pompa dan Pipa No. Alat / Bahan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pompa Pipa HDPE (P10) Katup Saringan Genset Biaya pemasangan Biaya listrik per tahun Biaya pemeliharan Biaya lain-lain

Jumlah
1 unit 38 m 2 buah 1 buah 1 buah -

Harga Satuan
Rp. 1.899.900,Rp. 32.000-/m Rp. 20.000,Rp. 28.000,Rp. 1.310.000,Rp. 350.000,Rp. 1.944.000,Rp. 250.000,-

Jumlah
Rp. 1.899.900,Rp. 1.216.000,Rp. 40.000,Rp. 28.000,Rp. 1.310.000,Rp. 350.000,Rp. 1.944.000,Rp. 250.000,Rp.1.500.000,Rp. 8.537.900,-

Jumlah Pengeluaran

Raju Septian H1C111042 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida

24

Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM

BAB III PERAWATAN

3.1 Perawatan Instalasi Pompa dan Pipa 3.1.1 Perawatan Berkala Pemakaian pompa secara terus-menerus perlu di imbangi dengan maintence yang berkala, agar kinerja pompa dan pipa dapat maksimal. Pengecekan terhadap hamparan pipa perlu dilakukan, sehingga kita dapat mengetahui apakah terdapat kebocoran tau hal-hal lain yang menyebabkan terhambatnya

kinerja pompa. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan agar kinerja pompa dapat maksimal antara lain : Operasikan pompa mendekati titik efisiensi terbaiknya (BEP) Pastikan NPSH yang cukup pada lokasi pemasangan Modifikasi sistim pompa dan kehilangan pompa untuk meminimalkan penyumbatan. Pastikan ketersediaan instrumen dasar pada pompa seperti pengukur tekanan, pengukur aliran Sesuaikan terhadap variasi beban dengan menggunakan penggerak kecepatan yang bervariasi atau pengendali berurutan dari unit yang banyak. Hindari pengoperasian lebih dari satu pompa untuk

penggunaan yang sama Gunakan pompa pendorong/booster untuk beban kecil yang memerlukan tekanan yang lebih tinggi

Raju Septian H1C111042 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida

25

Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM Untuk memperbaiki kinerja alat penukar panas, kurangi perbedaan suhu antara saluran masuk dan keluar daripada meningkatkan debit aliran Perbaiki sil dan paking untuk meminimalkan kehilangan air oleh tetesan Seimbangkan sistim untuk meminimalkan aliran dan

menurunkan permintaan daya pompa Hindari head pemompaan dengan penggunaan

pengembalian jatuh bebas (gravitasi), dan gunakan efek sifon Lakukan keseimbangan air untuk meminimalkan pemakaian air, dengan demikian mengoptimumkan pengoperasian

pompa Hindari sirkulasi ulang air pendingin dalam Genset Diesel, kompresor udara, sistim pendinginan, pompa air umpan menara pendingin, pompa kondensor dan pompa proses Pada operasi banyak pompa, padukan secara hati-hati operasi pompa untuk menghindarkan penyumbatan saluran Ganti pompa yang sudah tua dengan pompa yang efisien energinya Perbaiki efisiensi pompa yang ukurannya berlebih, pasang penggerak kecepatan yang bervariasi, turunkan ukuran/ganti impeler, atau ganti dengan pompa yang lebih kecil Optimalkan jumlah tahap dalam pompa multi-tahap jika terdapat keuntungan pada tekanan keluar. Kurangi tahanan sistim dengan cara pengkajian penurunan tekanan dan optimalisasi ukuran pipa Periksa secara teratur getarannya untuk memperkirakan kerusakan pada bantalan, kesalahan penggabungan,

ketidakseimbangan, kelonggaran fondasi dll.

Raju Septian H1C111042 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida

26

Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM Untuk perawatan secara berkala sebaiknya dilakukan setiap 2-3 bulan sekali. Jadi pada saat perawatan berkala dilakukan pengecekan secara menyeluruh mulai dari pipa pempuangan, kolam pengendapan sampai dengan pompa. Sehingga kinerja instalasi pipa pembuangan tersebut dapat bekerja dengan maksimal. 3.1.2 Perawatan Inspeksi Untuk perawatan inpeksi pompa agar pompa tersebut dapat bekerja secara optimal kita harus memperhatikan hal hal atau prosedur pemeriksaan adalah sebgai berikut : Pemeriksaan tanda isap dan pipa isap Jika pada pembangunan instalasi ada benda asing, kotoran dan sampah yang masuk ke dalam pipa atau tadah isap, maka pompa akan mengalami gangguan yang serius. Karena itu pompa harus diperiksa sebelum diuji coba dan bendabenda yang dapat mengganggu dan merusak harus

disingkirkan. Pemeriksaan sistem listrik Ketepatan kapasitas pemutus sirkit, harga preset rele arus lebih, dan ukuran serta sambungan kabel harus diyakinkan. Untuk motor, terutama motor benam, tahanan isolasinya harus diukur dan dipastikan bahwa harganya sesuai dengan jaminan paberiknya. Pemeriksaan kelurusan Kelurusan poros pompa dan motor harus diperiksa karena menimbulkan keausan yang cepat pada bantalan serta getaran yang besar pada mesin. Sehingga akan

menyebabkan kinerja pompa akan terhambat. Pemeriksaan minyak pelumas bantalan

Raju Septian H1C111042 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida

27

Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM Gemuk dan minyak untuk bantalan harus diperiksa

kebersihannya dan jumlahnya. Pemeriksaan dengan memutar poros Poros harus dapat berputar dengan halus jika diputar dengan tangan. Pemeriksaan pipa alat pembantu Semua katup pada sistem pipa pembantu seperti

pipapendingin, pip[a perapat untuk perapat mekanis, dan pipa pengimbang, harus terbuka penuh. Jumlah dan tekanan air pendingin dan air pelumas harus sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Pemeriksaan katup Katup yang dipasang ditengah-tengah pipa isap (pada sistem isapan dengan dorongan) harus dipastikan dalam kondisi terbuka penuh. Pemanasan/pendinginan awal Untuk pompa bertemperatus tinggi (atau pompa

bertemperatur rendah), zat cair dengan temperatur tinggi (rendah) harus secara berangsur-angsur dimasukan ke dalam pompa untuk pemanasan (atau pendinginan) awal sebelum pompa dijalankan. Pemeriksaan arah putaran Pemeriksaan arah putaran biasanya dilakukan dengan terlebih dahulu melepas kopling atau sabuk yang

menghubungkan pompa dengan motor penggerak. Motor di hidupkan sendiri dan diperiksa putarannya. Penanganan katup keluar pada waktu seri Katup pada pipa keluar harus dalam keadaan terbuka penuh atau tertutup penuh, tergantung pada jenis pompa yang digunakan.

Raju Septian H1C111042 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida

28

Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat kita ambil dari kegiatan pembuatan instalasi pipa dan pompa air asam tambang adalah sebagai berikut : a. Mengetahui cara dalam pembuatan instalasi pipa dan pompa untuk pembuangan air sump secara tepat sehingga tidak merusak lingkungan sekitar tambang. b. Rancangan instalsi pipa pembuangan air sump menggunakan saluran tertutup karena debit air limpasan pada bekas lubang bukaan kecil dan memperhitungkan biaya yang dikeluarkan untuk membuat instalasi ini secara maksimal. c. Rumus untuk menghitun debit air limpasan adalah Q = 1/360 C.I.A, jadi diketahui debit air limpasan pada lokasi penambangan (sump) adalah sebesar 0,00149 m3/s atau 89.421 lt/min. d. Pompa yang digunakan adalah pompa, GRUNDFOS NS BASIC 422 M dengan spesifikasi sebagai berikut : Daya motor = 300 watt Head Total = 30 meter Kapasitas maks = 150 ltr/mnt Harga = Rp 1.899.900,-

a. Head Total pompa adalah 35,07836193 m. b. Katalog pompa yang akan digunakan adalah dengan jenis pompa 40 X 32bB 52,2. c. Jenis pipa yang digunakan adalah pipa HDPE merek daganag VINILON. d. Dari hasil rancangan Anggaran Biaya, maka diperlukan dana sebesar Rp. Rp. 8.537.900,Raju Septian H1C111042 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 29

Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM

4.2. Saran Dalam pembuatan rancangan instalsi pipa pembuangan air asam tambang sangat merhatikan seluruh aspek dalam pemasangan pompa dan pipa secara teliti agar hasil yang didapat efesien dan maksimal dan memperhitungkan hal yang sangat tepat dan sangat efisien sehingga rancangan tersebut dapat berguna dan dapat dimanfaatkan secara maksimal karena apabila dalam pembuatan rancangan instalasi pipa itu secara sembarangan akan mempunyai dampak yang sangat fatal baik dari segi lingkungan maupun secara ekonomis. Kita harus mengetahui semua aspek-aspek yang dibutuhkan dalam perencanaan instalasi pipa secara detail dan terperinci sehingga dalam pembuatan instalsi pipa dapat sempurna dan ekonomis.

Raju Septian H1C111042 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida

30

Anda mungkin juga menyukai